Professional Documents
Culture Documents
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas anugrahnya kami dapat
menyusun proposal AGRIBISNIS sektor hasil hutan dengan penanaman POHON JABON
( Anthochephlus Cadamba ) untuk daerah Bali dan utamanya pemanfaatan lahan2 tidur dengan
sistem kerjasama bagi hasil.
Dalam pelaksanaannya kami mendapat dukungan dari berbagai fihak yang peduli terhadap
lingkungan dan alam sekitar.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi –
tingginya kepada semua fihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan proposal ini.
Akhir kata kami menyadari dari segala kekurangan yang masih perlu adanya perbaikan. Mudah –
mudahan untuk masa yang akan datang dapat dijadikan perbandingan untuk perbaikan.
Hormat Kami
1. GAMBARAN UMUM
CV. TAMAN BALI AGRO ( Ijin ,Legalitas dll sedang Proses ), didirikan oleh I NENGAH
GUNAKSA dan I NYOMAN WARNATA,Pelaku dan Praktisi Pertanian yang mana dalam
pelaksanaan operasional usaha dikelola dengan berpegang kepada Prinsip Bagi Hasil.
Perusahaan bergerak dalam bidang Agri Bisnis terutama dalam pembibitan kayu Jabon dan
Investasi tanaman Industri Pertanian lainnya.
Pelaksanaan investasi adalah penekanan pada konsep BAGI HASIL, dimana penerimaan
Investasi dari Investor dilakukan pada saat penanaman telah selesai dilakukan / setelah Berita
Acara Serah terima Pelaksanaan penanaman Bibit.
2. LATAR BELAKANG
Penertiban yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pembalakan liar / Illegal Logging
secara terus menerus.
Program penyelamatan lingkungan / aksi kampanye yang aktif dilakukan oleh LSM
terutama WALHI dan Green Peace dalam hal kerusakan Hutan dan Iklim.
Pertumbuhan negatif usaha industri perkayuan di Indonesia yang disebabkan mulai
menipisnya bahan baku yang mana akhir akan menyebabkan penghentian operaional
perusahaan dan berdampak kepada meningkatnya angka pengangguran tenaga kerja.
Penerapan Program DESA KONVERSI yang diluncurkan pemerintah untuk tujuan
melestarikan kekayaan hayati dan ekosistem disekitar hutan agar dapat memberi manfaat
yang sebesar – besarnya bagi mahluk hidup, keseimbangan alam dengan terjaganya rantai
kehidupan dan makanan.
Pemanfaatan lahan-lahan tidur yg tersebar di banyak Desa/pelosok
3. PENAWARAN INVESTASI.
Investasi yang ditawarkan oleh perusahaan adalah INVESTASI KAYU JABON, dimana
perusahaan menawarkan tanaman kayu Jabon mulai dari bibit, penanaman, perawatan serta
pemeliharaan sampai menghasilkan / panen dan juga memasarkan hasil panen, diluar lahan untuk
penanaman akan tetapi perusahaan dapat membantu untuk mencarikan mitra investor.Untuk
Investor akan menerima tanda bukti investasi dan untuk perkembangan usaha menerima laporan
berkala secara berkelanjutan dari perusahaan kepada investor,serta dapat bersama-sama
mengontrol perkembangan budidaya.
Adapun investasi tanaman kayu Jabon ini di tawarkan dengan konsep BAGI HASIL dan skim
ditawarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
Nilai Investasi = RP.20.000.000,-/ Hektar dapat Sertifikat Investasi dan Kapling Tanaman Jabon
1 hektar sbg Tabungan dan Tempat Rekreasi Keluarga
Perkiraan Keuntungan dlm 6 tahun………terlampir
Sejalan dengan perkembangan alam sekitar di era globalisasi serta pertumbuhan perekonomi
daerah khususnya telah mendorong kemampuan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan –
kebutuhan, baik kebutuhan yang bersifat primer maupun skunder.
Potensi dan kebutuhan akan hasil hutan khususnya KAYU JABON ( Anthochephlus Cadamba )
dari mulai Daerah sekitarnya yang telah menjadi tujuan market baik dalam negeri maupun luar
negeri sangat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian dan pendapatan masyarakat
sekitar pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Konsekwensi logis untuk memenuhi kebutuhan primer maupun skunder, sebagai kebutuhan yang
tidak kalah pentingnya dengan pemenuhan kebutuhan dari sektor lainnya, telah mendorong kami
CV.TAMAN BALI AGRO untuk mengembangkan dan melestarikan alam sekitar dengan
penanaman penghijauan pohon jabon ( Anthochephlus Cadamba ) dalam bentuk agribisnis
dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan bagi petani binaan, pengelola maupun alam
sekitar.
Konsep agribisnis kayu jabon ( Anthochephlus Cadamba ) adalah konsep bagi hasil yang telah
ada dengan asumsi pengembangan penghijauan dengan sistem management agribisnis sederhana.
Namun begitu melihat prospek dan respon produsen dan konsumen kayu jabon yang ada, tidak
tertutup kemungkinan dimasa yang akan datang pengembangannya mengarah pada agribisnis
hasil hutan kayu jabon berkelas sebagai alternative bagi kalangan bawah ataupun atas yang
menginginkan agribisnis hasil hutan kayu jabon sebagai alternatif bisnis disemua kalangan
terutama dapat meningkatkan perekonomian daerah dengan tidak merusak alam sekitar dalam
era pemanasan global. Hal ini sangat memungkinkan karena dukungan sumber daya manusia di
daerah khususnya dan alam yang sangat mendukung.
Proyek agribisnis hasil hutan kayu jabon oleh CV.TAMAN BALI AGRO sudah dimulai dgn
menyasar lahan2 tidur ( kurang produktif ) yg tersebar di pelosok2 desa khususnya di daerah
Kec.Kintamani baik yang ditanam secara pribadi oleh para petani pemilik lahan maupun dgn
pola bagi hasil bersama kami dari CV.TAMAN BALI AGRO dgn system pembagian terlampir.
ASPEK PERMODALAN
Pada saat ini CV.TAMAN BALI AGRO dalam hal aspek modal kerja mengandalkan
kemampuan modal sendiri dan untuk selanjutnya akan menggandeng pemodal/investor untuk
bersama-sama memanfaatkan peluang ini.
ASPEK PEMASARAN
Sesuai dengan rencana pemasaran yang telah ditetapkan, target pasar yang akan dicapai adalah
pasar kelas menengah dan atas. Sehingga dengan demikian dari sisi marketing strateginya adalah
dengan menjadikan usahawan lokal maupun mancanegara yang bergerak dibidang perkayuan
untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Karena jenis kayunya yang berwarna
putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh
industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak,
korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu
jabonsama sekali tidak mengalami kesulitan.
PENGELOLA
CV.TAMAN BALI AGRO sebagai team management yang bergerak sebagai pengembang
agribisnis, dari sisi sejarah berdirinya belum lama dibentuk. Namun dari sisi pengalaman dan
kemampuan team kami memiliki pengalaman yang sudah lama sebagai pengembang khususnya
bidang pengembangan agribisnis. Sehingga kemampuan baik dari sisi kualitas maupun
kemampuan sumber daya manusia pendukungnya tidak diragukan lagi. Pengalaman dalam
membangun agribisnis yang telah dilaksanakan adalah optimisme kami untuk bisa
menyelesaikan progam kerjasama agribisnis hasil hutan kayu jabon dengan kualitas yang baik ,
bisa memuaskan berbagai pihak dan dapat diselesaikan sesuai waktu yang diharapkan.
Menyediakan bibit tanaman kayu JABON ukuran 30-50 cm hanya dengan harga Rp. 1.700 per
batang*, dan untuk pembelian skala banyak akan kami beri potongan khusus.
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan
dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh
di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas
serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus,
berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan,
direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah.
PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka
kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp,
produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang
menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.
NILAI EKONOMI
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila
dikerjakan secara serius dan benar. Dari 1 hektar lahan dapat ditanam berkisaran 1000—1400
pohon jabon krn jarak tanam yang begitu rapat .Dengan asumsi pada saat panen di tahun ke-6
sebanyak 1.200 pohon serta seperti pengalaman yg telah ada rata2 produksi kayu 1,2 m3 /pohon
maka akn didapat 1200 m3 kayu jabon/hektar dan jika dikalikan dgn harga kayu jabon saat ini
yang mencapai RP.1.200.000/m3 maka akan mendapatkan hasil penjualan kotor sebesar
Rp.1.440.000.000,- dalam satu hektar tanah,dan trend perkembangan harga kayu di masa yang
akan dating sdh tentu akan terus meningkat.
PELUANG INVESTASI
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus meninggi, karena
saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan alam, akibatnya
banyak industri tutup akibat kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu
jabon akan semakin meningkat terus.
• Family : Rubiaceae
• Sinonim : Anthocephalus cadamba auct., A.cadamba (Roxb.) Miq., A. indicus A. Rich.,
A.morindaefolius Korth.
• Nama Lokal : Kadam (India, Perancis dan nama perdagangan); Kelampayan, Kawak, Jabon
(Indonesia).
• Distribusi alami di mulai dari india, Nepal dan India, menuju Thailand dan Indochina serta
bagian timur Kepulauan Malaya hingga Papua Nugini. Tanaman ini telah di introduksi di Afrika
serta Amerika Tengah dan mampu beradaptasi dengan baik.
• Di Indonesia, tanaman ini terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sumbawa dan Irian
Jaya.
• Merupakan tipikal tanaman pioner dan umum terdapat di hutan sekunder. Jenis yang
memerlukan cahaya dan tidak toleran terhadap cuaca dingin. Pada distribusi alaminya, tanaman
ini tumbuh baik pada ketinggian 0-1000 m dpl dengan rata-rata curah hujan lebih dari 1.500
mm/tahun, pada jenis tanah lempung, Podsolik coklat, dan aluvial lembab yang umumnya
terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik.
• Namun demikian jabon dapat pula tumbuh pada daerah kering dengan curah hujan sedikitnya
200 mm/tahun serta toleran pada kondisi air tergenang yang periodik.
• Selalu hijau. Di alam bebas pohon dapat mencapai tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100
cm, sedangkan batas bebas cabangnya mencapai hingga 25 m. Pada umur 3 tahun tingginya
dapat mencapai 17 m dengan diameter 30 cm. Bentuk tajuk seperti payung dengan sistem
percabangan melingkar dengan daun yang tidak lebat dengan panjang 13-32 cm. Bunga jingga
berukuran kecil, berkelopak rapat, berbentuk bulat. Batang lurus silindris dan tidak berbanir.
Kayunya berwarna putih krem sampai sawo kemerah-merahan.
POHON Jabon, relatif belum dikenal petani yang berkecimpung dalam budidaya tanaman keras
di daerah.
Padahal, pohon bernama latin antochepalus cadamba memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Batang kayu pohon Jabon antara lain bisa dimanfaatkan untuk bahan baku kayu lapis, vinir,
wood parking, papan tripleks, furniture. Bahkan, konon kayu yang dihasilkan tersebut
kualitasnya lebih bagus daripada pohon sengon.
Paling tidak, Jabon bisa menjadi alternatif bagi petani untuk mengganti tanaman sengon yang
terserang penyakit karat tumor.
Masyarakat menaman pada lahan milik mereka, sedangkan CV.TAMAN BALI AGRO
membantu bibit dan pemupukan/petunjuk pemeliharaan yg tepat. Tanaman Jabon dipilih karena
cepat tumbuh (dalam waktu sekitar 6 tahun, bisa dipanen dengan diameter batang pohon di atas
30 cm dan memiliki tinggi hingga 18 meter).
Tanaman mempunyai batang silinder, dengan tingkat kelurusan yang relatif bagus dan tak perlu
memangkas dahan, karena bersifat menggugurkan daunnya sendiri. Tanaman memiliki kayu
berwarna putih kekuningan, tekstur halus, dan mudah dikupas. ’’Kualitas pohon cenderung lebih
bagus, daripada pohon sengon. Dalam kurun waktu hanya 6 tahun, petani diperkirakan mampu
meraup keuntungan ratusan juta.
Kami optimistis, tanaman Jabon memiliki prospek bagus ke depan. Terlebih kebutuhan
kayu di Indonesia saat ini sekitar 18 juta m3 per tahun, sementara produksi kayu yang
tersedia setiap tahunnya berkisar 9 juta m3.
Kondisi di lapangan, sebagian masyarakat di berbagai Daerah, yang selama ini menanam sengon,
seolah menjadi khawatir meneruskan budidaya tanaman tersebut. Hal ini setelah, tanaman
sengon banyak yang terserang tumor karat.
Pohon usia muda dan dewasa yang terserang penyakit ’’daging tumbuh’’ di dahan sengon itu,
hampir dipastikan akan kering dan mati. Sedangkan, sejauh ini belum ada obat tanaman untuk
penyakit itu.
’’Jabon mudah tumbuh di lahan dengan ketinggian maksimal 1.300 meter di atas permukaan
laut, serta tidak memerlukan perlakukan khusus, tahan terhadap penyakit karat tumor.
Rp.1.000.000,-/kubik
2. 1 Pohon akan menjadi rata-rata 1 sd. 1,5 kubik kayu potong, karena saya tidak tahu ilmu
3. 1.500 pohon x 1, kubik = 1.500 kubik ( dgn pemeliharaan dan penyulaman yg maksimal kita
5. 1.500 kubik x Rp.1.000.000 = Rp.1.500.000.000,- ( walau harga kayu akan terus meningkat
kita hitung RP. 1.000.000,-/kubik atau perpohon .Yang tentunya keuntungan akan mengikuti
harga Kayu Jabon saat panen.Dan tentunya hitungan ini adalah hitungan minimal dgn patokan
Investor = 30 %
Pemilik Lahan = 50 %
CV.TBA sebagai pengelola = 20 %
Total = 100 %
Dan dalam proyek kerjasama ini sgl aspek biaya spt selanjutnya kita NOL kan ,krn kami lebih
suka berpikir sederhana dgn hitung2ngan yang lebih bisa kita gambarkan.Kami menghitung dari
harga Pohon yang dipasarkan ditempat / di lading dan selanjutnya bila harga Kayu Jabon potong
berkisar Rp.1.200.000,-/M3 maka kita ilustrasikan harga per pohon di tempat adl.
Rp.800.000,-/pohon.
Maka hasil penjualan 1 hektar pohon Jabon adl. 1.500 X Rp.800.000,- = Rp.1.200.000.000,-
Selanjutnya angka inilah yang akan terbagi sesuai acuan diatas tanpa potongan Biaya apapun,krn
sgl biaya yg terjadi merupakan kewajiban CV.TBA sbg pengelola.
2.Anda sbg Pemilik Lahan yg dikerjasamakan kpd kami akan mendapatkan pembagian
* Lahan kerjasama tdk mesti dlm hitungan Hektar krn dgn perincian diatas kita akan
*** dan kami memberikan proporsi pembagian terbesar kpd pemilik lahan karena kami
sadar bahwa Tanah/Lahan memiliki peranan paling strategis dlm proyek kerjasama ini.
Anda masih ragu-ragu dgn prospek pemasaran Kayu Jabon…..??? drpd anda pusing
menganalisa prospek pasar,kegunaan,kwalitas kayu dll.maka dgn pemikiran yang paling
sederhana bila setelah 6 tahun kita tebang dan jadikan Kayu Bakar saja tentunya Kayu
Jabon = Uang