Professional Documents
Culture Documents
Tidak semua hadits itu adalah benar, ada beberapa hadits terbukti karangan orang dan
bukan dari Nabi sendiri. Maka diperlukan suatu informasi bahwa hadits tersebut termasuk
Shahih, Hasan, atau bahkan Dhaif. Maka dari itu, perlu sebuah penelusuran hadits (Takhrij
Hadits).
½
c
Takhrij berasal dari kata Ν˷ή˶ Χ (kharraja) yang berarti g g . Sedangkan
g . Selanjutnya ia menjelaskan bahwa ada tiga pengertian
, dan gg yang berarti . Sedangkan menurut terminologi, takhrij
adalah penunjukkan terhadap tempat hadits di dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanad dan
martabatnya.c
Menurut ulama ahli ilmu hadits atau muhaditsin, kata takhrij mempunyai beberapa arti,
yaitu2:
c. Suatu usaha mencari sanad hadits yang terdapat dalam sebuah kitab hadits karya orang
lain yang tidak sama dengan sanad hadits yang terdapat dalam kitab hadits karya orang lain
tersebut. Usaha ini juga dinamakan g . Umpamanya seorang mengambil sebuah hadits dari
kitab shahih Bukhari, kemudian ia berusaha mencari sanad hadits tersebut yang tidak sama
dengan sanad yang ditetapkan oleh Bukhari dalam Shahihnya. Namun sanad yang berbeda itu
akhirnya dapat bertemu dengan sanad Bukari yang akhir. Usaha mukharrij tersebut akhrinya
dihimpun dalam sebuh kitab, dan kitab yang demikian inilah yang disebut kitab Mustakhraj.
Misalnya :
c
2009
c9
2
2009
cc
2
a. g
. Karya abu Nu¶aim adalah salah satu kitab takhrij hadits Sahih
Bukhari.
b. g
. adalah salah satu dari kitab takhrij hadits Sahih Muslim.
2. Suatu penjelasan dari penyusun hadits bahwa hadits yang dinukilnya terdapat dalam
kitab hadits yang telah disebut nama penyusunnya. Misalnya kalau penyusun hadits mengakhiri
pada nukilan haditsnya dengan istilah , artinya ialah bahwa hadits yang
3. Suatu usaha penyusun hadits untuk mencari derajat, sanad, dan rawi hadits yang
a. g , karya Jamaluddin al-Hanafi, adalah suatu kitab yang
mengusahakan dan menerangkan derajat hadits yang terdapat dalam kitab tafsir
yang oleh pengarang tafsir tersebut tidak dijelaskan tentang sahih, hasan, atau lainnya.
b. , karya Abdur-Rahman al-Iraqi adalah kitab yang menjelaskan
derajat-derajat hadits yang terdapat dalam kitab n karya Imam Al-Ghazali.
Mengenai cara-cara mentakhrij hadits, Al-Mahdi dan At-Thahhan mengemukakan lima metode
Takhrij dengan metode ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui secara
pasti perawi pertamanya, baik dari kalangan Sahabat ataupun Tabi'in. Langkah pertama dari
metode ini adalah mengenal nama perawi pertama dari hadits yang akan ditakhrij. Langkah
berikutnya adalah mencari nama perawi yang diinginkan dari kitab-kitab g atau .
Bila nama perawi pertama yang dicari telah ditemukan, kemudian dicari hadits yang diinginkan
di antara hadits-hadits yang tertera di bawah nama perawi tersebut. Bila sudah ditemukan, maka
akan diketahui ulama hadits yang meriwayatkannya. Kitab yang membantu untuk kegiatan
g adalah himpunan hadits yang berasal dari kitab induknya di mana yang
dicantumkan hanyalah bagian atau potongan hadits dari setiap hadits yang diriwayatkan oleh
Sahabat atau tabi'in. Sedangkan adalah kitab hadits yang disusun berdasarkan nama-
Penggunaan metode didasarkan atas lafadz pertama matan hadits. Melalui metode ini,
pentakhrij terlebih dahulu menghimpun lafadz pertama hadits berdasarkan huruf-huruf hijaiyah.
Setelah pentakhrij mengetahui lafadz pertama yang terletak dalam hadits tersebut, selanjutnya ia
mencari lafadz itu dalam kitab-kitab takhrij yang disusun sesuai dengan metode ini berdasarkan
Kitab-kitab yang dapat digunakan untuk mentakhrij dengan metode ini di antaranya
" g ! karya Jalaluddin al-Suyuthi.
3. Takhrij melalui penggalan kata-kata yang tidak banyak diungkap dalam lisan.
Menurut Mahmud At-Thahhan, mentakhrij hadits dengan metode ini dapat menggunakan
diterjemahkan oleh Muhammd Fuad 'Abdul Baqi. Kitab ini merujuk kepada kitab-kitab yang
# $
u
4. Takhrij berdasarkan topik hadits.
Seorang pentakhrij boleh saja tidak terikat dengan bunyi atau lafadz matan hadits yang
kitab atau kamus yang dapat memberikan penjelasan riwayat hadits melalui topik yang telah
ditentukan.
Di antara kitab yang dapat membantu kegiatan takhrij dengan metode ini adalah g
! " % " % g " %atau &
Kelebihan metode ini dapat memudahkan proses takhrij, karena hadits-hadits yang diperlihatkan
berdasarkan statusnya jumlahnya sangat sedikit dan tidak rumit. Meskipun demikian,
kekurangannya tetap ada yaitu terbatasnya kitab-kitab yang memuat hadits menurut statusnya.
Di antara kitab yang disusun menurut metode ini adalah ! g g
g g karya Suyuthi, yang memuat hadits-hadits mutawatir, gg g
" g ( karya al-Madani yang memuat hadits-hadits qudsi,
) " yang memuat hadits-hadits popular, dan lain-lainnya.
Ada beberapa kitab yang diperlukan untuk melakukan Takhrij al-Hadits, antara lain3 :
2009
c2
X
Penyusun kitab ini ialah Abdur Rahman Ambar Al-Misri At-Tahtawi. Kitab ini disusun
Kitab ini merupakan juz ke-5 dari Shahih muslim yang disunting oleh Muhammad
Abdul Baqi. Juz ke-5 ini merupakan kamus terhadap juz pertama sampai keempat, berisi antara
lain :
a. Daftar urutan judul kitab serta nomor hadits dan juz yang memuatnya.
b. Daftar nama para Sahabat Nabi yang meriwayatkan hadits, yang termuat dalam Shahih
Muslim.
c. Daftar awal matan hadits dalam bentuk sabda yang tersusun menurut abjad serta diterangkan
nomor-nomor hadits yang diriwayatkan Bukhari, bila hadits tersebut juga diriwayatkan olehnya.
Kitab ini disusun oleh Muhammad Syarif bin Mustafa Al-Tauqiah. Kitab ini dapat
digunakan untuk mencari hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Namun
hadits-hadits yang dimuat dalam kitab ini hanyalah Hadits yang berupa sabda atau hadits
Qauliyah saja.
4.
g g
$
Kitab ini disusun oleh Sayyid Abdul Aziz bin Al-Sayyid Muhammad bin Sayyid Siddiq
Al-Qamari. Kitab ini memuat dan menerangkan hadits-hadits yang tercantum dalam kitab yang
disusun oleh Abu Nuaim Al-Asabuni yang berjudul
g
) g
$
Kitab ini disusun oleh Imam Jalaludin Abdurrahman As-Suyuti. Kitab ini merupakan
kamus yang memuat hadits-hadits yang terhimpun dalam kitab himpunan kutipan hadits susunan
Kitab ini menerangkan nama-nama Sahabat Nabi yang meriwayatkan hadits yang
bersangkutan dengan nama-nama mukharijnya. Selain itu, hamper setiap hadits yang dikutip
dijelaskan kualitasnya menurut penilaian yang dilakukan atau disetujui oleh As-Suyuti.
Penyusun kitab ini adalah sebuah tim dari kalangan orientalis. Dan diantara angggota
yang paling aktif dalam penyusunannya ialah Dr. Arnold John Wensick, seorang professor
Kitab ini dimaksudkan untuk mencari hadits berdasarkan petunjuk lafal matan hadits.
Berbagai lafal yang disajikan tidak dibatasi hanya lafal-lafal yang berada ditengah dan bagian-
bagian lain dari matan hadits. Dengan begitu, kitab ini mampu memberikan informasi kepada
pencari matan dan sanad hadits, asalkan sebagian dari lafal matan yang dicarinya telah diketahui.
!
Penyusun kitab ini adalah sebuah tim dari kalangan orientalis. Di antara anggota tim yang
paling aktif dalam kegiatan proses penyusunan ialah Dr. Arnold John Wensinck, seorang
profesor bahasa-bahasa Semit, termasuk bahasa Arab di Universitas Leiden, negeri Belanda.
Kitab ini dimaksudkan untuk mencari hadis berdasarkan petunjuk lafal matan hadis.
Berbagai lafal yang disajikan tidak dibatasi hanya lafal-lafal yang berada di tengah dan bagian-
bagian lain dari matan hadis. Dengan demikian, kitab Mu'jam mampu memberikan informasi
´
kepada pencari matan dan sanad hadis, asal saja sebagian dari lafal matan yang dicarinya itu
telah di ketahuinya.
Kitab Mu'jam ini terdiri dari tujuh Juz dan dapat digunakan untuk mencari hadis-hadis
yang terdapat dalam sembilan kitab hadis, yakni: Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu
Dawud, Sunan Turmuzi, Sunan Nasai, Sunan Ibnu Majjah, Sunan Daromi, Muwatta Malik, dan
Musnad Ahmad.4
u
2009
cX
Takhrij adalah penunjukkan terhadap tempat hadits di dalam sumber aslinya yang
3. Takhrij melalui penggalan kata-kata yang tidak banyak diungkap dalam lisan.
Selalu terbuka untuk mencari kebenaran adalah hal yang wajib bagi kita seorang pelajar
saat ini. Belajar untuk bekal hidup masa depan kita. Hadits adalah peninggalan Rasullulah yang
harus kita refleksikan dengan keadaan kita saat ini untuk menghadapi arus globalisasi agar kita
Kritik dan saran adalah hal yang penting bagi kami saat ini. Wawasan kami sangatlah
kurang, sehingga pasti terdapat kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Kami ucapkan
terimakasih bagi siapapun yang turut membantu terselesaikannya makalah ini dan juga bagi
siapapun yang memberikan saran yang baik bagi kami, agar besok kami benar-benar menjadi