Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORI
Di mana :
Yang menunjukan bahwa indeks bias suatu medium tak lain ialah
Cahaya dapat merambat dalam suatu medium dengan tiga cara yaitu
Cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih besar ke materi
dengan indeks bias lebih kecil, maka akan bergerak menjauhi sumbu tegak lurus
(garis normal), dengan sudut datang lebih kecil dari pada sudut bias. Sedangkan
cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih kecil ke materi dengan
indeks bias lebih besar, maka akan bergerak mendekati sumbu tegak lurus (garis
Besar sudut dari cahaya yang direfleksikan akan tergantung dari besarnya
sudut datang. Dengan mengatur besarnya sudut datang i sehingga diperoleh sudut
r = 90º, maka cahaya tidak akan direfraksikan melalui material kedua (n2), tetapi
Serat optik adalah suatu jenis penghantar yang mempunyai band width yang
dasar sebuah kabel serat optik adalah cladding dan core. Cahaya yang disalurkan
merambat pada core, dimana pola rambatannya mengikuti pola cahaya masuk lalu
Gambar di bawah ini memperlihatkan struktur dasar sebuah kabel serat optik
secara umum.
Spesifikasi dari setiap bagian gambar diatas antara lain adalah sebagai berikut.
a. Core
lainnya;
indek bias (n) core selalu lebih besar dari pada indeks bias cladding
b. Cladding
terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core dan
c. Coating
d. Strengthening serat
terbuat dari bahan serat kain sejenis benang yang sangat banyak dan
e. Jacket kabel
Berdasarkan sifat dan karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis
sangat kecil 3 – 10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya, saja yang dapat
melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh
indeks bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya
cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi).
transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system).
network).
ukuran cladingnya.
Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan
2.3.b Multimode
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung
lainnya terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut
multimode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651
sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125
Pada serat graded indeks, serat optik mempunyai indeks bias cahaya yang
merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan demikian
cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada
Berlainan dengan graded index, maka pada serat optik step index
(mempunyai index bias cahaya sama) sinar yang menjalar pada sumbu akan
sampai pada ujung lainnya terlebih dahulu (dispersi). Hal ini dapat terjadi karena
lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami
pemantulan pada dinding serat optik. Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau
dengan kata lain mengurangi lebar bidang frekuensi. Oleh karena itu secara
praktis hanya serat optik graded index saja yang dipergunakan sebagai saluran
Ukuran core besar (50-200 mm) dan dilapisi clading yang sangat
tipis.
Terjadi dispersi.
Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate
yang rendah.
dan singlemode
ukuran cladingnya.
• Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan
• Ukuran core besar (50-200 μm) dan dilapisi clading yang sangat
tipis.
• Terjadi dispersi.
• Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate
yang rendah.
• Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias
yang berbeda.
• Indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan turun sampai
sampainya bersamaan.
• Dispersi minimum.
diakibatkan oleh struktur kaca yang tidak teratur. Struktur ini akan
penarikan;
perambatan.
berikut.
optik/cahaya. Ada dua jenis pemancar optik yang sering digunakan pada sistem
transmisi serat optik yaitu Light Emitting Diode (LED) dan SemiconductorLaser
Diode (LD). Transmitter terdiri atas sumber cahaya seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.6
INPUT KANAL
DATA SUMBER CAHAYA
berupa selubung serat optik gelas dengan ukuran yang sangat kecil,
Receiver optik adalah perangkat yang bertugas untuk mengubah sinyal optik
mejadi pulsa elektrik secara langsung. Seperti diperlihatkan pada Gambar 2.7.
dapat digunakan Avalanche Photo Diode (APD) dan Forward Error Correction.
hingga 4 dB lebih.
elektromagnetik, pada sistem transmisi serat optik yang bertugas membawa sinyal
informasi adalah gelombang cahaya. Berikut ini adalah proses yang terjadi pada
sistem transmisi serat optik dengan sinyal yang ditransmisikan berupa sinyal
suara.
Sinyal listrik ini kemudian dibawa oleh gelombang cahaya melalui serat optik
dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak pada
ujung lain dari serat. Sinyal listrik termodulasi diubah menjadi gelombang cahaya
pada transmitter dan kemudian diubah kembali menjadi sinyal listrik pada
Prinsip kerja transmisi pada serat optik dapat dilihat pada blok diagram
berikut :
Kabel Serat
Sumber Optik Detektor Optik
Optik
Rangkaian Rangkaian
Elektronik Elektronik
Gambar 2.8. Blok diagram prinsip kerja transmisi pada serat optik
pada arah kirim, input sinyal yang berasal dari perangkat multiplex
binary;
optik, dimana dalam rangkaian ini sinyal binary dengan daya listrik akan
pada arah terima, sinyal dengan daya optik yang diterima dari
sumber optik melalui kabel serat optik akan diubah menjadi sinyal dengan
daya listrik;
digital.
Oleh sebab itu, bila jarak antara transmiter dan receiver ini terlalu jauh akan
redaman.
tunggal)
4. Minimnya Rugi-Rugi
5. Pembuatannya Ekonomis
ekonomis.
Sumber optik pada sistem transmisi fiber optik berfungsi sebagai pengubah
besaran sinyal listrik / elektris menjadi sinyal cahaya (E/O converter). Pemilihan
dari sumber cahaya yang akan digunakan bergantung pada bit rate data yang akan
mekanisme emisi spontan. Terdapat dua jenis LED yaitu Surface Emitting Led
dan Edge Emitting Led. Edge Emitting Led memiliki efisiensi coupling ke fiber
optik yang lebih tinggi. LED mengubah besaran arus menjadi besaran intensitas
cahaya dan karakteristik arus/daya pancar optik memiliki fungsi yang linear.
Cahaya yang dipancarkan LED bersifat tidak koheren yang akan menyebabkan
dispersi chromatic sehingga LED hanya cocok untuk transmisi data dengan bit
rate rendah sampai sedang. Daya keluaran optik LED adalah -33 dBm s/d -10
dBm. LED memiliki lebar spektral (spectral width) 30-50 nm pada panjang
Pulsa-pulsa listrik (diwakili dengan kondisi ada arus/tidak ada arus) secara
langsung diubah menjadi pulsa-pulsa optic/ cahaya (diwakili dengan ada/ tidaknya
pancaran cahaya).
Koheren dalam hal ini adalah berfrekuensi tunggal, seface, dan terpolarisasi.
lain :
koheren.
tinggi.
yang dipancarkan oleh dioda laser bersifat koheren. diode laser memiliki lebar
spektral yang lebih sempit (s/d 1 nm) jika dibandingkan dengan LED sehingga
dispersi chromatic dapat ditekan. Diode laser diterapkan untuk transmisi data
dengan bit rate tinggi. Daya keluaran optic dari dioda laser adalah -12 s/d + 3
dBm. Karakteristik arus kemudi daya optik dioda laser tidak linear. Kinerja
( keluaran daya optik, panjang gelombang, umur ) dari dioda laser sangat
termasuk gas, cairan-cairan, dan benda-benda padat. Jenis laser yang digunakan
Laser semikonduktor adalah suatu jenis laser padat yang khusus, dimana
kerja laser terjadi di dalam sambungan dioda semikonduktor dari jenis yang sama
seperti yang dipakai untuk LED. Bila arus dibiarkan melalui suatu sambungan
dioda, cahaya akan dipancarkan dengan emisi spontan pada suatu frekuensi atau
panjang gelombang, yang ditentukan oleh celah jalur energi dari bahan
semikonduktor tersebut. Bila pada dioda semacam ini suatu tingkat arus kritis
tingkat energi ionisasi, yang pada efeknya membuat pembawa jadi tidak stabil,
sehingga pembawa itu berkombinasi kembali dengan pembawa dari jenis yang
2.9 Repeater
Untuk hubungan yang sangat jauh, pulsa cahaya yang dikirimkan akan mengalami
loss yang besar sehingga apabila diteruskan tidak dapat dideteksi oleh
untuk komunikasi serat optik antar kota yang membutuhkan repeater setiap 50
km. Repeater terlebih dahulu mengubah pulsa cahaya menjadi listrik kemudian
sinyal listrik tersebut diperkuat dan baru diubah kembali menjadi pulsa cahaya
untuk dikirimkan.
yang diterima akan diubah menjadi arus listrik, pada tahanan RL arus tersebut
Pada sistim transmisi serat optik digunakan dua jenis photodetector yaitu :
Transistor)
photodetector harus memiliki kinerja yang tinggi. Persyaratan kinerja yang harus
Pada sistem transmisi serat optik digunakan dua jenis detector optik yaitu
Jenis ini adalah yang banyak dipakai dalam sistem komunikasi serat optik.
Pada lapisan intrinsic ini tidak ada muatan bebas, sehingga resistansinya
besar. Akibatnya sebagian besar tegangan dioda berada pada lapisan ini dan
Kecepatan tanggapan foto diode ini dibatasi oleh waktu transit, yaitu
waktu yang diperlukan muatan bebas untuk melintasi daerah kosong ( depletion ).
Kecepatan gerak muatan bebas berbanding lurus dengan besar tegangan balik,
sehingga makin besar tegangan maka waktu transit makin pendek, atau dengan
Karakteristik yang lain yang juga penting pada detector cahaya PIN
adalah arus gelap ( dark current ) yaitu arus balik ( reverse Current ) yang kecil
yang mengalir melalui prasikap balik ( reverse bias ) diode. Arus gelap ini terjadi
karena pembangkitan panas dari pembawa muatan bebas ( free charge current ).
perolehan dalam ini maka APD memiliki tanggapan yang lebih baik dari
fotodiode PIN.
Perolehan dalam ini sebanding dengan tegangan balik, jika tegangan balik
makin besar maka perolehan dalam makin besar. Kecepatan tanggapan fotodiode
guguran juga dibatasi oleh waktu transit dan tetapan waktu RC seperti fotodiode
PIN.
daya optic lebih kecil dari 1 μW sampai beberapa microwatt. Untuk daya optic > 1
Perolehan APD ini dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu maka
perolehannya akan semakin menurun. Hal ini terjadi karena lintasan bebas merata
antar tumbukan lebih pendek pada suhu yang tinggi. Banyak pembawa muatan
APD ini memerlukan untai kompensasi suhu bila beroperasi pada rentang suhu
yang lebar.
Sifat – sifat dari serat optic sangat menentukan jarak antara titik transmisi
dengan titik dimana sinyal harus dideteksi. Karena sistem didesain untuk
beroperasi pada berbagai jarak, sinyal output optic dari sistem telah disesuaikan
untuk melengkapi sifat – sifat serat optik. Ada bebarapa jenis redaman yang
2. Redaman sambungan
3. Redaman konektor
cahaya yang digunakan. Untuk panjang gelombang antara 700 sampai 1650 nm,
redaman betambah lagi. Redaman karakteristik serat optic biasnya diberikan oleh
dengan 5 km, oleh karena itu diperlukan beberapa kabel yang harus
sama,. Sehingga core dari kedua ujung tersebut akan tersambung menjadi satu,
unit – unit optic yang terdapat pada system tersebut dapat dipindah atau diganti
2.12 Dispersi
Pulsa yang disalurkan melalui fiber optik di ujung terima yang lain akan
pelebaran ini disebut dengan dispersi. Dispersi disebabakan oleh dua faktor yaitu
yang berbeda pula, sehingga ada waktu tunda antar node. Jadi modenya dibedakan
oleh sudut penerimaan sinar terhadap sumbu inti. Sedangkan dispersi intra modal
di karenakan oleh pelebaran pulsa pada fiber jenis single mode. Hal tersebut di
satu panjang gelombang ( frekuensi ) saja, tetapi pada suatu rentang panjang
gelombang yang disebut lebar spectral. Yang mana lebar spectral ini apabila
pada serat optik akan menyebabkan terjadinya pelebaran pulsa cahaya yang
dikirim sepanjang serat dan jika diamati setiap pulsa, pulsa tersebut akan melebar
dan menumpuk dengan yang lainnya bahlan menjadikan tidak dapat dibedakan
yang akan menambah jumlah pulsa yang salah. Disamping itu dispersi juga
dipersyaratkan kecepatan bit rate (Br ) harus lebih kecil atau paling tidak sama
Secara garis besar dispersi yang terjadi pada serat optic ada dua jenis yaitu :
diantara mode – mode dalam multimode. Mode – mode yang berbeda yang
sekumpulan kecepatan yang berbeda, sehingga lebar pulsa output bergantung pada
saat pengiriman dari mode – mode yang cepat dan yang lambat. Mekanisme
disperse ini membuat perbedaan yang mendasar pada semua disperse untuk tiga
jenis serat. Banyaknya lintsan cahaya yang merambat melalui serat pada bagian –
bagian yang berbeda, sehingga setiap bagian mempunyai panjang yang berbeda,
Dispersi ini terjadi pada semua jenis serat optik. Dispersi ini terjadi dari
hasil terbatasnya spectrum frekuensi dari sumber optik. Karena setiap sumber
optik yang tidak memancarkan suatu frekuensi akan tetapi merupakan beberapa
spectrum frekuensi yang berbeda. Dispersi terdiri dari dispersi material dan
dispersi wave guide, yang merupakan penyebab utama pengaruh distorsi pada
untuk sistem teknologi telekomunikasi maju dan handal. Penemuan fiber optik
sebagai media transmisi pada suatu sistem komunikasi didasarkan pada hukum
Snellius untuk perambatan cahaya pada media transparan seperti pada kaca yang
terbuat dari kuartz kualitas tinggi dan dibentuk dari dua lapisan utama yaitu
lapisan inti yang biasanya disebut core terletak pada lapisan yang paling dalam
dengan indeks bias n1 dan dilapisi oleh cladding dengan indeks bias n2 yang
Menurut hukum Snellius jika seberkas sinar masuk pada suatu ujung fiber
optik (media yang transparan) dengan sudut kritis dan sinar itu datang dari
medium yang mempunyai indeks bias lebih kecil dari udara menuju inti fiber
optik yang mempunyai indeks bias yang lebih besar maka seluruh sinar akan
merambat sepanjang inti (core) fiber optik menuju ujung yang satu.
teori optik geometrik dimana cahaya dipandang sebagai sinar yang memenuhi
2. Dua tipe sinar dapat merambat sepanjang serat optik yaitu sinar
skew ray dimana sinar merambat tidak melalui sumbu serat optik.
Gambar 2.11. Perambatan dua sinar yang memotong sumbu serat optik.
Pada gambar 2.11 serat optik adalah jenis single mode, dimana indeks
bias, n1, lebih besar dari indek bias kulit, n2, Unbound rays dibiaskan keluar dari
inti, sedangkan bound rays akan terus menerus dipantulkan dan merambat
sepanjang inti, dianggap permukaan batas antara inti dan kulit sempurna/ideal
inti dan 4kulit maka akhirnya sinar akan keluar dari serat). Secara umum sinar-
sudut lebih besar dari sudut kritis, θc, sehingga sinar dapat
Sudut θa adalah sudut maksimum sinar yang memasuki serat agar sinar
dapat tetap merambat sepanjang serat (dipandu), sudut ini disebut sudut tangkap
sebuah serat optik. Dengan menggunakan hukum Snellius NA dari serat adalah
(2.1)
Karena medium dimana tempat cahaya memasuki serat umumnya adalah udara
0,29 untuk serat gelas, serat plastik memiliki NA yang lebih tinggi dapat melebihi
0,5.
antara titik transmiter dan receiver harus lebih besar dari pada bit rate yang
adalah :
D t = Ds + Dr (2.3)
350
tr = untuk sinyal return to zero (RZ) (2.4)
BR ( Mbps )
350
BW = (2.7)
t r ,tot
Pt − MRP − N c Lc − N s Ls
SD (km ) = (2.8)
L f ( dm / km )
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
Persamaan 3.10 dan 3.11 digunakan untuk mengetahui berapa daya rata-
rata maksimum dan minimum yang diterima dalam sistem transmisi tersebut
perancangan sistem jaringan yang baru dengan jaringan yang sudah terpasang.
a. Excess Power
P e = P ± 2σwe (2.13)
Keterangan :
P : daya di transmitter (db/km)
Adalah margin daya penerima dan level daya saturasi penerima ( Psat ).
Keterangan :
transmisi (dbm)
c. Dynamic Range ( DR )
Keterangan :
transmisi (dbm)
(dbm)
sebagai berikut;
Keterangan :
d. Operation probability ( OP )
memuaskan.
Pe
( OP ) min = (2.17)
σwc
Keterangan :
gain.
Psat − Pr , maks
( OP ) sat = (2.18)
σ pr , bc
Keterangan :
Psat : daya minimum over load (dbm)
transmisi (dbm)