You are on page 1of 20

Zat Adiktif dan Psikotropika

& Standar Kompetensi
Mengidentifikasi, mengumpulkan data, dan menyimpulkan penggunaan dan efek samping bahan kimia
disekitar kita serta mengkomunikasikannya

& Kompetensi Dasar


Melakukan studi kepustakaan tentang zat adiktif dan psikotropik

MATERI POKOK
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

1. Pengertian Zat Adiktif dan Psikotropika


Hal-hal yang dipelajari meliputi :
a. Pengertian zat adiktif
b. Penggolongan zat adiktif secara umum
c. Penggolongan zat adiktif berdasarkan efek yang ditimbulkan
2. Narkotika
Hal-hal yang dipelajari meliputi :
a. Pengertian Narkotika
b. Penggolongan Narkotika
c. Ciri-ciri fisik pengguna Narkotika
d. Manfaat Narkotika dibidang Kedokteran
3. Psikotropika
Hal-hal yang dipelajari meliputi :
a. Pengertian Psikotropika
b. Penggolongan Psikotropika
c. Ciri-ciri fisik pengguna Psikotropika
d. Manfaat Psikotropika dibidang Kedokteran
4. Rokok
Hal-hal yang dipelajari meliputi :
a. Pengertian rokok
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. ciri fisik pengguna rokok
d. Penyakit akibat rokok
e. Manfaat rokok dibidang kedokteran
5. Minuman Keras (Alkohol)
Hal-hal yang dipelajari meliputi :
a. Pengertian minuman keras
b. Penggolongan minuman keras
c. Penyakit akibat minuman keras
d. Kadar alkohol dalam darah dan pengaruhnya
e. Manfaat alkohol dibidang kedokteran
6. Dampak penyalahgunaan NAPZA dan cara-cara menghindarkan diri dari pengaruh NAPZA :

1.
Diposkan oleh Gusik Kusuma A di 20:17 1 komentar

Sabtu, 09 Mei 2009


STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi, mengumpulkan data, dan menyimpulkan penggunaan dan efek samping
bahan kimia disekitar kita serta mengkomunikasikannya.

Kompetensi Dasar
Melakukan studi kepustakaan tentang zat adiktif dan psikotropika.

Indikator

1. Mengidentifikasi istilah istilah dalam zat adiktif dan psikotropika


2. Mengelompokkan zat-zat yang termasuk dalam golongan depresan, stimulan
dan halusinogen
3. Mengelompokkan zat-zat yang termasuk golongan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lain.
4. Mengidentifikasi zat kimia yang terkandung dalam narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lain.
5. Mengidentifikasi dampak negatif dari penggunaan narkotika, psikotropika dan
zat adiktif lain.
6. Menunjukkan ciri-ciri fisik korban ketergantungan narkotika, psikotropika dan
zat adiktif lain.
7. Mendata penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya dalam
bidang kedokteran.
8. Menjelaskan cara-cara untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif dan
psikotropika.

Diposkan oleh Gusik Kusuma A di 03:32 0 komentar

PERTEMUAN PERTAMA
PERTEMUAN I

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mengetahui istilah-istilah dalam zat adiktif dan psikotropika


2. Siswa dapat mengelompokkan zat-zat yang termasuk dalam golongan depresan,
stimulan dan halusinogen
3. Siswa dapat mengelompokkan zat-zat yang termasuk golongan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lain.

Kegiatan Pembelajaran

1. Siswa mengerjakan pretest materi zat adiktif dan psikotropika.


2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi zat adiktif dan
psikotropika serta penggolongannya
3. Setelah guru selesai menjelaskan materi, siswa mengerjakan soal-soal yang ada
di Lembar Kerja Siswa (LKS) secara individu
4. Siswa mendiskusikan jawaban soal yang telah dikerjakan dengan pasangannya
masing-masing (sesuai dengan pasangan yang telah dibentuk oleh guru)
5. Siswa yang dipanggil oleh guru mempresentasikan jawaban hasil diskusi kepada
seluruh kelas dan siswa yang lain memberi umpan balik terhadap jawaban yang
telah diberikan
6. Siswa yang belum paham terhadap materi yang dipelajari bisa bertanya kepada
guru
7. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

MATERI POKOK

A. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN ZAT ADIKTIF


1. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan atau obat yang jika kita masukkan kedalam tubuh, maka akan
menimbulkan efek tertentu dan mengakibatkan kecanduan (adiksi) atau keinginan untuk
menggunakansecara terus-menerus. Hal itu terjadi karena zat adiktif mengandung bahan kimia
tertentu. Contoh zat adiktif antara lain alkohol, nikotin (rokok), ganja, opium/candu, shabu-
shabu putaw dan morfin. Zat adiktif biasanya digunakan dalam bidang kedokteran (obat) atau
ilmu pengetahuan (penelitian). Penggunaan obat yang mengandung zat adiktif harus menurut
petunjuk dokter. Penggunaan secara terus-menerus dan berlebihan, serta tidak mengikuti
petunjuk dokter disebut penyalahgunaan obat. Istilah lain dari adiksi adalah ketergantungan
obat. Dalam hal ini, obat (drug) yang dimaksudkan adalah bahan yang dapat mempengaruhi
keadaan jiwa dan tingkah laku seseorang yang memakainya. Narkotika, psikotropika, dan
alkohol (minuman keras) mempunyai khasiat tersebut.
2. Pengelompokkan Zat Adiktif
Zat adiktif digolongkan kedalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau
sering disebut dengan NAPZA. Menurut Undang-Undang, yang digolongkan kedalam
narkotika meliputi opioda (opium, morfin, dan heroin), ganja, dan kokain. Adapun
psikotropika adalah obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan alkohol (minuman
keras), tetapi memiliki khasiat seperti narkotika dan alkohol. Contoh dari psikotropika
adalah amfetamin dan barbiturat. Zat yang digolongkan kedalam zat adiktif lainnya adalah
rokok, dan berbagai jenis inhalansia, misalnya tinner, bensin dan lem.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan, NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
a. Stimulan
Stimulan adalah zat yang merangsang sistem syaraf pusat sehingga mempercepat
proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan
darah. Stimulan membuat orang menjadi lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan.
Contohnya antara lain kafein, nikotin, kokain, dan amfetamin (shabu, ectacy).

kafein

nikotin

metamfetamin

Gambar 1. Beberapa Rumus Struktur Kimia Stimulan

b. Depresant
Depresan menghasilkan aksi yang berkebalikan dengan stimulan. Depresan
menurunkan kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan. Depresan memperlambat
proses tubuh dan otak, seperti menurunkan tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung dan
kontraksi otot. Depresan digunakan dalam bidang kedokteran untuk terapi insomnia (sulit
tidur) dan ketegangan. Contohnya alkohol dan obat-obat penenang, seperti barbiturat,
opioda (morfin, heroin, codein).
Morfin

kodein
Gambar 2. Beberapa Rumus Struktur Kimia Depresant
c. Halusinogen
Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistem syaraf dan menyebabkan
halusinasi (berkhayal). Pengguna Zat ini mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak nyata. Contohnya adalah LSD (Lysergic acid diethyllamide), ganja.

Gambar 3. Macam-macam Zat Adiktif dan Psikotropika

Sumber: Michael Purba. Kimia SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.


Nurul Kamilati. Mengenal kimia I. Jakarta : Yudistira.
Diposkan oleh Gusik Kusuma A di 03:20 0 komentar

Sabtu, 02 Mei 2009


PERTEMUAN KEDUA
Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi zat kimia yang terkandung dalam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lain
2. Siswa dapat mengidentifikasi dampak negatif dari penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lain
Kegiatan Pembelajaran

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang macam-macam zat kimia yang terkandung dalam zat
adiktifdan psikotropika dan dampak negatif yang ditimbulkan dari zat kimia tersebut.
2. Setelah guru selesai menjelaskan materi, siswa mengerjakan soal-soal yang ada di Lembar Kerja Siswa
(LKS) secara individu
3. Siswa mendiskusikan jawaban soal yang telah dikerjakan dengan pasangannya masing-masing (sesuai
dengan pasangan yang telah dibentuk oleh guru)
4. Siswa yang dipanggil oleh guru mempresentasikan jawaban hasil diskusi kepada seluruh kelas dan siswa
yang lain memberi umpan balik terhadap jawaban yang telah diberikan
5. Siswa yang belum paham terhadap materi yang dipelajari bisa bertanya kepada guru
6. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

MATERI POKOK
B. BERBAGAI JENIS ZAT ADIKTIF DAN DAMPAKNYA
(1) NARKOTIKA
Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
1) Penggolongan Narkotika
Narkotika secara umum digolongkan menjadi opioda, ganja dan kokain.
a. Opioida
Opioida adalah nama golongan zat yang memiliki khasiat mirip morfin. Dalam bidang
kedokteran, zat ini dimanfaatkan terutama sebagai analgesik (penghilang rasa nyeri). Opioida
digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a) Opioida alami, misalnya opium, morfin, kodein dan tebain.
b) Opioida semi sintetis, yaitu opioda yang diperoleh dari bahan alami dengan sedikit
perubahan kimia, misalnya heroin dan hidromorfon.
c) Opioida sintetis, misalnya meperidin, methadon, propoksefan dan levorfanol.
Opioida berkhasiat menekan pernapasan, analgesik (menghilangkan rasa nyeri),
hipnotik (menidurkan), dan euforik (menimbulkan rasa gembira berlebih). Pemakaian
opioda yang berulangkali menyebabkan ketergantungan. Opioda alami berasal dari getah
yang keluar dari kotak biji tanaman papaver somniferum yang belum masak. Getah ini
disebut opium. Didalam opium terkandung morfin, kodein dan terbain.

Gambar 4. Tanaman Opium


Gambar 5. Heroin

Gambar 6. Morfin

Gambar 7. Kodein
b. Ganja
Ganja atau Mariyuana diperoleh dari tanaman Canabis  sativa atau Canabis
indica. Tanaman itu termasuk sejenis perdu yang tingginya dapat mencapai 4 meter. Ganja
mengandung zat psikoaktif (zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi dan tingkah laku
orang yang memakainya) yang disebabkan oleh zat kimia yang dikandungnya yaitu THC
(Delta 9 tetrahydrocannibinol ).Kadar zat psikoaktif tertinggi terdapat pada pucuk tanaman
yang sedang berbunga. Kadar tertinggi bisa mencapai 5%. Dari ganja diperoleh hashih, yaitu
getah tanaman ganja yang dikeringkan dan dibentuk berupa lermpengan. Kadar zat
psikoaktif dalam hashih dapat mencapai 15-30%. Efek rasa dari penggunaan ganja
adalah cenderung sangat santai, rasa gembira berlebih, sering berfantasi, selera makan tinggi
dan sensitif.

Gambar 8. Canabis sativa

Gambar 9. Ganja Kering


c. Kokain
Kokain berasal dari tanaman koka (Erythroxylum coca) yang tumbuh di Bolivia dan
Peru. Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai anestesi (bius) lokal, tetapi
sekarang tidak digunakan lagi. Kokain diisolasi dari daun koka, berupa kristal berwarna
putih. Kokain yang sering disalahgunakan biasanya dicampuri zat lain seperti gula.
Penyalahgunaan dapat melalui berbagai cara, seperti ditelan, disedot melalui hidung,
disuntik atau dirokok. Kokain tergolong dalam stimulan. Pada dosis rendah kemampuan fisik
meningkat tetapi pada dosis tinggi dapat menimbulkan
kejang. Efek rasa dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar,kehilangan
nafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakit danlelah

Gambar 10. Kokain


(2) PSIKOTROPIKA
Zat psikotropika adalah zat atau obat yang bukan narkotika yang bersifat psikoaktif
(memacu), melalui pengaruh yang selektif pada susunan syaraf pusat, yang menyebabkan
perubahankhas pada aktivitas mental dan perilaku.
1) Penggolongan Psikotropika
Jenis psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin (ekstasi dan shabu),
sedatif-hipnotik, inhalansia maupun zat pelarut (solven).
a. Amfetamin
Amfetamin adalah stimulan susunan syaraf pusat seperi kokain, kafein dan nikotin.
Amfetamin disintesis pertama kali pada tahun 1887, tetapi baru dipasarkan sebagai obat pada
tahun 1932. Amfetamin dikenal juga dengan nama speed, uppers, whiz, atau sulfat.
Amfetamin sering digunakan untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan
rasa lapar. Amfetamin dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1.MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi, inex
2.Metamfetamin, dikenal dengan nama shabu (metamfetamin bekerja lebih lama
dibanding MDMA dan efek halusinasinya cukup kuat).

Gambar 11. Ekstasi


Gambar 12. Shabu
Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau sulfat. Dalam ekstasi
mengandung amfetamin sedangkan sabu-sabu mengandung metil amfetamin. Bila dipakai
secara terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dengan gejala
putus obat berupa rasa lelah, apatis (sikap tidak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh
badan.
b. Sedatif dan hipnotik
Sedatif dan hipnotik adalah golongan zat yang dapat memberi efek menenangkan dan
kantuk. Ada berbagai golongan zat yang dimasukkan kedalam sedatif-hipnotik, antara lain
asam barbiturat dan benzodiazepin.
1) Asam Barbiturat
Asam barbiturat disintesis pertama kali oleh Adolf von Bayer. Asam barbiturat
merupakan asam urat. Barbiturat tergolong depresan sususan syaraf pusat. Dalam dosis kecil
memberi efek menenangkan sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi tidur. Pada
dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan), barbiturat dapat menghambat
pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung, tidur, koma dan kematian. Barbiturat banyak
disalahgunakn dengan nama pil koplo.
2) Benzodiazepin
Benzodiazepin digunakan dalam bidang kedokteran untuk mengatasi ansietas (rasa
cemas), ketegangan, anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi. Dosis mematikannya
tinggi, sehingga relatif lebih aman daripada sedatif-hipnotik yang lain. Benzodiazepin yang
sering disalahgunakan antara lain nitrazapam (dumolid, mogadon), diazepam (valium dan pil
KB), bromazepam danflunitrazepam.

Gambar 13. Benzodiazepin

Gambar 14. Rumus Struktur Benzodiazepin


c. Inhalansia dan Solven
Zat yang digolongkan dalam inhalansia dan solven meliputi berbagai senyawa organik
yang berupa gas atau pelarut yang mudah menguap. Inhalansia dan solven terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga dan kantor. Contohnya yaitu perekat/lem, tinner,
kloroform, freon, aseton dan bensin. Pemakaian yang berlebihan dapat merusak berbagai
organ tubuh, misalnya otak, ginjal,paru, jantung dan sumsum tulang.
(3) ZAT ADIKTIF LAIN
Zat adiktif lain adalah zat-zat yang bukan termasuk dalam narkotika maupun
psikotropika tetapi memiliki efek adiksi (kecanduan). Zat-zat yang digolongkan kedalam zat
adiktif lain yaitu :
1) Rokok
Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan dan dibentuk atau hanya
digulung dan dimasukkan kedalam pipa. Bila rokok dibakar akan terjadi perubahan kimia

Gambar 15. Daun Tembakau


a. Zat Kimia yang Terdapat Dalam Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif. Hal ini karena rokok dapat menyebabkan
kecanduan pada pemakainya. Didalam rokok terkandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh.
Zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat dilihat dalam gambar 16.
Gambar 16. Kandungan Bahan Kimia dalam Rokok
Dampak dari zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat dilihat dalam tabel 1
Tabel 1. Zat-zat kimia yang terdapat dalam rokok dan dampaknya terhadap kesehatan

No Zat kimia Dampak bagi tubuh


1 Nikotin Menyebabkan kecanduan
Merusak jaringan otak
Menyebabkan darah lebih mudah membeku
Mengeraskan dinding arteri
2 Tar Membunuh sel dalam saluran udara dan paru-paru
Meningkatkan produksi lendir didalam paru-paru
3 Karbon Monoksida Mengikat hemoglobin sehingga darah kekurangan
oksigen yang dapat menyebabkan kematian
4 Bahan kimia Memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh
penyebab kanker
5 Bahan kimia Mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-
Pengganggu paru
(iritan) Menyebabkan batuk
b. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Rokok
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh rokok, diantaranya adalah: paru-paru, iritasi
saluran pernapasan, tekanan darah tinggi, kerusakan otot jantung (jantung koroner), sesak
nafas, batuk-batuk, kanker perut, kanker pankreas, dan lain-lain.
Organ-organ tubuh yang dapat mengalami gangguan akibat merokok antara lain:
a) Hidung yang merupakan indra penciuman menjadi kurang peka. Hal ini karena adanya
partikel-partikel panas yang terbawa oleh asap rokok menempel pada rongga hidung.
b) Mulut, gigi, dan lidah mengalami penurunan fungsi dan terjadi perubahan fisik,
misalnya gigi menjadi berwarna kuning dan bibir menjadi berwarna kehitaman.
c) Infeksi saluran pernafasan terjadi sebagai akibat dari asap yang dihisap dan membawa
partikel-partikel kecil yang menempel pada dinding saluran pernafasan yang
menyebabkan infeksi (radang tenggorokan)
d) Kanker paru-paru menjadi ancaman terhebat bagi para perokok. Lendir yang
berlebihan akibat reaksi tubuh terhadap adanya zat asing (tar) masuk pada paru-paru,
menyebabkan batuk-batuk dan saluran bronkia meradang yang disebut bronchitis.
Bronkia adalah cabang pada paru-paru. Di samping itu, penyakit emphysema, juga
mengancam jiwa perokok. Penyakit emphysema adalah penyakit yang ditandai
dengan rusaknya paru-paru, yakni meningkatnya frekuensi nafas dan rasa nyeri luar
biasa.
e) Pengaruh nikotin dan karbon monoksida (CO), menyebabkan darah cepat membeku,
sehingga aliran darah dari dan ke jantung terhambat. Keadaan ini menyebabkan
jantung koroner, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah
(menyebabkan stroke)
f) Gangguan lambung dan rahim, juga menjadi ancaman bagi perokok. Bayi yang terlahir
dari seorang ibu perokok, mempunyai kesehatan yang kurang baik dibandingkan
dengan bayi yang lahir dari ibu yang bukan perokok.
Untuk mengetahui lebih jelas pengaruh rokok terhadap kesehatan tubuh kita dapat dilihat
Gambar17.
gambar 17. Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan

2) Minuman Keras (Alkohol)


Minuman keras meliputi seluruh jenis minuman yang mengandung alkohol (nama
kimianyaetanol). Menurut catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal manusia
sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Di Indonesia, dikenal beberapa minuman lokal yang
beralkohol, misalnya brem, tuak, dan ciu. Alkohol dapat dibuat melalui fermentasi (peragian)
berbagai jenis bahan yang mengandung gula, misalnya buah-buahan (seperti anggur dan
apel), biji-bijian (beras dan gandum), umbi-umbian (seperti singkong) dan madu.

Gambar 18. Macam-macam Minuman Keras


a. Penggolongan alkohol
Menurut peraturan Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan, minuman keras dibagi kedalam tiga golongan berdasarkan kadar alkohol
didalamnya:
a) Golongan A : Kadar alkohol 1-5%, misalnya bir.
b) Golongan B : Kadar alkohol 5-20%, misalnya anggur.
c) Golongan C : Kadar alkohol 20-45%, misalnya wiskey dan vodka
b. Zat Kimia yang Terkandung Dalam Minuman Keras
Minuman keras yang biasanya diminum para “pemabuk” didalamnya terdapat suatu
zat yang berbahaya bagi tubuh, yaitu alkohol. Sebenarnya alkohol banyak memiliki manfaat
bagi manusia, misalnya: sebagai desinfektan dan pelarut pada produk kosmetik. Alkohol pada
minuman keras diperoleh dari hasil peragian (fermentasi) pada bahan makanan yang
mempunyai kadar gula tinggi, misalnya anggur, gandum, jagung, tebu dan ketan hitam.
Untuk melihat kadar alkohol dalam darah dan pengaruhnya dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Kadar Alkohol dalam Darah dan Pengaruhnya

Kadar Alkohol Tingkat/Kategori Pengaruh


dalam Darah (%)
Kurang dari 0,05 Aman Rileks dan banyak bicara
0,05-0,08 Beresiko Mempengaruhi koordinasi sistem gerak dan
0,08-0,15 Berbahaya pengambilan keputusan
0,2-0,4 Mabuk Berbicara lambat, mengantuk, berjalan
0,45-0,6 Mematikan sempoyongan, muntah-muntah
Hilang rasa malu, nafas tersengal-sengal,
koma
Shock, mati
c. Penyakit yang Disebabkan oleh Minuman Keras (alkohol)
Alkohol merupakan salah satu zat adiktif yang dapat mengakibatkan efek ketagihan
atau ketergantungan. Alkohol yang terkandung dalam minuman keras dapat berbahaya bagi
tubuh dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Diantaranya adalah kecanduan,
kerusakan pada jaringan otak, gangguan perut dan pencernaan, serta mempengaruhi fungsi
kerja hati.
Organ yang dapat mengalami gangguan akibat penggunaan minuman keras antara lain:
a) Fungsi otak terganggu yang menyebabkan kehilangan sistem koordinasi
tubuh, gangguanpenglihatan, dan susah bicara. Jika penggunaan dicampur dengan
obat lain, dapat menyebabkan pingsan dan kejang-kejang.
b) Fungsi kerja jantung tidak stabil dan denyut jantung berdegup keras.
c) Produksi asam lambung meningkat dan menyebabkan terjadinya penyakit maag kronis
atau peradangan lambung (gastritis)
d)  Merusak organ hati yang berakibat pada mengerasnya hati karena tidak berfungsi
dengan baik, yang pada akhirnya dapat menyebabkan hepatitis (cirrhosis)
Sumber: Michael Purba. Kimia SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.
Nurul Kamilati. Mengenal kimia I. Jakarta : Yudistira.
Diposkan oleh Gusik Kusuma A di 22:58 1 komentar

You might also like