You are on page 1of 11

Menurut A.L.

Kroeber, ahli Antropologi, ras manusia dibagi dalam 4 golongan ras


besar, yaitu:

1. Caucasoid
- Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
- Mediterranean (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara , Armenia , Arabia dan Irania)
- Indic ( India )
2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara , Indonesia , Malaysia dan Filipina)
- American Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra
del Fuego di Amerika Selatan)
3. Negroid
- African Negroid (benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, sebagian Malaysia dan sebagian Filipina)
- Melanesian (Papua/Irian dan Melanesia )
4. Ras-Ras Khusus (yang tidak dapat diklasifikasikan)
- Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Srilangka, Sulawesi Selatan)
- Austroloid (penduduk asli Australia )
- Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia )
- Ainu (pulau-pulau Karafuto, Hokkaido di Jepang Utara)

Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa ras besar yaitu ras Malayan Mongoloid,
ras Melanesian dan ras Veddoid.

Menurut Djoko Pramono dalam bukunya Budaya Bahari, sebagian besar teori
tentang kebudayaan prasejarah yang datang dari Barat menjelaskan bahwa
nenek moyang bangsa Indonesia datang dari daratan Asia Tenggara
(Indocina/Yunan) dalam dua gelombang migrasi besar diperkirakan sekitar tahun
5.000 SM dan 2.000 SM.

Dalam buku yang sama, Djoko Pramono justru memberikan hipotesa berbeda.
Beberapa teori justru mengindikasikan dengan kuat bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun sebelum migran besar itu.

Sekitar tahun 10.000 SM, nenek moyang bangsa Indonesia sudah berdiam
setidaknya di pulau-pulau Muna, Seram dan Arguni. Hal ini terungkap
berdasarkan temuan sejarah berupa cadas gua yang berisi lukisan. Dan lukisan
itu banyak dipenuhi dengan lukisan perahu layar sebagai instrument pokok
dalam kehidupan bahari mereka.

Selain itu, temuan lainnya adalah temuan beberapa bukti prasejarah dari suku
Aborijin di Australia bertarikh 25.000 SM yang mempunyai kesamaan karakter
dengan bukti yang ditemukan di pulau Jawa.
Jauh sebelum itu, di Indonesia, banyak ditemukan fosil-fosil yang diduga sebagai
manusia tertua di bumi Nusantara Raya ini.

Tahun 1941, J. Von Konigswald, menemukan fosil rahang bawah yang diduga
kuat sebagai rahang manusia yang hidup pada zaman Antar-Pluvial I-II (sekitar
lebih dari 400.000 SM). Temuan di lembah Bengawan Solo itu diberi nama
Meganthropus Palaeojavanicus.

Juga di lembah Bengawan Solo, di dekat desa Trinil, Kecamatan Kedung Galar,
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ahli dari Belanda Eugene DuBois menemukan
fosil-fosil berupa tengkorak atas, beberapa gigi dan sebuah tulang paha pada
tahun 1890, yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera
yang berjalan tegak), yang hidup kira-kira pada 750.000 tahun lalu.

Berturut-turut kemudian juga ditemukan di dekat desa Ngandong di lembah


Bengawan Solo fosil-fosil yang kemudian dinamakan secara khusus yaitu Homo
Soloensis.

Di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur juga ditemukan fosil dari manusia yang
diduga hidup pada zaman Akhir-Pluvial IV (sekitar tahun 100.000 SM) diberi
nama Homo Wajakensis.

Juga bukti kuat temuan bekas kerajaan Marina di Madagaskar yang didirikan oleh
perantau dari Nusantara pada tarikh sebelum Masehi. Hal yang cukup menarik
apabila kita pahami jarak antara Nusantara sampai ke Madagaskar sejauh
kurang lebih 6.500 km.

Temuan prasejarah di atas memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa besar yang memang sudah mendiami tanah air ini jauh
puluhan bahkan ratusan tahun sebelum Masehi.

Temuan prasejarah di atas juga mengisyaratkan begitu kentalnya kehidupan


nenek moyang bangsa Indonesia dengan kehidupan bahari. Sebagai pelaut
ulung, mereka terbukti mampu mengarungi dunia sampai ke kawasan Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik.
Pengertian Deferensiasi social
Menurut kamus sosiologi: differensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis.
Pengertian sama disini menunjuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar
atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi
daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataanya terdapat kelompok masyarakat
tertentu yang menganggap golongannya lebih tinggi daripada yang lain.
Contoh kasus:
Kaum rasis di Afrika Selatan menganggap golongan warga masyarakat kulit hitam berada
dibawah lapisan golongan masyarakat kulit putih, paham ini disebut rasialisme. Dengan
paham ini, orang menganggap golongan atau budaya sendiri lebih tinggi dibandingkan
budaya lain.
Kemajemukan social ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan hal-hal berikut:
1. Berdasarkan ciri fisik
Timbul karena perbedaan cirri-ciri fisik tertentu. Missal, warna kulit, bentuk rambut, bentuk
mata, hidung dan rahang disebut cirri-ciri fenotip kuantitatif.
2. Berdasarkan ciri social
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang
dan pola perilaku dalam masyarakat. Contoh: pola perilaku seorang tentara akan berbeda
dengan pola perilaku seorang guru.
3. Berdasarkan ciri budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat
menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan dan
ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari pakaian
adat, bahasa, kesenian, arsitektur dan agama.

Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial


Diferensiasi Ras
suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.Ras
Secara garis besar ras dibagi menjadi 3:
1. Ras monggoloid (berkulit kuning dan coklat)
2. Ras Negroid (berkulit putih)
3. Ras Kaukasoid (berkulit putih)

A.L. Kroeber membuat klasifikasi manusia berdasarkan ras sebagai berikut:


1. Ras Austrialoid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)
2. Ras Monggoloid mencakup:
a. Asiatic Monggoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
b. Malayan Monggoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Fhiliphina, dan Taiwan)
c. American Monggoloid (Penduduk asli Amerika)
3. Ras Kaukasoid mencakup:
a. Nordic (Eropa Utara, sekitar laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
c. Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab dan Iran)
d. Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan SriLanka)
4. Ras Negroid mencakup:
a. African Negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya, Filiphina)
c. Melanesian (Irian, Melanesia)
5. Ras-ras khusus (tidak dapat di klasifikasikan dalam keempat ras pokok), yaitu:
a. Bushman (Gurun Kalahari, Afrika Selatan)
b. Veddoid (Pedalaman SriLanka, dan Sulawesi Selatan)
c. Polynesian (kepulauan Micronesia, dan Polynesia)
d. Ainu (di pulau Karatufo dan Hokaido, Jepang)
engertian dan Pengenalan Ras

Ras adalah kategori untuk sekelompok individu/manusia yang secara turun-temurun memiliki
ciri fisik dan ciri biologis yang sama. Dalam klasifikasi mahluk hidup, sekelompok manusia
merupakan satu spesies, yaitu homo sapiens. Kelompok manusia yang satu spesies tersebut
secara biologis dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok yang lebih kecil (genus),
inilah yang disebut ras.

Dibawah ini macam-macam pengertian ras menurut para ahli :

1) Banton (1967), ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk
menetapkan peran yang berbeda-beda. Pengertian ras ini menyangkut aspek biologis (ciri
fisik, warna kulit, bentuk tubuh, dll) dan aspek social (menyangkut peran dan kebiasaan yang
dilakukan).

2) Grosse, ras adalah segolongan manusia yang merupakan suatu kesatuan karena memiliki
kesamaan sifat jasmani dan rohani yang di turunkan, sehingga dapat di bedakan dari kesatuan
yang lain.

3) Kohlbrugge, ras adalah segolongan manusia yang memiliki kesamaan ciri-ciri jasmani karena
diturunkan, sedangkan cirri-ciri kerohaniannya tidak diperhitungkan.

4) Haldane, ras adalah “a group which shares in comman a certain set of innate physical
characters and a geographical origin within a certain area’s.

5) Dunn dan Dobzhansky, ras bukanlah pengklasifikasian manusia berdasarkan budaya atau
komunitas tempat berkembangbiak melainkan atas dasar biologis. Ilmu yang mempelajari
ciri-ciri morfologis manusia untuk kepentingan pengklasifikasian ras di kenal dengan
antropometri. Ciri biologis atau morfologis, meliputi ciri kuantitatif (ukuran badan, bentuk
kepala, dan bentuk hidung) dan kualitatif (warna kulit, jenis rambut, dan warna mata).
Berdasarkan Konferensi Umum UNESCO pada tahun 1978 Pernyataan tetang Ras, disusun di
paris , Juli 1950 :

1. Para ahli ilmu pengetahuan telah mencapai kesepakatan umum dalam mengakui
bahwa umat manusia adalah satu; bahwa semua orang berasal dari spesies yang sama,
homo Sapiens. Disetujui secara umum diantara para ahli ilmu pengetahuan bahwa
seluruh manusia mungkin berasal dari benih yang sama; dan perbedaan yang muncul
antara kelompok umat manusia yang berbeda karena berjalannya faktor evolusioner
dari diferensiasi seperti isolasi, arus pandangan acak dari partikel materi mengontrol
keturunan (gen), perubahan dalam strukur partikel–partikel ini, hibridasi, dan seleksi
alam. Dengan cara ini kelompok telah muncul dalam perbedaan stabilitas dan tingkat
yang beragam yang telah di golongkan dengan cara yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda.
2. Dari sudut pandang biologi, spesies homo sapiens dibentuk dari sejumlah populasi,
setiap populasi berbeda dari yang lain dalam frekuensi satu atau dua gen. Gen
tersebut, bertanggungjawab akan perbedaan keturunan manusia, selalu sedikit ketika
dibandingkan dengan seluruh pembentuk genetik umat manusia terhadap sejumlah
besar gen umum bagi seluruh umat manusia terlepas dari populasi asal mereka. Hal
ini berarti persamaan antara manusia lebih besar daripada perbedaan mereka.
3. Ras, dari sudut pandang biologi, untuk itu dapat didefinisikan sebagai satu kelompok
populasi yang merupakan spesies Homo Sapiens. Populasi ini mampu saling
memelihara satu sama lain tapi, berkenaan dengan hambatan isolasi yang pada masa
lalu bertahan atau kurang terpisahkan, menunjukan perbedaan fisik tertentu sebagai
hasil dari sedikit perbedaan sejarah biologis. Hal ini mewakili variasi, seperti, pada
pemikiran yang sama.
4. Kata “ras”merujuk sebuah kelompok atau populasi dengan ciri beberapa konsentrasi,
hubungan keluarga seperti tingkat dan distribusi, partikel keturunan (gen) atau
karakter fisik, yang muncul, fluktiatif, dan sering menghilang dalam waktu tertentu
dengan alasan isolasi geografis dan budaya. Beragam manifesto ciri dalam populasi
berbeda diakui dengan cara yang berbeda oleh setiap kelompok, sehingga setiap
kelompok tersebut secara semena – mena cenderung salah mengartikan keragaman
yang muncul sebagai perbedaan dasar yang memisahkan kelompok ini dari yang lain.
5. Bukti–bukti ini adalah bukti ilmiah. Walaupun, ketika kebanyakan orang
menggunakan kata “ras” mereka tidak menyatakannya dalam arti yang didefinisikan
diatas. Bagi sebagian besar orang, satu ras adalah setiap kelompok orang yang mereka
pilih untuk digambarkan sebagai ras. Karena itu, banyak kelompok–kelompok bangsa,
agama, geografi, agama, bahasa atau budaya telah, menggunakan secara longgar, apa
yang disebut sebagai ‘ras’ ketika tentunya orang Amerika bukan ras, atau orang
Inggris, juga prancis, tidak juga kelompok bangsa lainnya. Katolik, Protestan,
Muslim, Yahudi, bukanlah ras, ras juga bukan kelompok yang bicara bahasa Inggris
atau bahasa lain yang kemudian di dapat didefinisikan sebagai ras; orang yang hidup
di Islandia atau Inggris atau India bukanlah ras; bukan juga orang secara budaya Turki
atau Cina atau dengan cara apapun dapat digambarkan sebagai ras.
6. kelompok bangsa, agama, geografis, bahasa, dan budaya tidak patut tepat dengan
kelompok ras; dan ciri budaya dari kelompok tertentu tidak menunjukan hubungan
genetik dengan ciri ras. Karena kesalahan serius kebiasaan mengangap istilah “ras”
digunakan dalam bahasa popular, akan jauh lebih baik untuk menghentikan istilah
“ras’ secara keseluruhan dan bicara kelompok etnis.
7. Banyak sub–kelompok atau kelompok suku bangsa masuk dalam pembagian
kelompok yang digambarkan diatas. Tidak ada kesepakatan umum terhadap jumlah
mereka, dan dalam setiap kesempatan sebagain besar kelompok suku bangsa belum
dikaji atau dideskripsikan oleh ahli antropologis fisik.

Berdasarkan ciri-ciri biologis Menurut Dunn dan Dobzhansky, A. L. Kroeber membagi


klasifikasi ras manusia di dunia kedalam 5 bagian umum, sebagai berikut :

1) Ras Kaukasoid

Ras Kaukasoid adalah penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Asia dan Afrika. Ras ini
dibagi lagi menjadi subras, antara lain :

 Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);

 Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);

 Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab dan Iran);

 Indic (Pakistan, India, Banglades, dan Srilangka)


Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "berkulit putih", namun ini tidak selalu benar. Oleh
beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras
Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras
Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid.

2) Ras Mongoloid

Ras Mongoloid yaitu penduduk asli wilayah Asia, dan Amerika, Ras ini dibagi lagi menjadi
subras, antara lain :

 Asiatik Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, Asia Timur);

 Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Tengah);

 American Mongoloid (Penduduk Asli Amerika).

Nama ras Mongoloid diambil dari nama negara Mongolia dan diberikan oleh orang Eropa
karena kontak mereka dengan anggota ras ini terutama berkaitan dengan orang Mongolia.
Namun ironisnya dewasa ini setelah diteliti oleh para pakar orang-orang Mongolia ternyata
orang-orang Mongolia adalah anggota ras yang memiliki ciri-ciri khas utama ras ini yang
paling sedikit.

Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun ini tidak selalu benar.
Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara
seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.

Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada
saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras
manusia ini seringkali lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid.

3) Ras Negroid

Ras Negroid adalah penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian wilayah Asia, Ras ini dibagi
lagi menjadi subras, antara lain :

 Afrikan Negroid (Benua Afrika)


 Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang di kenal dengan orang Semang, Filipina )

 Melanesia (Papua, Melanesia)

Ciri khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting.
Meski begitu anggota ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah
termasuk ras manusia ini.

4) Ras Australoid

Ras Australoid adalah nama ras manusia yang tinggal di bagian selatan India, Sri Lanka,
beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.

Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina
termasuk ras ini.

Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam.
Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah
keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak
selalu hitam dan bahkan menjurus putih.

Suku yang termasuk dalam ras Australoid :

• Suku Aborigin Australia


• Orang Asli
• Negrito
• Dravida
• Suku Veddah

5) Ras-ras Khusus

Ras-ras khusus merupakan ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras diatas, ras
khusus ini antara lain :

 Bushman (penduduk asli Gurun Kalahari-Afrika Selatan)

 Weddoid (penduduk asli pedalaman Srilangka, dan Sulawesi Selatan)


 Australoid (suku Aborigin-Penduduk asli Australia)

 Polynesia (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia)

 Ainu (penduduk asli Pulau Karafuto dan Hokkaido-Jepang)

Dari warna kulit, kita orang Indonesia di kenal sebagai penduduk yang memiliki warna
kulit sawo matang. Sebenarnya berdasar warna kulit, penduduk Indonesia dapat di rinci
dalam beberapa bagian, yaitu :

 Papua Melanozoid : berkulit hitam dan berbibir tebal. Orang kulit hitam di Indonesia disetai ciri
khas rambut gimbal dan ikal bergelombang kecil, misalnya penduduk asli Irian Jaya (Papua),
Pulau Aru dan Pulau Kai.

 Negroid : berkulit hitam, bentuk tubuh kecil dan berambut keriting. Perbedaan dengan Papua
Melanozoid, yaitu bahwa orang Negroid berbadan relatif lebih kecil. Mereka kebanyakan
tinggal di wilayah Semenanjung Malaka (Suku Semang).

 Weddoid : berkulit sawo matang, bentuk tubuhnya kecil, dan rambutnya bergelombang. Sifat
mereka mempunyai kesamaan dengan Bangsa Weda di Srilanka. Mereka ada beberapa suku
seperti; Suku Sakai (di Siak- Riau), Suku Kubu (Jambi), Suku Tomuna (Sulawesi).

 Melayu Mongoloid : berkulit hitam sampai kekuning-kuningan, berambut lurus atau ikal, dan
muka agak bulat. Golongan terakhir adalah golongan terbesar dari seluruh penduduk
Indonesia. Dan mereka di anggap sebagai cikal-bakal yang melahirkan generasi bangsa
Indonesia. Golongan ini di bagi menjadi dua, yaitu : Melayu Tua, dan Melayu Muda.
Melayu Tua, (Protro Melayu), Seperti; Suku Batak, Toraja, Dayak, dan sebagainya.
Sedangkan Melayu Muda (Deutro Melayu), seperti; suku Jawa, Sunda, Bali, Madura, Bugis
dan sebagainya.

2. Faktor Pembentuk Ras

a) Mutasi, yaitu perubahan secara cepat yang terjadi di dalam gen-gen manusia, misalnya : jika
orang tua berambut lurus, maka anak-anaknya berambut bargelombang.
b) Seleksi disebut juga Natural Scening atau natural Selection yang artinya penyaringan.
Misalnya di Benua Eropa warna kulit putih yang dominan sehingga setiap kali terjadi
mutasi yaitu lahir anak berkulit agak gelap (Darkish), ia akan mati/lenyap dan dikatakan
karena seleksi alam.

c) Adaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan keadaan alam disekelilingnya. Pengaruh


lingkungan ini akan menimbulkan faktor yang penting terhadap pertumbuhan badan
manusia. Unsur-unsur dari lingkungan alam terutama iklim, tumbuhan, dan hewan.

d) Isolasi merupakan pemencilan. Bila sifat-sifat ras yang diperoleh melalui mutasi, seleksi, dan
adaptasi yang diturunkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya ini disebabkan karena
isolasi.

e) Migrasi adalah perpindahan. Banyak ras yang meninggalkan wilayah asalnya, kemudian ras
tersebut bertemu dengan ras-ras lain/lingkungan alam baik yang sama maupun berbeda
dengan lingkungan asal. Percampuran dengan ras-ras lain/lingkungan baru tersebut dapat
menimbulkan sifat-sifat atau ciri-ciri jasmani baru, sehingga akhirnya akan terbentuk ras
yang baru.

You might also like