You are on page 1of 18

Nama :M.

Chandra Bastian
Kelas:X.3
SMA PLUS NEGERI 7
ASAL USUL MINYAK BUMI

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum –
minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan
yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana,
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak
berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut
bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.

1. Pembentukan Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara

Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor danindustri
berasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan bakar tersebut
berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi
dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian ditutupi
oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh
suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu,
bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan
gas.

Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas yang
terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang .Minyak dan gas
dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang
oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan,
banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit
bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan.

Adapun batu bara yang dipercaya berasal dari pohon-pohon dan pakis yang hidup sekitar 3 juta
tahun yang lalu, kemudian terkubur mungkin karena gempa bumi atau letusan gunung berapi.

2. Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara

Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana dengan
metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti
karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan senyawa yang
kurang reaktif karena sukar bereaksi sehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil.
Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan (Cracking).
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O

Reaksi pembakaran propana

C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan
H2O,atau jelaga (partikel karbon )

Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya dipisahkan
untuk keperluan industri.Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian dicairkan yang dikenal
dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan bakar,sumber hidrogen dan untuk
pembuatan metanol.

Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana, kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi minyak bumi
sngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke daerah lain.

CARA PENAMBANGAN MINYAK BUMI

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, misalnya
Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude oil ) berbentuk
cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai
bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.

Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1
hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C
dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak bumi dilakukan
melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok
(fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah pada suhu sekitar 400°C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.

Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup.

PROSES PENYULINGAN MINYAK BUMI DAN HASILNYA

Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi produk


yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.

Ø Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan

tersebut antara lain:

1. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.

a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)

memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang digunakan
sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk menghasilkan
gasolin.

b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin.

Beberapa naphta digunakan sebagai :

- Pelarut dry cleaning (pencuci)


- Pelarut karet

- Bahan awal etilen

- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4

c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai

- Minyak tanah

- Bahan bakar jet untuk air plane

2. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil
komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.

3.Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini biasanya
dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari bahan
bakar, lilin dan stock cracking. 4.Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan
petrolatum.

Pemrosesan Minyak Bumi

Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :

1. Proses pemisahan (separation processes)

2. Proses konversi (convertion processes)

Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak menjadi


fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. Beberapa perlakuan kimia dan
pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk minyak mentah yang diperoleh.
Misalnya pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi permintaan
tersebut maka digunakan proses "pemanasan" dan "tekanan" yang tinggi untuk mengubah
fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi yang lebih kecil dalam range titik didih
gasolin, proses ini disebut cracking.

a. Proses Pemisahan (Separation Processes)

Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang
kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya. Proses pemisahan tersebut adalah :

1. Destilasi

Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer,

fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zathidrokarbon
mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu lebih baik jika minyak
pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan tekanan diperoleh dengan
menggunakan sebuah pompa vakum(vacuum pump).
2. Absorpsi

Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas. Minyak gas
digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari tank
penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap ulang oleh
tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi
ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.

Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:

- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.

- Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya fraksi
yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu yang mempunyai
komponen-komponen yang lebih tinggi.

- Untuk menghasilkan bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu
instalasi penghalus.

3. Adsorpsi

Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.

Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah :

- Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-gas

buni, dalam hal ini digunakan arang aktif.

- Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal lain yang tidak
dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk menghilangkan warna dan bauxiet (biji
oksida-aluminium).

4. Filtrasi

Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat. Filtrasi
dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.

5. Kristalisasi

Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal dengan cooling
dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang
diperdagangkan.

6. Ekstraksi

Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua bagian yang
mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.

b. Proses Konversi (conversion processes)


Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA, mekanisme yang terjadi
berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".

Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:

1. Cracking atau Pyrolisis

Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon besar


menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis.

C7H15C15H30C7H15 C7H16 + C6H12CH2 + C14H28CH2

Minyak gas berat gasolin gasalin (anti knock) recycle stockDengan adanya pemanasan yang
cukup dan katalis maka hidrokarbon paraffin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan
salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi
yang tinggi. Proses cracking meliputi:

* Proses cracking thermis murni

Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat hidrokarbon yang
dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama waktu tertentu. Pada
pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada

Suatu proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik didih
yang lebih tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi
bensin yang berat yaitu yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan
oktan itu meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh
suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2 hal,yaitu:

- Penurunan titik didih rata-rata

- Terbentuknya alken

Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari

45-50 hingga 75-80.

* Proses cracking thermis dengan katalisator

Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah.
Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:

- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan oleh
pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.

- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.

Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena alkena dengan
rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjtnya terjadi aromatik-aromatik dalam
fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air

Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air pada suhu 180-
2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu Tertentu. Bahan yang tidak
mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat merubah
sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang
dalam ketel. Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena
tetapi masih memiliki bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena
sebagian besar alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :

- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.

- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.

- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai

alat-alat yang tahan korosi.

2. Polimerisasi

Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama darilight gasoline.

C C katalis C C

C – C = C + C – C = C C – C – C – C = C+ C - C- C- C = C -


C

suhu /tekanan C C C

rantai pendek tidak jenuh rantai lebih panjang

Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang dihasilkan pada cracking
menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:

- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.

- Bahan baku petrokimia.

Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak jenuh) yang
diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.

CH3 CH3 CH3 H3PO4

2CH3 – C - CH2 CH3 - C - CH2 - C = CH2 C12H24

CH3 tetramer atau tetrapropilen

Isobutelin diisobutilen (campuran isomer)

3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau

hidrokarbon parafin.

C katalis C

C=C+C-C-CC-C-C-C

etilen isobutan 2,2-dimetilbutan atau neoheksan (unsaturated) (isounsaturated) ( saturated


branched chain) Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need be unsaturated.
Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin

dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari

karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.

4. Hidrogenasi

Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih
tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd,
Ni, dan Cu.

C H2 C

C – C – C = C - C C - C – C – C - C

C katalis C C diisobutilen isooktan

Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi
elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.

5. Hydrocracking

Proses hydrocracking merupakan penambahan hidrogen pada proses cracking.

C17H15C15H30C7H15 + H2 C7H16 + C7H16 + C15H32

heavy gas oil straight chain branched chain recycle stock

6. Isomerisasi

Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor
atom.

3000C

C-C-C-CC-C-C
AlCl3

Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk
membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.

CH3

CH3 - CH2 - CH2 - CH3 CH3 - CH - CH3

n-butana iso-butana

7. Reforming atau Aromatisasi

Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang memiliki
bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis rhenium, platinum
dan chromium.

CH3

panas

CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 + 4H2

Cr2O3 dlm Al2O3

Penentuan Mutu Bensin

Jenis Bahan Bakar Minyak Bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang
diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai
mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number).
Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

- Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan
premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin,
seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut
motor gasoline atau petrol.

- Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan
bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk
kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi
setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.

- Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance International
World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang
mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax
Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga
yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent
(VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic converters.
Pengolahan minyak bumi

Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi
tersebut kita harus membuat sumur bor yang telah di sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah
yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan
menggunakan pipa. Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai
bahan bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah terlebih
dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1
hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak
mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut
dilakukan karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon
(C) dalam molekulnya.
Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah dipanaskan kemudian di
alirkan ke menara fraksionasi/destilasi
Menara destilasi

Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan
panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah adanya
perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan demikian apabila komposisi fase
cair dan face uap sama maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses destilasi pada

kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika


yang primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar Minyak).

Skema penyulingan minyak

Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk kemudian di
distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah di jalaskan di atas.
Pertama, miyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 400 derajat C. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas melalui sungkup-sungkup yang
disebut sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin
rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan
mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus naik
ke bagian yang lebih atas lagi. Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu
berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium
tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).

Hasil olahan minyak bumi

Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi minyak
mentah. Diatnaranya yaitu :

LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil
produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah
gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas
pentana (C5H12) yang dicairkan

Bahan bakar penerbangan


Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat
terbang.

Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai
saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

Minyak tanah ( kerosin )


Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik
didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.

Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang
digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan
disempurnakan oleh Charles F. Kettering.

Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak
untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan
dua permukaan yang berhubungan

Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar
padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin

Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu
akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam
chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel

Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspal yang

Dampak negatif penggunaan minyak bumi

Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi

Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat
menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini
sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai
balahan dunia

Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan
adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak
mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan
pencemaran air.

SOAL :

1. Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang stabil, sebab…

a. electron valensinya tetap d. konfigurasi elktronnya stabil

b. kulitnya genap e. termasuk gas elktronegatif

c. electron valensinya 8

2. Unsur di bawah ini yang berkecenderungan melepaskan electron sesuai teori octet adalah

a. 16 S b. 17 Cl c. 19 K d. 34Se e. Br
35

3. Diantara unsur-unsur di bawah ini nyang memiliki kecenderunganuntuk menangkap


electron adalah ….

a. 1 H b. 7 N c. 9 F d. 15 P e. 20 Ca

4. Ion yang susunannya elektronnya stabil adalah ….

a. F2- b. O- c. Mg2+ d. Cl2- e. Al+

5. Ikatan elektrovalen atau ion akan mudah terjadi antara …

a. unsure golongan VIIA dengan hydrogen

b. unsur golongan VIIA dengan IIA

c. unsur golongan IIA dengan IA

d. unsur golongan IIIA dengan VA

e. unsur golongan IVA dengan IA


6. Suatu unsur deengan nomor atom 17 paling mudah mengadakan
ikatan dengan unsur yang mempunyai nomor atom …

a. 13 b. 15 c. 17 d. 19 e. 21

7. Jika unsur A mempunyai struktur atom dengan 1 elektron valensi 1 , sedangkan unsur B
mempunyai afinitas yang besar , maka ikatan A- B adalah ikatan …

a. kovalen koordinat d. kovalen

b. logam e. ion

c. hydrogen

8. Unsur dengan konfigurasi 2 8 7 akan membentuk ikatan yang paling bersifat ionik , jika
bersenyawa dengan unsur yang susunan elektronnya …

a. 26 b. 2 c. 288 1 d. 2882 e. 27

9. Suatu atom X mempunyai massa atom 39 dan jumlah neutron 20, sedangkan atom Y
mempunyai jumlah proton 17. Jika kedua atom itu berikatan maka rumus molekulnya
adalah …

a. XY d. X3 Y2

b. XY7 e. X7 Y

c. X2Y3

10. Unsur A cenderung membentuk ion bermuatan -1 , unsur B cenderung bermuatan +3 .


Jika unsur A dan B bergabung akan membentuk ikatan ….

a. kovalen dengan rumus molekul AB3

b. kovalen dengan rumus molekul A3B

c. ion dengan rumus molekul AB3

d. ion dengan rumus molekul A3B

e. kovalen dengan rumus molekul AB


11. Ikatan antara dua atom karena mempunysi pasangan elektron yang digunakan bersama
yang berasal dari kedua atom yang berikatan disebut….

a. ikatan ion d. ikatan kovalan rangkap

b. ikatan kovalen e. ikatan kovalen non polar

c. ikatan kovalen koordinat

12. Unsur X dan Y masing-masing mempunyai 6 dan 7 elektron valensi. Rumus kimia dan
jenis ikatan yang sesuai jika kedua unsure itu bersenyawa adalah….

a. XY6 , ionik d. XY2 , kovalen

b. X2Y , ionik e. X2Y , kovalen

c. XY2 , ionik

13. A mempunyai nomor atom 16 dan B mempunyai nomor atom 17 AntaraA dan B akan
terjadi ikatan ….

a. ionik d. kovalen rangkap 3

b. kovalen tunggal e. kovalen koordinasi

c. kovale rangkap 3

14. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi sebagai berikut

P :2 R :2 7 T :24

Q :282 S :2 8

Ikatan kovalen dapat terbentuk antara pasangan ….

a. P dengan R d. S dengan T

b. R dengan S e. P dengan T

c. R dengan T

15. Ikatan kovalen dapat terbentuk antara….

a. logam alkali dengan halogen


b. logam alkali tanah dengan halogen

c. logam alkali dengan gas mulia

d. halogen dengas gas oksigen

e. golongan oksigen dengan logam alkali

16. Pada molekul O2 jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama adalah ….

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

17. Diketahui unsure dengan nomor atom sebagai berikut :

4 A ;6B ; 8C ; 9 D ; 15E dan F


17

Diantara rumus molekul berikut yang mepunyai ikatan kovalen rangkap 2 adalah ….

a. AE2 b. AC c. ED3 d. BC2 e. F2

18. Ikatan rangkap 3 terdapat pada molekul diatomik dari unsur yang nomor atomnya ….

a. 5 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10

19. Diketahui keelektronegatifan beberapa unsur sebagai berikut :

A = 4 ; B = 3 ; C = 2,8 dan D = 2,5.

Senyawa yang paling polar adalah ….

a. BA b. CA c. DA d. DC e. CB

20. Pasangan senyawa yang berikatan kovalen non polar adalah ….

a. NH3 dan H2O d. HF dan NaBr

b. NaCl dan CH3Cl e. MgCl2 dan BaCl2

c. CCl4 dan CH4


21 Gambar berikut menyatakan rumus Lewis dari HNO3 .

..

5→:O:

..←4

H : O : N :: O

↑ ↑ ↑

1 2 3

Ikatan kovalen koordinat ditunjukkan nomor ….

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

22. Senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinat adalah….

a. CCl4 b. NaCl c. CaO d. CO2 e. SO2

23. Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam atom-atom Na, Mg, Fe, dan Cu adalah ….

a. ikatan ion d. ikatan logam

b. ikatan kovalen polar e. ikatan hydrogen

c. ikatan kovalen

24. Logam merupakan konduktor yang baik disebabkan , logam….

a. elektropositif

b. bersifat oksidator

c. bersifat reduktor

d. elektron valensinya satu

e. electron valensinya mudah mengalir

25. Diantara kelompok senyawa berikut yang mempunyai ikatan ion yaitu….
a. H2O , CO2 , CH4 d. HI , H2O , NaCl

b. CO2 , CH4 , NH3 e. NaCl , KI , MgCl2

c. HBr , KBr , HCl

You might also like