You are on page 1of 18

BA

HA
N
LA AL
UT A M

Oleh:
Dian Ratih Mustikaningayu
1120408045

ALKALOID SECARA
UMUM
Definisi Alkaloid
Alkaloid merupakan salah satu metabolit
sekunder yang dihasilkan oleh tanaman,
bersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom nitrogen (biasanya terbentuk
cincin heterosiklis) dan biasanya mempunyai
aksi fisiologis tertentu pada manusia atau
hewan.
Sifat Fisika Alkaloid

Bentuk Warna Rasa Kelarutan

Umumnya  Alkaloid bentuk bebas


kristal, kadang- umumnyatidak Umumnyapahit
berwarna tetapi tidak larut dalam air,
kadang amorf. . tetapi larut dalam
Alkaloid tidak beberapa senyawa
yang kompleks, pelarut organik yang
mengandung atom bersifat relative
(O) umumnya spesies aromatis
berwarna contoh nonpolar. Alkaloid
berupa cairan,. dalam bentuk
Alkaloid yang berberin berwarna
kuning. garamnya mudah
mengandung atom larut dalam air.
(O) umumnya
padat.
Sifat Kimia Alkaloid

Dengan penambahan ion


Umumnya bersifat alkalis
merkuri, emas, platina
atau logam berat lain
terbentuk endapan garam
rangkap.
Biosintesis Alkaloid
Penggolongan Alkaloid
Berdasarkan jenis cincin heterosiklik nitrogen
Sistem klasifikasi berdasarkan Hegnauer
a. Alkaloida sesungguhnya
Alkaloida ini merupakan racun, senyawa tersebut menunjukkan
aktivitas fisiologis yang luas, hampir tanpa terkecuali bersifat
basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik,
diturunkan dari asam amino, biasanya terdapat dalam tanaman
sebagai garam asam organik.
b. Protoalkaloida
Protoalkaloida merupakan amin yang relative sederhana dimana
nitrogen asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik.
Protoalkaloida diperoleh berdasarkan biosintesa dari asam
amino yang bersifat basa.
c. Pseudoalkaloida
Pseudoalkaloida tidak diturunkan dari prekusor asam amino.
Senyawa ini biasanya bersifat basa.
Isolasi Alkaloid
Bahan tanaman
Ekstraksi dengan PE, saring

Fase PE Bahan Tanaman

Me-OH atau Et-OH 95%


Uapkan,saring→ekstrak
Partisi EtOAc+asam tartrat

Fase EtOAc Fase air


Alk. Basa lemah Basakan dgn NH4OH
Atau netral Atau Na2CO3+EtOAc

Fase EtOAc Fase air


Alk. Basa Alk. Kuartener
PENELITIAN-PENELITIAN BERKAITAN
DENGAN BAHAN ALAM LAUT

Manusia telah menggunakan obat-obatan


yang mengandung alkaloid dalam
minuman, obat, teh dan racun selama
4000 tahun. Akan tetapi belum ada
usaha untuk mengisolasi komponen
aktif dari ramuan obat-obatan hingga
permulaan abad kesembilanbelas.
Dalam tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier
dan Caventon di Fakultas Farmasi di Paris,
melanjutkan penelitian di bidang kimia alkaloid
yang menakjubkan. Diantara alkaloid yang
diperoleh dalam waktu singkat tersebut adalah
Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin, kaffein,
Quinin, Sinkhonin, dan Kolkhisin.
Beberapa tahun terakhir ini peneliti kimia
memperlihatkan perhatian pada bahan alam
laut, karena keberadaan senyawa bahan
alam yang dikandungnya. Senyawa bahan
alam yang terkandung didalam bahan alam
laut diantaranya adalah senyawa alkaloid.
Beberapa contoh organisme dan penelitian
mengenai alkaloid didalam bahan alam laut
diantaranya adalah :
 Kerang Pinna Muricata
Pada penelitian Makoto Kuramoto tahun
2003 mengenai komponen aktif biologis dari
organisme laut di Okinawa, ditemukan jenis
alkaloid baru berupa Pinnatoxin dan
Pinnamine yang berasal dari jenis kerang
Pinna muricata.
 Spons
Spons merupakan salah satu komponen
biota penyusun terumbu karang yang
mempunyai potensi bioaktif yang belum
banyak dimanfaatkan. Hewan laut ini
mengandung senyawa aktif yang persentase
keaktifannya lebih besar dibandingkan
dengan senyawa-senyawa yang dihasilkan
oleh tumbuhan darat.
Metabolit sekunder yang ditemukan didalam
spons diantaranya adalah alkaloid yang
bersifat sitotoksik.
KESIMPULAN
Selain tanaman terestrikal, senyawa alkaloid
juga terdapat dalam bahan alam laut yang
berpotensi memiliki aktivitas sitotoksik,
antitumor, antivirus karena bersifat toksik.
Penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai
bahan alam laut terutama alkaloid diperlukan
agar keanekaragaman hayati laut Indonesia
dapat dimanfaatkan dengan baik.
TERIMA
KASIH

You might also like