Professional Documents
Culture Documents
Kebangkitan merupakan:
1. Penjelasan kematian Yesus
2. Penggenapan nubuat dalam Perjanjian Lama tentang Mesias
3. Sumber kesaksian murid-murid
4. Alasan pencurahan Roh Kudus
5. Menegaskan posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja.
Tanpa kebangkitan, posisi Yesus sebagai Mesias dan Raja tidak akan
terjelaskan.
Tanpa kebangkitan, pencurahan Roh Kudus akan meninggalkan misteri
yang tidak dapat dijelaskan.
Tanpa kebangkitan, sumber kesaksian murid-murid hilang.
Surat-surat dalam Perjanjian Baru dan Kitab Wahyu menjadi tak berarti
tanpa kebangkitan Yesus.
Kebangkitan diterima baik oleh:
- Keempat Injil yang terpisah
- Sejarah kekristenan mula-mula (Kisah Para Rasul)
- Surat-surat: Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas, dan Surat Ibrani.
Ada banyak kesaksian yang dapat dipercaya. Dan karena Perjanjian Baru
adalah kesaksian sejarah yang dapat dipercaya, maka Kebangkitan
Kristus adalah fakta obyektif yang dapat dipercaya.
Oleh:
Pdt Dr Nus Reimas
TEPAT di hari Jumat Agung yang lalu, ketika saya dan rombongan sedang
berjalan memasuki pintu gerbang Garden Tomb di pinggiran kota tua
Yerusalem, suatu taman yang ditandai sebagai tempat Yesus dikuburkan,
tiba-tiba saya menerima sebuah pesan singkat (SMS) dari seorang
sahabat di Jakarta. Saya segera membuka telepon gengam dan
membacanya.
Pesan singkat tersebut berbunyi sebagai berikut: ”Who delivered up Jesus
to die? Not Judas for money, not Pilate for fear, not the Jews for envy, but
the FATHER for LOVE”. Pesan ini mengingatkan kita tentang makna
kematian Kristus di kayu salib sekitar 2000 tahun yang silam, suatu
kematian yang tidak sama dengan kematian yang dialami manusia pada
umumnya.
Manusia mati karena dosa, ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemulian Allah” (Roma 3:23 ); ”Sebab upah dosa ialah
maut” (Roma 6:23 ). Berbeda dengan Kristus, kematian-Nya semata-mata
karena anugerah Allah untuk menebus dosa isi dunia, ”Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). ”Dia yang tak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam
Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Kor 5:21).
Sementara merenungkan kebenaran ini, kami terus berjalan masuk ke
dalam Garden Tomb, sebuah taman yang ditata rapi, untuk melakukan
perjamuan kudus sekaligus mengunjungi tempat yang ditandai sebagai
kubur Yesus Kristus, setelah kematian-Nya di atas Bukit Golgota.
Sebagaimana lazimnya di kuburan orang-orang yang kita kasihi, selalu
ada tulisan Rest in Peace misalnya, tetapi di kuburan Yesus, terdapat
tulisan dengan perspektif yang sangat bertolak belakang dengan semua
tulisan yang ada di kuburan manapun di seluruh dunia He is not here, He
is risen.
Ini bukan sekadar sebuah kalimat yang sengaja ditulis di depan kubur
Yesus, tetapi kata-kata tersebut adalah pernyataan Malaikat Allah yang
disampaikan kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain pada saat
mereka mengunjungi kubur Yesus pada hari yang ketiga setelah
kematiaan-Nya. ”Akan tetapi Malaikat itu berkata kepada perempuan-
perempuan: Janganlah kamu takut; sebab aku tahu, kamu mencari Yesus
yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini. Sebab Ia telah bangkit. Sama
seperti yang telah dikatakan-Nya” (Matius 28 :5-6).
Hanya Yesus satu-satunya telah memberitahukan saat kebangkitan-Nya
sebelum kematian tiba. Namun, para murid termasuk Maria Magdalena
dan kawan-kawan bahkan tidak ingat sama sekali apa yang dikatakan
Yesus kepada mereka. Tidak heran kalau malaikat Tuhan itu
mempersilakan mereka untuk melihat langsung ke tempat dimana mayat
Yesus pernah dibaringkan. Apa yang mereka temukan?
Yohanes mencatat dalam Injilnya; ”Maka datanglah Simon Petrus juga
menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan
terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus
tidak terletak dekat kain kafan itu tetapi agak di samping di tempat yang
lain-lain dan sudah tergulung.
Maka masuklah juga murid yang lain yang lebih dahulu sampai di kubur
itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum
mengerti isi kitab suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari
antara orang mati” (Yohanes 20:6-9).
Kebangkitan Yesus merupakan suatu kepastian, maut tidak dapat
menahannya, karena kematian Kristus telah memenuhi tuntutan keadilan
Allah. ”Sebab upah dosa ialah maut, tetapi kasih karunia Allah ialah hidup
yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23).
Para tentara Pilatus yang ditugaskan untuk menjaga kuburan Yesus pun
tak berdaya mencegah kebangkitan Yesus. Uang suap yang diberikan
para imam agar para penjaga membuat cerita bohong yang dikenal
dengan teori pencurian mayat Yesus tidak dapat menghalangi kebenaran
dan kepastian tentang kebangkitan Yesus.
• 1 Samuel
• Humor Paskah
Suatu hari Minggu, Pak Bambang sekeluarga pergi ke gereja. Minggu itu adalah Minggu
Paskah, itu sebabnya banyak spanduk maupun poster yang menghiasi gedung gereja tersebut.
Pak Bambang begitu kagum, memperhatikan poster Tuhan Yesus disalib bersama dua
penjahat di kiri dan kanan-Nya. Melihat poster itu hati Pak Bambang kontan tersentuh.
"Kalau waktu itu aku menjadi salah satu penjahat yang disalib itu, aku pasti jadi penjahat
yang bertobat." katanya dengan bersemangat. Seketika itu juga ayam jago di belakang gereja
berkokok dua kali.
SEPERTI YESUS
Submitted by Team i-Humor on Rab, 03/24/2010 - 04:48.
• Lukas
• Humor Paskah
Pada suatu hari, seorang pendeta tua terbaring sekarat di tempat tidurnya. Dia meminta dokter
dan pengacara, anggota jemaatnya, datang ke rumahnya.
Ketika mereka tiba, mereka langsung diantar ke kamar pendeta tua itu. Saat pendeta melihat
keduanya masuk, dia mengulurkan tangannya dan mengisyaratkan agar mereka duduk di
samping kiri dan kanan tempat tidurnya. Kemudian dia meraih tangan mereka, mendesah
puas, lalu tersenyum.
Waktu berjalan cukup lama, tanpa ada yang berkata-kata. Diam-diam, dokter dan pengacara
tersentuh dan tersanjung karena pendeta menginginkan mereka menemaninya di saat-saat
terakhirnya. Padahal, pendeta itu tidak pernah menunjukan rasa suka kepada mereka.
Khotbah-khotbahnya selalu menegur keras mengenai keserakahan dan tingkah laku buruk
lainnya, sehingga mereka acapkali gelisah ketika mendengar khotbah pendeta tersebut.
Pendeta tua mengerahkan sisa-sisa kekuatannya, dan berbicara dengan lemah, "Yesus mati di
antara dua pencuri... dan aku ingin mati seperti-Nya." (t/Uly)