You are on page 1of 2

c  

    
Berikut ini adalah Taujih Pekanan yang ke-10. Sumber taujih
ini masih sama dengan sebelumnya yaitu Buku     
   . Semoga tema c    ini bisa menjadi
renungan dan inspirasi bagi kita dan jamaah dakwah. Selamat
membaca.



   

Mari kita renungkan ayat berikut ini:

Ϫ˵ Η˴ Ύ˴Ϡλ
˴ Ϣ˴ Ϡ˶ϋ
˴ ˸Ϊϗ˴ Ϟ
͇ ϛ˵ Ε
˳ Ύ͉ϓΎ˴λ ή˵ ˸ϴτ
͉ ϟ΍˴ϭ ν
˶ ˸έ΄˴˸ϟ΍˴ϭ Ε
˶ ΍˴ϭΎ˴Ϥδ
͉ ϟ΍ ϲ˶ϓ ˸Ϧϣ˴ Ϫ˵ ϟ˴ ΢
˵ Β͋δ
˴ ϳ˵ Ϫ˴ Ϡ͉ϟ΍ ϥ
͉ ΃˴ ή˴ Η˴ ˸Ϣϟ˴΃˴ ϥ
˴ Ϯ˵Ϡό˴ ˸ϔϳ˴ Ύ˴ϤΑ˶ ˲Ϣϴ˶Ϡϋ
˴ Ϫ˵ Ϡ͉ϟ΍˴ϭ Ϫ˵ Τ
˴ ϴ˶Β˸δΗ˴ ϭ˴

ß   


     
 
          
   

      
               
   

       (QS. An-Nur : 41)

   

Sesuai tema pokok kita pada taujih kali ini, mari kita tadabburi ayat di atas, lantas mari kita tafakkuri
kehidupan angsa, sebagaimana dalam pembahasan berikut.

Kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombonganangsa terbang ke
arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf
³V´. kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan
formasi ³V´.

c     

Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan daya dukung bagi burung yang terbang tepat
di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakangnya tidak perlu bersusah payah untuk
menembus µdinding udara¶ di depannya. Dengan terbang dalam formasi ³V´, seluruh kawanan dapat
menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dari pada kalau setiap burung terbang sendirian.

Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan berjamaah adalah: ketika kita bergerak dalam
arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas diantara kita, insya Allah dapat mencapai
tujuan kita dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena kita menjalaninya dengan saling mendorong
dan mendukung satu dengan yang lain.

c    

Kalau seekor angsa keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit terbang sendirian. Dengan
cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan
burung di depannya.

c  
 

Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan berjamaah adalah: kalau kita memiliki cukup
logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan saudara-saudara kita yang berjalan
di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk
melakukan sesuatu seorang diri dari pada melakukannya bersama-sama.

c     

Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan
angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.

Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan berjamaah adalah: sungguh masuk akal untuk
melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama.
Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas, dan
memiliki keunikan dalam karunia, talenta, atau sumber daya lainnya.

c    

Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk
memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.

Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan berjamaah adalah: kita harus memastikan
bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai
menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling
menguatkan) adalah kualitas susara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan
dan bukan melemahkan.

c     

Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, du angsa lain akan ikut keluar dari formasi
bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal
dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan
kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Dari fakta ini, pelajaran yang dapat kita petik untuk kehidupan berjamaah adalah: kalau kita punya perasaan,
setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit
mereka, sama seperti ketika segalanya baik.

Sungguh dalam setiap ciptaan Allah, terdapat pelajaran bagi kaum yang berfikir. Burung, sebagaimana yang
Allah firmankan, juga umat seperti kita. Dan dari kehidupan mereka, kita banya mendapat pelajaran.
Ύ˴ΘϜ˶ ˸ϟ΍ ϲ˶ϓ Ύ˴Ϩ˸σή͉ ϓ˴ Ύ˴ϣ ˸ϢϜ˵ ϟ˵Ύ˴Μ˸ϣ΃˴ ˲Ϣϣ˴ ΃˵ Ύ͉ϟ·˶ Ϫ˶ ˸ϴΣ
˴ Ύ˴ϨΠ
˴ Α˶ ή˵ ϴ˶τϳ˴ ή˳ ΋˶ Ύ˴σ Ύ˴ϟϭ˴ ν
˶ ˸έ΄˴˸ϟ΍ ϲ˶ϓ Δ˳ Α͉΍˴Ω ˸Ϧϣ˶ Ύ˴ϣϭ˴ ϥ
˴ ϭ˵ήθ
˴ ˸Τϳ˵ ˸ϢϬ˶ Α͋έ˴ ϰ˴ϟ·˶ Ϣ͉ Λ˵ ˯˳ ˸ϲη
˴ ˸Ϧϣ˶ Ώ
˶
ß  
   
    
 
 
   
     
                   
   
    (QS. Al-An¶am : 38)

Wallaahu a¶lam. [sumber: Buku Seri Taujihat Pekanan Jilid 2]

c  
 


You might also like