You are on page 1of 2

SEJARAH BILANGAN ASLI

Bilangan asli berasal ari ungkapan kata-kata asal yang digunakan untuk menghitung

suatu benda yang di mulai dari angka 1. Ini merupakan kemajuan-kemajuan besar yang

digunakan dalam sistem bilangan untuk menyatakan angka. (sebagai contoh,orang-orang

babylonia mengembangkan sistem dasar untuk bilangan 1 dan 10. Orang mesir kuno

memiliki sistem penomoran dengan lambang hieroglif berbeda untuk 1,10 dan semua pangkat

10 sampai paa satu juta . Sebuah batu dari karnak , tertanggal sekitar 1500 SM dan sekarang

berada di Lauvre, Paris, melambangkan 276 sebagai 2 ratusan, 7 sebagai puluhan, dan 6

sebagai satuan, hal yang sama ilakukan untuk angka 4622. Kemajuan besar lainnya adalah

pengembangan gagasan angka nol sebagai bilangan engan lambangnya terseniri. Nol telah

digunakan alam notasi posisi seini 700 SM oleh orang-orang babylon, namun mereka

mencopotnya bila menjai lambang terakhir pada bilangan tersebut. Konsep nol pada masa

modern berasal dari matematikawan india Brahmagupta.

Pada abad ke-19 iikembangkan efinisi bilangan asli menggunakan teori

himpunan.engan efinisi ini irasakan lebih mudah memasukan nol (berkorespondensi dengan

himpunan kosong) sebagai bilangan asli, dan sekarang menjadi konvensi dalam bidang teori

himpunan,logika dan ilmu komputer. Matematikawan lain, seperti dalm bidang teori

bilangan, bertahan dalam tradisi lama dan tetap menjadikan 1 sebagai bilangan asli pertama.
BILANGAN ASLI

Bilangan asli adalah penemuan yang pertama disetiap peradabandan sering disebut

menghitung angka. Bilangn asli adalah {1,2,3,4,........}. grafik pada bilangan asli di berikan

pada gambar 6.1

Sifat alami yang diberikan pada tabel 6.2 menunjukan bahwa penjumlahan an

perkalian selalu dapat dilakukan dengan himpunan bilangan asli, tapi pengurangan dan

pembagian tiddak selalu dapat dilakukan. Perbedaan 2-6 dan hasil bagi 2 :6 tidak ada

himpunan bilangan asli. Pada program tradisional, siswa selalu diberitahu bahwa

mustahiluntuk mengurangkan 6 dari 2. Pada program modern, siswa diberitahu bahwa 6 tidak

dapat dikurang dari 2 dalam himpunan bilangan asli ( pengurangan dimungkinkan dalam

himpunan bilangan bulat ). Bilangan asli lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan

peradaban primitive. Jumlah ini bahkan cukup untuk kebutuhan sehari-hari dari beberapa

peradaban maju. Dalam sistem romawi penomoran adalah serangkaian angka yang mewakili

bilangan asli, karena 0 tidak terlibat. Sistem ini bertemu dengan kebutuhan pedagang romawi

(dengan bantuan sempoa atau perangkat serupa). Ketika sebuah peradaban mulai maju dalam

pengertian teknis, bilangan asli dengan cepat tidak memadai. Ketika tahap ini tercapai,

sebuah peradaban akan memperluas sistem nomor ini. Alam perkembangan logis,

perpanjangan pertama menghasilkan bilangan bulat.

You might also like