You are on page 1of 42

KEBIJAKAN

KEMENAKERTRANS TERHADAP PENANGANAN


KECELAKAAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja


KEMENAKERTRANS R.I

Surabaya, 19 Mei 2011


1
 Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan (UUD 1945)
 Tujuan pembangunan ketenagakerjaan
adalah perlindungan tenaga kerja
untuk mewujutkan kesejahteraan.
 Indutrialisasi :
 Kesejahteraan – produktivitas
 Potensi bahaya di tempat kerja berisiko
terjadi kecelakaan dan PAK
 Dampak negatif (kecelakaan kerja dan PAK)

2
 Perlunya perlindungan atas K3 serta
terhadap risiko dalam bentuk Jaminan
Sosial
 Program K3:
 Mencegah atau mengurangi risiko
terjadinya kecelakaan dan PAK serta
meningkatkan produktivitas.
 Pembinaan dan Pengawasan dibawah
koordinasi kementerian yang membidangi
ketenagakerjaan.

3
 Kecelakaan dan PAK memiliki konsekuensi
(dimensi) hukum karena harus dilaporkan
(notifiable) dan mendapatkan JKK
(Compansable)
 Untuk menetapkan kompensasi karena
kecelakaan kerja dan PAK, perlu dilakukan
diagnosis dan penilaian serta penetapan
tingkat kecacatannya
 Perlu dikeluarkan Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK

4
1. Besarnya jumlah perusahaan yang harus dijangkau :
 Jumlah Perusahaan : + 208.737 Perusahaan
2. Lembaga (P2K3 dan PJK3) :
 P2K3 : 16.171
 PJK3 : 320 (bid. Kesja = 53)
3. Dokter Perusahaan/Dokter Kesehatan Kerja
 Dokter perusahaan : + 5.003 org
 Dokter pemeriksa kesehatan TK : + 1.297 org
 Paramedis perusahaan : + 2.091 org
4. Dokter Penasehat : Pusat dan seluruh provinsi
5. Pengawas Ketenagakerjaan : 1.969 orang
6. Potensi bahaya selalu berubah seiring
dengan perkembangan industri (penggunaan
alat/mesin, bahan kimia berbahaya dan beban
kerja yang semakin tinggi)
7. Pemahaman K3 khususnya kesehatan kerja
masih kurang merata (pekerja, pengusaha)
dan pelaksanaan K3 belum optimal
8. Kasus Kecelakaan kerja 2009 : 96.314
 54.398 kasus di tempat kerja
 31.716 di luar tempat kerja dan
lalulintas
6. Perbedaan persepsi dalam penafsiran dan
menerapkan peraturan perundangan dalam
penyelesaian kasus KK dan PAK :
 Kurangnya Kesamaan Pemahaman KK dan PAK
 Kurangnya pemahaman Peraturan Perundangan –
Prosedur Penyelesaian Kasus.
III. DASAR HUKUM
 UU NO. 13 Tahun 2003
 UU No. 1 Tahun 1970
 UU No. 3 Tahun 1992
 PP No. 14 Tahun 1993, Disempurnakan
PP No. 76 Tahun 2007
 Keppres No. 22 Tahun 1993
 Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981
 Permennaker No. Per. 03/Men/1998
 Permennakertrans No. Per. 25/Men/2008
9
UM
K
HU
SAR
DA
UU No.13 Tahun 2003
tentang
Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan :
Ketenagakerjaan
 Pasal 4
Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja
secara optimal dan manusiawi,
 Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja &
penyedian tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan nasional nasional dan
daerah,
 Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
 Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya.
PERLINDUNGAN K3
 Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 THN 1970
Mewajibkan kepada pengurus untuk :
 Melaksanakan ketentuan dan syarat syarat K3
sesuai ketentuan yang berlaku.
 Memastikan semua potensi bahaya telah
dikendalikan secara aman
 Menjelaskan kepada para pekerja tentang potensi
bahaya yang ada dan cara menghidari terjadinya
kecelakaan
 Membentuk Lembaga K3, menempatkan Personel
K3 (Ahli K3, Dokter/Petugas Medis/Operator, dll)
 Menerapkan SMK3
 Melaporkan setiap kejadian kecelakaan.
SYARAT-SYARAT K3
1. Disesuaikan Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan
Tehnologi
2. Ditetapkan Dengan Peraturan Perundangan
3. Ditetapkan melaui pendekatan :
 Aspek Tehnis dan medis
 Aspek Prosedural
 Aspek SDM (Kompetensi)
4. Mempunyai tujuan :
 Menghindarkan risiko
 Mencegah kecelakaan kerja
 Mengurangi Konsekuensi/ akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan
kerja
5. Tidak Menghendaki Korektif Dan Kuratif Atas Kecelakaan
Dan PAK dan menekankan Upaya Promotif Dan Preventif
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 THN 1970

Tujuan Pokok K3

 Mencegah terjadinya kecelakaan,


bahaya kebakaran, peledakan,
penyakit akibat kerja, pencemaran dll.
“Nihil kecelakaan kerja”
Type Zero
Type Zero Accident
Accident Di
Di Tempat
Tempat Kerja
Kerja

ZEROACCIDENT
ZERO ACCIDENT ZEROACCIDENT
ZERO ACCIDENT

ZAKarena
ZA KarenaNasib
Nasib ZAYang
ZA YangSebenarnya
Sebenarnya

Berhadapan Dengan Sumber Bahaya


Pelaksanaan K3
Sumber Bahaya Yang Potensi Telah Dihilangkan

KemungkinanTerjadi
Kemungkinan Terjadi KemungkinanTerjadi
Kemungkinan Terjadi
KecelakaanTinggi
Kecelakaan Tinggi KecelakaanRendah
Kecelakaan Rendah
VISI
Indonesia Berbudaya K3 Tahun
2015

16
Misi Dit.PNK3 2010 - 2014

1. Meningkatkan pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan K3
2. Meningkatkan penerapan SMK3
3. Meningkatkan peran serta
pengusaha, TK & masyarakat untuk
mewujudkan kemandirian dalam
pelaksanaan K3 peran serta.

17
Strategi Dit.PNK3 2010 - 2014

1. Menyusun dan meningkatkan kebijakan K3


2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang
K3
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
pengawasan K3
4. Meningkatkan pembinaan penerapan SMK3
5. Meningkatkan jejaring dan peran serta
instansi, lembaga, personil dan pihak-pihak
terkait

18
Kebijakan K3 2009-2014

INDONESIA
ASARAN K

BERBUDAYA K3 TH 2015
PENGAWASAN

PERAN SERTA
MASYARAKAT
PEMBINAAN &

PENERAPAN
SMK3

12/09/21
STRATEGI & PROGRAM 19
AGENDA K3 NASIONAL
PROGRAM :
1.Program Strategis
 PENCANANGAN BULAN K3 NASIONAL
 GEMA DAYA K3 IND BERBUDAYA K3
2015
2.Program Promotif
 Sosialisasi, Pameran, Seminar, Konvensi,
K3

12/09/21 20
AGENDA K3 NASIONAL

PROGRAM :
3. Program Implementatif

- Efektifitas pelaksanan peraturan


perundang-undangan K3
- Pembinaan, Pemeriksaan & Pengujian K3
- Penegakan Hukum

12/09/21 21
Program Kerja K3 di Perusahaan
Kewajiban Pengurus
Kewajiban : Pelaksanaan K3
• Wajib menerapkan SMK3 (5
prinsip dasar) Mandiri
• Pelayanan dan pemeriksaan  Komitmen manajemen
kesehatan tenaga kerja penerapan SMK3
• Pemeriksan dan pengujian
 Bentuk Lembaga K3
sumber-sumber potensi
bahaya  Safety Officer
• Pembinaan, pelatihan K3  Safety Committee
semua pekerja  Siapkan SDM K3
• Pengukuran kondisi
 Siapkan sarana K3
lingkungan
• Mewujudkan lingkungan  Setiap kecelakaan di
kerja yang ERGONOMIS, investigasi dan dilaporkan
HYGIENIS, SAFETY
• Menyediakan anggaran K3  Anggaran Program K3

22
23
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN JAMSOSTEK
JAMSOSTEK
 Ps. 99 uu No. 13 Tahun 2003:
 Setiap pekerja/buruh dan keluarganya
berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja
 Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana
dikamksud dalam ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN JAMSOSTEK
JAMSOSTEK

Pasal 3 UU No. 3 Tahun 1992:


 Untuk memberikan perlindungan kepada
tenaga kerja diselenggarakan program
jaminan sosial tenaga kerja yang
penyelenggaraannya dapat dilaksanakan
dengan mekanisme asuransi
 Setiap tenaga kerja berhak atas
jaminan sosial tenaga kerja
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN JAMSOSTEK
JAMSOSTEK

UU No. 3 Tahun 1992 :


 Jamsostek adalah suatu perlindungan
bagi Tenaga Kerja dalam bentuk santunan
berupa uang sebagai pengganti sebagian
dari penghasilan yang hilang atau
berkurang dan pelayanan sebagai akibat
peristiwa atau keadaan yang dialami
oleh tenaga kerja berupa kecelakaan
kerja, sakit, hamil, bersalin, hari
tua, dan meninggal dunia.
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN JAMSOSTEK
JAMSOSTEK

 Kemampuan bekerja dan penghasilan dapat


berkurang karena berbagai risiko yang
dialami TK (kecelakaan, sakit, cacat, hari
tua dan meninggal dunia)
 Jaminan sosial akan menanggulangi risiko
sekaligus menciptakan ketenangan kerja dan
meningkatkan produktivitas.
 KK dan PAK merupakan risiko yang dihadapi TK
 Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau
seluruh penghasilan maka perlu adanya JKK.
RISIKO
 Ketidakpastian yang dihadapi oleh setiap
orang atau Institusi yang mungkin dapat
mengakibatkan kerugian
 Objektif, bersifat eksternal dan selalu ada
 Individu yang terekspose sering tidak
menyadari atau tidak mengetahui
 Dibedakan antara pengertian RISK dan
HAZARDS
HAK
HAK JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 Ps. 8 UU No. 3 Tahun 1992:
TK yang tertimpa kecelakaan kerja berhak
menerima Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
 Pengertian Kecelakaan Kerja (UU. No.
3/1992) :
Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan
hubungan kerja termasuk penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang ke rumah melalui
jalan yang biasa atau wajar dilalui.
Pengertian Kecelakaan Kerja
 Kecelakaan kerja dengan JKK :
Memberikan JKK bagi TK yg mengalami kecelakaan yang
terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk
penyakit yang timbul karena hubungan kerja (PAK)
 Kriteria kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja
adalah;
Apakah ada perintah dari perusahaan / majikan,
atau
Apakah berkaitan dengan kepentingan perusahaan /
majikan, atau
Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan
mendesak dalam jam kerja atas seijin
perusahaan / majikan.
Pengertian Kecelakaan Kerja
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
(PAK)

Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau


lingkungan kerja (31 golongan PAK yg diatur
dalam Keppres No. 22 th 1993)
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

1. Penyakit Akibat Kerja (Occupational


Diseases) = Penyakit yg timbul akibat
hubungan kerja  Mendapatkan JKK
2. Penyakit Terkait Kerja (Work Related
Diseases)  tidak mendapatkan JKK,
tetapi mendapatkan JPK.
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993


 TK mengalami penyakit yang timbul karena
hubungan kerja (PAK) berhak JKK baik masih
ada hubungan kerja maupun setelah hubungan
kera berakhir
 Hak TK yang hubungan kerjanya telah
berakhir diberikan apabila PAK timbul dalam
waktu paling lama 3 tahun sejak sejak
hubungan kerja berakhir
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 Ps. 10 UU No. 3 Tahun 1992:
 Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan
kerja
 Pengusaha wajib mengurus hak TK yang
tertimpa kecelakaan kerja kepada BP
sampai memperoleh hak-hak nya
 Tatacara dan bentuk laporan ditetapkan
menteri
 Ps. 11 UU No. 3 Tahun 1992:
 Daftar jenis Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja (PAK) ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 PP 14 Tahun 1993 :
 Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan
kerja 2 x 24 jam sejak terjadi
kecelakaan dan melaporkan akibat
kecelakaan kerja 2 x 24 jam setelah ada
keterangan dokter pemeriksa atau dokter
penasehat
 Kewajiban melaporkan PAK setelah ada
hasil DX pemeriksa
 Tata cara pelaporan diatur oleh Menteri
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA

 PP No. 14 Tahun 1993 :


 JKK berupa :
Biaya pengangkutan

 Biaya pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan
 Biaya rehabilitasi
 Santunan berupa uang : STMB, cacat sebagian,
cacat total fisik dan mental, kematian.
 Besarnya JKK dan tabel persentasi santunan
tunjangan cacat tetap sebagian dan cacat-cacat
lainnya sbgmn lampiran II PP 14 Tahun 1993
disempurnakan PP 76 Tahun 2007.
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 Pihak-pihak yang terkait penetapan
akibat KK dan PAK adalah :
 BP
 Dokter pemeriksa
 Dokter penasehat
 Pengawas ketenagakerjaan
 Menteri
PENINGKATAN
PENINGKATAN MANFAAT
MANFAAT PROGRAM
PROGRAM
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 PP No. 76 Tahun 2007 ttg Perubahan Kelima
Atas PP No. 14 Tahun 1993 ttg
Penyelenggaraan Jamsostek.
 Santunan dalam JKK sudah tidak sesuai lagi
 Peningkatan pelayanan thd TK yang mengalami
cacat karena KK perlu dilakukan
rehabilitasi medik untuk dapat
mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami
kececatan
 Perlu peningkatan jaminan sesuai
perkembangan keadaan (penyesuaian)
PENINGKATAN
PENINGKATAN MANFAAT
MANFAAT PROGRAM
PROGRAM
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 Perubahan dalam PP 76/2007 dalam
peningkatan program JKK:
 %-age santunan tunjangan cacat tetap
sebagaian dan cacat-cacat lainnya
 Penggantian biaya transportasi
 Biaya pengobatan (Rp. 12. 000.000,-)
 Biaya rehabilitasi medik (sebelumnya
tidak ada)
 Santunan (cacat dan meninggal karena
kecelakaan kerja)
PENINGKATAN
PENINGKATAN MANFAAT
MANFAAT PROGRAM
PROGRAM
JAMINAN
JAMINAN KECELAKAAN
KECELAKAAN KERJA
KERJA
 PP No. 84 Tahun 2010 ttg Perubahan Keenam Atas PP
No. 14 Tahun 1993 ttg Penyelenggaraan Jamsostek.
 Peningkatan pelayanan thd TK yang mengalami cacat
karena KK
 Perlu peningkatan jaminan sesuai perkembangan
keadaan (penyesuaian)
 Perubahan dalam peningkatan Manfaat program
JKK:
 Penggantian biaya transportasi
 Biaya pengobatan (Rp. 20.000.000,-)
 Penggantian gigi.
BESARNYA JKK
Sesuai PP 84 Th 2010 BEKERJA CACAT TETAP
KEMBALI TOTAL

SEMENTARA 1. Santunan sekaligus


TIDAK MAMPU 70% x 80 bl. upah
BEKERJA CACAT 2. Santunan berkala
1. Biaya Perawatan Rp. 200.000,- / bulan
dan Pengobatan
selama 24 bulan
Rp. 20.000.000,-
20.000.000,-
JAMINAN 2. Penggantian Gigi
KECELAKAAN PENGANGKUTAN Maks Rp.
MENINGGAL CACAT TETAP
2.000.000
KERJA DUNIA SEBAGIAN
2. Santunan STMB
Darat Rp. 750.000,- 4 bl. Pertama
Laut Rp. 1.000.000,- 100% upah; Santunan sekaligus
1. Santunan
Udara Rp. 2.000.000,- 4 bl. Kedua sekaligus % tabel x 80 bl. upah
75% Upah;
seterusnya 60% x 80 bl. upah biaya Rahab Medik
50% upah. max Rp 2.000.000,-
2. Santunan berkala
MENINGGAL Rp. 200.000,- /
DUNIA bulan CACAT
selama 24 bulan FUNGSI
1. Santunan sekaligus
60% x 80 bl. upah 3. Biaya pemakaman
2. Santunan berkala % kurang fungsi x %
Rp. 2.000.000,-
Rp. 200.000,- / bulan Tabel x 80 bl. upah
selama 24 bulan
3. Biaya pemakaman
Rp. 2.000.000,-
1. Industrialisasi mempunyai tujuan produktivitas dan
kesejahteraan
2. TK menghadapi risiko KK dan PAK
3. Perlunya perlindungan K3 serta terhadap risikonya
berupa Jaminan sosial tenaga kerja
4. Perlindungan K3 berupa upaya pencegahan KK dan PAK
5. Perlindungan Jamsostek dalam bentuk JKK
6. Perlunya persamaan persepsi dalam penafsiran dan
menerapkan peraturan perundangan dalam
penyelesaian kasus KK dan PAK

42

You might also like