You are on page 1of 9

FISIKA

KARYA ILMIAH

PEMANFAATAN LIMBAH INTI KELAPA SAWIT


FUAD FAUZI
PUTRI SEPTA REGINA
RUDYANTO
WINDRI KURNIAWAN

SMA PLUS NEGERI 7


KOTA BENGKULU
PEMANFAATAN LIMBAH INTI KELAPA SAWIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman, ndunia perindustrian pun semakin


bertambah banyak, mulai dari daerah perkotaan sampai daerah kecamatan berdiri
industri – industri baik yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta. Jenis –
jenis industri yang didirikan pun berbeda – beda hasil pengolahannya, seperti
industri penghasil minyak sayur, penghasil bahan bakar dan lain sebagainya.

Selain menghasilkan produk yang dibuat, setiap industri selalu


menghasilkan limbah industri yang merupakan sisa pembuatan produk yang
dibuat. Limbah – limbah tersebut dapat menimbulkan dampak negatif, seperti
polusi udara, air, dan lain – lainnya.

Seperti limbah ampas inti sawit yang merupakan sisa dari pembuatan
minyak sayur. Limbah – limbah ini dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari –
hari apabila masyarakat mau berinovatif bagaimana cara memanfaatkannya.

Oleh karena itu penulis ingin meneliti manfaat – manfaat apa saja yang
terdapat di dalam limbah ampas inti sawit.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang digunakan dalam karya ilmiah ini sebagai berikut:

1.2.1 Apakah manfaat gula dan alkohol?


1.2.2 Bagaimanakah proses pengolahan limbah AIS menjadi gula dan
alkohol?
1.2.3 Bagaimanakah kualitas alkohol yang dihasilkan dari limbah AIS?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui manfaat gula dan alkohol.

1.3.2 Untuk mengetahui proses pengolahan limbah AIS menjadi gula dan
alkohol.

1.3.3 Untuk mengetahui kualitas alkohol yang dihasilkan dari limbah AIS.
1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode
eksperimen, yaitu mencari atau memperoleh data dengan meneliti objek secara
langsung, dan juga telaah pustaka yaitu meto de dengan mengumpulkan informasi –
informasi yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini yaitu agar para pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya dapat mengetahui dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari
dalam memanfaatkan limbah AIS sebagai bahan pembuatan gula dan alkohol.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman Sawit
2.2 Ampas Inti Sawit
2.3 Gula
2.4 Alkohol

BAB III HASIL dan PEMBAHASAN


3.1 Manfaat Gula Dan Alkohol
3.2 Kualitas Alkohol

BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Sawit

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak


masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Indonesia merupakan negara
penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, Pantai Timur, Sumatera, Jaw a, dan Sulawesi.

oHabitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di
daerah tropis (15LU – 15oLS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0 – 500 m
dari permukaan laut dengan kelembaban 80% – 90%. Tingginya dapat mencapai 24
meter. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil. 2000 – 2500 mm setahun,
yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.
Pola curah hujan tahunan mempengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah
sawit.

Kelapa sawit berbentuk pohon. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah
kebawah dan kesamping. Selain itu, juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh
mengarah kesamping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti jenis palma
lainnya, daun tersusun majem uk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah
berwarna sedikit lebih muda. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12
tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah yang mongering akan terlepas sehingga
penampilan menjadi mirip dengan kelapa.

Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious
diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara
bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah,
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari
tiap pelepah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA,
free, fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Buah terdiri dari tiga lapisan :

- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin, -


Mesoskarp, serabut bawah, dan - Endoskarp, cangkang pelindung inti.

Inti sawti (kernel,yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan


embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generative. Buah sawit matang pada
kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula)dan bakal
akar (radikula).

Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri atas dua jenis yaitu Elaeis guineensis dan
Elaeis oleifera.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Elaeis jacq
Species : Elaeis guineensis
Elaeis oleifera. (http://id.wikipediaorg/wiki/Kelapa.sawit)

2.2 Ampas Inti Sawit

Minyak inti sawit merupakan minyak murni hasil ekstraksi biji sawit. Sedangkan
sisa dari pembersihan/ pemurnian tersebut diperoleh ampas inti sawit yang berbentuk
padat. Sejauh ini sudah banyak yang memanfaatkan hasil ikutan ini sebagai pakan
ternak (sapi). Penggunaan minyak sawit (CPO) pada pakan dapat langsung dicampur
pada pakan siap, sedangkan ampas inti sawit dapat dicampurkan dengan bahan – bahan
tambahan pakan lainnya. Sedangkan ampas inti sawit sebagai bahan baku pakan ikan/
ternak terlebih dahulu harus diproses menjadi tepung dengan nilai 9 : 7 ; yang
terkandung didalamnya yaitu karbohidrat 58,58%; protein 16,09%; lemak 5,39%; abu
8,59%; dan sisanya kotoran. (http://peternakan.litbang.deptan.go.id/?q=node/45)

2.3 Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energy dan
komoditi perdagangan utama. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis
pada makanan atau minuman. Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari
sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energy yang akan digunakan
oleh sel. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gula)

2.4 Alkohol Alkohol sering dipakai untuk meyebut etanol, yang juga disebut grain
alkohol, dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Dalam ilmu kimia,
alkohol (alkanol) adalah istilah yang umum unuk
senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksi (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hydrogen dan/ atau atom karbon lain.
3 Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridasi
SP. Ada 3 jenis utama alkohol, primer, sekunder, dan tersier. Nama – nama ini merujuk
pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C - OH.etanol dan metanol adalah alkohol
primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propana – 2 – ol, dan alkohol
tersier sederhana adalah 2 – metilpropana – 2 – ol.

Rumus kimia umum, Rumus umum alkohol adalah CnH2n+2OH.

Nama – nama untuk AlkoholAda dua cara menamai alkohol : nama umum dan
nama IUPAC.

Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu
menambahkan kata “alkohol”. Contoh “metil alkohol” atau “etil alkohol”. Nama
IUPAC dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, mengahapus “a” terakhir,
dan menambah “o”. Contohnya, “metanol” dan “etanol”.

pH

alkohol adalah asam lemah.

Metanol dan Etanol

Dua alkohol paling sederhana adalah metana dan etanol (nama umumnya metil
alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

H H H I I I H – C- O – H – H – C –
C–O–HIIIHHH

M et anol E t anol

Dalam peristilahan umum, “alkohol” biasanya adalah etanol atau grain alkohol.

Alkohol umum

Isopropyl alkohol (sec - propil alkohol, propana - 2 - ol, 2 - propanal) CHCH(OH)-


CH3, atau alkohol gosok etilena glikol (etana - 1,2 - diol) HO - CH23- CHOH, yang
merupakan komponen utama dalam antifreeze gliserin (gliserol, propana - 1,2,3 - triol)
HO - CH2- CH(OH)- CH22- OH yang terikat dalam minyak dan lemak alami yaitu:
trigliserida (triasil gliserol). (http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol)
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Manfaat Gula dan Alkohol

Gula

Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan atau
minuman. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gula)

Alkhol

Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Khusus nya etanol 76%
banyak digunakan sebagai pembersih hama. Dalam industri alkhol banyak digunakan
sebagai :

a. Pelarut dari lak, vernis, dan lakueri. b. Bahan pembuat plastik, bahan
peledak, kosmetik, dan antiseptik. c. Bahan minuman, khususnya etanol.
d. Bahan bakar.

(Karyadi Benny, 1994)

e. Bahan pembuatan etil asetat dan dietil eter.

Dalam 50 kg AIS yang mengandung 58,58% karbohidrat akan menghasilkan rata - rata
gula 30 - 40 % dan atau + 16 liter alkohol 36%.

Lama fermentasi dari karbohidrat ke gula adalah 3 - 4 hari dan dari gula (glukosa)
ke alkohol adalah 2 - 3 hari.

Ampas inti sawit yang mengandung karbohidrat 58,58%, mula - mula dimasak
atau dilumatkan sebelum proses fermentasi, hal ini bertujuan agar proses fermentasi bisa
berjalan lebih cepat, tentunya juga mempetimbangkan ragi atau enzim yang digunakan.
Akan lebih baik pakai enzim yang hanya memakan waktu 3 - 4 hari, kemudian bahan
tersebut dipres dan disaring sehingga menghasilkan larutan yang mengandung gula 30 -
40% dan bungkil AIS.

Larutan yang mengandung gula atau glukosa tersebut kemudian di fermentasi


anaerob (tanpa udara bebas) dengan enzim karbohidrase atau alkhol dehidrogenase
selama 2 - 3 hari untuk membentuk alkohol yang kualitasnya 76%.
3.2 Kualitas Alkohol

Kualitas alkohol yang disintesis dari AIS mempunyai mutu dan kualitas yang
sama dengan alkohol dari bahan lain, perbedaannya hanya pada persentase yang di
dapat dan untuk pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan tinggal diencerkan atau
ditingkatkan persentasenya sehingga sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga kegunaan
lainnya, artinya bahan untuk membuat alkohol tidak mempengaruhi mutu alkohol.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada Bab III dapat disimpulkan :

1. AIS adalah limbah industri minyak kelapa sawit yang masih banyak mengandung
senyawa - senyawa yang bermanfaat, seperti bungkil AIS dan gula.
2. AIS dapat dibuat menjadi Alkohol melalui beberapa tahap yaitu tahap fermentasi
dengan enzim invertase menghasilkan gula atau alkohol dan kemudian gula
difermentasi dengan enzim karbohidrase selama 2 - 3 hari sehingga dihasilkan Alkohol.
3. Kualitas Alkohol tidak dipengaruhi oleh bahan pembuatannya, melainkan jumlah
persentase yang digunakan.

4.2 Saran

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat memberi
motivasi untuk melakukan riset - riset ilmiah demi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

You might also like