You are on page 1of 18

ALIRAN BAHAN BAKAR

PLTU TAMBAK LOROK


SEMARANG
HSD & MFO Fuel Flow of Steam Power Plant
• Gas
Kegunaan: Gas tabung, BBG

• Gasolin (Bensin)
Kegunaan : Bahan bakar motor, bahan
bakar penerbangan bermesin piston

• Kerosin (Minyak Tanah)


Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar
penerbangan bermesin jet, bahan bakar
rumah tangga, bahan bakar industri

• Solar
Kegunaan: Bahan bakar motor, bahan bakar
industry

• Minyak Berat
Kegunaan: Minyak pelumas, lilin

• Residu
Kegunaan: Bahan bakar boiler (mesin
pembangkit uap panas), aspal, bahan pelapis
anti bocor.
PRoSES PLTU
Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar adalah sistem yang sangat penting pada pembangkit
berbahan bakar minyak. Bahan bakar berupa residu/MFO (Marine Fuel
Oil) dialirkan dari kapal tangki dipompa menggunakan booster pump
untuk dimasukkan kedalam fuel oil tank. MFO tersebut dipompa lagi
dengan fuel oil pump untuk selanjutnya dipanaskan di fuel oil heater
dengan media pemanas auxiliary steam dari boiler menjadi bentuk kabut
yang disemprotkan melalui burner igniters didalam ruang bakar dengan
tekanan dan temperature yang sudah ditentukan (setting).
Pada saat yang bersamaan bertemu dengan udara pembakaran dan
sumber penyalaan (ignation) maka terjadilah pembakaran didalam boiler
yang akan menghasilkan energy thermal. Kemudian setelah ruang bakar
mencapai suhu tertentu maka burner utama diaktifkan dan burner ignitier
dimatikan.
Pada proses ini bahan bakar yang dipakai adalah minyak (minyak residu).
Jadi pada intinya bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran di boiler
ada dua, yaitu HSD (High Speed Diesel) untuk penyalaan pertama, setelah
itu apabila sudah mencapai suhu tertentu baru kemudian menggunakan
bahan bakar residu (MFO).
Skema Bahan Bakar
Fuel Oil Heater Strainer Burners Ignition Oil Tank

Day Tank & Oil Transfer Pump, Supplay Pump,


Hot Water Booster Pump & Ignition Oil Pump Oil Storage Tank
Alat ukur dan istrumentasi
Pada prinsipnya alat ukur terdiri dari 3 bagian yaitu : sensor, transmitter dan
indicator display.
Sensor adalah bagian dari alat ukur yang berhubungan secara langsung maupun
tidak dengan obyek yang akan di ukur, sinyal yang di pancarkan oleh obyek akan
ditangkap sensor dan kemudian sinyal yang diterima sensor di alirkan ke transmitter.
Transmitter adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal
yang di peroleh dari sensor ke indicator display. Indicator display adalah bagian dari
alat ukur merubah sinyal yang diterima dari transmitter menjadi angka atau suatu
besaran dari suatu proses.

Jenis-jenis pengukuran yang sering


dilakukan pada sistem bahan bakar minyak
adalah :
1. Pengukuran temperatur
2. Pengukuran tekanan
3. Pengukuran level permukaan
4. Pengukuran aliran
1. Alat ukur suhu atau temperature
Pengukuran temperature dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung pada benda yang di ukur. Satuan temperature adalah 0C,0F, K.
2. Alat ukur tekanan
Tekanan adalah gaya yang berkerja pada suatu penampang tertentu. Satuan
tekanan adalah Bar, Kg/cm2, Newton/m2,mmHg,mmH2O.
Ada beberapa istilah penggunaan tekanan yaitu :
• Tekanan mutlak (absolut)
• Tekanan atmosfir (atmospheric pressure)
• Tekanan pengukuran (gauge)
• Tekanan vacum ( Minus)
3. Alat ukur level permukaan
Pengukuran level bertujuan untuk mengetahui volume cairan pada kontainer
(tangki) atau untuk control jumlah fluida di dalam suatu sistem.
Satuan level adalah mm3,cm3,dm3. Pada unit-unit pengukuran level hanyalah
untuk mengontrol jumlah fluida dalam sistem
4. Alat ukur aliran
Pengukuran aliran bertujuan utnuk mengukur jumlah fluida yang mengalir
pada suatu pipa atau saluran pada suatu sistem. Satuan aliran adalah m/s atau
m3/s dsb.
Pengukran pada peralatan lebih banyak untuk mengontol debit fluida yang
mengalir pada suatu sistem.
TERIMA KASIH
Oil Storage Tank
Fungsi dari tangki bahan bakar adalah sebagai media penyimpanan
bahan bakar. Secara umum ada dua jenis tangki bahan bakar sesuai dengan
fungsinya, yaitu tangki penimbun dan tangki harian. Pada keadaan
emergency, tangki timbun juga dapat berfungsi sebagai tangki harian
asalkan ditambah fasilitas tambahan berupa by pass valve.
Agar kualitas bahan bakar minyak untuk proses pembakaran tetap baik,
maka selain dipasang fuel treatment (separator) yang berfungsi
menghilangkan kandungan air dan material padat pada bahan bakar, juga
sisi hisap pipa bahan bakar di posisikan floating (mengambang) diatas
bahan bakar yang diambil kualitasnya bagus.
Tangki ini biasanya juga dilengkapi dengan pemanas (heater) minyak
yang berfungsi untuk memanaskan minyak guna menurunkan kekentalan
agar lebih mudah dipompakan.
Oil Transfer Pump, Supplay Pump
& Booster Pump
Baik transfer pump, supply pump maupun booster pump
memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengalirkan minyak.
Transfer pump maupun supply pump umumnya berupa pompa ulir
yang digerakkan oleh motor listrik pada putaran konstan dengan
kapasitas untuk setiap pompa sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan
pasokan minyak dialirkan kembali ke Tangki melalui katup pengatur
3 jalan (Three Way Control valve) lewat saluran resirkulasi.

Bagi minyak yang sudah dipanasi dengan cukup sehingga


memenuhi kualifikasi, dapat digunakan pompa centrifugal untuk
mengalirkannya. Karena itu, pompa centrifugal banyak dipakai
sebagai booster pump. Karena mengalirkan minyak bertemperatur
tinggi, booster pump biasanya dilengkapi dengan sistem pendingin
dari auxiliary cooling water system.
Day Tank & Hot Water
Pemanasan dilakukan dengan metode “Trace Heating” yang menggunakan
media berupa air panas. Dari storage tank, MFO dipompakan ke day tank oleh
transfer pump melaui katup pengatur yang dikendalikan oleh level day tank. Bila
level day tank sudah cukup maka katup akan menutup dan MFO dari pompa
disirkulasikan kembali ke storage tank.
Fuel Oil Heater
Fuel oil heater memiliki fungsi untuk
memanaskan minyak hingga mencapai
temperatur yang cukup tinggi sehingga viskositas
minyak memenuhi kriteria untuk kebutuhan
mempercepar proses pembakaran. Pemanas ini
umumnya menggunakan uap sebagai media
pemanas dimana aliran uap ke pemanas diatur
oleh control valve dengan temperatur minyak
keluar pemanas sebagai set point.
Karena pemanas ini menggunakan uap sebagai media pemanas,
maka air kondensasi uap umumnya dikembalikan ke kondensor.
Bila terjadi kebocoran pipa-pipa pemanas, maka air kondensasi
dari fuel oil heater akan tercemar minyak. Operator harus
memperhatikan masalah ini dengan seksama.
Saringan Minyak (Strainer)

Fungsi dari saringan adalah untuk menahan partikel-partikel padat atau semi padat dari
minyak agar tidak menimbulkan masalah pada komponen-komponen lain seperti pompa, oil
heater dan sebagainya. Karena itu disetiap sisi hisap (suction) pompa senantiasa dipasangi
saringan ini. Saringan minyak yang dipakai umumnya bertipe dupleks sehingga
memungkinkan satu saringan dibersihkan
Saringansedang satubiasanya
dupleks saringan lain aktif beroperasi.
dilengkapi dengan
handel/tuas untuk memindahkan operasi dari kedua
saringan. Juga dilengkapi indikator untuk mengetahui
saringan mana yang sedang aktif. Disamping itu,
saringan umumnya dilengkapi Pressure Gauge disisi
masuk dan sisi keluar saringan sehingga perbedaan
tekanan (P) minyak melintas saringan dapat diketahui.
P ini merupakan indikator dari kondisi kebersihan
saringan. Bila P tinggi berarti saringan kotor dan perlu
dicuci/dibersihkan. Sebelum melakukan pencucian,
saringan yang aktif harus dipindah terlebih dahulu dari
yang kotor ke yang bersih.
Nozel Bahan bakar

Dalam nozel bahan bakar terdapat check valve, yang

berfungsi sebagai pengaman tekanan balik di ruang bakar

untuk menjamin meratanya tekanan bahan bakar yang

masuk ke masing-masing ruang bakar. Sedangkan fuel nozel

sendiri berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan

udara tekan serta menyemprotkan ke ruang bakar dengan

sudut pancar tertentu berbentuk kabut bahan bakar.


Komponen bantu sistem bahan bakar
Sistem penyalaan awal (Ignition)
Sebelum mengoprasikan burner utama (normal oprasi)
terlebih dahulu di oprasikan ignitor (burner HSD) yang
berfungsi sebagai penyala burner utama / penyalaan awal.

Ruang Bakar (Didalam Boiler)


Ruang dimana pada saat yang bersamaan bertemu udara
pembakaran dengan sumber penyalaan (ignition) maka
terjadilah pembakaran.
Pertanyaan
• Jabbar : Cara Kerja Burner?
• Kayus : Apa itu pressure resuding valve?
• Rudolf : Perbandingan bahan bakar & udara?

• Alfian : berapa tekanan dan temperatur udara pada


udara tekan?
• Freddy : ada tidak penditeksi kebocoran pada bahan
bakar?
• Ikhsan : berapa perbandingan bahan bakar HSD & MFO?
Jawaban
• Barner merupakan tempat bertemunya bahan bakar &
udara yang bertekanan. Biasanya barner bisa disebut
dengan Ruang Bakar
• Pressure resuding valve berfungsi katup pengaturan pada
ignition. Jadi pada saat pressure sesuai dengan standar
maka valve akan tebuka, jika tidak standar pressurenya
maka valve akan tertutup.
• Perbandingan bahan bakar & udara unutk pertama kalinya
adalah 50:50. Agar pembakarannya merata. Lalu
perbandingannya mengikuti kerapatan dari udara, jika udara
lebih rapat maka bahan bakar sedikit, dan sebaliknya.
• Tekanan dan temperatur udara pada udara tekan
kita tidak tahu. Karna yang kita bahas adalah aliran
bahan bakar bukan udara bertekanan.
• Penditeksi kebocoran pada bahan bakar tidak ada,
jadi kebocoran dilihat dengan tekanan dan
temperatur bahan bakar. Jadi jika tekanan &
temperatur tidak memenuhi standar, bisa jadi ada
kebocoran pada aliran bahan bakar.
• Bahan bakar MFO mengikuti HSD. Jadi jika
pembakaran di dalam ruang bakar sudah merata &
temperatur yang di inginkan sudah sesuai maka
valve bahan bakar HSD bisa di tutup dan di alirkan
bahan bakar MFO.

You might also like