Professional Documents
Culture Documents
Amnesia (dari Bahasa Yunani Ἀμνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab
amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak,
akibat trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif).
Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego.
Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia[1]. Jenis
amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan
biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.
Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Penelitian
terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences
menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan
masa depan[2]. Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan,
mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin
dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam
pesta yang hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk
membantu mengkonstruksi kejadian di masa depan.
Kedua kategori amnesia tersebut dapat muncul bersamaan pada pasien yang sama. Contohnya
seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mengingat akan pergi kemana dia sebelum
tabrakan (retrograde amnesia), juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit dua hari
setelahnya (anterograde amnesia).
[sunting] Referensi
1. ^ http://www.emedicine.com/neuro/topic380.htm
2. ^ http://www.pnas.org/cgi/content/abstract/0610561104v1
Dalam kehidupan sehari-hari, melupakan sesuatu dianggap hal biasa. Lupa nama seseorang yang
menyapa kita di jalan, lupa di mana menaruh kunci, atau lupa apa yang baru saja hendak
dikerjakan. Namun, ternyata persoalan lupa tidaklah sesederhana yang kita bayangkan.
Sebaliknya, sungguh rumit, sekompleks sistem otak manusia.
Fungsi dasar otak, antara lain melihat, merasa, meraba, bergerak, keseimbangan, mendengar, dan
pengaturan fungsi organ tubuh. Adapun fungsi luhur otak mencakup intelektual kognitif, ingatan,
perilaku, dan emosi.
Otak memiliki sekitar 100 miliar sel dengan kecepatan berkembang neuron atau sel otak 50.000-
100.000 per detik. Sebagiannya akan mati. Sel-sel mengatur diri menjadi kluster. Kluster yang
rapat disebut modul, sedang kluster yang menjalin hubungan komunikasi dengan modul lain
disebut sirkuit.
Spesialis saraf sekaligus Koordinator Klinik Memori di Siloam Hospitals Lippo Karawaci,
Rocksy Fransisca, mengatakan, fungsi memori terdapat dalam hipokampus, komponen
fungsional sistem limbik.
lantaran sistem otak berbentuk sirkuit. ”Jika bagian lain terganggu, ingatan ikut terganggu,”
ujarnya.
Penyebab lupa
Penurunan daya ingat disebabkan banyak faktor, antara lain gangguan organik di otak, tekanan
psikologis, dan gangguan lain (gula dan oksigen).
Kerusakan fungsi memori organik disebabkan antara lain, ada penyakit di otak akibat stroke,
infeksi, tumor, dan degeneratif (penurunan kondisi) sehingga ada kerusakan di otak. Akibatnya,
fungsi otak terganggu, terutama ingatan. Umumnya, yang pertama kali terganggu ialah ingatan
jangka pendek.
Gangguan fungsi kognitif, demensia, misalnya, dapat disebabkan alzheimer yang dikenal sebagai
demensia alzheimer. Penurunan fungsi itu dapat pula diakibatkan gangguan pembuluh darah otak
(demensia vaskular) di antaranya stroke, sumbatan kecil pada pembuluh darah otak yang meluas
sehingga banyak sel-sel otak yang mati.
Demensia merupakan gangguan fungsi kognitif menyeluruh otak yang ditandai antara lain
dengan gangguan fungsi memori. Biasanya diawali dengan memori jangka pendek lalu diikuti
ingatan jangka menengah dan panjang. Kondisi itu disertai satu atau lebih gangguan fungsi
kognitif lain: kemampuan berbahasa, orientasi, bertindak secara berencana, berhitung, dan
pengenalan benda.
Demensia bersifat progresif dan ingatan sulit dikembalikan. ”Ketika seseorang terkena stroke,
fungsi otak, termasuk ingatan, ada yang terganggu. Bisa saja fungsi ingatan jangka pendek,
jangka panjang, atau bahkan keduanya,” ujarnya.
Akibat benturan
Berbeda dengan demensia, amnesia paling banyak diakibatkan benturan atau guncangan
terhadap otak. Amnesia bersifat sementara dan selektif. Umumnya, seseorang yang amnesia
hanya lupa pada periode tertentu.
Rocksy mengatakan, berbagai penyakit lain, seperti hipertensi dan diabetes secara terus-menerus
secara tidak langsung memengaruhi memori. Penyakit yang terutama dipicu gaya hidup tidak
sehat tersebut lalu menjadi faktor risiko terjadinya gangguan lain, seperti demensia.
Memori terkait pula dengan kondisi psikis. Psikiater Nalini Muhdi Agung dari RS Dr Sutomo
dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, ingatan
berkaitan erat dengan emosi dan persepsi.
Trauma kejiwaan yang amat berbekas, misalnya pada korban pemerkosaan, akan timbul represi
terhadap ingatan akan kejadian itu. Ingatan itu ditekan ke alam bawah sadar sebagai mekanisme
pertahanan ego. Lantas, bisakah manusia memilih apa yang ingin diingat atau dilupakannya?
”Peristiwa, kesan, atau informasi yang disukai, lebih mudah diingat. Informasi atau peristiwa
yang tidak disukai dapat diblok oleh alam bawah sadar. Persepsi bahwa sebuah informasi tidak
penting membuat orang mengingatnya sesaat,” ujar Nalini.
Ingatan seseorang terhadap sesuatu juga bergantung pada cara pencatatan terhadap informasi
yang diterima serta pemanggilannya. Kecerdasan seseorang juga sangat berpengaruh.
”Lupa berat”
Begitu mendengar kata ”penyakit lupa berat” Nalini dan Rocksy sempat terbingung-bingung.
Nalini berpendapat, diagnostik dari seorang ahli hendaknya menggunakan bahasa ilmiah yang
dapat dipahami.
Pusing, misalnya, bisa saja mengarah ke berbagai penyakit, mulai dari vertigo sampai migrain.
Saat hanya disebutkan ”penyakit lupa berat” tentu akan menimbulkan pertanyaan, penyakit lupa
seperti apa.
Di samping itu, tes untuk menegakkan diagnosis harus sesuai. Magnetic resonance image (MRI)
biasanya lebih digunakan untuk melihat adanya kerusakan pada otak. Seberapa berat penurunan
fungsi memori sendiri tidak dapat dideteksi dengan alat itu.
Rocksy mengatakan, telah tersedia cukup banyak alat tes dan skrining untuk mengukur fungsi
ingatan. Tes fungsi ingatan yang sederhana, misalnya, pasien diminta membaca sepuluh kata
dalam sepuluh detik. Beberapa saat kemudian ditanyakan kembali apakah masih mengingat
bacaan tersebut.
Jadi, berhati-hatilah jika mulai sering berkata, ”Ah... sudah lupa, tuh...”
Kompas/Indiria Permanasari
Bentuk Amnesia
Kedua kategori amnesia tersebut dapat terjadi secara bersama pada pasien
yang sama, dan biasanya adalah sebagai akibat dari pengaruh obat atau
kerusakan pada daerah otak yang paling dekat hubungannya dengan
episodik / deklaratif memori: medial lobus temporal, khususnya
hipocampus.
Gejala
Perawatan
Amnesia disosiatif adalah salah satu jenis amnesia. Amnesia adalah ketidakmampuan secara
penuh atau sebagian untuk mengingat pengalaman yang baru atau lama. Ketika amnesia
disebabkan oleh psikologis daripada gangguan fisik, disebut amnesia disosiatif. Amnesia bisa
juga sebuah gejala pada gangguan lain, seperti gangguan stress akut, gangguan stress
postraumatic, atau gangguan somatization.
Pada amnesia disosiatif, kehilangan ingatan biasanya mempengaruhi informasi yang secara
normal sebagai bagian dari keadaan sadar yang rutin atau ingatan ‘riwayat diri’- yang salah
satunya adalah : apa yang dilakukan ; kemana pergi ; dengan siapa berbicara ; apa yang
dikatakan, berpikir, dan merasa ; dan sebagainya, kadang kala informasi tersebut, lupa diingat,
yang selanjutnya mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.
Orang dengan amnesia dissociative biasanya memiliki satu atau lebih celah ingatan yang hilang
beberapa menit sampai beberapa jam atau hari. Meskipun begitu, celah ingatan yang hilang
setahun atau bahkan sepanjang hidup seseorang bisa terjadi. Kebanyakan orang dengan amnesia
disosiatif menyadari benar bahwa mereka telah ‘kehilangan beberapa waktu’, tetapi beberapa
orang menyadari kehilangan waktu hanya ketika mereka sadar atau dihadapkan pada fakta bahwa
mereka telah melakukan hal-hal yang mereka tidak ingat. Beberapa orang dengan amnesia
dissociative lupa beberapa hal tetapi tidak semua peristiwa yang melebihi jangka waktu tertentu ;
yang lainnya tidak dapat mengingat seluruh kehidupan yang telah berlalu atau lupa hal-hal yang
mereka alami.
PENYEBAB
Gangguan ini sangat sering terjadi pada orang dewasa muda, lebih sering terjadi pada orang yang
telah terlibat di dalam peperangan, kecelakaan, atau bencana alam. Hal itu juga dapat
menghalangi ingatan pada kekerasan seksual pada masa kanak-kanak, yang nantinya teringat lagi
di masa dewasa. Amnesia dissociative bisa terjadi untuk beberapa waktu setelah peristiwa
traumatic. Apakah beberapa pemulihan ingatan merefleksikan peristiwa sesungguhnya pada
ingatan masal lalu orang tidak diketahui, sampai dipastikan oleh orang lain.
GEJALA
Gejala yang sangat umum pada amnesia dissociative adalah kehilangan ingatan. Segera setelah
menjadi amnesia, seseorang bisa kelihatan bingung. Kebanyakan orang dengan amnesia
dissociative setidaknya depresi atau sangat menderita karena amnesia mereka.
DIAGNOSA
Untuk membuat diagnosa, dokter dengan hati-hati meninjau ulang gejala orang tersebut dan
melakukan pemeriksaan fisik untuk menghilangkan penyebab fisik pada amnesia. Tes, termasuk
electroencephalography dan tes darah untuk racun dan obat-obatan, kadangkala dibutuhkan
untuk menghilangkan penyebab fisik. Pemriksaan psikologis juga dilakukan. Tes psikologi
khusus seringkali membantu dokter menggolongkan lebih baik dan memahami pengalaman
dissociative orang tersebut untuk membuat rencana pengobatan.
PENGOBATAN
Dokter memulai pengobatan dengan membantu orang tersebut untuk merasa aman dan terjamin.
Jika ingatan yang hilang tidak secara spontan teringat, atau jika kebutuhan untuk mengingat
ingatan tersebut mendesak, teknik mengingat kembali seringkali berhasil. Menggunakan hipnotis
atau wawancara yang diawali dengan obat (wawancara dilakukan setelah orang tersebut tenang
dengan obat secara infus seperti amobarbital atau midazolam), dokter menanyakan orang yang
amnesia mengenai masa lalunya.
Dokter menggunakan hipnotis dan wawancara dengan obat untuk mengurangi hubungan dengan
jangka waktu tersebut dimana terdapat amnesia, dan untuk masuk atau memotong pertahanan
orang amnesia yang telah diciptakan untuk melindungi dari mengingat pengalaman menyakitkan
atau konflik. Dokter harus hati-hati untuk tidak memberi kesan apa yang harus diingat atau
merangsang ketertarikan ekstrem. Ingatan diingat kembali melalui beberapa cara bisa jadi tidak
akurat dan bisa memerlukan bukti pendukung eksternal. Oleh karena itu, sebelum hypnosis atau
wawancara drug-facilitated dilakukan, dokter memberitahukan kepada orang yang amnesia
bahwa ingatan bisa didapat kembali dengan teknik ini atau bisa tidak akurat dan memperoleh
persetujuan orang tersebut untuk diproses.
Mengisi celah ingatan seluas mungkin menolong memulihkan kesinambungan terhadap jati diri
orang tersebut dan perasaan mereka sendiri. Satu kali amnesia menghilang, psikoterapi lanjutan
menolong orang tersebut memahami trauma atau konflik yang menyebabkan gangguan tersebut
dan memecahkannya
Kebanyakan orang mendapatkan kembali apa yang hilang dari ingatan mereka dan
menyelesaikan konflik yang menimbulkan amnesia. Meskipun begitu, beberapa orang tidak
pernah menembus penghalang yang mencegah mereka dari merekonstruksi ingatan mereka yang
telah lalu.
PENCEGAHAN
Karena kerusakan otak dapat menjadi akar penyebab amnesia, penting untuk mengambil
langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan Anda untuk cedera otak. Sebagai contoh:
Amnesia adalah suatu kondisi yang mengacu pada hilangnya memori, seperti
kejadian, informasi dan berbagai pengalaman. Meski terkadang ada penderita
amnesia yang tak tahu siapa diri mereka, seperti di tayangan film dan televisi,
namun secara umum kondisi itu tidak sampai memicu kehilangan identitas diri.
Amnesia bisa disebabkan oleh kerusakan pada area di sekitar otak yang biasa
digunakan untuk proses mengingat. Dan tak seperti penderita yang kehilangan
memori untuk sementara waktu (transient global amnesia), amnestic syndrome ini
kemungkinan besar permanen.
Sejauh ini tak ada perlakuan khusus pada amnesia, namun sejumlah teknik untuk
meningkatkan daya ingat di samping upaya untuk mendukung mereka secara
psikologis diyakini cukup ampuh membantu penderita amnesia.
Gejala lain:
Ada juga tanda-tanda atau gejala lain dari amnesia, tapi ini tergantung pada
penyebabnya, seperti:
• Kesalahan dalam pengumpulan memori (rekaan). Biasanya memori yang sudah
didapat kembali itu tak dapat disimpan sesuai dengan waktunya
• Gangguan syaraf seperti gerakan-gerakan tak terkendali, gemetar dan juga
kejang-kejang
• Kebingungan atau disorientasi
Sebenarnya para penderita amnesia, atau kerap disebut amnestic syndrome, biasanya tahu siapa
diri mereka. Tapi memang mereka sulit menyerap informasi baru dan membangun memori baru.
Amnesia bisa disebabkan oleh kerusakan pada area di sekitar otak yang biasa digunakan untuk
proses mengingat. Dan tak seperti penderita yang kehilangan memori untuk sementara waktu
(transient global amnesia), amnestic syndrome ini kemungkinan besar permanen.
Sejauh ini tak ada perlakuan khusus pada amnesia, namun sejumlah teknik untuk meningkatkan
daya ingat di samping upaya untuk mendukung mereka secara psikologis diyakini cukup ampuh
membantu penderita amnesia.
Kebanyakan penderita amnestic syndrome mengalami masalah dalam memori jangka pendek,
yang biasanya tergambar dengan sulitnya menyerap informasi baru. Banyak juga dari mereka
berada dalam tingkat tertentu dalam hal gangguan mengingat. Kondisi ini ditandai dengan
hampir hilangnya seluruh memori terhadap kejadian yang baru berlangsung, sementara memori
yang sudah lama tertanam masih terselamatkan. Seorang penderita amnesia bisa saja mengingat
kembali pengalaman masa kecil atau tahu nama beberapa presiden atau tokoh terkenal di masa
lalu, tapi mereka justru tak tahu nama presiden atau tokoh kondang saat ini. Mereka juga kadang
lupa nama bulan saat ini dan bisa juga tak ingat lagi apa yang dilakukannya pada pagi hari,
seperti menu sarapan dan sebagainya.
Namun, lenyapnya memori itu tidak sampai mengganggu inteligensia penderita, juga terhadap
pengetahuan umum, kesadaran, perhatian, kepribadian atau identitas mereka. Para penderita
amnestic syndrome biasanya dapat memahami kata-kata tertulis dan terucap dan mereka juga
dapat mempelajari hal-hal atau kemampuan seperti mengendarai sepeda atau bermain alat musik.
Bahkan mereka juga tahu bahwa mereka mengalami gangguan pada memori mereka.
Amnesia juga berbeda dengan demensia. Demensia kerap meliputi kehilangan memori, tapi
penderita ini juga mengalami masalah kognitif penting lainnya yang membuat mereka menolak
melakukan kegiatan sehari-hari. Pola kelupaan ini juga merupakan gejala umum pada kondisi
mild cognitive impairment (MCI), tapi memori dan juga gangguan kognitif lain pada MCI tak
separah pada penderita demensia.
Gejala lain:
Ada juga tanda-tanda atau gejala lain dari amnesia, tapi ini tergantung pada penyebabnya,
seperti:
• Kesalahan dalam pengumpulan memori (rekaan). Biasanya memori yang sudah didapat
kembali itu tak dapat disimpan sesuai dengan waktunya
• Gangguan syaraf seperti gerakan-gerakan tak terkendali, gemetar dan juga kejang-kejang
• Kebingungan atau disorientasi
Kondisi amnestic syndrome biasanya berbeda-beda tingkat keparahannya dan juga lingkupnya.
Tapi amnesia ringan pun sudah dapat menganggu kegiatan sehari-hari dan kualitas hidup
penderitanya. Sindrom ini dapat memicu masalah di tempat kerja, sekolah dan juga dalam
kegiatan sosial lainnya. Bahkan dalam beberapa kasus, memori yang sudah lenyap itu tak
mungkin lagi dikembalikan. Jadi bagi penderita amnesia parah amat membutuhkan pengawasan
dan perlu perlakuan medis untuk jangka panjang.
Riwayat medis
Proses evaluasi itu dimulai dengan riwayat medis penderita secara detil. Ini penting
dilakukan karena dokter akan kesulitan mendapatkan informasi dari penderita
amnesia karena informasi yang selama ini mereka dapatkan sudah lenyap. Untuk
itu, diperlukan dukungan dari anggota keluarga, teman atau pihak lainnya yang
dapat memberikan informasi lengkap kepada dokter.
Dokter akan mengajukan banyak pertanyaan untuk mengetahui secara pasti
hilangnya memori itu. Sejumlah pernyataan yang mungkin diajukan adalah:
• Jenis dari kondisi hilangnya memori, yaitu kemampuan penderita mengingat
kejadian baru dan lama
• Kapan masalah ini berawal dan bagaimana mengatasinya
• Faktor-faktor pemicu, seperti cedera kepala, stroke atau bedah otak
• Riwayat keluarga, terutama terkait dengan penyakit yang berhubungan dengan
syaraf
• Penggunaan obat dan alkohol
• Tanda-tanda dan gejala lain, misalnya bingung, kemampuan dalam berbahasa,
perubahan kepribadian atau gangguan terhadap kemampuan merawat diri sendiri
• Riwayat terjadinya kejang, sakit kepala, depresi atau kanker
Tes fisik
Tes fisik meliputi tes yang berhubungan dengan syaraf. Langkah ini untuk
mengecek refleks, fungsi sensorik, keseimbangan dan aspek-aspek fisiologis lain
dari otak dan sistem syaraf.
Tes kognitif
Dokter akan menguji daya berpikir penderita, kemampuan dalam memutuskan
sesuatu serta memori jangka pendek dan panjang. Dokter juga akan menguji
kemampuan penderita soal pengetahuan atau informasi umum, seperti nama
presiden dan juga kejadian-kejadian di masa lalu. Proses evaluasi memori ini dapat
membantu menentukan separah apa amnesia itu dan langkah atau perlakuan apa
yang diperlukan bagi si penderita.
Tes pencitraan
Tes pencitraan diagnostik meliputi magnetic resonance imaging (MRI),
computerized tomography (CT) dan electroencephalogram (EEG). Ini perlu
dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan atau ketiknormalan di otak
Sementara tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah penderita mengalami
infeksi, kekurangan gizi atau masalah lainnya.
Karena kerusakan pada otak dapat menjadi penyebab utama terjadinya amnesia,
makanya penting untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera otak.
Berikut langkah pencegahannya:
• Jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkokohl
• Gunakan helm saat bersepeda atau bersepada motor dan pakai selalu sabuk
pengaman saat mengendarai mobil
• Segera obat jika mengalami infeksi sehingga tak sempat menyebar ke otak
• Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah
pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak),
seperti sakit kepala parah atau mati rasa sebelah atau kelumpuhan.
Pengertian :
Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau
fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau penyakit, atau
penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif). Penyebab fungsional adalah faktor
psikologis, seperti halnya mekanisme pertahanan ego. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan,
seperti terjadi pada transient global amnesia. Jenis amnesia global ini umumnya terjadi mulai
usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24
jam.
Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Penelitian
terakhir yang dapat dipublikasikan dalam jaringan di Proceeding of the National Academy
of Sciences menunjukan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat
membayangkan masa depan. Hal ini terjadi karena bila seseorang yang normal membayangkan
masa depan, mereka menggunakan masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin
dihadapi.
Bentuk Amnesia :
- Anterograde amnesia :
Kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang
permanen. Penderitanya tidak bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini
walaupun baru berlalu sesaat.
- Retrograde amnesia
Ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa.
Kedua kategori amnesia tersebut dapat muncul bersamaan pada pasien yang sama. Contohnya
seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mengingat akan pergi ke mana dia sebelum
tabrakan (retrogade amnesia), juga melupakan tentang kejadian di rumah sakit 2 hari setelahnya
(anterograde amnesia)
Amnesia merupakan suatu kondisi memori yang terganggu atau hilangnya memori.
Penyebabnya bisa bersifat organik atau bersifat fungsional. Penyebab-penyebab Organik
mencakup kerusakan pada otak, karena trauma atau penyakit, atau penggunaan obat-obatan
tertentu (biasanya obat penenang). Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti pada
saat terjadi mekanisme pertahanan ego.
Amnesia juga dapat terjadi secara spontan, seperti pada kasus transient global amnesia. Amnesia
jenis ini lebih sering terjadi pada orang-orang setengah baya dan orang tua, khususnya laki-laki,
dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.
Efek lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan. Sebuah studi baru-
baru ini yang dipublikasikan secara online dalam Proceedings of the National Academy of
Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan hippocampus tidak dapat
membayangkan masa depan. Hal ini karena ketika manusia normal membayangkan masa depan,
mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk membangun skenario yang mungkin. Sebagai
contoh, seseorang yang akan mencoba untuk membayangkan apa yang akan terjadi di sebuah
pesta yang akan terjadi dalam waktu dekat akan menggunakan pengalaman mereka di pesta-pesta
untuk membantu menyusun acara,
Bentuk Amnesia
Berdasarkan pola gejalanya (bukan untuk menunjukan penyebab tertentu atau etiologi) Amnesia
dapat dikategorikan:
• Anterograde amnesia: suatu bentuk amnesia dimana peristiwa atau kejadian baru yang
ada dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang
permanen.
• Retrograde amnesia adalah suatu bentuk amnesia dimana seseorang tidak dapat
mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum menderita amnesia, lebih dari
peristiwa lupa biasa.
Kedua kategori amnesia tersebut dapat terjadi secara bersama pada pasien yang sama, dan
biasanya adalah sebagai akibat dari pengaruh obat atau kerusakan pada daerah otak yang paling
dekat hubungannya dengan episodik / deklaratif memori: medial lobus temporal, khususnya
hipocampus.
Satu contoh terjadinya retrograde amnesia dan anterograde amnesia secara bersamaan adalah
seperti pada pengendara sepeda motor yang tidak mampu mengingat kejadian ketika dia sedang
mengendarai sepeda motornya karena cedera pada kepalanya (retrograde amnesia), dia juga
tidak ingat tentang kejadian di rumah sakit dua hari setelahnya (anterograde amnesia).
Efek amnesia dapat berlangsung lama meskipun kondisi amnesia tersebut telah berlalu. Banyak
penderita amnesia menyatakan bahwa amnesia berubah dari kondisi neurologist ke kondisi
psikologis, di mana pasien kehilangan kepercayaan diri dan keyakinan pada kenangan/memori
mereka sendiri dan hal dari peristiwa masa lalunya.
Gejala Amnesia
Penderita amnesia mudah dikenali. Ia tidak mampu mempelajari hal-hal baru atau mengingat
hal-hal sebelumnya. Tanda yang lain, penderita mengalami hambatan pada fungsi sosial dan
pekerjaan. Meski demikian pemeriksaan medis lebih akurat untuk mengetahui penderita
mengalami amnesia atau gangguan otak lain.
Perawatan
Penanganan pada penderita amnesia dapat dilakukan dengan pendekatan suportif. Pendekatan
berupa mendekatkan hal-hal yang berkaitan baik waktu dan tempat yang pernah atau sedang
dialami penderita.