Professional Documents
Culture Documents
A. Analisis Domain
Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh gambaran/ pengertian
yang bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup disuatu
fokus/pokok permasalahan yang tengah diteliti. Hasilnya masih berupa
pengetahuan/pengertian di tingkat “permukaan” tentang berbagai domain atau
kategori-kategori konseptual (kaegori-kateori simbolis yang mencakup atau
mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau
kategori simbolis tersebut memiliki makna/pengertian yang lebih luas dari
kategori/simbol yang dirangkumnya.
Dalam melakukan analisis domain, Spradley menyarankan menelusuran
hubungan semantis yang bersifat universal (universal semantic relationship);
setidaknya ada sembilan tipe hubungan semantis yang dapat digunakan untuk
menelusuri domain yang ada seperti berikut ini :
Hubungan semantis
Bentuk Contoh
1) Jenis (stric X adalah jenis dari Y Guru (adalah suatu jenis)
Inclution) tenaga kependidikan.
Dalam pelaksanaan teknik analisis domain ini , Spradley menyebutkan ada enam
langkah yang berinter-relasi, yang secara berurutan adalah ;
1) Memilih pola/tipe hubungan semantis tertentu atas dasar informasi/fakta
yang tersedia dalam catatan lapangan;
2) Menyiapkan lembaran kerja analisis domain;
3) Memilih pertanyaan atau fakta dalam catatan lapangan yang setidak-
tidaknya memiliki satu kesamaan tertentu (sejenis/sewarga);
4) Mencari cover term dan included term yang sesuai dengan suatu pola/tipe
hubungan semantis (konsep induk dari sejumlah warga);
5) Memformulasikan pertanyaan structural untuk masing-masing domain;
6) Membuat daftar semua domain yang tercakup dari segenap data yang ada.
B. Analisis Taksonomi
Hasil analisis domain dapat dijadikan sandaran bertolak untuk penelaahan
yang lebih rinci dan mendalam lagi, yang perlu lebih difokuskan kepada masalah-
masalah atau domain-domain tertentu. Analisis lebih lanjut yang lebih rinci dan
mendalam tersebut ialah analisis taksonomi. Pada analisis ini fokus penelitian
ditetapkan terbatas pada domain tertentu yang sangat berguna dalam upaya
mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena/fokus yang menjadi sasaran semula
penelitian. Pilihan atau pembatasan fokus tersebut oleh Spradley disarankan
supaya menggunakan dasar pertimbangan tertentu, khususnya pada uraian tentang
pemilihan topik/pokok masalah penelitian).
Pada analisis taksonomis ini, peneliti tidak hanya berhenti untuk
mengetahui sejumlah kaegori/simbol yang tercakup pada domain (included
terms), tetapi juga melacak kemungkinan sub-sub set yang mungkin tercakup
pada masing-masing kategori/simbol di included terms. Taksonomi dapat
disajikan dalam bentuk diagram kotak (box diagram), garis-garis dan simpul-
simpul (lines and hodes), atau dalam bentuk outline. Contoh tipe/bentuknya
seperti berikut ini.
1) Diagram Kotak
Cover Term
A B C D
1 2 3 1 2 3 4
a b
Cover Term
A
B C D
1 2 3
1 2 3
a b
3) Diagram Outline
Caver Term
A.
1.
a.
b.
2.
3.
B.
C.
D.
Diagram taksonomi tentu saja akan sebanyak domain yang ditelaah secara
rinci dan mendalam struktur internalnya. Dalam hubungan ini semakin banyak
jumlah domain yang dipilih sebagai fokus penelitian, sebab analisis taksonomis
hingga ke tingkat melahirkan diagram seyogyanya diselesaikan dilapangan
(diagram aksonomis barulah bisa dinyatakan telah final bila telah diperiksakan
atau diverifikasi kesesuaiannya ke informan/sumber data penelitian).
C. Analisis Komponensial
Pada analisis komponensial, yang diorganisasikan bukanlah “kesamaan
elemen” dalam domain, melainkan kontras antar elemen dalam domain yang
diperoleh melalui observasi dan atau wawancara terseleksi (Williams, 1988: 137).
Pada setiap domain terdapat sejumlah warga atau anggota, kategori-
kategori, atau included terms. Domain tersebut telah diidentifikasi suatu analisis
domain; kesamaan-kesamaan dan hubungan internalnya telah dipahami melalui
analisis taksonomis. Dengan mengetahui warga suatu domain (melalui analisis
domain), kesamaan dan hubungan internal antarwarga disuatu domain (melalui
analisis taksonomis), dan perbedaan antarwarga dari suatu domain (melalui
analisis komponensial), kita akan memperoleh pengertian yang komprehensif,
menyeluruh, rinci, dan mendalam mengenai suatu domain. Ini berarti kita telah
memahami makna dari masing-masing warga domain secara holistik.
Analisis komponensial baru bisa dilakukan setelah peneliti mempunyai
cukup banyak fakta/informasi dari hasil wawancara dan observasi yang melacak
kontras di antara warga suatu domain. Sebagai contoh, dari hasil observasi dan
wawancara tentang domain fungsi ibu rumah tangga, kita ketahui bahwa
menangani pekerjaan urusan kerumahtanggaan berlangsung rutin setiap hari,
kadang-kadang dibantu oleh anaknya sendiri, tidak mendapatkan
upah/penghasilan, dikerjakan didalam rumah, tanpa pengawasan pihak/orang
luar,dan sebagainya;
Dari informasi tersebut dapat dinyatakan, misalnya, bahwa dimensi
kontrasnya terletak pada (1) karakteristik rutinitas kegiatan, (2) perolehan
imbalan, (3) teman melakukan pekerjaan, (independensi dalam melakukan
kegiatan, dan (5) leak (tempat) melakukan kegiatan. Masing-masing warga
domain selanjutnya dimasukkan kedalam lembaran kerja yang oleh Spradley
disebut dengan lembaran kerja paradigma atau paradigm worksheet (Spradley,
1979 : 180).