You are on page 1of 12

Maria Magdalena ke kubur Yesus (Yohanes 20: 1 – 18)

Sermon Add comments


Ringkasan Kotbah : Pdt. Barnabas Ong
Tanggal : 23 March 2008
Siapakah Maria Magdalena? Dosa apakah yang pernah di perbuatnya?
Banyak orang berkata Maria Magdalena berbuat dosa perjinaan.
Sebenarnya kemungkinan itu hanyalah rekayasa orang saja karena tidak
ada tertulis seperti itu di Alkitab. Di Alkitab hanya tertulis Maria
Magdalena pernah di bebaskan dari tujuh roh jahat (Lukas 8: 2).
Sifat-sifat yang dimiliki Maria Magdalena berdasarkan bacaan diatas:
1. Mengutamakan Tuhan.
Pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, Maria Magdalena telah pergi ke
kubur Tuhan Yesus. Hal ini membuktikan betapa dia benar-benar
menomor-satukan Tuhan di dalam hidupnya.
2. Berani mengambil resiko.
Demi untuk menengok Tuhan Yesus, Maria Magdalena berani mengambil
segala resiko menghadapi segala rintangan yang mungkin akan di
hadapinya dalam perjalanan ke kubur Tuhan Yesus.
3. Merindukan Tuhan.
Maria Magdalena telah berani mengambil resiko mengutamakan untuk
menengok Tuhan Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa dia mempunyai
kerinduan kepada Tuhan.
4. Tekun.
Ketika Maria Magdalena dan murid-murid Tuhan Yesus yang lain
menemukan kubur yang kosong, murid-murid yang lain pergi pulang ke
rumah mereka. Tetapi Maria Magdalena tetap tinggal dan masih ada
usaha menemukan Tuhan Yesus dengan bertanya-tanya.
5. Tanpa pamrih.
Pada waktu itu Maria Magdalena belum mengetahui bahwa Tuhan Yesus
telah bangkit. Tidak ada yang dapat kita harapkan dari orang yang telah
meninggal. Maria Magdalena melakukan semua itu tanpa motivasi untuk
medapatkan apa-apa.
Marilah kita semua belajar dan mengikuti teladan dari Maria Magdalena.
MISTERI KUBUR KOSONG
Renungan Add comments
Yohanes 20:1-10; Yesaya 52:13-15
“Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur
itu dan ia melihatnya dan percaya” (Yohanes 20:8).
Seorang peneliti berkebangsaan Inggris, George Adams, pernah
mengadakan penelitian tentang misteri yang saat ini sangat spektakular
dan masih membuat tanda tanya besar bagi banyak orang di seluruh
dunia. Dari survei-survei tersebut muncul beberapa pendapat. Ada
sebagian ahli mengatakan bahwa misteri yang spektakular saat ini yaitu
misteri tentang bagaimana meneliti habitat dinosaurus yang pernah hidup
di bumi ini. Sebagian lagi mengatakan bahwa kerajaan Mesir kuno adalah
misteri besar hingga kini. Tetapi suara terbanyak dari survei ini
mengatakan bahwa kubur Yesus adalah misteri terbesar sekaligus fakta
yang tidak dapat disangkal bahwa penghuni kubur itu telah bangkit dari
kematian.
Alkitab mencatat bahwa pada waktu hari masih pagi-pagi benar pada hari
pertama, di hari minggu setelah Yesus mati, Maria Magdalena melihat
bahwa kuburan Yesus kosong. Satu hal yang mustahil tentunya. Sebagai
manusia dia berpikir bahwa mungkin ada orang yang dengan sengaja
mencuri mayat Yesus tersebut.
Maria Magdalena langsung berlari meninggalkan kuburan itu dan
memberitahu Petrus. Petrus dengan seorang murid Yesus lainnya berlari
menuju kubur Yesus itu. Ternyata benar, kubur itu kosong. Apa yang
terjadi?
Sejauh itu murid-murid Tuhan tidak memahami perkataan Tuhan bahwa
Dia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Sebagian menyimpulkan bahwa
ada yang mencuri mayat Tuhan. Sebagian lagi mungkin mengira bahwa
mayat Tuhan dipindahkan oleh para pemimpin Romawi atau kepala-
kepala agama bangsa Yahudi. Lalu apa artinya perkataan Tuhan yang
menyatakan bahwa Dia akan dibangkitkan pada hari ketiga?
Sebagian orang mungkin menyangkali fakta tentang kebangkitan Tuhan
ini, sebab ditinjau dari sisi disiplin ilmu manapun, kebangkitan manusia
yang sudah mati itu sama sekali tidak masuk akal. Perlu diketahui bahwa
Allah bekerja tidak harus sesuai dengan alam pikiran manusia. Tetapi
bukti dan saksi menyatakan bahwa sesungguhnya Yesus sudah bangkit
dari kubur!
Renungan:
Apakah kita saat ini orang-orang yang telah di tebus-Nya, dengan darah
yang mahal masih saja mengganggap bahwa kubur Yesus kosong hanya
sebuah misteri yang belum terjawab? Tahukah Anda bahwa misteri itu
telah terjawab? Yesus memang benar telah mati tetapi Dia bangkit dan
akhirnya naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi Anda dan saya.
Apakah Anda percaya?
Misteri kubur Yesus kosong menjadi pertanyaan bagi orang yang belum
percaya, tetapi bagi orang percaya itu adalah bukti bahwa janji-Nya telah
digenapi.
Ringkasan Khotbah : 12 April 1998
Kebangkitan Kristus & pengharapan kita
Nats : Matius 27:62-28:20
Pengkhotbah : Ev. Rusdi Tanuwidjaya
Pandangan kita terhadap Alkitab merupakan hal yang serius karena
menentukan kemana kita akan melangkah dan bagaimana kita membaca,
menilai, dan menafsirkan Alkitab. Sebagai seorang reformed Injili kita
percaya Alkitab adalah firman Tuhan. Kesulitannya, di dalam Alkitab kita
menemukan banyak ucapan iblis, manusia dan malaikat. Bagaimana kita
bisa menjelaskan bahwa ucapan-ucapan tersebut juga adalah firman
Tuhan. Untuk menjelaskan hal ini saya mengambil contoh, seorang
pengarang, anggap saja si A menulis buku. Di dalam buku yang dia tulis
banyak mengutip ucapan dari banyak tokoh. Tetapi hasil akhir dari tulisan
tersebut kita akui semuanya adalah karangan si A meskipun di dalam
buku tersebut banyak ucapan-ucapan dari banyak tokoh. Demikian pula
dengan Alkitab, memang di dalam Alkitab banyak ucapan yang bukan dari
Tuhan. Tetapi pada waktu Allah menghendaki ucapan tersebut ditulis itu
berarti ucapan tersebut adalah firman Tuhan yang diilhamkan
sebagaimana II Tim 3:16.
Dengan dasar presaposisi Alkitab adalah firman Tuhan, maka kita telah
meletakkan dasar yang benar. Seluruh ajaran dan hidup orang Kristen
dibangun di atas dasar Alkitab. Ini juga sangat membantu kita memahami
rencana Allah khususnya berkenaan dengan keselamatan manusia.
Mengapa? Ketika Allah ingin menggenapi rencanaNya seringkali berada
diluar kemampuan rasio, pengalaman, dan pembuktian manusia yang
terbatas. Misalnya peristiwa kelahiran, kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus ini sulit dimengerti oleh manusia. Sebagai orang Kristen kita
percaya bahwa Allah mewahyukannya di dalam Alkitab. Sekalipun di
dalam Alkitab kita melihat Allah bekerja melampaui akal, pengalaman dan
pembuktian manusia yang terbatas. Allah yang tidak terbatas sekarang
datang ke dalam dunia yang terbatas menjadi seorang bayi yang kecil
dan lemah. Dia datang dengan satu tujuan yaitu mati dibukit Golgota
untuk menggenapkan kehendak Bapa. Siapa yang mengira bahwa untuk
menyelamatkan manusia, Allah rela datang ke dalam dunia dan mati
dibukit Golgota. Di Golgota, kelihatannya Yesus Kristus gagal tetapi justru
disitulah kedaulatan Allah dinyatakan dan kemenangan diraih. Ya, salib
adalah tempat yang penuh paradoks dan sulit dimengerti oleh manusia.
Tidak heran, bagi orang Yunani salib adalah kebodohan dan bagi orang
Yahudi salib adalah batu sandungan. Namun di dalam hikmat Allah salib
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, karena melalui kematian-
Nya Kristus sudah mematikan kuasa kematian.
Namun drama keselamatan ini tidak hanya berhenti pada titik kematian
Kristus. Alkitab mengatakan Kristus bangkit dari antara orang mati.
Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa penting dan sentral dalam
Kekristenan yang dicatat dalam alkitab. Andaikata Kristus tidak
dibangkitkan, Paulus mengatakan sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu
masih hidup di dalam dosamu. Dan lagi, bagaimana kita tahu bahwa dosa-
dosa kita sudah diampuni dan kita sudah dibenarkan, jika Kristus tidak
dibangkitkan. Jika Kristus tidak dibangkitkan, kelahiran dan kematianNya
tidak ada gunanya.
Sayangnya, banyak jemaat yang tidak sadar terhadap sentralitas dan
pentingnya kebangkitan Kristus. Ketidaksadaran akan pentingnya
kebangkitan Kristus juga dialami oleh orang yang hidup sejaman dengan
Kristus. Misalnya, siapakah yang pertama ingat bahwa Kristus akan
bangkit? Kita mungkin berpikir Maria Magdalena. Jawabnya, bukan.
Memang Maria Magdalena pergi pagi-pagi ke kubur Yesus tetapi bukan
karena dia ingat bahwa Yesus akan bangkit, melainkan karena dia ingin
merempah-rempahi tubuh Yesus, karena Maria sangat mengasihi Yesus.
Tetapi ini tidak berarti dia memahami mengapa Kristus harus mati dan
juga dia tidak ingat bahwa Kristus akan bangkit.
Bagaimana dengan murid-murid? Jika kita membaca Alkitab secara teliti,
maka kita tahu bahwa murid-murid juga tidak ingat bahwa Yesus akan
bangkit. Seharusnya murid-muridlah yang tahu bahwa Yesus akan bangkit
karena sebelumnya Kristus berkali-kali memberitahukan akan kematian
dan kebangkitanNya. Tetapi ketika Maria Magdalena memberitahukan
kebangkitan Yesus Kristus, mereka menganggap apa yang dikatakan
Maria hanyalah omong kosong (Luk 24:11). Mengapa? Karena para murid
percaya kepada mesias yang berbeda dengan apa yang diajarkan Kristus.
Tidak heran jika perkataan Kristus tidak pernah mendapat tempat di
dalam hati para murid. Mesias yang mereka percaya bukanlah Mesias
yang mati dikayu salib melainkan mesias yang akan membebaskan
bangsa Israel dari penjajahan bangsa lain. Itu sebabnya kematian dan
kebangkitan Kristus tidak pernah terpikirkan oleh mereka.
Kondisi para murid tidak banyak berbeda dengan kehidupan umat Kristen
dewasa ini. Kita banyak mendengar firman Tuhan. Namun berapa banyak
firman Tuhan tersebut kita mengerti dengan hati kita sehingga menjadi
pergumulan di dalam hidup kita. Pengertian secara akali berbeda dengan
pengertian di dalam hati manusia. Seseorang bisa memiliki pemahaman
secara akali namun pemahaman ini belum tentu menjadi pemahaman di
dalam hatinya. Itu sebabnya, banyak firman Tuhan yang kita dengar
namun tidak menjadi realita di dalam pergumulan hidup kita. Alhasil,
hidup kita tidak pernah mengalami perubahan oleh firman tersebut.
Karena dalam hidup kita memiliki konsep yang sudah berakar dan
bertentangan dengan firman Tuhan.
Terakhir, imam-imam kepala dan orang-orang farisi. Merekalah yang
sebenarnya ingat bahwa Tuhan Yesus akan bangkit pada hari ketiga (Mat
27:62-66). Sangat ironis sekali justru yang pertama ingat akan
kebangkitan adalah para musuh Kristus. Merekalah yang sejak semula
berusaha untuk membunuh Kristus dengan menyuap Yudas. Mereka
adalah tokoh-tokoh agama yang terkemuka dan terpandang. Tetapi jika
mereka tidak kembali kepada kebenaran, mereka akan menjadi
penghambat, perusak, dan pembunuh. Bahkan tidak heran mereka
menghalalkan berbagai cara untuk mencapai maksud hati mereka yang
jahat. Itu sebabnya jika agama tidak kembali kepada kebenaran berarti
agama tersebut sedang membuang diri jauh dari Tuhan.
Bahkan imam-imam dan orang-orang farisi ini jugalah yang menyuap para
pengawal untuk memberitakan isu dusta yang menyatakan bahwa mayat
Kristus dicuri oleh para murid. Informasi mengenai pencurian mayat oleh
para murid ini kelihatannya masuk akal. Tetapi jika kita telaah lebih dalam
seringkali kita temukan dibalik alasan yang logis justru terdapat
ketidaklogisan. Pada waktu mereka menyuap untuk menyebar dusta
tentang pencurian mayat Yesus, di sini kita justru melihat ini semakin
memperteguh kebangkitan Tuhan Yesus. Jika mereka mengatakan bahwa
para muridlah yang mencuri mayat tersebut, masalahnya, dari mana
mereka tahu bahwa mayat tersebut dicuri oleh para murid kecuali mereka
melihatnya sendiri. Juga, kekuatan apa yang mendorong para murid yang
sedang mengalami kemunduran rohani tersebut untuk mencuri mayat
gurunya. Apalagi kubur tersebut sudah dimaterai dan dijaga oleh para
pengawal. Dan lagi untuk apa para murid mengambil mayat tersebut?
Juga alasan bahwa mayat tersebut dicuri ini tidak logis. Mengapa? (1)
Batu yang menutup kubur Yesus beratnya sekitar dua ton. (2) Kubur
tersebut dijaga oleh para pengawal yang paling sedikit dijaga oleh lebih
dari dua orang. Dan suatu hal yang janggal jika semua pengawal tertidur.
Lagi pula, andaikata benar para pengawal tertidur dengan nyenyak, lalu
dengan kekuatan apa ke-11 murid mendorong batu tersebut hingga tidak
menimbulkan suara yang membangunkan para pengawal.
Alkitab mengatakan dengan tegas bahwa Kristus bangkit. Dan
kebangkitan inilah yang mengubah kehidupan para murid dari kondisi
kerohanian mereka yang bangkrut kepada satu pengharapan yang pasti.
Disamping itu kebangkitan Kristus juga menjadi dorongan bagi mereka
untuk menggenapi visi dan misi yang Tuhan berikan kepada para murid
untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa dan menjadikan semua
bangsa murid Tuhan (Luk 24:44-49; Mat 28:16-20). Perintah dari Tuhan
yang sudah bangkit ini juga seharusnya menjadi visi dan misi Gereja.
Gereja yang tidak menjalankan visi dan misi ini adalah Gereja yang
lumpuh. Kita dipanggil bukan hanya sekedar datang ke Gereja mendengar
firman Tuhan, memuji nama Tuhan, mempersembahkan persembahan
kemudian bersalaman lalu pulang. Tidak! Allah menempatkan Gereja di
dalam dunia agar Gereja menjadi saksi Kristus dan menjalankan amanat
agung yang Tuhan Yesus berikan. Kiranya kuasa kebangkitan Kristus
meneguhkan pengharapan kita dan mendorong kita untuk hidup menjadi
saksiNya di dalam dunia ini. Amin!?
Arti Penting Kebangkitan Kristus
Semua agama, kecuali 4 agama besar, berdasar kepada filsafat. Dari 4
agama besar yang berdasar kepada kepribadian pendirinya, hanya
agama Kristen yang menyatakan kubur kosong bagi pendirinya.

Tanpa kebangkitan, iman Kristen tidak mungkin muncul. Murid-murid-


Nya hanyalah simbol kekalahan dan kehancuran. Mungkin mereka akan
mengingat Yesus sebagai guru terkasih mereka, dan penyaliban hanya
akan melenyapkan harapan akan mesias. Salib akan kelihatan
menyedihkan dan memalukan sebagai akhir karir Yesus.
Kekristenan mula-mula sangat bergantung kepada kepercayaan murid-
murid-Nya bahwa Tuhan telah membangkitkan Yesus dari kematian.

Jika ditanya mengapa kebangkitan Yesus Kristus disebut sebagai bukti


diri-Nya adalah Anak Allah?
Jawabnya:

1. Dia bangkit dengan kuasa-Nya sendiri. Dia mempunyai kuasa untuk


memberikan nyawa-Nya dan untuk mengambilnya kembali (Yohanes
10:18). Ini tidak bertentangan dengan pasal lain yang menyatakan Yesus
dibangkitkan oleh kuasa Bapa, karena Bapa dan Anak bekerja bersama-
sama, seperti halnya penciptaan, tiga pribadi Allah, yaitu: Bapa, Anak
dan Roh Kudus bekerja sama secara harmonis.

2. Secara jelas Yesus telah menyatakan bahwa Ia adalah Anak Allah,


kebangkitan-Nya dari kematian merupakan materai/persetujuan dari
Allah Bapa akan kebenaran pernyataan-Nya. Jika Allah tidak menyetujui
pernyataan Yesus sebagai Anak Allah, maka Allah tidak akan
membangkitkan Yesus dari kematian.
Kenyataannya Allah membangkitkan Yesus dari kematian, seolah Allah
Bapa mengatakan: "Engkaulah Anak-Ku, hari ini Aku menegaskan
sejelas-jelasnya."

Khotbah Petrus saat hari Pentakosta juga berdasar kepada Kebangkitan


Kristus (Kisah Para Rasul 2:14-40). Tidak sekedar tema khotbah, tetapi
menekankan pentingnya kebangkitan. Kalau ajaran kebangkitan
dihilangkan, maka semua ajaran kekristenan akan hilang.

Kebangkitan merupakan:
1. Penjelasan kematian Yesus
2. Penggenapan nubuat dalam Perjanjian Lama tentang Mesias
3. Sumber kesaksian murid-murid
4. Alasan pencurahan Roh Kudus
5. Menegaskan posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja.

Tanpa kebangkitan, posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja tidak akan
terjelaskan.
Tanpa kebangkitan, pencurahan Roh Kudus akan meninggalkan misteri
yang tidak dapat dijelaskan.
Tanpa kebangkitan, sumber kesaksian murid-murid hilang.

Kebangkitan adalah penggenapan dari nubuat mengenai Mesias yang


akan bangkit di dalam Mazmur 16:10, 'tidak membiarkan Orang Kudus-
Mu melihat kebinasaan.'

Jelaslah bahwa khotbah pertama kekristenan berdasar kepada Yesus


yang telah bangkit.

Perjanjian Baru bergaung kepada fakta Kebangkitan Yesus. Injil-injil


mencatat pernyataan Yesus bahwa Ia akan dikhianati, dibunuh dan
bangkit lagi. Mereka menyaksikan bahwa kubur telah kosong dan Ia
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya seperti yang telah
dikatakan-Nya.

Kisah Para Rasul mencatat Kebangkitan Kristus sebagai fakta dan


membuatnya menjadi pusat pengajaran.

Surat-surat dalam Perjanjian Baru dan Kitab Wahyu menjadi tak berarti
tanpa kebangkitan Yesus.
Kebangkitan diterima baik oleh:
- Keempat Injil yang terpisah
- Sejarah kekristenan mula-mula (Kisah Para Rasul)
- Surat-surat: Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, dan Surat Ibrani.

Ada banyak kesaksian yang dapat dipercaya. Dan karena Perjanjian Baru
adalah kesaksian sejarah yang dapat dipercaya, maka Kebangkitan
Kristus adalah fakta obyektif yang dapat dipercaya.

Sejak awal, kekristenan mula-mula secara bersama-sama memberikan


kesaksian mengenai kebangkitan Kristus. Ini merupakan dasar
pengajaran dan iman gereja dan telah masuk ke dalam literatur
Perjanjian Baru. Jika semua pasal yang berhubungan dengan
Kebangkitan dihilangkan, maka akan didapatkan Perjanjian Baru yang
kacau, yang tidak dapat dijelaskan. Kebangkitan secara kuat masuk ke
dalam kehidupan orang Kristen mula-mula. Ini muncul dalam kubur,
lukisan-lukisan dinding, muncul dalam himne, dan menjadi tema yang
kuat dalam penulisan-penulisan pembelaan iman Kristen pada empat
abad pertama.

Jika kebangkitan bukan peristiwa sejarah, maka kuasa kematian tetap


tidak dikalahkan; Kematian Kristus menjadi tidak ada artinya, dan umat
yang percaya kepada-Nya tetap mati dalam dosa. Keadaannya akan
tidak berbeda dengan sebelum mendengar nama-Nya.

Sulit untuk menggambarkan depresi yang hebat akibat penyaliban


Yesus yang dialami para murid. Mereka tidak memiliki konsep bahwa
kebangkitan lebih berarti daripada kematian. Mereka berpikir bahwa
Mesias akan memerintah selamanya (Yohanes 12:34). Tanpa percaya
kepada kebangkitan Yesus, tidak mungkin para murid percaya kepada
Yesus yang hanya mati saja.

Kebangkitan mengubah bencana menjadi kemenangan. Karena Tuhan


telah membangkitkan Yesus, maka Yesus secara tegas dinyatakan
sebagai Mesias. Dengan demikian makna penyaliban, oleh karena
kebangkitan, kematian yang memalukan itu berubah menjadi kematian
yang berperan dalam penyelamatan umat manusia.

Tanpa kebangkitan, maka kematian Yesus hanyalah kutukan Tuhan,


tetapi dengan kebangkitan, maka kematian Yesus sekarang dilihat
sebagai suatu peristiwa dimana pengampunan dosa umat manusia
sudah terjadi.

Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak pernah terjadi, para murid hanya


melihat Yesus sebagai guru yang baik dan tidak akan pernah percaya
bahwa Yesus adalah mesias.

Kebangkitan adalah fakta penting, karena kebangkitan menggenapkan


keselamatan kita. Yesus datang untuk menyelamatkan kita dari dosa,
dan sebagai akibatnya menyelamatkan kita dari kematian.

Kebangkitan juga membuat perbedaan yang tajam antara Yesus dengan


semua pendiri agama. Tulang-tulang dari semua pendiri agama, selain
Yesus, masih berada di bumi, tetapi kubur Yesus kosong.

Dampak dari kebangkitan, besar. Hidup menjadi memiliki harapan,


kehidupan lebih berkuasa daripada kematian, kehidupan pada akhirnya
menang.
Tuhan telah menyentuh kita di sini, Tuhan telah mengalahkan kematian,
musuh terakhir kita.

Kebangkitan telah mengubah hidup para murid sebelum dan sesudah


kebangkitan. Sebelum melihat kebangkitan, mereka lari, menyangkal
Gurunya. Mereka berkumpul dan bersembunyi dalam ketakutan dan
kebingungan. Setelah melihat kebangkitan, mereka diubah dari
ketakutan menjadi rasul yang berani dan percaya diri, menjadi penginjil
yang mempengaruhi dunia, bersedia mati martir dan bersukacita
sebagai utusan Kristus.

Kepada siapakah Saudara mempercayakan hidupmu? Apakah yang


engkau percayai mempunyai kuasa kebangkitan? Apakah yang engkau
percayai mempunyai kuasa terhadap kematian?

Jika engkau belum mempercayai Yesus, percayakan hidupmu sekarang


juga kepada Yesus yang telah bangkit dan mengalahkan kuasa
kematian.
Jika engkau mau percaya kepada Yesus, kematian bukan hal yang
menakutkan Saudara lagi dan kebangkitan maupun hidup yang kekal
akan Saudara terima. Maukah Saudara?

Makna Kebangkitan Kristus

Oleh:
Pdt Dr Nus Reimas

TEPAT di hari Jumat Agung yang lalu, ketika saya dan rombongan sedang
berjalan memasuki pintu gerbang Garden Tomb di pinggiran kota tua
Yerusalem, suatu taman yang ditandai sebagai tempat Yesus dikuburkan,
tiba-tiba saya menerima sebuah pesan singkat (SMS) dari seorang
sahabat di Jakarta. Saya segera membuka telepon gengam dan
membacanya.
Pesan singkat tersebut berbunyi sebagai berikut: ”Who delivered up Jesus
to die? Not Judas for money, not Pilate for fear, not the Jews for envy, but
the FATHER for LOVE”. Pesan ini mengingatkan kita tentang makna
kematian Kristus di kayu salib sekitar 2000 tahun yang silam, suatu
kematian yang tidak sama dengan kematian yang dialami manusia pada
umumnya.
Manusia mati karena dosa, ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemulian Allah” (Roma 3:23 ); ”Sebab upah dosa ialah
maut” (Roma 6:23 ). Berbeda dengan Kristus, kematian-Nya semata-mata
karena anugerah Allah untuk menebus dosa isi dunia, ”Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). ”Dia yang tak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam
Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Kor 5:21).
Sementara merenungkan kebenaran ini, kami terus berjalan masuk ke
dalam Garden Tomb, sebuah taman yang ditata rapi, untuk melakukan
perjamuan kudus sekaligus mengunjungi tempat yang ditandai sebagai
kubur Yesus Kristus, setelah kematian-Nya di atas Bukit Golgota.
Sebagaimana lazimnya di kuburan orang-orang yang kita kasihi, selalu
ada tulisan Rest in Peace misalnya, tetapi di kuburan Yesus, terdapat
tulisan dengan perspektif yang sangat bertolak belakang dengan semua
tulisan yang ada di kuburan manapun di seluruh dunia He is not here, He
is risen.
Ini bukan sekadar sebuah kalimat yang sengaja ditulis di depan kubur
Yesus, tetapi kata-kata tersebut adalah pernyataan Malaikat Allah yang
disampaikan kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain pada saat
mereka mengunjungi kubur Yesus pada hari yang ketiga setelah
kematiaan-Nya. ”Akan tetapi Malaikat itu berkata kepada perempuan-
perempuan: Janganlah kamu takut; sebab aku tahu, kamu mencari Yesus
yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini. Sebab Ia telah bangkit. Sama
seperti yang telah dikatakan-Nya” (Matius 28 :5-6).
Hanya Yesus satu-satunya telah memberitahukan saat kebangkitan-Nya
sebelum kematian tiba. Namun, para murid termasuk Maria Magdalena
dan kawan-kawan bahkan tidak ingat sama sekali apa yang dikatakan
Yesus kepada mereka. Tidak heran kalau malaikat Tuhan itu
mempersilakan mereka untuk melihat langsung ke tempat dimana mayat
Yesus pernah dibaringkan. Apa yang mereka temukan?
Yohanes mencatat dalam Injilnya; ”Maka datanglah Simon Petrus juga
menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan
terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus
tidak terletak dekat kain kafan itu tetapi agak di samping di tempat yang
lain-lain dan sudah tergulung.
Maka masuklah juga murid yang lain yang lebih dahulu sampai di kubur
itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum
mengerti isi kitab suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari
antara orang mati” (Yohanes 20:6-9).
Kebangkitan Yesus merupakan suatu kepastian, maut tidak dapat
menahannya, karena kematian Kristus telah memenuhi tuntutan keadilan
Allah. ”Sebab upah dosa ialah maut, tetapi kasih karunia Allah ialah hidup
yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23).
Para tentara Pilatus yang ditugaskan untuk menjaga kuburan Yesus pun
tak berdaya mencegah kebangkitan Yesus. Uang suap yang diberikan
para imam agar para penjaga membuat cerita bohong yang dikenal
dengan teori pencurian mayat Yesus tidak dapat menghalangi kebenaran
dan kepastian tentang kebangkitan Yesus.

Yesus sendiri membuktikan kebangkitan-Nya dengan penampakan diri-


Nya kepada murid-murid-Nya, bahkan kepada 500 orang sekaligus.
Kebangkitan Kristus telah memberikan kepastian kepada dunia, bahwa
hidup ini tidak akan berakhir pada kematian semata, seperti yang
didengungkan oleh kaum epikurianisme, ”Marilah kita makan dan minum
sebab besok kita mati (Yesaya 22:13)”. Tetapi justru kebangkitan Kristus
memberikan kepastian baru bahwa di balik kematian ada kehidupan.
Bukankah Kristus sendiri telah menyatakan ”Akulah kebangkitan dan
hidup, barang siapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah
mati” ( Yoh 11:25).
Kebangkitan Kristus telah memberikan makna yang baru dalam
kehidupan umat manusia, suatu kemenangan yang gilang-gemilang.
Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Korintus: ”..... maut telah ditelan
dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di
manakah sengatmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum
Taurat. Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita
kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita (I Kor 15: 54-57).
Kebangkitan Kristus menjadi dasar iman setiap orang yang percaya. Lebih
lanjut rasul Paulus menulis dalam I Kor 15:17-20 demikian: ”Dan jika
Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu
masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang
mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh
pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling
malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-
orang yang telah meninggal.”
Kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa pengorbananNya di atas kayu
salib layak sebagai korban tebusan satu-satunya yang hanya sekali untuk
selama-lamanya bagi pengampunan dosa manusia. ”Kamu juga,
meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat
secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia,
sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan
surat utang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan
mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada
kayu salib” (Kolose 2:13-14).
Kebangkitan Kristus membawa perubahan dalam kehidupan. Para murid
yang tadinya dalam ketakutan yang mencekam berubah menjadi
pengharapan. Para murid memiliki perspektif baru didalam kehidupan
mereka, tidak lagi tinggal di ruangan yang terkunci rapat tapi berani
keluar untuk memberitakan kabar baik ke seluruh dunia bahwa Kristus
yang telah mati di atas kayu salib adalah Kristus yang telah bangkit
kembali sebagai Juru Selamat dan Tuhan atas manusia berdosa.
Bagi kita bangsa Indonesia, di tengah berbagai tantangan dan
pergumulan hidup, persoalan-persoalan sosial, ekonomi, politik,
keamanan, bencana tsunami, kenaikan harga BBM, dll yang kadang-
kadang membuat kita tidak berdaya. Kristus yang telah bangkit itu
memberikan tawaran yang lembut ”Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius
11:28).
Ada empat hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menyambut tawaran
tersebut:
Tuhan Allah mengasihi saudara dan mempunyai suatu rencana yang
indah bagi hidup saudara.
Manusia penuh dosa dan terpisah dari Tuhan Allah, sehingga ia tidak
dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi hidupnya.
Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan yang telah
ditentukan oleh Tuhan Allah untuk keampunan dosa manusia. Melalui Dia,
saudara dapat mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi
saudara.
Kita harus menerima Yesus Kristus menjadi Juru Selamat dan Tuhan kita
dengan mengundangnya secara pribadi. Dengan demikian kita dapat
mengetahui dan mengalami kasih dan rencana Allah bagi hidup kita.

Kristus yang telah bangkit itu sungguh-sungguh menjadi milik kita,


memperbarui hidup kita dan menuntun kita ke hari depan yang penuh
harapan kalau kita sungguh-sungguh datang kepada-Nya dan berkata
”Tuhan Yesus, saya memerlukan Dikau, saya membuka pintu hatiku dan
menerima Dikau sebagai Juru Selamat dan Tuhanku. Terima kasih karena
Tuhan telah mengampuni dosa-dosa ku. Kuasailah tahta hatiku, bentuklah
saya menjadi seorang pribadi yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Amin.”
Selamat Paskah 2005! ***

BERTOBAT KEDULUAN AYAM JAGO


Submitted by Team i-Humor on Rab, 03/24/2010 - 04:52.

• 1 Samuel
• Humor Paskah

Suatu hari Minggu, Pak Bambang sekeluarga pergi ke gereja. Minggu itu adalah Minggu
Paskah, itu sebabnya banyak spanduk maupun poster yang menghiasi gedung gereja tersebut.
Pak Bambang begitu kagum, memperhatikan poster Tuhan Yesus disalib bersama dua
penjahat di kiri dan kanan-Nya. Melihat poster itu hati Pak Bambang kontan tersentuh.

"Kalau waktu itu aku menjadi salah satu penjahat yang disalib itu, aku pasti jadi penjahat
yang bertobat." katanya dengan bersemangat. Seketika itu juga ayam jago di belakang gereja
berkokok dua kali.

SEPERTI YESUS
Submitted by Team i-Humor on Rab, 03/24/2010 - 04:48.

• Lukas
• Humor Paskah

Pada suatu hari, seorang pendeta tua terbaring sekarat di tempat tidurnya. Dia meminta dokter
dan pengacara, anggota jemaatnya, datang ke rumahnya.

Ketika mereka tiba, mereka langsung diantar ke kamar pendeta tua itu. Saat pendeta melihat
keduanya masuk, dia mengulurkan tangannya dan mengisyaratkan agar mereka duduk di
samping kiri dan kanan tempat tidurnya. Kemudian dia meraih tangan mereka, mendesah
puas, lalu tersenyum.

Waktu berjalan cukup lama, tanpa ada yang berkata-kata. Diam-diam, dokter dan pengacara
tersentuh dan tersanjung karena pendeta menginginkan mereka menemaninya di saat-saat
terakhirnya. Padahal, pendeta itu tidak pernah menunjukan rasa suka kepada mereka.
Khotbah-khotbahnya selalu menegur keras mengenai keserakahan dan tingkah laku buruk
lainnya, sehingga mereka acapkali gelisah ketika mendengar khotbah pendeta tersebut.

Akhirnya si dokter memberanikan diri menanyakan, "Pendeta, mengapa Anda memanggil


kami untuk menemani Anda?"

Pendeta tua mengerahkan sisa-sisa kekuatannya, dan berbicara dengan lemah, "Yesus mati di
antara dua pencuri... dan aku ingin mati seperti-Nya." (t/Uly)

You might also like