You are on page 1of 7

PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB)

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau
disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di
dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah


Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri
wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari
1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang
bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.

Sejak didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi
anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya
masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung
dalam wilayah Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB.
Sekretaris Jenderal PBB saat ini adalah Ban Ki-moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1
Januari 2007.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional Tujuannya adalah


memfasilitasi kerjasama dalam hukum internasional, keamanan internasional, pembangunan
ekonomi, kemajuan sosial, hak asasi manusia, dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan
pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa, untuk
menghentikan perang antara negara, dan untuk menyediakan platform untuk dialog.

1. Peranan PBB
Perang Dunia I dan Perang Dunia II telah banyak memakan korban,. Kita tentu tidak
berharap adanya Perang Dunia III terjadi. Apabila terjadi dapat kita pastikan akan lebih
dahsyat daripada perang – perang sebelumnya. Alam dan seisinya, termasuk manusia,
hewan, dan tumbuhan akan rusak dan musnah akibat kekejaman perang. Atas dasar itulah
muncul pemikiran untuk membuat badan / lembaga internasional yang dapat melindungi
kehidupan umat manusia. Selanjutnya, dengan diprakarsai oleh tokoh – tokoh Negara yang
peduli kemanusiaan melalui serangkaian pertemuan, akhirnya pada tanggal 24 Oktober 1945
terbentuklah sebuah organisasi internasional yang dikenal dengan nama Perserikatan Bangsa
– Bangsa (PBB).

a. Tujuan PBB

Sebagaimana organisasi internasional, PBB merupakan organisasi yang sangat


besar. Organisasi masyarakat bangsa – bangsa ini tentu mempunyai tujuan yang
dapat kita lihat di dalam Pasal 1 Piagam PBB yaitu sebagai berikut :
1. Menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.
2. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas – asas
persamaan hak, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan
dalam Negara lain.
3. Mewujudkan kerjasama internasional dalam memecahkan persoalan
internasioanal di bidang ekonomi, social, kebudayaan, dan kemanusiaan.
4. Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam merealisasikan tujuannya.

Untuk mencapai tujuannya tersebut, asas – asas yang digunakan sebagaiman


yang terumus di dalam Pasal 2 Piagam PBB, yaitu sebagai berikut.

1. PBB didirikan atas dasar persamaan kedaulatan dari semua anggota


2. Semua anggota dengan etiket baik harus melaksanakan kewajiban yang telah
disetujui sesuai dengan ketentuan Piagam PBB ini.
3. Semua anggota PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional dilakukan
dengan cara damai.

Kelompok 2 _ XI IPA 1 1
4. Dalam melaksanakan hubungan internasional, semua anggota menjauhkan diri
dari segala macam bentuk kekerasan yang bertentangan dengan tujuan PBB.
5. Semua anggota harus membantu PBB sesuai dengan ketentuan – ketentuan di
dalam Piagam PBB serta tidak memberikan bantuan kepada Negara manapun
jika PBB sedang menjalankan tindakan terhadap Negara itu.
6. PBB akan menjaga agar Negara – Negara yang bukan anggota bertindak sesuai
dengan asas – asas PBB guna mempertahankan perdamaian dan keamanan
internasional.
7. PBB tidak akan mencampuri urusan – urusan dalam negeri Negara mana pun.

Berdasarkan tujuan dan asas – asas tersebut di atas, tidak semua Negara dapat diterima
menjadi anggota PBB. Untuk menjadi anggota PBB, Negara – Negara tersebut harus memenuhi
beberapa persyaratan di antaranya sebagai berikut
1. Negara yang akan menjadi anggota PBB adalah Negara yang merdeka.
2. Negara itu harus benar – benar mencintai perdamaian dunia.
3. Bersedia memenuhi kewajiban – kewajiban sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Piagam PBB dan keputusan – keputusan PBB.
4. Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis
Umum PBB.
Negara anggota PBB yang telah berulang kali melanggar asas – asas dan Piagam
PBB dapat dikeluarkan dari keanggotaan PBB oleh Majelis Umum atas anjuran
Dewan Keamanan.

b. Fungsi PBB
Fungsi PBB sebagai sebuah lembaga internasional dapat dilihat dari seberapa besar
guna atau manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat internasional. Sebagaimana
sejarah kelahirannya, PBB diharapkan dapat menjalankan fungsinya, yaitu sebgai
berikut.
1. Fungsi proteksi, yaitu PBB berusaha memberikan perlindungan kepada seluruh
anggota.
2. Fungsi integrasi, yaitu PBB sebagai wadah atau forum untuk membina
persahabatan dan persaudaraan bangsa – bangsa.
3. Fungsi sosialisasi, yaitru PBB sebagai sarana untuk menyampaikan nilai – nilai
dan norma kepada semua anggota.
4. Fungsi pengendali konflik, yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan
dapat mengendalikan konflik – konflik yang muncul dari sesame anggota
sehingga tidak sampai menimbulkan ketegangan dan peperangan sesame anggota
PBB.
5. Fungsi kooperatif, yaitu PBB sebagai lembaga internasional diharapkan mampu
membina / mendorong kerja sama di segala bidang antar bangsa di dunia.
6. Fungsi negoisasi, yaitu PBB diharapkan dapat memfasilitasi perundingan –
prundingan antarnegara untuk membentuk hokum, baik yang bersifat umum
maupun khusus.
7. Fungsi arbitrase, yaitu PBB hendaknya dapat menyelesaikan masalah – masalah
secara hokum yang timbul dari sesame anggota sehingga tidak menjadi masalah
yang berkepanjangan yang dapat mengganggu perdamaian dunia.
Peran yang dimainkan oleh PBB, sejak berdirinya sampai sekarang, dapat kita
lihat pada bidang – bidang yang telah dilakukan sesuai dengan tugas dan
fungsinya, sebagai berikut.

c. Peran PBB dalam Bidang Keamanan, Perdamaian, dan Kemerdekaan

1. Telah berhasil menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda (masalah


Irian Barat).
2. Menyelesaikan masalah penjajahan di beberapa daerah Afrika sehingga muncul
negara – negara di Afrika menjadi Negara merdeka.

Kelompok 2 _ XI IPA 1 2
3. Penyelesaian konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tentang
penempatan peluru kendali / nuklir di Kuba.
4. Penyelesaian konflik di Timur Tengah mengenai Trusan Suez.
5. Membantu meredakan krisis di Libanon.
6. Misi paninjauan PBB untuk membantu memisahkan pasukan setelah timbul
peperangan antara India dan Pakistan.
7. Telah berhasil mencegah timbulnya perang nuklir antara Negara adi kuasa
(Amerika Serikat dan Uni Soviet).
8. Membantu proses kemerdekaan Timor – Timur.
9. Ikut menyelesaikan konflik politik antara Negara – Negara yang tergabung dalam
Uni Soviet.

d. Peran PBB dalam Bidang Ekonomi, Social, dan Budaya

1. Memberikan bantuan – bantuan kesejahteraan dan pembangunan di Negara –


Negara yang sedang berkembang melalui badan – badan khusus PBB, seperti
ILO, WHO, FAO, UNESCO, UNICEF, dan IMF.
2. Penghapusan dalam segala bentuk dominasi rasial.
3. Penghapusan diskriminasi terhadap wanita yang mencakupi hak, politik,
ekonomi, social – budaya, dan kewarganegaraan.
4. Memberikan bantuan bahan makanan untuk kesejahteraan anak – anak melalui
UNICEF.
5. Penanggulangan berjangkitnya penyakit cacar melalui program WHO.
6. Memajukan kerja sama internasional tentang ilmu pengetahuan seperti
penggunaan tenaga atom / nuklir untuk maksu – maksud damai, menyelamatkan
bangunan – bangunan kuno Mesir yang terancam genangan air oleh bendungan
Aswan dan pemugaran Candi Borobudur di Yogyakarta

ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan
sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-
politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok,
8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di
tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan
November.

Prinsip Utama ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

• Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan


identitas nasional setiap negara
• Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur
tangan, subversif atau koersi pihak luar
• Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
• Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
• Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
• Kerjasama efektif antara anggota

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda
tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso Ramos (Filipina),
Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Kelompok 2 _ XI IPA 1 3
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

• Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan


di kawasan Asia Tenggara
• Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
• Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam
bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
• Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional
yang ada
• Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa.
Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat
seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN
kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada
tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi
anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk
bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut
terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, dua
tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16
Desember 1998.

Sengketa Laut Cina Selatan

Beberapa negara telah bersaingan membuat klaim teritorial atas Laut Cina Selatan. Perselisihan
tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang
telah timbul:

• Indonesia, RRC, dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna
• Filipina, RRC, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago.
• Filipina, RRC, dan Taiwan atas Scarborough Shoal.
• Vietnam, RRC, dan Taiwan perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau
beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan Vietnam, RRC,
Taiwan, Brunei, Malaysia, dan Filipina.
• Kepulauan Paracel dipersengketakan antara RRC dan Vietnam.
• Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas daerah di Teluk Thailand.
• Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura.

ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk
menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.

ASEAN didirikan dengan tujuan sebagai berikut :


1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan social, serta perkembangan kebudayaan,
di kawasan Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat kebersamaan dan
persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa – bangsa Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan
dan tertib hokum di dalam hubungan antra Negara – Negara di kawasan Asia Tenggara
serta memenuhi prinsip – prinsip piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam
masalah – masalah kepentingan bersama dalam ekonomi, social, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberi bantuan dalam saran – saran latihan dan penelitian dalam bidang –
bidang pendidikan, professional, teknik dan administrasi.
5. Bekerjasama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian dan
industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana – sarana
pengangkatan tarf hidup rakyat seluruh anggota ASEAN.

Kelompok 2 _ XI IPA 1 4
6. Meningkatkan studi – studi tentang Asia Tenggara, dan
7. Meningkatkan kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi – organisasi
internasional dan regional yang ada bertujuan serupa, dan untuk menjajagi segala
kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat satu sama lain.

Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut, kerjasama ASEAN didasarkan pada beberapa hal
berikut ini:

1. Saling menghormati,
2. Mengakui hak setiap bangsa,
3. Tidak ikut campur urusan dalam negeri masing – masing,
4. Penyelesaikan masalah secara damai,
5. Tidak menggunakan ancaman atau kekuatan, dan
6. Melaksanakan kerjasama secara efektif.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Negara – Negara anggota ASEAN adalah
menyelenggarakan Koferensi puncak antara pemimpin – pemimpin Negara anggota ASEAN
yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001 untuk membahas
permasalahan – permasalahan yang dihadapi dan meningkatkan kerjasama antara Negara –
Negara ASEAN.

KTT ASEAN yang ke-12 diselenggarakan di Cebu-Filiphina pada bulan Desember


2006. Ada beberapa kesepakatan yang telah dicapai oleh pemimpin negara – negara ASEAN
dalam pertemuan tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Meningkatkan kerjasama melewan terorisme,
2. Mempercepat upaya menciptakan pasar tunggal dan bekerja keras gfuna mengantisipasi
tuntutan abad ke-21. Khususnya mengantisipasi kian kuatnya dominasi ekonomi Cina
dan India. Selain itu, ASEAN berkomitmen memperlebar area perdagangan terbesar di
dunia.
3. Berupaya untuk menjadikan ASEAN sebagai organisasi berkelas Uni Eropa. Hal itu
ditandai dengan penandatanganan sebuah komitmen bersama dalam bentuk piagam.
Itulah piagam ASEAN pertama yang pernah dibuat. Sebagai organisasi regional yang
metang, ASEAN hendak menyatukan ekonomi regional dan kekuatan pertahanan dalam
kerangka perdamaian dan stabilitas kawasan.

Peran ASEAN
Sejak berdirinya hingga sekarang, ASEAN telah memberikan banyak konstribusi
terhadap pengembangan kawasan di Asia Tenggara. Dalam bidang politik, ASEAN telah
memberikan benyak konstribusi dalam menyelesaikan konflik Negara – Negara Asia
Tenggara khususnya Negara – Negara ASEAN, antara lain.
1. Menyelesaikan sengketa antara Malaysia dan Filiphina mengenai masalah
Sabah. Filiphina tidak lagi mempertahankan klaimnya atas Sabah, dan
Malaysia tidak lagi membantu gerilyawan Moro.
2. Membantu menyelesaikan masalah Kamboja. ASEAN mengajukan resolusi
kepada PBB agar semua pasukan asing ditarik keluar dari Kamboja, serta
meminta penyelesaian masalah Kamboja secara politis, dan sebagainya.

Dalam bidang ekonomi, beberapa upaya yang telah dilakukan ASEAN dalam rangka
meningkatkan taraf hidup bangsa – bangsa ASEAN, antara lain:
1. Dalam KTT di Bali tahun 1976 disepakati program kerjasama untuk
meningkatkan komoditi utama khususnya pangan dan energi, industri. Serta
perdagangan.
2. Perjanjian prefensi perdagangan antara Negara – Negara ASEAN melalui
pertukaran komoditi, pengembangan promosi pariwisata, pengembangan sector
pangan, pertanian, perikanan dan kehutanan.
3. Sebagai penghasil kayu tropis terbesar di dunia Negara – Negara ASEAN
sepakat mengadakan kerjasama yang menyangkut konservasi, penghutanan

Kelompok 2 _ XI IPA 1 5
kembali dan pengaturan sumber – sumber hutan; produksi pemrosesan, dan
pemasaran; penelitian dan pengembangan; serta pendidikan dan pelatihan.
4. Kesepakatan tentang proyek pengembangan industri penunjang pertanian
di Negara – Negara ASEAN, yaitu proyek pupuk urea di Idonesia dan Malaysia,
proyek superpospat di Filiphina, pryek mesin diesl di Singapura, dan proyek abu
soda di Thailand.
5. Untuk meningkatkan transportasi dan komunikasi maka dibangun
jaringan kabel laut yang menghubungkan negara –negara ASEAN. Selain itu,
Indonesia juga menawarkan penggunaan satelit palapa yang disambut baik oleh
negara – negara ASEAN lainnya.
6. Pembentukan korporasi keuangan ASEAN atas usaha Dewan Perbankan
ASEAN untuk membantu negara anggota yang mengalami masalah likuiditas
Negara.

Untuk memajukan social dan kebudayaan Negara – Negara ASEAN, maka


dibentuk tiga komite, yaitu sebagai berikut :

1. Komite Kebudayaan dan Penerangan, misalnya mengadakan kegiatan festival


nyanyi, program pertukaran artis – artis dan televise, pecan film, pameran lukisan
dan foto, serta pertukaran wartawan antarnegara anggota ASEAN.
2. Komite Ilmu Pengetahuan dan teknologi, masalnya mengadakan kegiatan
penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi, pemberian beasiswa kepada
para siswa dan mahasiswa ASEAN, pelatihan dan kursus, dan lain sebagainya.
3. Komite Pembangunan Nasional yang aktif dalam membina dan menangani
masalah – masalah yang berkaitan dengan pembangunan seperti masalah
pemuda, penyalahgunaan narkotika, perbaikan dan kesejahteraan social, dll.

Dalam bidangf olahraga, negara – negara ASEAN menyelenggarakan pesta


olahraga yang diadakan setiap tahun yang dikenal dengan SEA Games (Southteast
Aian Games). Dalam kegiatan tersebut, Negara – Negara anggota ASEAN
mengirimkan utusannya dalam berbagai bidang olahraga. Selain untuk meningkatkan
kerjasama, kegiatan ini dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi olahraga
Negara – Negara ASEAN dalam turnamen – turnamen internasional.
Pada saat ini, jumlah negara anggota ASEAN menjadi sepuluh (10) negara, yaitu
Filiphina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam,
Laos, dan Kamboja. Untuk memperlancar kegiatan ASEAN, maka dibentuk
Sekretariat ASEAN yang berkedudukan di Jakarta dengan fungsi dan tugas sebagai
berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sehari – hari dan bertanggung jawab kepada siding
para menlu ASEAN dan Standing Committee.
2. Menyelaraskan memperlancar serta memonitor kemajuan pelaksanaan
kegiatan ASEAN.
3. Bertindak sebagai badan adminstratif pusat untuk membantu peningkatan
pelaksanaan semua proyek dan kegiatan ASEAN.
4. Sebagai jalur komunikasi antara ASEAN denagn semua pihak yang
mengadakan hubungan dengan ASEAN.

KONFERENSI ASIA-AFRIKA (KAA)


Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTT Asia-Afrika) merupakan konferensi
tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika yang mayoritas baru memperoleh
kemerdekaan.

Kelompok 2 _ XI IPA 1 6
Sejarah penyelenggaraan KAA bermula ketika tanggal 28 April- 2 Mei 1954 diadakan
sebuah konferensi di Colombo, India yang dikenal dengan Konferensi Colombo. Pemrakarsanya
sebagai berikut :
1. PM Ali Sastroamidjojo dari Indonesia
2. PM SP. Jawaharlal Nehru dari India
3. PM Mohammed Ali Jinnah dari Pakistan
4. PM Sir John Koelawala dari Sri Lanka
5. PM U Nu dari Myanmar

Tindak lanjut dari konferensi tersebut adalah Konferensi Pancanegara yang


diselenggarakan di Bogor, Jabar tanggal 28-29 Desember 1954.
Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan tanggal 18-25 April 1955 di Bandung. Negara-
negara yang diundang ada 30 negara, yaitu 5 negara pemrakarsa, Afghanistan, Ethiopia,
Philipina, Ghana, Irak, Iran, Kamboja, Laos, Lebanon, Loberia, Libia, Thailand, Mesir, Nepal,
China, Saudi Arabia, Sudan, Siria, Turki, Vietnam Selatan, Vietnam Utara, Yaman, dan
Yordania. 1 negara tidak hadir yaitu Rhodesia karena tengah dilanda konflik nasional.

a. Latar Belakang Penyelenggaraan KAA


1. Kedua benua saling berdekatan letaknya dan saling melengkapi di dalam berbagai
bidang kehidupan
2. Persamaan di bidang kebudayaan, pertalian hubungan keturunan agama, dasar-dasar
falsafah, budi pekerti, dan bahasa orang timur
3. Persamaan nasib sebagai victims of Western Imperialism
4. Setelah bangsa Asia-Afrika merdeka, banyak masalah penting yang timbul dan harus
diatasi bersama, misalnya masalah pembangunan di bidang ekonomi, social, pendidikan,
dan kebudayaan
5. Meningkatkan kesadaran berbangsa yang dimotori oleh golongan intelektual yang
melahirkan bentuk perjuangan baru melalui organisasi
6. Melemahnya kaum imperialis akibat Perang Dunia I dan II memberikan peluang kepada
Negara-negara di kawasan Asia-Afrika untuk memperoleh kembali kemerdekaannya

b. Tujuan KAA
1. Memajukan kerjasama antar bangsa Asia-Afrika untuk mengembangkan
kepentingan bersama, persahabatan, dan hubungan bertetangga yang baik
2. Mempertimbangkan masalah-masalah khusus bangsa-bangsa di Asia-Afrika
seperti kedaulatan nasional, rasialisme dan kolonialisme
3. Mempertimbangkan masalah-masalah social, ekonomi, dan kebudayaan Negara-
negara anggota
4. Meninjau kedudukan Asia-Afrika serta rakyatnya di dunia ini serta sumbangan
bagi perdamaian dan kerjasama di dunia

Pokok-pokok pembicaraan pada KAA di Bandung


1. Kerjasama ekonomi
2. Kerjasama kebudayaan
3. HAM
4. Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka (terjajah)
5. Masalah perdamaian dunia dan kerjasama internasional

Peranan KAA
1. Sebagai pendorong bagi Aljazair, Maroko dan Tunisia beserta negara lain yang belum
merdeka untuk memerdekakan diri
2. Berperan dalam masuknya Jepang, Kamboja, Libia, Nepal, Sri Lanka, Vietnam dan
Yordania (yang merupakan negara-negara potensial) di PBB
3. Mempererat hubungan bangsa-bangsa Asia-Afrika
4. Membentuk persatuan bangsa Asia-Afrika yang teguh dalam mensejajarkan diri terhadap
bangsa Barat.
5. Asia-Afrika diperhatikan dunia internasional sebagai kekuatan besar dan solid.

Kelompok 2 _ XI IPA 1 7

You might also like