Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
sekali pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam satu wadah perguruan
Alam, berusaha menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan dunia kerja.
Agar dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di dunia kerja maka
dalam dunia kerja. Namun, keterampilan individu dan keahlian dalam suatu
pengalaman mengenai dunia kerja melalui program Kerja Praktik (KP) yang
dengan rekan kerja, bekerja sama dan berinteraksi dengan masyarakat luas yang
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai penularan
1
penyakit. Penyediaan air bersih sangatlah perlu dilakukan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas dari suatu daerah. Peningkatan kualitas air bersih dapat
dilakukan dengan jalan mengadakan pengelolaan air yang akan diperlukan sebagai
perusahaan pengelola air minum di Kota Banjarmasin yang dituntut untuk dapat
memenuhi kebutuhan akan air minum. Yang dimaksud disini adalah air bersih
air minum agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan
air yang didistribusikan perusahaan air minum kepada pelanggan agar memenuhi
dan mengikuti standar kualitas air minum yang telah ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mengambil masalah untuk laporan kerja
1.2 Tujuan
2
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung di
pengalaman tambahan.
• Tujuan khusus dari kegiatan kerja praktik ini adalah mengetahui, memahami,
dan mempraktikkan secara langsung teknik dan cara analisis kualitas air
1.3 Manfaat
2. Mengenal dan mengetahui tugas dan fungsi dari instansi tempat kerja praktik
3. Menjalin hubungan dan kerja sama yang baik antara Program Studi Biologi
3
BAB II
pengelola air minum di Kota Banjarmasin yang dituntut untuk dapat memenuhi
4
kebutuhan akan air minum daerah Banjarmasin. Yang dimaksud dengan air bersih
adalah air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat secara kontinyu dengan
Agar pengelolaan air minum dapat terlaksana dengan baik dan benar,
diperlukan penerapan prosedur serta sistem yang baik dan benar. Oleh karena itu
minum dapat terpenuhi. Selain itu tetap memperhatikan kemampuan dan kondisi
5
sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan, sehingga pelayanan air minum
Tahun 1937 : Instalasi Air Minum yang mulai dibangun oleh Belanda pada
Tahun 1950 : Perusahaan yang semula bernama Water Leiding Deins berubah
Tahun 1960 : Status perusahaan berubah menjadi Seksi Saluran Air Minum
Tahun 1972 : Pengoperasian instalasi baru dengan debit awal 150 liter/detik,
Banjarmasin.
6
Tahun 1983 : Dimulainya operasi lima buah sumur bor instalasi Km. 24 yang
Tahun 1990 : Pembangunan Mini Treatment Plan di daerah jalan S.Parman dan
Tahun 1991 : Pembangunan satu buah sumur bor di daerah Landasan Ulin
Luar.
7
Tahun 1992 : Mulai dibangun Intake Pematang Panjang dan Instalasi
Banjar Selatan.
Tahun 2000 : Tahun 2000 SK Walikota Banjarmasin No. 9151 Tahun 2000 yang
Tahun 2002 : IPA Sumur Bor Km 24 Landasan Ulin diserahkan kepada PDAM
air baku menjadi 520 lt/det dengan pekerjaan rehab intake Sungai
Tahun 2003 : Tahun 2003 Peningkatan Kapasitas Intake Sei Tabuk menjadi 900
3.700 meter.
8
• Visi
pada kemampuan yang dimiliki. Profesional dalam pengelolaan yang didasari dari
Mandiri :
Profesional :
Terbaik :
• Misi
9
• Standarisasi kualitas pelayanan
A. Bidang Teknik
• Optimalisasi IPA Yani dari 526 lt/dt menjadi 726 lt/dt melalui perbaikan
bahan kimia.
GIS.
pendukung.
10
• Pemasangan jaringan pipa distribusi primer IPA Pramuka-Basirih 500 mm
sepanjang 8 km.
mm sepanjang 8 km.
C. Bidang Keuangan
a. Meningkatkan Pendapatan
• Penambahan sambungan
• Penyesuaian tarif
11
• Meningkatkan efisiensi penagihan
b. Efisiensi Biaya
• Pengendalian biaya
SDM.
12
• Penyempurnaan formula rekruitmen pegawai baru dengan pertimbangan
perlindungan konsumen
antar daerah
perusahaan.
A. Sasaran :
Berdasarkan visi dan misi diatas sasaran utama yang akan dicapai adalah
1. Pengembangan Pelayanan
13
Rasio antara pendapatan dibagi biaya melebihi 100 %, termasuk di
3. Pelayanan Prima
minum (17 zona air minum tahun 2011), kontinuitas pengaliran selama 24 jam
sepanjang tahun serta layanan pelanggan yang cepat, tepat, mudah dan
bersahabat.
B. Strategi
C. Kebijakan
dengan kapasitas 560 lt/det, menetapkan Sungai Bilu dan sebagian dari
Sungai Tabuk sebagai sumber air baku. Secara khusus proses pengolahan air
14
Kapur / GAS
Soda Ash KHLOR Kapur / Soda Ash
PAC
LIQUID Kaporit
BANGUNAN Rerservoir
PULSATOR
Ke
Pelanggan
Bak Penampung
Lumpur
Air di ambil dari sumber air baku (intake), air tersebut kemudian
lalu di tampung dalam bak penerjunan. Fungsi PAC itu sendiri adalah
ditambahkan bubuhan kapur /soda Ash dan gas khlor yang berfungsi sebagai
koagulan dan desinfektan. Air yang telah melewati bak penerjunan kemudian
dengan lumpur yang menghasilkan air bersih dari lumpur. Air yang bersih
yang telah lepas dari parikel lumpur tadi, kemudian dilanjutkan ke treatment
digunakan yaitu pasir kuarsa, karena pasir kuarsa memiliki partikel yang lebih
besar. Air yang telah melalui treatment filter tersebut kemudian menghasilkan
air yang lebih bersih lagi dari lumpur. Sama hanya dengan pulsator, lumpur
yang tersisa dari kedua treatment tersebut kemudian dialirkan ke dalam bak
penampungan.
15
Air yang telah melalui beberapa langkah tersebut kemudian di
tetapi sebelum menuju reservoir air tersebut di bubuhi kaporit dan soda abu,
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
hidupnya pada air. Untuk manusia, air selain sebagai konsumsi makan dan
(Sutrisno, 2004). Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat
hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber
daya air harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
makhluk hidup yang lain. Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air
harus terus diperhatikan segenap pengguna air termasuk juga oleh pemerintah
untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan cara yang bijaksana, dengan
(Effendi, 2003).
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi permasalahan
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan juga permasalahan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin
menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain
berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk penurunan kualitas air.
17
Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk
hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan
pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama (Effendi, 2003)
tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air yang pada hakikatnya
kebutuhan akan air (khususnya air minum) cukup mengambil dari sumber –
langka akan sumber air minum yang bersih tidak mungkin mempergunakan
cara demikian. Di mana-mana air sudah tercemar, dan ini berarti harus
Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih, yaitu air yang
mahluk hidup diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga
lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak
mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai air
baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah
18
manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja. Kebutuhan air yang paling
utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang
memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat
kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat
diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia tanpa
menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan air bagi
manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu
sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem
penyediaan air bersih tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2004). Pada prinsipnya,
jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan
19
Gambar 4. Siklus Hidrologi (Suyono, 1993)
1. Air laut
NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat
untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu
menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotora.
Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur
maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap
pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
20
misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota
dan sebagainya.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona
jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.
Air tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal,
terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah
dangkal ini pada kedalaman 15,0 m2 sebagai sumur air minum, air dangkal ini
ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas kurang cukup dan tergantung
pada musim. Air tanah dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang pertama.
Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal karena harus
5. Mata air
Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan
terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air
minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air
minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap
produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan
proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Suparmin, 2000).
21
Kualitas air tanah dipengaruhi beberapa hal antara lain iklim, litologi,
yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang jatuh ke
b. Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur-unsur
c. Waktu yaitu semakin lama air tanah itu tinggal disuatu tempat akan semakin
a. Secara fisik
1) Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan
karena adanya zat organik atau bakteri/unsur lain yang masuk ke badan air.
2) Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
3) Suhu
22
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan
aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu
yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak
langsung.
4) Kekeruhan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Dari segi estetika kekeruhan air
warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air (Sutrisno,
2004).
5) Warna
seringkali berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat baik untuk
menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan reruntuhan
organis seperti daun, batang, dan kayu, yang semuanya dalam berbagai tingkat-
1. Warna sejati, yaitu warna yang disebabkan oleh zat humat (asam humus dan
asam fluvik) yang termasuk zat organik alami (sejati), dengan ciri khas
(spesifik) adalah warna kuning sampai coklat, tetapi air bening (tidak
keruh).
23
2. Warna semu adalah warna yang disebabkan oleh partikel-partikel penyebab
1. Air yang berwarna dalam tingkatan tertentu akan mengurangi segi estetika
2. Tidak diterimanya air minum yang berasal dari penyediaan air minum,
lain.
kualitas air, maka diharapkan bahwa semua air minum yang diberikan
(Sutrisno, 2004).
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan
garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah.
Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan
pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut
ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah,
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik
untuk air minum, banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah
kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan kualitas air minum dalam hal total zat padat terlarut ini yaitu
24
bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual (Sutrisno,
2004).
b. Secara kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat
beracun.
1) pH (derajat keasaman)
umumnya disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida.
air minum dalam hal pH adalah apabila pH lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar
dari 9,2 akan menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang
2) Kesadahan
(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, khlorida dan nitrat dari
dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit
tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil
25
magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan
yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil
4) Aluminium
Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium
5) Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara
makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan.
6) Sulfat
air yang keras pada alat merebus air (panci ketel), selain itu mengakibatkan bau
dan korosi pada pipa. Kandungan sulfat sering dihubungkan dengan penanganan
26
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman.
Nitrat bersumber baik dari NO2 di atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah
Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi nitrit yang
8) Khlorida
Khrlorida pada air harus dalam konsentrasi yang layak dan tidak
desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat
9) Zink atau Zn
Penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepat, dan
rasa mual. Dalam jumlah kecil, zink merupakan unsur yang penting untuk
c. Secara Biologis
1) Coliform
melebihi batas–batas yang telah ditentukan yaitu 0 coli per 100 ml air (Sutrisno,
2004). Bakteri yang sering dijadikan sebagai indikator tercemarnya suatu air
gram negatif berbentuk batang yang pada umumnya menghasilkan gas jika
ditumbuhkan dalam medium laktosa. Total coli diartikan sebagai kumpulan dari
27
beberapa jenis bakteri, dalam hal ini coliform. Total coli yang terdeteksi pada air
tanah atau vegetasi) yang umumnya tidak berbahaya. Beberapa jenis yang
tergolong dalam total coli adalah Pseudomonas spp., Vibrio spp., dan
bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia & hewan, maka E coli sering
disebut sebagai coliform fecal. Pengujian coliform jauh lebih cepat jika
dibandingkan dengan uji E. coli, karena hanya memerlukan uji penduga yang
merupakan tahap pertama uji E. coli (Penn, 1991). Selain itu, karena bakteri ini
adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya bukan patogen penyebab
air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di dalam air yang notabene bukan
0,7 µ, gram-negatif, tak bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. Bakteri ini
umumnya hidup pada rentang suhu 20-45o dengan suhu optimum pada 37oC.
lain: unit sumber baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, dan unit
distribusi.
(1) Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang
mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
28
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang
diperlukan.
(2) Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi
kualitas air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan
bakteriologi, kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan
akan berubah menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia.
(3) Unit transmisi dan unit distribusi adalah salah satu dari sistem penyediaan air
bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak
(4) Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air
bersih yang diterima oleh masyarakat yang didistribusikan oleh badan pengolahan
air. Peraturan ini dibuat dengan menimbang bahwa agar air minum yang
perlu ditetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum. Selain itu, peraturan
ini dibuat sebagai revisi dari peraturan sebelumnya yaitu Keputusan Menteri
pengawasan air minum yang dipandang tidak memadai lagi dalam rangka
29
492/MENKES/PER/IV/2010 dimuat 2 parameter utama yaitu parameter wajib dan
organik) dan parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan (fisik
30
BAB IV
METODE KERJA
Kerja praktik ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 24 Januari
mahasiswa diberikan pengarahan dan bimbingan oleh para analis mengenai cara-
cara dan tahapan dalam pemeriksaan kualitas air bersih khususnya dari pelanggan
Pemeriksaan sampel air berdasarkan 3 parameter yaitu kimia & fisik (sisa klor,
beberapa perlakuan agar sampel air yang diterima tidak tercemar bakteri pada saat
mengenai dunia kerja yang sesungguhnya, dimana tidak cukup dengan pendidikan
akademik saja, tetapi juga keterampilan dan latihan yang terus menerus yang
31
Peralatan yang digunakan antara lain botol sampel, tissue, turbidimeter
sampling bakteriologi, korek api, penjepit, kapas, lampu bunsen, tabung reaksi
Diamine) no. 1, reagen readycult, alkohol 70%, media Lactose Broth Double
Strength, media Lactose Broth Single Strength, E. coli Broth dan media Brilliant
Air sampel pelanggan yang diambil adalah dari wilayah Banjarmasin Barat
dan Banjarmasin Utara. Banyaknya sampel yang diambil dalam satu periode telah
Minum. Jumlah sampel dan frekuensi pengujian sampel air minum minimal
penyedia air minum. Untuk PDAM Bandarmasih, 1 sampel yang diambil harus
harus menyebar dan mewakili kualitas air dari penyedia air minum. Sampel yang
diamati pada periode 26 Januari 2011 s/d 25 Februari 2011 adalah sebanyak 26
sampel yang terdiri dari 2 zona yaitu zona 1 (Banjarmasin Barat) dan zona 4
(Banjarmasin Utara).
32
Pengambilan sampel pelanggan dilakukan dengan cara disiapkan botol
pelanggan yang langsung dari pipa dan biarkan air mengalir beberapa saat. Ambil
kemudian tekan angka 120 untuk program pemeriksaan warna, atur panjang
gelombang 455 nm. Dalam 2 (dua) buah gelas spectro masukkan 25 mL aquadest
Sebelum memasukkan gelas pertama dan kedua pastikan gelas benar-benar bersih
dari air maupun bekas jari, karena hal tersebut dapat mempengaruhi
(blanko) ke dalam spectro, tekan zero, kemudian keluarkan blanko tersebut dan
masukkan gelas yang berisi sampel ke dalam spectro, tekan read. Angka yang
dan alat turbidimeter. Dalam botol turbidimeter, tuangkan sampel sampai tanda
memasukkan botol pastikan botol benar-benar bersih dari air maupun bekas jari,
pada sampel. Masukkan botol yang telah berisi sampel ke dalam turbidimeter,
33
4.4.4 Pemeriksaan Suhu
dimasukan ke dalam botol sampel yang berisi air bersih pelanggan dan biarkan
tabung reaksi pada alat kemudian bandingkan dengan warna air sampel dengan
warna yang terdapat pada cakram untuk mengetahui kadar sisa klor pada sampel.
klor pada air bersih pelanggan. Apabila sisa klor <2,0 mg/L, maka akan dilakukan
pastikan tangan & botol sampel harus sesteril mungkin. Langkah pertama yang
dilakukan dalam uji bakteriologi adalah bersihkan mulut kran kemudian lepaskan
bila terdapat alat tambahan pada mulut kran. Biarkan air keluar ± 5 menit,
sebelum pengambilan sampel dilakukan. Tutup kran & bakar permukaan mulut
kran secara menyeluruh & buka lagi selama 1 menit. Tuangkan alkohol 70% pada
tangan dan usapkan secara menyeluruh pada tangan. Sebelum diisi dengan sampel
air, bakar mulut botol sampel secara merata dengan cara diputar. Ambil 100 mL
sampel dengan botol yang telah disiapkan secara hati-hati dan hindarkan dari
kontaminasi.
34
4.4.6.2 Test Awal Bakteriologi
sterilisasi pada mulut tabung baik pada tabung yang berisi sampel dan tabung
yang akan diisi sampel. Dengan posisi kedua tabung terletak diantara 2 lampu
bunsen, tuang sampel yang akan diperiksa sebanyak 100 mL pada tabung kosong.
selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Lihat perubahan warna
pada sampel. Apabila berwarna kuning maka negatif dan tidak perlu dilakukan tes
biru maka positif dan diteruskan dengan tes pendugaan/tes presumtif serta tes
penegasan/tes confirmatif.
sampel air ke dalam tabung 1a s/d 5a yang berisi media Lactose Broth Double
air ke dalam tabung 1b s/d 5b yang berisi Lactose Broth Single Strength dengan
tabung 1c s/d 5c yang berisi E. coli Broth dengan pipet steril. Tabung-tabung
dikocok perlahan agar sampel air menyebar rata ke seluruh bagian media.
Inkubasi semua tabung-tabung pada suhu 35oC selama 24-48 jam di dalam
incubator untuk analisa total coli dan 45oC unuk analisa E. coli. Amati masing-
masing tabung untuk melihat ada atau tidaknya gas di dalam tabung durham,
35
untuk memperjelas terlihatnya gas, kocoklah tabung secara perlahan, bila terlihat
positif maka akan dilanjutkan dengan tes penegasan/tes confirmatif. Dari tiap-tiap
tabung pada tes presumtif yang positif, dipindahkan 1-3 ose ke dalam tabung yang
berisi 10 mL BGLBB (untuk total coli) dan 10 mL yang berisi E. coli Broth
(untuk E.coli). Tabung-tabung BGLBB diinkubasi pada suhu 35oC dan tabung-
tabung E. coli Broth diinkubasi pada suhu 45oC selama 24-48 jam. Pembacaan
dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLBB dan tabung
E. coli Broth yang menunjukan positif adanya gas, kemudian dicocokkan dengan
tabel MPN.
BAB V
36
bagaimana lingkungan kerja serta interaksi di dalamnya. Selain itu mahasiswa
juga memperoleh keterampilan dalam analisis air. Kendala yang ditemui tidak
terlalu berarti karena adanya bantuan dan pengarahan dari para analis dari PDAM
5.2 Hasil
Data hasil analisis kualitas air bersih pelanggan baik dari Zona 1 maupun
Zona 4 pada 26 Januari 2011 – 25 Februari 2011, disajikan pada tabel berikut ini :
37
2 24/02/20 400886 Jl. Jahri Saleh Gg. Angsoka /ii
1 11 7 ABDULLAH KARIM /no. 59-A Rt. 3 0 0 4 0.85 29 0.55
2 25/02/20 401050 Jl. Sultan Adam Gg. Al Aman
2 11 0 DJAM'ANI. HM No. 61 Rt.26 0 0 1 1.16 29 0.45
2 26/02/20 401309 Jl. Kuin Utara Gg.H. Pasi No.
3 11 2 ABDUL HALIM 142C 0 0 6 2.38 29 0.35
2 27/02/20 401726 IWAN Jl. Sungai andai Komp
4 11 8 RISWADI/NOVIAR Pesona Bakti 0 0 2 1.29 29 0.01
2 28/02/20 402417 Jl. Malkon Temon No. 16 Rt.
5 11 7 NGADINO 19 0 0 2 1.03 29 0.45
2 01/03/20 402697 Jl. Panglima Batur Gg. Gusti
6 11 3 SITI NORBAYA Galuh No. 02A 0 0 4 1.40 29 0.55
Keterangan :
berjumlah 26 sampel dengan parameter : kimia meliputi sisa klor, fisik meliputi
warna, kekeruhan dan suhu, serta bakteriologi meliputi jumlah E. coli dan total
coli. Hasil analisis bakteriologi untuk jumlah E.coli dan total coli adalah 0 dengan
presentase jumlah sampel yang tidak sesuai dengan standar persyaratan air minum
analisis warna berkisar antara 1-33 Pt-Co dengan rata-rata 8 Pt-Co dan presentase
jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan air minum PER MENKES
antara 1,00-5,53 NTU dengan rata-rata 2,36 NTU dan presentase jumlah sampel
rata-rata 28oC dan presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan
Sisa klor pada air berkisar antara 0,01-0,70 mg/L dengan rata-rata 0,34 mg/L dan
38
presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar persyaratan air minum
5.2 Pembahasan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh lembaga pengolahan air minum untuk
coli adalah 0 per 100 ml air. Didasari hal tersebutlah maka PDAM Bandarmasih
pelanggan terdapat bakteri atau tidak. Ada 2 jenis indikator yang dicek yaitu
kadar klor yang diukur dilapangan. Apabila sisa klor tinggi atau ≥0,20 mg/L,
maka sudah dapat dipastikan air tersebut negatif mengandung bakteri coli dan
tidak diambil sampel airnya untuk diteliti di laboratorium, sebaliknya apabila sisa
klor rendah atau <0,20 mg/L maka sampel air akan diambil untuk dianalisis.
Dilandasi hal tersebut, dari 26 sampel air yang diperiksa, hanya ada 5 sampel air
rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi teknis
saat pengambilan sampel dilapangan. Kondisi teknis yang dimaksud disini adalah
pada saat pengambilan sampel, bakteri sudah mati akibat pemanasan kran air yang
berlebihan. Pemanasan kran air pada dasarnya dilakukan agar sampel air yang
39
dilakukan secara tidak teliti, hal tersebut dapat menyebabkan matinya bakteri pada
sampel.
Penggunaan reagen ini bertujuan untuk menghemat waktu dan tenaga dalam uji
maka sampel tersebut positif mengandung bakteri jenis coli, namun apabila
Probable Number) didasarkan dari hasil inkubasi sampel air tersebut. Apabila
hasil sampel positif maka harus diteruskan melalui uji penduga/presumtif test
dari air bersih pelanggan menyebabkan analisis tidak sampai pada test pendugaan
• Warna
Standar warna air untuk air bersih yang didisribusikan oleh pengolahan
berkisar antara 1-33 Pt-Co dengan rata-rata 8 Pt-Co dan presentase jumlah sampel
40
yang tidak sesuai standar adalah 14,81%. Dari hasil rata-rata tersebut diketahui
bahwa warna air masih memenuhi standar persyaratan air minum. Meskipun
diperbolehkan, yaitu pada sampel dengan no. DS 1004187 dengan warna air 21
Pt-Co, no. DS 1009560 dengan warna air 33 Pt-Co, no. DS 1031517 dengan
kekeruhan seperti tanah, lumpur, serta partikel-partikel besi dan mangan, serta
hadirnya pencemar dan warna air tergantung pada pencemar yang memasuki
badan air.
• Kekeruhan
dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat,
lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel yang
41
492/MENKES/PER/IV/2010 adalah ≤5 NTU (kurang dari atau sama dengan 5
pelanggan berkisar antara 1,00-5,53 NTU dengan rata-rata 2,36 NTU dan
presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar adalah 7,69%. Dari hasil rata-
rata tersebut diketahui bahwa kekeruhan air masih memenuhi standar persyaratan
kualitas air minum. Meskipun demikian, ada beberapa sampel yang melampaui
1004187 dengan kekeruhan 5,13 NTU dan sampel dengan no. DS 1009560
adanya bahan–bahan organik dan anorganik yang terdapat pada air. Salah satu
faktor masih terdapatnya bahan-bahan penyebab kekeruhan pada air distribusi ini
air yang dilakukan pada bak pulsator serta bak filter yang bertujuan untuk
• Suhu
Sutrisno (2004), suhu pada air perlu diperhatikan karena pada suhu yang tinggi zat
air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang
terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik
42
Standar suhu air berdasarkan PERMENKES RI NOMOR :
dari 26 sampel air, suhu air berkisar dari 28-29oC dengan rata-rata 28oC dan
presentase jumlah sampel yang tidak sesuai standar adalah 0,00%. Hasil ini
menunjukan bahwa suhu air pada sampel air bersih pelanggan masih memenuhi
• Sisa Klor
Bandarmasih berasal dari klorin yang diberikan pada air untuk desinfektan.
berbahaya pada air. Klorin dapat ditambahkan secara langsung ke dalam air
sebagai gas klorin atau tidak langsung sebagai larutan sodium hypoklorit atau
alat komparator serta disc seri DPD no 1 dan reagen DPD no. 1. Pemeriksaan
Apabila pemeriksaan sisa klor dilapangan menunjukan sisa klor ≥0,2 mg/L maka
492/MENKES/PER/IV/2010 adalah ≥0,2 mg/l (kurang dari atau sama dengan 0,2
mg/L). Apabila kurang dari 0,2 mg/L maka dikhawatirkan klorin tidak mampu
konsumsi. Hasil pengamatan untuk analisis sisa klor dari 26 sampel pelanggan
berkisar antara 0,01-0,70 mg/L dengan rata-rata 0,34 mg/L dan presentase jumlah
43
sampel yang tidak sesuai standar adalah 11,53%. Dari rata-rata tersebut dapat
diketahui bahwa sisa klor pada air pelanggan masih memenuhi standar
yang sisa klornya dibawah standar, yaitu no. DS 1004187 dengan sisa klor sebesar
0,05 mg/L, no. DS 1006722 dengan sisa klor sebesar 0,02 mg/L, no. DS 1010096
dengan sisa klor sebesar 0,10 mg/L, no. DS 4017011 dengan sisa klor sebesar
0,15 mg/L dan no. DS 4017268 dengan sisa klor 0,01 mg/L.
Kadar sisa klor pada beberapa sampel air pelanggan yang tidak memenuhi
standar dapat terjadi akibat beberapa faktor. Menurut hasil laporan bagian
pada air dapat disebabkan karena kondisi tabung gas klor hampir habis dan injeksi
Kedua hal ini dapat menyebabkan injeksi gas klor tidak maksimal.
44
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari kerja praktik ini antara lain :
1. Sampel air bersih pelanggan yang diambil untuk analisis kualitas air bersih
2. Hasil analisis bakteriologi dari ke 26 sampel tidak ada satupun sampel air
492/MENKES/PER/IV/2010
3. Hasil rata-rata analisis warna, kekeruhan dan suhu air dari sampel air bersih
pelanggan sebesar 8 Pt-Co, 1,86 NTU dan 28oC sehingga dapat disimpulkan
45
telah sesuai dengan standar warna, kekeruhan dan suhu air berdasarkan
4. Hasil rata-rata analisis sisa klor dari sampel air bersih pelanggan sebesar 0,34
mg/L, sehingga dapat disimpulkan telah sesuai dengan standar kekeruhan air
6.2 Saran
Saran penulis adalah sebaiknya kerja sama antara pihak Program Studi
46