Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IX
KELAS IVA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
LATAR BELAKANG
ZAT AKTIF :
Natrium dikofenak
BM = 318,1
Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam metanol, larut
dalam alkohol, sukar larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam
eter.
ZAT TAMBAHAN
BM = 46,07
Organoleptis: Cairan mudah menguap, jernih tidak berwarna, bau khas dan
menyebabkan terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu
rendah, mendidih pada suhu 78°C; mudah terbakar. (Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Hal 63)
Kelarutan: Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan pelarut organik
(Farmakope Indonesia. Edisi IV. Hal 63)
Propilenglikol.
BM = 76,09
Organoleptis: Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,
menyerap air pada udara lembab. (Farmakope Indonesia. Edisi IV. Hal
712)
Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform; larut
dalam eter dan beberapa monyak esensial, tetapi tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak. (Farmakope Indonesia. Edisi IV. Hal 712)
Fungsi: Pelarut (kosolven)
Gliserol
BM = 92,09
Organoleptis: Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis mendekati 0,6 kali
sukrosa, hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak), viskos
higroskopis, netral terhadap lakmus. (Farmakope Indonesia. Edisi IV. Hal
413)
Kelarutan: Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak menguap, dan dalam minyak lemak (Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Hal 413)
Sirupus Simplex
Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna (FI ed. III hal 567)
Fungsi: Pemanis
Natrium Sakarin
BM = 205,16
Organoleptis: Natrium sakarin berupa kristal putih, tidak berbau. Ini memiliki rasa sangat
manis, dengan aftertaste logam atau pahit, aftertaste dari natrium sakarin
dapat ditutup dengan pencampuran dengan pemanis lainnya. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. Hal 608)
Kelarutan: 1:102 dalam etanol, 1:50 dalam etanol 95%, 1:3,5 dalam propilen, praktis
tidak larut dalam propan-2-ol, 1:1.2 dalam air. (Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Edisi 6. Hal 608)
Fungsi: Pemanis
Vanilin escence
BM = 152,15
Organoleptis: Putih atau krem, kristalin jarum atau serbuk dengan karakteristik aroma
vanilla dan rasa manis (Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi 6.
Hal 760)
Kelarutan: Larut di aseton, larutan alkali hidroksida, kloroform, eter, metanol, dan
minyak. 1:2 dalam etanol 95% dan 1:3 dalam etanol 70%, kelarutannya 1:100
di air (Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. Hal 761)
Aquadest
BM = 18,02
Organoleptis: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa.
Fungsi: Pelarut
FORMULASI
Propilenglikol 20%
Gliserol 20%
Vanila escence qs
Yellow FCF qs
Aquadest ad 60 mL
Perhitungan
0,5 %
Natrium diklofenak : X 60 = O,3 g
100 %
10 %
Etanol 95% : X 60 = 6 mL
100 %
20 %
Propilenglikol : X 60 = 12 mL
100 %
20 %
Gliserol : X 60 = 12 mL
100 %
15 %
Sirupus simplex : X 60 = 9 mL
100 %
0,1 %
Natrium Sakarin : X 60 = 0,06 g
100 %
Vanila Escence : 20 mg
Yellow FCF : 20 mg
®
NADEXS
DIklofenak Natrium
Net content :
Diproduksi oleh : Diproduksi oleh :
1 bottle @ 60 ml
PT. RHUDES PHARMA Jakarta- PT. RHUDES PHARMA Jakarta- ELIXIR
Net content :
1 bottle @ 60 ml
NADEXS ELIXIR®
RUDES PHARMA
KOMPOSISI:
INDIKASI:
DOSIS:
Dws 25 – 50 mg 3x/ hari, anak > 6 tahun 1-3 mg/ kg/BB/hr dalam
dosis terbagi.
KONTRAINDIKASI:
Ulkus peptik
PERINGATAN:
EFEK SAMPING:
INTERAKSI OBAT:
KEMASAN:
Anief, Moh.2000. ilmu meracik obat, teori dan praktik. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.
Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta
Anonim.1989. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta
Anonim. 1982. Martindale edisi 28. The Pharmacutical Press : London
C. Ansel, Howard.1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (penerjemah Farida
Ibrahim).UI Press : Jakarta.
A.2007.MIMS Bahasa Indonesia. Info Master : Indonesia