You are on page 1of 4

A.

Klasifikasi

Dalam membuat perpustakaan, hal yang paling penting dilakukan adalah klasifikasi. Klasifikasi
buku bertujuan untuk mengelompokkan buku berdasarkan subjeknya. Dengan cara ini, buku
dapat mudah ditemukan saat dibutuhkan. Untuk mengklasifikasikan buku, ada panduan lengkap
yang mengaturnya, salah satunya adalah Dewey Decimal Classification (DDC). Selain itu ada
UDC (universal Decimal Classification). Namun yang umum dan dipakai secara internasional
adalah DDC. DDC mengelompokkan subjek seluruh disiplin ilmu menjadi 10 subjek besar,
yaitu:

001 – 099 Karya Umum


100 – 199 Filsafat
200 – 299 Agama
300 – 399 Ilmu Sosial
400 – 499 Bahasa
500 – 599 Ilmu Murni
600 – 699 Teknologi
700 – 799 Kesenian
800 – 899 Kesusastraan
900 – 999 Sejarah – Geografi

Oleh karena itu, DDC dalam bahasa, sering disebut Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Sistem
klasifikasi  Buku yang merangkum penomoran ini ditulis oleh Melvil Dewey, seorang
pustakawan berkebangsaan Amerika. Bukunya sendiri tersaji dalam 4 jilid. Sampai saat ini DDc
terus diperbaharui, edisi terbarunya adalah DDC 22. Saat ini bahkan sudah ada versi
elektroniknya. Namun 1 hal yang saya tidak suka dengan DDC  ini adalah pada subjek islam
(nomor 297), islam dikelaskan sama dengan babism dan bahai faith. Padahal islam kan jauh dan
sama sekali tidak identik dari kedua hal itu. Oleh karenanya, orang indonesia memperluas subjek
islam ini dengan cara sendiri. Berdasarkan keputusan Menteri Dikbud, nomor 159/1987 dan
nomor 0543/U 1987 dengan judul “Adaptasi dan Perluasan DDC Seksi Agama Islam”
(terlampir)

Kembali ke klasifikasi,

Cara mengklasifikasikan buku adalah sebagai berikut:

1. Baca judul buku, biasanya dari judul kita sudah tahu subjek yang dibicarakan dari buku
tsb. Jika judul tidak mewakili subjek buku, baca daftar isinya. insyaAllah itu lebih
menunjukkan isi buku. Jika ada abstrak, maka abstrak sangat membantu.

Contoh:

  buku berjudul: Kumpulan Hadist Shahih Rasulullah SAW


dari membaca judulnya, kita sudah tahu, pasti isinya mengenai hadits. So, kita cari dalam list
dewey. Ketemu di nomor

297.1 (sources of islam). Atau lebih spesifik

297.12 (Qur’an and hadith)

  Buku berjudul: Politik Islam

Ternyata buku ini bukan pada subjek islam, tapi pada subjek politik, karena topik
pembicaraannya adalah politik, bukan islam. Jadi kita pilih nomor:

320 (political science), atau lebih spesifik

320.5 (political ideologies), atau lebih spesifik

320.55 (Religiously oriented ideologies)

  Buku berjudul: Matematika untuk SMA kelas 3

Untuk buku ini, cukup kita beri nomor

510 (mathematics)

Namun juka bukunya: Aljabar

Maka nomornya ganti jadi

512 (algebra, number theory)

2. Setelah ketemu nomor klasifikasi, segera tulis nomor tsb di halaman pertama buku beserta
subjek dan nomor urut buku. Ini dilakukan supaya kita mudah dalam menempel nomor nanti.
Tulisan cukup dengan pensil supaya tidak terlalu mengotori buku. Format penulisan adalah sbb:

Misal: untuk buku Kumpulan Hadits Shahih Rasulullah SAW, karangan Mustafa Muhyudin
Mitsu.

297.12 –> nomor klasifikasi

MIT –> 3 huruf pertama nama belakang pengarang

k –> huruf awal judul buku

subjek: hadits

nomor urut: 0001


lakukan seperti itu untuk semua buku.

Penting: pada saat mengklasfisikasi, pisahkan tumpukan buku berdasarkan subjeknya. Ini
memudahkan saat menempel nomor punggung buku nanti.

B. Input Data

Hal yang kedua harus dilakukan dalam setelah klasifikasi, adalah pendataan. Masukkan data
buku ke komputer dalam program excel. Informasi yang harus ditulis adalah:

Nomor urut Judul Pengarang Tempat Tahun Subjek Call


buku dan terbit number
penerbit
Kolom ini Jelas jelas Jelas Jelas Ini diisi Ini juga
sebaiknya berdasarka diisi
diisi dengan n subjek berdasarkan
nomor urut DDC (yang kelas yang
yg ditulis 3 kita tulis di sudah kita
sampai 5 halaman buat (yang
digit. Misal: depan kita tulis di
utnuk nomor setiap halaman
urut 1, kita buku) depan
tulis 0001. setiap
Ini akan buku)
memudahkan
jika kita ingin
membuat
sistem
retrieavl
(temukebbali
)
menggunaka
n komputer
kelak.

C. Penempelan Nomor Punggung dan nomor urut

Nomor punggung adalah nomor klasifikasi yang kita cari-cari di daftar DDC tadi. Nomor
tersebut biasa disebut call number karena itu adalah nomor kunci untuk memudahkan kita
menemukan buku di belantara rak-rak buku. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, cara
menulisnya adalah sbb:

297.12

MIT
k

Ketika mengetik nomor-nomor ini, usahakan berdasarkan subjek. Misal ketik dulu subjek agama
seluruhnya, jadi ketika menempelkan pun tidak repot mencari-cari bukunya. Karena tadi ketika
mengklasifikasi, kita sudah memisahkan tumpukan buku berdasarkan subjek. Print menggunakan
kertas tempel “tom and jerry” lebih memudahkan.

Kemudian nomor tersebut tempel di punggung buku. Beri jarak sekitar 3,5 cm dari punggung
bawah ke atas, baru tempelkan nomor. Lakukan untuk semua buku, sehingga nanti terlihat rapi.
Kemudian lapisi dengan selotip, supaya nomor tidak mudah luntur.

Selain nomor klasifikasi, print juga nomor urut, lalu tempelkan di halaman pertama buku.

D. Pengerakan (Shelving)

Setelah buku selesai di klasfikasi- di input datanya- dan dinomori, maka saatnya menaruhnya di
rak. Peletakannya mudah, yaitu berdasarkan kelompok sbjek. Dalam internal kelompok subjek,
kita urutkan lagi berdasarkan abjad pengarang. Seperti itu.

Ada baiknya, di setiap rak, kita tempel besar-besar kelompok subjeknya. Misal 297 = Agama
islam, 510 = matematika, dst.

E. Temukembali (retrieval)

Untuk temu kembali buku, secara sederhana sebenarnya bisa kita cari hanya pakai database
excel. Pakai control+F lalu masukkan subjek/nama pengarang. insyaAllah ketemu. Tapi kalau
mau sedikit lebih canggih, pakai software perpustakaan sederhana. Yang gratisan aja, misalnya
athenaeum light. Programnya bisa didownload di:

http://kali-indonesia.blogspot.com/2008/03/download-athenaeum-light-85.html

Semoga bermanfaat..

http://birdofpassages.wordpress.com/2009/08/28/304/

You might also like