Professional Documents
Culture Documents
JUDUL :
Analisis Framing Pada berita tentang” Ibu
Tega Bunuh Anak Kandung “ dalam surat
kabar Harian Media Indonesia Edisi Juni
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Kesekian kalinya media memberitakan pembunuhan anak yang dilakukan oleh
seorang ibu. Masih lekat dalam ingatan kita kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Anik
Komariah (31 thn) di Bandung Jawa Barat. Anik membunuh ketiga buah hatinya yang
masih belia, Nazhif (6 tahun), Faras (3 tahun) dan si bungsu Umar (9 bulan).
Disusul oleh Junania Mercy di Malang, Jawa Timur. Ia memberi racun
potasium yang dicampurkan ke dalam susu anaknya. Kontan saja nyawa ke empat
anaknya melayang. Berita terakhir yang teranyar dari kasus pembunuhan yang
dilakukan oleh ibu terhadap anak kandung terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Ismayati, Ibu 2
(dua) anak yang tega membunuh anak-anaknya dengan menenggelamkan dalam bak
mandi.
Gangguan kejiwaan yang dialami si ibu diduga menjadi faktor pemicu felicide.
Felicide adalah pembunuhan anak oleh orang tua sendiri. dr. Teddy Hidayat, Sp.K.J
Kepala Bagian Kedokteran Jiwa RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, menyatakan bahwa
felicide sebagai penyebab kematian anak tertinggi di dunia.Para pelaku felicide
umumnya menderita skizofrenia tipe paranoid. Mereka mengaku mendengar bisikan
berupa komando yang memerintahkan untuk membunuh anak kandungnya sendiri.
Keadaan ekonomi yang dijadikan alasan untuk membunuh buah hati, menjadi
pencetus terjadinya gangguan jiwa skizofrenia tipe paranoid. Ketakutan berlebihan
karena tidak dapat menghidupi si buah hati, dan hanya dengan mengakhiri nyawa si buah
hati si ibu merasa dapat mengakhiri penderitaan si anak. Hal ini dapat kita telusuri dari
cerita para ibu yang melakukan felicide seperti yang dilakukan oleh Anik Komariah,
Junania Mercy dan yang lainnya.
Tetapi lain halnya , dengan made wijayanti , seorang pembantu rumah tangga
tega membunuh bayi laki – lakinya yang baru ia lahirkan. Dia malu dengan bayi yang dia
lahirkan dari hasil hubungan gelap , karena motif itulah dia tega membunuh anak laki –
lakinya tersebut.
Atas dasar alasan itulah maka peneliti ingin meneliti tentang kasus pembunuhan
yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya , dengan menggunakan media massa
sebagai bahan acuan analisis.sehingga dapat dilakukan pembingkaian pada suatu berita
tersebut. Dan akhirnya peneliti menggunakan Surat kabar harian Media Indonesia edisi
Juni 2009 sebagai bahan acuan penelitian.
3
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana analisis Framing Pada berita tentang” Ibu Tega Bunuh Anak
Kandung “ dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi Juni 2009 ?
4
BAB II
KERANGKA TEORI
5
Sedangkan dalam konsepsi sosiologis framing dipahami sebagai prosesbagaimana
seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman
sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Dalam model anaalisis
Framing Pan dan Kosicki, kedua konsepsi tersebut diintegrasikan. Konsepsi psikologis
melihat frame sebagai persoalan internal pikiran seseorang, dan konsepsi sosiologis
melihat frame dari sisi lingkungan sosial yang dikonstruksi seseorang. Kedua konsepsi
tersebut diaplikasikan pada proses mencari tahu bagaimana sebuah peristiwa dikonstruksi
oleh wartawan dan bagaimana berita atas peristiwa tersebut diproduksi. Ada tiga hal
dalam proses produksi berita yang dapat dikaitkan dengan konsepsi psikologis dan
sosiologis.yang pertama adalah proses konstruksi atas peristiwa atau realita melibatkan
nilai-nilai sosial yang melekat dalam diri seorang wartawan. Yang kedua, ketika menulis
dan mengkonstruksi yang , wartawan pasti mempertimbangkan kondisi khalayak yang
akan membaca beritanya. Yang ketiga, proses konstruksi sebuah peristiwa juga
ditentukan oleh standar kerja, profesi jurnalistik, dan standar profesional dari wartawan.
Dalam model ini, perangkat framing yang digunakan dibagi dalam empat
struktur besar, yaitu struktur sintaksis (penyusunan peristiwa dalam bentuk susunan
umum berita ), struktur skrip (bagaimana wartawan menceritakan peristiwa ke dalam
bentuk berita ), struktur tematik (bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya
atas peristiwa ke dalam preposisi, kalimat, atau hubungan antarkalimat yang membentuk
teks secara keseluruhan), dan struktur retoris (bagaimana wartawan menekankan arti
tertentu ke dalam berita ). Adapun penjabaran dari keempat struktur tersebut adalah
sebagai berikut:
• Sintaksis
Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam
kalimat. Pada berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian
berita dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bentuk sintaksis yang
paling banyak digunakan adalah piramida terbalik Yang dimulai dengan judul,
lead, episode, latar, dan penutup. Judul digunakan untuk menunjukkan bagaimana
wartawan mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menekankan makna
tertentu lewat pemakaian tanda baca khusus. Selain judul, lead adalah perangkat
6
sintaksis lain yang sering digunakan. Lead yang baik biasanya memberikan sudut
pandang dari berita dan menunjuk perspektif tertentu dari realita yang diberitakan.
Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini disebabkan
oleh dua hal. Yang pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan
hubungan peristiwa yang ditulis dengan peristiwa sebelumnya. Kedua, berita
umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan
lingkungan komunal pembaca. Karenanya, peristiwa biasanya sengaja diramu
sedemikian rupa dengan melibatkan unsur emosi dan menampilkan peristiwa
tampak sebagai
sebuah kisah dari awal adegan, klimaks, hingga akhir. Cara menceritakan
suatu peristiwa dapat menjadi penanda framing yang ingin ditampilkan. Bentuk
umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H, who, what, when, where, why,
dan how. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing yang
penting.
Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita ,
bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun
bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang
didahulukan dan bagian mana yang dipakai untuk menyembunyikan informasi
penting.
7
• Tematik
Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu
diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Struktur tematik berhubungan dengan
bagaimana fakta itu ditulis, kalimat yang dipakai, penempatan dan penelitian
sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.
Dalam menulis berita , seorang wartawan mempunyai tema tertentu
atas suatu peristiwa. Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari strukturini.
Dia antaranya adalah koherensi pertalian antar kata, proposisi, atau kalimat.
• Retoris
Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau
kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan
oleh wartawan. Ada beberapa elemen struktur retoris yang dipakai oleh
wartawan.Yang paling penting adalah leksikon dan pemilihan kata untuk
menandai atau menggambarkan peristiwa.
Dengan demikian, pilihan kata yang dipakai tidak semata-mata hanya
karena kebetulan, tetapi juga menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang
terhadap fakta atau realitas. Peristiwa yang sama dapat digambarkan dengan
pilihan yang berbeda-beda. Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita juga
dapat dilakukan dengan menggunakan unsur grafis.
Elemen grafis muncul dalam bentuk foto, gambar, dan tabel untuk
mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen
grafik memberikan efek kognitif, mengontrol perhatian secara intensif, dan
menunjukkan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga
harus menjadi fokus
8
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
9
• Sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung lainnya yang diperoleh tidak
secara langsung. Data sekunder bisa berupa dokumen, arsip, maupun
laporan-laporan tertentu yang didapat oleh peneliti dari berbagai sumber.
SINTAKSIS
• Headline : Ibu Tega Bunuh Anak Kandung
• Lead : Menceritakan tentang seorang pembantu Rumah tangga bernama
made wijayanti ( 29 ) tega membunuh bayi laki – laki yang baru
dilahirkannya , disuga aksi nekat wanita aal denpasar bali ini
dilakukan di tempat kerja majikannya , dan bayi laki – lakinya
dibunuh dengan cara yang sangat sadis , dengan menggorok
leher bayi itu.
• Sumber : Harian Media Indonesia Edisi Juni 2009
10
SKRIP
TEMATIK
• Kata ganti : Kata ganti yang dipakai wartawan / penulis berita
adalah kata ganti orang ketiga sebagai orang yang
menulis berita , karena berita ini memaparkan
kejadian atas peristiwa pembunuhan seorang ibu
terhadap anaknya.
• Bentuk Kalimat : Cara wartawan menulis berita dengan menggunakan
kalimat tidak baku. Hal ini jelas terlihat dari kata –
kata kutipan sumber.dan berita ini terdiri dari 9
paragraf , yang terdiri dari paragraf pembuka dan
penutup.
11
• Maksud : Cara wartawan menulis berita tentang kasus ini
secara jelas , dimana pemberitaan tentang berita ibu
tega bunuh anak kandung mendapat perhatian besar
dari khalayak dan wartawan / penulis ingin
memaparkan kejadiaan yang sebenar – benarnya.
RETORIS
• Penekanan pesan : dalam kata “ Faktor malu dan dikucilkan masyarakat dan
keluarga menjadi faktor salah satu penyebab seorang ibu
nekat membunuh bayinya “
• Grafis : tidak ada unsur grafis didalam berita ini karena penulis
berita tidak mencantumkan foto maupun unsur grafis lainnya.
12
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah surat kabar harian Media Indonesia dalam
berita ini menonjolkan fakta bahwa kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh seorang
ibu memang banyak terjadi . Dan hasil penelitian menjelaskan bahwa headline didalam
berita ini tentang “ ibu Tega Bunuh Anak kandungnya “ memiliki sebagian besar
perangkat framing diantaranya Sintaksis yang salah satunya penulis berita berusaja
memaparkan Lead kedalam bentuk reka kejadian persitiwa , lalu Skrip dimana penulis
berita memaparkan fakta kejadian peristiwa ini ,selain itu tematik dimana penulis berita
tidak menggunakan kalimat baku dalam penulisan pemberitaan ini. Dan retoris walaupun
berita ini tidak secara grafis tidak menonjolkan peristiwa sehingga tidak memberikan
efek kognitif, dan mengontrol perhatian secara intensif.
13
PROPOSAL KUALITATIF
JUDUL :
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini , manusia tidak bisa hidup tanpa mendengarkan lagu. Lagu
merupakan irama kuat yang dapat membawa situasi hati seseorang dalam kehidupan
sehari – harinya. Lagu juga dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan kegiatan
dalam bekerja , belajar maupun dalam saat santai.hal tersebutlah yang mendasari banyak
musisi muda berdatangan ke kancah musik indonesia untuk bersaing dalam membuat
karya sebuah lagu yang mereka ciptakan.karena dengan lagu mereka bisa memotivasi
hobi sekaligus cita – cita mereka untuk menjadi musisi yang sukses.
14
Sekarang banyak musik atau lagu yang menjadi fenomena. Karena
kemunculan judul maupun musisinya sendiri yang bisa menarik hati para penikmat
musik, dimana mereka tidak hanya menyuguhkan lirik atau syair lagu – lagu yang
memikat hati tetapi kini para musisi lebih sering mengobral gaya khas mereka di atas
panggung.
Fenomena musik atau lagu sendiri banyak bermunculan dari mulai jenis musik
melayu sampai rock sesuai kesukaan para penikmat musik itu sendiri. Banyak lagu
maupun jenis musik dulu yang didaur ulang menjadi lagu yang syairnya sama tetapi
memakai jenis musik yang berbeda , misalnya lagu pop yang bisa didaur ulang menjadi
musik melayu atau musik melayu yang kini banyak didaur ulang menjadi musik Pop
maupun banyak musisi – musisi junior yang mengambil lagu yang akan mereka
nyanyikan dari para musisi – musisi senior.
Walaupun banyak fenomena lagu seperti di atas , tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi para musisi senior yang telah jatuh bangun berkarya untuk musik
indonesia masih dapat membuat lagu yang briliant , contohnya Slank , slank merupakan
Grup band yang bisa dibilang senior di dunia musik indonesia.karya – karyanya sudah
banyak dikenal diluar negeri contohnya di malaysia bahkan sudah terkenal di america
serikat. Slank juga selalu mampu memberikan karya – karya musik yang bisa dinikmati
oleh siapa saja , atas dasar ituah sampai kini. Slank bisa mampu masuk dalam jajaran
musisi papan atas.
Selama ini slank selalu menyuguhkan lagu - lagu yang mempunyai makna dibalik
setiap syairnya , salah satu contohnya adalah Lagu yang Berjudul “ Kupu – Kupu
Liarku “ lagu ini mempunyai makna dibalik judulnya karena judul lagu ini memakai
kata kiasan yang khas , yaitu kata “ kupu – kupu liarku “. Dimana kata ini mengandung
makna negatif untuk masyarakat. Lagu ini menjelaskan bahwa ada seorang pria yang
mencintai seorang wanita yang mempunyai pekerjaan sebagai pekerja seks komersil.
Atas dasar inilah , penelitian ini dilakukan semata – mata untuk mengetahui
makna apa yang terkandung pada lagu “ kupu – kupu liarku “ karya slank dan bagaimana
semiotika yang muncul pada lagu ini mengapa mengandung makna negatif didalam
masyarakat.
15
1.2. RUMUSAN MASALAH
“ Bagaimana analisis Semiotik pada Lirik Lagu “ kupu – kupu liarku “ karya Slank ?
1.4.MANFAAT PENELITIAN
• Memberi sumbangsih ilmiah dalam studi semiotika mengenai lagu Kupu – kupu
liarku karya slank
• Memberikan kemudahan serta bantuan berupa suatu acuan penelitian bagi peneliti
yang nantinya bisa untuk dijadikan pedoman dalam melakukan sebuah penelitian.
• Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang sudah ia dapat dalam kehidupan
nyata untuk melakukan penelitian.
• Dapat sebagai bahan pertimbangan dalam mengkonstruksi dan mengembangkan
suatu musik atau lagu yang akan disajikan untuk masyarakat
16
BAB II
KERANGKA TEORI
17
seperti kaset, CD (compact disk) maupun VCD (video compact disk). Musik dapat
dimasukkan dalam suatu bentuk komunikasi massa karena memiliki beberapa unsur,
karakteristik dan fungsi yang sama dengan komunikasi massa.
Dilihat dari definisinya yaitu komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Karlinah, Soemirat &
Komala, 1999, p. 1.3). Musik, dalam hal ini lirik Lagu pada dasarnya adalah pesan yang
nantinya akan disampaikan pada khalayak melalui media tertentu. Sedangkan dari
karakteristiknya, seperti yang dijelaskan oleh Wright (1985) ada 8 karakter komunikasi
massa, yaitu : komunikatornya terlembaga, pesan bersifat umum, komunikan anonym dan
heterogen, menimbulkan keserempakan, mengutamakan isi, linier dan berifat sekilas
(Karlinah, Soemirat &Komala, 1999, p. 1.3).
Musik merupakan salah satu bentuk komunikasi massa, karakter keduanya ada
kesamaan yaitu pesannya bersifat linier dimana hubungan komunikasinya searah dari
komunikator pada komunikannya; disini penyanyi sebagai komunikator yang
memberikan pesan secara searah pada pendengrarnya. Kemudian komunikan anonim dan
haterogen, maksudnya adalah dimana komunikator atau penyanyi tidak mengenal
komunikannya yang terdiri dari lapisan masyarakat yang berbeda. Lalu komunikatornya
terlembaga yaitu adalah pesan yang sampai ke komunikan melalui proses yang
memerlukan banyak pihak.
Lirik Lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah
dilihat, didengar maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair
atau pencipta Lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya
tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya.
Permainan bahasa ini dapat berupa permainan vokal, gaya bahasa maupun
penyimpangan makna kata dan diperkuat dengan penggunaan melodi dan notasi musik
yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa
yang dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003, p.51).
18
Definisi lirik atau syair Lagu dapat dianggap sebagai puisi begitu pula
sebaliknya. Hal serupa juga dikatakan oleh Jan van Luxemburg (1989) yaitu definisi
mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga
ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair
lagu pop dan doa-doa.
Jika definisi lirik lagu dianggap sama dengan puisi, maka harus diketahui apa
yang dimaksud dengan puisi. Puisi menurut Rachmat Djoko Pradopo (1990) merupakan
rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting dan digubah dalam wujud
yang berkesan. Sedangkan menurut Herman J. Waluyo (1987) mengatakan puisi adalah
bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif
dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa pada struktur fisik dan
struktur batinnya.
Dari definisi diatas, sebuah karya sastra merupakan karya imajinatif yang
menggunakan bahasa sastra. Maksudnya bahasa yang digunakan harus dibedakan dengan
bahasa sehari-hari atau bahkan bahasa ilmiah. Bahasa sastra merupakan bahasa yang
penuh ambiguitas dan memiliki segi ekspresif yang justru dihindari oleh ragam bahasa
ilmiah dan bahasa sehari-hari (Awe, 2003, p. 49). Karena sifat yang ambigu dan penuh
ekspresi ini menyebabkan bahasa sastra cenderung untuk mempengaruhi, membujuk dan
pada akhirnya mengubah sikap pembaca (Wellek & Warren, 1989, p. 14-15).
Lagu yang terbentuk dari hubungan antara unsur musik dengan unsur syair
atau lirik lagu merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Pada kondisi ini, lagu
sekaligus merupakan media penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dalam jumlah yang besar melalui media massa.
Pesan dapat memiliki berbagai macam bentuk, baik lisan maupun tulisan. Lirik
lagu memiliki bentuk pesan berupa tulisan kata-kata dan kalimat yang dapat digunakan
untukmenciptakan suasana dan gambaran imajinasi tertentu kepada pendengarnya
sehingga dapat pula menciptakan makna-makna yang beragam.
Dalam fungsinya sebagai media komunikasi, lagu juga sering digunakan sebagai
sarana untuk mengajak bersimpati tentang realitas yang sedang terjadi maupun atas
cerita-cerita imajinatif. Dengan demikian lagu juga dapat digunakan untuk bebagai
19
tujuan, misalnya menyatukan perbedaan, pengobar semangat seperti pada masa
perjuangan, bahkan lagu dapat digunakan untuk memprovokasi atau sarana propaganda
untuk mendapatkan dukungan serta mempermainkan emosi dan perasaan seseorang
dengan tujuan menanamkan sikap atau nilai yang
kemudian dapat dirasakan orang sebagai hal yang wajar, benar dan tepat.
Propaganda melalui maupun tidak melalui lirik lagu tetap memiliki efek yang
kompleks. Contohnya Jika pesan dalam lirik lagu oleh propagandis diketengahkan
tentang ketidakadilan dan ketimpangan-ketimpangan sosial dan
secara tidak langsung menempatkan pemerintah sebagai pihak yang harusnya
bertanggung jawab pada keadaan itu, bukan tidak mungkin hanya melalui lagu ,
khalayak menjadi marah, menuntut bahkan melawan pemerintah sebagai pihak yang
bertanggungjawab dengan berbagai bentuk.
Oleh karena bahasa dalam hal ini kata-kata, khususnya yang digunakan dalam lirik
lagu tidak seperti bahasa sehari-hari dan memiliki sifat yang ambigu dan penuh ekspresi
ini menyebabkan bahasa cenderung untuk mempengaruhi, membujuk dan pada akhirnya
mengubah sikap pembaca (Wellek & Warren, 1989, 14-15).
Maka untuk menemukan makna dari pesan yang ada pada lirik lagu , digunakanlah
metode semiotika yang notabene merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang
sistim tanda. Mulai dari bagaimana tanda itu diartikan,
dipengaruhi oleh persepsi dan budaya, serta bagaimana tanda membantu manusia
memaknai keadaan sekitarnya. Tanda atau sign menurut Littlejohn adalah basis
dari seluruh komunikasi (1996, p. 64). Sedangkan yang disebut tanda dapatberupa
gambar atau tulisan (Kurniawan, 2001,p.53).
20
sosial (Piliang, 2003: 256). Umberto Eco, sebagaimana dikutip dalam Piliang (2003: 44)
menambahkan definisi yang menarik bahwa semiotika pada dasarnya adalah teoridusta.
Suatu tanda adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk membuat dusta meskipun
juga dapat dijadikan pembuat kebenaran. Suatu hal yang tidak dapat dijadikan alat dusta
tidak akan dapat pula dijadikan alat kebenaran. Dengan demikian semiotika dapat
dipahami juga sebagai teori kebenaran. Dua rintisan gagasan utama terkait dengan tanda
berasal dari C S Peirce dan Ferdinand de Saussure. Peranan keduanya dianggap sama
pentingnya dalam rintisan kajian tentang tanda. Yang pertama salah satu tokoh filsafat
aliran pragmatisme Amerika sedangkan yang kedua ialah ahli bahasa berkebangsaan
Swiss. Yang pertama lebih senang menyebut kajiannya tentang tanda dengan sebutan
semiotika sedangkan yang kedua menyebutnya dengan semiologi. Istilah pertama inilah
yang saat sekarang digunakan secara lebih luas guna menyebut kajian tentang tanda.
Gagasan Pierce tentang tanda dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut, Tanda adalah
sesuatu yang dikaitkan pada seseorang untuk sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas.
Tanda menunjuk pada seseorang, yakni, menciptakan di benak orang tersebut
suatu tanda yang setara, atau barangkali suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang
diciptakannya saya namakan interpretant dari tanda pertama. Tanda itu menunjukkan
sesuatu, yakni objeknya. (Peirce dalam Zeman sebagaimana dikutip oleh Fiske (2004:
63)) Apabila disusun dalam model sebagai berikut (Fiske, 2004: 63), Gambar 1. Skema
gagasan Peirce tentang tanda Skema tersebut menunjukkan satu relasi segi tiga antara
tanda, interpretant, dan objek. Suatu tanda akan dapat dipahami dalam relasinya dengan
interpretant, suatu tanda yang setara bahkan lebih berkembang dalam benak seseorang
yang merujuk pada objek tertentu.
Tampak dalam pemikiran Peirce adanya relasi tak terpisahkan antara tanda dan
interpretant dengan objek yang dirujuknya. Disinilah perbedaan utama gagasan Peirce
apabila dibandingkan dengan teori tanda yang digagas oleh Saussure. Gagasan lain dari
Peirce yang penting dalam perkembangan pengertian tentang tanda adalah
kategorisasinya terhadap tanda. Tanda dapat dimasukkan dalam tiga kategori yaitu ikon,
indeks, dan simbol. Ikon adalah sebuah tanda yang menyerupai objeknya seperti sebuah
foto misalnya. Indeks adalah sebuah tanda yang memiliki hubungan langsung dengan
21
objek seperti asap adalah indeks dari api. Simbol adalah tanda yang tidak memiliki
keterkaitan atau kemiripan dengan objeknya, jadi sebuah simbol dapat dipahami
berdasarkan kesepakatan belaka (Fiske, 2004: 68-69).
Tanda Interpretant Objek
Tanda dalam gagasan Saussure, sebagimana dijelaskan oleh Adian (2006: 41),
dapat dipahami sebagai paduan tak terpisahkan antara penanda misalkan dalam bahasa
adalah suatu citraan bunyi (misalkan huruf k/u/r/s/i) dengan petanda yaitu konsep mental
tentang objek yang dirujuk (misalkan suatu tempat duduk). Penanda dalam pemikiran
Saussure dekat dengan konsep tanda dalam pemikiran Peirce sedangkan petanda dekat
dengan konsep interpretant Peirce (Fiske, 2004: 65). Berbeda dengan Peirce, tanda dalam
gagasan Saussure dapat dikatakan terlepas dari rujukan objeknya sehingga bahasa adalah
suatu yang otonom dari realitas (Adian, 2006: 41).
Aturan utama dalam bahasa menurut Saussure, sebagaimana dikutip oleh Piliang
(2003: 259), adalah semata-mata perbedaan. Tidak ada satu hubungan Langsung antara
(k/u/r/s/i) dengan tempat untuk duduk, yang menghasilkan satu hubungan adalah
perbedaan antara kata kursi dengan kata kusir, kasir, usir, dan sebagainya. Karenanya
dalam pandangan strukturalisme bahasanya Saussure pada relasi antar tanda lebih utama
dibandingkan dengan hakikat tanda. Makna suatu tanda berasal dari perbedaan antar
berbagai penanda, perbedaan ini meliputi dua dimensi yaitu sintagmatik terkait posisi
suatu tanda dan paradigmatikTanda , Penanda , Petanda , Pertandaan Realitas eksternal
atau makna yaitu terkait dengan penggantian satu tanda dengan tanda lainnya yang absen.
Dimensi paradigma yaitu perbendaharaan tanda yang melaluinya dipilih salah
satutanda. Dimensi ini dapat dipahami dengan permisalan adalah perbendaharaan sekian
ribu kata dalam sebuah kamus. Dimensi kedua adalah dimensi sintagma yaitu kombinasi
tanda dengan tanda lain dari perbendaharaan yang ada dalam sebuah aturan sehingga
menghasilkan satu makna tertentu (Piliang, 2003: 259-260). Saussure menyebut istilah
paradigmatik sebagai asosiatif namun saat ini istilah paradigmatik yang digagas oleh
Roman Jacobson lebih sering digunakan (Chandler, 2003, diakses 8 Juni 2008 jam 8.48
WIB).
22
Tanda dalam kehidupan sosial akan tunduk kepada apa yang disebut sebagai
kode, suatu kesepakatan berisi aturan-aturan bagaimana tanda akan diorganisasikan oleh
masyarakat pengguna kode tersebut. Kode menunjukkan aspek sosial dari tanda karena
sifat konvensional atau berdasar kesepakatan dari pengguna tanda (Fiske, 2004: 91-92).
Kode, menurut Chandler (2003, diakses 8 Juni 2008 jam 8.48 WIB), tidak semata-mata
dipahami sebagai sebuah konvensi atau kesepakatan dalam komunikasi namun lebih
merupakan satu sistem prosedural yang mengorganisasi tanda menjadi sistem yang
bermakna dengan mengaitkan penanda dengan petanda. Kode akan mentransendensikan
teks, mengaitkan mereka semua dalam kerangka nterpretatif.
• Konotasi
Makna – makna cultural yang melekat pada sebuah terminology
• Metafora
23
Mengkomunikasikan dengan analogi. Contoh mtafora yang didasarkan pada
identitas . “ cintaku adalah mawar merah “ , artinya mawar merah digunakan
untuk menganologikan cinta.
• Simile
Subkategori metaphor dengan menggunakan kata – kata seperti metafora
berdasarkan identitas. Sedangkan simile berdasakan kesamaan
• Synecdoche
Dubkategori metomini yang memberikan makna “ keseluruhan “ atau “
sebaliknya “ , artinya sebuah bagian digunakan untuk mengasosiakan keseluruhan
bagian tersebut
• Intertextual
Hubungan antartext ( tanda ) dan dipakai untuk memperlihatkan bagaimana teks
saling bertukar satu dengan yang lain , sadar ataupun tidak sadar
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
24
Jenis Penelitian Pada penelitian ini , adalah Kualitatif deskriptif . Dimana
penelitian ini berusaha menganalisis makna – makna yang terkandung didalam lirik lagu
“ kupu – kupu liarku “ karya Slank.
• Data Primer
Sumber Data ini diperoleh dengan menganalisis lirik lagu slank yang
berjudul kupu – kupu malam di internet dan mendengarkan cuplikan lagu ini di media
elektronik. Setelah itu di observasi sehingga menemukan hasil data primer.
• Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah artikel – artikel lagu slank yang
berada di sampul Album slank sendiri.
25
Dimana penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data observasi
melalui cuplikan lagu slank di media elektronik.
• Dokumentasi
Dimana penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi , dengan cara
mendapatkan dokumentasi lirik lagu di situs internet maupun sampul lirik album
slank.
• Denotasi
Denotasi pada lirik lagu ini adalah kata “ kupu – kupu liar “ yang mengandung
arti sebuah serangga yang hidup liar di alam bebas. Kata “ Buah Bibir “ yang
mengandung denotasi arti , organ bibir atau mulut manusia yang berbuah. Kata “
bunga Ranjang “ yang mempunyai arti Bunga yang berada di Ranjang ( Tempat
Tidur ) .
• Konotasi
Didalam lirik lagu “ kupu – kupu liarku “ juga mengandung makna konotasi ,
diantaranya kata “ kupu – kupu liar “ yang berarti wanita yang mempunyai
pekerjaan sebagai pekerja seks komersil. Kata “ Buah Bibir “ yang mempunyai
makna konotasi sebagai bibir yg selalu menjadi bahan sebutan (pembicaraan)
orang; -- cakap buah tutur katanya , kata “ Bunga Ranjang “ yang mempunyai
makna konotasi sebagai wanita yang paling disegani sebagai wanita pekerja seks
26
komersial diantara wanita pekerja seks lainnya yang melakukan pekerjaannya di
atas ranjang ( tempat tidur ). Kata “ Hisap Sari Cinta “ mengandung arti konotasi
sebagai mengambil makna dari sebuah cinta.
• Metafora
Kata “ hisap sari Cintaku “ mengandung metafor yang berarti mengambil /
mendapatkan rasa dan makna cinta dan kata ini digunakan untuk menganologikan
cinta dimana maksud dari kata ini bagaimana seseorang bisa merasakan cinta
untuk orang yang disayangi.
Kata “ andai memang kamu cukup liar “ mengandung metafor yang berarti
memandang wanita dalam lagu ini mempunyai sifat yang liar dan kata ini
digunakan untuk menganologikan sifat yang bebas dan tidak mengenal aturan.
• Simile
Kata “ Buah Bibirkan kamu Sebagai Bunga Ranjang “ yang mempunyai makna
kesamaan bahwa buah bibir seperti bunga ranjang.
• Metonimi
Kata kupu – kupu di asosiasikan dengan “ keindahan “ karena kita ketahui kupu –
kupu sangat indah dari bentunya yang beragam . dan bisa diasosiakan sebagai “
wanita yang memiliki keindahan fisik “ didalam lagu ini.
• Intertektual
Intertektual dari lirik lagu ini adalah
Kupu – kupu liarku
Terbanglah kau padaku
Hinggaplah dihatiku
Hisap sari cintaku
27
Kata – kata di atas merupakan itertektual dimana penyair
memperlihatkan bagaimana teks saling bertukar satu dengan lainnya.dimana kata – kata
tersebut mengambarkan perilaku kupu – kupu yang meniru tindakan seorang wanita.
Koepoe-koepoe liarkoe
Terbanglah kau padaku
Hisap sari cintaku
hinggaplah dihatiku
“ ANALISIS SEMIOTIKA
IKLAN ROKOK GUDANG GARAM VERSI INDONESIA BARU “
ABSTRAK
28
Penelitian ini berjudul analisis semiotika iklan Gudang Garam Versi Indonesia
Baru .dimana latar belakang pada penelitian ini menjelaskan bagaimana fenomena iklan
iklan Rokok gudang garam Versi Indonesia Baru. dan untuk menginterpretasikan teks
( tanda ) berdasarkan urutan kejadian peristiwa yang memberikan makna untuk iklan
model analisis semiotik Ferdinand de Saussure Dan sumber data di peroleh dengan
menganalisis dan mengamati cuplikan iklan di media televisi setelah itu dokumentasi
Adapun hasil dari penelitian ini , bahwa terdapat makna – makna yang
terkandung dari iklan Gudang Garam versi Indonesia Baru , dimana makna tersebut
mengandung makna nasionalisme yaitu bagaimana kita harus menjaga persatuan dan
kesatuan. iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi Indonesia yang penuh
ujian dan cobaan; bencana alam, gejolak sosial, bom, tragedi kemanusiaan, dll. Dengan
kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita kembali bangkit dan bersatu
BAB I
29
PENDAHULUAN
Iklan begitu akrab dengan kehidupan kita. Mulai dari bangun tidur,
beraktifitas di rumah,keluar rumah, ditempat kerja, sampai kita pulang lagi ke rumah dan
tidur, berapa banyak iklan yang kita saksikan , Lalu berapa banyak iklan yang dapat
mempengaruhi kita sehingga kita tertarik untuk membeli produk/ jasa yang ditawarkan.
Iklan adalah senjata paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen. Yang sebelumnya
tidak tertarik dengan sebuah produk, namun karena iklan yang ditayangkan begitu
Indonesia dan bahkan dunia, merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan.
kombinasigambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat
menarik perhatian penonton.model iklan yang disajikan oleh televisi juga sangat
bervariasi.
Ketika baru muncul televisi swasta, iklan hanya dalam bentuk klip—baik live
action, stop action maupun animasi dan still. Namun dalam perkembangannya iklan
televise mengalami banyak sekali perkembangan. Model iklan yang sekarang ada antara
lain adalah superimposed, program sponsor, running text, backdrop, caption, credit title,
30
Perkembangan iklan yang makin kreatif tersebut menjadikan makin
bervariasinya tayangan iklan dan bisa menjadi hiburan tersendiri. Bagaimana tidak, ada
iklan yang bisa membuat kita melebarkan senyum seperti iklan rokok Gudang Garam dan
masih banyak lagi iklan-ilan lain yang menghibur. Namun tidak dipungkiri banyak juga
Selain itu , Pengiklan memberikan jasa dan manfaat tambahan pada produk,
munculnya persaingan. Kiranya sejalan dengan apa yang ditulis oleh Levit dalam Philip
Kotler sebagai berikut: “Jenis persaingan baru berlangsung buannya antar produk yang
mereka tambahkan pada hasil pabrik tersebut, seperti bentuk kemasan, jasa pelayanan,
periklanan, persyaratan kredit, jasa pengantaran, pergudangan dan apa saja yang dihargai
Misalnya rokok Gudang Garam yang memiliki berbagai varian yaitu Gudang
Garam Merah, Gudang Garam Filter, Gudang Garap Surya Pro, dan beberapa varian lain.
Nama dasar yang digunakan sama dengan penambahan frase untuk membuat citra akan
rokok tersebut. Dimana ketika orang merokok tidak hanya sekedar menghisap asapnya
dan mengeluarkannya lagi, namun rokok menjadi gaya hidup yang bisa meningkatkan
mengeluarkan dana yang besar untuk beriklan. Perusahaan ini mengatakan bahwa iklan
ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya bagi masyarakat Indonesia
31
Dalam merealisasikan iklan televisi tersebut. Untuk itu , perusahaan ini banyak
menghadirkan iklan – iklan yang memiliki nilai jual tinggi salah satunya iklan gudang
Iklan gudang garam versi Indonesia baru merupakan iklan yang dibuat oleh
berjudul “ INDONESIA BARU “.iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi
Indonesia yang penuh ujian dan cobaan; bencana alam, gejolak sosial, bom, tragedi
kemanusiaan, dll. Dengan kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita
Sehingga ada beberapa hal yang peneliti ingin meneliti iklan gudang garam versi
“ Indonesia Baru “Yang pertama, peneliti sangat jarang menemukan iklan bertema
nasionalisme dalam televisi Indonesia. Yang kedua, iklan ini merupakan sebuah
menyampaikan pesannya secara eksplisit, dalam iklan ini terkandung makna yang
medium dan makna apa yang sesungguhnya ingin dibangun PT.Gudang Garam Tbk.
Dalam iklan korporatnya. Terkait dengan pemaknaan, studi yang biasa digunakan adalah
studi semiotika yang memusatkan perhatian pada tanda, sistem penandaan (kode) dan
kebudayaan tempat kode itu bekerja. Maka, penelitian ini akan menggunakan kajian
32
semiotika untuk menganalisis makna – makna dalam iklan korporat PT.Gudang Garam
Bagaimana Analisa semiotika Iklan Rokok Gudang Garam Versi “ Indonesia Baru “ ?
• Untuk mengkaji makna social dibalik kumpulan makna – makna pada iklan
makna yang terkandung dalam iklan Rokok gudang garam Versi Indonesia Baru.
yang memberikan makna untuk iklan Rokok Gudang Garam Versi Indonesia
Baru .
• Penelitian ini juga dapat menjadi bahan referensi mengenai iklan korporat
sebagai salah satu jenis iklan di samping iklan produk dan iklan layanan
semiotika.
33
• Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian studi ilmu sosial /
BAB II
KERANGKA TEORI
Semiotik adalah ilmu tentang tanda – tanda . studi tentang tanda dan segala yang
( 2001) , ilmu ini mengangap bahwa fnomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan
itu merupakan tanda – tanda. Semiotik mempelajari sistem – sistem , aturan – aturan ,
yang tersembunyi dibalik sebuah tanda ( teks , iklan , berita ). Pemikiran penggunaan
tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda
tersebut berada.
34
Saussure menyebut signifier sebagai bunyi atau coretan bermakna,
sedangkan signified adalah gambaran mental atau konsep sesuatu dari signifier.
Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental tersebut dinamakan
signification. Dengan kata lain, signification adalah upaya dalam memberi makna
Pada dasarnya apa yang disebut signifier dan signified tersebut adalah produk
kultural. Hubungan diantara keduanya bersifat abriter (manasuka) dan hanya berdasarkan
konvensi, kesepakatan atau peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Hubungan
antara signifier dan signified tidak bisa dijelaskan dengan nalar apapun, baik pilihan
benda atau konsep yang dimaksud. Karena hubungan yang terjadi antara signifier dan
signified bersifat arbitrer, maka makna signifier harus dipelajari, yang berarti ada struktur
yang pasti atau kode yang membantu menafsirkan makna. Hubungan antara signifier dan
• Ikon adalah tanda yang memunculkan kembali benda atau realitas yang
• Simbol adalah sebuah tanda di mana hubungan antara signifier dan signified
1996, p.23)
35
Dalam pandangan Saussure, makna sebuah tanda sangat dipengaruhi oleh
tanda lain. Sementara itu Umar Junus menyatakan bahwa makna dianggap sebagai
kombinasi beberapa unsur dengan setiap unsur itu. Secara sendiri-sendiri, unsur tersebut
tidak mempunyai makna sepenuhnya. Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda
yang beranjak ke luar kaidah tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks rumit,
tersembunyi, dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian
pada makna tambahan (connoative) dan arti penunjukan (denotative)- kaitan dan kesan
Pelaksaan hal itu dilakukan dengan mengakui adanya mitos, yang telah ada dan
sekumpulan gagasan yang bernilai yang berasal dari kebudayaan dan disampaikan
dalam berbagai cabang keilmuan ini, seperti dikatakan Piliang (1999, p.262),
Dengan kata lain, bahasa dijadikan model dalam berbagai wacana sosial.
Berdasarkan pandangan semiotik , bila seluruh praktik sosial dapat dianggap sebagai
fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda-tanda. Hal ini
BAB III
36
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian ini berusaha menganalisis makna – makna yang terkandung didalam iklan
Obyek Penelitian Pada penelitian ini adalah cuplikan iklan rokok Gudang
Garam Versi Indonesia Baru yang merupakan iklan yang berdurasi sekitar ± 120 detik
Metode analisis pada penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan
memakai model semiotika Ferdinand De Soussure yang mengangap bahwa tanda terbuat
• Data Primer
37
• Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah dokumentasi iklan yang dilihat dari
You Tube.
• Observasi
• Dokumentasi
berikut analisanya :
SIGNIFIER SIGNIFIED
Gambar , Peta Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
Gambar , Pulau Jawa Retak Mewakili keadaan Indonesia yang retak
Gambar , Gunung Retak Bencana Gunung Meletus
Gambar , Rumah dan Air Laut Bencana Tsunami
Gambar , gedung Dan awan Hitam Bencana Banjir melanda perkotaan
Menghampiri
Gambar ,Pengeboran Tambang Ekploitasi Sumber daya Alam Besar –
besaran
Gambar , Tanda Orang demo Terjadinya unjuk rasa dimana – mana
Gambar , Letusan Bom Terjadinya peristiwa pengemboman
Gambar , Pesawat Jatuh Seringkali Terjadi Kecelakaan pesawat
38
Gambar , Perahu Tenggelam Seringkali Terjadi Kecelakaan kapal
Tenggelam
Gambar , Tanda Api Kebakaran
Gambar , wayang Masyarakat
Gambar , patung Semar Pemerintah / Presiden
Gambar , Tangan Marilah Bersatu
Gambar , Tiang Bendera disertai rumah , Menjadikan Indonesia Baru
gedung , laut dan Matahari
pesawat , kapal , tambang , wayang dan semar merupakan paradigmatik dari penelitian
ini karena gambar – gambar ini merupakan gambar yang dapat bekerja dan memberikan
• Slide 1
Indonesia.
• Slide 2
Cuplikan gambar pulau jawa yang retak mempunyai makna bahwa pada masa
sekarang ini indonesia sudah tidak menjaga persatuan dan kesatuan , semenjak
• Slide 3
• Slide 4
39
Cuplikan gambar iklan rumah – rumah yang terserang air laut yang mempunyai
• Slide 5
Gedung bertingkat dan dihampiri awn hitam lalu hujan menandakan bahwa
• Slide 6
eksploitasi sumber daya alam secara besar – besaran yang mengakibatkan adanya
• Slide 7
• Slide 8
seringkali terjadi peristiwa letusan Bom sehingga banyak korban yang berjatuhan.
• Slide 9
Terdapat gambar pesawat jatuh dalam iklan yang mempunyai makna bahwa d
• Slide 10
Tanda Api pada iklan , yang berarti bahwa kebakaran selalu terjadi di indonesia
• Slide 11
40
Cuplikan gambr perahu tenggelam di laut maknanya bahwa diindonesia
• Slide 12
presiden dan masyarakat harus bersama – sama membantu dalam masalah yang
terjadi diindonesia.
• Slide 13
Gambar wayang dan semar lalu disusul gambar tangan berpegangan mempunyai
makna bahwa masyarakat dan pemerintah harus bersatu untuk membuat indonesia
baru .
• Slide 14
makna kalau kita semua bersatu kita akan hidup di indonesia yang baru.
• Slide 15
Makna yang terkandung bahwa kita harus sehati dalam mewujudkan impian untuk
Jadi paradigmatik dari penelitian ini adalah kumpulan Gambar rumah , laut ,
paradigmatik dari penelitian ini . Sehingga syntagmatik dari penelitian ini adalah gambar
41
peta Indonesia , yang merupakan perwakilan gambar dari iklan ini berupa paduan bentuk
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini bahwa terdapat makna – makna
yang terkandung dari iklan Gudang Garam versi Indonesia Baru , dimana makna tersebut
mengandung makna nasionalisme yaitu bagaimana kita harus menjaga persatuan dan
kesatuan. iklan ini pun menceritakan tentang Ilustrasi kondisi Indonesia yang penuh
ujian dan cobaan , bencana alam, gejolak sosial, Letusan bom, tragedi kemanusiaan, dll.
Dengan kondisi tersebut kita tidak hanya tinggal diam. Saatnya kita kembali bangkit dan
Dan hal ini pula yang harus di contoh oleh perusahaan lain , dalam
menampilkan iklan produknya tidak harus bersifat komersil dan hanya mengandalkan
keuntungan semata , tetapi juga harus memiliki nilai moral dan ideologi yang tinggi
untuk masyarakat tentang bagaimana menjaga keutuhan bangsa dan negara seperti iklan
\\
DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi , Jakarta: kencana prenada media
group, 2008.
42
Eriyanto, Analisa Wacana dengan Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS. 2001
Internet :
www.Google.com
www.wikipedia.com
www.kompas.com
43
44