Salsabilla Rizqika ADIL Prinsip adil/keseimbangan itu menjadi ciri utama keberlangsungan dunia. Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan hukum. Allah SWT menetapkan bahwa setiap manusia masing-masing bertanggung jawab atas perbuatannya. Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak memperoleh pahala selain apa yang telah diusahakannya sendiri. Allah akan membalasnya dengan adil dan setimpal Al Qur’an dalam surah Ar-Rahman / 55:7- 9.”Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) supaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu” Sikap adil akan memberikan keistimewaan dan keuntungan pada diri kita sendiri, keluarga, bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Adil Kepada Allah SWT
Kita harus menempatkan diri pada tempat
yang benar, yakni sebagai makhluk Allah SWT dan dengan utuh melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepada kita. Untuk mewujudkannya kita wajib beriman kepada Allah SWT, menjunjung tinggi petunjuk dan kebenaran daripadaNya, menyembah kepadaNya dengan melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya Adil Kepada Diri Sendiri
Menempatkan diri sendiri pada tempat yang baik
dan benar. Teguh, kukuh menempatkan diri agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan. Menjaga dan memelihara agar diri sendiri hidup selamat bahagia didunia dan akhirat kelak. Jujur terhadap diri sendiri dan jika berbuat salah kita harus berani mengoreksinya Adil Kepada Orang Lain
Menempatkan orang lain pada tempatnya
yang sesuai, layak dan benar. Memberikan hak orang lain dengan jujur, tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya. Tidak menyakiti dan merugikan orang lain, baik berupa materiil maupun non materiil. Adil Kepada Lingkungan
Menempatkan makhluk lain pada tempatnya
yang sesuai. Menjaga kelestarian lingkungan. Melindungi makhluk hidup lainnya Memperlakukan makhluk hidup lainnya dengan layak Keutamaan Keadilan Terciptanyarasa aman, tentram, tenang dalam jiwa dan tidak ada rasa khawatir kepada orang lain, karena tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain
Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan
baik, taat dan patuh terhadap Allah SWT melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
Menciptakanketentraman dan kerukunan hidup, hubungan yan
harmonis dan tertib dengan orang lain
Dapatmemanfaatkan alam sekitar untuk kemashlahatan dan
kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Rida
Kata rida berasal dari bahasa Arab yang
artinya rela dan menerima dengan suci hati. Menurut istilah rida berarti menerima dengan rasa senang apa yang diberikan oleh Allah baik berupa peraturan,hukum, ataupun qada dan qadar atau ketentuan nasib. Apabila kita menerima cobaan dari Allah maka kita harus rida, bersabar, dan bertawakal. Pembagian Rida 1. Rida terhadap hukum (peraturan) Allah SWT Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-NYA, dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan rasa senang, tidak merasa terpaksa atau dipaksa (Q.S At-Taubah 9: 59) 2. Rida terhadap qada dan qadar Allah SWT yang berkaitan dengan nasib Menerima qada dan qadar Allah SWT yang berupa kenikmatan dengan rasa syukur, dan yang berupa kemalangan dengan sabar dan tawakal. Amal Saleh Amal saleh adalah perbuatan yang baik, baik perbuatan lahir dan batin. Islam menghendaki umatnya menjadi manusia produktif dengan amal saleh . Apabila amal saleh itu dikerjakan dengan niat dan ikhlas karena Allah, akan mendatangkan kebaikan-kebaikan baik bagi kehidupan di alam dunia maupun di akhirat nanti, Orang yang berbuat perilaku-perilaku tercela akan mendapatkan balasannya dari Allah SWT yang berupa api neraka. TERIMA KASIH