Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN
MINYAK BUMI PADA SUMUR TUA
JAKARTA
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : KEP-0025/BP00000/2009/S1
Tentang
KEPALA BPMIGAS
Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 juncto Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002, BPMIGAS mempunyai fungsi sebagai
pengendali manajemen operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan
sebagai pengawas terhadap pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama agar pengambilan sumber daya alam
Minyak dan Gas Bumi milik Negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan
yang maksimal bagi Negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
4. Keputusan Presiden RI Nomor 20/P Tahun 2008 tanggal 16 April 2008 tentang
Pengangkatan Kepala BPMIGAS;
Menetapkan .....
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
-2-
Surat Keputusan
Nomor : KEP-0025/BP00000/2009/S1
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KEDUA : Pedoman Tata Kerja Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi pada Sumur
Tua ini berlaku untuk seluruh KKKS di lingkungan Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi.
KETIGA : Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Pedoman Tata Kerja ini akan
ditetapkan kemudian dan menjadi satu kesatuan dengan Pedoman Tata Kerja ini.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 11 Maret 2009
Kepala BPMIGAS
Ir. R. Priyono
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 1 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan produksi Minyak Bumi
dalam suatu Wilayah Kerja Kontrak Kerja Sama (“KKS”) yang didalamnya
terdapat Sumur Tua dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
disekitar lokasi sumur tua, perlu adanya Pedoman Tata Kerja(“PTK”) bagi
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (“KKKS”) untuk melaksanakan kerjasama
dengan Koperasi Unit Desa/Badan Usaha Milik Daerah (”KUD/BUMD”).
2. TUJUAN
PTK ini disusun untuk mejadi pedoman bagi BPMIGAS dan KKKS dalam
menangani permohonan KUD/BUMD untuk mengusahakan dan
memproduksikan minyak bumi pada sumur tua.
3. DASAR HUKUM
3.1 Undang-Undang No. 22 / 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
(“UU No.22/2001”)
3.3 PP No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
(“PP No. 35/2004”)
3.4 Peraturan Menteri ESDM No. 1 tahun 2008 Tentang Pedoman Pengusahaan
Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua.(“Permen ESDM 01/2008”)
4. DEFINISI
Semua istilah yang digunakan dalam PTK ini mempunyai pengertian yang sama
sebagaimana dimaksudkan dalam Permen ESDM 01/2008, kecuali ditentukan
lain dalam PTK ini.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 2 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
12. Dalam hal ditemukan Gas Bumi atau produk ikutan selain Minyak Bumi di
Sumur Tua, maka KUD/BUMD wajib melaporkan kepada KKKS dan KKKS
dapat mengakhiri Perjanjian Sumur Tua dan meminta KUD/BUMD
menyerahkan kembali Sumur Tua tersebut untuk diusahakan dan diproduksi
oleh KKKS.
15. Mengusahakan dan memproduksi Minyak Bumi pada Sumur Tua hanya
dapat dilakukan dalam KKS yang mempunyai Wilayah Kerja aktif (status
produksi).
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 4 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
5.1 Peta dan koordinat lokasi Sumur Tua yang dimohonkan oleh KUD/BUMD
termasuk peta wilayah administrasi terkait.
5.6 Kemampuan keuangan (fotokopi bukti pembayaran pajak tahunan dan pajak
bulanan pada 3 bulan terakhir, fotokopi rekening bank atas nama KUD /
BUMD, dan laporan keuangan satu tahun terakhir yang sudah diaudit; untuk
KUD/BUMD baru cukup fotokopi rekening bank atas nama KUD/BUMD dan
neraca awal);
1. A. Evaluasi Administrasi
1. B. Evaluasi Teknis
(i) KKKS perlu memastikan bahwa Sumur Tua yang dimohonkan adalah sumur
yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan.
(ii) KKKS perlu memastikan Sumur Tua dimaksud tidak diusahakan lagi oleh
KKKS.
(iii) KKKS perlu memastikan Sumur Tua dimaksud terletak pada lapangan yang
tidak diusahakan oleh KKKS.
(iv) KKKS perlu memastikan bahwa Sumur Tua dimaksud secara teknis operasional
layak dan aman untuk diusahakan dengan teknologi/metoda yang diajukan oleh
KUD/BUMD termasuk aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta
pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud Lampiran III.
b. Imbalan Jasa
c. Jangka waktu Perjanjian Sumur Tua paling lama 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun
dengan pengajuan permohonan perpanjangan kontrak tidak kurang dari
6 (enam) bulan sebelum Perjanjian berakhir. Jangka waktu perjanjian
sebagaimana dimaksud tidak melebihi jangka waktu KKS.
LAMPIRAN I
CHECKLIST PERMOHONAN PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK
BUMI PADA SUMUR TUA
Tidak Tidak
No. Jenis Dokumen Ada Memenuhi
Ada Memenuhi
1 Surat Permohonan
2 Dokumen Administrasi
Tidak Tidak
No. Jenis Dokumen Ada Memenuhi
Ada Memenuhi
3 Dokumen Teknis
LAMPIRAN II
CONTOH SURAT PENYATAAN DAN KESANGGUPAN
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama KUD/BUMD______________ , terlebih
dahulu menerangkan sebagai berikut:
A. Bahwa KUD/BUMD______ bermaksud untuk mengajukan permohonan
Memproduksi Minyak Bumi di …………... (nama lapangan) yang terletak dalam
Wilayah Kerja yang dikelola oleh ………..…….. selaku Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (“KKKS”), untuk mendapatkan persetujuan Menteri ESDM cq Dirjen Migas,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 01 Tahun 2008;
B. Bahwa untuk kepentingan tersebut, disyaratkan membuat pernyataan tertulis bahwa
KUD/BUMD sanggup memenuhi ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada seluruh ketentuan
kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas KUD/BUMD dengan ini menyatakan:
1. Sanggup untuk memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di wilayah Hukum Negara Republik Indonesia, termasuk namun tidak
terbatas pada seluruh ketentuan mengenai kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas
Bumi, untuk kepentingan Memproduksi Minyak Bumi tersebut.
2. Seluruh dokumen yang disampaikan dalam permohonan Memproduksi Minyak Bumi
kepada KKKS adalah benar, sesuai dengan aslinya serta diperoleh dan diterbitkan
secara sah.
3. Apabila ada diantara dokumen yang dilampirkan atau pernyataan yang dibuat
terbukti palsu dan/atau tidak benar dan/atau melanggar hukum, maka KUD/BUMD
akan bertanggungjawab secara penuh sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, termasuk namun tidak terbatas pada dicabutnya persetujuan dan
diakhirinya Perjanjian Memproduksi Minyak Bumi.
Demikian pernyataan dan kesanggupan ini kami buat dengan sebenar-benarnya,
pada hari ………tanggal……………..
Yang bertanda tangan
KUD/BUMD
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 14 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
LAMPIRAN III
PENJELASAN PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
PADA SUMUR TUA
BIDANG KESELAMATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
01. MANAJEMEN
A. Harus ditunjuk seorang pengawas Lapangan untuk melakukan pengawasan
operasi dan koordinasi dengan pihak terkait termasuk aspek keselamatan kerja
dan lindungan lingkungan.
Penjelasan :
1. Pengawas Lapangan yang sudah ditetapkan bertanggung jawab atas kegiatan
Pengusahaan Sumur Tua.
2. Tanggung jawab aspek K3LL sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Adapun Job Description dari Pengawas Lapangan antara lain :
a. Memastikan semua pekerja sudah memenuhi persyaratan K3.
b. Memastikan Pekerja sudah mengerti terhadap Petunjuk Kerja atau SOP yang
dipergunakan serta bekerja sesuai dengan Petunjuk kerja atau SOP tersebut.
c. Mengawasi kegiatan operasi .
d. Memberikan supervisi kepada pekerja baik yang berhubungan dengan kegiatan
operasi ataupun K3LL.
e. Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan operasi
D. Diadakan pertemuan secara rutin untuk pengarahan tentang keselamatan kerja &
lindungan lingkungan
Penjelasan :
Setiap pekerja wajib mengikuti safety induction (pengenalan tentang K3LL), safety
meeting atau safety tool box untuk pengarahan tentang K3LL yang dilakukan secara
berkala.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 15 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
02. PEKERJA
Penjelasan :
Yang dimaksud dengan “ketentuan yang berlaku” adalah Petunjuk Kerja, SOP
atau Aturan-aturan yang dibuat oleh KKKS dimana memuat Petunjuk Kerja
Operasi maupun Aturan-aturan K3LL
A. Baju Kerja
Penjelasan :
Baju Kerja yang dimaksud adalah pakaian yang mampu melindungi kulit (pada badan,
tangan dan kaki) baik dari panas dan cairan kimia (minyak).
B. Sarung Tangan
Penjelasan :
Sarung tangan yang dipergunakan harus cukup tebal dan tidak licin.
C.Sepatu Safety
Penjelasan :
Sepatu Safety yang dipakai harus sesuai dengan standar safety dan memiliki alas
yang tidak licin
Penjelasan :
Topi Keselamatan yang digunakan bisa melindungi kepala dari benturan benda keras.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 16 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
04. PERALATAN
Penjelasan :
Mengingat mesin penarik dapat menimbulkan panas dan api, maka untuk
keselamatan, mesin harus berjarak minimal 50 meter dari sumur.
Penjelasan :
Pembungkusan ini dimaksudkan untuk mencegah interaksi panas yang berlebihan
yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran bila ada minyak atau gas disekitarnya.
Penjelasan :
Alat Angkut harus tertutup agar tidak terjadi tumpahan/ceceran minyak pada saat
pengangkutan.
Penjelasan :
Mengingat berat yang ditanggung oleh menara timba, maka struktur menara harus
kokoh dan kuat untuk menerima berat timba dan isinya.
Penjelasan :
Semua peralatan yang digunakan untuk operasi harus dilakukan pemeriksaan berkala
untuk menjamin kelayakan peralatan dalam kaitannya dengan keselamatan kerja.
F. Tali penarik agar tidak menyebabkan timbulnya api akibat gesekan antara tali
dengan kerekan ( pulley)
Penjelasan :
Mengingat minyak yang mudah terbakar, maka sumber api harus dihindari untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
A. Agar dibuat pusat kumpul pekerja untuk memudahkan evakuasi bila terjadi
keadaan darurat
Penjelasan :
Apabila terjadi kondisi emergency/darurat, maka semua pekerja harus segera dapat
berkumpul di tempat yang aman untuk memastikan keselamatan dan mempermudah
apabila dilakukan evakuasi.
Penjelasan :
Tumpahan minyak dapat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran dan kondisi licin
serta pencemaran lingkungan.
Penjelasan :
Api rokok dapat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran. Harus disediakan
tempat merokok di luar area penambangan minyak dan dipasang papan
pengumuman
Penjelasan :
Mengingat lokasi dari Rumah Sakit terdekat cukup jauh, maka obat-obatan untuk
Pertolongan Pertama harus memadai.
E. Dibuat tanda batas lokasi untuk menjaga agar tidak setiap orang dapat masuk
Penjelasan :
Mengingat kegiatan Penambangan Minyak Bumi di Sumur tua sangat beresiko tinggi,
maka hanya pekerja dan orang yang berkepentingan saja bisa memasuki area
penambangan dan perlu dipasang papan pengumuman :
DANGER
Dilarang Masuk
Bagi Yang Tidak
Berkepentingan
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 18 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
F. Jam kerja operasi di lapangan dibatasi dari jam 07.00 sampai dengan
jam 16.00 kecuali ditentukan lain dengan pertimbangan tertentu.
Penjelasan :
Pekerjaan penambangan dibatasi waktunya untuk menjaga agar kondisi dan
situasi lapangan dapat dimonitor dengan baik.
Penjelasan :
Tanda-tanda anjuran dan peringatan ini ditujukan agar para pekerja mengetahui
apa saja yang harus digunakan pada daerah-daerah yang berbahaya.
Contohnya :
1. Lubang sumur wajib dilengkapi dengan bak semen (cellar) untuk menghindari
adanya cairan dari sumur ke lingkungan,
2. Tempat penumpahan cairan dari sumur harus dibuat dari semen agar tidak terjadi
ceceran minyak ke lingkungan atau rembesan ke tanah, cairan kemudian dialirkan
ke bak pemisah memakai penyalur yang kedap rembesan/pleteran semen.
3. Tempat pemisahan minyak dari air harus dibuat dari bak semen sehingga tidak
terjadi tumpahan minyak atau cairan ke lingkungan atau rembesan ke tanah,
limbah air terproduksi harus ditampung pada bak pengolah limbah.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 19 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Penjelasan :
1. Cellar berfungsi untuk menghindari tumpahnya cairan dari sumur ke lingkungan
pada saat pengambilan cairan dari sumur.
2. Cairan yang diambil dari sumur dengan timba secara tradisional, yang
ditumpahkan ke bak pemisah minyak dan air, alat timba akan dipakai kembali.
3. Pemisahan minyak dan air terproduksi biasanya dilakukan secara gravitasi, bak
pemisah minyak dan air serta pengolah limbah, dapat dibuat dalam suatu
rangkaian.
4. Berikut adalah contoh pengelolaan limbah cair:
Limbah air tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan, harus diolah terlebihih
dahulu dengan dilewatkan bak pengolah limbah dan bila diperlukan di tambah
bak penampungan terakhir setelah bak pengolah limbah.
Ukuran dan tata letak disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Bak dan saluran dibuat dari bahan kedap rembesan seperti plesteran semen
dan pipa paralon.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 20 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Dilarang melakukan pembakaran terbuka terhadap lumpur minyak atau barang yang
tercemar minyak
Penjelasan :
Lumpur minyak atau benda tercemar minyak dikategorikian sebagai limbah B3, harus
dikelola sesuai ketentuan limbah Bahan Berbaya dan Beracun (B3)
1. Lumpur minyak (sludge) dan barang lain yang tercemar minyak harus
dikumpulkan pada tempat khusus yang diberi label “LIMBAH B3 “dan tidak
dicampur dengan sampah lain.
2. Lumpur minyak dan barang tercemar minyak (limbah B3) wajib di sampaikan
kepada KKKS untuk dikelola lebih lanjut.
3. Limbah padat yang dapat di daur ulang seperti besi, plastik dan kaca harus
dikumpulkan pada tempat khusus yang diberi label “LIMBAH DAUR ULANG“
untuk dapat di daur ulang.
4. Limbah padat lain seperti sampah, daun dan ranting harus dikumpulkan pada
tempat khusus diberi label ”SAMPAH ORGANIK”.
5. Pembuangan limbah padat/sampah organik pada tempat yang telah ditentukan
Perintah setempat.
6. KUD/BUMD wajib menjaga kebersihan area kerja dan lingkungan.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 21 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Penjelasan :
1. Limbah yang termasuk B3 diserahkan ke KKKS untuk dikelola sesuai ketentuan
yang berlaku.
Penjelasan :
Pelaporan diantaranya meliputi :
1. Pengelolaan air limbah; Volume dan kualitas air limbah yang dibuang.
2. Pengelolaan kualitas udara ; ada tidaknya pembakaran, kondisi udara saat
operasi.
3. Pengelolaan limbah B3/non B3; volume limbah yang dihasilkan, disebutkan jenis
dan nama limbah B3/non B3, pengelolaan yang telah dilakukan.
Penjelasan:
Hal hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. Pengangkatan paralatan fasilitas produksi.
2. Pembersihan area/lahan bekas produksi
3. Rencana Penutupan sumur produksi, didiskusikan dengan KKKS sehingga dapat
memenuhi ketentuan yang berlaku.
4. Pemagaran lokasi kepala sumur dan pemberian tanda keberadaan kepala sumur.
5. Penghijauan kembali area terbuka bekas kegiatan.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 22 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
LAMPIRAN IV
PERJANJIAN MEMPRODUKSI MINYAK BUMI PADA SUMUR TUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan
secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal
sebagai berikut:
c. Bahwa pada Wilayah Kerja PIHAK PERTAMA terdapat Sumur Tua yang
tidak diusahakan dan diproduksikan PIHAK PERTAMA sebagaimana
Lampiran A dan Lampiran B dari PERJANJIAN ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk
membuat PERJANJIAN ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
DEFINISI
2. Hari adalah kurun waktu yang lamanya 24 (dua puluh empat) jam terus
menerus, yang dimulai pukul 00.00 WIB dan berakhir pada pukul 24.00 WIB
hari yang sama.
4. Indonesian Crude Price (ICP) adalah formulasi harga Minyak Bumi di wilayah
Indonesia yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
setiap bulan.
5. Titik Penyerahan adalah suatu tempat penyerahan Minyak Bumi dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, terletak di _______________, atau
tempat lain yang disepakati secara tertulis oleh PARA PIHAK.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 24 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Pasal 4
IMBALAN JASA
bumi dan jasa PIHAK KEDUA dalam pengusahaan Sumur Tua ini yang
besarannya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran C.
4. Dalam hal Imbalan Jasa yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA lebih besar dari ICP ___, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan Imbalan Jasa sebesar ICP _________.
Pasal 5
BIAYA DAN PERPAJAKAN
Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN
2. Prosedur dan tata cara pembayaran yang lebih rinci akan ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
3. PIHAK PERTAMA, atas biaya sendiri, wajib mengajukan kalibrasi atas Alat
Ukur legal yang dipergunakan untuk penyerahan Minyak Bumi dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sesuai ketentuan yang berlaku.
5. PIHAK PERTAMA berhak atas seluruh produksi Minyak Bumi dari Sumur
Tua.
7. Apabila setelah dilaksanakan ayat (6) di atas oleh PIHAK PERTAMA, PIHAK
KEDUA terbukti melakukan kesalahan dan/atau kelalaian untuk operasional
Sumur-Sumur Tua tertentu yang menyebabkan adanya gangguan
lingkungan atau potensi kerugian bagi PIHAK PERTAMA maupun bagi
negara, maka PIHAK PERTAMA berhak memberikan peringatan secara
tertulis kepada PIHAK KEDUA dan apabila setelah dua kali peringatan
tertulis dari PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tetap melakukan kesalahan
dan/atau kelalaian, maka PIHAK PERTAMA berhak selama jangka waktu
PERJANJIAN ini meminta pengembalian Sumur Tua yang dikelola oleh
PIHAK KEDUA dengan pemberitahuan 30 (tigapuluh) hari sebelumnya
kepada PIHAK KEDUA tanpa memberikan kompensasi apapun terhadap
PIHAK KEDUA.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
7. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala setiap 4 (empat) bulan atau
setiap saat apabila diiperlukan kepada PIHAK PERTAMA berkaitan dengan
jumlah Minyak Bumi yang diusahakan dan diproduksikan dari Sumur Tua dan
status operasional pelaksanaan PERJANJIAN ini.
10. PIHAK KEDUA wajib memperoleh dokumen, ijin atau sertifikat yang
diperlukan dari instansi yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
mengusahakan dan mengoperasikan Sumur Tua sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
11. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan PERJANJIAN ini sesuai dengan kaidah-
kaidah keteknikan dan petunjuk teknis sesuai ketentuan Pemerintah dalam
Kegiatan Usaha Hulu Migas untuk pengusahaan Sumur Tua.
12. PIHAK KEDUA wajib mengembalikan kepada PIHAK PERTAMA Sumur Tua
yang tidak diusahakan atau yang telah diusahakan namun tidak berproduksi.
13. Dalam hal PIHAK KEDUA selama masa PERJANJIAN ini menemukan
indikasi adanya Gas Bumi dari Sumur Tua, PIHAK KEDUA wajib mengambil
langkah-langkah pengamanannya dan melaporkan kepada PIHAK
PERTAMA dalam kesempatan pertama.
Pasal 9
ALAT BANTU MEKANIK DAN TEKNOLOGI
3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala biaya dan kerugian yang
ditimbulkan akibat penggunaan alat bantu mekanik dan teknologi yang
diterapkan dalam PERJANJIAN ini.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 29 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Pasal 10
TENAGA KERJA PIHAK KEDUA
Pasal 11
MUTU DAN SPESIFIKASI MINYAK BUMI
2. Dalam hal mutu dan spesifikasi Minyak Bumi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak sesuai dengan spesifikasi, PIHAK PERTAMA dapat meminta
kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan treatment sampai memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan.
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 30 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
3. Dalam hal mutu dan spesifikasi minyak bumi yang diproduksikan dari Sumur
Tua dalam PERJANJIAN ini tidak sesuai dengan ayat (1) di atas dan PIHAK
KEDUA telah melakukan treatment tetapi tidak memenuhi spesifikasi, PIHAK
KEDUA tetap wajib menyerahkan minyak bumi kepada PIHAK PERTAMA
dengan pemberian Imbalan Jasa disesuaikan dengan aktual kuantitas
minyak bersih (net oil).
Pasal 12
SERAH TERIMA MINYAK BUMI
2. Tata cara dan ketentuan penyerahan Minyak Bumi akan diatur dan
dituangkan dalam Prosedur Penyerahan Minyak Bumi yang akan di
tandatangani oleh PARA PIHAK, BPMIGAS dan Ditjen Migas.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 14
KEADAAN KAHAR
8. Apabila Keadaan Kahar berlangsung lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari berturut-turut, maka PARA PIHAK dapat bersepakat untuk mengakhiri
atau meneruskan PERJANJIAN ini sesuai ketentuan PERJANJIAN ini.
Pasal 15
PERUBAHAN
Pasal 16
HUKUM YANG BERLAKU
Pasal 17
PEMBERITAHUAN (NOTIFIKASI)
PIHAK PERTAMA
____________
Up. __________
Alamat : _________________
Telp/ Fax : _________________
PIHAK KEDUA
_______________
Up. ____________________
Alamat : ____________________
Telp/ Fax : _____________
3. Setiap pemberitahuan yang diberikan oleh salah satu PIHAK dianggap telah
dikirim apabila dinyatakan telah diterima oleh PIHAK yang menerima.
Pasal 18
KOORDINASI
Pasal 19
KERAHASIAAN
2. Ketentuan sebagaimana ayat (1) tetap berlaku selama 2 (dua) tahun setelah
berakhirnya PERJANJIAN ini.
Pasal 20
PENGALIHAN PERJANJIAN
PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau
seluruh hak dan kewajibannya dalam PERJANJIAN ini .
Pasal 21
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 22
PERNYATAAN DAN JAMINAN
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas setiap tuntutan, kerusakan dan biaya
yang timbul sebagai akibat dari kesalahan dan / atau kelalaian PIHAK KEDUA
dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini yang menimbulkan kerugian kepada PIHAK
PERTAMA dan/atau pihak ketiga dengan tetap tunduk kepada ketentuan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan PERJANJIAN ini.
Pasal 23
LAIN-LAIN
2. Apabila terdapat suatu pasal dalam PERJANJIAN ini menjadi atau diketahui
tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan dalam hal apapun karena
bertentangan dengan peraturan dan/atau perundangan yang berlaku saat ini
dan kemudian maka hal tersebut tidak mempengaruhi keabsahan pasal-
pasal lain dalam PERJANJIAN ini.
________________ ______________
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 36 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
LAMPIRAN V
CONTOH PROSEDUR PENYERAHAN MINYAK BUMI
DARI KUD/BUMD
KEPADA
KKKS
DI _________________
DENGAN MENGGUNAKAN MOBIL TANGKI
I. PENDAHULUAN
Semua hasil pengukuran dan perhitungan MINYAK BUMI ini dicatat dalam formulir yang
telah ditentukan yang disaksikan oleh Perwakilan KUD/BUMD dan KKKS .
Prosedur Penyerahan MINYAK BUMI ini dibuat sebagai legalitas Pemerintah untuk
memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di lingkungan kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi.
2.2. Pita Ukur harus dikalibrasi oleh Direktorat Metrologi dan mendapatkan Izin
Penggunaan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas.
2.3. Tangki Ukur harus dikalibrasi oleh Direktorat Metrologi dan mendapatkan Izin
Penggunaan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas.
2.4. Pengukuran tinggi permukaan MINYAK BUMI dan air bebas dilakukan
berdasarkan Standard ASTM D-1085 atau Standard API 2545, pengambilan
contoh (sampling) dilakukan berdasarkan Standard ASTM D-270 atau
Standard API 2546.
2.7. Volume MINYAK BUMI yang diterima adalah selisih volume hasil pengukuran
sebelum dan sesudah penerimaan MINYAK BUMI di Tangki Ukur
No_________, setelah dikoreksi dengan BS&W dan suhu pada kondisi
standar (60∞ F). Dalam proses perhitungan dipakai 3 (tiga) angka dibelakang
koma, dan apabila angka ke 4 (empat) dibelakang koma sama atau lebih
besar dari 5 (lima), maka akan dibulatkan ke atas dan apabila lebih kecil dari
5 (lima) akan dibulatkan ke bawah.
2.8. Setiap mobil tangki yang telah selesai memuat MINYAK BUMI di
Lapangan__________ dan sebelum diberangkatkan menuju ____________
harus disegel oleh KUD/BUMD dan dilengkapi Surat Perintah Angkut (SPA)
dan memenuhi persyaratan keselamatan kerja.
Persiapan-persiapan :
3.2. Periksa dokumen, kondisi fisik mobil tangki dan segel (A dan B).
3.3. Siapkan Tangki Ukur No. ___________ yang akan digunakan untuk
penerimaan MINYAK BUMI (A).
3.4. Tutup kerangan masuk dan keluar dari Tangki Ukur dan pastikan kondisi
permukaan MINYAK BUMI stabil (A).
3.5. Sambungkan selang dari mobil tangki ke manifold penerimaan MINYAK BUMI (A).
3.6. Lepaskan segel pada kerangan masuk / keluar mobil tangki (B disaksikan A).
3.7. Beritahukan kepada petugas mobil tangki bahwa pemompaan siap dilakukan (A).
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 40 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
Prosedur opening
3.8. Ukur tinggi permukaan MINYAK BUMI dan air bebas, suhu serta ambil
contoh dari Tangki Ukur ________yang digunakan untuk penerimaan (A
disaksikan oleh B).
3.9. Lakukan analisis BS&W dan Density/API Gravity/Specific Gravity dan
tuangkan ke dalam formulir Delivery Ticket (A disaksikan oleh B).
3.10. Lakukan perhitungan volume MINYAK BUMI dan hasilnya dituangkan ke dalam
formulir Delivery Ticket pada baris “before” (A disaksikan oleh B).
3.11. Buka kerangan keluar mobil tangki dan kerangan masuk menuju Tangki Ukur
_______ (A dan B).
3.12. Jalankan pompa transfer dan pastikan MINYAK BUMI diterima di Tangki
Ukur ___________ (A).
3.13. Setelah MINYAK BUMI di mobil tangki habis, tutup kerangan masuk manifold
dan matikan pompa (A).
Prosedur Closing
3.14. Pastikan semua kerangan masuk manifold dan kerangan masuk di Tangki
Ukur _____________ dalam keadaan tertutup (A).
3.15. Ukur tinggi permukaan MINYAK BUMI dan air bebas, suhu serta ambil
contoh MINYAK BUMI dari Tangki Ukur _________ yang digunakan untuk
penerimaan (A disaksikan oleh B).
3.16. Lakukan analisis BS&W dan Density / API Gravity / Specific Gravity,
hasilnya dituangkan ke dalam formulir Laboratory Test Report (A disaksikan
dan disahkan oleh B).
3.17. Hasil pengukuran dan analisis contoh MINYAK BUMI dituangkan ke dalam
formulir Delivery Ticket (A disaksikan B) .
3.18. Hitung volume MINYAK BUMI di dalam Tangki Ukur ________________,
hasilnya dicatat ke dalam formulir Delivery Ticket pada baris “after” (A
disaksikan dan disahkan oleh B).
PEDOMAN TATA KERJA Halaman 41 dari 42
PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI
Revisi ke : Tgl. Revisi :
PADA SUMUR TUA
0
3.19. Hitung volume MINYAK BUMI yang diterima di Tangki Ukur ____________
berdasarkan selisih closing dan opening, hasilnya dituangkan di dalam
formulir Delivery Ticket (A disaksikan dan disahkan oleh B).
IV.PELAPORAN
V. PENUTUP
5.1. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur didalam Prosedur Penyerahan
MINYAK BUMI ini, akan ditetapkan kemudian dalam bentuk Adendum dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prosedur ini.
5.2. Prosedur Penyerahan MINYAK BUMI ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta,
Pada Tanggal :
KUD/BUMD KKKS
Menyetujui :