You are on page 1of 12

Puasa dalam Islam

Puasa dalam agama Islam atau Shaum (dalam Bahasa Arab ‫ )صوم‬artinya menahan diri dari
makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar
hinggalah terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa
difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah,
namun tata caranya tetap sama.

Waktu haram puasa adalah waktu saat umat Muslim dilarang berpuasa. Hikmah puasa adalah
ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.

 Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal)


 Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah)
 Hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah)

Perintah dalam Al-Quran


Perintah berpuasa dari Allah terdapat dalam Al-Quran di surat Al-Baqarah ayat 183.

"Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min
qablikum la allakum tataquun"

“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang
bertaqwa."

Hikmah Puasa
Ibadah shaum Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mu’min adalah ibadah yang
ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183.
Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani
hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang
dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146.

Secara Aktivitas
Puasa adalah menahan. secaara artian adalah menahan keinginan hawa nafsu(atau
jasad/diri).namun justru malah menjalankan keinginan keinginan Allah lah yang terkandung di
dalam AlQuran. sehingga lebih optimal lagi dalam menjalankan ibadah yang Allah inginkan.
perintah puasa lebih menekankan kedalam aktifitas sendi kehidupan. dimana mampunya kita
untuk menahan hawa nafsu kita (bahkan hingga makan dan minum pun kita tahan) kemudian
menjalankan keinginan Allah sepenuhnya. sehingga meraih Taqwa

perintah pusa jatuh pada madinah. dimana dikondisi ummat islam saat itu baru saja hijrah dari
mekkah setelah di tekan dari berbagai sisi kehidupan.. namun di sinilah terlihat sifat
kesabaran(tidak lemah, tidak lesu, pantang mundur) dari semangat ummat islam untuk bangkit
menyebarkan ayat-ayat Allah.ke seluruh wilayah..

Jenis-jenis Puasa
 Puasa yang hukumnya wajib
o Puasa Ramadan
o Puasa karena nazar
o Puasa kifarat atau denda
 Puasa yang hukumnya sunah
o Puasa 6 hari di bulan Syawal
o Puasa Arafah
o Puasa Senin-Kamis
o Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak)
o

Puasa Asyura (pada bulan muharam)


o Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam), tanggal 13, 14,
dan 15

Syarat wajib puasa


1. Beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Baligh (sudah cukup umur)
4. Mampu melaksanakannya
5. Orang yang sedang berada di tempat (tidak sedang safar)

PUASA ISLAMI Puasa dalam islam pada pokoknya ada 72 hari/tahun untuk selama hidup di
tambah ibadah malam total 73 cara rosul beribadah selama hidupnya di luar senin dan
kamis,menurut kenyataan yang telah di praktekan bahwa puasa senin dan kamis dan puasa Daud
pada prinsipnya terputu-putus, sebaiknya untuk yang rajin melaksanakan puasa daud bukan
melarang hanya saran gak usah melaksanakan tapi laksanakanlah puasa cara Rosululloh saw.
sebab kita umat Rosululloh saw yang nyata dan terbukti,jika mau puasa senin kamis jangan
hanya senin dan kamis tapi senin sampai kamis ( 4 hari ) itu baru sampai apa yang di harapkan
dengan niat ikhlas ibadah tanpa tujuan lain. Baik disini akan saya uraikan jadawal puasa
tsb.diatas semuanya berdasarkan petunjuk dan sunnah yaitu :

Puasa Romadhon sebulan atau 30 hari,Puasa Syawal 6 hari di mulai tgl 5 s/d 10,puasa
zulhijjah/bulan haji 2 hari tgl 8 dan 9,puasa Muharram bukan tgl 10 tapi puasa selama 10 hari
dari tgl 5 s/d 14 (ini telah di buktikan jika hanya puasa satu hari di tgl 10 muharram saja tidak
terdapat apapun yang turun) Kemudian puasa 3 hari di tengah bulan di 8 bulan yang
lainnya,jumlah 72 hari tambah satu ibadah malam itulah Kunci Ibadah islam yang sudah dapat
dirasakan,kami tegaskan jika sudara muslim sekalian melaksanakan seperti uraian di atas di
pastikan akan mendapat sesuatu yang di cari selama ini. ibadah-ibadah yang lain yang tak kalah
padilahnya adalah banyaklah melek malam(tidak tidur malam ) sambil tetap ibadah paling tidak
sampai pukul 02.15 Jika saudara muslim sekalian Yakin pada Alloh pasti akan melaksanakan
tapi jika ragu yakin saudaraku banyak alasan yang di buat,kami memastikan hal ini sebab selama
ini bersama para sahabat kami tetap melaksanakan terus tanpa henti.

perbbedaan puasa ilmu dan puasa ke elmuan Ingat Buat Muslim yang yakin hati-hati
berpuasa sia-sia terutama puasa ingin mendapatkan ke elmuan dalam pelaksanaannya tanpa
berpedoman dari petunjuk Alloh (qur'an) dan sunnah,ciri-ciri puasa ingin mendapatkan ke
elmuan adalah : puasa berdasarkan hitungan naptu dan pasaran,bacaan kalimat qur'an di campur
mantra,jumlah di hitung sama dengan jumlah pasaran dan naftu,itulah di antara perbedaan puasa
islami dan puasa ke elmuan. jika orang muslim melaksanakan hal tersebut di atas terkesan akan
melaksanakan kesyirikan baca di : surat fatihah ayat 5.surat yusuf 106,annisa 48 semoga manfaat
jelasnya kunjungi di

Syarat sah puasa


1. Islam (tidak murtad)
2. Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
3. Suci dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu diterimanya puasa

Rukun puasa
1. Niat
2. Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari
3. RAHASIA PUASA
4.
5. Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang
mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan
kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak
keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia
maupun di akhirat
kelak.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa
sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan
ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita
rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan Jiwa

Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang


didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil


mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang


sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.

Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani


seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan

Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik


dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan


yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.

Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh


memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada


kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,


sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian


harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)

Sambut dengan Gembira

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting


bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus


kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt. [Ayani]

Puasa Sunnah
Segala pujian yang terbaik hanya milik Alloh Ta’ala yang telah mensyariatkan bagi hamba-Nya
ibadah-ibadah yang sunnah di samping ibadah yang wajib. Sehingga kaum muslimin mempunyai
kesempatan yang amat banyak untuk menutupi dan menambal kekurangan yang ada pada
ibadah-ibadah wajib. Dan juga sebagai simpanan yang dapat memperberat timbangan di hari
kiamat kelak. Di antara ibadah sunnah yang disyariatkan oleh Alloh kepada umat ini adalah
puasa sunnah.
Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing yaitu:

1. Puasa enam hari di bulan Syawal, baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak.
Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang
berpuasa selama setahun (HR. Muslim).
2. Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang dimaksud adalah puasa di
sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari
ke-10 adlah hari raya kurban dan diharomkan untuk berpuasa.
3. Puasa hari Arofah, yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaan: akan
dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR.
Muslim). Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil,
karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.
4. Puasa Muharrom, yaitu puasa pada bulan Muharrom terutama pada hari Assyuro’.
Keutamaannya adalah bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah
puasa bulan Romadhon (HR. Bukhori)
5. Puasa Assyuro’. Hari Assyuro’ adalah hari ke-10 dari bulan Muharrom. Nabi sholallohu
‘alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro’ ini dan
mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan untuk
menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10. Keutamaan:
akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR. Muslim).
6. Puasa Sya’ban. Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Keutamaan:
bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Robb semesta alam (HR.
An-Nasa’i & Abu Daud, hasan).
7. Puasa pada bulan Harom (bulan yang dihormati) yaitu bulan Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab. Dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada
bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.
8. Puasa Senin dan Kamis. Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin
dengan puasa hari Kamis atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal
hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Alloh.
9. Puasa tiga hari setiap bulan. Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih
(Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Sehingga tidaklah benar
anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa puasa pada harai putih adalah puasa
dengan hanya memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.
10. Puasa Dawud, yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari. Keutamaannya adalah karena
puasa ini adalah puasa yang paling disukai oleh Alloh (HR. Bukhori-Muslim).

Demikianlah beberapa jenis puasa sunnah yang disyariatkan dalam agama ini. Kita memohon
kepada Alloh agar diberikan rasa cinta dalam diri kita terhadap amalan yang dapat mendekatkan
diri ini kepadaNya

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan


Puasa justru memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Kamis, 12 Agustus 2010, 03:21 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

VIVAnews - Berpuasa didefinisikan sebagai periode tubuh yang pantang mengasup semua jenis
makanan atau makanan tertentu. Bertolak belakang dengan persepsi bahwa berpuasa memburuk
kesehatan tubuh, puasa justru memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Menurut AJ Carlson, Profesor Fisiologi di Universitas Chicago seperti dikutip dari MedIndia
menyatakan, orang sehat dan tidak memiliki masalah stres serta gangguan emosi dapat bertahan
tanpa makanan selama 50-75 hari.
Setiap pon lemak manusia setara dengan 3.500 kalori yang bisa digunakan untuk melakukan
aktivitas fisik berat seharian. Berikut beberapa efek positif berpuasa.

Menyembuhkan dengan cepat


Hari-hari awal berpuasa merupakan fase tersulit. Tubuh akan mengeluarkan sejumlah besar
racun melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain. Ini terlihat dari menebalnya lapisan
lidah dan nafas yang biasanya lebih berbau pada hari-hari pertama.

Setelah puasa berlanjut pada hari-hari setelahnya, proses pembersihan tubuh disempurnakan.
Lemak tubuh yang tidak bermanfaat, racun yang terakumulasi dalam sel tubuh akan dikeluarkan.
Sel yang sakit, sel-sel mati, lapisan lendir menebal di dinding usus, limbah aliran darah
dikeluarkan lewat hati, limpa, dan ginjal.

Tubuh akan menggunakan mineral penting dan vitamin untuk membuang racun dan jaringan tua.
Saat beban racun tubuh berkurang, efisiensi setiap sel ditingkatkan. Sehingga mempercepat
proses penyembuhan dan sekaligus menghemat energi.

Lebih Energik
Mengapa orang merasa lebih energik setelah berpuasa? Selain itu, rasa lapar orang yang
berpuasa berkurang dibandingkan saat normal.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa tubuh memerlukan energi besar untuk mencerna
makanan. Puasa mengistirahatkan sistem pencernaan. Sehingga energi disimpan untuk
menyembuhkan diri dan memperbaiki sel tubuh.

Energi akan digunakan untuk membersihan dan detoksifikasi usus, darah, serta menyembuhkan
sel-sel tubuh dari berbagai penyakit. Puasa meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan
kesehatan fisik dan mental serta  meremajakan tubuh.

Manfaat khusus
- Mengatasi kecanduan kafein, rokok, nikotin, narkoba dan alkohol.
- Puasa membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Puasa mengurangi gangguan sistem pencernaan seperti sembelit, kembung, dan gastritis.
- Puasa dengan kontrol pada penderita diabetes membuat perubahan gaya hidup dan pola makan
sehingga akan memperbaiki kondisi mereka.
- Puasa meningkatkan kewaspadaan mental. Racun yang dibersihkan dari sistem limfatik
meningkatkan konsentrasi dan energi untuk melakukan aktivitas

8.Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa


8. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
 
a.      Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya.
b.      Jima' (bersenggama).
c.      Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang
mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa.
d.      Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab
lainnya dengan sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena
keluarnya tanpa sengaja.
e.      Keluarnya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas
batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.
f.       Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut.
Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
”Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang
muntah dengan sengaja maka wajib qadha." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-
Tirmidzi). Dalam lafazh lain disebutkan : "Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak
(wajib) mengganti puasanya)." DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari
Abu Hurairah secara maudu' dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-
Shahihah No. 923.
g.      Murtad dari Islam (semoga Allah melindungi kita darinya). Perbuatan ini menghapuskan
segala amal kebaikan. Firman Allah Ta'ala: Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya
lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. "(Al-An'aam:88).
Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu,
lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat, atau air tanpa
disengaja. Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia
mandi, shalat dan berpuasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa


02 September 2009

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Hal yang membatalkan puasa itu terinventarisasi dengan baik sebagaimana yang telah disepakati
para ulama. Secara singkat apa yang membatalkan puasa adalah jima atau melakukan hubungan
suami istri pada siang hari.

Ketika itu dilakukan, puasa batal. Karena itu, harus diganti dengan kafarah, yang mana
hukumannya itu dia membebaskan seorang budak, sekarang ini tidak ada budak. Kedua adalah di
berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika dia tidak mampu, dia memberi makan 60 orang miskin.
Jadi segala hal yang termasuk pra atau mukadimahnya itu sudah termasuk memakruhkan puasa. 
Selanjutnya adalah onani atau mengeluarkan air mani secara sengaja juga termasuk kategori
yang membatalkan puasa. Kalau itu terjadi, hukumannya hanya mengganti puasa pada hari-hari
yang lain. Yang dimaksud dengan onani adalah yang berada dalam alam kesadaran kita. Adapun
ketika seseorang mimpi basah, itu tidak membatalkan kualitas puasanya. Tentunya wajib mandi,
tapi orang itu bisa memundurkan waktu mandinya sampai tiba waktu subuh. 
Hal lain adalah mengenai donor darah, terpaksa mendonor darah, meski pada sisi lainnya
mendonor darah itu menolong orang, tetapi tetap membatalkan puasa. Batalnya puasa tersebut
Insya Allah tidak berdosa karena hal tersebut dilakukan untuk menolong orang lain.
Berikutnya yang tentu saja merupakan poin yang sudah diketahui secara umum adalah makan
dan minum secara sengaja. Tapi, makan dan minum karena lupa, lagi-lagi bonus. Nabi SAW
bersabda, “barang siapa yang berpuasa dan dia lupa sehingga makan dan minum, hendaknya dia
menyempurnakan puasanya karena sesungguhnya Allah yang memberikan makan dan minum
itu.” Kalaupun dia sudah menghabiskan satu piring kemudian ia ingat, itu pun bonus dari Allah. 
Itulah yang harus dipahami bahwa Islam ini memberikan pembebanan kepada orang-orang yang
sadar dan mampu memikul beban dari itu. Termasuk lupa atau tertidur.
Andaikan ada orang yang tidur dari subuh sampai sahur, puasanya itu sah. Pada dasarnya orang
yang tertidur itu boleh, dia tidak termasuk hal-hal yang membatalkan puasa. Hanya sangat
disayangkan jika pada bulan puasa ada orang secara sengaja berniat untuk tidur biar lupa makan
dan minum. 
Ada fenomena adanya permainan online yang banyak dimainkan saat ini, kalau permainan itu
tidak menimbulkan syahwat seperti anak-anak main itu, tidak ada masalah. Tapi kalau gambar-
gambar porno dan lain sebagainya ini masuk kategori ada kaitannya dengan onani atau
menyaksikan sesuatu maka dapat memunculkan syahwatnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa


August 18, 2009
By Hamba Allah

Hal-hal yang membatalkan puasa, antara lain :

 Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal
puasanya.

 Jima’ (bersenggama).

 Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang
mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa.

 Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab
lainnya dengan sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa
karena keluamya tanpa sengaja.

 Keluamya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau
nifas batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.

 Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut.
Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .

Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang
muntah dengan sengaja maka wajib qadha. ” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-
Tirmidzi).

Dalam lafazh lain disebutkan : “Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib)
mengganti puasanya).” DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari Abu
Hurairah secara maudu’ dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-Shahihah
No. 923.

 Murtad dari Islam -semoga Allah melindungi kita darinya. Perbuatan ini menghapuskan
segala amal kebaikan. Firman Allah Ta’ala: Seandainya mereka mempersekutukan Allah,
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. “(Al-An’aam: 88).

Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu,
lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat, atau air tanpa
disengaja.

Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia mandi,
shalat dan berpuasa.

Kewajiban orang yang berpuasa :

Orang yang berpuasa, juga lainnya, wajib menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah
(menyebutkan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba), laknat mendo’akan orang
dijauhkan dari rahmat Allah) dan mencaci-maki. Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah dan
perutnya dari perkataan yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan
dan minum yang haram.

Puasa yang disunatkan :

Disunatkan puasa 6 hari pada bulan Syawwal, 3 hari pada setiap bulan (yang afdhal yaitu tanggal
13, 14 dan 15; disebut shaumul biidh), hari Senin dan Kamis, 9 hari pertama bulan Dzul Hijjah
(lebih ditekankan tanggal 9, yaitu hari Arafah), hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram) ditambah
sehari sebelum atau sesudahnya untuk mengikuti jejak Nabi dan para sahabatnya yang mulia
serta menyelisihi kaum Yahud

You might also like