Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat
tercapai apabila kebutuhan dasar anak ( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhan
dasar anak harus dipenuhi yang mencakup imtaq, perhatian, kasih sayang, gizi,
dan pendidikan ( asah, asih dan asuh ). Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak
dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. (Behrman, Dkk.. 2000 : 37 - 45).
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel
seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan
besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan
lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau
B. Rumusan Masalah
D. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini adalah jenis penelitian literal yakni penelitian yang
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
pada mentalnya atau jiwa, psikisnya dan sebagainya. Perkembangan abnormal masa
pranatal merupakan kelainan yang terjadi pada janin, masa sebelum lahir atau
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi
anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup,
dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik
akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
kalori 2500
Protein (gram) 85
Calcium (g) 1,5
Ferrum (mg) 15
Vit A ( Satuan Internas) 6000
Vit B (mg) 1,8
Vit C (Mg) 100
Riboflavin *mg) 2,5
As Nicotin (mg) 18
Vit D (S.I) 400-800
Pada umumnya jumlah kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah malahan
kalau berat badan pasien terlalu naik harus dikurangi. Memang pada kehamilan yang
tua metabolisme bertambah tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang berkurang.
Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita yang
gemuk penambahan berat badan tidak usah seperti tersebut di atas.tanpa mengganggu
petumbuhan anak.
Pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang dapat dipakai
yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau retensi air yang
berlebihan.
~ Protein:
table di atas. Sebabnya ialah karena banyak protein dibutuhkan, karena metabolisme
~Garam:
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P dan Fe. Fe yang terdapat dalam
makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita hamil akan Fe; jadi dalam kehamilan
perlu diberi tambahan Fe misalnya sebgai sulfas ferrosus 3*200 mg. Ca dan P
~Vitamin:
bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi
misalnya dipelukan untuk menambah daya tahan tehadap infeksi. Vitamin B complex
pyridoxine. Vitamin B1 adalah vit. Anti neuritis. As nicotin bersifat anti pellagra,
bersifat anti rachitis. Vit. Ini terutama penting di daerah yang kurang sinar matahari.
~ Air :
Wanita hamil harus minum cukup banyak kira-kira 6-8 gelas sehari. Air
menambah keringat dan juga pegeluaran racun melalui usus dan ginjal.
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang
hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan,
hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah
b). Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat
kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau
kranio tabes.
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain
obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
d). Endokrin
e). Radiasi
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan
efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f). Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin
yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya
yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio,
g). Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain. Gerakan-
gerakan janin dalam rahimnya dirasakan lebih banyak terjadi apabila ibu tersebut
sedang terangsang kuat dan merasa penasaran atau panas hati jika dibandingkan
dalam kondisi yang tenang. Juga gerakan-gerakan janin dalam perut merasa kuat
apabila ibu tersebut menjadi lelah. Detak jantung janin akan memukul lebih cepat,
apabila ibunya menaiki tangga, tergopoh-gopoh, dan gelisah hatinya. (Kartono. 2007.
Hal 61-77)
Pada umumnya, janin akan menampilkan aktivitas yang lebih banyak dari
emosional serius. Hal ini disebabkan oleh karena ibu yang menderita tekanan
emosional itu banyak mengeluarkan sekresi dari kelenjar tiada berpipa yang
ditampung oleh darah. Dan substansi hormonal ini diserap oleh tubuh janin melalui
tali pusat. Sehingga kondisi janin menjadi terpengaruh ikut menjadi gelisah serta
h). Emosional
Jika wanita hamil itu mempunyai kebiasaan mencela dan suka menyalahkan
diri sendiri, serta tertekan batinnya oleh perasaan bersalah-berdosa, maka pada
sehubungan dengan kandungannya. Mungkin pula ia didera oleh rasa panik kalau-
kalau anak bayinya akan lahir cacad rohaniah atau jasmaniah, disebabkan oleh dosa
dan kesalahan-kesalahan itu akan menimpakan hukuman pada dirinya dan pada
bayinya yang akan lahir. Emosi-emosi yang seperti ini akan menjadi sangat intensif
kuat, bila ibu tersebut mempunyai pra-rasa yang menakutkan mengenai dengan
untuk menjadi ibu dan menolak kehamilannya. Misalnya saja penghayata psikis ibu
pasti juga dialami oleh bayi dalam kandungan. Jika seseorang ibu mengalami
bayi itu juga tidak mau hidup dan wanita tadi mengalami kegugura atau bisa juga
i). Imunitas
1. Periode Embrionik
pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini
pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan
terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan
penyakit misalnya rubela yang diderita ibu pada periode ini hampir selalu
menyebabkan kelainan kongenital pada bayi. Demikian pula pemakaian obat tertentu
misalnya Tali domide dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi sehingga
terjadi fokomelia, amelia dan lain-lain. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
Pada periode ini imflantasi hasil konsepsi pada dinding uterus telah
berat badan maksimal. Dalam periode ini terjadi penyelesaian persiapan untuk hidup
dan kematian janin intra uterin. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
4. Periode Parturiem
Janin telah siap hidup diluar uterus.Untuk itu janin telah cukup mendapat
perlindungan untuk dapat melewati jalan lahir dengan aman. Bahaya utama adalah
hipoksia, infeksi dan trauma kelahiran. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
5. Periode neonatal.
ekstrauterin. Misalnya oksigen yang semula diperoleh oleh janin dari darah ibu,
melalui absorsi dari traktus digestivus. (Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Hal 1043-1051)
D. KELAINAN JANIN
a) Kematian Janin
Patologi
2. stadium macerasi I
Lepuh ini mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi merah
3. Stadium macerasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air tuban menjadi merah coklat terjadi 48
Jam setelah anak mati
Terjadi kira-kira 3 Minggu setelah anak mati , badan janin sangat lemas
hubungan antara tulang-tulang sangat longgar . Oedem dibawah kulit
Gejala-gejala
Terapi
yang mati secara spontan dalam massa ini . kalau setelah 2 minggu belum lahir atau
kita tidak dapat menunggu 2 minggu karena faktor psykologis dilakukan induksi
dengan amniotomi dan pemberian oxytocin. Pada trimester kedua disuntikkan garam
1-35)
b) Cacad Janin
jari ) dan ada yang berat, yang tidak memungkinkan kelanjutan hidup. Cacad bawaan
merupkan sebab penting dari kelahiran mati kejadian cacad bawaan dipengaruhi oleh
umur, paritas, bangsa ibu dan juga oleh jenis kelamin janin. Penyakit Down misalnya
sangat dipengaruhi oleh umur ibu banyak terdapat pada anak yang dilahirkan oleh ibu
35 tahun ke atas. Hydrocepalus lebih banyak terdapat pada anak dari ibu sudah lanjut
umurnya. Anecephalus dan spina bifida lebih banyak terdapat pada anak yang
pertama dan ke-enam atau lebih, juga lebih banyak terdapat pada bayi wanita
daripada laki-laki. Jika seseorang ibu pernah melahirkan anak dengan cacad bawaan
maka kemungkinan bahwa ia akan melahirkan anak dengan cacad bawaan lagi lebih
besar, dibandingkan dengan ibu yang belum. Perlu juga dikemukakan bahwa cacad
bawaan sering bersifat multipel, jadi jika kita menemukan suatu cacad maka kita
perlu mencurigai kemungkinan adanya cacad yang lain dan harus mencarinya.
Etiologi
1. Faktor lingkungan.
2. Faktor-faktor genetic
Misalnya : polydactili
1. Abortus
Seperti telah dijelaskan bahwa Lamanya kehamilan yang Normal 280 hari
Abortus. Anak mungkin dapat hidup didunia luar jika beratnya telah mencapai 1000
g. Atau umur kehamilan 28 minggu.ada juga yang mengambil sebagai batas untuk
abortus berat anak yang kurang dari 500g. Jika anak lahir beratnya antara 500 dan
Partus praematurus.
2. Janin meninggal oleh toxin-toxin atau karna penyerbuan kuman kuman sendiri.kan
tetapi keadaan ibu yang toxis dapat menyebabkan Abortus walaupun janin hidup.
gondok
2. Partus Praematurus
- Hypertensia essentialis.
- solutio placentae.
- sypilis.
- preeklampsi
- kehamilan kembar.
- kelainan congenital
- bakteriuria
3. Partus Serotinus
Tanda-tanda serotinitas :Tak ada lanugo, kuku panjang, rambut kepala banyak, kulit
persalilan.
anjuran) maka syaratnya ialah bahwa cervix harus matang. Indikasi perslinan tidak
boleh dilakukan pada cervix yang belum matang karena hasilnya kurang baik.
terutama jika umurnya lebih dari 40 tahun. Bahkan sering sectio sudah dilakukan
pada minggu ke 41. Partus serotinus sering terjadi pada anencephalus. (Universitas
dipengaruhi oleh faktor sosial: mungkin karena pendapatan rendah lebih sering
mencapai cukup bulan, biasanya berakhir pada minggu ke-6 sampai minggu ke-12,
Hal 1-35)
Merupakan implantasi telur terjadi dalam pars interstisial tuba. Karena lapisan
myometrium disini lebih tebal maka ruptur terjadi lebih lama kira-kira pada bulan ke
kehamila abdominal sekunder, maka biasanya plasenta terdapat pada daerah tuba
Hal 1-35)
Kehamilan servical jarang sekali terjadi. Nidasi terjadi dalam selaput lendir
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
serotinus
B. SARAN
Diharapkan kepada pembaca sekalian dengan tersajinya makalah ini akan
penulis kepada seluruh pembaca jangan merasa puas dengan apa yang tersaji
dalam makalah ini dan juga agar kiranya pembaca sekalian bisa menerapkan
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Rusepno Dkk. 2005. Buku Kuliah ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta:
Infomedika.
Perry & Potter. 2005. Fundamental keperawatan 1. Jakarta: EGC.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.
192 : 6 – 18.
Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.