Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
AGUSTINA LEONITA HANDAJA (0933010008)
APRILIYANTI DWI FITRIA (0933010007)
1.2 Permasalahan
Makanan kaleng terutama produk ikan kaleng yang belum melewati batas waktu
tertentu ternyata juga mengandung bakteri proteolitik, anaerob, aerob, dan coliform
meskipun dalam jumlah sedikit. Hal tersebut yang memicu kerusakan makanan kaleng
terutama produk ikan kaleng.
Selain itu kualitas proses pemanasan juga mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme dalam makanan kaleng terutama produk ikan kaleng. Kebocoran kaleng
ternyata juga menentukan pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan kaleng. Hal
tersebut juga dapat memicu kerusakan makanan kaleng terutama produk ikan kaleng.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membandingkan sebuah penelitian
yang berjudul analisis mikrobiologi produk ikan kaleng (sardines) kemasan dalam limit
waktu tertentu (expire) dengan jurnal yang berjudul aspek mikrobiologi makanan kaleng
yang menjadi dasar penelitian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Meskipun makanan kaleng sudah mengalami proses sterilisasi, pemanasan, dan
pengemasan yang sempurna, namun nasih terdapat bakteri pada makanan keleng
terutama produk ikan kaleng. Hal ini dikarenakan adanya bakteri yang dapat membentuk
spora sehingga tahan terhadap pemanasan dan sterilisasi. Namun, menurut Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, makanan kaleng yang mengandung jumlah
bakteri coliform maksimal 102 per gram masih layak dikonsumsi. Makanan kaleng yang
batas waktu kerusakannya pada tahun 2007 (belum expire) memiliki jumlah total bakteri
Coliform sebanyak 7,2x101 per 100 gram.
3.2 Penutup
Demikian makalah ini ditulis dengan semestinya. Semoga dengan adanya makalah ini,
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA