Professional Documents
Culture Documents
01
s.d.
ISL.VII.1.4.08
KEGIATAN SISWA
Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka
ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki
kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat
diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang
akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu
pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman.
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Buku ini memuat 8 (delapan) modul untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas VII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu
satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan belajar) maupun
belajar di luar TKB.
2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB
atau di luar TKB.
3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul
ini adalah sebagai berikut:
a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Pendidikan Agama
Islam Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam
modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.
b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan
materi pokoknya dan uraian materinya.
c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-
teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan
pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka.
d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelaharan tersebut, kerjakanlah tugas-
tugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau
pada buku tulis Kamu.
e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila
ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila
semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu
berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru
pamong.
f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat
mempelajari modul berikutnya.
4. Urutan kegiatan di atas harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari
modul ini.
ISL.VII.1.1.01
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. H. Murhanuddin, MM
H. M. Sholeh M.Yunus
Pengkaji Materi : Moh. Sofyan S.Ag
Anak-anakku yang tercinta, kembali kita berjumpa pada hari ini, semoga kamu semua
dalam keadaan sehat wal’afiat.
Jika ingin lebih banyak mengetahui tentang materi ini dan menemui kesulitan, kamu dapat
meminjam buku tentang Tajwid di perpustakaan yang berhubungan dengan materi
pelajaran yang sedang kamu pelajari.
Setelah selesai mempelajari modul ini, diharapkan kamu dapat mempraktekkan saat
membaca Al-Qur’an, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan pemahaman yang
baik bagi kamu.
Selamat Belajar
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Standar Kompetensi
Menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan, membedakan dan menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan
Alif Lam Qomariyah
4. Materi Pokok
Hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah
5. Uraian Materi :
Maka cara membacanya, bunyi Alif Lam ( ) الtidak dibaca jelas, lamnya
dimasukkan ke dalam huruf syamsiyah. Ada tulisannya tetapi tidak terdengar dalam
bunyi bacaannya.
Rangkuman :
Alif Lam Syamsiyah yaitu apabila Alif Lam ( ) ال bertemu dengan huruf-huruf
Syamsiyah yang jumlahnya 14, yaitu :
ن، ل، ظ، ط، ض، ص، ش، س، ز، ر، ذ، د، ث،ت
Sedangkan cara membacanya, bunyi Alif Lam ( ) الtidak dibaca jelas “lam” nya
dimasukkan ke dalam huruf Syamsiyah. Adapun Alif Lam Qomariyah yaitu apabila Alif
Lam ( ) الbertemu dengan huruf-huruf Qomariyah yang jumlahnya 14 yaitu :
ي، ه، و، م، ك، ق، ف، غ، ع، خ، ح، ج، ب،ا
Cara membacanya, yaitu bunyi Alif Lam ( “ ) الLam” nya dibaca jelas dengan baris
mati.
Kegiatan 2 : Membaca Surat Adh-Dhuha
1. Standar Kompetensi
Mengamalkan ajaran Al-Qur’an/Hadist dalam kehidupan sehari-hari. Surat Adh-Dhuha
dan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Qomariyah.
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menerapkan bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah
dalam surat Adh-Dhuha.
4. Materi Pokok
Hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah dalam surat Adh-Dhuha
5. Uraian Materi :
Keterangan bacaan :
a. Alif Lam ( ) الbertemu dengan huruf ض maka huruf Alif Lam ( ) الdianggap
tidak ada (Alif Lam Syamsiyah). = Wadh Dhuhaa
b. Alif Lam ( ) الbertemu dengan huruf سmaka huruf Alif Lam ( ) الdianggap
tidak ada (Alif Lam Syamsiyah). َ = Waammas Saa ila
c. Alif Lam ( ) الbertemu dengan huruf يmaka huruf Alif Lam ( ) الdibaca jelas
1. Standar Kompetensi
Surat Al ‘Aadiyaat dan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah
2. Kompetensi Dasar
Menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah dalam surat
Al ‘Aadiyaat.
4. Materi Pokok
Hukum bacaan Al Syamsiyah dan Qomariyah dalam surat Al ‘Aadiyat
5. Uraian Materi :
Surat Al ‘Aadiyaat terdiri atas 11 ayat dan termasuk surat Makiyah. Surat Al ‘Aadiyaat
diturunkan setelah Surat Al ‘Ashr. Nama Al ‘Aadiyaat dikutip dari kata Al ‘Aadiyaat
yang terdapat pada ayat pertama. Kata Al ‘Aadiyaat artinya kuda yang berlari kencang.
Untuk membantu agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, lakukan
beberapa langkah berikut.
1) Bentuklah kelompok membaca !
2) Pilihlah teman yang bias membimbing kamu membaca Al-Qur’an !
3) Al-Qur’an Juz 30, tentukan Surat Al ‘Aadiyaat, 100 ayat 1 – 11 !
Perhatikan dan ikuti bacaan berikut ini :
1. Wal’Aadiyaati dhobha : Demi kuda perang yang berlari
kencang dengan terengah-engah.
2. Falmuuriyaati qodha : Dan kuda yang mecetuskan api
dengan pukulan (kuku kakinya)
3. Falmugiirooti subha : Dan kuda yang menyerang
dengan tiba-tiba di waktu pagi
4. Faatsarna bihii naqaa : Maka ia menerbangkan debu
5. Fawasatna bihi jam’aa : Dan menyerbu ke tengah-
tengah kumpulan musuh
6. Innalinsaana lirobbihi lakanuud : Sesunggunya manusia itu
sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya.
7. Wa innahu ‘alaa dzalika lasyahiid : Dan sesungguhnya manusia itu
menyaksikan (sendiri) keingkaran-nya.
8. Wa innahu lihubbil khairi lasyadid : Dan sesungguhnya dia sangat
bakhil karena cintanya kepada harta.
9. Afalaa ya’lamu idza bu’tsira maa fil kubuur : Maka apakah dia tidak
mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur.
10. Wa hussila maa fis suduur : Dan dilahirkan apa yang ada di
dalam dada.
11. Inna rabbahum bihim yaumaidzil lakhobiir : Sesungguhnya Tuhan mereka
pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka
Keterangan bacaan :
a. Alif Lam ( ) الbertemu dengan huruf ع, maka Alif Lam ( ) الdibaca jelas (Alif
Lam Qomariyah). = Wal ‘aadiyaati
b. Alif Lam ( ) الbertemu dengan huruf ص, maka Alif Lam ( ) الdianggap tidak
ada (Alif Lam Syamsiyah). = As suduuri
C. PENUTUP
Keberhasilanmu mempelajari modul ini sangat bergantung dengan semangat dan kerja
kerasmu dalam belajar.
Teruslah belajar dan buktikan keberhasilanmu dengan emminta tes akhir modul kepada
guru pamong dan guru bina. Raihlah nilai 6,5 agar kamu dapat melanjutkan modul
selanjutnya dan jangan patah semangat kalau nilai yang diperoleh kurang dari 6,5, itu
artinya kamu harus lebih semangat lagi dalam menguasai modul ini.
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. H. Murhanuddin, MM
H. M. Sholeh M.Yunus
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Penyelaras : Abdul Rozak S.Ag
Setelah selesai mempelajari modul 1 sekarang mari kita pelajari modul yang membahas
tentang Iman Kepada Allah dan Sifat-sifat Nya.
Agar dalam mempelajari modul ini kamu tidak banyak mengalami kesulitan, maka kamu
dapat meminjam buku-buku perpustakaan atau buku lain yang ada kaitannya dengan
materi pokok yang sedang kamu pelajari.
Modul ini ada empat kegiatan dan harus dapat kamu selesaikan dalam waktu 6 x 40 menit.
Kegiatan 1 : Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
Kegiatan 2 : Mengartikan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
Kegiatan 3 : Iman kepada Allah dan sifat-sifat Allah
Kegiatan 4 : Iman kepada Allah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan lupa kamu juga harus menyediakan buku tulis untuk mencatat rangkuman dan
mengerjakan tugas-tugas untuk mengetahui kemampuan atau prestasi belajarmu.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan kamu dapat menyakini dan mengimani bahwa
Allah SWT memiliki sifat kesempurnaan dan mengetahui dalilnya.
Selamat Belajar
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat-sifatnya
2. Kompetensi Dasar
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
4. Materi Pokok
Iman Kepada Allah
5. Uraian Materi
Sifat Nafsiyah ialah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah yaitu wujud artinya Allah
SWT wajib ada dan hanya Allah SWT yang meciptakan langit dan seisinya.
Huwal awwalu wal akhiru wad dzhoohiru wal baathinu wahuwa bikulli syain
‘aliim
- Sifat Baqa’ (QS. Ar Rahmaan : 26 – 27)
Kulluman alaiha faan - Wayabqo wajhu rabbika dzul jalaali wal ikraam
Qul huwallahu Ahaad (1) Allahus Shomad (2) Lam yalid walam yuulad (3)
Walam yaqullahu kufuwan ahad (4)
Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum lata’huduhu sinatuw walaa nauum
Sifat Ma’ani ialah sifat Allah yang dimiliki Allah SWT juga dimiliki oleh makhluk
yang lainnya yaitu Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, sama’, Bashar, dan Kalam.
Untuk membantu agar dapat membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan baik dan benar,
lakukan beberapa langkah berikut :
1. Bentuklah kelompok membaca !
2. Pilihlah teman yang bias membimbing membaca Al Qur’an
3. Bacalah Q.S pilihan dari modul yang ada secara bergantian !
4. Perhatikan secara seksama ayat demi ayat akan ketentuan makhraj dan
tajwidnya !
Keterangan Bacaan :
b. Hukum bacaannya Iqlab artinya membalik atau menukar. Apabila nun mati
atau tanwin bertemu dengan huruf ( ) بmaka cara membacanya bunyi nun mati
atau tanwin berubah menjadi huruf mim.
1. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat-sifatNya.
2. Kompetensi Dasar
Menyebutkan arti ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT
4. Materi Pokok
Iman kepada Allah
5. Uraian Materi
= Dan Tuhan mu
c. Allah memiliki sifat Ma’ani (Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, sama’, Bashar, dan
Kalam).
- Sifat Qudrat (QS. Al Baqarah : 20)
Innallaha ‘alaa kulli syain qodiir
“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”
= Berkuasa
= Sesungguhnya keadaan-Nya
= Sesungguhnya Allah
= Maha Melihat
= Kepada Musa
Rangkuman :
- Ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang sifat Nafsiyah Allah terdapat dalam
surat Al Baqarah : 163
- Ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang sifat Salbiyah Allah terdapat dalam
surat Al Hadid : 3, Al Ikhlas : 14
- Ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang sifat Ma’ani Allah terdapat dalam
surat Ali Imran : 26, Yasin : 82, Al Isra’ : 8, Al Baqarah : 255, Al Maidah : 76, At
Thulk : 14, An Nisa’ : 164.
Latihan :
Isilah tabel berikut ini dengan isian yang cocok, antara kutipan ayat-ayat dengan
terjemahannya.
Isian Yang
No Potongan Ayat Terjemahan
Benar
1. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat-sifat-Nya.
2. Kompetensi Dasar
Siswa menunjukkan tanda-tanda adanya Allah SWT
4. Materi Pokok
Iman kepada Allah
5. Uraian Materi
Sebelum mempelajari Modul ini, tentunya kamu ingat pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SD/MI Tentang Iman Kepada Allah. Apakah kamu ingat tentu masih ingat
bukan?
Kita wajib beriman kepada Allah SWT, sebagai zat yang Maha Pencipta Alam
Semesta, yang memiliki sifat-sifat kesempurnaanya. Zat yang memiliki
kesempurnaan inilah yang harus diikuti segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-
Nya. Karena Dia-lah sebagai Tuhan yang wajib disembah oleh semua makhluknya.
Sifat-sifat Allah
WAJIB MUSTAHIL JAIZ
1. Wujud 1. Adam Fi’lu kuli syaiin au tarkuhu
2. Qidam 2. Huduts
3. Baqo’ 3. Fana
4. Mukholafatu Lilhawaditsi 4. Mumasalatu Lihawaditsi
5. Qiyamuhu Binafsihi 5. Ihtiyaju Lighoirihi
6. Wahdaniyah 6. Ta’addud
7. Qudrat 7. Ajzum
8. Irodat 8. Karahun
9. Ilmu 9. Jahlun
10. Hayat 10. Mautun
11. Sama’ 11. Shummun
12. Bashar 12. Umyun
13. Kalam 13. Bukmun
b. Tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta tertulis dalam Al-
Qur’an surat Yunus ayat 5.
Artinya : “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya
(memantulkan cahaya) dan ditetapkan-Nya tempat-tempat bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu), Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak”.
Jelas bukan, bahwa fenomena alam semesta ini bukti bahwa Allah itu ada dan yang
menciptakan semuanya.
Banyak orang yang mengakui percaya dengan adanya Allah, tetapi mereka tidak
melaksanakan perintah dan tidak menjauhi larangan-Nya. Bagaimana menurut
pendapatmu?
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim harus beriman kepada Allah, dengan
sifat-sifat yang dimiliki Nya. Nah sekarang kamu pelajari sifat-sifat wajib bagi Allah.
Tanda-tanda Allah melalui sifat-sifatNya dapat dibuktikan dengan dalil Aqli (secara
akal) dan Naqli (secara tertulis) dalam firman Allah.
Contoh : adanya kursi tentu ada yangmembuat, yaitu tukang kayu, begitu juga
matahari, bulan, dan adanya alam semesta ini tentu ada
yangmembuatnya, yaitu Allah SWT.
Dengan demikian Allah SWT itu ada, mustahil tidakada. Sedangkan bukti secara
dalil naqli, coba kamu baca Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat : 62 atau kamu baca,
dengan kelompokmu.
....
Artinya : ………… Dan tidak ada Tuhan selain Allah (Q.S. Ali-Imran 62)
Dari ayat di atas jelaslah bahwa kita hendaknya meyakini bahwa Allah SWT ini
ada.
Contoh : mungkin kamu masih ingat contoh tentang meja, bahwa meja dibuat
tukang kayu. Sebelum meja ada, maka tukang kayu (yang membuat) lebih
dahulu ada. Begitu pula yang mencipta alam ini yaitu Allah SWT, pasti adanya
lebih dahulu daripada Alam yang diciptakan-Nya.
Artinya : Dialah yang awal dan yang akhir, yang zhahir dan yang bathin. Dia
mengetahui segala sesuatu (Q.S. Al-Hadid : 3)
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah itu adalah zat yang awal (dahulu) dan
yang akhir, maksudnya Allah itu yang paling awal dan yang paling akhir.
Nah, sekarang seandainya Allah SWT itu rusak, maka terhentilah pengaturan
alam padahal alam semesta ini harus diatur sampai alam akhirat. Untuk itu Allah
itu kekal dan tidak mungkin Allah itu akan rusak.
Sedangkan bukti secara dalil naqli, cobalah baca Al-Qur’an Surat Ar-Rahman
ayat 26-27 atau kamu baca dengan kelompokmu, yang berbunyi :
Artinya : Semua yang di bumi akan musnah dan akan tetap kekal Dzat
Tuhanmu yang mempumyai kebesaran dam kemuliaan
(Q.S. Ar-Rahman 26-27)
Dari ayat di atas jelaslah bahwa setiap orang (makhluk) akan rusak dan musnah
sedangkan zat Allah akan tetap kekal, hidup selama-lamanya.
Bukti secara akal, kamu telah mempercayai bahwa Pencipta Allam ini adalah
Allah, dan jika diperhatikan keadaan di alam ini, setiap sesuatu ada yang
menciptakan.
Contoh : Boneka dibuat oleh manusia, dibuat sedemikian rupa mirip dengan
manusia. Namun selamanya tidak akan menyerupai apalagi sama dengan
manusia, walaupun wujudnya mungkin dapat sama tetapi sifatnya tidak sama
dengan penciptanya. Begitu pula alam yang diciptakan oleh Allah itu, tidak akan
sama dengan Penciptaannya.
Jadi Allah SWT sebagai pencipta wajib tidak sama dengan ciptaan-Nya. Bukti
secara dalil naqli, coba kamu baca Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 11, atau
kamu baca dengan kelompokmu yang berbunyi :
Artinya : Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang
Maha Mendengar Lagi Maha Melihat. (Q.S. As-Syura : 11)
Hal ini lebih dipertegas lagi dalam surat Al-Ikhlas ayat 4 yang berbunyi :
Dari kedua ayat tersebut di atas jelaslah bahwa tidak ada satupun yang
menyamai Allah SWT.
Artinya : Allah SWT tidak ada Tuhan melainkan Dia yang kekal, lagi
senantiasa berdiri sendiri. (Q.S. Ali-Imran : 2).
Dari ayat di atas jelas bahwa Allah SWT itu hidup kekal dan berdiri sendiri. Hal
ini berarti Allah tidak butuh bantuan yang lain (ihtiyaju lighairihi).
Begitu pula pengendali alam ini (Allah) harus hanya satu, jika tidak maka alam
ini akan kacau/rusak. Untuk itulah Allah mempunyai sifat Esa dan mustahil
Allah lebih dari satu. Dalil naqlinya, coba kamu baca Al-Qur’an surat AlIkhlas
ayat 1-4 atau bacalah dengan kelompokmu, yang berbunyi :
Dari ayat di atas jelaslah bahwa Allah SWT itu hanya satu. Tidak ada satupun
yang menyamai-Nya, jika ada tuhan lebih dari satu, tentu langit dan bumi akan
hancur.
Bukti secara akal jika kita perhatikan, segala sesuatu tentu ada perciptanya.
Yang membuat, tentu dapat membuat sesuatu yang dibuat. Jika ia tidak dapat
berbuat, pasti yang dibuat itu tidak akan jadi.
Contoh pembuat kursi, tentu dapat membuat kursi, pembuat radio tentu dapat
membuat radio, dan lain-lain. Begitu juga Allah SWT adalah pencipta dan
pengatur alam, maka Allah pasti kuasa membuat dan mengatur alam. Karena
alam ini ada yang mengatur dengan baik. Maka Allah bersifat Qudrat dan
mustahil bila Allah itu lemah. Sedangkan bukti dalil naqli, coba kamu baca Al-
Qur’an surat Al-Baqarah ayat : 20 atau bacalah dengan kelompokmu, yang
berbunyi :
Dari ayat di atas jelaslah bahwa Allah itu berkuasa atas segala sesuatu
Kekuasaan Allah SWT tidak terbatas hanya mencipta dan mengatur saja, tetapi
sampai pada memelihara, merusak dan membinasakan kekuasaan manusia.
Contoh ; Kamu belajar, tentu dengan kehendak agar menjadi pandai, begitu juga
Allah mencipta alam tentu diiringi dengan kehendak-kehendak Allah itu mutlak
artinya tidak dapat dipengaruhi oleh orang lain. Jadi Allah itu atas kehendak-
Nya sendiri, tanpa mendapat perintah dari yang lain dan tidak dapat dihalangi
oleh siapapun. Sedangkan dalil naqlinya kamu dapat membaca Al-Qur;an surat
yasin ayat 82.
Dari ayat di atas jelaslah bahwa jika Allah SWT, menghendaki sesuatu hanya
berkata “jadilah” dan langsung jadi apa yang dikehendaki-Nya.
Bukti secara akal jika ada seseorang yang ingin mengendarai sepeda motor,
tetapi ia tidak mengetahui cara menghidupkan mesin, cara mengganti
perseneling dan cara mengerem, orang tersebut pasti tidak dapat melaksanakan
kehendaknya. Kehendak itu terlaksana, apabila orang tadi mengetahui segala hal
yang ada hubungannya dengan yang dikehendakinya.
Allah SWT mencipta dan mengatur alam, kenyataannya alam ini jadi teratur
dengan baik, maka jelaslah bahwa Allah bersifat mengetahui dan Allah mustahil
Bodoh. Dalil naqlinya, coba kamu baca Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 18, atau
kamu baca dengan kelompokmu yang berbunyi. :
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi
dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al_hujurat 18).
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah SWT itu mengetahui yang ada di dada
(hati) yang di langit dan yang di bumi. Jadi Allah bersifat mengetahui.
Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal”.
(Q.S. Al Baqarah 255).
Dari ayat di atas jelaslah bahwa Allah SWT, itu hidup kekal dan tetap mengurus
alam semesta (mengatur alam).
Buktinya secara akal manusia adalah ciptaan Allah SWT, ermasuk kita pada
umumnya kita dapat mendengar, karena Allah itu pencipta dan lebih sempurna
dari pada kita, maka Allah telah sempurna dari pada manusia. Jadi Allah bersifat
mendengar, mustahil Allah itu tuli. Dalil naqlinya, coba kamu baca Al-Qur’an
surat Al-Maidah ayat 76 atau kamu bisa baca dengan kelompokmu, yang
berbunyi:
Artinya : “Katakan mengapa kamu menyembah selain daripada Allah sesuatu
yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak memberi
manfaat? Dan Allah lah Yang Maha Mendengar lagi Maha
mengetahui”. (Q.S. Al-Maidah 76)
Bukti secara Akal manusia ciptaan Allah SWT seperti kita, dapat melihat karena
Allah itu pencipta dan lebih sempurna dari manusia, maa Allah lebih melihat,
jadi Allah bersifat melihat dan mustahil bersifat buta.
Contoh : Dimana pun kita berbuat jahat, Allah pasti dapat melihatnya, dalil
naqlinya coba kamu baca Al-Qur’an surat al-Mulk ayat 19 atau kamu baca
dengan kelompok yang berbunyi :
Dari ayat di atas jelaslah, bahwa Allah SWT selalu melihat segala sesuatu yang
kita perbuat
Bukti secara akal manusia adalah ciptaan Allah, seperti kita, dapat berbicara
karena Allah itu Pencipta, dan lebih sempurna dari kita, maka Allah lebih dapat
berbicara, jadi Allah bersifat berfirman atau berkata-kata dan mustahil bersifat
bisu.
Rangkuman :
Allah SWT wajib memiliki sifat kesempurnaan dan mustahil memiliki kelemahannya.
Semua sifat Allah tak terbatas, sedangkan sifat makhluk terbatas. Iman yang ada pada
kita perlu dikembangkan, dipelihara, dijaga dan disempurnakan jangan sampai rusak.
1. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT melalui pemahaman sifat-sifatNya.
2. Kompetensi Dasar
Menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT
4. Materi Pokok
Iman kepada Allah
5. Uraian Materi
Pembahasan terakhir tentang keimanan kepada Allah dalam modul ini adalah
bagaimana menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifat-sifat Allah.
Kata lain dari Islam yang berarti percaya dan mengenal, merupakan dua kata yang
tidak bisa dipisahkan. Tidak cukup hanya percaya saja namun tidak menyerah
(Islam). Menyerah juga tidak sempurna jika tidak disertai percaya dengan yakin
(Iman), tanda percaya kepada Allah dengan tunduk dan patuh kepada seluruh
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, fungsi iman diantaranya sebagai
berikut :
...
Artinya : “…..Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu (QS. Al
Baqarah : 20).
Artinya: “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan
hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada
Engkaulah kami kembali”. (QS. Mumtahanah : 4)
Belajar dengan giat adalah awal dari seseorang yang ingin maju dan sukses dalam
hidupnya terutama dalam keberhasilan studi (Belajar) nya. Cirinya dengan tekun
membaca, menghafal berlatih, mencoba dan menganalisis suatu ilmu pengetahuan.
Orang yang berilmu akan memperoleh nikmat yang baik dan derajat yang tinggi.
Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS, Mujadalah: 11).
Sesungguhnya yang di dalam kehidupannya sellau giat didalam mencari ilmu dengan
iman kepada Allah akan diberikan karunia oleh Allah kenikmatan berupa derajat
yang tinggi dihadapan Allah dan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Sehingga
menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
c. Berbuat baik terhadap sesama dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
Ikatan persaudaraan di dalam Islam lebih popular disebut Ukhuwah Islamiyah,
menjaga keharmonisan dengan sesame, merupakan tujuan orang-orang beriman
sebagai rohmatan lil alamiin, membentuk ketenangan dan ketentraman antara
sesama.
Agar tetap dalam kerukunan, kedamaian dan kebersamaan antar sesame manusia
khususnya orang-orang mukmin, maka Allah perintahkan agar senantiasa berpegang
teguh kepada tali (agama) Allah. Ajaran agama Islam tentang tolong menolong,
membantu terhadap orang yang membutuhkan dan saling menghargai merupakan
cermin dari orang-orang yang beriman kepada Allah. Cobalah kamu amalkan dengan
demikian akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Rangkuman :
Bertawakalah kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan mencari ridho serta giat
dalam belajar agama mendapatkan nikmat dan derajat yang tinggi dari Allah, serta
selalu menjaga Ukhuwah Islamiyah antara umat Islam dan yang hanya merupakan
cermin sikap orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.
C. PENUTUP
Tidak ada yang sulit jika kita mau berusaha dan kerja keras. Sebaliknya perkara yang
dianggap mudah akan menjadi sulit jika diadukan dan disembronokan.
Jika kamu yakin dengan kemampuanmu menguasai modul tentang surat Al-Aadiyat ini.
Mintalah tes akhir modul kepada guru pamong atau guru bina untuk membuktikan
keberhasilanmu.
Ingat nilai yang harus kamu raih adalah 6,5 sebagai syarat untuk melanjutkan ke modul
selanjutnya.
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. H. Murhanuddin, MM
H. M. Sholeh M.Yunus
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Penyelaras : Abdul Rozak S.Ag
Selanjutnya kamu akan mempelajari modul yang membahas tentang 10 Asma’ul Husna
kegiatannya adalah :
Bacalah buku lain untuk menambah wawasan dan pengetahuanmu tentang Asma’ul Husna
1. Standar Kompetensi
Memahami Asma’ul Husna
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan 10
Asma’ul husna.
4. Materi Pokok
10 Asma’ul Husna : As-Salam, Al-Aziz, Al-Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah,
Al-Adl, Al-Qoyyum, Al-Hadi, As-Sabur
5. Uraian Materi
Salah satu bentuk kekuasaan Allah SWT, menciptakan langit dan bumi serta segala isinya
Pada kegiatan 1 ini, kamu mempelajari tentang sifat Allah, sekarang kamu akan
mempelajari ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan 10 Asma’ul Husna (As-Salam,
Al-Aziz, Al-Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qoyyum, Al-Hadi,
As-Sabur).
- Asma’ul Husna begitulah selalu nama-nama yang baik
dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT dan sudah
tidak asing lagi dikenal dikalangan umat Islam di
dunia, khususnya di kalangan umat Islam Indonesia.
Karena Asma’ul Husna selalu diperkenalkan oleh para
ulama kepada Jama’ahnya sebagai do’a dan amalan
sehari-hari, sedangkan Asma’ul Husna itu sendiri pun
terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW
serta do’a-do’a Nabi SAW selalu dihiasai nama-nama
itu untuk memuji kepada Allah.
“Huwaallahul ladzii laa ilaaha illa huwal malikul quddus salaamul azizil
jabbar mutakabbir subhanallahi ‘amma yusrikun”
fمhيjعَلh الfاحoفَتhوَ الf وَهtلحَقhاjنَنَا بh بَيfتَحh يَفoمfنَنَا رَب|نَا ثh بَيfمَعh يَجhلfق
“Qul yajmau baynana rabbunaa tsumma yaftahu baynana bilhaqqi wahuwwal
fathaahul ‘aliim”.
لَمhوَ اَعf وَهfشَآءo يhى مَنjدh الَ يَهoنjتَ وَلكhبَبh اَحhى مَنjدhكَ لَ تَهoنjا
نhيjتَدhهfمhالjب
“Innaka laa tahdi man ahbabta walakin nallaha yahdii manyasaa”.
10. As-Sabur (QS. Al-Anfal : 46)
مfخَكhيj َهبَ رhا وَ َتذhوfشَلhا فَتَغhوf وَلَ تَنَا َزعjهjلhوf الَ وَ َرسfعhيjوَاَط
نhيjرjابoل مَعَ الص َ اoنjا اhوfرjبhوَاص
Waatiiullaaha warasuulihi wala tatanaza’uu fataghsyaluu watadzhabu ryhukum
wasbiruu, innallaha maa’ shobiriiin”
ارoجَبhز الf hيjعَزh الfلَمo السfسh |دوŽfقh الfكjمَلhوَ الf هoلjلَهَ اjى لاjذo الfوَ الfه
نhوfكjرhشfا يoل عَم j حَانَ اhبf سfرtتَكَبfمhال
“Huwaallahul ladzii laa ilaaha illa huwal malikul quddus salaamul azizil
jabbar mutakabbir subhanallahi ‘amma yusrikun”
“Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci. Yang Maha
Sejahtera, Yang mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha
Suci Allah, dari apa yang mereka persekutukan”
نَىhسfحhء الf مَآhلَسh اf لَهfرtصَوfمh الfرئj بَاh الfقjخَالh الfوَ الfه
“Huwallahu khaliqul baariul mushowwiru lahul asmaaul husnaa……”
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik.....”.
f وَاfه
ل = Dialah Allah
تhكَ اَنoنjمَةَ اhكَ َرحhدنf َلhنjلَنَا مhتَنَا وَهَبhذ هَدَيh jدَ اhبَنَا بَعhوfلf قhغjزfنَا لَ تoرَب
ابoوَهhال
“Rabbanaa la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana miladunka
rahmata innaka antal wahhaab”.
“Ya Allah Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi engkau, karena sesungguhnya engkaulah Maha
Pemberi (karunia)”.
Žمَةhكَ رَحhنf لَدhنj لَنَا مhوَهَب = dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi engkau
fمhيjعَلh الfاحoفَتhوَ الf وَهtحَقhالjنَنَا بh بَيfتَحh يَفoمfنَنَا رَب|نَا ثh بَيfمَعh يَجhلfق
“Qul yajmau baynana rabbunaa tsumma yaftahu baynana bilhaqqi wahuwwal
fathaahul ‘aliim”.
“Katakanlah: Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudia Dia
memberi keputusan antara kita dengan benar, Dan Dia-lah Maha Pemberi
Keputusan lagi Maha Mengetahui”.
ينَنَا رَب|نَاh َ بf َمعh يَجhلfق = Katakanlah: Tuhan kita akan mengumpulkan
kita semua
tلحَقhاj َننَا بh بَيfتَحhم يَفo fث = kemudia Dia memberi keputusan antara kita
dengan benar
jهjسhنَفjا فَلŽحjلَ صَالj عَمhَمن = Barang siapa yang mengerjakan amal yang
saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri
هَاh اَسَآءَ فَعَلَيhوَمَن = dan barang siapa yang berbuat jahat maka
(dosanya) atas dirinya sendiri
دj hيjعَبhلj ل-مoظَلjوَمَا رَ |بكَ ب = dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya
hamba-hamba-Nya
َوfل هo jلهَ اj لاfال = Allah- tidak ada Tuhan melainkan Dia
fمhقَي|وhحَى| الhال = Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri
لَمh اَعf وَالfشَآءo يhى مَنjدh الَ يَهoنjتَ وَلَكhبَبh اَحhى مَنjدhكَ لَ تَهoنjا
نhيjتَدhهfمhالjب
“Innaka laa tahdi man ahbabta walakin nallaha yahdii manyasaa Wahuwaa
a’alamu bil muhtadiin”.
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang
kehendakinya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk”.
Perhatikan penggalan ayat/suku kata dengan artinya berikut ini:
َ hبَبh اَحhمَن
ت = kepada orang yang kamu kasihi
مfحك
f hوfا رhوf َهبhا وَتَذhلوfَشhا فَتَغhوf وَلَ تَنَا َزعjهjلhوfا الَ وَ َرسhوfعhيjوَاَط
نhريj jابo الَ مَعَ الصoنj ا،اhوfرjبhوَاص
Waatiiullaaha warasuulihi wala tanaza’uu fataghsyaluu watadzhabu ryhukum
wasbiruu, innallaha maa’ shobiriiin”
“Dan ta`atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
َينh jرjابoل مَعَ الص َ اoنjا = Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar
Untuk membantu agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan
benar, lakukan beberapa langkah berikut :
1. Bentuklah kelompok membaca !
2. Bacalah surat-surat pilihan dan modul yang ada secara bergantian !
3. Perhatikan secara seksama ayat demi ayat akan ketentuan makhraj dan
tajwidnya.
Keterangan bacaan :
a. َنكh f لَدhمنj = Hukum bacaannya idghan bilagunnah artinya
memasukkan/melebur tanpa berdengung. Hal ini terjadi
manakala nun mati/tanwin bertemu dengan huruf idgham
bilagunnah dan dibaca tanpa dengung.
b. ت
َ hبَبh اَحhَمن = Hukum bacaan idzhar artinya dibaca jelas dan pendek
tanpa berdengung apabila nun mati bertemu dengan
huruf :
c. fيشَآءo hَمن = Hukum bacaan idgham bigunnah artinya
memasukkan/melebur dengan dengung. Apabila nun
mati atau tanwin bertemu dengan huruf idgham yaitu :
maka wajib dibaca dengan berdengung (bigunnah)
1. Standar Kompetensi
Memahami Asma’ul Husna
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu mengamalkan isi kandungan 10 Asma’ul husna (As-Salam, Al-Aziz, Al-
Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qoyyum, Al-Hadi, As-Sabur).
4. Materi Pokok
10 Asma’ul Husna : As-Salam, Al-Aziz, Al-Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah,
Al-Adl, Al-Qoyyum, Al-Hadi, As-Sabur
5. Uraian Materi
Setelah kamu mempelajari kegiatan 1, sekarang kamu lanjutkan dengan kegiatan 2,
semoga kamu dapat nilai yang terbaik dan memahami materi kegiatan 2 ini
Pada kegiatan 1, kamu mempelajari cara membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan 10 Asma’ul Husna, sekarang kamu akan mempelajari pengertian 10 Asma’ul
husna (As-Salam, Al-Aziz, Al-Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl,
Al-Qoyyum, Al-Hadi, As-Sabur).
Coba kamu baca Hadits Rasulullah SAW atau kamu baca dengan
kelompokmu yang berbunyi :
صَاهَاh اَحhدا مَنŽحj وَاoلj اŽائَةjا مŽمhسjنَ اhيjعhسj وَت°عَةhسj تjلهoj لoنjا
()رواه البخارى
Artinya : Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, barang siapa yang
menghafalnya ia akan masuk surga.
Maksud hadits tersebut di atas adalah barang siapa yang menyebut atau membaca
nama-nama Allah SWT tersebut maka akan memperoleh pahala dan manfaatnya.
Oleh karena itu, sebutlah nama-nama Asma’ul husna setiap saat. Apakah kamu juga
mengamalkannya? Mudah-mudahan demikian.
1) As-Salam (Yang Maha Selamat)
As-Salam artinya Yang Maha Selamat, keselamatan bagi Allah berarti terhindar
dari segala aib, kekurangan, dan kepunahan yang dialami oleh makhluk-Nya.
Allah SWT adalah tempat berlindung bagi makhluk-Nya dari segala kejahatan
dan marabahaya. Tidak ada perbuatan Allah SWT yang bertujuan menyakiti
makhluk-Nya meskipun pada saat kita sakit atau mendapat kesulitan mengira itu
atas kehendak-Nya. Padahal bisa jadi hal itu karena perbuatan kita sendiri.
Begitu juga As-Sabur = Maha Penyabar, ada keluarga terlalu banyak cobaan-cobaan
seperti kelaparan dan kemiskinan, sifat sabar harus dimiliki oleh setiap orang
sehingga dalam menghadapi masalah penuh kesabaran disertai usaha yang maksimal
maka akan menghasilkan sesuatu yang membahagiakan bagi dirinya dan keluarga.
Orang yang memiliki harta yang banyak hendanya dapat melindungi yang lemah
dengan membantunya, sehingga tidak ada kesenjangan social di tengah-tengah
masyarakat.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur;an dalam surat Al-Qashash ayat : 56
yang artinya. “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberikan petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang
dikehendaki dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk” (Q.S. Al-Qashash: 56).
Di antara nama-nama baik Allah SWT (Asma’ul Husna) adalah As-Salam, Al-Aziz, Al-
Khaliq, Al-Ghaffar, Al-Wahhab, Al-Fattah, Al-Adl, Al-Qoyyum, Al-Hadi, As-Sabur.
Orang yang mengamalkan Asma’ul Husna baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat akan mendapat pertolongan dan kemuliaan dari Allah SWT.
C. PENUTUP
Saya ucapkan selamat, bahwa kamu telah berhasil menyelesaikan kegiatan-kegiatan pada
modul ini. Mudah-mudahan keberhasilanmu dapat mendorong semangatmu untuk terus
mempelajari modul demi modul.
Setelah kamu selesai modul ini, semoga kamu memperoleh nilai yang memuaskan. Dan
jangan lupa mintalah Tes Akhir Modul kepada Guru Pamong atau Guru Binamu.
Apabila hasil tesmu mencapai 6,5 atau lebih maka kamu sudah berhak untuk mempelajari
modul berikutnya yaitu modul tentang “membiasakan perilaku terpuji”. Tetapi apabila
hasilnya kurang dari 6,5 sebaiknya kamu pelajari kembali modul tentang 10 Asma’ul
Husna, terutama yang belum kamu kuasai.
Pelajari terus menerus, jika perlu dengan temanmu atau Guru Pamong dan Guru Binamu.
ISL.VII.1.2.04
KEGIATAN SISWA
Penulis : Abdul Rozak S.Ag
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Dalam mempelajari modul ini akan dibagi ke dalam tiga kegiatan yaitu :
Kegiatan 1 : Menjelaskan pengertian Tawadhu, Taat, Qona’ah dan Sabar
Kegiatan 2 : Menampilkan contoh-contoh perilaku Tawadhu, Taat, Qona’ah dan Sabar
Kegiatan 3 : Membiasakan perilaku Tawadhu, Taat, Qona’ah dan Sabar
Selamat belajar dan mulailah dengan berdoa. Ingat jangan lupa sebelum mempelajari
modul ini bacalah “Basmalah”.
Selamat Belajar
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Standar Kompetensi
Membiasakan Perilaku Terpuji
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian Tawadhu, Taat, Qona’ah dan Sabar
4. Materi Pokok
Perilaku Terpuji (Tawadhu, Taat, Qona’ah dan Sabar)
5. Uraian Materi
Pada kegiatan 1 ini, kita mempelajari tentang Perilaku Terpuji (Tawadhu, Taat, Qona’ah
dan Sabar) dengan disertai dalil naqlinya
a. Tawadhu fعhوfوَضoالت
Tahukah kamu apa arti tawadhu itu ?
Tawadhu artinya merendahkan diri,
sedangkan tawadhu secara pengertiannya
adalah merendahkan diri karena Allah
sehingga seseorang tidak menyombongkan
diri terhadap lainnya dan seseorang tidak
menganiaya terhadap lainnya, maka orang
tersebut akan mendapatkan kemulyaan dari
Allah SWT. Kesombongan hanya akan menimbulkan kerusakan
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Seorang muslim wajib taat banyak ke perintah Allah dan Rasul-Nya, taat pada
perintah-Nya. Dalam hal sesuatu yang disetujui ataupun tidak disetujui
Rasulullah bersabda :
c. Qona’ah hقَنَعَةhال
Qonaah yaitu menerima yang ada. Maksudnya adalah menerima sesuatu yang
datangnya dari Allah tanpa adanya perasaan tamak/rakus.
Allah SWT yang memberi rizki kepada manusia dan seluruh makhluk yang lainnya
supaya manusia tidak lupa akan kelebihan harta yang diterimanya, tidak berlaku
boros dan memberikan sebagian hartanya bagi orang yang berlebihan.
d. Sabar fرhبoالص
َنhيjرjابo الَ َمعَ الصoنj اjلَةoر وَالصj hبoالصjا بhوfنhيjتَعhسjا اhوfنَ آمَنhيjذoيَآاَي|هَاال
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai
penolongmu”, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Rangkuman :
- Tawadhu adalah merendahkan diri karena Allah dari sikap sombong sehingga orang
tersebut akan mendapatkan keuntungan.
- Taat adalah melaksanakan perintah tanpa paksaan sesuai batas kemampuannya.
- Qonaah adalah menerima sesuatu yang datangnya dari Allah tanpa perasaan tamak
atau rakus.
- Sabar adalah tabah dalam menghadapi cobaan atau ujian dari Allah dengan selalu
meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.
1. Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji
2. Kompetensi Dasar
Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadhu, taat, qana’ah dan sabar
4. Materi Pokok
Tawadhu, taat, qana’ah dan sabar
5. Uraian Materi
Allah menurunkan musibah sebagai peringatan kepada manusia agar selalu mengingat Allah SWT
د° hيjى َلشَدj عَذَابoنj اhمfتh كَ َفرhنj وَلَئhمfكo َدنhيj َلَزhمfتh شَكَرhنjلَئ
Artinya : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".
Kenikmatan dengan segala kelebihan yang kita miliki tidak menjadikan kita
sombong, akan tetapi kita harus merendahkan diri karena Allah SWT, dengan hidup
bagaikan padi yang kosong dan tidak berisi berdiri dengan tegaknya. Sedangkan padi
yang berisi akan merunduk, begitu juga manusia semakin diberikan kelebihan, maka
harus semakin tawadhu (merendahkan diri).
Nabi bersabda yang artinya: “Setiap orang adalah pemimpin, dan setiap pemimpin
bertanggung jawab akan apa yang dipimpinnya”.
مhقَوh الoلjل ا
j اjحhروo hنjئَسَ مh لَ يَايfهoنj اj الjحhوo رhنjا مhوfئَسhوَلَ تَاي
نhيjرjكَافhال
Artinya : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya
tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang yang kafir
(QS. Yusuf: 87).
4) Mempunyai sifat rendah hati, tetapi bukan rendah diri, meyakini bahwa rizki
pada hakikatnya Allah yang mengaturnya, manusia hanyalah berusaha dan
bekerja.
Orang yang memiliki sikap qana’ah tidak akan memiliki sikap iri, sebab qana’ah
memupuk manusia untuk hidup dalam kebersamaan, saling menghormati dan saling
toleran terhadap lingkungan.
d. Menampilkan contoh perilaku sabar
Firman Allah surat Al-Baqarah: 153.
َنhيjرjابo الَ َمعَ الصoنj اjلَةoر وَالصj hبoالصjا بhوfنhيjتَعhسjا اhوfنَ آمَنhيjذoيَآاَي|هَاال
Artinya : “hai orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
Coba kamu cermati arti ayat di atas, jelas bahwa sabar merupakan sikap yang harus
dimiliki oleh setiap orang, bagi orang-orang yang beriman, Allah memerintahkan
untuk senantiasa memohon kesabaran kepada-Nya, bahkan agar sabar senantiasa ada
dan terpelihara ada dan terpelihara pada diri orang-orang yang beriman.
Begitu pula dalam menjalankan seluruh perintah Allah SWT, salah satunya adalah
menjalankan salat fardu lima waktu. Salat tersebut wajib dilaksanakan secara terus
menerus sepanjang hayat. Kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan shalat
hanya dimiliki kesabaran. Bagi orang-orang yang malas dan rendah imannya tidak
mungkin sabar dalam melaksanakan.
Tugas dan beribadah kepada Allah SWT, khususnya menjalankan shalat lima waktu.
Firman Allah SWT:
هَاh عَلَيhرjطَبh وَاصjلَةoالصjلَكَ بh اَهhرfمhوَأ
Artinya : “Dan perintahkan kepada keluargamu mendirikan dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya”. (QS. Thaha: 132).
Rangkuman :
1. Standar Kompetensi
Membiasakan perilaku terpuji
2. Kompetensi Dasar
Mempraktekkan perilaku terpuji tawadhu, taat, qana’ah dan sabar bersama teman-teman
dan guru disekolah
4. Materi Pokok
Membiasakan perilaku Tawadhu, taat, qana’ah dan sabar
5. Uraian Materi
Inilah cermin dalam perilaku tawadhu dan harus ditanamkan di dalam hati.
Namun demikian Qanaah bukan berarti merasa puas dan cukup dengan apa yang
dimilikinya dan bukan berarti juga harus hidup bermalas-malasan dan cukup dengan
apa yang ada. Justru qanaah adalah orang yang selalu giat dan gigih berusaha secara
maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, tetapi apabila hasil yang
diperoleh dan dicapainya tidak sesuai dengan harapannya, diterima dengan lapang
dada, tanpa mengeluh apalagi frustasi, diterimanya hasil yang diperolehnya itu
dengan rasa syukur kepada Allah SWT.
Di dalam Al Quran, Allah SWT menjelaskan tentang dalil naqli yang berhubungan
dengan sikap qanaah, diantaranya dalam surat Al Baqarah ayat 273.
ا فىŽبhنَ ضَرhوfعhيjتَطh لَ يَسj الjلhيj سَبjا فىhوfرjصhحfنَ اhيjذoء الj فقَرَآf hلjل
مfمَاهhسي
j j بhمfفهf jرh تَعjعَ |ففoنَ التjيَآءَ مjنh اَغfلjلجَاهh اfمfهfسب
َ h يَحjضhلَرhا
فاŽحا
َ hلjاسَ اoنَ النhوfئَلhلَيَس
Artinya : (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan
Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu
menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta
kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ada hamba Allah yang sangat dalam agamanya,
selalu menahan diri (iffah) tidak pernah meminta, selalu merasa cukup, bahkan
sampai disangka orang kaya, padahal kehidupannya susah, tetapi tidak
menjerumuskan atau mengeluarkan dirinya untuk meminta-minta.
Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap binatang yang melata yaitu setiap makhluk
yang bernyawa diatas dunia akan dicukupi rizkinya oleh Allah SWT. Pendek kata di
seluruh muka bumi ini telah disediakan oleh Allah SWT makanan yang cukup untuk
seluruh. Oleh karena itu manusia tidak usah khawatir akan kekurangan.
d. Membiasakan perilaku Sabar
Kehidupan masalah, konflik berada di mana-mana, perkelahian antar pelajar, antar
kampung, antar pendukung sepak bola, antar pendukung musik dan lain-lain, sering
terjadi, karena tidak berfungsinya sabar dalam diri mereka.
Sabar memiliki fungsi yang sangat penting dalam hidup ini. Sabar dapat menjadikan
kehidupan ini penuh kesejukan, dapat mengubah dunia penuh kedamaian, dapat
mengubah kehidupan penuh prestasi dan bermanfaat.
Selamat atas keberhasilanmu menyelesaikan modul ini teruslah belajar dan buktikan
keberhasilanmu dengan meminta tes akhir modul mepada guru pamong dan guru bina.
Raihlah nilai 6,5 agar kamu dapat melanjutkan ke modul selanjutnya jangan pasrah
semangat jika nilai yang kamu dapat kurang dari 6,5 itu berarti kamu harus lebih semangat
lagi dalam modul ini, tumbuh sikap percaya diri kamu dan yakinlah bahwa usahamu akan
menemukan keberhasilan. Jangan lupa untuk selalu berdoa memohon pertolongan dan
ridho Allah SWT.
ISL.VII.1.3.05
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. Muh. Suhandak
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Penyelaras : Abdul Rozak S.Ag
THAHARAH
Bahan belajar yang paling pokok di SMP Terbuka adalah modul. Melalui modul Kamu
dapat mempelajari secara mandiri atau kelompok.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Kamu akan memiliki pengetahuan tentang
Thaharah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah 6 x 40 menit. Modul ini
terdiri dari dua kegiatan yaitu:
Kegiatan 1 : Tentang Wudhu dan Tayamum, sebab-sebab Wudhu dan Tayamum, syarat
rukun Wudhu dan Tayamum.
Kegiatan 2 : Tentang mandi wajib, dan perbedaan hadas dan najis.
Selamat Belajar!
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Standar Kompetensi
Memahami ketentuan-ketentuan thaharah (bersuci)
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menjelaskan ketentuan wudhu dan tayamum
4. Materi Pokok
Thaharah, wudhu dan tayamum
5. Uraian Materi
Setiap orang Islam dituntut agar bersih jasmani dan rohani, khususnya akan sholat.
Sebab syahnya sholat disyaratkan suci dari hadas dan najis baik badan, pakaian,
maupun tempatnya. Kamu setiap hari melaksanakan ibadah bersuci bukan?
Setelah kamu mengerti tentang thaharah, sekarang kamu akan membahas tentang
pengertian wudhu dan dasar hukumnya sebagai berikut :
1. Wudhu
a. Pengertian Wudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih
sedangkan menurut syara’ ialah membasuh
anggota badan tertentu dengan air dan syarat-
syarat tertentu,
c. Syarat Wudhu
Syarat-syarat wudhu ialah:
1) Islam
2) Mumayyiz
3) Tidak berhadast besar
4) Memakai air suci mensucikan
5) Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit
d. Rukun Wudhu
Rukun wudhu ialah :
1) Niat
Yang dimaksud dengan niat menurut syara yaitu berkehendak atau sengaja
melakukan pekerjaan karena tunduk kepada Allah SWT. Setiap pekerjaan
harus disertai dengan niat sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang
artinya “Sesungguhnya segala amal itu hendaknya disertai dengan hadist”.
(HR. Bukhori dan Muslim).
Niat wudhu dilakukan dalam hati. Jika ingin melafadzkannya, kamu ucapkan
sebagai berikut:
ى
َ ل تَعَال
j j اŽضh فَرjغَرhلَصh اjحَ َدثh الjعh َرفjءَ لhوfضfوh الfتhنَوَي
“Nawaitul wudlhua liraf‘ii hadatsil ashghori fardhaalliulaahi ta’ala”.
Artinya : “Aku niat wudhu untuk menghilangkan hadast kecil karena Allah”.
Nah, bagaimana sekarang kamu sudah memahami bukan? sekarang kamu akan
membahas tentang pengertian tayamum dan dasar hukumnya sebagai berikut :
2. Tayamum
a. Pengertian Tayamum
Mungkin kamu telah mengetahui tentang pengertian tayamum, bukan? Yang
dimaksud dengan tayamum menurut bahasa artinya menyengaja. Sedangkan
menurut istilah ialah menyapu muka dan kedua tangan dengan debu, dengan
syarat yang telah ditentukan.
b. Sebab-sebab Tayamum
Tayamum dilakukan adalah untuk mengganti wudhu atau mandi. Mungkin kamu
ingin mengetahui siapa-siapa yang diperbolehkan bertayamum. Baiklah orang
yang boleh tayamum adalah:
1) Sakit yang dikhawatirkan akan bertambah sakitnya atau bertambah lama
sembuhnya jika terkena air.
2) Tidak ada air.
3) Ada air, tetapi suhu air sangat dingin perkiraan bila menggunakan air akan
mendatangkan kemudharatan (sakit).
4) Ada air, jumlahnya tidak mencukupi untuk wudhu.
5) Ada air, tetapi air hanya untuk keperluan minum.
6) Ada air, tetapi tempatnya jauh apabila ke tempat itu habis waktu shalat.
7) Ada air, tetapi bila diambil berbahaya.
c. Syarat Tayamum
Syarat tayamum adalah:
1) Ada penyebab yang membolehkan mengganti wudhu atau mandi.
2) Sudah masuk waktu shalat.
3) Menghilangkan najis yang melekat di tubuh.
4) Tidak dalam keadaan haid, nifas (bagi perempuan).
5) Menggunakan tanah berdebu yang suci.
6) Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak mendapatkannya.
d. Rukun Tayamum
Rukun tayamum adalah:
1) Niat
2) Menyapu muka dengan debu
3) Menyapu kedua tangan dengan debu
4) Tertib
Nah, sebelum mengerjakan tugas, kamu ulangi dan baca lagi sehingga kamu mudah
mengerjakannya.
a. Praktek Wudhu
Sekarang Kamu perhatikan dan tirukan praktek wudhu pada gambar di bawah ini
secara urut.
1. Membersihkan kedua belah tangan dan jari-jari, membersihkan kedua lubang
hidung, kemudian berkumur 3 kali. Hukumnya sunnah, maksudnya boleh
dilakukan atau boleh ditinggalkan.
Lihat gambar 1, 2, 3
2. Niat berwudhu sambil membasuh muka dengan air sampai merata sebanyak 3
kali. Lihat gambar 4. (Rukun : harus dikerjakan)
Gb. 4
3. Membasuh tangan sampai siku dilakukan tiga kali dimulai dari tangan sebelah
kanan kemudian sebelah kiri. Lihat gambar 5.
(Rukun : harus dikerjakan)
Gb. 5
4. Menyapu sebagian kepala sebanyak tiga kali. Menyapu sebagian kepala boleh
dilakukan di bagian kepala yang dikehendaki, seperti ubun-ubun, di samping
kanan atau kiri di belakang kepala. Lihat gambar 6.
(Rukun : harus dikerjakan)
Gb. 6
5. Membasuh telinga kanan dan kiri sampai air merata baik telinga bagian luar
maupun bagian dalam sebanyak 3 kali. Lihat hambar 7.
(Sunnah : lebih baik dikerjakan)
Gb. 7
6. Membasuh kedua kaki sampai dengan dua mata kaki sebanyak 3 kali. Dimulai
dari kaki kanan kemudian kaki kiri. (Sunnah : lebih baik dikerjakan)
Caranya kaki kanan dan kiri digosok-gosok dan membersihkan pada sela-sela
jari kedua kaki dengan tangan. Lihat gambar 8
Gb. 8
b. Praktek Tayamum
Pernahkah Kamu melakukan tayamum?
Baiklah sekarang perhatikan dan tirukan pada gambar di bawah ini.
Caranya :
1) Membaca “Basmallah”
Gb. 1
6) Meletakkan kedua telapak tangan kedua kalinya pada debu yang tersedia
untuk mengusap tangan. (Rukun : harus dikerjakan)
(Lihat gambar 3)
Gb. 3
7) Meniup debu yang ada pada kedua telapak tangan untuk mengusap kedua
tangan.
8) Mengusap debu yang ada pada telapak tangan kiri ke tangan kanan.
Caranya : telapak tangan kiri ditempelkan ke punggung jari tangan kanan
selanjutnya ditarik perlahan ke arah siku, kemudian setelah
sampai ke siku tangan berputar sehingga posisinya adalah telapak
tangan kiri menempel pada bagian dalam tangan kanan dan terus
ditarik pelan-pelan ke arah jari tangan kiri di atas ibu jari tangan
kanan. (Lihat gambar 4)
Gb. 4
9) Mengusapkan debu yang ada pada telapak tangan kiri. Caranya ialah seperti
tersebut pada gerakan nomor 4 (empat).
Rangkuman :
Alat yang dipergunakan untuk berwudhu adalah air, sedangkan debu tanah untuk
tayamum. Cara untuk membersihkan hadast kecil adalah dengan berwudhu.
Tayamum adalah untuk orang yang udzur memakai air, karena sakit dan sebagainya.
1. Standar Kompetensi
Memahami ketentuan-ketentuan thaharah (bersuci)
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib serta perbedaan hadas dan najis
4. Materi Pokok
Mandi besar (wajib) dan perbedaan Hadas dan Najis
5. Uraian Materi
a. Mandi Wajib
1) Pengertian mandi wajib
Yang dimaksud dengan mandi wajib adalah mengalirkan air keseluruh tubuh
disertai niat. Mandi wajib diperintahkan kepada orang yang berhadast besar atau
orang junub.
Setelah itu dibarengi dengan mengalirkan air ke seluruh badan dan jangan ada
yang menghalangi sampai air ke kulit seperti cat, lem dan sebagainya dan jangan
ada bagian yang tidak terkena air.
ل صَلَة
f اfبَلh لَ يَق: َلمoَ وَسjهh عَلَيf الoل صَلى j اfلhوfقَالَ َرس
أoى يَتَوَضoذَا حَ َدثَ حَتj اhمfكjاَحَد
Artinya:
“Rasulullah SAW telah bersabda: Allah tidak akan menerima shalat
seseorang dari kamu jika berbahas sehingga lebih dahulu berwudhu”
(HR. Mutafaq Alaih)”.
اhوfرoطه
o ا فَاŽبfنf جhمfتhنf كhنjوَا
Artinya:
“Dan jika kamu junub, maka mandilah kamu”. (QS. Al-Maidah: 6).
Ayat dan hadits diatas menjelaskan bahwa bersuci untuk menghilangkan
hadast dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu wudhu dan mandi.
b) Pengertian Najis
Secara bahasa najis adalah segala sesuatu yang kotor menurut agama. Najis
menurut istilah adalah sesuatu yang dipandang kotor atau menjijikkan yang
harus diucikan karena penyebabkan tidak sahnya melaksanakan suatu ibadah.
2. Hadast besar,
Cara mensucikannya yaitu dengan mandi wajib.
Rangkuman :
Setiap Muslim yang hendak beribadah shalat, wajib bersuci terlebih dahulu, yakni
membersihkan diri dan hadast kecil dan besar.
Cara untuk membersihkan hadast kecil yaitu wudhu, sedangkan untuk membersihkan
hadast besar yaitu mandi wajib (junubat).
C. PENUTUP
Saya ucapkan selamat bahwa kamu telah berhasil menyelesaikan kegiatan-kegiatan pada
modul ini. Mudah-mudahan keberhasilanmu dapat mendorong semangat untuk terus
menerus mempelajari modul demi modul.
Setelah kamu selesai mempelajari modul ini semoga kamu memperoleh nilai yang
memuaskan dan jangan lupa mintalah Tes Akhir Modul kepada Guru Pamong atau Guru
Binamu.
Apabila hasil tes kamu mencapai 6.5 atau lebih, maka kamu sudah berhak untuk
mempelajari modul berikutnya. Tetapi apabila hasilnya kurang dari 6.5 sebaiknya kamu
pelajari kembali modul tentang “Thaharah”, terutama yang belum kamu kuasai.
Pelajari terus jangan putus asa, jika perlu dengan temanmu atau Guru Pamong dan Guru
Binamu.
ISL.VII.1.3.06
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. Muh. Suhandak
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Penyelaras : Abdul Rozak S.Ag
SHALAT WAJIB
Bahan pelajaran yang paling pokok di SMP Terbuka adalah modul. Melalui modul kami
dapat mempelajari secara mandiri dan kelompok.
Selamat Belajar !
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Standar Kompetensi
Memahami tata cara sholat
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat wajib
4. Materi Pokok
Shalat Wajib
5. Uraian Materi
Tentunya kamu telah menyelesaikan tugas-tugas pada modul 3 dengan hasil yang
memuaskan, bukan? Mudah-mudahan demikian pada modul 4 ini, kamu akan
mempelajari tentang :
a. Pengertian dan hukum shalat.
b. Syarat-syarat wajib shalat, syarat-syarat sah shalat, rukun shalat, hal-hal yang sunat
dan yang membatalkannya.
c. Dalil naqlinya perintah shalat.
Pelajarilah dengan teliti supaya kamu akan lebih berhasil. Selamat atas keberhasilanmu
itu semoga kamu mendapatkan nilai tentang arti shalat, bukan?
2) Hukum Shalat
Shalat lima waktu sehari semalam hukumnya wajib dikerjakan oleh setiap orang
Islam yang telah akil baligh (dewasa) dan berakal.
Bacalah firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-An Kabut ayat 45 di bawah ini
yang berbunyi :
“Wa aqimish shalaata innas shalaata tanha 'anil fahsyaai wal munkari.”
f
"Sami'allahu liman hamidahu”
11) Membaca
f
"Rabbanaa lakal hamdu"
12) Meletakkan kedua tangan di atas lutut ketika ruku.
13) Membaca tasbih ketika ruku
14) Membaca tasbih ketika sujud
15) Membaca do'a ketika duduk antara dua sujud
16) Duduk iftirasy (bersimpuh) yaitu duduk di atas kaki kiri sedangkan telapak kaki
kanan ditegakkan dan jari-jarinya ditekuk menghadap kiblat kecuali duduk pada
tasyahud akhir
17) Duduk tawarruk pada duduk akhir, kaki kiri keluar dibawah kaki kanan dan kaki
kanan tetap seperti duduk iftirasy dan pantat duduk di tempat shalat.
18) Tangan ke tempat shalat (menekan) ketika akan berdiri dan duduk.
19) Memberi salam yang kedua.
20) Menoleh ke kanan pada salam pertama sehingga kelihatan, pipinya.
Dan ayat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah wajib dikerjakan
bagi setiap orang Islam dalam keadaan bagaimanapun.
Rangkuman :
• Muslim yang baliqh dan berakal sehat wajib melaksanakan Shalat fardlu lima waktu
sehari semalam.
• Shalat seseorang baru dianggap sah apabila telah memenuhi syarat dan rukunnya.
• Rukun shalat artinya sesuatu yang harus dilakukan dalam shalat bila tidak dilakukan
maka shalatnya tidak sah.
• Syarat sah shalat artinya syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan
shalat.
1. Standar Kompetensi
Mempraktekkan shalat wajib dihadapan guru.
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu mempraktekkan shalat wajib.
4. Materi Pokok
Gerakan shalat dan arti bacaan dalam shalat
5. Uraian Materi
Tentunya Kamu telah menyelesaikan tugas-tugas pada kegiatan 1 dengan hasil yang
baik, bukan? mudah-mudahan Kamu mendapat nilai yang memuaskan. Pada kegiatan 2
ini, Kamu akan mempelajari tentang :
a. Gerakan shalat dengan urutannya.
b. Praktek shalat lima waktu dengan menyesuaikan antara bacaan dan gerakan.
c. Arti bacaan dalam shalat.
Pelajarilah dengan teliti supaya Kamu akan berhasil. Selamat atas keberhasilanmu itu
semoga Kamu mendapatkan nilai yang bagus. Tentu Kamu sudah melakukan shalat
setiap hari, bukan ?
b. Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari terbuka sejajar dengan telinga. Boleh
juga jari menyentuh daun telinga bagian bawah. Kedua ketiak di renggangkan
bagi laki-laki dirapatkan bagi perempuan. Gerakan ini selalu dilakukan setiap
akan ruku’, bangun dari ruku’ dan berdiri setelah tasyahud awal.
(Perhatikan gambar nomor 2)
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
d. Gerakan ruku’ yaitu badan membungkuk, punggung dan kepala sama datar.
Kedua telapak tangan berpegangan/bertumpu kepada kedua lutut, jari-jari
mengarah ke bawah. Pandangan ke tempat sujud. (Perhatikan gambar nomor 4)
e. Gerakan i’tidal pertama, berdiri dari ruku’sambil mengangkat kedua tangan
kemudian tangan kembali lurus ke bawah di sisi badan.(Perhatikan gambar no. 5)
f. Sujud pertama yaitu kedua telapak tangan dengan jari-jari terbuka, kedua lutut,
dahi, hidung dan kedua jari-jari ditekuk menghadap kiblat. Kedua siku
direnggangkan dari badan bagi laki-laki dirapatkan bagi perempuan. Dahi tidak
boleh terhalang oleh apapun dengan tempat sujud walaupun sehelai rambut.
(Perhatikan gambar nomor 6)
g. Gerakan duduk antara dua sujud yaitu pantat di atas telapak kaki kiri sedangkan
telapak kaki kanan tegak dan jari-jari ditekuk menghadap kiblat (duduk
tawarruk). (Perhatikan gambar nomor 7)
Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7
Gambar 8 Gambar 9
Gerakan shalat maghrib adalah sama gerakannya dengan shalat subuh, bedanya
adalah jumlah rakaatnya tiga. Rakaat shalat subuh hanya dua, maka rakaat kedua lalu
duduk iftirasy dan salam.
Shalat maghrib ada tiga rakaat, pada rakaat kedua berhenti duduk tawarruk
(membaca tasyaliud awal) kemudian berdiri untuk rakaat ketiga setelah selesai sujud
keenam duduk iftirasy untuk membaca tasyahud akhir dan salam.
Gerakan Shalat empat rakaat seperti Dzuhur, Ashar, dan Isya adalah sama dengan
gerakan shalat subuh dan maghrib. Bedanya adalah pada jumlah rakaat. Pada shalat
maghrib rakaat ketika duduk iftirasy; pada shalat empat rakaat untuk rakaat ketiga
berdiri pada rakaat keempat sujud kedelapan lalu duduk iftirasy membaca tasyahud
akhir dan salam.
Semua duduk dalam shalat adalah duduk tawarruk, kecuaIi duduk pada akhir yaitu
duduk iftirasy. Nah Kamu sekarang bisa melakukannya, bukan?
Begitu pula shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Kamu bisa melakukannya,
bukan?
c) Surat Al-Fatihah
Mungkin Kamu sudah hafal, bukan ? Baiklah do'anya :
"Rabbana lakal hamdu mil ussama waati wamil ul'ardi wamil umaa syi'ta min
syaiin ba'du".
f) Sujud dan do'anya : .
j) Salam
k) Qunut dan do'anya (bagi yang biasa melaksanakannya). Qunut dilaksanakan pada
shalat subuh setelah raka'at kedua.
a) Arti Takbir
Artinya : Allah Maha Besar
k) Arti Salam
Artinya : Semoga keselamatan, rahmat dan berkah Allah selalu dicurahkan
kepada kamu sekalian..
Nah, sekarang Kamu sudah hafal bukan? Mudah-mudahan Kamu hafal dengan
lancar.
Kosakata :
Tawarruk = duduk di shalat pada tahiyat akhir dengan kaki kiri melintang di bawah
kaki kanan, teiapak kaki kanan ditegakkan.
Iftitah = bacaan setelah takbir pada awal shalat (permulaan, pembukaan, do'a
pembukaan).
Rangkuman :
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul ini dengan baik. Semoga Kamu
mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Setelah menyelesaikan kegiatan-kegiatan pada modul ini, mintalah Tes Akhir Modul
kepada Guru Pamong dan Guru Bina.
Apabila dalam mengerjakan modul ini Kamu memperoleh nilai 6,5 berarti Kamu dapat
meneruskan modul berikutnya yaitu modul ini tentang "Memahami Tata Cara Shalat
Jamaah dan Munfarid (sendiri).
Akan tetapi kalau nilai kurang dari 6,5 sebaiknya Kamu pelajari modul ini dengan cermat
terutama pada bagian-bagian yang belum Kamu kuasai. Dan jangan lupa tanyakan kepada
Guru Pamong atau Guru Binamu.
ISL.VII.1.4.07
KEGIATAN SISWA
Penulis : Drs. H. Murhanuddin, MM
H.M. Sholeh M.Yunus
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Penyelaras : Abdul Rozak S.Ag
Kamu telah menyelesaikan modul yang telah lalu, untuk itu selamat atas keberhasilanmu.
Mudah-mudahan Kamu akan lebih berhasil menyelesaikan modul ini.
Modul ini membahas tentang shalat Berjama’ah yang akan dibagi ke dalam dua kegiatan.
Kegiatan 1 : Menjelaskan tentang pengertian, hukum, dalil aqli dan dalil naqli tentang
shalat berjama’ah dan munfarid
Kegiatan 2 : Mmenjelaskan tentang shalat berjama’ah dan munfarid
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Kamu dapat mengerjakan shalat berjama’ah dan
munfarid dengan benar.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Bacalah buku
dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan shalat berjemaah dan munfarid.
Kegiatan 1 : Pengertian, Hukum, Dalil Aqli dan Dalil Naqli tentang shalat
berjama’ah dan munfarid
1. Standar Kompetensi
Memahami tata cara shalat berjama’ah dan munfarid (sendiri)
2. Kompetensi Dasar
Siswa mampu menjelaskan pengertian shalat berjama’ah dan munfarid (sendiri)
4. Materi Pokok
Pengertian, Hukum, Dalil Aqli dan Dalil Naqli tentang shalat berjama’ah
5. Uraian Materi
Tahukah kamu yang dimaksud Shalat Berjama’ah dan Shalat Munfarid ? Ikutilah
dengan teliti uraian berikut ini :
2) Shalat Munfarid adalah Shalat yang dilaksanakan sendirian, tidak ada imam dan
makmum. Pernahkah kamu melakukan shalat sendirian ? Jika sudah pernah
berarti kamu sudah melakukan shalat munfarid.
Artinya : “Dari Abu Darda r.a. berkata saya telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Tiada terdapat tiga orang berkumpul di perkampungan,
hutan, atau kota kemudian tidak dilakukan shalat berjema’ah
melainkan mereka telah dijajah oleh setan. Karena itu kerjakanlah
olehmu shalat berjema’ah. Sesungguhnya serigala itu hanya dapat
menerkam kambing yang jauh (menyendiri) dan kawan-kawannya”.
(H.R. Abu Dawud).
Dari 2 buah hadist Nabi diatas jelaslah bahwa shalat berjama’ah memiliki pahala
yang lebih banyak dari pada shalat sendiri, artinya jika mau melaksanakan shalat
wajib dengan berjama’ah maka ada dua keuntungan yang kamu dapat, yaitu
pahala shalat wajib juga pahala shalat berjama’ah.
Bagi laki-laki Shalat berjama’ah di masjid lebih utama, sedangkan wanita lebih
baik di rumah. Mengapa ? Secara nalar bagi laki-laki tidak ada masalah untuk
menjalankan shalat di masjid. Sementara untuk wanita lebih baik di rumah
karena faktor keamanan dan faktor-faktor lain seperti timbulnya mudarat.
Dengan demikian nalar kita dapat menerima ketentuan tersebut.
Rangkuman :
• Shalat berjema’ah adalah shalat yang dilakukan oleh lebih dari dua orang secara
bersamaan terdiri dari imam dan makmum.
• Hukum shalat berjema’ah adalah sunah muakad artinya pekerjaan sunah yang
sangat dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW.
• Dengan shalat berjema’ah akan mempererat persatuan dan persaudaraan sesama
muslim juga memperlihatkan kebersamaan dan kekompakkan yang dimulai dalam
ibadah shalat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan 2 : Tata cara shalat berjama’ah dan munfarid
1. Standar Kompetensi
Memahami tata cara shalat berjama’ah dan munfarid (sendiri)
2. Kompetensi Dasar
Memperaktikan shalat berjama’ah dan munfarid (sendiri)
4. Materi Pokok
Tata cara shalat berjama’ah dan munfarid
5. Uraian Materi
Memahami tata cara shalat berjama’ah menjadi penting karena akan menentukan benar
tidaknya pelaksanaan shalat berjama’ah yang dilakukan.
Tata cara shalat berjama’ah yang akan dibahas dalam uraian ini meliputi: syarat-syarat
shalat berjama’ah dan praktek shalat berjama’ah dan munfarid.
Makmum ada dua macam, yaitu makmum muwafiq dan makmum masbuq.
Makmum muwafiq adalah makmum yang dapat mengikuti imam secara
sempurna, yakni menjadi makmum sejak pertama bersama imam.
Makmum masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat Surah Al-
Fatihah bersama imam pada rakaat pertama. Makmum masbuq adalah makmum
yang terlambat datang, sementara imam sudah melakukan sebagian rukun shalat.
Bagaimana hukum makmum masbuq ? Jika ia takbir ketika imam belum rukuk,
hendaknya ia membaca surah Al Fatihah sampai ayat terakhir yang mungkin
dibaca. Bila imam ruku sebelum membaca surah Al-Fatihah selesai langsung
saja mengikuti bersama imam. Apalagi ia mendapati imam sedang ruku maka
sesudah takbiratul ihram langsung mengikuti ruku bersama imam tanpa
membaca surah Al-Fatihah. Makmum yang demikian itu tetap mendapat satu
rakaat bersama imam. Selanjutnya ia tinggal melanjutkan kekurangan rakaatnya
sesudah imam salam, bila belum cukup rakaatnya.
Uraian berikut akan memberi penjelasan tentang tata cara melaksanakan shalat
berjema'ah, sekaigus dapat dijadikan bahan diskusi.
1) Imam berdiri paling depan
2) Imam mengatur barisan (shaf) jama’ah
3) Barisan (saf) jama’ah, sesuai dengan ketentuans halat berjama’ah
Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut :
a. Makmum satu orang
Perbedaan antara bacaan shalat berjama’ah dan munfarid terletak pada nitanya.
Perhatikan contoh bacaan niat shalat berjama’ah dan munfarid berikut:
1) Niat shalat berjama’ah
a. Bacaan Imam
Artinya :
“saya berniat shalat Shubuh dua rakaat menghadap ka’bah sebagai imam
karena Allah ta’alaa”
b. Bacaan makmum
Artinya :
“Saya berniat shalat shubuh dua rakaat menghadap ka’bah sebagai
makmum karena Allah ta’ala”
Artinya:
“Saya berniat shalat shubuh dua rakaat menghadap ka’bah karena Allah
ta’alaa”.
Rangkuman :
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul ini dengan baik, berarti kamu
mampu menyelesaikan modul tentang “shalat berjama’ah dan munfarid secara sendiri”.
Ingat ! Karena kamu telah mempelajari hingga kegiatan 3 dalam modul ini, maka mintalah
tes akhir modul kepada Guru Pamong atau Guru Bina.
Apabila hasilnya di atas 6,5 berarti kamu dapat terus mempelajari modul berikutnya.
Perlu kamu yakini bahwa dengan belajar penuh rasa percaya diri akan menambah
keimanan.
ISL.VII.1.4.08
KEGIATAN SISWA
Penulis : Abdul Rozak S.Ag
Pengkaji Materi : Moh.Sofyan S.Ag
Modul ini membahas sejarah Nabi Muhammad SAW yang akan dibagi dalam dua kegiatan
yaitu :
Kegiatan 1 : Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad SAW
Kegiatan 2 : Menjelaskan misi Nabi Muhammad SAW untuk semua manusia dan bangsa.
1. Standar Kompetensi
Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan Sejarah Nabi Muhammad SAW
4. Materi Pokok
Sejarah Nabi Muhammad SAW
5. Uraian Materi
Pada malam menjelang Siti Aminah melahirkan bayinya itu, terjadilah peristiwa-
peristiwa luar biasa yang mengandung tanda-tanda dan alamat-alamat, yang pada
saat itu diartikan orang membawa pengharapan yang baik. Dalam cuaca yang terang
benderang pada malam itu meledak dan menggoncang-goncangkan bumi yang hebat,
sehingga patung-patung yang bergantungan di dinding Ka’bah berjatuhan dari
tempatnya.
Gereja-gereja Nasrani dan kuil-kuil Yahudi mengalami kerusakan. Istana Kaisar di
Roma yang sangat kokoh bangunannya tidak luput dari kehancuran; 14 menara-
menara pencakar istana itu beruntuhan. Api yang senantiasa menyala-nyala, yang
dipuja-puja dan disembah oleh penduduk kerajaan Persi, tiba-tiba padam yang
menjadikan penyembah-penyembah api itu merasa sedih dan berduka cita.
Muhammad lahir dari rahim Siti Aminah setelah berada dalam kandungan ibunya, ia
dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ia tidak bisa menikmati kasih sayang
seorang ayah. Ayah Muhammad yang bernama Abdullah bin Abdul Muthallib
meninggal dunia ketika ia masih berada dalam kandungan 2 bulan.
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah Al Mukarramah pada hari Senin, 12
Rabiul Awal Tahun Gajah, bertepatan tanggal 20 April 571 M. ibunya bernama Siti
Aminah binti Wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang telah
meninggal dunia 6 bulan sebelum Nabi Muhammad SAW, lahir.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut Tahun gajah karena adanya penyerangan
burung ababil terhadap pasukan bergajah yang akan menghancurkan ka’bah di kota
Makkah, pemimpinnya seorang Gubernur dari kerajaan Habsyi bernama Abraha
yang akhirnya tewas.
c. Sejarah pertumbuhan Nabi Muhammad SAW mulai kanak-kanak hingga
diangkat menjadi Rasulullah
Nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Qushai pahlawan suku Quraisy yang
telah berhasil menggulingkan kekuasaan Khuza’ah atas kota Makkah. Pada waktu
Nabi Muhammad SAW, berusia 6 tahun, ibunya mengajak beliau ke Madinah untuk
diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak Najjar serta berziarah ke
makam ayahnya. Di Madinah ibunya memperlihatkan kepada Nabi Muhammad
SAW rumah tempat ayahnya dirawat dan dimakamkan.
Setelah ibunya meninggal Nabi Muhammad SAW, diasuh oleh kakeknya, Abdul
Muthalib. Sewaktu dalam asuhan kakeknya, nabi Muhammad SAW, merasa bahagia
karena telah mendapat hiburan yang dapat melupakan kesedihan hatinya. Abdul
Muthalib adalah seorang pemuda Quraisy yang disegani dan dihormati oleh segenap
kaum Quraisy dan penduduk kota Makkah.
Selama 2 tahun Nabi Muhammad SAW diasuh kakeknya, orang tua yang baik budi
itu meninggal dunia di usia ke 80 tahun sedangkan nabi masih berumur 8 tahun.
a. Berniaga
Ketika Nabi Muhammad SAW berusia 12 tahun, beliau mengikuti pamannya
berdagang ke Negeri Syam. Di dalam perjalanan ia dapat menyaksikan bekas-
bekas peninggalan sejarah berupa puing-puing runtuhan kerajaan-kerjaan Arab
zaman dahulu, seperti kota Madyan, negeri Tsamud, dan lain-lain. Waktu
sampai di Bushra, Abu Thalib bertemu dengan seorang pendeta nasrani bernama
Buhaira. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad
sehingga Abu Thalib dinasihati agar segera membawa keponakannya pulang ke
Makkah.
b. Nabi Muhammad SAW sebagai pengembala
Selain turut berniaga dengan pamannya, nabi Muhammad SAW juga pernah
menggembalakan kambing. Ia banyak memperoleh kepercayaan untuk
menggembala kambing milik keluarga dan sebagian milik penduduk Makkah.
Pekerjaan ini banyak memberikan pelajaran yang amat baik pada diri beliau,
seperti berlatih sifat ulet, sabar, tabah, tenang dan terampil. Bagi nabi
Muhammad SAW pekerjaan menggembala memberikan pengalaman yang
berharga kelak sebagai Rasulullah SWT.
Pada waktu nabi Muhammad SAW berdagang ke Syam, beliau ditemani oleh
pembantu Khadijah bernama Maisaroh. Nabi menjual barang dagangannya
dengan cara yang jujur dan penuh dengan kesopanan sehingga laku cepat dan
memperoleh keuntungan yang banyak. Maisaroh pun menceritakan tentang
kuhurnya pribadi beliau kepada Khadijah. Hal itu menimbulkan rasa ketertarikan
Khadijah kepada beliau sehingga dia yang sudah berusia 40 tahun berniat untuk
menikahinya.
Nabi Muhammad terpilih menjadi hakim, beliau meminta sehelai kain. Kain itu
dihamparkan dan diambilnya batu itu lalu diletakkan dengan tangannya sendiri
di atas kain. Selanjutnya, nabi Muhammad SAW memerintahkan, “Hendaklah
setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini”. Mereka bersama-sama
mengangkat kain tersebut ke tempat batu akan diletakkan. Lalu Nabi
Muhammad mengangkat batu tersebut dan meletakkannya di tempat semula.
Dengan demikian, perselisihan berakhir dan bencana dapat dihindarkan. Karena
semua pihak merasa mendapatkan bagian yang sama dalam tugas terhormat itu,
semua golongan merasa puas dengan keputusan Nabi Muhammad SAW.
sehingga Nabi Muhammad SAW dijuluki Al-Amin artinya orang yang dapat
dipercaya. Karena memberikan keputusan yang adil.
Kurang lebih selama 10 tahun Rasulullah SAW dengan tulus hati dan lembut
mengajak kaum Quraisy Makkah untuk memeluk masuk beragama Islam
menyembah Allah SWT.
Tapi sambutan dan reaksi yang diberikan oleh orang-orang Quraisy terhadap Nabi
Muhammad SAW adalah kesombongan dan kecongkakan, perlawanan dan
penghadangan terhadap perlawanan penyiaran Islam di Kota Makkah.
Maka keluarlah Nabi Muhammad SAW pada tahun yang ke-11 dari kenabian
mendatangi kabilah-kabilah yang ada dibangsa Arab Kota Makkah dan beliau
mengajak mereka (para kabilah) itu masuk agama Islam. Tapi semua kabilah itu
menolaknya, sebagian menolak dengan halus dan sebagian lagi menolak dengan
kasar. Diantara kabilah yang paling kasar dan busuk penolakannya ialah
kelompoknya Musailamah Al-Kadzdzab.
Ditempat baru inilah (Madinah) kaum Muhajirin dan Anshar pada umumnya dapat
menjalankan syari’ah Islam dengan aman dan tenteram, ada yang hidup dengan
berniaga, dan ada pula yang bertani (seperti Abu Bakar, Usman dan Ali)
mengerjakan tanah kaum Anshar.
Beberapa peristiwa atau kejadian yang terjadi di tahun pertama hijrah antara lain :
1. Disyariatkannya Adzan
2. Kaum Yahudi Madinah memusuhi Kaum Muslimin
3. Diizinkannya Perang dalam Islam
4. Meninggalnya Usman Bin Mazh’un dan pertama kalinya Rasululah meletakkan
batu nisan diatas makam.
Rangkuman:
Nabi Muhammad lahir di Kota makkah, Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Ibunya
bernama SitiAminah binti Wahab ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib.
Ayah beliau meninggal dunia 6 bulan sebelum nabi Muhammad lahir ibu beliau
meninggal dunia karena sakit dalam perjalanan pulang dari Madinah ke Makkah dan
dikuburkan di desa Abwa (36 km sebelah selatan Madinah).
Kemudian diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib pada usia ke 80 tahun
beliau meninggal dunia.
Lalu beliau diasuh pamannya Abu Tholib. Olehnya Nabi Muhammad diajarkan cara
berniaga dan juga pernah cara menggembala. Ini adalah pelajaran yang amat baik pada
diri beliau akan sifat ulet, sabar, tabah, tenang dan terampil.
Dalam urusan kemasyarakatan beliau termasuk orang yang sering dimintai memberi
keputusan seperti ketika orang Makkah bingung siapa yang harus memutuskan
peletakan Hajar Aswad, maka Nabi Muhammad yang menjadi penengah dan mereka
sehingga beliau dijuluki Al-Amin orang yang dapat dipercaya.
1. Standar Kompetensi
Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW
2. Kompetensi Dasar
Menjelaskan Misi Nabi Muhammad SAW untuk semua Bangsa dan Negara
5. Uraian Materi
“Dan berilah peringatan keluargamu yang paling dekat” (QS. ASy Syura: 214)
Allah menurunkan wahyu surat Al Lahab dikarenakan Abu lahab tidak setuju
dengan semua dakwah Nabi Muhammad SAW, sehingga Abu lahab mengusir Nabi
dengan cara berteriak-teriak dan melempari Nabi Muhammad SAW dengan batu
kehadapan muka beliau.
Bunyi surat Al Lahab ayat 1-5: (yang artinya)
“Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah
berfaedah padanya harta bendanya dan apa yang diusahakan. Kelak ia akan
masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula isterinya, pembawa kayu
bakar. Yang dilehernya ada tali dari sabut”. (QS. Al Lahab : 1-5)
Tekanan kepada Nabi semakin banyak yang ingin menggagalkan syiar Islam,
dengan berbagai cara yaitu ditawarkan wanita-wanita cantik, kedudukan yang
tinggi hingga harta yang melimpah beliau dengan tegar terus melanjutkan
dakwahnya, akhirnya upaya kafir quraisy sia-sia, semakin hari semakin banyak
yang masuk Islam.
Beliau juga mengajarkan ibadah seperti shalat, dengan mengerjakan shalat secara
tidak langsung memberantas pemujaan terhadap berhala, sehingga tekanan dan
siksaan diluar kemanusiaan, terus mengancam kepada pengikut-pengikut Nabi
Muhammad SAW yang lemah. Seperti budak dan kaum miskin hingga akhirnya
beliau berhijrah ke Madinah bersama kaum muslimin.
Di Kota Madinah beliau lebih leluasa berdakwa hingga hampir seluruh kota
Madinah dan menyebar seantero negeri yang langsung dapat dirasakan umat
manusia di dunia sebagai agama rahmatal lil alamiin.
b. Misi Nabi Muhammad SAW untuk manusia dan bangsa
Dalam kehidupan dan perjuangan Rasulullah, baik sebagi manusia pribadi maupun
sebagai pemimpin umat, beliau senantiasa mencerminkan dan memberikan
sentuhan kasih sayang yang dirasakan oleh semua pihak, baik terhadap muslimin
maupun terhadap lawan politiknya.
Rangkuman :
Selamat atas keberhasilan dalam menyelesaikan modul ini dengan baik, berarti kamu
mampu menyelesaikan modul tentang sejarah Nabi Muhammad SAW.
Ingat! Karena kamu telah mempelajari kegiatan dalam odul ini maka mintalah tes akhir
modul kepada Guru Pamong dan Guru Bina.
Apabila hasilnya di atas 6,5 berarti kamu dapat terus mempelajari modul berikutnya.
Tetapi bila hasilnya kurang dari 6,5 sebaiknya kamu pelajari kembali modul ini terutama
bagian-bagian yang belum kamu kuasai. Tanyakan kepada Guru Bina pada saat tatap muka
di sekolah induk dan belajarlah dengan sungguh-sungguh.
Perlu kamu yakini, bahwa dengan belajar penuh percaya diri akan menambah
keimananmu.
Selamat kamu bias melanjutkan mempelajari modul Agama Islam di kelas VII Semester 2.
KEPUSTAKAAN