You are on page 1of 4

BAGAIMANA CARA MEMBUAT PEMBUKUAN

SEDERHANA
Oleh: Ahmad Gozali

Dikutip dari CBN CyberSHOPPING

Pak, orangtua saya punya rencana untuk membuka usaha warung yang
menjual bahan untuk kue, termasuk alat-alatnya. Yang ingin saya tanyakan
adalah, bagaimana cara pembukuan yang harus digunakan, mengingat
tempat usaha saya masih disewa dengan biaya total 5 juta untuk 2 tahun. Ada
juga biaya renovasi Rp 1 juta, dan beli etalase Rp 1,5 juta. Untuk bahan-
bahan modal dianggarkan Rp 2 juta.

Terima kasih sebelumnya.

Arris --- Bandung 

Jawaban:

Mas Arris,

Jika yang Anda tanyakan adalah teknis pembukuan untuk usaha orang tua
Anda, tentunya tidak bisa dijelaskan dengan sempurna hanya dengan melalui
e-mail saja. Akan lebih baik jika Anda membaca beberapa buku yang
membahas mengenai hal ini. Anda bisa cari buku yang membahas mengenai
pembukuan untuk usaha kecil, atau membeli software pembukuan yang
sederhana jika menggunakan komputer.

Namun singkatnya saja, catat dengan baik semua pemasukan dan


pengeluaran uang serta barang. Untuk memudahkan, gunakan nota
penjualan untuk setiap penjualan yang dilakukan. Walaupun pembeli tidak
meminta nota atau penjualanya dalam jumlah yang kecil-kecil, tetap buatkan
saja nota. Nota ini bisa Anda simpan dan dibukukan belakangan. Sedangkan
untuk pengeluaran lainnya yang tidak ada buktinya, bisa Anda catat di buku
khusus. Begitu juga dengan pembelian barang dagangan maupun untuk
peralatan toko, minta semua notanya dan simpan baik-baik. Jika semua bukti
pemasukan dan pengeluaran disimpan dengan baik, Anda tidak perlu
melakukan pembukuan sendiri. Minta saja mahasiswa akuntansi atau lulusan
SMEA untuk mengerjakannya untuk Anda.
Sedangkan perlakukan akuntasi untuk biaya sewa yaitu diakui selama masa
sewanya atau selama 2 tahun. Artinya, satu tahun pertama ini Anda mengakui
beban sewa sebesar Rp 2,5 juta dan Rp 2,5 juta sisanya diakui di tahun
depan. Sedangkan untuk renovasi dan etalase seharunya didepresiasikan
atau dijadikan sebagai beban sesuai dengan usia ekonominya, misalnya
renovasi dan etalase itu masih baik digunakan sampai dengan 5 tahun.
Berarti setiap tahun Anda mengakui beban sebesar 1/5 dari total biaya
renovasi dan etalase. Sedangkan untuk bahan-bahan modal sebagai barang
dagangan tidak diakui sebagai beban bulanan, melainkan untuk menghitung
keuntungan kotor ketika barang tersebut dijual. Selisih antara harga jual dan
harga beli adalah keuntungan kotornya. Keuntungan kotor ini dikurangi lagi
dengan biaya-biaya seperti sewa, listrik, dan sebagainya untuk mendapatkan
keuntungan bersih.

Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan

PEMBUKUAN SEDERHANA USAHA KECIL


Oleh: Safir Senduk

Dikutip dari Sindo, 23 Maret 2008

Mas Safir,

Perkenalkan nama saya Zainal dan saya adalah pembaca setia rubrik
yang Anda asuh ini Mas. Benar-benar banyak manfaatnya bagi
pengelolaan keuangan keluarga saya. Begini Mas, saya lagi bingung nih,
orang tua saya ingin membuka usaha kelontong dan bahan-bahan
sembako. Yang jadi permasalahan saya adalah bagaimana yah dengan
pembukuan yang harus saya buat agar bisa terkontrol dengan baik
pemasukan dan pengeluarannya. Tempat usaha sudah saya sewa untuk
3 tahun sebesar 6 juta dan ada juga biaya renovasi sebesar 700 ribu.
Ada juga biaya untuk membeli etalase sebesar 1 juta dan untuk modal
awal usaha perkiraan membutuhkan kurang lebih Rp 2,5 juta.

Terima kasih sebelumnya.


Zainal - Surabaya

Jawaban:

Mas Zainal,

menjalankan usaha memang butuh perencanaan dan perhitungan yang


matang, supaya Anda jadi tahu, mau dibawa kemana nanti usaha itu.
Setiap orang punya berbagai tujuan dalam mendirikan usaha, mulai dari
mengisi waktu luang dan menambah penghasilan buat keluarga, sampai
mencari untung, untung dan untung. Nah, apapun tujuan Anda, ada
perencanaan yang baik tetap harus ada sehingga usaha Anda nggak
akan berhenti di jalan sebelum tujuannya tercapai. Ya nggak?

Kembali ke pertanyaan Anda, bagaimana pembukuan yang baik untuk


usaha Anda. Kalau yang dimaksud teknis pembukuannya, wah kayaknya
gak bisa dijelaskan disini mas, karena bisa jadi akan terlalu panjang
penjelasannya. Tapi tenang saja mas, ada jalan keluarnya kok. Coba deh
baca beberapa buku yang membahas tentang ini. Anda bisa cari buku di
toko buku yang membahas tentang pembukuan untuk usaha kecil, atau
membeli software pembukuan yang sederhana dengan komputer.

Tapi tapi, saya coba jelaskan singkatnya saja, coba Anda catat dengan
baik semua pemasukan dan pengeluaran uang dan barang. Gimana
caranya biar gampang? Pakai saja nota penjualan untuk setiap transaksi
yang dilakukan. Sekecil apapun transaksi yang dilakukan dan –
kalaupun si pembeli nggak meminta notanya - tetap buatkan saja
notanya sebagai catatan Anda. Simpan saja nota-nota ini dan setiap satu
bulan baru Anda bukukan. Tapi yaa, kalau Anda takut lupa, bisa
dimasukkan saja langsung ke dalam buku aliran kas usaha. Begitu juga
dengan pembelian barang dagangan, minta semua notanya dan simpan
baik-baik. Anda tidak perlu melakukan pembukuan sendiri kok. Coba
minta pelajar SMK jurusan akuntansi untuk membuat pembukuan usaha
Anda tersebut. Nanti mereka juga akan membantu menghitungkan
berapa keuntungan yang dapat Anda peroleh setiap bulannya dan
tentunya nilai penyusutan dari perlengkapan-perlengkapan yang Anda
miliki. Gampang, kan? Jadi Anda nggak perlu pusing lagi sekarang
dalam masalah pembukuan usaha. Mudah-mudahan usaha Anda sukses
ya Mas.
Salam.
Safir Senduk
Perencana Keuangan

You might also like