You are on page 1of 6

c c

   


 c     

Jika dipertanyakan bagaimana keadaan pendidikan di Indonesia pada abad

ini, jawabannya sangat jelas yaitu pendidikan di Indonesia sudah berkembang

dengan pesat. Sarana dan Prasarana untuk kita mencari ilmu di Indonesia terdapat

di mana ± mana. Sekolah ± sekolah seperti sekolah negeri, sekolah swasta,

sekolah menengah kejuruan, college, kuliah ± kuliah dan yang lain ± lain seperti

bimbingan belajar juga sudah tidak dapat dihitung lagi banyaknya. Kemudahan

kita dalam menuntut ilmu sebanyak ± banyaknya ini merupakan berkat dari para

pahlawan pendidikan yang telah berjuang dengan keras yang salah satunya

bernama Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki

Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia,

kolumnis, dan pelopor bagi bangsa Indonesia. Baginya pendidikan bukanlah

tujuan, melainkan media untuk mencapai tujuan perjuangan, yaitu mewujudkan

manusia Indonesia yang merdeka lahir dan batin. Sebagai wujud dari upayanya
dalam mewujudkan pendidikan Indonesia adalah dengan lahirnya Tamansiswa di

Yogyakarta yang sampai saat ini masih berdiri. Ki Hajar Dewantara mengajarkan

tentang Tri Pusat Pendidikan yaitu ×   


  ×    

         yang sangat berpengaruh pada watak dan

kepribadian anak pada saat itu dan sekarang sebagai semboyan pendidikan kita.

Ki Hajar membagi pendidikan ke dalam dua hubungan, yaitu pendidikan

dan penghidupan rakyat dan pendidikan dan kebangsaan. Dalam hubungan yang

pertama, antara pendidikan dan kebangsaan. Dalam hubungan yang pertama,

antara pendidikan dan penghidupan rakyat, terdapat Sembilan poin penting yang

ia ajukan. Kesembilan poin penting itu adalah kekuatan rakyat, mendidik anak

adalah mendidik rakyat, sistem pengajaran kerakyatan, penerimaan perbedaan,

kemerdekaan manusia, bersandar pada kekuatan sendiri, tugas sebagai rakyat,

tidak diperintah, dan persatuan pengajaran.

Pada 3 Juli 1922 Ki Hajar bersama Sutatmo Surjokusumo, Pronowidigdo,

Sujoputro, dan lain ± lain, menyatakan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa

atau Perguruan Nasional Tamansiswa di Yogyakarta. Dari sini berkembanglah

kemudian aneka satuan pendidikan di Tamansiswa, yaitu Taman Indriya (Taman

Kanak ± kanak), Taman Muda (Sekolah Dasar), Taman Dewasa (Sekolah

Menengah Pertama), Taman Madya (Sekolah Menengah Kejuruan), Taman Guru

(Sekolah Pendidikan Guru), dan Sarjanawiyata (Perguruan Tinggi). Sekolah

pertama yang didirikan adalah Taman Indria dan kursus guru, kemudian diikuti
dengan pendirian Taman Muda, dan Taman Dewasa. Setelah itu diikuti dengan

pendirian Taman Madya, Taman Guru, Prasarjana, dan Sarjanawiyata.

Sudah menjadi tujuan pendidikan untuk meningkatkan mutu bangsa

Indonesia agar cerdas dan berakhlak mulia tanpa membeda ± bedakan agama

etnis, suku, budaya, adat, status ekonomi dan sosial, yang didasarkan pada nilai ±

nilai kemerdekaan yang asasi. Banyak rintangan ± rintangan yang dilalui dalam

memajukan pendidikan di Indonesia yang pertama kali bermula di Yogyakarta

dan sampai sekarang dapat dilihat sebagai pendidikan yang sangat maju dan dapat

mencapai taraf internasional.

Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dilihat

ada beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam

karya tulis ini adalah :

1. Siapakah Ki Hajar Dewantara itu?

2. Bagaimana hubungan antara Ki Hajar Dewantara dengan

Tamansiswa?

3. Bagaimana upaya Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan

pendidikan di Indonesia?


   
Tujuan penulis dalam membuat karya tulis ini adalah untuk mengenal

lebih jauh Ki Hajar Dewantara dan hubungannya dengan pendirian Tamansiswa

serta upaya Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia.


    

Manfaat Penelitian ini adalah:

’ Bagi penulis, agar dapat dijadikan pengalaman dalam membuat karya

ilmiah dan dapat mengetahui dan memahami Ki Hajar Dewantara

dengan Tamansiswa yang membantu kemajuan pendidikan di

Indonesia.

’ Bagi pembaca, agar mengetahui tentang Ki Hajar Dewantara dan

Tamansiswa yang telah membantu kemajuan pendidikan di Indonesia.

’ Bagi ilmu pengetahuan, agar bermanfaat untuk menambah wawasan

tentang sejarah Ki Hajar Dewantara membantu memajukan pendidikan

Indonesia melalui Tamansiswa dan sebagai bahan referensi.


   

Metode yang digunakan penulis pada penelitian dan penulisan karya tulis

ini adalah sebagai berikut :

’ Metode Kepustakaan
Penulis mendapatkan sumber data dari berbagai informasi media,

seperti media elektronik yaitu internet, dan media cetak yaitu buku-

buku yang sesuai dengan tema yang dibahas.

’ Metode Analisis Data

Data dan informasi yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber

tersebut kemudian di analisis.

’ Metode Deskriptif

Setelah data dianalisis kemudian digabungkan, disimpulkan, dan

diuraikan dalam karya tulis ini.


    

Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari

jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.

(Plato, filosof Yunani, 429 SM-346 M)

Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang

akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang

lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan

santaan akal dan rohani.

(Ibnu Muqaffa, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah, 106 H- 143 H)


Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada

pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu

dewasa.

(Rousseau, filosof Prancis, 1712-1778 M)

Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa

anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.

(Jean-Jacques Rousseau, filosof Swiss, 1712-1778)

Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang

dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan

tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan

bantuan orang lain

(Langeveld, ahli pendidikan bangsa Belanda)

Pendidikan adalah pembekalan diri pada setiap manusia yang dibutuhkan

saat telah menjadi dewasa. Pendidikan membantu perkembangan masing ±

masing dari akal dan jasmani manusia dalam pencapaian peradaban yang tinggi

dengan tujuan agar manusia pandai dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri

tidak dengan bantuan orang lain.

You might also like