You are on page 1of 6

Konsep-Konsep Dalam Antropologi

Antropologi sebagai sains mengenai man and his work, dalam rangka
ruang lingkup kajiannya mengenai manusia secara biologis (dalam
anropologo fisik), dan manusia dalam kelompok masyarakat dengan kondisi
budayanya (dalam anropologi budaya) dalam dinamika kehidupan
masyarakat, Beberapa konsep yang dianggap perlu dimiliki dan dipahami
mahasiswa dan siapapun peminatnya, adalah sebagai berikut :

6. 1 Manusia
Untuk mendalami konsep-konsep teoritis dalam anropologi, akan
didahului dengan penjelasan arti manusia, sebagaimana anropologi
sesungguhnya dalam dunia ilmiah internasional dikenal berobyekan studi
manusia dan kebudayaannya (sebagai studi bio-budaya).
Orang juga terdorong dan tertarik ingin memahami siapa serta dari
mana mahkuk manusia (seperti dirinya) ketiak membaca fiksi yang
berhubungan dengan sains, serta terutama ketika sedang menghadiri kuliah
kelas tentang manusia dalam antropogi, dan lain-lain.
Anthropologi filsofika
Antropologi di Negara-negara maj merupakan suatu bidang bio-budaya,
yang secara totalitas memfokuskan studi pada manusia sebagai mahluk
biologis (sebagai anggota masyarakat) yang berbudaya. Anropologi dalam
meninjau konsep manusia, melakukannya juga dari segi filsafat (antropologi
filsofika), yang mendasarkan pandangan tentang manusia menurut adanya,
walaupun tidal menghindarkan , dan mengatasi pandangan-pandangan atau
tinjauan-tinjauan lain tentang adanya manusia (Drijarkara 1964).
Filsafat moderen mengartikan manusia sebagai geist – in – welt atau
espirt incarne. Geist – in – welt berarti manusia di dunia seperti barang-
barang lainnya yang juga ada di dunia, dalam arti manusia sama dengan
benda-benda yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan benda-benda itu.
Esprit in carne berarti bahwa roh telah berubah dan menjelma menjadi
jasmaniah manusia seperti daging, tulang, dan lain-lain.
2

- Manusia = homo sapiens


Istilah homo sapiens pertama kali digunakan oleh seorang botanist
bangsa Swedia bernam Linnaeus atau Karl Von Linne’ (1707-1776). Tujuan
ahli tersebut menyebut manusia sebagai homo sapiens ialah untuk
men\mbedakan manusia dengan jenis-jenis mahluk lain (selain manusia),
sebagaimana manusia memiliki abilitas karena adanya akal dan
menggunakan akalnya melebihi mahluk lain. Kalu kita menyebut manusia
sebagai homo sapiens ini mengartikan manusia yang berakal budi atau man
the wise (homo adalah manusia yang dalam kedudukan division of a genius
secara zoologis disebut the human species). Definisi klasik mengartikan
bahwa manusia merupakan animal rationale.
Sebutan homo sapiens sebagai manusia sekarang seperti bentu kita,
menurut para ahli kurang lebih sudah ada kira-kira 80.000 tahun yang lalu.
Temuan penelitian menunjukan sisa-sisa manusia sejak tahun tersebut
ditemukan telah memiliki bekas-bekas kebudayaan fisik ; dan menunjukan
perbedaaan keempat ras pokok yang menduduki bumi kita ini, terdiri dari
yaitu : (1) ras Australoid yang hamper kandas dan kini sisa-sisanya masih
hidup didaerah pedalaman benua Australia, (2) ras Mongoloid yang kini
berjumlah paling banyak, (3) ras Kaukasoid yang kini mendiami tersebar
Eropa, Afrika sebelah Utara gurun Sahara, Asia Barat Daya, Australia,
Benua Amerika Utara dan Selatan, dan (4) ras Negroid yang kini mendiami
Benua Afrika Selatan.
3

6.2 Masyarakat
masyarakat manusia sebagai kesatuan kehidupan kolektifika
Konsep yang penting juga dalam uraian materi pengantar
antropologi adalah masyarakat. Masyarakat sebagai kesatuan hidup kolektif
manusia merupakan konsep yang secara langsung bertalian dengan konsep
kebudayaan. Sebagai bandingan, dalam kolektif protozoa, serangga, dan
binatang, disebutkan ada terdapat ciri khas kehidupan kolektif.
Berdasarkan azas alturuisme dalam kehidupan kolektif
mengakibatkan mahluk mengembangkan suatu hubungan Bantu-membantu,
dan kerjasama yang serasi, Para ahli menyebut azas altruisme, adalah azas
hidup berbakti untuk kepentingan yang lain.asas egoisme yaitu asas
mendahulukan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan yang lain.
Masyarakat merupakan istilah yng paling lazim sebagai kesatuan-
kesatuan hidup manusia,di temukan baik dalam sehari-hari maupun dalam
tulisan ilmiah.Dalam bahasa English dipakai istilah Society yg berasal dari
kata latin Socius,Yg berarti Kawan.Istilah masyarakat sendiri dalam bahasa
Indonesia Berasal dari Akar kata Arab Syaraka yg Berarti Ikut serta
berpartisipasi.

-Kategori Sosial
Kategori sosial merupakan kesatuan manusia yg terwujudkan karena
adanya suatu cirri atau kompleks cirri-ciri obyektif yg dapat di kenakan
kepada manusia-manusia itu,yg biasanya di kenakan oleh pihak dari luar
kategori sosial itu sendiri tanpa di sadari oleh yg bersangkutan demgan suatu
maksud praktis tertentu.asas
4

- Golongan sosial
Golongan social merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai
oleh suatu ciri tertentu yang sering kali dikenakan kepada mereka oleh
pihak luar, yang menumbuhkan kepada mereka akan kesadaran identitas,
dan ikatan dalam suatu nilai, norma , serta adat istiadat tertentu.
Dari ciri tersebut terdapat dua kelompok dengan ciri yaitu (1)
kelompok tak sengaja dibentuk yang disebut primary group (group, dan
juga king-group) atau inforomal organization.
Koentjaraningrat mengusulkan association untuk diterjemahkan
sebagai perkumpumpulan.

6.3 Kebudayaan
Konsep sosial-budaya
Konsep social budaya digunakn untuk menunjukan saling hubungan
antara arti masyarakat manusia dengan kebudayaan manusia. Dalam hal
ini manusia merupakan mahluk sosial, terorganisasi dalam kelompok-
kelompok-kelommpok berdasarkan sejarah dan karekteristik kebudayaan
yang berbeda, dalam berespons terhadap lingkungannya.

Definisi-definisi Kebudayaan
Untuk mengemukakan definisi kebudayaan,perlu dikemukakan
terlebih dahulu pengertian budaya. Koentjaraningrat
mengemukakan kata budaya sebagai bentuk majemuk dari kata
budi-daya yang berarti di dalamnya tercakup cipta, karsa, dan rasa.
Kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan dari kata
kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta sebagai
buddhayah, yaitu benuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau
akal (Koentjaraningrat 1990).

Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan


hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat, yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar(Koentjaraningrat).
5
Uraian yang dapatdikemukakan berdasarkan argument tersebut,
yaitu berkaitan dengan paradigma dalam antropologi. Dahulu
sebelum tahun 1955 paradigma dominan dalam antropologi ialah
behaviorisme, dan sesudah tahun tersebut paradigma behaviorisme
tak lagi dominan karena telah tumbuh paradigma kognitif dalam
antropologi.

~ Tiga Wujud Kebudayaan


1. Wujud kebudayaan sebagai suatu Kompleks dari ide-
ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan,dan
sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta


tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya warga


masyarakat

~ Unsur-unsur Kebudayaan
Pokok penting lain dalam rangka materi uraian kebudayaan yaitu Unsur-unsur
Kebudayaan Universal (bagian terbesarnya disarikan dari buku pengantar
antropologi karangan Koentjaraningrat).Konsep unsur-unsur kebudayaan
Universal member kerangka dasar (analisis) wujud kebudayaan masyarakat
manusia,yang ada pada umumnya Umat Manusia.Artinya kerangka Unsur-unsur
kebudayaan universal menjadi patokan dasar dalam Antropologi.

~ 7 Unsur Kebudayaan Universal


1.Bahasa
2.Sistem pengetahuan
3.Organisasi Sosial
4.Sistem peralatan dan hidup teknologi
5.Sistem mata pencaharian hidup
6
6.Sistem ReLigi dan
7.Kesenian

You might also like