You are on page 1of 37

BERAT JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR

M.5

I. TUJUAN
a. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
b. Menentukan berat jenis zat padat yang tidak beraturan
c. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca teknis
d. Menentukan berat zat cair dengan Piknometer
e. Menentukan berat jenis zat cair dengan Neraca Morh
f. Mengenal dan belajar mempergunakan alat-alat yang bersangkutan
g. Melatih ketelitian dalam mengukur

II. TINJAUAN TEORI


a. Pengertian Massa Jenis
Setiap benda pasti mempunyai massa, pengertian massa itu sendiri adalah
ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya. Jenis zat dapat diketahui
dengan mencari massa jenisnya. Massa bergantung pada banyaknya partikel yang
menyusun sebuah materi. Massa jenis merupakan suatu perbandingan antara
massa benda atau zat dengan volume atau zat. Massa jenis suatu zat adalah
bilangan yang menyatakan massa zat itu dibagi dengan volumenya.

b. Pengertian Berat Jenis


Gaya tarik gravitasi yang dikenakan bumi pada suatu benda disebut berat
benda. Berat setiap benda yang massanya diketahui dapat ditentukan dengan
perbandingan langsung bila kita mengukur berat setiap satuan massa. Berat jenis
pada sebuah benda adalah gaya yang bekerja pada benda itu karena pengaruh
faktor gravitasi bumi dan gaya massa benda. Berat jenis zat cair adalah
perbandingan suatu materi sekaligus harga mutlak zat-zat ringan dari air. Dalam
mengukur suatu berat jenis suatu benda, selain faktor massa dan percepatan
gravitasi, berat jenis juga bergantung pada volumenya, dan untuk menentukan
berat jenis suatu benda terlebih dahulu harus menemukan wujud materi benda
tersebut. Berat jenis suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram
beratnya 1 cm3 zat itu. Berat 1 cm3 satu zat dengan zat yang lain mempunyai
harga yang berlainan. Misalnya air raksa 13,6 gram, minyak tanah 0,8 gram,
platina 21,4 gram dan sebagainya.
Berat jenis suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan bahan
tersebut terhadap kerapatan air pada suhu 4,00C. berat jenis (specific gravity
disingkat SG) adalah bumi tanpa dimensi maupun satuan. Jika kerapatan air 1,00
gr/cm2 = 1,00 x 103 kg/m3, maka, berat jenis setiap bahan akan sama persis secara
numerik atau dengan kecepatannya yang ditetapkan dalam gr/cm3 atau 10-3 kali
kecepatannya yang dinyatakan dalam kg/M2 .
Namun ada juga pendapat yang menyatakan bahwa berat jenis (bobot jenis)
merupakan besaran turunan yang menyatakan berat atau bobot dalam gr/cm3,
suatu zat atau bobot dalam kilogram/liter zat. Berat jenis pada sebuah benda.
adalah gaya. yang bekerja pada benda itu karena pengaruh faktor gravitasi bumi,
gaya, dan massa benda. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mengabaikan perbedaan antara berat benda dan massa benda, karena pada
hakekatnya kedua besaran ini adalah berbeda.
Menurut definisi berat jenis air dapat dikatakan berat jenis adalah perbandingan
dengan air tetapi sekaligus mengatakan harga mutlak zat-zat yang lebih ringan
dari pada air misalnya minyak, mernpunyai berat jenis lebih dari 1 (satu), sebagal
contoh air raksa yang mempunyai berat jenis 13,6 N/m3.
Untuk menentukan berat jenis, sebuah benda. terlebih dahulu, kita harus
membedakan wujud zatnya (padat atau cair), kemudian juga untuk benda padat
apakah bentuknva beraturan atau tidak beraturan. Hal ini perlu diperhatikan
karena cara menentukan berat jenis masing-masing benda berbeda-beda.

c. Perbedaan massa dengan berat jenis


Massa Berat
Banyak zat atau materi Besarnya gaya gravitasi bumi
yang terkandung suatu yang dialami suatu benda
benda. Dapat berubah sebab
Tidak berubah sebab tidak tergantung gaya gravitasi
tergantung gravitasi. Satuan berat sama dengan
Satuan massa : kg, g. satuan gaya yaitu: N, dyne,
Alat ukur massa : neraca O kgf, gf
Hauss, timbangan, dacin, Alat ukur berat : Neraca
timbangan duduk pegas ( dinmometer )

Hubungan antara berat dan massa suatu benda


Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah :
Massa ialah ukuran inersia suatu benda, sedangkan berat ialah gaya berat atau
gaya gravitasi suatu benda.
Massa dan berat merupakan besaran yang berbeda, tetapi mempunyai hubungan
yang erat. Jika sebuah massa m jatuh bebas karena pengaruh gravitasi bumi maka
hubungan antara massa dan berat adalah :
w = m⋅ g
dimana : w = berat benda
m = massa benda
g = konstanta gravitasi
Berat jenis serupa dengan massa jenis, dimana berat jenis suatu zat ialah
besaran yang besarnya sama dengan berat zat itu dibagi volumenya.
Rumus :
w w = m⋅ g
s= ,
V
m⋅g
s=
V
V ⋅ρ⋅g
s=
V
dimana :
s= berat jenis ρ= massa jenis benda
w= berat benda
V= volume benda
dyne newton 3 , kgf 3 , gf 3 ,
Satuan berat jenis antara lain : 3,
cm m m cm

sedangkan menurut SI satuan berat jenis adalah N . Alat mengukur berat jenis
m3
zat cair secara langsung adalah hidrometer. Makin besar berat jenis zat cair yang
kita ukur, maka makin sedikit bagian hidrometer yang terbenam dalam zat cair
tersebut. Permukaan zat cair itu menunjuk skala pada hidrometer. Skala yang
ditunjuk itu merupakan besar berat jenis zat cair yang kita ukur.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Jenis


Berat suatu benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, karena masing-
masing gravitasi bumi berbeda, maka nilainya pun akan berbeda dan tergantung
pada tempatnya. Sedangkan untuk massa dari suatu benda nilainya tetap, tidak
dipengaruhi oleh besarnya gaya gravitasi, sehingga massa suatu benda diantara
dua tempat yang berbeda adalah sama.
Dari dua faktor tersebut, dapat dibuat suatu persamaan untuk mencari berat suatu
benda, yaitu :
W = m.g
Dimana : W = berat benda
m = massa benda
g = percepatan gravitasi bumi
Sedangkan untuk berat jenis, selain dipengaruhi oleh massa dan percepatan
gravitasi, berat jenis juga dipengaruhi oleh volume. Dengan demikian, didapat
suatu persamaan untuk mencari berat jenis suatu benda, yaitu :
W
S =
V
Dimana : S = berat jenis benda
W = berat benda
V = volume benda

Untuk mengukur berat faktor yang mempengaruhi adalah masa dari benda
tersebut dan juga percepatan gravitasi yang secara matematis dapat dituliskan :
W= m.g
Dimana W adalah berat, m adalah massa dan q sebagai gravitasi untuk mengukur
suatu berat jenis juga ada faktor lain yaitu volume benda tersebut. Berat jenis juga
mengandung pengertian perkalian antara massa benda dengan percepatan gravitasi
dibagi dengan volume benda.
e. Hubungan Asas Archimedes Dengan Berat Jenis
Menurut Archimedes : setiap benda yang terendam seluruhnya atau sebagian
di dalam fluida mendapat gaya apung berarah ke atas, yang besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda ini.
Jika kita mengetahui volume zat cair itu, dimana berat gaya ke atas inilah
dihasilkan persarnaan
FA =V x p x g
Untuk benda / zat padat yang berbentuk tidak beraturan maka rumusnya :
W = W udara - W air = FA = p x q x v benda
W = berat azat cair
Alat ukur untuk mengetahui berat jenis dan sebagainya "hidrometer". Skala
hidrometer yang tepat untuk permukaan zat cair menunjukkan berat jenisnya.
Selain hydrometer alat yang digunakan untuk menentukan berat jenis antara lain,
piknometer, Neraca Teknis dan Neraca Mohr.
Rapat assa suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massa persatuan
volume.Untuk menentukan massa dan volume. Rho didefinisikan sebagai
perbandingan antara massa benda itu dengan volumenya. Secara sistematis dapat
dituliskan dengan rumus :
P = Massa
Volume
Jika massa benda diukur dalam Kilogram, volumenya dalam meter pangkat tiga
(m3) maka satuan dari massa jenis adalah :
p = satuan massa
satuan volume
Jadi satuan massa benda diukur dalam kilogram, volumenya dalam Meter Pangkat
tiga (m3) maka satuan dari massa jenis adalah:
p = satuan massa
satuan volume
Jadi satuan massa jenis dalam Π adalah Kg/m3, tetapi apabila diukur dalam GΠ
untuk massa benda dan cm3 untuk volume, maka satuannya menjadi GΠ /cm3.
Massa jenis merupakan hasil bagi antara massa setiap zat dengan volumenya.
Massa jenis disebut juga kerapatan suatu zat Apabila massa sebuah benda
dinyatakan dengan in. sedangkan volumenya dinyatakan dengan P maka untuk zat
/ benda tersebut berlaku rumus sebagai berikut :
BJ = W/V, karena W = m.g, maka P = m/v
BJ = m x 9, BJ P x 9
V
Dan untuk menentukan berat jenis suatu benda terlebih dahulu harus membedakan
wujud zatnya. Padat ataukah cair kemudian untuk benda zat padat apakah
bentuknya beraturan ataukah tidak beraturan.

f. Peralatan yang digunakan dalam menentukan berat jenis


Peralatan dalam menentukan berat jenis terdiri dari berbagai alat yaitu
o Piknometer
Sebuah Piknometer adalah botol gelas kecil dengan sumbat gelas bersaluran kecil.
Jika botol diisi penuh dengan zat cair kemudian sumbatnya dipasang, maka zat
cair akan naik ke dalam saluran sampai ada yang menetes keluar sedikit.
o Aerometer
Sebuah Aerometer atau hidrometer terdiri dari sebuah silinder gelas yang
mempunyai tangkai kuskala dan bagian bawah diberati dengan air raksa supaya
dapat mengapung tegak lurus dalarn zat cair.
o Densimeter
Digunakan untuk mengukur kadar larutan misalnya pengukuran asam untuk
larutan asam. Sakarimeter untuk larutan suhu pasir, alkohol, suhu, dan
sebagainya.
Jangka Sorong
Digunakan untuk menentukan berat jenis zat padat yang bentuknya beraturan,
seperti mengukur panjang, lebar, dan tebal serta menghitung volumenya.
Alat yang digunakan adalah mikrometer skrup atau jangka sorong. Rumus
matematis yang digunakan adalah :

wbenda
ρbenda =
Dimana : vbenda
ρ : berat jenis benda
w : berat benda
v : volurne benda

o Gelas Ukur
Untuk menentukan berat jenis zat cair. Secara matematis dapat dirumuskan:

wbenda
ρbenda =
vbenda

Untuk menentukan berat jenis, benda yang bentuknya tidak teraturan, kita
menggunakan rumus : W = Wudara – Wair
= FA - ρ c . g . Vbenda

wbenda
Sehingga berat jenis dapat dicari: ρbenda =
vbenda

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Neraca OHHAUS
2. Neraca Pegas
3. Jangka sorong
4. Bangku
5. Kawat
6. Gelas ukur
7. Penggaris
Bahan :
1. Air Suling
2. Zat padat berbentuk kubus
3. Zat padat bebentuk tidak beraturan yaitu batu

IV. PROSEDUR
A. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk balok
Ukur tebal benda dengan micrometer skrup atau jangka sorong.
Ukur panjang dan lebar dengan jangka sorong.
Ulangi pengukuran sebanyak lima kali,dengan masing-masing pegukuran
dilakukan oleh praktikan yang berbeda-beda.
B. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca
Timbang gelas dalam keadaan kosong.
Ulangi penimbangan gelas ukur dalam keadaan kosong, sebanyak 5 kali.
Isi gelas ukur dengan air sebanyak 300 ml
Timbang gelas ukur setelah diisi zat cair
Ulangi penimbangan gelas ukur yang telah berisi air 300 ml sebanyak 5 kali.
Rumus Matematika :

C. Menentukan berat jenis zat padat berbentuk tidak teratur


Gantungkan benda tersebut pada neraca pegas dan tentukan beratnya.
Ulangi penimbangan batu pada neraca pegas, sebanyak 5 kali.
Dalam keadaan tergantung seperti diatas, masukkan benda itu didalam air suling
dan tentukan berat benda dalam air
Ulangi penimbangan batu pada neraca pegas yang kemudian dimasukkan kedalam
air suling dalam keadaan melayang, sebanyak 5 kali.
Ukur dan catat suhu ari suling yang sedang dipergunakan
Dari hasil 1 dan 2 dapat ditentukan volume benda.
Rumus Matematika :

V. HASIL PENGAMATAN/PERCOBAAN
A. Berat jenis zat padat berbentuk balok
Pengukuran Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal(cm) Massa (gr)
I 3,095 3,095 3,095 34,9
II 3,1 3,1 3,1 30,5
III 3,1 3,1 3,1 34,8
IV 3,08 3,08 3,08 34,5
V 3,02 3,02 3,02 34,6

B. Berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca


Massa gelas ukur dalam keadaan kosong
Pengukuran Massa (gr) Massa setelah
ditambahkan
300 ml air
(gr)
I 200 469,9
II 200,02 469,8
III 197,3 469,2
IV 197,6 470
V 198,5 469,6

C. Menentukan berat jenis benda tidak beraturan (batu )


Suhu air pada gelas ukur adalah 30,1 ͦ C
Pengukuran Massa batu Massa batu
(gr) dalam air (gr)
I 0,2 0,15
II 0,2 0,15
III 0,2 0,15
IV 0,2 0,15
V 0,2 0,15

VI. PERHITUNGAN :

• Menentukan berat jenis zat pada pada balok


Data Percobaan :
Pengukuran Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal(cm) Massa (gr)
I 3,095 3,095 3,095 34,9
II 3,1 3,1 3,1 30,5
III 3,1 3,1 3,1 34,8
IV 3,08 3,08 3,08 34,5
V 3,02 3,02 3,02 34,6

Pengukuran/ Percobaan I
Diketahui :
Panjang = 3,095 cm = 3,095 x 10-2 m
lebar = 3,095 cm = 3,095 x 10-2 m
tebal = 3,095 cm = 3,095 x 10-2 m
massa = 34,9 gr = 34,9 x 10-3 kg
gravitasi = 10 m/s2
Ditanya :
Wbenda………………?
Vol benda ……………?
Ρbalok ………………?
Sbalok……………….?

Hitung :
Wbenda = massa x gravitasi
= 34,9 x 10-3 m . 10 m/s2
= 34,9 x 10-2 kg m/s2
Vol benda = p. l.t
= 3,095 x 10-2 m . 3,095 x 10-2 m . 3,095 x 10-2 m
= 29,647 x 10-6 m3

= 34,9 x 10-3 kg
29,647 x 10-6 m3
= 1,177x103 kg m-3
Sbalok = ρ.g
= 1,177x103 kg m-3 . 10 m/s2
= 1,177 x 104
kg m
s2
ρ = 1,177 x 104 m3 N/m3

Dengan cara yang sama akan diperoleh :

Percobaan p (m) l (m) t (m) m (kg)


W benda (kg m/s2) Vol benda (m3) -2 Berat Jenis benda (N/m3)
I -2
3,095.10-2 3,095.10 3,095.10-2 34,9.10-3
34,9 x 10 29,647 x 10-6-2 1,177 x 10 4

II -2
3,1.10-2 3,1.10 3,1.10-2 30,5.10-3
30,5 x 10 29,791 x 10-6-2 1,024 x 10 4

III -2
3,1.10-2 3,1.10 3,1.10-2 34,8.10-3
34,8 x10 29,791 x 10-6 -2 1,168 x 10 4

IV -2
3,08.10-2 3,08.10 3,08.10-2 34,5.10-3
34,5 x10 29,218 x 10-6 -2 1,181 x 10 4

V 3,02.10-2 3,02.10 3,02.10-2 34,6.10-3


34,6 x10-2 27,54 x 10-6 1,256 x 104

• Menentukan Berat Jenis Zat Cair dengan Gelas Ukur dan Neraca
Teknis
Data percobaan :

No Massa gelas Massa gelas massa air (gr)


kosong (mg)gr + air (mc) gr (ma)

1. 200 469,9 269,9

2. 200,02 469,8 296,78

3. 197,3 469,2 271,9

4. 197,6 470 272,4

5. 198,5 469,6 271,1

Pengukuran/ percobaan 1
Diketahui : mgelas kosong (mgk) = 200 gr
mgelas berisi air (mg+a) = 469,9 gr
percepatan gravitasi = 1000 cm/s2
Vair = 300 ml= cm3
Ditanya : ρ c=.............................?
S = ………………….?
Jawab : Wc m.a
ρc = =
Vc Va
ma .g
ρc = , dimana ma = ( m gelas+air – mgelas)
Va

ma = mgelas+air – mgelas
ma = 469,9 – 200
ma = 269,9 gr

m a .g
S air =
Va
{( m gelas +air − m gelas )}.g
S air =
Va
(469 ,9 − 200 ). 1000
S air =
300
269 ,9.1000
S air =
300
S air = 896 ,7 gr .cm −2 .s −2

No Massa gelas Massa gelas Massa air (gr) Berat jenis zat
kosong (mg)gr + air (mc) gr (ma) cair
ρ( gr .cm −2 .s −2 )
1. 200 469,9 269,9 896,7

2. 200,02 469,8 269,78 899,27

3. 197,3 469,2 271,9 906,3


4. 197,6 470 272,4 908

5. 198,5 469,6 271,1 903,67

• Menentukan berat jenis zat padat berbentuk tidak beraturan


Data Percobaan :
Pengukuran Massa (gr) Massa benda
dalam air (gr)
I 0,2 0,15
II 0,2 0,15
III 0,2 0,15
IV 0,2 0,15
V 0,2 0,15

Untuk Percobaan 1 :
Diketahui ρ = Wudara mu
=
Vbenda Vbenda
Wudara –Wair = ρa. g . Vbenda
(mu – ma) . g = ρa. g . Vbenda
Vbenda =
mu − m a m
⇒ ρa = a
ρa Va
Untuk percobaan 1:
Diketahui :massa benda diudara = 0,2
Massa benda dalam air = 0,15
Volume air sebelum ditambahkan air = 300 ml
Volume batu setelah ditambahkan air = 350 ml
Ditanya : S …………..?
Hitung :
mu
S= ×g
Vb
S= 0,2 x 10 m/s2
50
Sbenda = 0,04
Dengan cara yang sama diperoleh hasil :

Pengukuran Massa (gr) Massa benda S benda


dalam air (gr)
(N )
m3
I 0,2 0,15 0,04
II 0,2 0,15 0,04
III 0,2 0,15 0,04
IV 0,2 0,15 0,04
V 0,2 0,15 0,04

VII . RALAT KERAGUAN

1. Ralat berat jenis zat padat berbentuk balok


• Ralat Keraguan untuk Panjang (P) :

∑( p − p )
2

∆p =
n( n − 1)

P =
∑P
n
3,095 + 3,1 + 3,1 + 3,08 + 3,02
=
5
15 ,395
=
5
= 3,079 cm

No P (cm) P (cm) P −P (cm ) ( P − P ) 2 (cm )


1 3,095 0.016 2,56 . 10-4
2 3,1 0,021 4,41 . 10-4
3 3,1 3,079 0,021 4,41 . 10-4
4 3,08 0,001 0,01 . 10-4
5 3,02 0,059 3,48. 10-4
∑P = 15,395
∑( P − P) 2
=14 ,87 .10 −4 cm

∑( p − p )
2

∆p =
n( n −1)
2,974 .10 −4
∆p =
5( 5 −1)
2,974 .10 −4
∆p =
20
∆p = 0,1487 .10 −4
∆p = 3,856 .10 −3 cm
( p ± ∆p ) = (3,079 )
± 3,856 .10 −3 cm

∆P
Ralat nisbi = ×100 %
P
3,856 .10 −3
= ×100 %
3,079

= 0,125 %
Kebenaran praktikum = 100% - 0,125%
= 99,875 %

• Ralat Keraguan untuk lebar (l)

∑(l − l )
2

∆l =
n( n −1)


l =
∑L
n
3,095 + 3,1 + 3,1 + 3,08 + 3,02
=
5
15 ,395
=
5
= 3,079 cm

No L (cm) l (cm) (l −l ) (cm) (l −l ) 2


(cm)
1 3,095 3,079 0.016 2,56 . 10-4
2 3,1 0,021 4,41 . 10-4
3 3,1 0,021 4,41 . 10-4
4 3,08 0,001 0,01 . 10-4
5 3,02 0,059 3,48. 10-4
∑L = 15,395
∑( L − L) 2
=14 ,87 .10 −4 cm

∑(l −l )
2

∆l =
n( n −1)
2,974 .10 −4
∆l =
5( 5 −1)
2,974 .10 −4
∆l =
20
∆l = 0,1487 .10 −4
∆l = 3,856 .10 −3 cm
(l ± ∆l ) = (3,079 ±3,856 .10 )cm −3

∆L
Ralat nisbi = ×100 %
L
3,856 .10 −3
= ×100 %
3,079

= 0,125 %
Kebenaran praktikum = 100% - 0,125%
= 99,875 %

• Ralat Keraguan untuk tebal (T) :

∑(t − t )
2

∆t =
n( n −1)

=
∑T
T n
3,095 + 3,1 + 3,1 + 3,08 + 3,02
=
5
15 ,395
=
5
= 3,079 cm
No T (cm) T (cm) T −T (cm ) (T −T ) 2 (cm )
1 3,095 3,079 0.016 2,56 . 10-4
2 3,1 0,021 4,41 . 10-4
3 3,1 0,021 4,41 . 10-4
4 3,08 0,001 0,01 . 10-4
5 3,02 0,059 3,48. 10-4
∑T = 15,395
∑(T −T ) 2 =14 ,87 .10 −4 cm

∑(t −t )
2

∆t =
n( n −1)
2,974 .10 −4
∆t =
5( 5 −1)
2,974 .10 −4
∆t =
20
∆t = 0,1487 .10 −4
∆t = 3,856 .10 −3 cm
(t ± ∆t ) = (3,079 ±3,856 .10 )cm
−3

∆P
Ralat nisbi = ×100 %
P
3,856 .10 −3
= ×100 %
3,079

= 0,125 %
Kebenaran praktikum = 100% - 0,125%
= 99,875 %

• Ralat Keraguan untuk massa (M) :

=
∑m b
mb n
169 ,3
= gr
5
= 33 ,86 gr
No M (gr) m (gr) (m −m ) (gr) (m −m ) 2
(gr)
1 34,9 1,04 1,0816
2 30,5 3,36 11,289
3 34,8 33,86 0,94 0,8836
4 34,5 0,64 0,4096
5 34,6 0,14 0,0196
∑m = 169,3
∑( M − M ) 2 =13 ,684 gr

∑(m −m )
2

∆m =
n( n −1)
2,737
∆m =
5( 5 −1)
2,737
∆m =
20
∆m = 0,13685
∆m = 0,3699 gr
(t ±∆t ) = (33 ,86 ±0,3699 ) gr

∆M
Ralat nisbi = ×100 %
M
0,3699
= 33,86 ×100 %

= 1,092 %
Kebenaran praktikum = 100% - 1,092 %
= 98,91 %
• Ralat Keraguan untuk V :

V =
∑V
n
143 ,53
=
5
= 28 ,706 cm 3

No V (cm) V (cm3) V −V (cm 3 ) (V −V ) 2 (cm 3 )


1 29,647 29,197 0,45 0,2025
2 29,791 0,594 0,035
3 29,791 0,594 0,035
4 29,218 0,02 0,0004
5 27,54 -1,657 2,746
∑V = 145,987 ∑(V )
2
−V = 0,604 cm 3

∆Vb =
∑(V −V ) 2

n(n −1)
0,604
∆Vb =
5(5 −1)
0,064
∆Vb =
20
∆Vb = 0,030
∆Vb = 0,174 cm 3
(v ±∆V ) = ( 29 ,197 ± 0,174 )

Ralat Nisbi
∆Vb
= x100 %
Vb
0,174
= x100 %
29 ,197
= 0,595 %

Kebenaran praktikum = 100% - 0,595% = 99,405 % =99,4 %

• Ralat keraguan untuk berat jenis (Sbalok)

S=
∑S
n
580 ,6 dyne
S= cm 3
5
S = 116 ,12 dyne
cm 3

=
∑( S − S ) 2

n(n −1)
56 ,998
=
5(5 −1)
= 2,849
= 1,688 dyne
cm 3
∆S

S ± ∆S = (580,6 ± 56,998) dyne


cm 3
Ralat Nisbi ∆S
= x100 %
S
56 ,998
= x100 %
No S S580 ,6 S −S (S − S ) 2
= 9,81 % 3 3
(dyne/cm3) (dyne/cm ) (dyne / cm ) ( dyne / cm 3 )
1 117,7 1,58 2,496
2 102,4 -13,72 188,24
3 116,8 116,12 0,68 0,4624
4 118,1 1,98 3,92
5 125,6 9,48 89,87
∑S = 580,6
∑ ( L − L) 2
= 284,98 dyne
cm 3

Kebenaran praktikum = 100% - 9,81% = 90,19%

2. Menentukan berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca

• Ralat keraguan massa gelas ukur kosong(mg)


Σm g
mg =
n

( 209 x5) gr
=
5
= 209 gr

No Mg (gr) mg (m g − m g ) (m g − m g ) 2
(gr) (gr)
(gr)
1. 200 1,32 1,742
2. 200,02 1,34 1,796
3. 197,8 198,68 -1,38 1,904
4. 197,6 -1,08 1,167
5. 198,5 -0,18 0,0324
∑Mg = 993,42 (m g − m g ) 2
∑ = 6,6414
gr

Σ( mg − mg ) 2
∆mg =
n( n −1)

6,6414
=
5(5 −1)
6,6414
=
20
= 0,33
= 0,57 gr

m g ±∆m g =198 ,68 ±0,57 gr

∆mg
Ralat nisbi = x100 %
mg

0,57
= 198 ,68 x100 %

= 0,28%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,28% = 99,72%
• Ralat keraguan massa gelas ukur + air (mc)
Σmc
mc =
n
2466 ,7 gr
=
5
=492 ,34 gr

No mc (gr) mc (gr) mg - mc (mg - mc )2 (gr)


(gr)
1. 469,9 0,2 0,04
2. 469,8 0,1 0,01
3. 469,2 469,7 -0,5 0,25
4. 470 0,3 0,09
5. 469,6 -0,1 0,01
∑ mc ∑(mg - mc )2 = 0,4 gr
=2348,5

Σ(mc − mc ) 2
∆mc =
n(n −1)

0,4
∆m c =
5(5 −1)
0,4
∆m c =
20
∆m c = 0,02
∆m c = 0,14 gr

m c ±∆m c = 469 ,7 ±0,14 gr

∆mc
Ralat nisbi = x100%
mc
= 0,14
x100 %
469 ,7

= 0,030%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,030% = 99.97%
• Ralat keraguan untuk massa zat cair(ma)
Σma
ma =
n
1416 ,7 gr
=
5
= 283 ,34 gr
Ma (gr) m a (gr) (ma − ma ) ( ma − ma ) 2 (gr)
(gr)
269,9 -1 1
269,78 -0,2 0,04
271,9 271 1 1
272,4 2,4 5,76
271,1 1,1 1,21
∑Ma = 1355,08 ∑ (ma − ma ) 2
=

9,01gr

Σ( ma − ma ) 2
∆ma =
n(n −1)

9,01
∆m a =
5(5 −1)
9,01
∆m a =
20
∆m a = 0,45
∆m a = 0,67 gr

m a ± ∆m a = 271 ± 0,67 gr

∆m g
Ralat nisbi = x100 %
mg

0,67
= x100 %
271
= 0,247%
Kebenaran praktikum = 100% - 0,247% = 99,75%
• Ralat keraguan untuk berat jenis (Scair)

S=
∑S
n
580 ,6 dyne
S= cm 3
5
S = 116 ,12 dyne
cm 3

∆S

No S −S ρ( gr .cm −2 .s −2 )
S S

ρ( gr .cm −2 .s −2 ) ρ( gr .cm −2 .s −2 ) ( S −S ) 2
ρ( gr .cm −2 .s −2 )
1 896,7 -6,08 36,97
2 899,27 -3,51 12,32
3 906,3 ∑( S − S ) 2902,78 3,52 12,39
=
4 908 n(n −1) 5,22 27,2
5 903,67 0,89 0,79
89 ,67
∑S= = −S ) 2
5(5 −1) ∑ (S
54513,94
= 4,48 =89,67

= 2,12 dyne
cm 3
S ± ∆S = (902,78 ± 89,67) dyne
cm 3

∆S
= x100 %
S
Ralat Nisbi 89 ,67
= x100 %
902 ,78
= 9,93 %

Kebenaran praktikum = 100% - 9,93% = 90,07 %


3. Menentukan berat jenis zat padat tidak beraturan

Ralat keraguan massa batu + tali (massa benda di udara)


mu(gr) m u (gr) ( mu − m u ) ( mu − m u ) 2 (gr)
(gr)
32,7 33,22 -0,52 0,2704
32,69 33,22 -0,53 0,2809
33,95 33,22 0,73 0,5329
32,78 33,22 -0,44 0,1936
33,9 33,22 0,75 0,5625
Σ( mu − m u ) 2 =1,8403 gr

• Ralat Massa benda dalam air

Ma (gr) m a (gr) (ma − ma ) ( ma − ma ) 2 (gr)


(gr)
0,15
0,15
0,15
0,15
0,15 0 0
0,15
∑ Ma= 0,75 Σ( ma − ma ) 2 = 0gr
Σ(m a −m a ) 2
∆ma =
n(n −1)

0 gr
= 5(5 −1)

0gr
=
20

= 0 gr

∆ma = 0 gr
(m a − ∆m a ) = (0,15 ± 0) gr

∆m a
Ralat nisbi : × 100%
ma
0
= ×100 % = 0%
0,15

Kebenaran praktikum : 100% - 0% = 100 %

• Ralat keraguan massa batu + tali (massa benda di udara)

mu(gr) m u (gr) ( mu − m u ) ( mu − m u ) 2 (gr)


(gr)
0,2
0,2

0,2

0,2 0,2 0 0

0,2

Σ( mu − m u ) 2 =0 gr

Σ(mu − m u ) 2
∆mu=
n( n −1)

0 gr
= 5(5 −1)

0gr
=
20
= 0 gr

∆mu= 0 gr
( mu − ∆m u ) = (0,2 ± 0) gr

∆mu
Ralat nisbi : = ×100 %
mu
0
= ×100% = 0%
0,2

Kebenaran praktikum : 100% - 0%= 100%


• Ralat keraguan berat jenis zat padat yang tidak beraturan
Pengukur S −S ρ( gr .cm −2 .s −2 )
S S
an
ρ( gr .cm −2 .s −ρ
2
)( gr .cm −2 .s −ρ
2
)( gr .cm −2 .s −2 ) ( S −S ) 2

I 0,04
II 0,04
III 0,04 0.512 -0,472 0,222
IV 0,04
V 0,04
∑S= 2 ∑S= 0,222

=
∑( S − S ) 2

∆S n( n −1)
0,222
=
5(5 −1)
= 0,011
= 0,10 dyne
cm 3

S ± ∆ S = (0,512 ± 0,222) dyne


cm 3
∆S
= x100 %
S
Ralat Nisbi 0,222
= x100 %
0,10
= 0,22 %
Kebenaran praktikum = 100% - 0,22% = 99,78 %

VIII. PEMBAHASAN
Percobaan berat jenis zat padat dan zat cair yang kami lakukan adalah
mengukur berat jenis dari benda padat yang berbentuk balok, berat jenis zat padat
berbentuk tidak beraturan, dan berat jenis zat cair dengan menggunakan gelas
ukur dan neraca. Percobaan dengan menggunakan piknometer tidak kami gunakan
dikarenakan tidak tersedianya alat tersebut pada saat berangsungnya percobaan
Adapun yang menyebabkan kami tidak melakukan percobaan dengan
menggunakan piknometer adalah karena alat tersebut tidak tersedia saat tersebut.
Dalam mengukur berat jenis zat padat berbentuk balok, data yang
diperlukan untuk kita cari adalah volume dan massa balok tersebut, di mana untuk
mencari volumenya diperlukan data panjang, lebar, dan tinggi dari balok itu.
Rumus yang digunakan untuk menentukan berat jenis suatu benda padat

m
berbentuk balok, yaitu: ρ=
v
S = ρ.g

Dengan S adalah berat jenis, ρ adalah massa jenis yang diperoleh dari
pembagian massa balok dengan volumenya, dan g adalah percepatan gravitasi.
Untuk pengukuran berat jenis zat cair dengan menggunakan gelas ukur
dan neraca, rumus yang digunakan sama dengan rumus untuk menentukan berat
jenis benda padat berbentuk balok, hanya saja massa benda yang digunakan
adalah massa air, dimana massa air diperoleh dari pengurangan massa gelas yang
berisi zat cair yang akan diukur dengan massa gelas yang kosong, sehingga rumus

{( m
a + mg ) − mg }.g
keseluruhannya menjadi: S air =
Va
Dimana ma adalah massa zat cair, mg adalah massa gelas kosong, dan va adalah
volume zat cair.
Pengukuran berat jenis zat padat dengan bentuk tak beraturan memerlukan
data massa benda di udara dan massa benda di dalam air saja. Dari data-data
tersebut, kita dapat menentukan volume benda dengan membagi selisih antara
massa benda di udara dan massa benda di dalam air dengan massa jenis air yang
digunakan. Setelah volume diketahui, maka dapat ditentukan berat jenis benda
dengan menggunakan rumus:
mu
S= ×g
Vb
Dimana mu adalah massa benda di udara.
Dalam proses pengambilan data untuk menentukan berat jenis benda ini,
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang menyebabkan ralat
keraguan yang didapatkan bernilai kecil. Hal ini dapat disebabkan karena
beberapa faktor yaitu :
• Kurang ketelitian dalam pengukuran
• Praktikan yang kurang paham dengan materi yang diujicobakan dalam
percobaan kali ini
• Ketidakcermatan praktikan saat melakukan praktikum, khususnya saat
pengukuran.
• Keterbatasan alat yang tidak bisa dipakai sebagaimana mestinya.
• Praktikan yang tidak siap menghadapi kejadian-kejadian tak terduga di
dalam praktikum sehingga tidak bisa menangani permasalahan yang ada.

IX. KESIMPULAN
• Massa adalah banyaknya zat atau materi yang terkandung pada suatu
benda.
• Berat adalah gaya yang bekerja pada benda karena tarikan gaya gravitasi
bumi.
• Hubungan antara berat dan massa dapat dinyatakan sebagai berikut:
W=mxg
• Massa jenis suatu zat adalah bilangan yang menyatakan massa suatu zat
dibagi dengan volumenya atau ditulis dengan persamaan

m
ρ=
v
• Massa jenis zat merupakan ciri khas suatu zat.
• Berat jenis pada sebuah benda adalah gaya yang bekerja pada benda itu
karena pengaruh faktor gaya gravitasi bumi, volume, dan massa benda.
• Hubungan antara massa, berat, massa jenis, dan berat jenis :

W
S= , karenaW = m.g , maka
V
m.g
S= , S = ρ.g
V
m
ρ=
V

• Rumus untuk menentukan berat jenis suatu benda padat berbentuk balok,
yaitu: S = ρ .g
• Rumus untuk menentukan berat jenis suatu zat cair dengan gelas ukur dan

{( m a + mg ) − mg }.g
neraca yaitu: S air =
Va

• Rumus untuk menentukan berat jenis zat padat berbentuk tak beraturan
yaitu:
mu
S= ×g
Vb
Dimana mu adalah massa benda di udara.
• Selain dengan gelas ukur, berat jenis zat cair juga dapat diukur dengan alat
lain, seperti piknometer, hydrometer, dan densimeter.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis suatu benda adalah massa,
gaya gravitasi, volume.
• Hukum Archimedes berbunyi :"Setiap benda yang berada dalam satu
fluida maka benda itu akan mengalami gaya keatas, yang disebut gaya
apung, sebesar berat air yang dipindahkannya".
• Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya = 0
dan benda melayang .
• Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
• Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam.
• Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa benda maka agar
benda berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan
harus lebih kecil dari pada volume benda
• Untuk benda padat berbentuk tak beraturan, massa yang berpengaruh
adalah massa benda di udara dan massa benda di dalam air.
• Untuk mengukur berat jenis zat cair dengan gelas ukur dan neraca, massa
yang berpengaruh adalah massa gelas kosong dan massa gelas yang berisi
zat cair untuk menentukan massa zat cairnya.

DAFTAR PUSTAKA
Alit Paramarta, Ida Bagus. 2010. Penuntun Praktikum Fisika Dasar II. Bukit
Jimbaran: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana.

Giancoli, Douglas C . 2001 . FISIKA . Erlangga . Jakarta.

Tim penyusun. 2003. PR Fisika Untuk Kelas I SLTP. Klaten: PT. Intan Pariwara.

Esvandiari.2006.Smart Fisika SMA.Puspa Swara:Jakarta


.
Fisika Edisi Kedua, Marten Kanginan. Erlangga.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
BERAT JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
(M.5)

Oleh:

Nama : Ni Made Susita Pratiwi


NIM : 1008105005
Dosen Pengaja : I Ketut Sukarasa, S.Si, M.Si
Asisten dosen : 1. Siska Rohani
2. Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
BERAT JENIS ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
(M.5)

Oleh:

Nama : I Gusti Ayu Indah Adesia Saraswati


NIM : 1008105053
Dosen Pengaja : I Ketut Sukarasa, S.Si, M.Si
Asisten dosen : 1. Johanes

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2010

You might also like