You are on page 1of 83

BAB I

PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA


DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA
TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

 Standar Kompetensi
1. menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara-negara
tradisioal
 Kompetensi Dasar
1.1. Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-
Budha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
 Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan hipotesis waisya tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan hindu-budha di kepulauan
Indonesia
2. Mendeskripsikan hipotesis arus balik tentang proses masuk dan
berkembangnya agama hindu-budha di kepulauan Indonesia.
3. Menjelaskan perkembangan tradisi hidun-budha dengan perubahan
srukrut social masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan bercorak hindu-
budha.
4. Menganalisis perkembangan tradisi hindu-budha dengan perubahan
pendidikan pada masa kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha.
5. Menganalisis factor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan bercorak
hindu-budha
6. Menjelaskan keberlanjutan tradisi hindu-budha di dalam masyarakat di
daerah-daerah tertentu setelah runtuhnya kerajaan hindu-budha.
 Pedalaman Materi
A. PROSES MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-
BUDHA DI KEPULAUAN INDONESIA.
Hubungan Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad
pertama masehi. Hubungan ini mula-mula terjadi di bidang perdagangan
dan berkembang ke bidang agama dan kebudayaan. Orang-orang india
membawa barang dagangan seperti wangi-wangian, tekstil, mutiara dan
permata untuk di jual di Indonesia. Sementara dari Indonesia mereka
membeli barang seperti kayu cendana, kayu gaharu, cengkeh dan lada.
Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara masuk pula
agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu, budha,
bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan
berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan
kebudaayaan antara india dengan Indonesia. Kebudayaan india dengan
Indonesia tidak jauh berbeda corak dan ragamnya. Masuknya
kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya khazanah budaaya
Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad
membawa dampak sebagai berikut :
1. Masuknya agama hindu-budha
2. Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
3. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
4. Munculnya nama berakhiran warman
5. Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
6. Perkembangan feodalisme makin cepat
7. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama.
Berkembangnya hubungan india-indonesia bukan bersifat
kebetulan melainkan didorong oleh factor-faktor lain sebagai berikut :
1. Iklim
Iklim memiliki peranan yang cukup penting terhadap terjadinya
hubungan Indonesia dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan
orang-orang india melakukan pelayaran dan perdagangan ke
Indonesia dengan memanfaatkan angin muson. Sesampainya di
Indonesia para pedagang india mulai mengumpulkan barang-barang
dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka tinggal di
Indonesia biasanya sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin
yang berganti arah ke barat india.
Karena lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india ada
yang menikah dengan penduduk pribumi dan memiliki keturunan di
Indonesia. Selain berdagang, pedagang india juga aktif menyebarkan
agama hindu maupun budha di Indonesia. Mereka tidak mengalami
kesulitan ketika menyebarkan agama sebab para pedagang india ini
lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil menanti datangnya
angin ke arah barat.
2. Letak Indonesia
posisi Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan
internasional antara eropa dan asia. Posisi semacam ini sangat
menguntungkan Indonesia karena selalu terlibat dalam percaturan
perdagangan internasional khususnya antara india-indonesia-china.
3. Pengaruh Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik tersendiri
bagi orang-orang Indonesia yang hendak belajar memperdalam
agama budha. Pada masa Balaputradewa (Sriwijaya) memiliki
peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Budha.
Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda dibuatkan asrama
sebagai tempat tinggal mereka di india. Dengan demikian hubungan
india dengan Indonesia sudah mulai melebar ke dalam bidang agama
baik hindu maupun budha.
- Agama hindu
Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan
antara kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya
adalah bangsa pendatang dan bangsa dravida adalah bangsa asli
india. Hubungan kedua bangsa di bidang kepercayaan melahirkan
kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa
yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering
disebut trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di
puja adalah dewa siwa (siwa mahadewa).
Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda
(pengetahuan tertinggi). Weda dibedakan menjadi empat himpunan
sebagai berikut :
1) Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
2) Samawesa, beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi
tanda-tanda nada agar dapat dinyanyikan.
3) Yajurweda, berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang
diiringi penyajian Rigweda dan nyanyian Samaweda
4) Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir
dan ilmu gaib untuk mengusir musuh dan penyakit.
Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
1) Kasta Brahmana (para pendeta)
2) Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
3) Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
4) Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)
Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan
dari ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah
keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh
karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka
dalam masyarakat.
- Teori-Teori tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india.
Yang menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab
di dalam hindu tidak semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh
karena itu para ahli menyimpulkan adanya beberapa teori tentang
masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :
1) Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak
mempelajari dan menyebarkan agama hindu. Teori ini
dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan adalah
bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia,
sebab mestinya mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah
airnya.
2) Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh para pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk
berdagang, namun disela-sela waktu berdagang mereka
memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para pedagang
india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu
tinggal di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil
menunggu datangnya angin yang membawa mereka ke arah barat.
Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan untuk
menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
3) Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut
teori ini golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau
penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk Indonesia. Di
daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori
ksatria disebut pula teori kolonisasi.
4) Teori Sudra
Menurut teori ini kaum sudra meninggalkan negerinya karena
ingin mencari penghidupan yang lebih baik di Negara lain. Sebab
mereka ini kelompok masyarakat india yang menjadi korban
system kasta. Golongan sudra merupakan golongan mayoritas.
Namun karena kedudukan mereka dipandang sebagai golongan
masyarakat bawah mereka tidak banyak mendapat kesempatan
dalam pemerintahan. Mereka keluar india kemudian menyebarkan
agama di daerah yang mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke-4 teori ini yang mendekati kebenaran adalah teori
Brahmana
- Teori Masuknya Agama Budha
Agama Budha lebih terbuka sifatnya ketimbang agama Hindu.
Artinya siapa saja bisa mengembangkan ajaran agama Budha tanpa
harus memandang dari golongan mana mereka ini
Agama Budha masuk ke Indonesia lebih awal ketimbang Hindu.
Diperkirakan budha masuk ke Indonesia abab 2M. pendapat ini
didasarkan pada penemuan patung Budha di Sempaga, Sulawesi
Selatan abad 2M. namun dalam perkembangannya agama budha
terdesak oleh hindu yang baru masuk abad 4M. agama budha mulai
berkembang abad 7M ditandai dengan berdirinya kerajaan sriwijaya.
Lalu siapa yang membawa agama budha sampai ke Indonesia?
Berikut ini pendapat yang mendukungnya.
1. Para pedagang
Hubungan india dengan Indonesia yang terjalin sejak awal
abad masehi menyebabkan masuknya pengaruh india ke Indonesia
bidang agama. Orang-orang india yang paling besar peranannya
terhadap masuknya pengaruh budha ke Indonesia ialah para
pedagang. Mereka inilah kelompok masyarakat yang paling luwes
bergaul dengan masyarakat lain di Indonesia sehingga lewat
merka ini pula agama budha masuk dan berkembang di Indonesia.
2. Dharmaduta
Selain lewat perdagangan, agama budha masuk ke Indonesia
melalui petugas khusus yaitu Dharmaduta. Mereka ini lebih
paham tentang ajaran mereka dan memiliki keahlian tersendiri
bagaimana dia harus menyebarkan agama ditengah-tengah
masyarakat.
- Dampak Perkembangan Hindu dan Budha di Indonesia
1) Bidang politik
a. Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan Budha
seperti kutai, tarumanegara, mataram, majapahit dan sriwijaya.
b. Munculnya system kemaharajaan sehingga seorang pemimpin
tidak dipilih dengan demokratis melainkan turun-temurun.
c. Munculnya feodalisme
2) Bidang Agama
a. Kepercayaan animisme dan dinamisme yang berkembang
sebelum masuk hindu-budha mulai menyatu dengan hindu-
budha (sinkritisme)
b. Munculnya aliran tantrayana di jawa timur seperti yang dianut
oleh kertanegara dari singosari
c. Munculnya pemujaan para dewa yang sebelumnya tidak
dikenal dalam masyarakat dinamisme dan animisme.
3) Bidang Seni Bangun
Dampak masuknya Hindu-Budha di Indonesia ialah
munculnya bangunan-bangunan berupa candi. Candi berasal dari
kata candika yaitu dewi durga (istri siwa) dia sebagai dewi maut.
Maka candi fungsinya untuk memuliakan orang mati missal araj
atau orang terkemuka. Sedang bagi agama budha candi berfungsi
sebagai tempat pemujaan dewa. Munculnya bangunan-bangunan
candi di Indonesia merupakan dampak masuknya hindu dan budha
di Indonesia.
4) Bidang Seni Rupa
Bidang seni sastra mengalami perkembangan sangat pesat
sejak masuknya hindu dan budha. Pembuatan candi dan patung
yang disertai relief merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan bidang seni rupa. Pada candi Borobudur terdapat relief
sidharta Gautama dan di candi prambanan terdapat relief yang
mengisahkan Ramayana dan krenayana.
5) Bidang sastra dan aksara
Sejak msauknya agama hindu dan budha di Indonesia, bahasa
sansekerta dan huruf palawa mulai digunakan dalam penulisan
prasasti dan kitab sastra, misalnya : prasasti kutai, prasasti tugu,
prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan lain-lain. Sementara
kitab-kitab sastra baru muncul pada zaman airlangga dan
mencapai puncaknya pada zaman Kediri dan majapahit. Dalam
perkembangannya bahasa sansekerta dan huruf palawa mengalami
akulturasi dengan bahasa dan huruf jawa sehingga munculah
bahasa jawa kuno dan huruf jawa kuno.
6) Bidan Kalender
Masuknya hindu dan budha berdampak pula pada
penggunaan tahun saka dalam system perhitungan waktu di
Indonesia. Tahun saka dimulai pertama kalu pada tahun 78M pada
masa raja Kanisca I di india.
Ketika hindu berkembang di Indonesia, penggunaan tahun
saka di masyarakat sudah banyak. Namun penggunaan tahun saka
mulai berkurang lagi ketika masuk di Indonesia.
7) Bidan Perdagangan
Masuknya hindu dan budha di Indonesia makin memperluas
wilayah perdagangan di Indonesia. Hal ini disebabkan masuknya
Hindu ke Indonesia terkait dengan masuknya pedagang india ke
Indonesia.
8) Bidang Sosial Masyarakat
Sejak masuknya pengaruh hindu di Indonesia, pembagian
kelompok masyarakat berdasarkan kasta mulai dianut sebagian
masyarakat Indonesia yang beragama hindu. Penggolongan
masyarakat berdasarkan system kasta ini didasarkan atas
kedudukan seseorang dalam masyarakat atau karena keturunan.
B. PERKEMBANGAN TRADISI HINDU-BUDHA DENGAN
PERUBAHAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT,
PENDIDIKAN, KESENIAN, DAN TEKNOLOGI PADA MASA
KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK HINDU-BUDHA
Perkembangan agama hindu-budha di Indonesia membawa perubahan
besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia sebenarnya masyarakat di
Indonesia telah memiliki tingkat kemampuan dasar yang patut
dibanggakan sebelum masuknya hindu dan budha.
Unsur-unsur pokok yang dimiliki masyarakat sebagaimana yang
dikemukakakan Dr. Brandes meliputi :
- Kemampuan bercocok tanam
- Wayang
- Seni gamelan
- Kepandaian membatik
- Kemampuan mengolah logam
- Macapat
- Perdagangan
- Pelayaran
- Astronomi
- Kemasyarakatan (gotong royong)
Setelah hindu dan budha berkembang di Indonesia kemampuan
masyarakat Indonesia makin berkembang karena berinteraksi dan
berakulturasi dengan tradisi hindu dan budha.
1. Struktur masyarakat
Perkembangan hindu dan budha membawa perubahan baru bagi
struktur masyarakat di Indonesia seperti :
a. Golongan raja
Raja dan keturunannya merupakan kelompok masyarakat
elit yang menikmati berbagai macam fasilitas dan kemudahan.
Raja dianggap sebagai keturunan dewa di bumi, oleh karena itu
setiap perkataan dan perintahnya selalu didengan oleh rakyatnya.
Sebagai penguasa raja berhak mendapatkan hak-hak istimewa
seperti upeti, pajak, menjadi penguasa perdagangan, dan
sebagainya. Munculnya golongan raja di masyarakat masa hindu
merupakan fenomena baru bagi masyarakat di Indonesia karena
sebelumnya tidak pernah ada.
b. Golongan Bangsawan
Mereka terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah
biru, termasuk didalamnya para adipati/penguasa daerah. Di
dalam masyarakat golongan bangsawan termasuk kelompok
istimewa walaupun mereka bukan termasuk penguasa. Mereka
juga berhak atas fasilitas dan kemudahan dibangdingkan
masyarakat biasa.
c. Golongan Masyarakat Kebanyakan
Umumnya mereka adalah masyarakat biasa yang tidak
memiliki hak-hak istimewa sebagaimana golongan sebagaimana
golongan sebelumnya. Golongan masyarakat ini merupakan
kelompok bawah yang banyak beban dan tanggung jawabnya.
Sementara hak-hak mereka kadang-kadang tidak diperhatikan.
d. System Kasta
Suatu hal istimewa dalam masyarakat hindu adalah
munculnya system kasta dalam masyarakat. Masyarakat hindu
terbagi menjadi empat tingkatan berdasarkan satus social mereka
dalam masyarkat yaitu kasta Bramana, Ksatria, Waisya, dan
Sudra.
e. Bhiksu dan Bhiksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang
telah berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah
menempati tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki)
dan bhiksuni (perempuan) harus menaati aturan-aturan yang
telah ditentukan dalam biara, mereka tidak bisa bebas
sebagaimana masyarakat umum.
f. Upasaka-Upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti
masyarakat kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan
aturan-aturan seperti para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah
mayarakat awam yang belum banyak memperoleh atau
memahami tentang ajaran agama budha.
2. Pendidikan
Perkembangan hindu dan budha di Indonesia memiliki peranan
yang sangat besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hal-hal berikut :
a. Masuknya huruf palawa dan bahasa sansekerta yang kemudian
dijadikan sebagai penulisan dalam prasasti di Indonesia.
Ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf palawa dan bahasa
sansekerta menjadi tonggak sejarah masyarakat Indonesia dari
masa prasejarah ke masa sejarah.
Prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan akhirnya berhasil
dipelajari dan dibaca serta diketahui isinya. Hal ini secara tidak
langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada masyarakat
Indonesia.
b. Munculnya golongan bramana dalam masyarakat
Brahmana adalah golongan pendeta, guru, pengajar yang
memberikan nasehat ajaran agama hindu. Sebagai seorang penyiar
agama, para brahmana memiliki andil yang cukup besar dalam
proses pendidikan di Indonesia. Munculnya para pujangga, yang
banyak jasanya dalam pengembangan kesusastraan adalah bagian
dari pendudukan.
3. Kesenian
Masuknya hindu dan budha memiliki andil yang sangat besar bagi
perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni
bangunan maupun senin sastra. Perkembangan seni bangunan
ditandai dengan berdirinya bangunan candi, seperti candi prambanan
dan Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan bukti nyata
kemajuan di bidang seni bangunan.
Sementara seni pahat/ukir dapat dilihat pada relief candi
Borobudur maupun prambanan. Ternyata gambar relief yang ada
pada candi tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Adapun
pengaruhnya di bidang sastra berkembang pesat pada zaman Kediri
dan majapahit. Banyak di buku-buku sastra yang ditulis para
pujangga baik di Kediri maupun di majapahit.
4. Teknologi
Kemampuan masyarakat pada masa hindu dan budha di bidang
teknologi telah menghasilkan beberapa peninggalan yang sangat
membanggakan. Bukti-bukti yang masih dapat kita saksikan adalah
peninggalan candi Borobudur, prambanan dan lain-lain.
Pembangunan Borobudur dan prambanan sulit terwujud bila tidak
didukung kemampuan yang tinggi bidang teknologi
Arca, relief dan ukiran batu bisa tertata rapid an urut serta serasi
memerlukan keahlian tersendiri. Selain candi bukti-bukti kemajuan
bidang teknologi masyarakat masa hindu adalah kemahiran membuat
wayang dan system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut
menunjukan bahwa masyarakat masa hindu telah memiliki
kemampuan di bidang teknologi.
kegiatan siswa
- Selesaikan bagan berikut!
1)
Kasta-kasta dalam agama hindu

a) b) c) d)

2) a)

b)

Teori Masuknya agama


Hindu ke Indonesia
c)

d)

3) Tugas Mandiri
No Pernyataan Penjelasan Siswa
1 Regweda
2 Samaweda
3 Yajurweda
4 Atharwaweda
5 Upasaka-upasika
BAB II
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN
NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Standar Kompetensi
1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara-negara
tradisional
Kompetensi Dasar
1.2. Menganalisis perkembangan kehidupan Negara-negara kerajaan hindu-
budha di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan munculnya Negara-negara kerajaan hindu-budha di
Indonesia
2. Membandingkan perkembangan kehidupan Negara-negara kerajaan hindu-
budha di Indonesia
3. Mendeskripsikan system dan struktur social, ekonomi (perdagangan, tenaga
kerja, penguasaan tanah, pajak dan transportasi) masyarakat pada masa
kerajaan-kerajaan hindu-budha
4. Membandingkan struktur birokrasi antara kerajaan hindu-budha di berbagai
daerah.
5. Menganalisis factor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan bercorak
hindu budha.
Materi Pembelajaran
A. Muncul dan Berkembangnya Negara-Negara kerajaan Hindu-Budha
Masuknya agama hindu dan budha membawa pengaruh besar bagi
perubahan politik, ekonomi, social dan budaya di Indonesia. Di bidang
politik masuknya hindu dan budha mendorong munculnya kerajaan-kerajaan
yang bercorak hindu dan budha. Kerajaan-kerajaan itu antara lain :
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam Kalimantan
Timur dan merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia.
a. Pendiri
Pendiri kerajaan kutai adalah asmawarman putra dari kudungga yang
dianggap sebagai perintis berdirinya kerajaan kutai. Asmawarman
adalah pendiri kerajaan kutai karena ia telah memeluk agama hindu.
Asmawarman punya anak bernama mulawarman. Raja terbersar
kerajaan kutai. Nama mulawarman banyak disebut-sebut dalam
prasasti kutai karena beliau pernah mengadakan persembahan hewan
kurban sebanyak 20.000 ekor lembu kepada brahmana.
b. Sumber
Bukti-bukti yang memperkuat berdirinya kerajaan kutai adalah 7
buah prasasti yang tertulis pada yupa dengan menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf palawa. Yupa adalah tonggak batu yang
fungsinya sebagai tugu peringatan dan tempat menambatkan hewan
korban. Prasasti-prasasti kutai itu antara lain berbunyi : “ sang
maharaja kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang
masyur. Sang asmawarman namanya, yang seperti ansuman (dewa
matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang
asmawarman mempunyai tiga putra, seperti api (yang suci) tiga.
Yang terkemuka diantara ketiga putra adalah sang mulawarman,
raja yang berperadapan baik, kuat dan kuasa. Sang mulawarman
telah mengadakan kenduri (selamatan) emas amat banyak. Buat
peringatan kenduri inilah tugu batu didirikan pleh para brahmana”.
Dalam prasasti berikutnya berbunyi :
“sang mulawarman raja yang mulia dan terkemuka telah
memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang
seperti api di dalam tanah yang sangat suci bernama waprakeswara,
buat peringatan akan kebaikan budi sang raja itu, tugu ini telah
dibikin oleh brahmana yang datang di tempat ini.”
c. Kondisi Sosial Masyarakat
Kerajaan kutai terletak di dekat sungai Mahakam. Maka dapat
diperkirakan masyarakat waktu itu hidup dari bercocok tanam,
berlayar dan beternak. Demikian pula masyarkatnya telah mengenal
kehidupan bermasyarakat, gotong royong serta mempercayai adanya
kekuatan yang diatas. Hal ini dapat dilihat adanya upacara kurban,
pembuatan tugu peringatan serta upacara keagamaan di tempat suci
waprakiswara.
d. Agama
Agama yang berkembang di kuatai adalah hindu syiwa. Di kutai
terdapat tempat pemujaan yang disebut waprakiswara yaitu tempat
pemujaan trimurti. Agama hindu yang berkembang di kutai berasal
dari india selatan
2. Traumanegara
Kerajaan Hindu pertama berdiri adalah Tarumanegara-Jawa Barat, pada
abad 5M
a. Pendiri
Kerajaan tarumanegara berdiri abad V masehi. Pendirinya tidak
diketahui secara jelas, namun bila menilik isi prasasti yang
ditemukan disitu disebut-sebut nama seorang raja yang
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya yaitu punawarman (prasasti
tugu). Dalam prasasti ciaruteun juga disebutkan “….kaki yang mulia
punawarman, raja di negeri taruma, raja yang gagah beradi di dunia”.
b. Sumber
Untuk mengetahui keberadaan kerajaan tarumanegara kita dapat
menggunakan sumber sebagai berikut :
a. Berita china yang berbunyi : di sebelah tenggara cina ada sebuah
kerajaan yang bernama tolomo. Kerajaan ini pernah mengirimkan
utusannya ke cina tahun 528, 538, dan 666M. yang dimaksud
tolomo disini adalah tarumanegara; menjadi tolomo sangat
dimungkinkan.
b. Sumber tertulis berupa 7 buah prasasti yang menggunakan bahasa
sansekerta dan huruf palawa.
Prasasti-prasasti diantara lain :
1. Prasasti ciaruteun
2. Prasasti kebon kopi
3. Prasasti jambu
4. Prasasti tugu
Prasasti tugu merupakan prasasti pertama yang menyebutkan
unsure penanggalan dan merupakan prasasti terpenting bagi
punawarman, isinya menyebutkan tentang penggalian sebuah
saluran sepanjang +11 Km yang diberi nama gonati.
Penggalian sungai candrabaga – bekasi dan pemberian hadiah
100 ekor lembu kepada para brahmana.
5. Prasasti pasir awi dan muara cianten
6. Prasasti lebak
c. Agama
Agama yang dianut tarumanegara adalah hinduisme, ini sesuai
dengna berita Fa Hien yang pernah singgah di ye-po-ti (jawa) pada
abad ke V, bahwa disitu banyak para brahmana, sedangkan orang
budha sedikit. Sementara dalam prasasti kebon kopi disebut-sebut
telapak kaki gajah airawata yaitu gajah kendaraan dewa wisnu. Ini
berarti hindu yang berkembang di kerajaan tarumanegara adalah
hindu waisanawa. Pendapat lain mengatakan agama hindu yang
berkembang di tarumanegara adalah hindu brahma, pendapat ini
didasarkan adanya pemberian 1000 ekor lembu dari punawarman
adalah hindu ciwa karena prasasti-prasasti tarumanegara
menggunakan huruf palawa. Huruf palawa ini berasal dari india
selatan demikian pula hindu ciwa yang terkuat dari selatan.
d. Keadaan Sosial Masyarakat
Masyarkat tarumanegara hidup dari bercocok tanam hal ini dapat
diketahui dari isi prasasti yang menyebut-nyebut tentang usaha
punawarman untuk menggali saluran yang diberi nama gonati,
penggalian sungai bekasi dan lain-lain.
e. Keruntuhan
Tidak diketahui secara persis sebab-sebab keruntuhan kerajaan
tarumanegara, namun bila kita mau menilik prasasti kota kapur
(sriwijaya) yang menyebutkan sriwijaya terpaksa berperang dengan
bumi jawa (tarumanegara) karena tidak taat kepada sriwijaya.
3. Sriwijaya
Kerajaan sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. pendirinya adalah
Dapunta Hyang (prasasti kedukan bukit).
a. Letak
Pada mulanya letak sriwijaya tidak di Palembang, melainkan di
Muara Takus atau minanga Tamwan yaitu daerah pertemuan antara
sungai Kampar kanan dan Kampar kiri. Pendapat ini diperkuat
dengan pendapat I-Tsing yang mengatakan bahwa daerah sriwijaya
dilalui garis khatulistiwa. Daerah yang dimaksud adalah daerah
pertemuan antara sungai Kampar kanan dengan Kampar kiri atau
muara takus. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota
sriwijaya pindah ke Palembang.
b. Sumber
Sumber-sumber yang memperkuat adanya kerajaan sriwijaya berupa :
1. Sumber berita china yang menyebutkan di sebuah pulau di laut
selayan (sumatera) ada Negara yang bernama Kan-to-li, yang
pernah mengirimkan utusannya ke china abad 5 hingga
pertengahan abad 6. Pendapat ini diperkuat oleh I-Tsing yang
mengatakan negerinya dikelilingi oleh benteng-benteng. Di negeri
ini banyak pendeta belajar agama budha. Pendeta china yang akan
belajar ke india dianjurkan belajar dahulu di sriwijaya selama 2
tahun di bawah bimbingan pendeta sakyakirti.
2. Sumber tertulis berupa 5 buah prasasti yang ditulis dalam huruf
palawa dengan bahasa melayu kuno, prasasti tersebut antara
lain :
a. Prasasti kedukan bukit
Prasasti ini ditemukan di tepi sungai tatang-palembang.
Berangka tahun 683 M/605 caka. Isinya seorang bernama
Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidayatra) yang
diikuti 20.000 tentara dari minanga Tamwan (maksudnya
mengadakan perluasan wilayah)
b. Prasasti talang tuo
c. Prasasti telaga batu
d. Prasasti kota kapur dan karang birahi
c. Keadaan social ekonomi
Masyarkaat sriwijaya hidup dari berdagang. Kondisi yang baik dan
menguntungkan ini menyebabkan sriwijaya menjadi pusat
perdagangan nasional dan pusat pedagangan di asia tenggara.
Sriwijaya banyak dikunjungi pedagang-pedangan dari luar seperti
india, birma, siam, Persia dan philipina serta china. Barang
dagangannya antara lain kapur, penyu dan daging. Sebagai pusat
perdagangan sriwijaya banyak memperoleh pemasukan dari :
a. Bea cukai barang
b. Bea cukai keluar masuk kapal
c. Hasil keuntungan perdagangan sriwijaya dan
d. Upeti dari daerah taklukan.
d. Agama budha
Agama budha yang berkembang di siriwijaya adalah budha
Mahayana. Kedudukan sriwijaya sebagai pusat perdagangan di asia
tenggara sangat menguntungkan perkembangan agama budha di
sriwijaya. Sehingga akhirnya sriwijaya berhasil menjadikan
kerajaanya sebagai pusat agama budha di asia tenggara. Guru agama
budha di sriwijaya yang terkenal adalah Sakyakirti dan Dharmakirti.
Untuk meningkatkan kualitas sriwijaya sebagai pusat agama budha,
sriwijaya mengadakan kerjasama dengan kerajaan pala di india. Hal
ini dapat diketahui dari isi prasasti nalanda (860) yang berisi
“pembebasan pajak beberapa buah desa agar memberi nafkah kepada
para biksu dalam sebuah wihara yang dibangun oleh balaputradewa.
e. Kebudayaan
Kerajaan sriwijaya adalah kerajaan maritim yang memperhatikan
masalah kebudayaan. Ada sebuah peninggalan yang berupa candi
yang memperkuat keberadaan sriwijaya yaitu candi muara takus.
f. Hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Mataram
Pada masa pemerintahan darmasetu, Sriwijaya pernah mengadakan
hubungan persahabatan dengan mataram. Ketika mataram diperintah
oleh dinasti syailendra. Peristiwa ini dapat kita lihat dari isi prasasti
ligor (775) yang menyebut-nyebut nama dinasti saylendra (wisnu).
Untuk mempererat hubungan kedua kerajaan kemudian diadakan
perkawinan politik antara samaratungga (putra raja indra) dengan
Dewi Tara (putrid Darmasetu) yang melahirkan balaputradewa.
Balaputradewa kelak menjadi raja sriwijaya.
g. Hubungan sriwijaya dengan india
Hubungan sriwijaya dengan india dilakukan dengan kerajaan pala
dan cola. Hubungan sriwijaya dengan pala dititikberatkan pada
bidang agama dan kebudayaan. Peristiwa ini dapat kita ketahui dari
isi prasasti nalanda (860) yang menyebutkan “pembebasan pajak
beberapa buah desa agar dapat memberikan nafkah kepada para biksu
dalam sebuah wihara yang dibangun oleh balaputradewa di benggala”
Sementara itu hubungan dengan kerajaan cola yang semula berjalan
baik, berubah menjadi permusuhan ketika cola diperintah oleh raja
Rajendracola. Rajendracola menyerang sriwijaya pada tahun 1023
dan berhasil membinasakan kerajaan sriwijaya. Prasasti ini dimuat
dalam prasasti Tanjore tahun 1030M
h. Keruntuhan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya pernah jaya sejak abad 8M mulai abad 12
mengalami kemunduran. Adapun factor-faktor penyebabnya adalah :
1. Bandar sriwijaya semakin lama letaknya semakin jauh dengan
pantai
2. Adanya ekspedisi pamalayu dari singasari
3. Serangan kubilai khan
4. Persaingan dengan islam
5. Harga barang-barang di sriwijaya dan bea cukai di sriwijaya
semakikin mahal
6. Akibat serangan majapahit 1377M
4. Mataram Kuno
a. Dinasti Sanjaya
Pada abad 8 M di jawa tengah berdiri kerajaan yang bercorak hindu
yaitu mataram kuno. Raja pertamanya adalah sanna.
1. Letak
Kerajaan mataram kuno terletak di Jawa Tengah bagian utara
(dinasti sanjaya) dan jawa tengah bagian selatan (dinasti
saylendra). Kerajaan mataram kuno wilayahnya subur karena
dikelilingi gunung-gunung yang menghasilkan mata air yang
bermanfaat bagi pertanian penduduk mataram kuno.
2. Mataram kuno didirikan sanjaya tahun 732 M. buktinya prasasti
canggal yang berisi tentang pendirian sebuah lingga oleh sanjaya.
Lingga adalah lambing pendirian Negara dan dewa ciwa.
3. Raja-raja dinasti sanjaya
Untuk mengetahui raja-raja keturunan dinasti sanjaya dapat
diketahui dari isi prasasti kedu atau mantyasih atau terkenal
dengan nama prasasti balitung tahun 907 M.
Menurut prasasti tersebut susunan dinasti sanjaya adalah :
1. Sanjaya
2. Panangkaran
3. Panunggalan
4. Waruk
5. Garung
6. Rake Pikatan
7. Rake Kayuwangi
8. Watuhumalang
9. Watukuro Dyah Balitung
b. Dynasty Syalendra
Pada akhir abad 8 M di jawa tengah bagian selatan muncul dinasti
baru yaitu diasti saylendra. Dinasti ini akhirnya berhasil mendesak
dinasti sanjaya ketika dinasti sanjaya diperintah panagkaran.
Keterangan ini dapat dilihat dari prasasti kalasan (778) yang
menyebutkan “panagkaran seolah-seolah diperintah oleh raja wisnu
untuk mendirikan candi kalasan”. Dari isi prasasti kalasan dapat
diambil kesimpulan bahwa kerajaan dinasti sanjaya terdesak oleh
dinasti saylendra dan bisa jadi sanjaya hidup berdampingan dengan
dinasti saylendra.
1. Raja-raja dinasti saylendra
Susunan raja dinasti saylendra adalah ;
a. Banu (752 – 775)
b. Wisnu (775 – 782)
c. Indra (782 – 812)
d. Samaratungga (812 – 833)
e. Pramodyawardani (833 – 856)
Pada masa pemerintahan indra. Mataram mengalami kejayaan.
Mataram dijadikan Negara agraris dan maritime, bahkan berhasil
menyaingi kerajaan sriwijaya. Tahun 812 raja indra meninggal
dan dia digantikan samaratungga. Pada masa pemerintahan
samaratungga di bangun candi Borobudur (abad 9)
Pada masa pemerintahan samaratungga merupakan kemunduran
bagi dinasti saylendra. Untuk menjaga kelangsungan keturunan
samaratungga mengadakan perkawinan politik dengan
pramodawardani (dynasty saylendra) dengan rakai pikatan
(dinasti sanjaya)
Pada tahun 833 samaratungga wafat tahta jatuh ketangan rakai
pikatan (menantu). Pada saat inilah anak samaratungga yang lain
yaitu Balaputradewa mengadakan perebutan kekuasaan terhadap
rakai pikatan. Perebutan kekuasaan itu dapat digagalkan dan
balaputradewa lari ke sriwijaya dan menjadi raja disana. Masa
pemerintahan rakai pikatan dibangun candi prambanan yang
megah dan mengagumkan.
Tahun 856 rake pikatan turun tahta, ia digantikan oleh raja-raja
sesudahnya seperti ;
a. Rake Kayuwangi (856 – 886)
b. Rake Watuhumalang (886 - 898)
c. Balitung (898 – 910)
d. Daksa (910 – 919)
e. Tulodong (919 – 924)
f. Wawa (924 – 929)
2. Mataram Pindah ke Jawa Timur
Sejak pemerintahan Mpu sendok ibu kota mataram pindah ke jawa
timur (abad 10M). kepindahan mataram ke jawa timur tidak
diketahui secara pasti sebab-sebabnya. Namun ada beberapa
pendapat yang menerangkan sebab kepindahan ibukota mataram
ke jawa timur karena adanya bencana alam berupa gunung berapi
di jawa tengah, ancaman dari sriwijaya dan jawa timur lebih baik
untuk perdagangan dan lebih maju untuk memerdekakan diri
(sendok mendirikan wangsa sendiri).
3. Mpu Sendok
Mpu sendok naik tahta pada tahun 929 M dengan gelar Sri Ishana
Wikrama dharmotunggadewa (dinasti Ishana). Mpu sendok
merupakan peletak dasar berdirinya kerajaan-kerajaan di jawa
timur. Sendok mendirikan dinasti baru yang disebut dinasti
ishana. Pusat pemerintahannya ada di watugaluh. Mengenai
jalannya pemerintahan mpu sendok tidak diketahui secara pasti.
Namun diperkirakan berjalan tertib dan aman. Hal ini dapat
diketahui dari usaha-usaha yang dia lakukan seperti pembangunan
irigasi, menghimpun kitab agama Budha Tantrayana “sang hyang
kamahayanikan” yang tertulis oleh sambara surya warana. Dari
keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa toleransi
beragama waktu itu cukup baik, sebab mpu sendok yang hindu
ternyata mengijinkan ditulisnya kitab agama budha san hyang
kamahayanikan.
Untuk mengetahui silsilah dan keturunan mpu sendok dapat
dilihat dalam prasasti airlangga yang disebut prasasti Calcutta
tahun 1042. Silsilahnya adalah sebagai berikut :

Empu Sendok

Lokapala
+
Sri Ishana Tunggawijaya
+ Permaisuri

Makuta Wangsa Wardana +


Udayana

Darmawangsa Mahendrata
Erlanga

Raja sesudah mpu sendok adalah sri ishanatunggawijaya yang


kawin dengan lokpala mempunyai anak bernama
makutawangsawardana. Makutawangsawardana punya anak
mahendradata yang kawin dengan udayana dari Bali. Dari
perkawinan tersebut lahirlah airlangga.
Airlangga punya anak bernama samarawijaya dan panji garakasan
yang nantinya menjadi penumbuh berdirinya kerajaan Kediri.
4. Dhamawangsa (991 – 1016)
Dalam prasasti Calcutta status darmawangsa tidak diketahui
secara jelas. Mungkin ia kakak mahendrata, anak
makutawangsawardana dari isteri selir.
Darmawangsa merupakan seorang raja yang memiliki pandangan
yang luas. Ia mempunyai perhatian yang besar terhadap
negaranya, baik di bidang pemerintahan, ekonomi dan
kebudayaan. Untuk merealissikan cita-citanya ini darmawangsa
melakukan usaha-usaha seperti berikut ini ;
a. Kitab mahabarata disadur ke dalam bahasa jawa kuno woyasa
kresna dwipayana.
b. Melakukan ekspansi ke sriwijaya (991) dan berhasil
menguasainya. Bukti bahwa sriwijaya dikuasai dharmawangsa
yaitu ketika utusan sriwijaya yang berkunjung ke china hendak
pulang kembali tertahan di kanton karena negerinya
(sriwijaya) sedang menghadapi serangan dari jawa. Tahun 992
utusan tersebut berusaha pulang lagi namun hanya sampai di
campa saja karena negerinya diduduki oleh jawa.
Dengan jatuhnya wora-wari itu? Mungkin wora-wari adalah
raja bawahan dharmawangsa atau wora-wari adalah alat
sriwijaya untuk mebalas dharmawangsa.
5. Airlangga (1019 – 1049)
Pada tahun 1019 airlangga naik tahta atas permintaan para
brahmana dengan gelar sri maharaja rake hulu lokeswara
dharmawangsa airlangga. Dengan susah payah airlangga akhirnya
bisa menyatukan bekas reruntuhan kerajaan dharmawangsa. Ibu
kota yang semula berada di Wutan Mas dipindahkan ke kahuripan
1037.
Airlangga adalah seorang raja yang memiliki perhatian besar
terhadap kemajuan negarannya dan kemakmuran rakyatnya. Hal
ini Nampak dalam usahanya seperti berikut :
a. Memperbaiki pelabuhan hujung galuh yang terletak di sungai
brantas
b. Pelabuhan kambang putih di tuban dibebaskan pajak
c. Membuat tanggul di waringin pitu agar sungai brantas airnya
tidak muntah.
Agama dan kebudayaan
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan airlangga
adalah agama hindu waisnawa. Hal ini Nampak pada candi
belahan dimana airlangga diwujudkan sebagai sebuah arca sebagai
wisnu menaiki garuda.
Untuk mengenang jerih payah airlangga mempersatukan kerajaan
yang porak-poranda disusunlah kitab arjunawiwaha oleh mpu
kanwa 1030. Inilah hasil sastra zaman airlangga yang sampai pada
kita. Sementara airlangga sendiri sebelum mengundurkan diri jadi
pertapa, ia telah membangunkan sebuah pertapaan bagi anaknya
sangramawijaya di pucangan (gunung penanggungan).
Pembagian wilayah
Sebelum airlangga mengundurkan diri dari tahtanya, ia membagi
wilayah kerajaannya menjadi dua bagian. Tugas ini desarahkan
kepada Mpu Barada yang terkenal kesaktiannya. Dua kerajaan itu
adalah jenggala (singasari) dengan ibukotanya di kahuripan dan
panjalu (Kediri) dengan ibukotanya di Daha
Batas kedua kerajaan tersebut adalah gunung kawi ke utara dan
keselatan pada tahun 1040 M
Atas pembagian wilayah menjadi dua oleh airlangga yaitu untuk
menghindari perebutan kekuasaan diantara anak-anak airlangga
sendiri dari garwo selir sepeninggal airlangga. Sebab
sanggramawijaya yang mestinya berhak atas tahta ayahnya tak
bersedia menggantikannaya, dia memilih bertapa.
5. Kerajaan Kediri
Sepeninggal airlangga 1049, apa yang pernah dikawatirkan itu benar-
benar terjadi. Penguasa jenggala panji garasakan dengan penguasa
panjalu samarawijaya. Ketika panjalu/Kediri diperintah oleh jayabaya,
jenggala berhasil ditaklukan. Dengan demikian jawa timur tinggal ada
satu kerajaan yaitu panjalu/Kediri. Peristiwa pendudukan jenggala oleh
Kediri dikisahkan dalam kitab baratayuda yang digubah oleh mpu sedah
dan panuluh.
Raja-raja Kediri
Menurut para raja-raja yang pernah memerintah Kediri adalah sebagai
berikut :
a. Jayarasa
b. Bameswara
c. Jayabaya
d. Sarweswara
e. Aryeswara
f. Candra
g. Kameswara
h. Kertajaya.
Keruntuhan Kediri
Raja Kediri terakhir adalah raja kertajaya (1185 – 1222). Raja ini
terlibat perselisihan dengan para brahmana, karena para brahmana
diperintah untuk menyembah kepadanya. Para brahmana kemudian
mencari perlindungan kepada ken arok yang waktu itu juga berselisih
dengan kertajaya karena tidak mengakui ken arok sebagai akuwu
tumapel. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh ken arok untuk
memberontak . tahun 1222 ken arok berhasil mengalahkan kertajaya.
Dengan kekalahan kertajaya maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.
Kesusastraan
Kesusastraan zaman Kediri mengalami perkembangan sangat pesat. Hal
ini dapat dilihat dari jumlah karya sastra yang ada pada waktu itu,
missal :
a. Baratayudha disusun oleh mpu sedah dan panuluh
b. Krenayana disusun oleh mpu triguna
c. Gatutkacasraya ditulis oleh mpu panuluh
d. Hariwangsa ditulis oleh mpu panuluh
e. Smaradhana ditulis oleh mpu dharmaja
f. Lubdaka dan warsantcaya oleh mpu tan akung
g. Sumana santaka ditulis oleh mpu monaguna.
6. Kerajaan Singasari
a. Ken arok (1222-1227)
Pendiri kerajaan singasari adalah ken arok dengan gelar Sri Ranggah
Bathara sang amurwabhumi tahun 1222 M. seberlum menjadi raja
ken arok adalah akuwu tumapel. Pada tahun 1222 M ken arok dibantu
para brahmana menyerang kertajaya di Kediri. Dalam pertempuran di
Genter, kertajaya dapat dikalahkan, maka naiklah ken arok menjadi
raja singasari. Ken arok mendirikan dinasti baru dengan nama dinasti
rajasa. Ken arok menjadi raja hanya 5 tahun karena dibunuh anak
tirinya yaitu anusapati. Ken arok wafat dan dimakamkan ke kagengan
dalam bangunan suci siwa dan budha.
b. Anusapati
Anusapati menduduki singgasana singasari setelah membunuh ayah
tirinya dengan keris mpu gandring. Anusapati memerintah +selama
21 tahun sejak 1227-1248 M. pemerintahan anusapati dibayang-
bayangi balam dendam dari putra Ken arok dengan ken umang yaitu
tohjoyo. Pada tahun 1248 tohjoyo berhasil membunuh anusapati
kerika sedang menyabung ayam. Anusapati wafat dan dimakamkan di
candi kidal (malang).
c. Tohjoyo (1248)
Tohjoyo memerintah tidak lama karena pada tahun itu juga ia
dibunuh oleh ronggowuni (anak anusopati) lewat kaki tangannya
yaitu lembu ampal dan mahesa cempaka. Tohjoyo meninggal dan
dimakamkan di candi katang lumbang.
d. Ronggowuni
Ronggowuni menjadi raja bergelar sri jaya wisnu wardhana. Dalam
menjalankan ia didampingi oleh mahesa cempaka diberi kedudukan
ratu angabaya dengan gelar narasingamurti. Ronggowuni merupakan
raja pertama singasari yang namanya disebutkan dalam prasasti
degnan memakai gelar mapanji smingrat.
Pada tahun 1254 ronggowuni mengangkat anaknya kertanegara
sebagai raja muda (yuwara). Pengangkatan kertanegara ini
dimaksudkan sebagai persiapan sewaktu-waktu ronggowuni tiada,
kertanegara sudah siap menggantikan.
Untuk menciptakan keamanan dan ketentraman, ronggowuni
membangun pertahanan di canggu lor. Tahun 1268 ronggowuni
meninggal dan didharmakan di weleri sebagai siwa dan jayagu
sebagai budha amogapasa, tak lama kemudian mahesa cempaka juga
meninggal, ia didharmakan di kumpeter dan wudi kuncir.
e. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir singosari dengan gelar Sri
Maharadja Sri Kertanegara cita-citanya ialah hendak menyatukan
nusantara. Untuk merealisasikan cita-citanya ini kertanegara
mengadakan ekspedisi pamalayu 1275. Tujuan ekspedisi ini adalah
untuk mempererat hubungan dengan kerajaan melayu dan sekaligus
untuk melemahkan kedudukan sriwijaya serta membendung mongol.
Untuk memepererat hubunban denga melayu, kertanegara
mengirimkan hadiah berupa aptung amogapasha beserta 14 patung
pengiringnya kepada penguasa melayu sri maharaja mauliwarmadwa.
Demikian pula penguasa melayu mengakui kekuasaan singasari. Pada
tahun 1280, 1281 dan 1286 Kubhilai khan mengirimkan utusannya ke
singasari agar singasari mengakui kekuasaan kubhilai khan. Karena
kesalnya kertanegara, utusan kubhilai khan dibuat cacat ketika
datang lagi tahun 1289 M. akibat tindakan kertanegara tersebut
kubhilai khan marah karena dianggap penghinaan. Oleh karena itu
kubhilai khan mengirim tentaranya untuk menghukum kertanegara
tahun 1292 M. namun kedatangan kubhiliai khan ini terlambat karena
kertanegara sudah meninggal setahun sebelumnya akibat serangan
Jaayakatwang.
Keruntuhan Singasari
Singasari runtuh karena serangan jayakatwang (raja kertanegara)
tahun 1292. Waktu itu kertanegara dan pembesar lainnya sedang
mengadakan upacara keagamaan. Sementara pasukan singasaari
sedang mengadakah ekspedisi pamalayu, sehingga dengan mudah
singasari dikuasai musuh. Kertanegara wafat dan dimakamkan di
candi jawi sebagai siswa budha.
7. Kerajaan Bali
Untuk mengetahui perkembangan kerajaan bali dari sumber berupa
berita cina yang mengatakan bahwa disebelah timur dari kerajaan Hling
terdapat Dwa-ta-pan. Menurut para ahli dwa-ta-pan adalah bali
Sumber sejarah kerajaan bali juga dapat diketahui dari sumber prasasti
seperti prasasti berangka tahun 882 M (804 saka) yang berisi tentang
pembuatan pertapaan di bukit kintamani. Prasasti lainnya berangka
tahun 896 M dan 911 M yang isisnya juga menyebut tempat suci dan
menyebutkan istana raja yang terletak di singhamandawa tanpa
menyebut rajanya.
a. Keadaan pemerintahan
Menurut para ahli raja-raja bali berasal dari keturunan wangsa
warmadewa. Raja inilah yang dianggap sebagai raja tertua di Bali
yang kemudian menurunkan raja-raja di Bali seperti :
1. Raja Sri KEsari Warmadewa
2. Raja ungrasena
3. Raja haji tabanendra warmadewa
4. Raja jayasing warmwdewa
Sejak tahun 960 M jayasing mulai ikut memerintah dengan
kedudukan sebagai putra mahkota. Dalam sebuah prasastinya
disebutkan bahwa raja jayasing membuat pemandian di desa
manukraya pemandian tirta empul dekat istana tampak siring.
5. Raja jayasadhu warmadewa
6. Sri maharaja sri wijaya mahadewi
7. Raja udayana warmadewa
8. Raja anak wungsu
9. Waja walprabu
10. Raja jayasakti
b. Keadaan social ekonomi
Masyarakat di bali hidup bercocok tanam dan berdagang. Mereka
punya kebiasaan apabila orang meninggal mayatnya dihiasi dengan
emas dan diberi wangi-wangian lalu dibakar.
c. Agama
Agama yang berkembang di bali sebagian besar adalah hindu
waisanawa maupun hindu siwa serta sebagian masyarakat ada yang
memeluk agama budha. Agama hindu di bali berkembang pesat
sehingga bali dijuluki museum hidup.
8. Kerajaan Pajajaran
a. Pendiri
Pendiri kerajaan pajajaran adalah maharaja sri jayabupati
jayamanahen wisnumurti samararijaya
sakalabhuwanamandaleswaranindita haro gowardhana
wikramothunggadewa atau terkenal dengan sebutan jayabhupati saj.
Karena pajajaran berdiri abad 11, yang terletak di prahajyan sunda-
jawabarat. Sumber yang memperkuat keterangan ini adalah prasasti
sanghyang tapak yang berangka tahun 1050 M yang ditemukan di
kampong pangcalikan dan bantamucang di tepi sungai citatih daerah
cibadak.
Prasasti sanghyang tapak menyebut-nyebut nama maharaja
jayabhupati sebagai raja sunda. Prasasti ini berisi kutukan terhadap
siapa yang melalnggar larangan-larangan untuk memasuki sebagian
sungai yang terletak di sebelah timur sanghyang tapak, tertutup bagi
segala macam penangkapan ikan. Barang siapa melanggar larangan
ini akan termakan sumpah yaitu terbelah kepalanya, terminum
darahnya, terpotong ususnya, terhisap otaknya, dan terbelah dadanya.
b. Pemerintahan
Pada masa pemerintahan sri jayabhupati ibukota pajajaran berada di
pakwan pajajaran, tetapi kemudian pindah ke kawali-cirebon. Raja-
raja pajajaran sesudah sri jayabhupati adalah :
1. Rahyang niskala wastu kencana
2. Rahyang dewa niskala
3. Sri baduga maharaja, merupakan raja yang namanya banyak
disebut-sebut karena pada masa pemerintahannya terjadi peristiwa
bubad tahun 1357. Peristiwa ini mengakibatkan raja dan para
pembesar keraton lainnya meninggal karena serangan tentara
gajah mada di bubat.
4. Hyang bunisora
5. Prabu niskala wastu kencana
6. Tohaan
7. Ratu jayadewata
8. Ratu samiam (suraweisa)
c. Agama
Agama yang dianut oleh pajajaran adalah hindu waisanawa. Hal ini
dapat dilihat dari nama raja pajajaran yang menggunakan gelar
wisnumurti.
d. Keadaan social ekonomi mayarakat
Kerajaan sunda memiliki pelabuhan yaitu : banten, pontang, cigede,
tangara, kalapa, cimanuk. Melalui enam pelabuhan inilah masyarakat
pajajaran melakukan kegiatan perdagangan dan pelayaran dengan
daerah-daerah lain serta Negara lain. Barang dagangan yang mereka
jual berupa hasil masyarakat seperti lada, asam, beras dan barang-
barang lain yang diperoleh dari pelabuhan lain seperti sayur-mayur,
sapi, kambing, biri-biri, babi, tuak, serta buah-buahan.
Disamping masyarakat melakukan aktivitas perdagangan sebagian
dari mereka juga ada yang bercocok tanam khususnya bagi mereka
yang ada di pedalaman.
9. Kerajaan Majapahit
a. Raden wijaya
Pendiri kerajaan majapahit adalah raden wijaya tahun 1293 M dengan
gelar kertajaya jayawardhana. Raden wijaya adalah menantu
kertanegara yang gugur tahun 1292 akibat serangan jayakatwang raja
Kediri.
1. Tindakan-tindakan raden wijaya setelah menjadi raja
Setelah raden wijaya berhasil menjadi raja majapahit, ia
mengambil beberapa tindakan yang dianggap penting yaitu :
a) Mengawini keempat putrid kertanegara yaitu Tribhuwaneswari
kemudian beranak jayanegara, narendraduhita, dewi
prajnaparamita dan dewi gayatri beranak
tribhuwanatunggadewi dan raja dewi maharajasa. Disamping
keempat istri raden wijaya punya istri dari melayu dara petak
(hadiah dari melayu)
b) Arya wiraraja diberi wilayah sebelah timur majapahit yaitu
lumajang sampai blambangan.
c) Ronggolawe dijadikan bupati tuban, tetapi tidak puas yang
akhirnya memberontak.
d) Nimbi dijadikan patih hamangkubumi, suatu jabatan yang
strategis yang banyak diirikan teman-temannya.
e) Sora yang ikut menyelamatkan raden wijaya dijadikan wakil
patih
f) Desa kudadu dijadikan daerah perdikan karena membantu
melindungi raden wijaya dari kejaran musuh (jayakatwang)
2. Keadaan politik pemerintahan
Langkah usaha yang dilakukan raden wijaya dengan memeberikan
kedudukan kepada orang-orang yang berjasa seperti ronggolawe
dan kawan-kawannya merupakan cara yang bagus. Namun langkah
tersebut ternyata belum memuaskan bagi mereka. Akibatnya
mereka yang tidak puas dengan pemberian tersebut melakukan
pemberontakan. Pada masa pemerintahan raden wijaya terjadi
beberapa peristiwa yang menggoncang pemerintahannya antara
lain :
a) Pemberontakan ronggolawe
Ronggolawe memberontak karena tidak puas dengan jabatan
yang diberikan kepadanya. Ronggolawe menghendaki jabatan
sebagai patih yang diberikan kepada nambi.
b) Pemberontakan sora
Karena fitnahan yang dilancarkan halayuda akhirnya terjadi
bentrokan antara pasukan majapahit dengan rombongan sora
yang hendak menghadap kepada raja majapahit. Dalam
peristiwa ini rombongan sora binasa. Peristiwa ini dikisahkan
dalam kidung sorandaka.
Raden wijaya wafat
Tahun 1309 raden wijaya wafat, ia digantikan oleh jayanegara
anak raden wijaya dengan tribuanaswari. Raden wijaya
dimakamkan di candi ciwa disamping blitar
b. Raja Jayanegara
Masa pemerintahan jayanegara merupakan masa suram bagi kerajaan
majapahit karena pada masa ini majapahit banyak dilanda kekacauan.
Jayanegara orangnya lemah, mudah dipengaruhi dan memiliki sifat
yang kurang terpuji, sehingga dijuluki kologemet yang artinya orang
lemah yang jahat.
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi masa jayanegara.
1. Pemberontakan kuti semi 1319
Kuti dan semi adalah anggota pasukan dharmaputra. Pasukan
dhamaputra adalah pasukan elit jaya Negara yang dimanjakan
oleh raja. Tetapi pasukan ini sendiri kurang senang terhadap
jayanegara. Pada tahun 1319 kuti semi menduduki ibukota
kerajaan majapahit, sehingga jayanegara terpaksa diungsikan di
desa badander (peristiwa badander). Pemberontakan kuti akhirnya
berhasil dipadamkan pasukan bhayangkari pimpinan gajah mada.
2. Pemberontakan nambi
Karena fitnah dan hasutan yang dilancarkan halayuda terhadap
nambi, akhirnya nambi terseret ke dalam jurang perselisihan
dengan jayanegara, diakhiri dengan meninggalnya nambi dan
hancurnya daerah lumajang.
3. Peristiwa Tanca 1328
Pada suatu hari istri tanca (tabib kerajaan) digoda oleh
jayanegara. Rasa cemburupun muncul di hati tanca. Pada suatu
hari jayanegara mengidap penyakit bisul yang mengganggu
kesehatan jayanegara. Tanca sebagai tabib kerajaan dipanggil
untuk memotong bisul tersebut. Sehabis mengoperasi pisau yang
dipakai tanca ditusukan ke dada jayanegara hingga meninggal.
Sementara tanca sendiri kemudian dibunuh oleh gajah mada.
c. Tribhuwanatunggadewi (1328-1350)
Tribhuwanatunggadewi adaalh anak raden wijaya dengan gayatri. Ia
menjadi penguasa majapahit karena menggantikan gayatri yang sudah
menjadi bhiksuni (pertapa). Pada masa pemerinthannya terjadi
pemberontakan sadeng 1331. Peberontakan ini berhasil dipadamkan
gajah mada. Keberhasilan gajah mada ini semakin memperlancar
jalan gajah mada untuk menggantikan patih arya tadah yang sakit-
sakitan.
Pada tahun 1334 arya tadah mengundurkan diri. Gajah mada ditunjuk
sebagai patih hamangkubumi. Dalam pelantikannya gajah mada
mengucapkan program politiknya yang sering disebut sumpah palapa
yang bunyinya “Huwus kalah nusantara, isun amukti palapa; huwus
kalah gurun, seram, tanjungpura, haru, Pahang, dompo, bali, sunda,
Palembang, tumasik, barulah saya akan istirahat”
Untuk merealisasikan cita-citanya tersebut orang-orang yang
dianggap lawan disingkirkan dan diganti pejabat baru yang
mendukung politiknya. Selain itu gajah mada mengangkat mpu nala
untuk memimipin pasukan guna menundukan Indonesia barat.
Pada tahun 1350 trihuwanatunggadewi turun tahta karena gayatri
meninggal dunia. Tahta diserahkan kepada hayam wuruk yang waktu
itu masih muda.
d. Hayam wuruk 1389 – 1429
Hayam wuruk adalah anak tribhuwanatunggadewi dengan
kertawardana. Ia memerintah sejak tahun 1350 dengan gelar sri
rajasanagara. Hayam wuruk merupakan raja terbesar majapahit. Pada
masanya hampir seluruh nusantara dipersatukan kecuali pajajaran.
Untuk menundukan pajajaran digunakan cara perkawinan politik
yang mengakibatkan terjadinya peristiwa bubat 1357.
Pada tahun 1364 gajah mada meninggal dunia, kemudian tahun 1389
hayam wuruk juga meninggal dunia. Meninggalnya kedua tokoh
penting dalam kerajaan majapahit ini menyebabkan majapahit
mundur.
e. Wirakramadana 1389 -1429
Wirakrawardana adalah kepnakan hayam wuruk. Ia berhak mewarisi
tahta karena ia kawin dengan kusumawardani anak hayam wuruk
dengan paduka sri. Sementara istri selir hayam wuruk mempunyai
anak bernama wirabumi (penguasa blambangan). Meninggalnya
hayam wuruk majapahit dilanda perang saudara.
Perang paregreg 1406
Perang paregreg adalah perang saudara antara majapahit barat
dengan majapahit timur yaitu antara wikrawardana melawan
wirabumi. Perang ini dimengangkan majapahit barat/wikrawardana.
Keruntuhan Majapahit
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk, kerajaan majapahit mulai
mundur. Sebab-sebabnya adalah :
1. Meninggalnya gajah mada sebagai seorang pemimpin yang seba
bisa
2. Tak ada pembentukan pemimipin baru yang cakap sepeninggal
gajah mada
3. Adanya perang saudara / paregreg
4. Banyak daerah-daerah yang melepaskan diri karena majapahit
mulai lemah dan
5. Pengaruh masuknya agama islam.
Karena majapahit runtuh dan berakhir pada tahun 1478 akibat
serangan Girindrawardana dari Kediri. Waktu itu majapahit dipimpin
oleh kertabumi (1468 – 1478)
Susunan pemerintahan majapahit
Susunan pemerintahan majapahit pada masa hayam wuruk adalah
sebagai berikut :
1. Dewan sapta prabu, adalah dewan penasihat raja
2. Mahamentri kartini, adalah jabatan kehormatan yang terdiri atas
Indonesia Hino, Indonesia Halu, Indonesia Sirikan
3. Pancaring wilwakita adalah dewan eksekutif yang bertugas
menjalankan pemerintahan sehari-hari.
4. Dharma dyaksa adalah jabatan yang mengurusi masalah agama.
Dharma dyaksa ada dua yakni dhrama dyaksa kaciwan mengurusi
agama hindu dan ring kasogatan mengurusi agama budha.
5. Paningkah sri narendra dwipa, adalah jabatan peradilan seperti
mahkamah agung.
Hasil sutra majapahit
1. Hasil karya sastra lama
a. Kitab Negarakertagama karangan mpu prapanca 1365. Isinya
menguraiakan kerajaan majapahit
b. Kitab sutasoma oleh mpu tantular. Dalam kitab ini terdapat
ungkapan “Bhinneka Tunggal Ika, tan hana dharma mangwra”
yang kemudian dipakai semboyan Negara kita.
c. Kitab arjunawiwaha oleh mpu tantular
d. Kitab kuntjarakarna, pengarangnya tidak jelas
e. Kitab parthayajna tidak jelas pengarangnya.
2. Hasil karya sastra baru
a. Kitab pararaton oleh mpu tantular isinya menceritakan
dongeng ken arok sampai raja-raja singasari sampai majapahit,
isinya sebagian besar berupa mitos dan dongeng
b. Kidung sundayana, isinya menceritakan tentang peristiwa
bubat
c. Kidung sorandaka, yang isinya tentang pemberontakan sora.
d. Panjiwijayakrama, menceritakan raden wijaya sampai menjadi
raja majapahit
e. Kitab pamancangih, berisi sejarah para dewa
f. Kitab usana jawa, isinya tentang penaklukan gajah mada
terhadap pulau bali
g. Kitab usana bali, isinya tentang kekacauan bali akibat
keganasan maya danawa
h. Tantu paggelaran, isinya tentang pemindahan gunung
mahameru ke pulau jawa
i. Kitab caon arang dan korawasrama.

B. System dan struktur social ekonomi (perdagangan, tenaga kerja,


penguasaan tanah pajak dan transportasi) masyarkat pada masa
kerajaan hindu-budha.
1. System dan struktur social masyarakat
Masuknya agama hindu-budha ke Indonesia mempengaruhi kehidupan
social dan struktur masyarakat Indonesia. Sebelum hindu dan budha
datang di Indonesia masyarakat belum mengenal stratifikasi masyarakat.
Namun setelah hindu datang di Indonesia masyarkat mulai mengenal
yang disebut system kasta. Pembagian masyarkat berdasarkan kasta
semula merupakan upaya orang arya (di india) agar darah keturunannya
tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan
pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat,
dimana orang-orang arya menduduki posisi penting seperti kasta
brahmana, ksatria, waisya, dan sudra ditempati orang-orang dravida.
Sementara didalam agama budha masyaraktnya pun terbagi menjadi
a. Biksu-biksuni
Bhiksu dan Bhiksuni adalah pemeluk agama Budha yang telah
berhasil meninggalkan sifat keduniawiannya dan telah menempati
tempat tersendiri, yaitu biara. Para bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni
(perempuan) harus menaati aturan-aturan yang telah ditentukan
dalam biara, mereka tidak bisa bebas sebagaimana masyarakat umum
b. Upasaka-upasika
Adalah masyarkat budha yang tingkatannya masih seperti masyarakat
kebanyakan. Mereka tidak begitu terikat dengan aturan-aturan seperti
para bhiksu dan bhiksuni. Mereka adalah mayarakat awam yang
belum banyak memperoleh atau memahami tentang ajaran agama
budha. Golongan masyarakat ini merupakan golongan mayoritas.
2. System dan struktur ekonomi (perdagangan, tenaga kerja dan
transportasi) masyarakat pada masa kerajaan hindu-budha.
Raja-raja pada zaman hindu budha memiliki kekuasaan yang sangat
besar karena ada anggapan bahwa raja adalah jelmaan para dewa di
bumi. Oleh karena itu kekuasaan raja adalah mutlak. Sementara rakyat
dianggap hamba yang harus tunduk dan patuh pada peruntah raja. Raja
sebagai penjelmaan dewa bumi berhak mengatur dan menguasai
segalanya dari tanah, pajak, tenaga kerja, perdagangan dan transportasi.
a. System perdagangana dan transportasi
Raja berhak penuh atas perdagangan dan transportasi yang ada di
wilayah kekuasaanya. Pada masa hindu-budha, raja dan bangsawan
adalah pemilik modal, pemilik barang dan kapal. Apabila da
pedagang-pedagan asing yang pertama kali dituju adalah raja. Para
pedagang bisa melakukan transaksi dengan raja sebagai penguasa
wilayahnya. Para pedagang asing akan mendapatkan barang yang
dibutuhkan sementara raja juga memperoleh barang dari pedagang
asing yang dibutuhkan. Umumnya mereka melakukan jual beli
dengan cara barter.
Selain melayani para pedagang raja juga menyediakan kapal beserta
isinya untuk dijalankan oleh para nahkoda, caranya dengan system
bagi hasil.
b. System penguasaan tanah, pajak tanah, dan tenaga kerja
Pada dasarnya raja adalah penguasa dan pemilik tanah di daerah
kekuasaanya. Sementara rakyat yang menempati wilayah tersebut
sebagai penyewa. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak
kepada raja berupa upeti. Untuk meperlancar tugas seperti penarikan
pajak biasanya raja telah menunjuk penguasa daerah untuk
mengkoordinir pengumpulan pajak dari masyarakat. Sementara
penguasa daerah menunjuk para petugasnya untuk mengumpulkan
pajak dari masyarakat. Apabila pajak/upeti masyarakat terkumpul
dengan baik tanpa ada kecurngan kerajaan cepat kaya dan maju.
Kerajaan yang maju dan makmur akan meninggalkan berbagai macam
peninggalan yang berharga. Sebab dengan pajak/upeti yang
terkumpul, raja bisa memanfaatkannya untuk membangun missal :
candi atau symbol-simbol kebesaran lainnya.
Untuk pembangunan monument seperti candi, raja tidak mengalami
kesulitan. Sebab rakyat yang hidup di lingkungan kerajaan harus
tunduk dan patuh kepada peruntah raja. Raja berhak mengerahkan
tenaga rakyat tanpa harus membayar seperti pembuatan candi
Borobudur, prambanan dan lain-lain.

C. Struktur Birokrasi Antara Kerajaan Hindu-Budha Di Berbagai Daerah


1. Struktur birokrasi kerajaan sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan maritime terbesar dan kerajaan nasional
pertama di Indonesia. Wilayahnya luas, pengaruhnya bersar dan banyak
dikunjungi pedagang dari berbagai daerah dan Negara lain. Negara yang
besar harus memiliki system yang baik dan alat keamanan yang kuat.
Oleh kaena itu sriwijaya mengeluarkan berbagai macam birokrasi untuk
memperkuat diri dalam menghadapi macam tantangan. Hal ini Nampak
pada sebagian prasasti sriwijaya berisi tentang aturan-aturan dan
ancaman kepada siapa saja yang akan mengacaukan sriwijaya.
Sebagai kerajaan maritime sriwijaya harus mampu menguasai jalur-jalur
yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini akan
terwujud apabila sriwijaya memiliki birokrasi yang kuat dan alat
keamanan yang mencukupi dan memiliki daya jelajah yang cepat.
2. Struktur birokrasi kerajaan mataram hindu
Kerajaan mataram adalah kerajaan agraris dan hindu di jawa tengah.
Kerajaan ini berdiri abad 8 M oleh sanjaya.
Sebagai kerajaan agraris, raja mataram harus memiliki hubungan baik
dengan daerah-daerah. Berdasarkan informasi dari berbagai prasasti
bahwa pada zaman mataram hubungan antara kalangan istana dengan
desa-desa cukup baik walaupun kadang-kadang terdapat perbedaan
antara keadaan di keraton dengan desa.
Dari prasasti yang ditemukan di mataram juga menyebutkan bahwa raja
memerintah dibantu oleh para pejabat tinggi, misalnya mahamneteri I
Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan. Dibawah
mahamneteri I Hino, Mahamenteri I halu dan Maha Menteri I sirikan
masih ada pejabat yang lebih rendah lagi.
Sementara untuk menjaga keamanan di mataram dikeluarkan peraturan
untuk menjamin keamanan dan ketertiban di desa-desa. Mengingat
waktu itu penduduk masih jarang, para pedagang sering dirampok
ditengah jalan karena jarangnya penduduk. Untuk itu dikeluarkan
aturan-aturan yang member ancaman dan hukuman bagi para penjahat
missal hukuman badan sampai hukuman mati.
3. Struktur Birokrasi Kerajaan Pajajaran
Struktur birokrasi kerajaan sunda dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Pemerintah pusat dipegang oleh raja
b. Raja dibantu oleh mangkubumi (perdana menteri)
c. Mangkubumi membawahi beberapa orang tua nanganan
d. Dibawah menteri adalah wado (pejabat rendahan)
e. Perhatian bagan berikut :

Raja

Mangkubumi

Nu nanganan Nu nanganan Nu nanganan

mantri mantri mantri mantri mantri mantri

mantri mantri mantri

wado wado wado wado wado wado

wado wado wado


4. Struktur Birokrasi Kerajaan Majapahit
Struktur birokrasi majapahit menunjukan adanya kekuasaan yang
bersifat territorial dan desentralisasi dengan birokrasi yang terperinci.
Hal ini karena pengaruh kepercaayaan yang bersifat kosmologi. Dengan
konsep semacam ini majapahit dianggap sebagai replica jagad raya dan
raja majapahit disamakan sebagai dewa tertinggi yang bersemayam di
puncak mahameru.
Dalam prasasti tuhannaru 1245 saka menyebutkan bahwa kerajaan
majapahit dilambangkan sebagai persada dengan raja jayanegara sebagai
wisnuwawantara dan mahapatih sebagai pranala.
Pada masa hayam wuruk susunan pemerintahan majapahit telah
mendekati kesempurnaan. Hal ini dapat dilihat dari adanya bermacam-
macam jabatan seperti berikut :
a. Raja, merupakan penguasa tertinggi dan menduduki puncak hirarki
kerajaan. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di bumi yang
harus disembah dan dihormati.
b. Bhatara sapta prabu yaitu dewan pertimbangan kerajaan, bertugas
memberikan pertimbangan kepada raja. Anggotanya terdiri atas sanak
keluarga raja.
c. Rakyan mahamantri kartini, yaitu jabatan kehormatan yang biasanya
ditempati putra raja. Mereka terdiri atas 3 orang, yaitu : rakyan
mahamneteri I Hino, rakyan Mahamenteri I halu dan rakyan Maha
Menteri I sirikan. Diantara ketiga jabatan itu I Hino yang tertinggi
dan terpenting.
d. Pancaring wilwatikta (mantri amancanegara) yaitu dewan menteri
yang terdiri atas 5 pejabat yaitu patih mangkubumi, tumenggung,
demung, rangga dan kanuruhan.. mereka ini adalah badan pelaksana
pemerintahan sehari-hari.
e. Dhama dyaksa, yaitu pejabat tinggi kerajaan yang mengurusi bidang
keagamaan. Ada dua dharma dyaksa yaitu dharma dyaksa ring
kasiwan (urusan hindu) dan dharma dyaksa ring kasogatan (urusan
budha).
f. Panangkih sri narendra dwipa, yaitu peradilan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan bagan berikut :

Raja

Raja Raja Raja Raja Raja

D. Factor-faktor penyebab runtuhnya kerajaan bercorak hindu-budha


1. Runtuhnya kerajaan bercorak budha
Memasuki abad 13 M kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
mengalami kemunduran. Misalnya kerajaan sriwijaya. Kerajaan
sriwijaya merupakan kerajaan nasional pertama dan menjadi pusat
agama budha di asia tenggara. Orang-orang yang akan belajar agama
budha di india, biasanya harus belajar terlebih dahulu di sriwijaya
sebagai bekal menuju ke india. Di sriwijaya mereka belajar agama
dibimbing pendeta sakyakirti dan dharmakirti.
Letak sriwijaya sangat strategis karena berada pada persimpangan
perdagangan internasional. Kondisi ini didukung oleh sungai-sungai di
Sumatra umumnya landai dan lebar sehingga mudah dilayari. Sriwijaya
juga banyak menghasilkan barang dagangan seperti kapur, penyu dan
gading.
Namun memasuki abad 13 M kerajaan sriwijaya mengalami
kemunduran. Adapun sebabnya adalah :
a. Letak pelabuhan sriwijaya makin jauh dengan pantai
Pendangkalan yang terus menerus mengakibatkan Bandar makin jauh
dari pantai. Akibatnya para pedagang enggan berlabuh di Bandar
sriwijaya, sehingga sriwijaya makin sepi.
b. Bea masuk sriwijaya mahal
Chou Ku Fei mengatakan bea masuk sriwijaya makin tinggi. Banyak
beban dan pungutan yang harus dibayar agar bisa masuk Bandar
sriwijaya. Akibatnya para pedagang beralih ke Bandar lain dan
sriwijaya ditinggalkan para pedagang.
c. Masuknya agama islam
Pada abad 13 M agama islam mulai berkembang di nusantara.
Masuknya islam ke nusantara mampu member warna lain masyarkat
Indonesia. Islam disiarkan dengan cara damai, tidak membedakan
status social masyarakat dan dibawa oleh para pedagang.
Perkembangan islam di nusantara makin pesat terutama di daerah-
daerah pantai. Sejalan dengan perkembangan islam di nusantara,
wilayah yang semula ada dibawah pengaruh hindu-budha melepaskan
diri dan berdiri sendiri sebagai Bandar islam.
d. Serangan majapahit
Kondisi sriwijaya yang makin luas tak mampu menghalang serangan
majapahit tahun 1377 M. serangan ini mengakibatkan kondisi
sriwijaya makin lemah dan akhirnya runtuh.
e. Adanya ekspedisi pamalayu 1275
Ketika singasari diperintahkan oleh kertanegara singasari
mengirimkan tentaranya ke melayu tahun 1275 yang terkenal dengan
ekspedisi pamalayu. Ekspedisi pamalayu bertujuan untuk menjalin
persahabatan dengan kerajaan melayu dan memblokade sriwijaya
agar hancur.
2. Runtuhnya kerajaan bercorak hindu
Setelah sriwijaya mengalami keruntuhan, kerajaan – kerajaan hindu juga
mengalami nasib yang sama. Kerajaan majapahit yang menjadi symbol
kerajaan hindu dan bahkan disebut kerajaan nasional kedua mengalami
kemunduran. Sebabnya adalah sebagai berikut :
a. Meninggalnya patih gajah mada 1364 M
Patih gajah mada merupakan seorang organisator dan ahli strategi
ulung. Pada masa pemerintahannya majapahit menjadi besar dan
kerajaan majapahit berkembang pesat. Namun keahlian gajah mada
tidak ada yang mewarisi, sehingga ketika gajah mada meninggal
tidak ada pemimpin yang bisa menggantikannya.
b. Meninggalnya hayam wuruk 1389 M
Meninggalnya gajah mada yang kemudian disusul hayam wuruk
tahun 1389. Pemerintahan majapahit morat-marit. Kepercayaan
daerah terhadap pusat pudar dan daerah-daerah melepaskan diri.
c. Perang saudara (perang paregreg)
Sepeninggal gajah mada dan hayam wuruk konflik antar keluarga
muncul ke permukaan. Wikramawardana keponakan hayam wuruk
yang menjadi penguasa majapahit barat terlibat konfllik dengan
wirabumi (penguasa blambangan). Wirabumi adalah anak hayam
wuruk dengan isteri selir. Peperangan ini sangat melemahkan
majapahit.
d. Masuknya agama islam
Sejak abad 13 islam sudah berkembang pesat di nusantara.
Berkembangnya islam ternyata mendesak kerajaan yang bercorak
hindu.
e. Daerah-daerah bawahan melepaskan diri
Semenjak gajah mada dan hayam wuruk meninggal, tali perekat
daerah bawahan seolah-olah hilang sama sekali. Apalagi setelah
majapahit dilanda perang saudara, daerah bawahan tidak lagi terurus.
Disusul masuknya agama islam yang lebih demoktaris, daerah-daerah
bawahan semakin berani memisahkan diri. Dengan lepasnya daerah-
daerah bawahan maka dengan sendirinya pendapatan majapahit
berkurang.
E. Tradisi Hindu-Budha Didalam Masyarakat Di Daerah-Daerah Tertentu
Setelah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha
Ditempat lain ada tanda-tanda pengaruh india yang sudah tua tetapi belum
jelas ialah :
a. Di tengkarek di lembah Kapuas. Disitu ada mata air dan ada lukisan
stupa pada batu besar. Tulisannya tidak jelas. Hiasannya payung
bersusun yang diduga oleh krom sebagai pengaruh asli. Hurufnya
palawa muda dan berbahasa sansekerta. Letak tengkarek pada jalan
perdagangan yang berhubungan dengan Palembang
b. Di gua kombeang. Letaknya di pedalaman muara Kaman. Diditu ada
area budha dan wisnu. Menurut krom ini kelanjutan dari pengaruh seni
kutai yang telah luntur. Jenisnya kesenian amarawati. Jadi dari india
selatan, sebab amarawati letaknya antara sungai kisna dan godawari.
Tempat ini pernah menjadi pusat kebudayaan pada abad II – IV. Dari
kesenian amarawati kita kenal budha dipangkara (pelindung laut).
c. Di sikendeng Sulawesi selatan pantai barat. Disitu juga ditemukan arca-
arca jenis amarawati. Dahulu tempat ini juga dalam lintasan
perdagangan. Kesenian amarawati lebih sederhana, terutama stupanya.
Kesenian gupta bercampur kesenian amarawati terbentuklah kesenian
Ajanta yang berkembang abad ke VI
d. Di jember disana ditemukan arca tembaga berupa budha. Masih banyak
lagi ditemukan sisa-sisa pengaruh hindu, misalnya di siguntang
(Palembang) ada arca budhis jenis amarawati, di serawak ada arca
ganesha.
Kiranya pengaruh-pengaruh yang kami sebut diatas langsung dari india.
Arca di siguntang besar sekali, jadi tentu dibuat disini. Kalau kita teliti
peninggalan-peninggalan diatas letaknya dalam jalan dagang. Dari
Palembang ke Kapuas, dari Palembang ke taruma, dari taruma ke
Sulawesi selatan terus ke kutai. Dari kutai ke philipina. Dan kita tahu
bahwa pada abad ke IV yaitu zaman dinasti gupta di india ada
penyebaran budhisme ke asia tenggara. Gaya keseniaanya campuran
india asli dengan gandhara.
Akibat-akibat datangnya pengaruh Hindu :
Dengan datangnya pengaruh india berakibat :
a. Timbulnya system kemaharajaan
Dengan timbulnya raja yang menguasai beberapa daerah dengan pegawai
dan kerabat-kerabatnya menjadi kelas penguasa. Kelas ini hidup dari
rakyat, maka rakyat juga berproduksi untuk kelas ini. Dengan demikian
timbulah macam-macam pajak. Pajak innatura (barang) dan pajak beripa
kerja. Tanah dianggap milik raja dan rakyat menyewa atau hanggaduh.
b. Hinduisme mempercepat proses feodalisme. Kelas penguasa ini seolah-
olah cocok dengan kasta ksatria. Mereka menjadi kelas feudal.
c. Daerah perdagangan makin luas makin ramai, sebab raja menggabungkan
beberapa desa dan keamanan terjamin. Bagi daerah yang jauh diserahkan
kepada penguasa daerah.
d. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat, terutama yang berhubungan
dengan keagamaan. Banyak juga unsure-unsur hindu disesuaikan dengan
pandangan asli.
e. Perubahan dalam system keagamaan. Disini juga ada sinkritisme.
f. Terjadi dualism masyarakat ialah masyarakat ialah masyarakat kraton
yang telah sungguh-sungguh di hindukan dengan masyarakat desa yang
masih boleh disebut asli.
g. Susunan ketatanegaraan lebih lengkap. Juga administrasinya. Banyak
buku hukum dipakai di samping hukum adat.
h. Masuk bahasa sansekerta, sebab sebagai bahasa dalam agama dan sastra.
Kegiatan siswa
- Isilah titik-titik dibawah ini!
1)
Kondisi social
No Unsur Pendiri Sumber Agama
masyarakat
1 Kerajaan kutai

2 Kerajaan
Tarumanegara
3 Kerajaan
Sriwijaya

2) Sebutkan hasil karya sastra majapahit!


Hasil Karya Sastra Lama Hasil Karya Sastra Baru
1)
2)
3)
4)
5)

3) Tugas Mandiri
o Isilah titik-titik pada bagan berikut!
1)
a)

2)

Penyebab kemunduran kerajaan Majapahit 3)

4)

b) 5)
1)

2)

Penyebab Kemunduran Kerajaan Sriwijaya 3)


4)

5)
BAB III
PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM
TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

Standar Kompetensi
1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara-negara tradisional
Kompetensi Dasar
1.3. Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan islam terhadap
masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Tujuan pembelajaran
1. Menjelaskan hipotesis perdagangan tentang proses awal penyebaran islam di kepulauan
Indonesia.
2. Mengidentifikasi pada peta tempat-tempat dan bukti awal penyebaran islam di
Indonesia.
3. Menjelaskan perkembangan tradisi islam di berbagai daerah dari abad 15 sampai abad
18.
4. Mendeskripsikan perkembangan pendidikan, kesenian dan kesusastraan di kerajaan-
kerajaan bercorak islam di berbagai daerah.
5. Menjelaskan system dan struktur social masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak islam
di berbagai daerah
6. Menjelaskan pola penyebaran agama islam dengan pertumbuhan kota dan terbentuknya
jaringan ekonomi serta intelektual di kepulauan Indonesia.
Materi Pembelajaran
A. Proses awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
Agama islam di Indonesia diperkirakan abad 7 s.d 13 M. agama ini masuk Indonesia
dibawa oleh para pedagang dan disiarkan dengan cara damai. Sebelum islam masuk di
Indonesia telah berkembang agama dan kebudayaan hindu-budha. Namun pada abad ke
13 dan 15 kedua agama ini mulai mundur dan terdesak oleh islam.
Perkembangan agama islam di Indonesia sangat pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa
factor antara lain :
a. Agama islam disebarkan dengan cara damai
b. Mundurnya dua kerajaan besar yaitu sriwijaya dan majapahit
c. Islam tidak mengenal penggolongan masyarakat
d. Ajaran islam sangat manusiawi dan tidak memberatkan pemeluknya
e. Penyebaran islam didukung oleh para wali songo
f. Didukung oleh orang-orang Indonesia sendiri seperti para raja, bangsawan, adipati,
rakyat biasa, dan para ulama
g. Islam masuk ke Indonesia tidak dibawa penjajah melainkan para pedagang sehingga
masyarakat mudah menerima.
Pendapat para ahli tentang proses awal penyebaran islam di kepulauan Indonesia.
1. Kapan islam masuk ke Indonesia
Sejarah tentang masuknya islam di Indonesia masih terjadi silang pendapat antara
tokoh satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena adanya
perbedaan cara pandang yang disebabkan perbedaan bukti-bukti atau alasan yang
mereka kemukakan. Pendapat-pendapat itu antara lain adalah :
a. Islam masuk ke Indonesia abad 7. Pendapat ini didukung oleh tokoh-tokoh
sebagai berikut :
1) Dr. Hamka
Beliau mendukung pendapat yang mengatakan islam masuk ke Indonesia
abad 7 M dengan alasan bahwa pada tahun 674 M Raja Tacheh (arab)
mengirimkan utusannya kepada ratu sima yang terkenal adil dan jujur.
Selain itu waktu itu di jawa dijumpai orang arab islam.
2) Zainal arifin abbas
Dia mengatakan bahwa tahun 668 M ada utusan arab di cina yang telah
mempunyai pengikut islam di Sumatra utara.
3) Drs. Juned pariduri
Dia mengatakan bahwa tahun 670 di barus (tapanuli-sumut) islam mulai
masuk . dasarnya adanya makam syekh mukaddin di barus yang berangka
tahun Ha-mim yang artinya 48 H/670M.
4) Berita cina zaman dinasti Tang
Bahwa di kanton/sumatera ada orang yang beragama islam
b. Islam masuk ke Indonesia abad 11 M
Pendapat ini didasarkan pada adanya makam Fatimah binti maimun di lenan
gresik yang berangka tahun 1082 M
c. Islam masuk di Indonesia abad 13 M
Pendapat ini berdasarkan :
1) Berita marcopolo yang pernah singgah di sumatera utara ketika ia
mengadakan perjalanan dari cina ke Persia. Di sumatera utara marcopolo
menjumpai orang yang telah memeluk agama islam.
2) Batu nisan malik al saleh berangka tahun 1297 menunjukan batu nisan
seoran muslim.
d. Islam masuk ke Indonesia abad 15 M
Pendapat ini didasarkan pada berita dari Ma Huan yang pernah singgah di gresik
tahun 1416. Disitu Ma Huan melihat sudah banyak masyarakat beragama islam.
2. Dari mana datanganya islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang asal-usul datangnya islam di Indonesia.
a. Islam datang dari arab
Islam yang datang di Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang-pedagang
arab sebab islam lahor di arab.
b. Islam dari Gujarat india
Para pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke Indonesia untuk
berdagang selain bedagang mereka juga menyebarkan agama islam di sela-sela
mereka melakukan aktivitas berdagang. Bukti lain bahwa islam datang dari
Gujarat antara lain sebagai berikut :
1) Unsure-unsur islam di Indonesia menunjukan persamaan islam di Gujarat
yang telah tercampur dengan unsure-unsur setempat.
2) Bentuk batu nisan malik al saleh yang mempunyai cirri-ciri yang hampir
sama dengan bentuk nisan yang ada di india/Gujarat.
c. Islam datang dari Persia
Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah berkembangnya tasawuf di
Indonesia. Semula tasawuf berkembang di Persia.
3. Siapa pembawa islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang pembawa islam di Indonesia. Pendapat itu antara
lain :
a. Para pedagang
Para pedagang merupakan kelompok yang paling berjasa dalam awal
penyebaran islam di Indonesia, para pedagang muslim. Arab maupun Gujarat
datang ke Indonesia untuk berdagang. Namun karena sisa-sisa waktu untuk
pulang kembali ke negaranya masih longgar mereka gunakan untuk berdakwah
menyebarkan agama.
b. Para mubaligh
Mubaligh adalah orang yang tugasnya menyampaikan ajaran agama. Para
mubaligh lebih ahli dan lebih tahu keadaan atau kondisi masyarakat sebab tugas
mereka memang khusus untuk berdakwah.
c. Golongan Sufi
Penyiaran agama melalui tasawuf terasa lebih cocok dengan kondisi masyarakat
Indonesia yang suka berbau mistik.
4. Saluran-saluran islamisasi
Ada beberapa cara yang dugunakan untuk proses islamisasi di Indonesia yaitu :
a. Perdagangan
Perdagangan merupakan cara yang paling efektif untuk penyebaran islam waktu
itu. Sebab para pedagang langsung berhubungan dengan raja, bangsawan, dan
rakyat untuk memperoleh barang dagangan.
b. Perkawinan
Perkawinan merupakan cara efektif untuk mengajak dan mengikat keluarga
yang belum islam menjadi islam, missal
- Putrid campa kawin dengan raja brawijaya yang kemudian bernama raden
patah.
- Rorosantang kawin dengan syarif Abdullah beranak syarif hidayatullah
- Maullana ishak kawin dengan putrid raja blambangan beranak sunan giri.
c. Tasawuf
Masyarakat Indonesia memiliki dan menyukai hal-hal yang berbau mistik.
Sehingga kedatangan kaum sufi diterima dengan senang hati masyarakat
Indonesia. Kesempatan ini dimanfaatkan kaum sufi untuk mendekati masyarakat
dan menyebarkan islam.
d. Pendidikan pondok pesantren
Penyebaran islam melalui pondok pesantren memiliki nilai lebih karena
pesantren merupakan kawah candra dimuka yang paling baik untuk mendidik
masyarakat/umat. Para santri yang datang dari berbagai daerah bersatu untuk
menuntut ilmu serta menerima gemblengan-gemblengan dari kyai. Sehingga
keluar dari pesantren mereka siap menghadapi tantangan-tantangan dakwah di
daerah-daerah yang mereka tempati.
e. Kesenian
Seni merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
berdakwah dengan menggunakan kesenian akan membawa daya tarik tersendiri
bagi masyarakat awam. Seni pewayangan banyak dimanfaatkan oleh sunan kali
jaga dalam berdakwah. Banayak cerita-cerita pewayangan yang digubah
disesuaikan dengan ajaran islam. Selain seni pewayangan ada cara lain yang
digunakan sebagai media dakwah seperti sekaten, grebeg maulud, seni debus
dan lain-lain.
5. Peranan wali sangan dalam proses islamisasi
Perkembangan islam dijawa tidak dapat dipisahkan dari peranan wali sanga. Mereka
adalah tokoh islam di jawa yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat.
Dengan sikap yang santun tawadukdan penuh dengan kewibawaan para wali
mengajarkan ajaran islam dengan bijaksana. Para wali tahu bahwa masyarakat jawa
waktu itu umumnya beragama hindu. Oleh karenanya kebiasaan-kebiasaan
masyarakat yang berlaku tidak langsung diberantas melainkan dimanfaatkan dan
diisi dengan ajaran-ajaran islam. Kalau kita melihat bentuk masjid kuno umumnya
beratap tumpang. Ini merupakan akulturasi dari bangunan pura (hindu)\
Nama-nama walisanga dan asal daerahnya
1. Maulana malik Ibrahim (sunan gresik)
2. Raden saleh (sunan ampel)
3. Maulana ainul yakin (sunan giri)
4. R.M. Joko Said (sunan kalijaga)
5. Ja’far shodiq (sunan kudus)
6. Umar said (sunan muria)
7. Makdum Ibrahim (sunan bonang)
8. Syarif hidayatullah (sunan gunung jati)
9. Syeikh maunat (sunan drajat)
Catatan : syekh siti jenar ada yang memasukannya dalam kelompok wali sanga,
namun karena ajarannya tentang manunggaling kawulo gusti dianggap
membahayakan keimanan,, oleh karenanya dia dijatuhi hukuman mati.
B. Tempat dan bukti awal penyebaran islam di Indonesia
Bukti awal penyebaran islam di Indonesia tampaknya masih kabur. Hal ini disebabkan
kurangnya bukti yang dapat diandalkan.
Bukti yang paling tua tentang permulaan islam di Indonesia ialah ditemukannya batu
nisan dari aceh yang menandai kematian sultan sulaiman bin Abdullah bin al basyir
tahun 1211. Ditemukannya batu nisan malik al saleh berangka tahun 1297 di samudra
pasai. Bukti-bukti itu telah menyakinkan kepada kita bahwa pada abad 13 islam telah
ada di sumatera utara.
Didaerah leran gresik, jawa timur ditemukan makam Fatimah binti maimun berangka
tahun 1082 M yang menandakan makam orang lain.
Sementara menurut ma huan seorang tionhoa. Islam yang pernah datang di majapahit
tahun 1413 dengan jelas bahwa penduduk kota majapahit sendiri terdiri dari tiga
golongan, yaitu orang-orang islam yang datang dari barat (india) orang tionghoa yang
kebanyakan memeluk islam rakyat yang selebihnya beragama hindu.
Pada abad 13 timbul pusat perdagangan dan kegiatan islam yang baru yaitu malaka.
Pendiri kerajaan malaka adalah keturunan majapahit yaitu parameswara. Setelah masuk
islam bernama iskandar syah. Malaka tidak hanya sebagai pusat perdagangan tapi
sebagai pusat agama isalm di asia tenggara. Tahun 1511 malaka jatuh ketangan
portugis.
C. Perkembangan tradisi islam di berbagai daerah dari abad ke 15 sampai abad ke
18
Dalam dunia islam muncul berbagai tradisi setelah islam berinteraksi dengan
kebudayaan setempat. Hal ini tidak bisa dihindari karena sebelum islam masuk
kehidupan yang bersifat religious telah berkembang pesat di nusantara. Sehingga
perkembangan islam di nusantara tidak bisa murni sebagaimana zaman rasulullah
SAW.
Masuknya agama islam ke Indonesia tidak mematikan kebudayaan/tradisi islam di
berbagai daerah seperti berikut :
1. Ziarah
Ziarah artinya mengunjungi atau sowan (bahasa Jawa). Istilah ini biasanya
digunakan untuk mengunjungi makam para wali, mengunjungi kuburan orang mati
Selain mencari berkah ziarah dimaksudkan untuk menghormati orang yang telah
meninggal dan untuk melanggengkan hubungan orang hidup dengan orang yang
telah mati.
Pada tahun syaban menjelang bulan ramadhan masyarakat jawa memiliki kebiasaan
berziarah ke makam leluhur orang tuanya. Di jawa timur ziarah kemakam dilakukan
pada jumat legi sementara jumenengan pada jumat kliwon.
Cara seseorang dalam berziarah juga bermacam-macam, ada yang berziarah
kemakam dengan membacakan alquran, menyebar kembang, membakar kemenyan,
melaksanakan shalat didepan makam, berdoa, membaca tahlil dan lain-lain. Masing-
masing daerah biasanya memiliki tradisi yang berbeda.
2. Mauled nabi
Tradisi mauled nabi diselenggarakan untuk mengenang kelahiran Muhammad SAW
yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal tahun hijriyah. Di Indonesia perrayaan
mauled nabi dilaksanakan dalam kaitan mencari berkah dari orang-orang alim.
Orang-orang saleh seperti berziarah ke makam-makam mereka/
Di jawa barat peringatan mauled nabi diisi dengan kegiatan berziarah ke makam
sunan gunung jati, salah satu wali sanga di jawa barat. Di sumatera barat setiap
tanggal 12 rabiul awal umat islam berziarah kemakam syeh burhanuddin, tokoh
penyiar islam di sumatera barat. Di kudus ada tradisi membaca kitab
“berjanji” yang berisi sejarah nabi secaara bergantian dari rumah ke rumah selama
bulan mauled. Sementara di NTB datangnya bulan mauled terasa lebih semarak
lagi, masyarkaat pada bulan mauled tiba, membuat masakan besat untuk dibagikan
kepada tetangga daerah-daerah tertentu, kadang ada yang menampilkan atraksi
seperti barang leak.
a. Sekatenan
Di keraton Yogyakarta, Surakarta, Cirebon perayaan mauled nabi disebut
sekaten. Kata sekaten berasal dari kata syahadarian yaitu dua kalimat syahadat
yang artunya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Tradisi sekaten diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak pada
abad ke 16. Ribuan orang masuk islam dengan tradisi tersebut. Oleh sultan-
sultan berikutnya tradisi tersebut diteruskan sampai sekarang ini.
Di Yogyakarta dan Surakarta perayaan sekaten diisi dengan penyucian benda-
benda pusaka kerajaan. Sultan juga membagi-bagikan berkah berupa nasi
tumpeng berbentuk gunung (gunungan)
b. Gunungan lanang dan gunungan wadon
Pada perayaan sekaten ada satu acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarkat
sekitar untuk mencari nafkah yaitu keluarnya nasi gunungan yang akan dihiasi
berbagai macam makanan yang dibawa ke dalam masjid setelah didoakan nasi
ini dibagikan kepada para pengunjung bahkan sering menjadi rebutan para
pengunjung.
Nasi gunungan yang dipersembahkan pihak keraton merupakan bentuk ucapan
terimakasih atas melimpahnya berkah dan rizki yang diberikan Allah SWT
Nasi gunungan ada 2 macam yaitu gunungan lanang dan gunungan wadon.
Gunungan lanang merupakan nasi yang diberntuk dengan puncak sebagai laki-
laki dihiasi dengan panganan, telur asin, cabai merah,, kacang panjang di
sekelilingnya. Gunungan wadon merupakan gunungan nasi yang berbentuk
paying “perempuan” ditutup dengan panganan datar besar dan dikelilingi oleh
panganan berberntuk daun. Seluruh permukaan gunungan nasi dihiasi dengan
panganan-panganan kecil.
Makna perlambang asli gunungan nasi ini berkaitan dengan masa pra hindu-
budha, namun saat ini dianggap melambangkan alam semesta berikut semua
isinya dan kebesaran sang pencipta.
3. Tarekat
Tarekat berasal dari bahasa arab thoriq yang artinya jalan atau jalan setapak. Jalan
yang dimaksudkan disini adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang
pencipta. Kegiatan mereka bisa berupa dzikir memahami dan mengamalkan ayat-
ayat alquran serta bentuk kegiatan lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Tarekat merupakan perkumpulan atau persaudaraan dalam perjalanan batin
manusiauntuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Karena perjalanan untuk
mendekatkan diri kepada sang pencipta itu tidak sama maka munculah bermacam-
macam tarekat itu sesuai dengan nama pendirinya.
Nama-nama tarekat yang pernah ada di Indonesia :
No Nama Tarekat Pendirinya Asal
1 Qodiriyah Abd qodir jaelani (1988-1166) Baghdad
2 Rifaiyyah Ahmad al rifai (±1175) Irak
3 Shadilillyah Abu hasan al shadily (± 1256) Tunisia
4 suhawardiiyya Abdul qodir suhawardi Baghdad
5 Shattariyya Abdullah sattar (± 1415) -
6 Naqsabandiyah Baha’al din naqsabandiyah (1388) Bukhara
7 Sammaniah Syeikh M Samman -
8 Qusyasyiah Ahmad qushashi -

Perkembangan tarekat di Indonesia


Tarekat di Indonesia berkembang abad +16 M sejalan dengan masuknya paham sufi
di Indonesia. Dari mana serta siapa pembawanya terkait di Indonesia tidak diketahui
secara pasti. Yang jelas tarekat ada di Indonesia sejak islam masuk dan berkembang
di Indonesia.

D. Kehidupan pendidikan kesenian, kesusastraan, dan social di kerajaan-kerajaan


islam di berbagai daerah
1. Perkembangan pendidikan
Pendidikan yang berkembang pada masa kejayaan islam adalah pemilik pondok
pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang muncul sejak
awal perkembangan islam.
Di Indonesia pendidikan pesantren pertama ada di pulau jawa dan Madura. Para
kyai menjadi penggerak utama terbentuknya pendidikan pesantren. Sekolah
semacam ini di minangkabau disebut surau dan di aceh disebut dayah.
Menurut babad demak pesantren pertama didirikan oleh raden patah (sunan ampel)
pada pemerintahan prabu kertawijaya dari majapahit. System pendidikan yang
dikembangkan di pondok pesantren umumnya masih tradisional. Santri dari
berbagai daerah lalu berkumpul dengan teman-teman di rumah/pondok milik kyai
atau guru ngaji. Para santri belajar dengan cara lesehan dan berkelompok. Materi
yang diajarkan seperti tafsir, fiqih, bahasa arab, adab dan qiro’ah.
Keberadaan pesantren pada masa lalu memiliki andil yang sangat besar bagi
munculnya kaum intelek dan para ulama yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam
penyebaran islam selanjutnya. Oleh karena itu keberadaan pesantren sampai
sekarang tetap diperthankan dan jumlahnya semakin banyak. Kurikulumnya pun
makin disempurnakan sesuai dengan tuntutan zaman. Walhasil muncul pondok-
pondok pesantren modern seperti gontor dan tempat lain.
2. Kesenian
Perkembangan islam di Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan
nasional. Dalam bidang kesenian islam telah meninggalkan berbagai kreasi seni
seperti berikut ini
a. Kaligrafi
Kaligrafi disebut pula seni menulis arab indah. Kaligrafi menjadi cirri khas seni
islam. Kepandaian menulis arab ini dikembangkan di madrasah atau pondok
pesantren. Sehingga tidak heran jika perkembangan kaligrafi di Indonesia cukup
pesat.

b. Seni pahat
Didalam islam ada larangan membuat gambar/patung maklhuk hidup. Oleh
karena itu seni pahat pada masa islam tidak sepesat pada masa sebelumnya.
Perkembangan seni pahat pada masa islam hanya terbatas pada seni ukir hias.
Pola-polanya terdiri atas pola daun-daunan, bunga-bungaan, bukit-bukit karang.
Bila mana seseorang ingin membuat ukuran maklhuk hidup biasanya bentuknya
disamarkan dengan bungan atau dedadaunan seperti gambar kera yang
disamarkan dengan pola daun-daunan. Relief ini seperti terdapat pada masjid
mantingan jepara.
3. Kesusastraan
Hasil karya sastra pada zaman isalam tidak banyak sampai kepada kita, hal ini
karena tidak ada tempat untuk meneruskan kepada generasi penerus. Beberapa
peninggalan karya sastra isalm antara lain
a. Hikayat
Hikayat adalah cerita kuno, sejarah, roman
Contoh hikayat
1. Hikayat si miskin dan si kaya
2. Hikayat Hang Tuah
3. Hiikayat jauhat manikam
4. Hikayat panca tanderan
5. Hikayat amir hamzah
6. Hikayat raja-raja pasai
b. Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang membentangkan tentang tasawuf
Contoh suluk
1. Suluk sukarewa
2. Suluk wujil
3. Suluk syair perahu
4. Suluk siburung pinang
5. Suluk asrar’al arifin

c. Babad
Babad adalah cerita sejarah namun lebih banyak berupa cerita daripada urauian
sejarahnya
Contoh kitab babad
1. Babad tanah jawi
2. Babad giyanti
E. System dan struktur social masyarakat di kerajaan-kerajaan bercorak islam di
berbagai daerah
1. Penyebaran agama islam dan pertumbuhan kota
Sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama islam di nusantara maka
berdirilah kerajaan-kerajaan yang bercorak islam. Kerajaan-kerajaan bercorak islam
yang mula-mula berdiri antara lain : samudra pasai, aceh, malaka, demak, ternate,
tidore, makasar, Banjarmasin dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut kemudian
berkembang menjadi kota.
Sejalan dengan tumbuhnya kota-kota baru di nusantara, maka wilayah perdagangan
menjadi semakun luas. Perluasan wilayah kota perdagangan ini makin cepat ketika
malaka diduduki portugis tahun 1511. Para pedagang yang semula singgah di
malaka akhirnya memindahkan kedaerah lain seperti Tuban, makasar, ternate, tidore
dan lain-lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan masuknya islam di Indonesia memperluas dan
mempercepat pertumbuhan kota-kota di Indonesia.
Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kota.
Ada beberapa factor yang turut serta mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kota-kota di Indonesia yaitu sebagai berikut :
a. Letak geografis
Yang dimaksudkan adalah letak kerajaan-kerajaan yang berada di muara sungai
sngat membantu mempercepat pertumbuhan kerajaan tersebut menjadi sebuah
kota. Demikian pendapat Charles M Cooley
b. Adanya hubungan antar kota baik di Indonesia maupun dengan kota-kota luar
Indonesia. Samudra pasai, pidie, aceh, Indragiri, Palembang, dan malaka adalah
kerajaan-kerajaan yang sering berhubungan dengan pedagang-pedagang asing.
Hal ini akan mempecepat daerah-daerah tersebut menjadi perkotaan
c. Factor politik
Maksudnya pertumbuhan dan perkembangan kota tersebut bertalian dengan
munculnya kekuasaan politik, missal kerajaan demak, Cirebon, banten, sunda
kelapa, malaka dan lain-lain. Daerah tersebut menjadi besar karena kekuasaan
politik
d. Factor kosmologis dan magis religious
Menurut robertvon heine geldem bahwa pendirian pusat kerajaan, penobatan
raja, pemberian gelar raja, gelar ratu, menteri-menteri, pendeta keraton,
pembagian provinsi dan lain-lain selalu dihubungkan dengan kosmologi dan
hal-hal yang bersifat mistis.
Tujuannya adalah agar kerajaan itu bisa maju besar dan selamat dan tidak ada
gangguan dari maklhuk jahat
Cirri-ciri kota masa kerajaan islam
Pertumbuhan dan perkembangan kota pada masa kerajaan islam memiliki cirri-
ciri sebagai berikut :
a. Ada sebagian kota yang dipagari keliling dan ada yang tidak
b. Ada tempat bertemunya penjual dan pembeli atau pasar. Pasar merupakan
pusat aktivitas perdagangan penduduk/masyarakat sekitar.
c. Adanya tempat peribadatan
d. Adanya perkampungan bagi penduduk
e. Kelompok bangunan (keraton) sebagai tempat tinggal raja dan penguasa.
2. Terbentuknya jaringan ekonomi
Masuknya agama islam ke Indonesia memiliki andil yang sangat besar terhadap
kemajuan di tanah air. Salah satunya adalah munculnya jaringan ekonomi
Indonesia.
Ketika islam masuk dan berkembang di Indonesia wilayah perdagangan makin
meluas. Hal ini disebabkan karena proses penyebaran islam dilakukan melalui
perdagangan. Wilayah pesisir dan pantai merupakan daerah-daerah yang mula-mula
mendapati kunjungan para pedagang muslim dari arab, Gujarat, Persia.
Daerah-daerah pesisir pantai yang sering dikunjungi para pedagang akhirnya
tumbuh menjadi pusat-pusat perdagangan dan bahkan banyak yang muncul sebagai
kerajaan seperti samudra pasai, aceh, malaka, demak, sunda kelapa, banten, goa,
ternate, tidore banjar dan lain-lain. Daerah-daerah tersebut perannya semakin
penting karena menjadi pusat perekonomian di daerahnya.
Ketika selat malaka dikuasai portugis tahun 1511, pusat perdagangan di sunda
kelapa, banten, demak, tuba, gresik, Surabaya, Sulawesi, ternate, tidore makin ramai
sebab para pedagang muslim enggan berhubungan dengan portugis di malaka. Jalur
pelayaran yang semula melewati selat malaka beralih menuju pantai barat Sumatra
terus ke selatan sampai ke selat sunda. Dari selat sunda menyusuri pantai utara pula
jawa lalu belok ke utara menuju Sulawesi dan ternate serta banjar. Inilah yang
menyebabkan jaringan perdagangan nasional makin ramai.
3. Terbentuknya jaringan intelektual
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan islam di tanah air maka perubahan
demi perubahan mulai Nampak di tanah air. Perubahan itu ditandai munculnya
kaum intelektual muslim. Ada beberapa factor yang mendorong munculnya
intelektual dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Orang-orang Indonesia belajar agama ke arab sejak munculnya hubungan
dagang dengan Negara muslim. Setelah kembali ketanah air mereka menjadi
ulama dan pemuka agama di tanah air.
b. Berdirinya pondok-pondok pesantren di Indonesia seperti pesantren ampel denta
di jawa timur.
c. Ulama-ulama arab tinggal di Indonesia dan menikah dengan orang Indonesia
lalu menjadi penyebar islam di Indonesia.
Tokoh-tokoh intelektual yang muncul pada masa penyebaran islam adalah wali
sanga, sunan tembayat, sunan geseng, sunan nundung, syeh yusuf, syamsudin pasai,
hamzah fansuri, nurrudin arraniri dan lain-lain.
Sementera ulama terkenal yang muncul pada abad 19 dan 20 seperti hasyim asy’ari
(pendiri NU), wahab chasbullah, bisri syamsuri, A. Hasan, KH. Ahmad Dahlan,
KH. Samanhudi dan lain-lain.

Kegiatan Siswa
1) Proses Islamisasi di Indonesia!

Saluran-saluran islamisasi
a) b) c)

2) Sebutkan 9 Walli Sanga dan asal daerahnya?


a. ……………
b. ……………
c. ……………
d. ……………
e. ……………
f. ……………
g. ……………
h. ……………
i. ……………
3) Tradisi islam di berbagai daerah!

Saluran-saluran islamisasi

a) b) c) d)

Tugas Mandiri
Bagaimana proses awal pennyabaran islam di kepulauan Indonesia!
Siapa Pembawa Islam
Kapan Masuknya Darimana Masuknya
Masuk Ke Indonesia
a)

b)

c)
BAB IV
PERKEMBANGAN NEGARA KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA

Standar Kompetensi
2. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara-negara tradisional
Kompetensi Dasar
1.4. Menganalisis perkembangan kehidupan Negara-negara kerajaan islam di Indonesia.
Tujuan pembelajaran
7. Mendeskrepsikan proses dan latar belakang munculnya kerajaan islam pertama di
idonesia muncul di ujung pulau sumatera..
8. Membedakan konsep kekuasaan di kerajaan-kerajaan hindu-budha dan kerajaan-
kerajaan bercorak islam.
9. Mendeskripsikan struktur birokrasi, hubungan pusat daerah dan hukum di kerajaan-
kerajaan bercorak islam
Materi Pembelajaran
A. Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
1. Kerajaan samudra pasai
Berdasarkan catatan mengenai pelayaran dan perdagangan di nusantara, bahwa
agama islam masuk di sumatera sekitar abad 7 M dan mulai berkembang pada abad
13 M. sehingga sebagian masyarakat menganggap islam masuk di sumatera baru
abad 13 M. padahal islam ada disana sudah ada sejak terjadi hubungan dengan
pedagang-pedagan arab, Gujarat dan india.
a. Pendiri
Pendiri kerajaan samudra pasai adalah sultan malik al saleh (marah silu) pada
abad ke 13 M. bukti-bukti adanya kerajaan samudra pasai adalah
1) Berita marcopolo dari venesia yang pernah singgah di sumatera dia
menjumpai orang islam
2) Adanya batu nisan malik al saleh berangka tahun 1927 M. dia adalah raja
pertama samudra pasai yang sebelumnya bernama marah silu. Setelah masuk
islam dia diberi gelar dan nama oleh syarif ekah “sultan malik al saleh”.
b. Letak
Letak kerajaan samudra pasai ada di kampong samudra di tepi sungai pasai
sumatera utara. Di dekat daerah tersebut sekarang terdapat sebuah stasiun kereta
api.
c. Raja-raja samudera pasai
Raja-raja samudera pasai bergelar sultan. Gelar ini diberikan langsung syekh
syarif mekah yang waktu itu mengirimkan utusannya untuk mengislamkan
marah silu (malik al saleh). Raja-raja yang pernah memerintahkan si samudera
pasai adalah :
- Sultan malik al saleh (1292-1297)
- Sultan al malikush zahinr (1297-1326)
- Sultan malikush zahir II (1326-1348)
- Sultan zainal abiding (1350)
- Sultan iskandar (1412)
Raja-raja samudra pasai yang banyak melakukan kegiatan-kegiatan khususnya
ilmu pengetahuan adalah sultan malikush zahir II. Beliau aktif memajukan ilmu
pengetahuan dan mengembangkan kerajaannya. Beliau adalah seorang raja yang
alim dan teguh imannya. Menurut ibnu batutah dari maroko yang pernah
singgah di pasai sultan zahir II adalah :
- Baginda sangat kuat imannya dengan bermadzhab syafii
- Baginda sangat rajin mengajarkan agama dengan bantuan guru agama
- Baginda memiliki armada yang besar sehingga pasai menjadi kota Bandar
yang banyak dikunjungi pedagang untuk memperoleh barang dagangan
seperti rempah-rempah dan emas dan lain-lain. Mereka ada yang berasal dari
Gujarat, cina, arab dan jawa.
- Baginda menjadikan pasai sebagai pusat agama islam dan kegiatan ilmu
pengetahuan dengan madzhab syafii. Sehingga pasai menjadi pusat
penyiaran agama islam. Berkat samudera pasai daerah minangkabau, jambi,
malaka, jawa, dan daerah Indonesia lainnya mulai terpengaruh agama islam.
Bahkan sampai ke pattani thailad
- Dalam pemerintahannya beliau mengangkat seorang qodil (pejabat tinggi)
Setelah beliau wafat samudera pasai mengalami kemunduran. Penggantinya
yaitu zainal abiding masih terlalu kecil dan belum mampu menjalankan roda
pemerintahan. Sehingga pada masa zainal abiding inilah samudera pasai
samudera pasai pernah ditaklukan oleh kerajaan siam dan majapahit.
d. Keruntuhan samudera pasai
Pada masa zainal abidin samudera pasai didera oleh berbagai serbuan dari pihak
luar yang mengakibatkan kerajaan menjadi lemah dan akhirnya runtuh. Adapun
sebab-sebab keruntuhannya adalah ;
1. serbuan dari siam
kerajaan siam mengirimkan 4000 tentaranya untuk menghancurkan kerajaan
samudera pasai. Sesampainya di samudera pasai tentara siam menyerahkan
sebuah peti besar yang dikatakan hadiah dari negeri islam untuk raja pasai.
Namun setelah peti dibuka dihadapkan raja peti tersebut berisikan 4 buah
algojo bertubuh besar yang langsung menangkap zainal abidin lalu
dimasukan peti tersebut dan dibawa pergi ke siam dengan dikawal 4000
pasukan. Para pembesar pasai tidak berdaya menghadapi peristiwa ini. Siltan
zainal abiding ditawan dan di bawa ke siam sebagai tawanan. Setelah
berembuk akhirnya pembesar pasai datang ke siam dengan membawa upeti
sebagai tebusan. Zainal abidin dilepas diserahkan kembali. Dengan demikian
strategi siam berhasil untuk menaklukan pasai.
2. Serangan majapahit
Tak lama setelah diserbu oleh siam, kerajaan pasai ganti diserbu majapahit.
Karena pasukan kalah kuat pasai tidak mampu mempertahankan diri kecuali
menyerah dan tunduk kepada majapahit.
3. Serbuan dari nakur (aceh dalam)
Ketika terjadi serangan dari aceh dalam. Zainal abidin tewas. Permaisuri
zainal abiding akhirnya membuat sandiwara. Barang siapa bisa membalas
kematian suaminya akan dijadikan pendampingnya. Tampilah seorang
nelayan dengan gagah berani memimpin pasukannya menyerbu negeri nakur
dan berhasil. Nelayan yang berjasa ini langsng dijadikan suami dan diangkat
menjadi raja pasai, tetapi raja baru ini akhirnya dibunuh oleh putra mahkota
sendiri. Pada masa sultan iskandar pasai mengadakan hubungan
persahabatan dengan tiongkok yaitu sejak datangnya laksamana ceng ho.
Tiongkok melindungi pasai dari setiap ancaman dari luar.
4. Berdirinya malaka
Setelah malaka berdiri tahun 1400 M keadaan pasai sudah payah dan
akhirnya terdesak oleh malaka. Apalagi malaka yang letaknya sangat
strategis memudahkan kerajaan tersebut berkembang pesat karena banyak
yang didatangi pedagang-pedagang asing.

B. Konsep Kekuasaan di Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Bercorak


Islam
System kekuasaan pada kerajaan-kerajaan hinsu-budha dan islam pada umumnya
adalah berasaskan keturunan atau turun-temurun. Jika tidak demikian seseorang bisa
menjadi raja karena ditahbiskan oleh pendeta melalui upacara Vratoyastoma.
Pada masa perkembangan islam seseorang bisa menjadi raja karena ditobatkan oleh
para wali seperti di demak, Cirebon, dan banten. Sementara malik al saleh dari samudra
pasai dinobatkan menjadi sultan oleh syeh ismail dari arab.
Konsep Kekuasaan pada kerajaan hindu-budha menganggap bahwa raja adalah
keturunan dewa di bumi. Raja memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki
puncak hirarki kerajaan. Dalam melaksanakan tugasnya raja dibantu sejumlah pejabat
birokrasi. Seperti di masyarakat, seorang raja dibantu oleh dewan sapta prabu, ada maha
menteri kartini, ada pancaring wilwakita dan paningkah sri narendradwipa.
Di dalam kerajaan hindu-budha tidak ada gelar khusus bagi sebutan raja. Berbeda
dengan kerajaan-kerajaan islam, ada beberapa sebutan bagi raja-raja islam seperti
sebutan bagi raja-raja jawa adalah sultan, susuhunan, panembahan dan maulana.
Di Sulawesi selatan rajanya bergelar samboya (yang disembah). Sementara di luwu
rajanya bergelar mapayunge dan di bone bergelar mangkaue (yang bertahta).
Didalam kebudayaan jawa konsep kekuasaan di kerajaan hindu-budha dan islam pada
umumnya menyatakan raja adalah makhluk yang tertinggi di rakyat. Pribadi yang sacral
penuh charisma. Didalam serat niti praja dikatakan bahwa raja diumpamakan bahwa
raja berkuasa atas hidup dan matinya sandang dan pangan rakyatnya.

C. Struktur Birokrasi Hubungan Pusat Daerah dan Hukum di Kerajaan-Kerajaan


Bercorak Islam.
1. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan mataram islam didirikan oleh panembagan senopati tahun 1575 dan
mencapai kejayaan pada masa sultan agung hanyokrokusumo (1613 – 1645).
Wilayahnya meliputi jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat. Sultan
agung pernah bercita-cita ingin menyatukan wilayah pulau jawa di bawah
kekuasaannya. Untuk mewujudkan cita-citanya beliau melakukan usaha menyerang
VOC di Batavia tahun 1628 dan 1629 tetapi gagal karena mataram kalah
persenjataan, jaraknya terlalu jauh, kekurangan bekal, gagal membendung sungai
ciliwung dan meninggalnya baurekso.
Sepeninggal sultan agung kerajaan mataram mengalami kemunduran dan akhirnya
pecah menjadi dua yaitu mataram jogja dan mataram Surakarta (diatur dalam
perjanjian giyanti 1775). Tahun 1757 mataram Surakarta pecah menjadi dua lagi
yaitu kasunanan dan mangkunegaran, sementara mataram Yogyakarta pecah
menjadi dua yaitu kasultanan dan pakualaman.
a. System pembagian wilayah
Kerajaan mataram dibagi menjadi beberapa kesatuan wilayah dengan keraton
sebagai pusatnya. Wilayah itu antara lain :
- Kutonegara atau kutagara yaitu wilayah keraton yang dipimpin oleh raja.
- Negoro agung yaitu wilayah yang mengitari ibu kota kerajaan yaitu : kedu,
siti ageng (bumi ageng), bagelan, dan pajang. Masing-masing wilayah
kemudian dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Wilayah kedu terdiri atas siti bumi dan bumijo
2. Wilayah siti ageng teridi atas siti ageng kiwo dan siti ageng tengen
3. Wilayah bagelen terdiri atas daerah sewu dan numpak anyar
4. Wilayah pajang terdiri atas penumping dan panekar
- Mancanegara wetan (jawa timur) dan mancanegara kilen (jawa tengah) yaitu
wilayah diluar pantai dan bukan negoro agung. Masing-masing dipimpin
oleh seorang bupati. Beberpa bupati dikoordinir oleh wedana bupati
- Pasisiran wetan dan pasisiran kilen, biasanya sungai serang yang mengalir
antara demak dan jepara. Masing-masing pasisiran dipimpin wedana bupati.
Pesisir wetan pusatnya di jepara dan perisir kilen pusatnya di tegal.
b. Susunan pemerintahan
Susunan pemerintahan mataram adalah sebagai berikut
- Raja adalah penguasa tertinggi kerajaan
- Wedana lebet jumlahnya 4 yaitu wedana gedong kiwo, wedana gedong
tengen, wedana keparak kiwo, wedana keparak tengan, keempat wedana ini
dipimpin pejabat tinggi namanya patih lebet.
- Wedana jawi jumlahnya ada 8 yaitu wedana bumi, wedana bumijo, wedana
sewum wedana numbak anyar, wedana siti ageng kiwo, wedana siti ageng
tengen, wedana penumping, wedana panekar
- Tumenggung ada dua orang yang bertanggung jawab langsung kepada raja
- Bupati yaitu mengepalai daerah mancanegara wetan dan kilen
- Wedana bupati yaitu memimpin pesisiran wetan dan kilen juga coordinator
bupati mancanegara wetan dan kilen
- Abdi dalem pametaan/pemutihan yaitu pejabat keagamaan meliputi
penghulu, katib, modin, naib, suronoto
- Penghulu istana yaitu jabatan tertinggi di bidang agama
- Perdikan mutihan yaitu ulama yang mengepalai desa dengan tugas
memelihara tempat badah seperti masjid, meberi pelajaran agama di
daerahnya.
- Perdikan kuncen yaitu perugas yang memelihara makam keluarga raja.
- Pujangga yaitu pejabat yang memiliki keahlian di bidang sastra, adat seni,
babad sejarah, silsilah raja, syair, filsafat dan lain-lain.
- Jeksa yaitu petugas yang membuktikan atas kesalahan pesakitan
- Bangsa pancaniti yaitu tempat siding untuk mengadili pesakitan yang
mengadili raja sendiri
- Mertalutut atau singanagara yaitu pelaksana hukuman mati.
c. Hubungan pusat dan daerah
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintahan pusat dengan
daerah serta mencegah timbulnya pemberontakan dari daerah perlu ada trik-trik
sendiri bagi raja seperti
- raja harus berwibawa dan tegas
- membangun kesetiaan penguasa daerah
- dalam pengangkatan pejabat perlu seleksi yang ketat yaitu yang loyal pada
raja.
- Mengadakan pengawasan yang ketat
- Para pejabat dikumpulkan pada acara tertentu seperti grebeg maulud untuk
mengetahui kesetiaan mereka.
- Para pejabat yang tidak hadir dalam pertemuan perlu dicurigai
- Mengirim telik sandi untuk mengetahui tingkah laku para pejabat yang
dicurigai
- Para penguasa daerah harus menyerahkan upeti (glondong pangaren-areng)
- Sering memindahkan pejabat-pejabat untuk menghindari besarnya
kekuasaan di daerah
- Perlunya angger-angger (peraturan) untuk menertibakan keadaan

2. Kerajaan Banjar
Kerajaan banjar didirikan oleh pangeran samudra atau sultan suryanullah setelah
masuk islam pada abad 16 M.
a. Susunan pemerintahan banjar
Susunan pemerintahan banjar meliputi :
- Sultan adalah penguasa tertinggi banjar
- Patih mangkubumi dan mantra sikap mengurusi perbendaharaan istana
termasuk menarik pajak bea cukai untuk pemasukan kas kerajaan.
- Pengapit mangkubumi adalah penghulu
- Patih bali yaitu petugas sebagai hakim
- Patih muhur yaitu petugas sebagai hakim
- Sarawisa (jumlah 50 orang) bertugas membersihkan istana yang dikepalai
raksayuda
- Margasari (jumlah 40 orang) bertugas mengawasi raja saat menghadapi para
pembesar kerajaan dipimpin sarayuda
- Saragani yaitu petugas yang mengurusi senjata seperti tombak, keris,
tongkat, panah, perisai, senjata api dan lain-lain. Dikepalai
saradipa/wangsanala
- Mangumbara yaitu kelompok khusus untuk upacara kerajaan
- Paying bawat yaitu pembawa alat upacara seperti paying
- Singapati/singataka yaitu petugas penjaga keamanan pasar
- Wargasari yaitu petugas yang mengurusi bidang ekonomi
- Juru gedong bertugas mengurusi bidang ekonomi
- Anggamarta yaitu sebagai kepala pelabuhan/bea cukai
- Juru Bandar yaitu petugas pelabuhan local
- Wiramarta yang mengurusi bidang perdagangan. Mufti sebagai hakim
tertinggi kerajaan yang mengepalai hakim-hakim bawahan
- Penghulu islam yaitu pemuka agama kepala masjid besar
- Lalawang kepala distrik
- Pembekel yaitu kepala desa tertua yaitu kepala kampong.
3. Kerajaan Aceh
Kerajaan aceh berdiri abad 17 dan mencapai puncak kejayaan pada masa sultan
iskandar muda. Pada masanya inilah disusun undang-undang dengan tata
pemeritahan yang disebut adat mahkota alam.
1. Susunan pemerintahan aceh
Kesultanan aceh dibagi menjadi 3 wilayah sagi dan wilayah pusat kerajaan.
Tiap-tiap sagi terdiri dari sejumlah mukim. Tiga sagi di aceh disebut sagi XXV
mukim.
Tiap-tiap sagi dikepalai seorang panglima sagi atau hulubalang besar. Setiap
distrik atau mukim dikepalai seorang hulubalang yang memiliki kekuasaan
otonom. Tiap mukim terdiri dari beberapa gampong yang masing-masing
dikepalai seorang keuci. Gampong dibagi menjadi wilayah yang lebih kecil lagi
yang memiliki tempat ibadah sendiri yang dikepalai seorang mmeusanah.
2. System pergantian tahta
Apabila raja meninggal maka anak laki-laki raja yang lahir dari isteri pertama.
Apabila tidak ada maka diambilkan dari putra laki-laki lain. Jika tidak ada laki-
laki, putrid pun bisa memangku jabatan raja (sultanah). Jika raja pengganti
belum dewasa maka ibu atau paman dapat memegang tali kendali pemerintahan.
3. Penghasilan kerajaan
Penghasilan kerajaan dapar diperoleh dari pajak dan cukai. Misalnya pajak dari
rakyat pribumi, orang asing, pajak tanah (wase tanah), pajak pasar, adat peukan.
Dari cukai misalnya pajak lada, pajak pinang, pajak hasil hutan.
4. Kemunduran Aceh
- Tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah aceh yang luas
- Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri
- Mundurnya perdagangan karena selat malaka berhasil dikuasai belanda.
Kegiatan Siswa
Isilah titik-titik pada kolom dibawah ini!
No Kerajaan Penjelasan Siswa
1 Kerajaan Samudra Pasai a) Siapa Pendirinya?

b) Bagaimana letaknya?

c) Siapa raja-rajanya?
2 Kerajaan Aceh a) Susunan Pemerintahan Aceh.
b) Penghasilan diperoleh darimana?

Tugas Mandiri
Lengkapi bagan berikut ini

Kerajaan Mataram Islam

a) Bagaimana system b) Bagaimana susunan c) Bagaimana hubungan


pembagian wilayah? pemerintahan? pusat dan daerah?
BAB V
MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI
LOKAL HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA

Standar Kompetensi
3. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara-negara tradisional
Kompetensi Dasar
1.5. Menganalisis proses interaksi antara tradisi local hindu-budha dan islam di
Indonesia.
Tujuan pembelajaran
10. Mengidentifikasi perpaduan tradisi local, hindu-budha dan islam dalam institusi social
masyarakat di berbagai daerah.
11. Menganalisis proses percampuran kepercayaan local, hindu-budha dan islam di dalam
kehidupan keagamaan masyarakat di kerajaan bercorak islam
12. Menganalisis proses percampuran arsitektur local, hindu-budha dan islam di berbagai
wilayah Indonesia.
Materi Pembelajaran
A. Perpaduan Tradisi Lokal Hindu-Budha dan Islam Institusi Sosial Masyarakat di
berbagai Daerah
1. Grebeg Maulud.
Grebeg maulud pesat menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang jatuh
tanggal 12 Maulud. Dalam menyambut hari kelahiran Muhammad SAW pihak
keraton biasanya mengadakan 3 macam kegiatan yaitu :
a. Keramaian sekaten 1-2 minggu
b. Upacara sekaten, tanggal 5-11 maulud
c. Grebeg maulud yang jatuh tanggal 12 maulud
2. Sekaten
Sekaten adalah perayaan untuk menyambut hari kelahiran Muhammad SAW yang
jatuh pada tanggal 12 Rabiul awal. Menjelang upacara sekatenan biasanya didahului
berbagai macam keramaian seperti pembukaan berbagai macam stand untuk
berjualan berbagai macam barang, permaian, atraksi. Sementara di masjid-masjid di
bacakan sejarah nabi dengan mambaca kitab berjanji secara bergantian.
Pada tanggal maulud dikeluarkan gamelan yang diberi nama kiai Guntur madu dan
nogowilogo yang ditempatkan di bangsal ponconiti. Waktu tengah malam gamelan
itu dipindahkan ke halaman masjid agung. Gamelan tersebut dimainkan tiap hari
sehabis subuh sampai petang dan sehabis is’ya sampai tengah malam kecuali hari
kamis petang sampai jum’at siang.
Pada tanggal 11 maulud sultan dengan diikuti para pembesar menghadiri perayaan
maulud nabi di masjid agung. Sebelum memasuki masjid diadakan upacara udik-
udik/menyebar uang logam oleh pangeran tertinggi. Uang tersebut untuk
diperebutkan masyarakat guna mendapat berkah. Keberuntungan udik-udik diulangi
lagi oleh sulan ketika ada di masjid.
3. Perayaan Malam 1 Suro
Pada malam satu suro di keraton Surakarta baik kasunanan dan mangkunegaran
diadakan upacara malam 1 suro. Kegiatan ini dirandai dengan mengarak/arak-
arakan para abdi dalem sambil membawa benda-benda keramat seperti kyai slamet
(kebo bule). Sementara di mangkunegaran masyarakat sekitar melakukan kegiatan
mengelilingi keraton mangkunegaran guna mendapatkan berkah.

B. Perpaduan Kepercayaan Lokal Hindu-Budha dan Islam Dalam Kehidupan


Keagamaan Masyarakat di Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam.
Perkembangan islam di Indonesia tidak bisa menghindari unsure-unsur lama yang
sudah lebih dulu berkembang di Indonesia. Masyarakat pada umumnya dan jawa
khususnya telah memiliki akar tradisi Hindu-Budha maupun tradisi local yang sulit
untuk ditinggalkan, sehingga ketika islam masuk di Indonesia tradisi lama tidak
disingkirkan melainkan berinteraksi dengan islam. Bahkan para pendahulu kita seperti
wali sanga ketika berdakwah tidak langsung membuang tradisi lama melainkan tradisi
lama tetap berjalan namun diisi dengan ajaran islam. Unsure-unsur islam mulai
dimasukan dalama tradisi lama sehingga terjadilah percampuran kepercayaan atau
sering disebut sinkritisme.
Proses percampuran kepercayaan antara islam dengan tradisi lama terus berlangsung
dan tetap bertahan sampai sekaran ini. Di beberapa kota besar masalah percampuran
kepercayaan yang ada pada islam sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan.
Masyarakat mulai mengdakan pembaharuan dan pembersihan ajaran agama yang
tercampur dengan kepercayaan lain. Upaya ini makin gencar setelah berdiri beberapa
organisasi islam modern seperti muhammadiyah, al irsyad, sarikat islam dan lain-lain.
Namun kita sadar bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia ada daerah pedesaan
yang sulit menerima pembaharuan.
1. Sekaten
Sekatenan adalah tradisi menyambut Maulud nabi (kelahiran nabi Muhammad
SAW) yang jatuh tiap tanggal 12 rabiull awal di keraton yogya, solo, Cirebon.
Tradisi sekaten diperkenalkan pertama kali oleh raden patah dari demak sebagai
sarana dakwah, kemudian tradisi ini tetap dipertahankan di Yogyakarta dan
Surakarta.
2. Ziarah
Kebiasaan ziarah merupakan kebiasaan atau tradisi lama seperti mengunjungi candi
atau tempat suci lainnya dengan maksud melakukan permujaan terhadap roh nenek
moyang. Kebiasaan semacam ini kadang masih berlanjur pada zaman madya di
mana seseorang berziarah ke makam wali, orang-orang pintar dan orang yang
dianggap keramat disertai dengan membakar kemenyan, menabur bunga tertentu di
makam tersebut. Ini adalah lanjutan kebiasaan/tradisi lama.
Kebiasaan semacam ini memang sulit dihilangkan karena kebiasaan lama sudah
tumbuh berakar pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
3. Selamatan
Apabila ada orang meninggal dunia biasanya diadakan selamatan pada hari ke 3, 7,
40, 100 mendak (1 tahun), dan 1000 dengan tujuan mengantarkan roh yang
meninggal di hadapan sang pencipta. Begitu juga bila ada orang hamil 7 bulan
pertama biasanya diadakan selamatan untuk memohon kepada sang pencipta agar
diberi keselamatan. Hal-hal semacam ini sebenarnya di dalam islam tidak ada, itu
adalah tradisi lama yang berinteraksi dengan islam.
4. Islam wetu telu di Lombok
Pulau Lombok merupakan pulau orang sasak, yang hampir semua penduduknya
beragama islam. Karena adanya sikritisme dengan tradisi lama, masyarakt islam
Lombok terdapat dua jenia yaitu islam lima waktu dan islam wetu telu (tiga waktu).
Agama wetu telu seperti hindu bali dan kejawen. Di satu sisi dia mengaku islam
namun di sisi lain dia melakukan ritual-ritual seperti tradisi setempat atau mirip
hindu.
Wetu telu orang sasak percaya bahwa kematian tidak berarti perpisahan selamanya.
Jiwa orang mati mungkin pergi kea lam lain tetapi mereka dapat kembali kedunia
oleh karena itu mereka tetap mempengaruhi kehidupan keturunannya yang masih
hidup. Arwah para leluhur dapat diundang dalam perayaan jika diperlakukan
dengan benar mereka dapat membantu orang hidup dan memudahkan usaha.
Masjid wetu telu di bayan Lombok
Masjid wetu tellu di bayan Lombok utara merupakan pusat tempat suci bagi orang
islam wetu telu. Masjid ini memiliki cirri khas yaitu adanya naga bayan (makhluk
pelingung desa) yang ada diatas mimbar. Masjid bayan ini tidak pernah digunakan
khotbah jumat. Jamaah datang ke masjid pada saat-saat tertentu, missal seperti :
a. Jika ada persembahan untuk kyai pada hari tertentu
b. Jika ada perayaan maulud nabi para kyai berkumpul makan bersama
c. Pada bulan ramadhan para kyai berkumpul untuk membaca doa
d. Hari terakhir bulan ramadhan untuk buka bersama. Saat iutlah kyai berkhotbah
padahal biasanya tidak ada khotbah.
e. Jika terjadi bencana alam para kyai bertemu di masjid untuk mengadakan
upacara yang disebut lohor jariang jum’at. Upacara ini diakhiri khotbah khas
bayan dengan bahasa daerah bukan bahasa arab.

C. Perpaduan arsitektur local hindu-budha dan islam di berbagai di daerah di


wilayah Indonesia.
Masuknya agama islam ke nusantara tidak mematikan tradisi lama melainkan
memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Tradisi lama seperti zaman purba, zaman
hindu-budha, ketika islam masuk mulai berinteraksi dengan islam. Hal ini Nampak
pada beberapa bangunan seperti berikut :
1. Masjid
Masjid artinya adalah tempat sujud atau tempat salat. Dalam perkembangannya
masjid yang ada di Indonesia berbeda dengan masjid yang ada di timur tengah. Pada
bagian tertentu masjid di Indonesia memiliki cirri-ciri tertentu yang disebabkan
karena pengaruh budaya lama yang ada di Indonesia.
a. Atap tumpang
Yaitu atap yang bersusun makin keatas makin kecil dan pada tingkatan paling
atas berbentuk limas. Jumlah atap biasanya ganjil ada yang tiga, ada yang lima
seprti masjid banten. Atap tumpang inilah pengaruh hindu (pura). Pembangunan
masjid dengan atap tumpang pada waktu dulu tentu memiliki maksud tertentu,
yaitu sebagai media dakwah.
Atap tumpang saat ini masih digunakan di bali yang disebut meru. Fungsinya
khusus mengatapi bangunan-bangunan yang suci didalam pura.
Dari uraian diatas Nampak jelas bahwa ada pengaruh lama terhadap bentuk
bangunan masjid di Indonesia.
b. Letak masjid
Masjid-masjid kuno di Indonesia umumnya dibangun di sebelah barat alun-alun,
khususnya masjid yang dibangun oleh kerajaan islam sementara letak istana di
sebelah utaranya atau selatan alun-alun. Letak ini tentu memiliki maksud. Alun-
alun merupakan tempat bertemunya rakyat dengan raja. Maka masjid adalah
tempat bertemunya raja dengan rakyat sebagai makhluk Allah SWT.
c. Soko guru
Yaitu 4 buah tiang sebagai penyangga atap yang bentuknya bujur sangkar.
Ruangan ini merupakan ruangan inti. Di sebelah barat ruangan inti ada ceruk
yang fungsinya sebagai tempat imam shalat yang biasanya disebut mihrab.
Sebelah kiri mihrab biasanya ada mimbar tempat khatib berkhotbah.
d. Pawastren
Adalah ruangan khusus bagi wanita yang letaknya ada disebelah kiri atau kanan
masjid. Pawastren bukan bagian inti masjid melainkan ruang tambahan khusus
untuk jamaah perempuan.
e. Menara
Masjid-masjid kuno di Indonesia pada mulanya tidak ada menara (tempat
muadzin menyerukan adzan). Di Indonesia hanya ada dua masjid yang
menggunakan menara yaitu masjid kudus dan masjid banten, kedua menara pun
beda bentuknya menara kudus bentuknya seperti candi di jawa timur, sementara
menara masjid banten menrupai mercusuar eropa.
2. Makam
Dalam tradisi islam orang yang meninggal, mayatnya dimandikan, dikafani,
dishalatkan lalu dikubur setelah itu baru ditalqin sebagai bekal untuk menghadapi
pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Pada hari ke 3, 7, 40, 100 dan 1000 hari
meninggalnya seseorang, diadakan selamatan untuk mengantar rohnya mengjadapi
sang pencipta. Selamatan-selamatan ini adalah tradisi yang berlaku pada zaman
purba yang hidup terus sampai zaman madya. Hanya saja isinya yang diganti
dengan hal-hal yang bersifat isalm seperti kaliimat tahlil, tahmid, dan tasbih yang
biasanya dibaca saat selamatan.
Setelah upacara selamatan berakhir, barulah kuburan diabadikan dengan jirat atau
kijing. Diatas kijing didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah. Di
Sulawesi selatan cungkup disebut kubangan. Pada zaman madya cungkup yang ada
bentuknya runcing dan ada yang berbentuk bubungan. Cungkup yang runcing
dianggap paling suci atau paling tinggi, dan hubungan biasanya mengatapi sebuah
bangsal yang dibawahnya terdapat banyak makam.
Makam pada zaman madya hampir tidak ada bedanya dengan candi pada zaman
purba. Keduanya berfungsi sebagai tempat kediaman yang terakhir. Banyak makam
yang dibangun punden berundak dan susunan halaman candi dan pura.
Makam imogiri di Yogyakarta
Makam raja-raja mataram islam dibangun di imogiri, letaknya diatas sebuah bukit.
Untuk menuju ke makam tersebut peziarah harus menaiki tanah yang dibikin
berundak-undak untuk menuju kemakam induk. Hal ini mengingatkan kita akan
tradisi lama seperti bangunan candi Borobudur. Bila kita amati candi Borobudur
bentuknya berudak-undak seperti bangunan pada zaman megalitukum, yaitu punden
berundak. Jika kita tarik garis kesimpulan antara punden berundak candi Borobudur
makam raja mataram ada saling pengaruh satu sama lain.

Kegiatan siswa
Diskusikan istilah-istilah berikut dan tiliskan hasilnya pada kolom sebelahnya!
No Isstilah penjelasan
1 Sikritisme
2 Pawastren
3 Sokoguru
4 Cungkup
5 Ziarah

Tugas mandiri
Berikan penjelasan kitab-kitab suluk di bawah ini!
No Unsur Kebudayaan Penjelasan Siswa
1 Suluk Sukarsa
2 Suluk Wijil
3 Suluk Mlaang Sumirang
4 Suluk Perahu
5 Suluk si Burung Pingai

You might also like