You are on page 1of 14

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIKLUS PRODUKSI

DI

OLEH:

KELOMPOK 4

Muhammad Jailani 090308051

Sasmita Sari 090308055

Ainul Mardhiah 090308041

Nova Koemala Putri 090308029

Dewi Zarma 090308038

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2010 - 2011
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data
terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
b. Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi
Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting
dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1. Perancangan Produk
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Dokumen dan prosedur:
Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :
• Daftar bahan baku
• Daftar operasi
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk ?
Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain
dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi
mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait gengan berbagai
alternatif desain produk.
Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk
yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Apakah dua metode yang biasa dari perencanaan produksi ?
1. Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk
memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
2. Sistem produksi Just-in-time (JIT)
Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang
dalam proses, dan barang jadi.
• Dokumen, formulir dan prosedur:
Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi
selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari
gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam
dalam kartu perpindahan.
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perencanaan dan penjadwalan?
Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara
konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan.
Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk
melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Produksi Aktual dari Produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan. Salah satunya dengan
menggunakan computer-integrated manufacturing (CIM). Computer-Integrated
Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti
robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
4. Akuntansi Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Apakah tiga tujuan dasar dari
sistem akuntansi biaya itu ?
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya
1. Harga pokok pesanan
2. Harga pokok proses
• Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan
tertentu.
• Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung
biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode
yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode
pengumpulan data.

APLIKASI-APLIKASI SIKLUS PRODUKSI
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi
property/kepemilikan merupakan fungsi-fungsi umum dalam siklus produksi di perusahaan-
perusahaan manufaktur. Hanya sediklit kemungkinan adanya siklus produksi sebagai suatu
siklus yang terpisah, dalam sebuah perusahaan non-manufaktur, tetapi hamper sebagian besar
perusahaan mempunyai persediaan dan mengelola beberapa bentuk aktivitas produktif,
seperti menjual barang dan jasa. Jadi, prinsip-prinsip pengendalian produksi relevan untuk
sebagian besar organisasi.
• Pengendalian Produksi
System akuntansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan manufacturing: bahan baku,
barang dalam proses, dan produk selesai. Job costing merupakan prosedur dimana biaya
didistribusikan ke pekerjaan atau order produksi tertentu. Ini membutuhkan system
pengendalian order produksi.
Dalam penentuan biaya berdasarkan proses produksi (process costing), biaya dikumpulkan
dalam proses atau departemen berdasarkan periode (hari, minggu, atau bulan). Pada setiap
akhir periode, biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit yang diproduksi untuk mencari
biaya rata-rata per unit. Process costing digunakan jika tidak mungkin atau tidak memuaskan
untuk mengidentifikasikan banyak pekerjaan atau perkumpulan produksi. Klasifikasi proses
atau departemen dapat dirancang sesuai dengan distribusi biaya atau tujuan pelaporan
produksi. Klasifikasi ini mendukung tujuan-tujuan akuntansi biaya proses dan pengendalian
produksi dengan order berulang. “Biaya” baik dalam job maupun process costing dapat
berupa biaya actual atau biaya yang ditetapkan terlebih dahulu (contoh:biaya standar).
System akuntansi biaya meliputi baik pengendalian produksi maupun persediaan; keduanya
sangat berkaitan dengan masukan order, penagihan, penggajian, pengiriman, dan prosedur-
prosedur pembelian. Pengendalian intern atas persediaan dan produksi didasarkan pada
fungsi-fungsi terpisah dan catatan-catatan dasar dan dokumentasi, seperti order produksi,
formulir-formulir permohona bahan, dan kartu jam kerja. Perlindungan terhadap persediaan
dari pencurian fisik meliputi pengamanan terhadap persediaan seperti juga dilakukannya
perhitungan fisik periodic dan pengujian terhadap catatan secara independen.
• Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan laporan-laporan
persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan persediaan, saldo persediaan,
tingkat minimal dan maksimal persediaan. Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus
ditetapkan. Titik order ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order
tambahan untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order ulang
mensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup pengorderan atau produksi,
lead time pasokan atau produksi, biaya penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan kondisi tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau
penggunaan fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan pengendalian
persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan, keputusan penting yang harus di
buat adalah besarnya kuantitas ekonomis setiap order pembelian; yang disebut economic
order quantity (EOQ). Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan total
ordering cost.
• Produksi Just In Time (JIT)
Produksi just in time (JIT) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan system produksi
dimana barang-barang hanya diproduksi hanya sesuai dengan kebutuhan operasi mendatang.
System JIT berbeda dengan system produksi konvensional dimana persediaan barang dalam
proses, bahan baku, dan produk jadi diminimalkan atau bahkan dieliminasisecara total.
Persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan produk
jadiditunjukkan dengan kotak-kotak terputus-putus. Persediaan digunakan sebagai cadangan
untuk operasi-operasi yang berbeda. Persediaan dieliminasi dengan menganalisis operasi
secara seksama untuk mebuat tingkat produksi konstan yang menyeimbangkan masukan dan
keluaran untuk setiap setiap tahap produksi. Produksi JIT juga menekankan perlunya
pengendalian kualitas. Karena persediaan diminimalkan, produksi yang cacat haruss segera
dikoreksi agar alur produksi alur produksi yang konstantetap terjaga. Para pemasok menjamin
pengiriman barang tanpa cacat secara tepat waktu sehingga dapat segera dimasukkan dalam
produksi, tidak harus ditempatkan terlebih didalam persediaan bahan baku.
Manfaat keuangan dari produksi JIT secara umum berasal dari pengurangan tingkat
persediaan secara keseluruhan. Ini mengurangi total investasi perusahaan dalam persediaan.
Biaya-biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, keuangan, ruang penyimpanan dan
beban keuangan terhadap total biaya persediaan turun, mungkin sangad mencolok. Manfaat
lain dalam meliputi biaya tenaga kerja yang turun karena rancang ulang alur produksi yang
konstan, diskon kuantitas dari pemasok yang sebaliknya menerima kontrak jangka panjang
dari perusahaan, dan peningkatan kualitas produksi dan pengurangan biaya limbah dan
barang rusak yang berkaitan.
siklus produksi
Aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang
terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

-Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam
keputusan mengenai hal-hal berikut ini:
•Bauran produk
•Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli) 
•Manajemen Biaya
•Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
•Perancangan Produk
•Perencanaan dan Penjadwalan
•Operasi Produksi
•Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas1)
•Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan
dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas2)
•Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan. 
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam
proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi
biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi 
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari
operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan
harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan
serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Pengendalian: Tujuan,
Ancaman, dan Prosedur
• Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang
cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.

• Apakah ancaman-ancamannya ?
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data 
–Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang
kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal 

Kebutuhan Informasi dan Prosedur
• Fungsi ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk
mengambilan keputusan.
• Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan
eksternal.
• Tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi
permintaan pelaporan keuangan.
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN KEUANGAN
I. PENDAHULUAN

Siklus manajemen sumber daya manusia meliputi fungsi yang berhubungan dengan jasa yang
diberikan oleh sumber daya manusia suatu organisasi, yang sering juga disebut buruh, tenaga
kerja atau personalia.

II. TUJUAN SIKLUS

Tujuan utama siklus manajemen sumber daya manusia adalah melancarkan pertukaran kas
antara jasa karyawan yang dibutuhkan. Sasaran-sasaran yang terdapat dalam tujuan siklus
adalah:
a. Memastikan bahwa status, tarif pembayaran atau gaji dan pemotongan bayaran karyawan
telah diotorisasi.

b. Membayar jasa yang benar-benar diberikan.

c. Mencatat, mengklasifikasikan, mendistribusikan dan melaporkan biaya-biaya yang
berhubungan dengan karyawan secara cepat dan akurat.

III. HUBUNGAN SIKLUS DENGAN ORGANISASI

Siklus manajemen jasa karyawan melibatkan interaksi system informasi personalia dan
system informasi akuntansi.

PERSONALIA
Manajemen personalia mempunyai tujuan utama, yaitu: merencanakan, mengendalikan dan
mengkoordinasi karyawan di dalam organisasi. Fungsi personalia secara langsung berada di
bawah pengawasan wakil presiden personalia. Diantara manajer, yang harus dilaporkan pada
manajer puncak personalia adalah perencanaan pekerjaan dan personalia, safety dan benefit,
hubungan industrial, pengembangan karyawan dan administrasi sumber daya
manusia.KEUANGAN/AKUNTANSITujuan manajemen keuangan dari akuntansi
berhubungan luas dengan dana, data, informasi, perencanaan dan pengendalian atas sumber
daya. Unit-unit organisasi yang berada dalam fungsi ini terlibat dalam manajemen jasa
karyawan mencakup pencatatan waktu, penggajian, utang usaha, pengeluaran kas, distribusi
biaya dan buku besar.

IV. INPUT DATA

Dokumen-dokumen sumber yang secara khusus digunakan manajemen jasa karyawan
meliputi:
a. Formulir tindakan personalia Berfungsi untuk memberitahu pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan karyawan.

b. Kartu waktuKartu jam kerja, juga dikenal sebagai kartu waktu (clock card) berguna untk
mencatat waktu yang sesungguhnya dihabiskan oleh karyawan di tempat kerjanya.

c. Tiket jam kerja Kebalikan dari kartu jam kerja waktu/hadir, yang memfokuskan pada
kehadiran di tempat kerja, tiket jam kerja memfokuskan pada pekerjaan atau pesanan
pekerjaan tertentu.
d. Cek gajiCek gaji dengan potongan voucher adalah dokumen final dalam siklus manajemen
sumber daya manusia

V. PEMROSESAN DATA

Berikut ini uraian naratif dengan meggunakan angka referensi yang ditempatkan bagan arus
dokumen dan diagram arus data:

1) Penentuan status gaji/ pmebayaran.Fungsi ini terjadi dalam departeman personalia, yakni
seluruh tindakan dan perubahan personalia disiapkan dan kemudian dikirimkan kedepartemen
gaji.

2) Pengukuran jasa yang diberikan Catatan waktu/hadir disiapkan dalam departemen


operasional dan bidang pencatatan waktu.

3) Penyiapan cek gaji dalam departemen gaji, seorang petugas menyiapkan sebuah cek gaji


dan potongan voucher untuk setiap karyawan, berdasarkan data dari kartu jam kerja dan dari
arsip referensi gaji karyawan tersebut.

4) Pengeluaran dan pendistribusian cek gaji Setelah menerima satu salinan register gaji
seorang petugas hutang usaha memverifikasi kebenarannya dan menyiapkan sebuah voucher
pengeluaran.

5) Pendistribusian biaya tenga kerjaSementara itu, seorang petugas dalam departemen


distribusi biaya mendistribusikan biaya-biaya tenaga kerja ke dalam berbagai pekerjaan.

6) Persiapan laporan yang diperlukan Sejumlah laporan dan keluaran lain disiapkan. Satu-
satunya keluaran yang ditunjukkan pada flowchart adalah ikhtisar distribusi tenaga kerja dan
register daftar gaji.

VI. MANAJEMEN DATA

File yang dibutuhkan dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah:

1. File induk penggajian karyawan File ini menggambarkan atribut personal dan catatan
penghasilan dari karyawan. File ini di up-date untuk menunjukkan jumlah yang diterima dari
cek gaji pada setiap akhir periode pembayaran.

2. Referensi personalia dan file masa lalu sebagai sumber utama data personalia pada
perusahaan, file ini merupakan pelengkapan dari file induk penggajian. Isinya adalah macam-
macam data non financial dan data financial masing-masing karyawan.

3. File keahlianFile ini memberikan data keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
pegawai yang saat ini mempunyai masing-masing keahlian yang dimaksud

4. File transaksi pencatatan waktuFile ini berisi salinan semua kartu waktu/hadir untuk
periode pembayaran tertentu.

5. File transaksi penggajianFile ini berisi dari salinan masing-masing cek gaji saat ini yang
diatur berdasarkan nomor cek.

6. File referensi kompensasiTable tarif pembayaran dan level gaji untuk berbagai uraian
pekerjaan merupakan file referensi kompensasi.

7. File perencanaan personaliaUntuk menyediakan dasar bagi perencanaan personil yang


dibutuhkan dimasa yang akan dating, perusahaan mungkin melakukan pengumpulan
informasi menyangkut tren masa lalu dan sekarang sebagai proyeksi.

SIKLUS KONVERSI

•TUJUAN SIKLUS

1.Meyakinkan bahwa bahan mentah dan sumber daya yang lain digunakan dalam produksi
sehingga dapat meminimalkan investasi pada 2 jenis barang tersebut.

2.Menekan biaya produksi serendah mungkin melalui produktivitas tenaga kerja yng tinggi
tidak ada mesin yang menganggur sisa bahan dan produk rusak yang relative kecil dan disain
layout dan proses produksi yang optimal.

3.Persediaan barang dalam proses menjadi barang jadi dimasukan kegudang atau dikirim ke
pelanggan sesuai jadwal yang baru ditetapkan

4.Mencapai tingkat kualitas produk yang tinggi dan pelayanan purna jual yang baik 5.Seluruh
biaya untuk memproduksi barang dihitung dengan cermat dan akurat

•HUBUNGAN SIKLUS DENGAN FUNGSI ORGANISASI

Fungsi – fungsi yang ada pada siklus konversi suatu perusahaan manufaktur adalah fungsi-
fungsi akuntansi dan fungsi logistic.

LOGISTIK
DAlam hubunganya dengan struktur organisasi perusahaan ,fungsi logistic meliputi :

a.Engineering design
bProduction planning
c.Inventory manajenent
d.Production control
e.Produktion operation
f.Quality control
g.Maintenance

FINANCE / ACCOUNTING
Fungsi akuntansi dalam perusahaan manufaktur yang terkait dengan siklus konversi bahan
mentah menjadi barng jadi adalah akuntansi biaya (cost accounting) yang meliputi
a.Pengumpulan dan perhitungan biaya produksi
b.Penentuan biaya standar dan analisis biaya
c.Perencanaan system akuntansi biaya
DATA INPUT

Source of inputCostumer sales order menyediakan input untuk mengidentifikasikan proses


konversi produkForms of inputUntuk mengilustrasikan berbagai data yang brerhubungan
dengan produksi digunakan perusahaan manufaktur.Proses konversi produksi dimulai setelah
adanya order dari pelanggan .Dokumen yang digunakan dan data yang terkait dengan siklus
konversi produksi adalah :
1. Bill of material
2. Daftar kegiatan / lembur alur kegiatan
3. Jadwal Produksi
4. Pesanan produksi
5. Slip pengeluaran bahan baku
6. Kartu Gaji karyawan
7. Kartu pemindahan barang
8. Laporan penecekan

ENTRI DATA BERKOMPUTERISASI
Alternatif data entry selain dengan manual dan hard copy adalah dengan
komputerisasi.Kelebihan dari pencatatan ini adalah :
1.Data bisa dikumpulkan melalui terminal atau microbased workstasion menggunakan
alphanumeric code ,barcode,dan monitor sentuh.
2.Dokumen –dokumen yang sudah terformat secara otomatis pada aplikasi softwere dan
online database
3.Salinan elektronis dari dokumen dalam file on-line dan hardcopy dicetak sesuai dengan
kebutuhan

PEMROSESAN DATA Dalam siklus konversi produk secara garis besar dapat dilakukan
melalui 3 tahap utama yaitu :

a. Perencanaan produksi
b. Kegiatan produksi
c. Akuntansi untuk biaya produksi

Computer intergrated Manufakturing SystemsSistem kebutuhan konversi produk secara


online pada perusahaan memberikan keuntungan :
1.Kebutuhan bahan baku yang berhubungan dengan permintaan produksi ditentukan
sebelumya sehingga bahan baku yang dikirim ke produksi tepat waktu
2.Order produksi adalah schedule untuk mengakomodasi kapasitas pabrik
3.Data tervalidasi karena dengan online entry kesalahan dapat dideteksi dengan cepat
4.Sediaan dan catatan order produksi diperbarui tepat waktu
5.Akuntansi yang berhubungan dengan proses dapat disederhanakan
6.Laporan pengendalian seperti analisis biaya disiapkan untuk manajer
Komponen CIM System

Sistem CIM meliputi aktivitas akuntansi biaya ,produksi dan teknis serta order penjualan
Yang termasuk ke dalam system CIM Adalah mesin ,perlengkapan dan fasilitas fisik lainya
sebagaimana database dan komponen system informasi lainya sebagaimana database dan
komponen system informasi lainya .
Komponen-komponen tersebut yaitu :
a.Computer Alded Design (CAD)
b.Material Requirement Planning (MRP)
c.Manufacturing Resources Planning (MPr II)
d.Just in Time (JIT)e.Computer alded Manufakturing (Cam)
f.Robotictsg.Flexibel Manufakturing system (FMSs)
g.Automated Handing of material
h.Inventory control dan produk costing

Kelebihan CIM System adalah :
1.Memiliki fleksibilitas yang lebih besar dan mengikuti perubahan kebutuhan konsumen
2.Menghemat investasi pada sediaan bahan
3.Meninhkatkan kualitas produk dengan mengurangi pengerjaan kembali dan produk cacat
4.Jadwal produksi yang optimal dengan penyesuaian yang dinamis terhadap perubahan
kondisi 
5.Memperpendek siklus produksi

ENTERPRISE RESOURCE PLANNINING DAN SISTEM BERBASIS WEB
Salah satu keterbatasan dari system pemrosesan transaksi komputerisasi adalah adanya lack
dalam integrasi antar aplikasi ,misalnya order penjualan yang terpisah dengan produksi . ERP
system dapat mengintegrasikan seluruh pemrosesan transaksi sehingga lebih efisien

Peningkatan ukuran

Berbagai pengukuran ,non keuangan dan juga keuangan dibutuhkan untuk merefleksikan tiap
kategori sebagai kepuasan konsumen,kinerja,pengelolaan sumber daya ,fleksibelitas
.Pengukuran harus ditelaah sebagai factor kesuksesan kritikal

AKTIVITAS DAN LAPORAN OPERASIONAL

Selain dari material membutuhkan laporan ,sebagai daftar operasional meliputi persediaan
dan pesanan produk .menunjukan laporan status material pada on-hand balance untuk seluruh
item-item dalam inventori dan juga isu2 dan penerimaan mingguan dan bulan lalu

Laporan manajemen terjadwal

Beberapa laporan yang harus disediakan pada basis skedul untuk tujuan pengendalian
.Laporan varian biaya laporan pengendalian termasuk sebagai berikut :

a.Laporan produktivitas kinerja dengan membandingkan output dengan pusat kerja operasi-
operasi pekerja terhadap level standar produksi
b.Laporan kinerja pusat kerja yang merefleksikan efisiensi tiap kerja
c.Membuka laporan –laporan status pesanan produksi untuk menunjukan dimana pesanan
mempunyai sekedul dan berapa banyak.
d.Laporan-laporan pemborosan untuk presentasi produk cacat dan pelaksanaan untuk pesanan
produksi masih dalam proses

Laporan Manajemen sesuai dengan yang diminta
Permintaan laporan-laporan ada hoc tidak terskedul.informasi mereka memuat data yang
digunakan untuk paengendalian dan pengambilan keputusan manajerial.kemudian juga
dipadukan dengan pemodelan decision-oriened softwere dan expert system

Manajemen dataDatabase pendukung siklus konversi pada perusahaan manufacture memuat


data yang berkaitan dengan sumber-sumber daya konversi (bahan baku,pekerjaan dalam
prose
barang jadi)

Pendekatan berorientasi file meliputi :
-Master file
-File transaksi
-File lainya
-Pendekatan database
-Diagram hubungan entintas siklus konversi
-Pandangan logis data konversi produk

PENGENDALIAN INTERN
-Risk exposure
Transaksi dengan siklus konversi produk diekspose pada beberapa tipe resiko-resiko :
kesalahan tidak sengaja, kerugian tidak sengaja pada saat asset, pencurian asset, pembobolan
keamanan, tindakan kekersan dan bencana
-Risiko:
a.Kesalahan dalam penentuan biaya untuk persediaan barang setengah jadi
b.Kesalahan dalam mencatat jumlah persediaan untuk produk jadi dan setengah jadi
c.Kesalahan dalam order produksi dan prioduksinya
d.Tidak terotorisasinya order produksi sampai produksinya

-Eksposure
Eksposure yang dilakukan dan sering terjadi adalah :
1.Laporan persediaan
2.Ketidaksesuaian catatan persediaan
3.Campurbaurnya sekedul produksi menyebabkan biaya bertambah jika produksi tidak dapat
digunakan

-Tujuan pengendalian
1.Penendalian umum
2.Penendalian khusus

You might also like