Professional Documents
Culture Documents
Dengan bertambahnya popularitas kucing sebagai hewan peliharaan muncul tanggung jawab
untuk merawat mereka dengan baik. Tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka
menerima makanan dengan benar, memiliki tempat tinggal yang baik dan mendapat perawatan
oleh dokter hewan. Kucing dapat hidup sampai lima belas tahun lebih. Mereka memiliki
kepribadian yang berbeda-beda. Ada yang senang menyendiri dan ada juga yang bersosialisasi.
Mereka cenderung kena beberapa masalah kesehatan dan membutuhkan sedikit perawatan selain
perawatan rutin.
Jaga nutrisinya
Kucing adalah karnivora yang artinya mereka membutuhkan sumber kandungan hewani seperti
daging, ayam atau ikan dalam makanan mereka. Tidak ada makanan sayuran yang terbaik untuk
kucing. Tanpa sumber hewani pada makanan mereka , mereka akan kekurangan nutrisi dan dapat
membahayakan kehidupannya mereka.
Memilih kucing
Pada saat memilih makanan kucing, yang terbaik adalah memilih sesuai dengan umur kucing itu.
Contohnya anak kucing seharusnya mendapat makanan anak kucing dan kucing dewasa
mendapat makanan kucing dewasa. Dan juga untuk kucing yang keberatan badan dapat
memanfaatkan makanan rendah kalori. Sangat penting untuk memilih makanan yang komplit dan
nutrisi seimbang.
Hati-hati kutu
Mereka juga harus diperiksa untuk parasit yang sering menyerang kucing. Yang paling jelas ke
pemilik adalah kutu telinga(earmites) atau kutu(flea). Meskipun ada yang tidak terlihat seperti
beberapa jenis cacing usus yang bersarang di dalam perut kucing dan mengambil nutrisi yang
berharga. Masalah ini harus dirawat dan banyak obat yang efektif yang tersedia di pasaran.
Kucing yang diperbolehkan ke luar rumah akan jelas lebih cenderung kena oleh parasit ini, atau
mungkin parasit ini telah berkembang di dalam rumah.
Perlu disterilkan
Umumnya, disarankan untuk kucing disterilkan dan juga disebut spay/steril untuk betina dan
castrated/kebiri untuk jantan. Sterilisasi tidak hanya menolong dalam mengontrol anak kucing
terbengkalai, tetapi juga mengurangi resiko masalah yang berhubungan dengan sistem peranakan
dan masalah prilaku yang berhubungan dengan lawan jenis.
Penyakit kucing
Ada beberapa penyakit kucing untuk mendapat divaksinasi oleh dokter hewan. Feline
rhinotracheitis, calici virus and panleukopenia(distemper) benar benar penyakit yang mematikan
bagi kucing yang kena. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang mudah ditular dari kucing ke
kucing. Berapa virus dapat terbawa oleh pakaian pemilik kucing pada saat merawat kucing sakit.
Vaksin ini tersedia juga buat penyakit lainnya seperti rabies yang telah menjadi endemik di
daerah tertentu. Maka dari itu sangat penting biarpun kucing dalam rumah untuk divaksinasi
untuk penyakit ini. Ada beberapa vaksin tersedida untuk penyakit virus lainnya, feline leukemia
dan feline infectious peritonitis yang sering diketemukan pada outdoor, kucing liar atau multi-cat
household. Tetapi ini bukan berarti kucing indoor tidak akan mengidap penyakit ini. Tidak ada
perawatan efektif untuk penyakit ini dan harus dicegah. Sangat penting untuk pemilik kucing
menyadari ada banyak penyakit seperti feline immuno-deficiency virus infection dan pada saat
kucing terkena penyakit ini, tidak ada vaksin atau obat tersedia saat ini.
btw, kucing lokal klo drawat dgn baik ga kalah sama kucing ras loh...
kucing lokal saia malah lbh dsukai teman2 saia dbanding kucing angora saia....
mnrt mereka kucing saia lbh ramah dan menyenangkan d ajak main...
klo angora cenderung pasif...
2. Begitu pulang dr klinik, beri SUSU YANG TIDAK MENGANDUNG LAKTOSA pd anak
kucing. Kebanyakan kesalahan orang awam dlm memelihara anak kucing yg tidak memiliki
induk adalah memberi anak kucing tersebut susu sapi yg biasa dikonsumsi oleh manusia (dimana
mengandung laktosa). Berdasarkan buku yg saya baca *ciyeeehh… berasa kutu buku deh gue*
tubuh kucing tidak memiliki enzim utk mencerna laktosa tersebut sehingga dapat
menyebabkan kucing diare bahkan bisa mati. Sebenarnya, susu khusus utk anak kucing bisa
dibeli di pet shop. Tp harganya mahal banget, bo’! Lebih mahal kayaknya drpd susu sapi utk
manusia. Salah 1 solusinya adalah dgn memberi susu kacang kedelai (dimana tidak mengandung
laktosa) yg banyak dijual di supermarket. Harganya pun lebih terjangkau. Gunakan pipet utk
memberi susu, tapi tetep harus hati-hati supaya anak kucing tidak tersedak. Dan oh ya, biasakan
memberi susu dlm keadaan hangat atau dipanaskan terlebih dahulu.
3. Makanan utk anak kucing disesuaikan dengan usianya. Usia kurang dr 1 bulan,
sebenarnya belum boleh diberi makan. Ia hanya mampu mengkonsumsi susu saja. Jika usianya
antara 1 hingga 2 bulan (CMIIW), sudah bisa diberi makanan, tapi yg lembek dan mengandung
air (bisa dibeli di supermarket jg). Setelah usia 2 bulan, anak kucing mulai mampu
mengkonsumsi makanan padat dan kering karena di usia ini biasanya gigi sudah mulai tumbuh
sempurna. *beuh… berasa jd dokter hewan bener* Letakkan makanan di tempat
makanan yg tidak mudah tumpah. Kalau perlu, beli tempat makan khusus hewan yg memang
sudah disesuaikan dgn kebutuhan kucing. Oh ya, kucing biasanya akan diare ketika
makanannya diganti. Jd kalo mau ganti menu makanan utk kucing, lakukan secara bertahap.
4. Berdasarkan pengalaman (…dan buku yg saya baca), mata anak kucing sering sekali
mengeluarkan cairan. Oleh sebab itu, lebih baik bersihkan dan usap kedua mata anak kucing
dgn air hangat supaya kotoran tidak menumpuk di kedua matanya. Paling tidak sekali
sehari, sih…
5. Ajarilah anak kucing membuang kotoran pd tempatnya sejak usia dini. *kalo yg ini sih
bahasanya ibu-ibu yg lg ngasih tips seputar anak * Karena kotoran kucing itu bisa jd
mengandung protozoa (toksoplasma) yg berbahaya bagi manusia, khususnya bagi perempuan
dan ibu hamil. Banyak banget yg nanya, gimana caranya supaya kucing nggak buang air
sembarangan lagi? Caranya adalah dgn meletakkan nampan khusus (biasanya disebut litter tray)
berisi pasir yg diletakkan di sudut yg nyaman dan sepi (karena kucing butuh konsentrasi dlm
membuang kotorannya ) . Kemudian triknya adalah, biasakan meletakkan kucing di
atas pasir tersebut sesering mungkin supaya ia terbiasa. Karena, secara naluri sebenarnya
kucing selalu mencari pasir sebelum membuang kotoran. Percayalah! It works, pada Dorami!
6. JANGAN memberi obat cacing pd anak kucing yg usianya masih kurang dr 1,5 bulan.
Iya, sengaja saya capslock di bagian “jangan” karena benar-benar larangan keras.
Berdasarkan pengalaman, memberi obat cacing pd anak kucing TIDAK pd usianya dan TIDAK
dgn takaran yg tepat, dapat menyebabkan anak kucing muntah-muntah dan tidak nafsu makan lg.
*yak, beneran… ini kejadian pd Dorami * Mengenai dosis, lebih lanjut sebenarnya bisa
ditanyakan pd dokter hewannya langsung sih karena memang tidak bisa sembarangan.
7. Anak kucing yg jarang keluar rumah cukup dimandikan 2 minggu sekali saja. Eh, tp
sebenernya soal mandi ini jg tergantung, sih. Si anak kucing suka maen dan ngobok-ngobok
tempat sampah, nggak? (kayak Dorami ) Kalo itu mah begitu badannya terasa lengket dan
kotor, lebih baik langsung dimandiin aja. Tp sebenarnya, secara naluri kucing tidak
suka pd sesuatu yg kotor. Begitu ada sedikit kotoran menempel di badan dan kakinya,
pasti dia langsung risih dan kotorannya tersebut langsung dijilat-jilat sampai bersih. Oh
ya, kalau mau membeli shampoo khusus kucing, harganya cukup bervariasi. Mulai dr 30.000
hingga yg mahal banget sampe ratusan ribu rupiah jg ada. (hasil survey di pet shop. hihihi…)
.
8. Soal vaksin (seperti vaksin rabies), ada baiknya dikonsultasikan ke dokter hewan dulu karena
vaksin akan diberikan secara berkala. (sebenarnya saya tau sedikit ttg vaksin ini. tp saya lg
malas aja ngejelasinnya karena buntut-buntut nya tetap butuh penjelasan yg panjang )
Yg jelas, sekali vaksin butuh biaya sekitar 130.000.
Kasih makan. Usahakan makanannya bersih dan disukai si kucing. Meskipun kucing
kampung punya daya tahan tubuh yang kuat, ‘kan kasihan kalau makanannya kotor.
Bisa-bisa si kucing terkena muntaber atau cacingan.
Atur jadwal makannya. Biar kucingnya nggak kegendutan dan nggak terlalu kurus.
Kalau masalah BAB ( buang air besar ) si kucing sudah tahu dimana dia bisa
melakukannya. Yup ! di luar rumah. Nah ! Setelah BAB, periksa duburnya. Kalau
masih ada sisa tanah atau pup-nya, bersihkan dengan tisyu.
Biasanya kucing kampung suka tidur dimana-mana. Larang kucing tidur di tempat berikut :
a. Meja ! Karena bila kucing tidur di meja, wah..! nanti barang yang ada di meja bisa
jatuh semua kesenggol badan si kucing. Kalau misalnya di meja ada makanan, bulunya
bisa rontok ke makanan.
b. Genting ! soalnya nanti kucingnya bisa naik tapi nggak bisa turunnya.
c. Tanah ! si kucing jadi kotor dan berdebu.
d. Keset ! kalau mau keset sulit, bisa ke-injak. Soalnya diatasnya ada si kucing.
Tempat yang di perbolehkan :
a. Kursi ! kursi merupakan tempat yang nyaman bagi kucing. Tapi kalau si kucing mau
tidur di kursi, jangan kursi ruang tamu. Misalnya kursi di ruang tengah atau kursi
bagian ruang belakang.
b. Kasur ! tapi abiz itu kasurnya harus di bersihkan, Supaya nggak penuh bulu kucing.
c. Karpet ! kucingnya leluasa tidur dan nggak kedinginan.
Ajak kucing bermain supaya nggak bosan dan si kucing tambah bersemangat. Juga melatih otot
dan tubuh si kucing. Permainan untuk kucing kampung sangat sederhana, tapi si kucing sangat
suka sekali kalau diajak bermain permainan tersebut, karena sangat mengasyikan. Berikut cara
membuat permainan :
1. Siapkan kantong plastik atau kertas, yang penting bisa menghasilkan suara bila
digerakkan. (seperti srek….srek……)
2. Gunting plastik tersebut menjadi berumbai – rumbai.
3. Ikat plastik yang sudah digunting menggunakan tali yang panjang.
4. Ikat tali tersebut ke kawat atau batang lidi.
Jadi deh…! Tinggal digoyangkan si kucing siap untuk menerkamnya.
Kalau nggak sempat mengajak kucing bermain, kasih kucing itu teman. Jadi mereka bisa
bermain bersama, tidur bersama, dan makan bersama.
Kalau kucing senang ke dunia luar, awasi dengan ketat karena berbahaya. Seperti : mungkin ada
musuhnya lalu bertengkar. Jika hal itu terjadi lerai kucing dengan semprotan air, jangan dengan
tangan. Misalnya tangan terkena cakaran kucing, cakaran kucing dapat menyebabkan infeksi.