You are on page 1of 2

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
J l. J en d . A . Ya n i No .11 8 T e lp . 8 28 03 56 – 82 80 66 0 – 8 28 07 13 Fa x (0 31 ) 8 29 04 23 Surabaya
60231

EPHEDRIN DAN GARAMNYA

Memperhatikan dan menindaklanjuti pertanyaan dari salah seorang


Pembaca Surat Kabar Harian Jawa Pos edisi 26 Juni 2006 dalam kolom
Metropolis Watch (Suara Pembaca) tentang Obat Ephedrin, maka kami
dapat memberikan informasi dan penjelasan tentang obat tersebut
sebagai berikut :

- Dalam KepMenkes nomor : 633/Ph/62/b tahun 1962 tentang Daftar


Obat Keras, disebutkan bahwa EPHEDRIN dan GARAMNYA merupakan
salah satu obat yang termasuk dalam Obat Keras (Daftar G).
- Penyerahan obat tersebut harus menggunakan resep dokter dan
tidak boleh menyimpang darinya, (sesuai dengan Undang-undang
Obat Keras, St. No. 419 tahun 1949.
- Menurut KepMenkes No. 347/MENKES/SK/VII/1990 Tahun 1990 dan
KepMenkes No. 924/MENKES/PER/X/1993 tahun 1993, bahwa Tablet
Ephedrin dan Garamnya tersebut tidak termasuk dalam Daftar Obat
Wajib Apotik, sehingga untuk mengeluarkannya harus berdasarkan
resep dari dokter.
- Akan tetapi sediaan yang mengandung Ephedrinum, turunannya dan
garamnya yang dihitung sebagai Ephedrinum basa tidak lebih dari 35
mg setiap takaran dan dalam kemasan tidak melebihi 20 tablet tiap
wadah atau 120 ml tiap botol (P.I) dan tidak lebih dari 0,5% dalam
kemasan tidak melebihi 30 ml yang nyata-nyata digunakan sebagai
obat luar atau untuk obat tetes mata/hidung (P.I) adalah termasuk
OBAT BEBAS TERBATAS (KepMenkes No. 679/E/SK/76 tahun 1976).
- Dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,
bahwa Ephedrin dan Garamnya dalam bentuk Tablet tidak termasuk
dalam golongan Psikotropika. Sedang apabila dalam bentuk bahan
bakunya termasuk dalam golongan Prekursor Farmasi yaitu zat atau
bahan pemula atau bahan kimia tertentu yang dapat digunakan
sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan produksi industri
farmasi (PerMenkes No. 168/Menkes/Per/II/2005 Tahun 2005).
Prekursor hanya boleh diproduksi, diimpor dan diedarkan oleh
perusahaan yang telah mendapat ijin khusus dari Menkes.

Dari berbagai sumber hukum di atas, bahwa Ephedrin dan garamnya


apabila dalam bentuk tablet tunggal termasuk dalam golongan OBAT
KERAS (DAFTAR G) dan harus menggunakan resep dokter. Sedang
apabila sediaan yang mengandung Ephedrin dan garamnya dengan
kadar base nya tidak lebih dari 35 mg dan dalam kemasan tidak lebih
dari 20 tablet, maka termasuk dalam golongan OBAT BEBAS TERBATAS.

/opt/scribd/conversion/tmp/scratch6209/59538210.doc
Sedang Ephedrin dan garamnya apabila dalam bentuk bahan baku,
termasuk dalam golongan PREKURSOR FARMASI

Demikian penjelasan ini untuk dapat digunakan sebagai acuan.

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROPINSI JAWA TIMUR

Dr. BAMBANG GIATNO R. MPH


Pembina Utama Madya
NIP. 140 097 695

/opt/scribd/conversion/tmp/scratch6209/59538210.doc

You might also like