Professional Documents
Culture Documents
STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Oleh :
Masmei Siallagan
NIM : 809142028
Untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dengan hasil
prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompentensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.
Pada proses belajar mengajar di sekolah, sebagian besar guru masih mendominasi
proses mengajar belajar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran konvensional dan
methode utama. Pada umumnya guru memulai pembelajaran, langsung pada pemaparan
materi, kemudian pemberian contoh guru dan selanjutnya mengevaluasi siswa melalui
latihan soal. Siswa menerima pelajaran secara pasif dan bahkan hanya menghafal tanpa
memahami makna dan manfaat dari apa yang dipelajari. Akibatnya prestasi belajar di
sekolah masih relative rendah dan tidak mengalami peningkatan yang berarti. Seiring
diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan guru dapat
meningkatkan prestasi siswa dengan berkreasi dan berinovasi menggunakan berbagai
macam strategi pembelajaran yang berkembang saat ini.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF.
Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok–kelompok yang terdiri
dari 4 atau 5 anak untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru.
Jonson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar
siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun
kelompok.
Oleh sebab itu dalam belajar kooperatif siswa belajar lebih banyak teman mereka
daripada dari guru.
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
A. Karakteristik
Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai
penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar mahasiswa, membentuk
hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan
akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling
ketergantungan positif di antara mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap
mahasiswa mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada
mahasiswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling
mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif mahasiswa
lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta
mampu membangun hubungan interpersonal. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan
semua mahasiswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau
sejajar.
Dengan demikian, karakteristik strategi pembelajaran kooperatif dijelaskan dibawah ini:
(1) Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim merupakan tempat untuk
mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat siswa belajar. Semua anggota
tim (anggota kelompok) harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.
tanggung jawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non
tes.
(3) Kemauan Untuk Bekerja Sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh
sebab itu, prinsip bekerjasama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif. Setiap
anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan bertanggung jawab masing-masing, akan
tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya, yang pintar perlu membantu
yang kurang pintar.
(4) Keterampilan Bekerja Sama
Kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktekkan memalui aktivitas dan
kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu
didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan
berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat dan
member kontribusi kepada keberhasilan kelompok.
Ada beberapa strategi populer yang dapat digunakan dengan semua siswa untuk
belajar konten (seperti sains, matematika, ilmu sosial, bahasa seni, dan bahasa asing).. Namun,
mereka sangat bermanfaat bagi ELLs untuk belajar bahasa Inggris dan isi pada waktu yang
sama. Kebanyakan dari strategi ini sangat efektif dalam tim dari empat:
1. Round Robin
. Menyajikan sebuah kategori (misalnya "Nama Mamalia") untuk diskusi. Minta siswa
bergiliran terjadi di sekitar kelompok dan penamaan item yang cocok dengan kategori.
2. Roundtable
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Menyajikan sebuah kategori (seperti kata-kata yang dimulai dengan "b"). Minta siswa
bergiliran menulis satu kata pada suatu waktu.
3. Writearound
Untuk menulis kreatif atau summarization, memberikan kalimat starter (misalnya: Jika
Anda memberikan seekor gajah cookie, dia akan meminta ...). Tanyakan semua siswa
di masing-masing tim untuk menyelesaikan kalimat itu. Kemudian, mereka melewati
kertas mereka ke kanan, membaca satu mereka terima, dan menambahkan kalimat itu.
Setelah beberapa putaran, empat besar ringkasan cerita atau muncul. Memberikan
anak-anak waktu untuk menambahkan kesimpulan dan / atau mengedit salah satu
favorit mereka untuk berbagi dengan kelas.
Meminta siswa untuk nomor dari dalam tim mereka dari satu sampai empat. Announce
a question and a time limit. Mengumumkan sebuah pertanyaan dan batas waktu. Siswa
meletakkan kepala mereka bersama-sama untuk muncul dengan sebuah jawaban
Memanggil nomor dan meminta semua siswa dengan nomor itu untuk berdiri dan
menjawab pertanyaan. Mengenali benar tanggapan dan rumit melalui diskusi yang
kaya.
5. Team Jigsaw
Tugaskan setiap siswa dalam tim seperempat halaman untuk membaca dari teks
(misalnya, teks studi sosial), atau seperempat dari suatu topik untuk menyelidiki atau
menghafal. Setiap siswa menyelesaikan tugas nya dan kemudian mengajarkan orang
lain atau membantu membentuk sebuah tim produk dengan ikut serta sepotong teka-
teki.
6. Tea Party
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Siswa membentuk dua lingkaran konsentris atau dua baris saling berhadapan. Anda
mengajukan pertanyaan (pada setiap konten) dan siswa mendiskusikan jawaban
dengan siswa yang mereka hadapi. Setelah satu menit, di luar lingkaran atau satu baris
bergerak ke kanan sehingga siswa memiliki mitra baru. Kemudian menimbulkan
pertanyaan kedua untuk berdiskusi. Lanjutkan dengan lima atau lebih pertanyaan.
Untuk sedikit variasi, siswa dapat menulis pertanyaan pada kartu-kartu untuk meninjau
untuk tes melalui ini "Tea Party" metode.
Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah;
(1) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) digunakan pada pembelajaran
membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat TK sampai SD)
(2) Team Accelerated Instruction (TAI) digunakan pada pembelajaran matematika untuk
tingkat 3-6 (setingkat TK).
C. Prinsip Dasar
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan
yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa. Pendekatan yang
dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif. Beberapa pendekatan tersebut
diintegrasikan dimaksudkan untuk menghasilkan suatu model pembelajaran yang
memungkinkan mahasiswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Belajar aktif,
ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses
belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata. Mahasiswa diberi kesempatan untuk berdiskusi,
mengemukakan pendapat dan idenya, melakukan eksplorasi terhadap materi yang sedang
dipelajari serta menafsirkan hasilnya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mahasiswa
dibebaskan untuk mencari berbagai sumber belajar yang relevan. Kegiatan demikian
memungkinkan mahasiswa berinteraksi aktif dengan lingkungan dan kelompoknya, sebagai
media untuk mengembangkan pengetahuannya.
Pendekatan konstruktivistik dalam model pembelajaran kooperatif dapat mendorong
mahasiswa untuk mampu membangun pengetahuannya secara bersama-sama di dalam
kelompok. Mereka didorong untuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang
dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. Mahasiswa menafsirkan bersama-sama
apa yang mereka temukan atau mereka bahas. Dengan cara demikian, materi pelajaran dapat
dibangun bersama dan bukan sebagai transfer dari dosen. Pengetahuan dibentuk bersama
berdasarkan pengalaman serta interaksinya dengan lingkungan di dalam kelompok belajar,
sehingga terjadi saling memperkaya diantara anggota kelompok. Ini berarti, mahasiswa
didorong untuk membangun makna dari pengalamannya, sehingga pemahaman terhadap
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
fenomena yang sedang dipelajari meningkat. Mereka didorong untuk memunculkan berbagai
sudut pandang terhadap materi atau masalah yang sama, untuk kemudian membangun sudut
pandang atau mengkonstruksi pengetahuannya secara bersama pula. Hal ini merupakan
realisasi dari hakikat konstruktivisme dalam pembelajaran.
Pendekatan kooperatif mendorong dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
trampil berkomunikasi. Artinya, mahasiswa didorong untuk mampu menyatakan pendapat
atau idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat,
meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Mahasiswa juga
mampu membangun dan menjaga kepercayaan, terbuka untuk menerima dan memberi
pendapat serta ide-idenya, mau berbagi informasi dan sumber, mau memberi dukungan pada
orang lain dengan tulus. Mahasiswa juga mampu memimpin dan trampil mengelola
kontroversi (managing controvercy) menjadi situasi problem solving, mengkritisi ide bukan
persona orangnya.
Model pembelajaran kooperatif ini akan dapat terlaksana dengan baik jika dapat
ditumbuhkan suasana belajar yang memungkinkan diantara mahasiswa serta antara
mahasiswa dan dosen merasa bebas mengeluarkan pendapat dan idenya, serta bebas
kelompok. Kemudian dosen serta mahasiswa lain dapat mengejar pendapat mereka tentang
ide-idenya dari berbagai perspektif. Dosen juga mendorong mahasiswa untuk mampu
mendemonstrasikan pemahamannya tentang pokok-pokok permasalahan yang dikaji menurut
cara kelompok.
Berpijak pada karakteristik pembelajaran di atas, diasumsikan model pembelajaran
kooperatif mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga mereka
merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas-tugas bersama secara kreatif. Model
pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di berbagai bidang studi atau
matapelajaran, baik untuk topik-topik yang bersifat abstrak maupun yang bersifat konkrit.
D. Kompetensi
Kompetensi yang dapat dicapai melalui model pembelajaran kooperatif disamping;
(1) pemahaman terhadap nilai, konsep atau masalah-masalah yang berhubungan dengan
disiplin ilmu tertentu
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
E. Materi
Materi yang sesuai disajikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
adalah materi-materi yang menuntut pemahaman tinggi terhadap nilai, konsep, atau prinsip,
serta masalah-masalah aktual yang terjadi di masyarakat. Materi ketrampilan untuk
menerapkan suatu konsep atau prinsip dalam kehidupan nyata juga dapat diberikan. Materi
dapat berasal dari berbagai bidang studi, seperti bahasa, masalah-masalah sosial ekonomi,
masalah kehidupan bermasyarakat, peristiwa-peristiwa alam, serta ketrampilan dan masalah-
masalah lainnya.
F. Prosedur Pembelajaran
Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran dipilahkan menjadi empat langkah, yaitu; orientasi,
bekerja kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan. Setiap langkah dapat dikembangkan
lebih lanjut oleh para dosen dengan berpegang pada hakekat setiap langkah sebagai berikut:
(1) Orientasi
Sebagaimana halnya dalam setiap pembelajaran, kegiatan diawali dengan orientasi
untuk memahami dan menyepakati bersama tentang apa yang akan dipelajari serta bagaimana
strategi pembelajarannya. Dosen mengkomunikasikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh mahasiswa, serta sistem penilaiannya. Pada
langkah ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa
saja, termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya. Negosiasi
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
dapat terjadi antara dosen dan mahasiswa, namun pada akhir orientasi diharapkan sudah
terjadi kesepakatan bersama.
(2) Kerja kelompok
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan
pembelajaran. Kerja kelompok dapat dalam bentuk kegiatan memecahkan masalah, atau
memahami dan menerapkan suatu konsep yang dipelajari. Kerja kelompok dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti berdiskusi, melakukan ekslporasi, observasi, percobaan,
browsing lewat internet, dan sebagainya. Waktu untuk bekerja kelompok disesuaikan dengan
luasdan dalamnya materi yang harus dikerjakan. Kegiatan yang memerlukan waktu lama dapat
dilakukan di luar jam pelajaran, sedangkan kegiatan yang memerlukan sedikit waktu dapat
dilakukan pada jam pelajaran.
Agar kegiatan kelompok terarah, perlu diberikan panduan singkat sebagai pedoman
kegiatan. Sebaiknya panduan ini disiapkan oleh dosen. Panduan harus memuat tujuan, materi,
waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, serta
hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai. Misalnya, mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan media tepatguna dalam pembelajaran. Untuk itu, mahasiswa secara bersama-
sama perlu berdiskusi, melakukan analisis terhadap komponen-komponen pembelajaran
seperti; kompetensi apa yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, materi apa yang dipelajari,
strategi pembelajaran yang digunakan, serta bentuk evaluasinya. Mahasiswa juga melakukan
eksplorasi untuk mengembangkan media tepatguna. Eksplorasi dapat dilakukan secara
individual atau kelompok sesuai kesepakatan. Hasil eksplorasi dibahas dalam kelompok untuk
menghasilkan media-media pembelajaran tepat guna yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan dinamisator bagi masing-masing
kelompok, dengan cara
melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar mahasiswa, mengarahkan ketrampilan
kerjasama, dan memberikan bantuan pada saat diperlukan.
(3) Tes/Kuis
Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semua mahasiswa telah mampu memahami
konsep/topik/masalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing mahasiswa
menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep/topik/masalah
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
yang dikaji. Penilaian individu ini mencakup penguasaan ranah kognitif, afektif dan
ketrampilan. Misalnya, bagaimana melakukan analisis pembelajaran? Mengapa perlu
melakukan analisis pembelajaran sebelum mengembangkan media? Siswa dapat juga diminta
membuat prototype media tepatguna yang memiliki tingkat interaktif tinggi dalam
pembelajaran, dsb.
(4) Penghargaan kelompok
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada kelompok yang
berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu. Kenaikan skor dihitung dari
selisih antara skor dasar dengan sekor tes individual. Menghitung skor yang didapat masing-
masing kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapat mahasiswa di dalam
kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Selanjutnya berdasarkan skor rata-rata
tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok. Misalnya, bagi kelompok yang
mendapat rata-rata kenaikan skor sampai dengan 15 mendapat penghargaan sebagai “Good
Team”. Kenaikan skor lebih dari 15 hingga 20 mendapat penghargaan “Great Team”.
Sedangkan kenaikan skor lebih dari 20 sampai 30 mendapat penghargaan sebagai “Super
Team”.
Anggota kelompok pada periode tertentu dapat diputar, sehingga dalam satu satuan
waktu pembelajaran anggota kelompok dapat diputar 2-3 kali putaran. Hal ini dimaksudkan
untuk meningkatkan dinamika kelompok di antara anggota kelompok dalam kelompok
tersebut. Di akhir tatap muka dosen memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah
dibahas pada pertemuan itu, sehingga terdapat kesamaan pemahaman pada semua
mahasiswa.
(5) Evaluasi
Evaluasi belajar dilakukan pada awal pelajaran sebagai prates, selama pembelajaran,
serta hasil akhir belajar mahasiswa baik individu maupun kelompok. Selama proses
pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap, ketrampilan dan kemampuan
berpikir serta berkomunikasi mahasiswa. Kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi,
kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan pandangan atau argumentasi,
kemauan untuk bekerja sama dan memikul tanggung jawab bersama, merupakan contoh
aspek-aspek yang dapat dinilai selama proses pembelajaran
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Aturan dasar pemberian poin pertandingan menurut slavin (1995) sebagai berikut:
Pemain Tidak Seri Seri untuk jumlah Seri untuk jumlah Seri untuk
kartu terbanyak kartu tersedikit ketiga-tiganya
A 60 50 60 40
B 40 50 30 40
C 20 20 30 40
Pemain Tidak Seri Seri Seri Tiga Seri Tiga Seri untuk Empat
Seri terbanyak Sedang tersedikit terbanyak Seri banyak Seri
sedang dan
sedikit
A 60 50 60 60 50 60 50 40
B 40 50 40 40 50 30 50 40
C 30 30 40 30 50 30 30 40
D 20 20 20 30 20 30 30 40
Setelah pertandingan selesai siswa diminta menghitung kartu poin yang diperolehnya
dan mencatatnya pada lembar pencatatan skor sebagai berikut:
Tabel 3. Contoh lembar pencatatan poin pada setiap pertandingan
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
G. Penutup
Model pembelajaran kooperatif tidak terlepas dari kelemahan di samping kekuatan
yang ada padanya. Kelemahan tersebut antara lain terkait dengan kesiapan dosen dan
mahasiswa untuk terlibat dalam suatu strategi pembelajaran yang memang berbeda dengan
pembelajaran yang selama ini diterapkan. Dosen yang terbiasa memberikan semua materi
kepada para mahasiswanya, mungkin memerlukan waktu untuk dapat secara berangsur-angsur
mengubah kebiasaan tersebut. Ketidaksiapan dosen untuk mengelola pembelajaran demikian
dapat diatasi dengan cara pemberian pelatihan yang kemudian disertai dengan kemauan yang
kuat untuk mencobakannya. Sementara itu,
ketidaksiapan mahasiswa dapat diatasi dengan cara menyediakan panduan yang antara lain
memuat cara kerja yang jelas, petunjuk tentang sumber yang dapat dieksplorasi, serta
deskripsi tentang hasil akhir yang diharapkan, system evaluasi, dsb. Kendala lain adalah
waktu. Strategi pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang cukup panjang dan
fleksibel, meskipun untuk topik-topik tertentu waktu yang diperlukan mungkin cukup dua
kali tatap muka ditambah dengan kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran.
Terlepas dari kelemahannya, model pembelajaran kooperatif mempunyai kekuatan
dalam mengembangkan softskills mahasiswa seperti, kemampuan berkomunikasi, berfikir
kritis, bertanggung jawab, serta bekerja sama. Jika kelemahan dapat diminimalkan, maka
kekuatan model ini akan membuahkan proses dan hasil belajar yang dapat memacu
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
peningkatan potensi mahasiswa secara optimal. Oleh sebab itu, sangat diharapkan dosen
mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif. Dosen dapat mengembangkan model
ini sesuai dengan bidang studinya, bahkan mungkin dari model ini para dosen dapat
mengembangkan model lain yang lebih meyakinkan.
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
DAFTAR PUSTAKA
Dwi S, Retno. (2008). Strategi Pembelajaran Kimia. Penerbit Program Pascasarjana Unimed,
Medan.
http://www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/files/PIP/kooperatif.pdf
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.co-
operation.org/pages/cl-methods.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.colorincolorado.or
g/educators/content/cooperative
Sagala, Syaiful. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabet, Bandung.
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Langkah-langkah Pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Tahap penjelasan materi 1. Siswa duduk dengan kelompoknya Penjelasan
1. Guru membagi siswa dalam beberapa masing-masing. materi
kelompok kooperatif yang terdiri dari
4-6
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
1. Guru menghitung skor kelompok dari 1. Siswa menunggu hasil pertandingan Penghargaan
penjumlahan skor individu yang didapat yang telah dilaksanakan.
pada saat mengerjakan quiz dan 2. Siswa yang menang menerima hadiah
memberikan penghargaan kepada dari guru.
kelompok dengan skor tertinggi berupa
mengumumkan ke depan kelas kelompok
yang menang dan memberikan hadiah.
3. Kegiatan Penutup
1.Guru mengadakan evaluasi melalui tanya 1. Siswa menjawab pertanyaan guru
jawab langsung tentang materi teori- 2. Siswa dengan bimbingan guru
teori Konsentrasi larutan (Kemolaran) menyimpulkan hasil pembelajaran
2.Guru mengarahkan siswa untuk dapat sesuai indikator
menyimpulkan hasil pembelajaran pada
hari ini sesuai indikator
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
7. Penilaian :
a. Aspek yang dinilai:
Kognitif : Jawaban soal quiz.
Afektif : Siswa aktif dalam diskusi
b. bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
1. Konsentrasi larutan yang mengandung 3 gram pupuk urea (CO(NH2)2, dalam 200 mL
laruatan adalah…..
(Ar: C=12, O=16, H=1, N=14)
a. 0.125 M
b. 0.25 M
c. 0.375 M
d. 0.5 M
e. 1 M
3. Jika 7,1 g Na2SO4 dilarutkan dalam air hingga volume 100 mL, konsentrasi ion Na+
dalam larutan tersebut adalah…
(Ar : Na=23, S=32, O=16)
a. 0.01 M
b. 0.05 M
c. 0.10 M
d. 0.50 M
e. 1.00 M
4. Jika 100 mL larutan HNO3 6 M ditambahkan ke dalam 400 mL air, kemolaran larutan
HNO3 setelah diencerkan adalah….
a. 1.0 M
b. 1.2 M
c. 1.5 M
d. 3.0 M
e. 2.0 M
Kunci jawaban
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
1. b
2. c
3. e
4. b
2. Kegiatan inti
a. Tahap penjelasan materiGuru membagi siswa 1. Siswa duduk dengan Penjelasan
dalam beberapa kelompok kooperatif yang kelompoknya masing-masing materi
terdiri dari 4-6 orang
1. Guru menjelaskan informasi tentang orde 2. siswa mendengarkan penjelasan
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
2. Guru memberi kesempatan bertanya 3. siswa bertanya tentang hal yang Penjelasan
kepada siswa untuk bertanya tentang Orde tidak mereka mengerti mengenai materi
reaksi materi orde reaksi dan materi
terkait lainnya kepada guru.
Perhargaan
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Penilaian :
a. Aspek yang dinilai:
Kognitif : Jawaban soal quiz.
Afektif : Siswa aktif dalam diskusi
b. Bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Kunci jawaban
1.
No. [A] (mol L-1) [B] (mol L-1) Laju reaksi
-1 -1
(mol L s )
1 0,1 0,1 5 x 10-4
2 0,1 0,2 1 x 10-3
3 0,2 0,3 3 x 10-3
4 0,5 0,2 5 x 10-3
2.
No. [NO] (mol L-1) [H2] (mol L-1) Laju reaksi
-1 -1
(mol L s )
1 0,06 0,1 3,2
2 0,06 0,3 9,6
3 0,02 0,5 1,0
4 0,04 0,5 4
b. V = k [NO]2 [H2]
c. V = k [NO]2 [H2]
1 = k (0,02)2 (0,5)
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
k = 5 x 103
d. V = k [NO]2 [H2]
= 5 x 103(1 x 10-1)2(1 x 10-1)
=5
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
2. Kegiatan inti
a. Tahap penjelasan materi 1. Siswa duduk dengan Penjelasan
1. Guru membagi siswa dalam kelompoknya masing-masing. materi
beberapa kelompok kooperatif 2. Siswa mendengarkan
yang terdiri dari 4-6 orang penjelasan guru tentang
2. Guru menginformasikan tentang materi Faktor-faktor yang
faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi laju reaksi dan
laju reaksi dan teori tumbukan. teori tumbukan
3. Guru memberi kesempatan 3. Siswa bertanya tentang hal
bertanya kepada siswa untuk yang tidak mereka mengerti
bertanya tentang faktor-faktor yang mengenai materi faktor-faktor
mempengaruhi laju reaksi dan yang mempengaruhi laju
tumbukan. reaksi dan tumbukan dan
materi terkait lainnya kepada
guru.
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
3. Kegiatan Penutup
1. Guru mengadakan evaluasi melalui 1. siswa menjawab pertanyaan
tanya jawab langsung tentang guru
faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dan tumbukan.
7. Penilaian :
a. Aspek yang dinilai:
Kognitif : Jawaban soal quiz.
Afektif : Siswa aktif dalam diskusi
b. bentuk tagihan : LKS
Masmei Siallagan
809142028 - B
TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
Masmei Siallagan
809142028 - B