You are on page 1of 17

PERKEMBANGAN MERGER DAN

AKUISISI SERTA PENGARUHNYA BAGI


PERBANKAN INDONESIA : REALITAS
DAN TANTANGAN
KELOMPOK IV

Satria Putra Utama Jaya – 1042500700


Abdullah Firman Luqman Hakim – 1042500783
Nency Cintia Dewi – 1042500841
Dewi Febriani – 1042500858
Anto Prabowo – 1042500924
Faisal Hanif – 1042500940
Eliza Humaira – 1042500981
Maulana – 1042500999
Sheila Fathiya – 1042501021

HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
2011
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG MASALAH
II. STRATEGI MERGER DAN AKUISISI
• Pekembangan Merger dan Akuisisi
• Jenis-jenis Merger dan Akuisisi
• Alasan-alasan melakukan Merger dan Akuisisi
• Dampak Merger dan Akusisi
III. CONTOH KASUS
• Bank Century
IV. PERATURAN BAPPEPAM
V. KESIMPULAN
LATAR BELAKANG MASALAH
• Krisis perekonomian Asia Timur dan Asia tenggara 1997.
• Banyaknya bank-bank yang tidak sehat yang harus
dilikuidasi karena sudah tidak bisa diselamatkan kembali.
• Ekonomi Indonesia buruk dan diperburuk dengan
terjadinya inflasi.
• Penggajian pejabat pemerintah di Indonesia dengan
menggunakan Dollar

Oleh: Nency Cintia Dewi


STRATEGI MERGER DAN
AKUISISI
Merger dan akuisisi berkembang di era 1970-an sebagai salah
satu kebijakan untuk menangani krisis perekonomian dunia yang
didorong oleh faktor-faktor seperti:
1.menyatunya sistem perekonomian regional dan perekonomian
dunia.
2.adanya ekspansi perusahaan-perusahaan MNC di berbagai
negara.
3.serta berbagai terobosan teknologi informasi dan telekomunikasi
setelah tahun 1980 yang memudahkan proses alih informasi dan
kapital.
Oleh: Faisal Hanif
• Istilah “merger” berasal dari kata kerja “merge” yang
berarti “menggabungkan atau memfungsikan” (Jhon M.E.
& Hassan S, 1990; 378).
• Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih
guna membentuk satu perusahaan.
• Akuisisi adalah prosedur dimana satu perusahaan
membeli properti dan mengambil alih kewajiban dari
perusahaan lain.

Oleh : Satria Putra Utama Jaya


Akuisisi adalah pengambilalihan perusahaan oleh
perusahaan lainnya yang dapat ditempuh dengan dua cara,
(Rudhi Prasetya, 1995), yaitu:
•mengambil alih aset perusahaan yang diambil alih.
Misalnya, mesin-mesin, pabrik-pabrik.
•membeli saham-saham dari perusahaan yang mengambil
alih).
JENIS MERGER
• Merger horizontal ialah perusahaan-perusahaan yang
digabung karena ingin melakukan diversifikasi,
meningkatkan basis pelanggan, mengurangi biaya, atau
menawarkan perluasan produk.
• Merger vertikal adalah perusahaan-perusahaan yang
digabung dan beroperasi pada tingkatan berbeda dalam
produksi dan pemasaran. Namun, bertujuan untuk
meningkatkan distribusi.
• Merger konglomerat bertujuan untuk memacu
pendapatan penjualan.
Oleh : Eliza Humaira
JENIS AKUISISI
• Akuisisi Horisontal. Merupakan akuisisi suatu
perusahaan didalam industri yang sama sebagai
penawar.

• Akuisisi Vertikal. Suatu akuisisi yang melibatkan


perusahaan yang ada keterkaitan prosesnya dalam
proses produksi atau operasionalnya.

• Akuisisi Konglomerasi. Bila antara perusahaan


penawar dan perusahaan target tidak ada hubungannya
satu sama lain, merger ini disebut sebagai akuisisi
konglomerasi.
ALASAN MELAKUKAN MERGER
• Menurut Smith (1996), tujuan merger bank dimaksudkan
untuk mengurangi biaya tenaga kerja, biaya overhead
dan mengombinasikan antara efisiensi yang telah dicapai
oleh partner merger, dan mengurangi jumlah cabang
yang tingkat operasionalnya overlapping antara satu
cabang dengan cabang lain.

Oleh : Abdullah Firman


• Pertumbuhan atau diversifikasi yang umumnya dikarenakan
untuk mendapatkan pertumbuhan yang cepat.
• Sinergi yang diharapkan dapat menghasilkan skala
ekonomi untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar.
• Meningkatkan daya pinjam perusahaan.
• Ingin menambah keterampilan dan mengembangkan
teknologinya.
• Dengan merger dan akuisisi diharapkan dapat menutupi
kerugian pajak dan dapat meningkatkan pendapatan.
• Melindungi diri dari pengambilalihan akibat hutang
perusahaan karena beban hutang ini, kewajiban
perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh
bidang firm yang berminat.
DAMPAK POSITIF
• Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash flow secara
internal antar perusahaan yang melakukan merger, sehingga
bank hasil merger dapat memanage risiko likuiditas dengan
lebih fleksibel.

• Diperolehnya peningkatan modal perusahaan dan adanya


keunggulan dalam me-manage biaya akibat bertambahnya
skala usaha.

• Dicapainya keunggulan market power dalam persaingan, yang


kemudian dapat memperbesar margin bunga pinjaman.

Oleh : Maulana
DAMPAK NEGATIF
•Karena proses merger biasanya dilakukan atas dorongan untuk
cepat terselesaikannya kemelut keuangan di salah satu bank
peserta, maka harga penjualan sahamnya cenderung akan dinilai
dibawah harga pasar yang wajar.

•Proses merger biasanya diikuti dengan peningkatan


ketidakpastian pada pihak Direksi, manajer dan karyawan.
    
•Proses merger perbankan nasional di Indonesia biasanya diikuti
dengan pengurangan jumlah pegawai dan staf kurang profesional
di perusahaan perbankan hasil merger.

•Terjadinya benturan kepentingan, kondisi saling curiga dan


bahkan konflik diantara para anggota komisaris dan direksi.
• Kurangnya pengawasan dari pihak Dewan Komisaris, yang
melimpahkan kewenangan yang lebih besar pada pihak Direksi
untuk memutuskan kelayakan kredit usaha pada jumlah yang
besar, telah membawa akibat meningkatnya angka NPL bank
tersebut.

• Tidak transparannya perusahaan merger milik pemerintah yang


tidak diawasi sepenuhnya oleh publik.
BANK CENTURY
• Merupakan hasil merger dan akuisisi dari bank bank CIC,
Pikko, Danpac dari perbankan yang dimiliki satu orang.

• Kualitas aktiva produktif pada Bank Century mengalami


peningkatan daripada ketiga bank (Bank Pikko, Bank CIC
dan Bank Danpac) sebelum dilakukan merger yaitu pada
tahun 2004 sebesar 1,52%.

• Diteliti dengan menggunakan Capital Adequasi Ratio atau


rasio permodalan (CAR), CAR pada Bank Pikko, CIC,
dan Danpac setelah dilakukan merger menjadi Bank
Century mengalami penurunan yaitu pada tahun 2004
dan 2005 sebesar 8,76% dan 8,36%.

Oleh : Anto Prabowo


• Tahun 2005 mengalami penurunan sebesar -0,74%, hal ini
disebabkan karena peningkatan beban bunga yang harus
ditanggung lebih besar daripada peningkatan pendapatan
bunga sehingga pendapatan bunga bersihnya mengalami
penurunan dan menunjukkan angka negatif.
PERATURAN BAPPEPAM
• Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan
Transaksi. Quorum dan Voting dalam RUPS hanya
memperhitungkan kehadiran atau suara Pemegang Saham
Independen.

• Peraturan Bapepam No. IX.F.1 tentang Penawaran Tender.

• Peraturan Bapepam No. IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha


atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten.

Oleh: Sheila Fathiya


KESIMPULAN
• Strategi merger dan akuisisi muncul sebagai strategi
alternatif ditengah-tengah krisis moneter di Indonesia.
• Tujuannya untuk memperbaiki kinerja bank nasional agar
dapat bekerja dengan baik dan beroperasi secara efisien.
• Proses merger dan akuisisi bagi perbankan memiliki
dampak langsung baik positif maupun dampak negatif
seperti yang telah kami paparkan diatas, Keberhasilan
upaya merger dan akuisisi memerlukan cara yang cukup
sulit bagi berbagai pihak yang ingin sukses dalam
menerapkan kebijakan ini.

Oleh : Dewi Febriani

You might also like