Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Gina Siti Fatonah 1005475
Tingkat Intelegensi
perkembangan bahasa
karier kemandirian
PERMASALAHAN ANAK SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
(Makalah Kelompok Sebelas)
A. Permasalahan Anak Dalam Pendidikan
Anak malas belajar merupakan salah satu permasalahan anak dalam pendidikan. Di b
awah ini ada 2 faktor yang menyebabkan anak tersebut malas untuk belajar,yaitu:
1. Faktor intrinsik : berasal dari anak sendiri, misalnya lemahnya motivasi
diri, kelelahan karena beraktifitas, dan membantu orang tua.
2. Faktor ekstrinsik : seperti sikap orang tua yang kurang perhatian, sikap
guru yang apatis, terpengaruh perilaku buruk teman, suasana rumah kurang kondus
if, dan sarana belajar yang kurang mendukung.
Adapun cara untuk meningkatkan minat belajar anak menurut pakar psikologis ada b
eberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Mencari informasi
2. Buat kesepakatan dengan anak
3. Menciptakan disiplin
4. Menegakkan disiplin
5. Ketegasan sikap
6. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
B. Beberapa Masalah Perkembangan Anak dan Implikasinya terhadap Pendidikan.
1. DISLEKSIA
a. Defenisi
Disleksia adalah gangguan perkembangan pada otak sejak lahir ditandai dengan ke
tidakmampuan belajar anak di usia sekolah dalam hal membaca dan menulis, atau ke
tidakmampuan belajar terutama mengenai bahasa yang mempengaruhi kemampuan mempel
ajari kata-kata, membaca dan menulis meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan r
ata-rata, memiliki kesempatan pendidikan yang cukup serta memiliki penglihatan d
an pendengaran yang normal.
b. Penyebab
Kelainan otak bawaan sejak lahir disebabkan perkembangan otak pada masa janin ya
ng mengalami hambatan/gangguan.
c. Ciri-ciri
Sulit mengingat huruf, angka, kesulitan dalam mengiramakan kata, mengenal posisi
bunyi dan memisahkan kata perkata.
2. PHOBIA SOSIAL
a. Defenisi
Phobia sosial adalah gangguan perkembangan sosial anak dimana anak berada dalam
kondisi irasional yaitu kecemasan yang berlebihan ketika berinteraksi dengan li
ngkungan sosial.
b. Ciri-ciri
1) Anak takut berintaraksi dengan lingkungan sosial
2) Anak enggan untuk berangkat kesekolah dan tempat-tempat keramaian.
3) Anak tidak mau berkenalan dengan teman sebaya atau orang lain, cenderung
menghindari kontak mata dengan orang lain, menarik diri, cemas ketika berhadapa
n dengan orang lain.
4) Anak selalu menempel pada orang tua, tidak mau ditinggal di sekolah.
5) Rendahnya kepercayaan diri anak, memiliki konsep negative takut tidak di
teriman di lingkungan.
c. Penyebab
1) Pola asuh yang salah sehingga perkembangan kemandirian sosialnya terhamb
at, misal orang tua dengan pengasuhan yang otoriter, atau overprotektif.
2) Trauma
3) Genetik/bawaan dari lahir
d. Perbedaan phobia sosial dengan anak pemalu/pencemas.
Pada anak dengan phobia sosial, dia menganggap segala perilakunya akan dinilai o
leh orang lain. Pikirannya hanya terfokus pada hal tersebut sehingga membuatnya
tidak mampu mengatasi rasa cemas. Sedangkan pada anak pemalu, ia hanya takut be
rinteraksi dengan lingkungan sosial sementara waktu, ketika sudah bisa beradapta
si, ia akan bergaul secara normal dengan teman-teman sebaya dan orang-orang dise
kitarnya.
3. HIPERAKTIVITAS
a. Defenisi
Hiperaktivitas adalah suatu gangguan perkembangan pada tingkat aktivitas
anak, dimana anak memiliki aktivitas yang berlebihan (tinggi), ata suatu pola p
erilaku anak yang menyebabkan sikap anak tidak mau diam, tidak bisa focus perhat
ian dan impulsive (semaunya sendiri). Anak hiperaktif cenderung selalu bergerak
dan tidak bisa tenang.
b. Perbedaan overaktif, hiperaktif dan sindrom hiperkenetik.
1) Overaktif adalah keadaan dimana anak tidak mau diam, disebabkan karena a
nak kelebihan energy. Hal ini menunjukkan anak berada dalam keadaan sehat, cerda
s dan penuh semangat.
2) Hiperaktif adalah keadaan dimana pola perilaku anak overaktif yang cende
rung menyimpang ( tidak pada tempatnya) dan semaunya sendiri, terkadang menimbul
kan kerusakan, mengganggu orang lain dan bisa membahayakan jiwa anak sendiri.
3) Sindrom hiperkenetik adalah semua bentuk aktivitas yang parah yang menye
rtai kelambatan dalam perkembangan psikologinya, misal dalam perkembangan bicar
a kikuk, kesulitan bicara.
c. Penyebab
1) Gangguan perkembangan otak pada masa janin di akibatkan keracunan kehami
lan
2) Keracunan timbal yang parah pada masa kanak-kanak, menyebabkan gangguan
proses perkembangan otak ditandai dengan kesulitan konsentrasi dan hiperaktif. S
umber produksi timbal yaitu batu battery,asap kendaraan, cat rumah yang sudah tu
a, bengkel produksi mobil bekas.
3) Infeksi Telinga, yang menyebakan lemahnya pendengaran sehingga perkemban
gan bahasa lamban dan perilaku menjadi hiperaktif.
4) Disfungsi neurologis, dengan gejala utama tidak bisa memusatkan perhatia
n.
C. Cara Mengatasi permasalahan anak
Adapun jalan keluar untuk mengatasi berbagai masalah anak dalam pendidik
an tergantung dari masalah apa yang dihadapi anak, yang jelas peran guru dan ora
ng tualah yang sangat dominan dalam pemecahan masalah anak dalam belajar.