You are on page 1of 76

RADIASI ELEKTROMAGNETIK

• Suatu pancaran energi yang merambatnya


digambarkan berupa gelombang
• Semua REM merambat dengan kecepatan
sama tetapi berbeda panjang gelombang dan
frekuensi
Hubungan antara panjang
gelombang dan frekuensi

fx=c
• c = kecepatan cahaya (3 x 108 m
detik-1)/Hz)
• f = frekuensi (detik-1 /Hz)
•  = panjang gelombang (m)
Spektrum elektromagnetik
MAX PLANCK
• Energi bersifat discontinu
dan terdiri dari banyak
satuan terpisah yang sangat
kecil yang disebut
kuanta/kuantum
• Mengajukan teori kuantum
berdasarkan suatu gejala
yang disebut radiasi benda
hitam
Persamaan Max Planck

E=hxf
• E = energi radiasi
• f = frekuensi = detik-1 /Hz
• h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 J det-1
EFEK FOTOLISTRIK
• Fotolistrik adalah listrik yang
diinduksikan oleh cahaya (foton)
Efek fotolistrik
Ketergantungan efek fotolistrik
pada frekuensi cahaya
LOUIS DE BROGLIE

• SIFAT DUALISME ELEKTRON


Jika cahaya memiliki sifat
partikel, maka partikel juga
memiliki sifat gelombang
WERNER HEISENBERG

• ASAS KETIDAKPASTIAN
jika elektron sebagai partikel
yang bergerak sangat cepat,
maka untuk menentukan
posisi elektron di suatu
tempat sangat sulit
ERWIN SCHRӦDINGER

• MEKANIKA KUANTUM
Elektron dalam atom
berada di orbital
Orbital adalah daerah
dimana kemungkinan besar
elektron ditemukan
Bilangan kuantum utama
• Dilambangkan (n)
• Harga n = 1, 2, 3, ……….tak
terhingga (karena sekarang
hanya ada 7 periode, maka
bilangan kuantum hanya
sampai 7)
• Fungsinya untuk menentukan
posisi elektron di kulit atom
Harga n 1 2 3 4 Dan seterusnya

Lambang kulit K L M N Dan seterusnya


Bilangan Kuantum Azimuth
• Dilambangkan (l)
• Harga l=1,2,3,…….dan
seterusnya
• fungsinya untuk menentukan
posisi elektron di subkulit
Nilai l 0 1 2 3 4 Dan seterusnya

Lambang s p d f g Dan seterusnya


orbital
Bilangan kuantum magnetik
• Dilambangkan (m)
• Harga m : -l sampai
dengan +l
• Fungsinya untuk
menentukan posisi
elektron di orbital
Kulit n Jumlah Nama l m Jumlah Jumlah
subkulit subkulit elektron orbital
maks
K 1 1 s 0 0 2 1
L 2 2 s 0 0 2 1
p 1 -1,0,1 6 3
M 3 3 s 0 0 2 1
p 1 -1,0,1 6 3
d 2 -2,-1,0,1,2 10 5
Bentuk orbital s
Bentuk dan orientasi orbital p
Bentuk dan orientasi orbital d
Bentuk orbital f
Bilangan Kuantum Spin
• Dilambangkan (s)
• Harga s : +1/2 dan -1/2
– S= +1/2 (searah jarum jam)
– S= -1/2 (berlawanan jarum jam)
• Fungsinya menentukan arah perputaran
elektron
Asas Larangan pauli
• Dalam sebuah atom, tidak
boleh ada dua elektron yang
mempunyai keempat
bilangan kuantum (n, l, m,
dan s) yang sama
• Satu orbital maksimum
berisi dua elektron dengan
spin berlawanan
Spin elektron
Hubungan n
• Hubungan antara n dengan jumlah subkulit
(=n)
• Hubungan antara n dengan jumlah orbital (n2)
• Hubungan antara n dengan jumlah eletron
maksimal pada kulit ( 2n2)
KONFIGURASI ELEKTRON

• Aturan pengisian
elektron dalam orbital
atom
• Menata letak elektron
dalam atom
Aturan Aufbau
• Pengisian elektron dalam orbital atom dimulai
dari orbital dengan tingkat energi terendah
menuju tingkat energi yang lebih tinggi
Urutan pengisian elektron

• Dengan
metode
coret
miring
Menentukan urutan tingkat energi
orbital
• Semakin besar nilai (n+l), semakin tinggi
tingkat energinya
• Jika ada 2 subkulit yang mempunyai nilai (n+l)
yang sama, maka subkulit dengan nilai n lebih
besar mempunyai tingkat energi lebih tinggi
contoh
Subkulit n l n+l
3p 3 1 4
3d 3 2 5
4s 3 0 4

3p dan 4s mempunyai (n + l) yang sama


tetapi subkulit yang mempunyai nilai n lebih
besarlah yang tingkat energinya lebih tinggi
Contoh pengisian konfigurasi
elektron
Nomor atom 11 Konfigurasi elektron
1s2

2s2 2p6

3s1

Jadi konfigurasi elektron Na adalah 1s2 2s2 2p6 3s1

Tetapi dengan cara penyingkatan konfigurasi


elektron, dapat juga dituliskan (Ne) 3s1
pengecualian

• Berdasarkan teori konfigurasi elektronnya 1s2


2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
• Berdasarkan fakta konfigurasi elktronnya 1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
• Hal ini dapat terjadi karena orbital d akan
lebih stabil jika diisi setengah penuh walupun
hanya sendiri
• Berdasarkan teori, konfigurasi elektronnya 1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
• Berdasarkan fakta, konfigurasi elektronnya 1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
• Hal ini dapat terjadi karena orbital d akan
lebih stabil jika diisi penuh walupun hanya
sendiri
Aturan Hund

• Pengisian elektron pada orbital


atom yang degenerate
(mempunyai tingkat energi
yang sama), maka diisi satu per
satu dulu baru kemudian
berpasangan
Contoh pengisian elektron dgn
aturan hund
Nomor atom 11

Konfigurasi elektron Diagram orbital

1s2

2s2 2p6

3s1
ELEKTRON VALENSI
• Unsur – unsur segolongan mempunyai
elektron valensi yang sama
• Unsur – unsur yang mempunyai elektron
valensi yang sama juga mempunyai kemiripan
sifat
Blok s, p, d, dan f
• Berdasarkan orbital yang ditempati oleh
elektron terakhir dalam konfigurasi
elektronnya, unsur – unsur dalam sistem
periodik dikelompokkan ke dalam blok s, p, d,
dan f
Daerah blok s, p, d, dan f dalam tabel
SPU
Geometri Bentuk Molekul
• Berkaitan dengan susunan ruang
antar atom – atom dalam molekul
• Dapat ditentukan melalui percobaan
• Geometri molekul sederhana dapat
diramalkan berdasarkan pemahaman
struktur elektron dalam molekul

NEXT >>
Teori VSERP
• VSEPR (Valence Shall Electron Pair repulsion)
• Teori tolak-menolak pasangan elektron dari
elektron valensi
Teori Domain Elektron

• Suatu cara meramalkan geometri


molekul berdasarkan tolak –
menolak elektron – elektron pada
kulit luar atom pusat
• Penyempurna teori VSERP
Jumlah domain elektron ditentukan
sebagai berikut

• Setiap elektron ikatan


(tunggal/rangkap/rangkap tiga)
merupakan satu domain
• Setiap pasang elektron merupakan
satu domain
Prinsip – prinsip dasar teori domain
• Domain elektron akan mengambil formasi
agar tolak – menolak di antaranya menjadi
minimum
• Tolakan antar PEB > Tolakan antara PEB dgn
PEI > Tolakan antar PEI
• Bentuk molekul hanya ditentukan oleh PEI
Susunan ruang domain elektron yang
menghasilkan tolakan minimum
Merumuskan Tipe Molekul
• Tipe molekul merupakan suatu notasi yang
menyatakan jumlah domain sekitar atom
pusat dari suatu molekul, baik domain bebas
maupun domain ikatan
Senyawa biner berikatan tunggal
Tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan:
• Tentukan jumlah elektron valensi atom pusat
(EV)
• Tentukan jumlah DEI (X)
• Tentukan DEB (E)
E = (EV – X)/2
Senyawa biner berikatan rangkap
Tipe molekul dapat ditentukan dengan urutan:
• Tentukan jumlah elektron valensi atom pusat
(EV)
• Tentukan jumlah DEI (X’)
• Tentukan DEB (E)
E = (EV – X’)/2
X’ = X dikalikan dua
Langkah – Langkah Menentukan
Geometri Molekul
• Menentukan tipe molekul
• Menentukan geometri domain elektron di
sekitar atom pusat yang memberi tolakan
minimum
• Menuliskan lambang atom yang terikat
Molekul Polar dan Nonpolar
• Mempengaruhi kesimetrisan
bentuk molekul yang berdampak
pd sifat zat
• Polar: distribusi elektronnya tidak
merata, terjadi pengkutuban,
bentuk tidak simetris
• Nonpolar: distribusi elektronnya
merata
Contoh senyawa polar dan
nonpolar
Hibridisasi
• Proses peleburan beberapa orbital dgn tingkat
energi yang tidak sama menjadi orbital –
orbital baru dgn tingkat energi yang sama
• Menjelaskan bagaimana suatu molekul dapat
memperoleh bentuknya
Gaya Tarik Antarmolekul
• Berkaitan dengan sifat – sifat fisis benda (titik
leleh dan titik didih benda)
• Semakin kuat gaya tariknya, semakin sulit
untuk memutuskan ikatannya, semakin tinggi
titik leleh dan didihnya

NEXT >>
Gaya london
• Gaya tarik antarmolekul dalam zat nonpolar
(gas dengan nonpolar)
• Merupakan gaya yang relatif lemah
Dipol sesaat-dipol terimbas

Keadaan normal

Keadaan sesaat

Dipol terimbas
Gaya tarik dipol - dipol
• Gaya antarmolekul dalam zat polar
• Mempunyai gaya tarik yang lebih kuat dari
gaya dispersi
• Zat polar cenderungmemiliki titik cair dan
didih lebih tinggi dari zat nonpolar
Dipol-dipol
Gaya tarik dipol-dipol terimbas
• Antara molekul polar dengan molekul
nonpolar
• Hasilnya adalah gerak elektrostatik antara
dipol dan dipol sesaat
Dipol-dipol terimbas

nonpolar polar

Molekul nonpolar terimbas oleh molekul polar


Ikatan hidrogen
• Gaya tarik antara atom H dgn unsur yang
memiliki keelektronegatifan besar
• Efeknya adalah senyawa tsb mempunyai titik
didih yang lebih tinggi dari unsur hidrida
segolongan
• Titik didih ditentukan oleh Mr, semakin tinggi
Mr, semakin tinggi pula titik didihnya
Contoh molekul yang berikatan
hidrogen
Grafik titik didih hidrida
Ikatan ion
• Gaya tarik-menarik listrik
antarion yg berbeda muatan
Sifat senyawa ion
• Mempunyai titik leleh
dan titik didih yg tinggi
• Lelehannya merupakan
konduktor
• Bersifat rapuh atau
getas
Contoh ikatan dalam senyawa ion
Jaringan ikatan kovalen
• Ikatan antarpartikel yang
sangat kuat dan membentuk
struktur kovalen raksasa
• Mempunyai titik leleh dan
didih yang sangat tinggi
• Contoh: karbon dan silika
karbon
silika

You might also like