Professional Documents
Culture Documents
darah
Laporan Praktikum
GOLONGAN DARAH
Oleh :
2009
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Golongan darah ditentukan dari jenis zat dalam eritrosit dan aglutinin dalam plasma darah, oleh karena itu saya melakukan tes
pengujian golongan darah untuk membuktikan teori tersebut.
Pengukuran kadar hemoglobin dan pengukuran waktu koagulasi juga saya lakukan dalam praktikum ini. Hal itu dimaksudkan
agar saya tahu kadar hemoglobin pada diri saya sehingga saya dapat membandingkan hasil Hb saya dengan kadar Hb yang
normal serta saya dapat mengetahui kadar Hb rata-rata kelas
Yang melatarbelakangi saya untuk praktikum tentang waktu koagulasi darah adalah untuk mengetahui waktu koagulasi darah
saya sendiri dan rata-rata kelas karena setiap orang waktu koagulasinya berbeda-beda.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah masing-masing
2. Untuk mengetahui cara pengukuran kadar hemoglobin dan variasi kadar hemoglobin masing-masing siswa.
3. Untuk mengetahui cara mengukur waktu koagulasi darah dan variasi waktu koagulasi/ pembekuan darah pada masing-
masing siswa.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengujian golongan darah dan variasi golongan darah
`Tinjauan Pustaka
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan
Rhesus (faktor Rh).Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya,
sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi
terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO
apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif
Metodologi Penelitian
3. Kapas
B. Cara Kerja
1. Meneteskan sampel darah pada gelas obyek di kedua tempat dan memberikan identitas A untuk yang sebelah kiri sementara
identitas B untuk sebelah kanan.
2. Meneteskan zat anti A pada sampel darah A kemudian mengeduknya hingga merata.
3. Meneteskan zat anti B pada sampel darah B kemudian mengaduknya hingga merata.
3. Setelah 30 detik, mencocokkan warna darah pada kertas filter dengan calorimeter HB dalam buku talquit, kemudian
mencatat dalam persen.
3. Jika pada saat menusuk terakhir terdapat beneng fibrin yang melekat pada ujung jarum berarti sudah terjadi koagulasi
kemudian catat waktu menggunakan stopwatch.
A. Hasil
B. Pembahasan
Cara pengujian golongan darah adalah beberapa hal yang sudah tertera dalam cara kerja. Kemudian untuk menentukan
golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1 Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, berarti golongan darah A
2. Bila sample darah + zat anti B = menggumpal, maka golongan darah B.
3. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = menggumpal, berarti golongan darah AB.
4. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan ditambah zat anti B = tidak menggumpal, berarti golongan darah O
Tidak menggumpal setelah dicampur zat anti A maupun zat anti B ada 8 siswa
Jadi perbandingan golongan darah A : B : AB : O adalah 3 : 3 : 1 : 8
Perbandingan tersebut membuktikan bahwa golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB
sedikit dimiliki orang di Indonesia.
Untuk menentukan darar hemoglobin seseorang adalah salah satunya dengan metode Talquist. Setelah menemukan warna
yang cocok dengan buku talquist maka langkah selanjutnya adalah mengubah satuan ke mg%, dengan rumus :
Persen hasil x 22
100
50 x 22 = 11mg%
100
100
100
100
Anak-anak : 13
Meningkatnya waktu koagulasi darah setelah pemberian bahan uji menunjukkan adanya efek anti agregat platelet dari bahan uji.
Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya agregat platelet yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak.
Untuk waktu normal koagulasi darah adalah 15 detik – 2 menit, cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan
factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin.
Kesimpulan
1. Golongan darah O dimiliki banyak orang di Indonesia sementara golongan darah AB sedikit dimiliki orang di Indonesia.
2. Untuk menentukan darar hemoglobin adalah salah satunya dengan metode Talquist.
100
4. Cepat atau lambatnya proses penggumpalan darah dikarenakan factor keturunan atau dapat diakibatkan infeksi maupun
tingginya antibody antikardiolipid (ACA) akibat gangguan anti toksin.
DAFTAR PUSTAKA
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang
Wikipedia. Com
LAMPIRAN
Masukan ini dipos pada 17 Januari 2011 9:35 am dan disimpan pada tugas biologi . Anda dapat mengikuti semua aliran respons
RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan, atau trackback dari situs anda.
Berita Terbaru