You are on page 1of 31

PENGKAJIAN STRUKTUR NOVEL

SANG PEMIMPI
KARYA ANDREA HIRATA

Disusun untuk memenuhi tugas individu


Mata Kuliah Pengkajian Prosa semester genap
Dosen pembimbing Dra. Sri Wahyuningtyas,M.Hum.

Disusun Oleh
Nama : Tri Utami
NIM : 092110157
Kelas : IV D

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2011

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas limpahan rahmat dan karunia Alloh SWT yang telah

memberikan petunjuk sehingga pembuatan laporan ini dapat terselesaikan pada

waktunya .

Penyusunan laporan ini adalah sebagai tugas individu Mata Kuliah Pengkajian

Prosa yang di ampu oleh Dra. Sri Wahyuningtyas,M.Hum..Tidak lupa penyusun

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dra. Sri Wahyuningtyas.M.Hum selaku dosen pembimbing mata

kuliah Pengkajian Prosa

2. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dorongan dan

motivasi serta semangat dalam penyusunan laporan ini.

3. Orang Tua yaitu bapak dan ibu, yang telah memberikan semangat

serta doanya sehingga penyusunan laporan ini terselesaikan tepat

waktu

Didalam penyusunan laporan ini, penyusun mengharapkan masukan, saran

serta kritik yang membangun dari teman-teman maupun ibu dosen guna

menyempurnakan lagi laporan ini, karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan

didalam penyusunan.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Pengkajian

E. Manfaat Pengkajian

BAB II PEMBAHASAN.

A . Identitas Buku.

B. Pengkajian Struktur Pada Novel Sang Pemimpi

C. Struktur Novel Sang Pemimpi

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B. Saran

SINOPSIS

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu karya sastra memiliki keindahan tersendiri bagi para penikmatnya dan karya

sastra itu saling berhubungan dengan kehidupan manusia yang di ciptakan oleh

pencipta seni.Karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin pengarang berupa

peristiwa atau realitas sosial yang menarik. Pengalaman tersebut melahirkan gagasan

imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan.Walaupun karya sastra tersebut

berupa fiksi, tetapi pada kenyataannya sastra mampu memberikan manfaat, yakni

berupa nilai-nilai moral bagi pembacanya dan kehidupan masyarakat.

Novel sebagai karya sastra yang menggambarkan realitas kehidupan manusia

dari sudut pandang sastra yang tak terlepas dari kehidupan sosial sehari-hari.Novel

merupakan salah satu bentuk karya sastra yang di dalamnya memuat nilai-nilai

estetika dan nilai-nilai pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan.seni sastra juga dapat

mewakili kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan, seperti novel

karya Andrea Hirata yang berjudul Sang Pemimpi.

Novel ini menceritakan tentang persahabatan tiga orang pemuda yang terus

berjuang untuk hidup dan mewujudkan mimpi-mimpinya untuk dapat menginjakkan

kaki mereka di altar suci almamater Sorbone, Prancis.Kepahitan hidup, dan

kemiskinan, bukan suatu pantangan bagi mereka untuk bermimpi Segala cara mereka

lakukan meskipun mereka dari keluarga yang tidak mampu tapi dengan kekutan cinta

percaya pada kekuatan mimpi, dan pengorbanan yang akan membuat pembaca

percaya kepada TuhanYang Maha Esa,mereka taklukan hidup sehingga mereka dapat

meraihnya.

4
Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata merupakan sebuah karya sastra

yang tidak cukup dinikmati saja, melainkan perlu mendapatkan tanggapan ilmiah

karena di dalam novel tersebut terkandung nilai-nilai ajaran yang sangat berguna

bagi pembangunan watak manusia. untuk mengkajinya khususnya dapat mengetahui

unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam pengkajian novel ini dirumuskan sebagai berikut.

1.Bagaimana pengkajian struktur yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya

Andrea Hirata?

C. Tujuan Pengkajian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, tujuan pengkajian ini dijabarkan

sebagai berikut.

1.Mendeskripsikan pengkajian struktur pada novel Sang Pemimpi

D. Manfaat Pengkajian

Pengkajian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Pengkajian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian sastra Indonesia dan

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan sehingga dapat bermanfaat bagi

perkembangan sastra Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A . Identitas Buku

1 Judul Buku : Sang Pemimpi

2.Nama Pengarang : Andrea Hirata

3.Penerbit : Bentang

4.Cetakan : Kedua puluh satu, September 2008

5.Tebal : X + 295 hlm

B. Pengkajian Struktur Pada Novel Sang Pemimpi.

1.Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa latin novellas yang kemudian diturunkan menjadi

novies, yang berarti baru. Perkataan baru ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa novel

merupakan jenis cerita fiksi (fiction) yang muncul belakangan di bandingkan dengan

cerita pendek (short story) dan roman (Herman J. Waluyo, 2002: 36)

Kata “Novel” secara etimologi berasal dari bahasa novellus yang berarti

baru.Jadi, sebenarnya memang novel adalah bentuk karya sastra cerita fiksi yang

paling baru.Robert Lindel (dalam Herman J. Waluyo, 2006: 6) menyatakan bahwa

karya sastra yang berupa novel pertama kali lahir di Inggris dengan judul Pamella

yang terbit pada tahun1740.

Henry Guntur Tarigan (2003: 165) menyatakan bahwa novel mengandung

kata-kata berkisar antara 35.000 buah, jikalau dipukul-ratakan sehalaman kertas

6
kuarto jumlah barisnya ke bawah 35 buah dan jumlah kata dalam satu baris 10 buah,

maka jumlah kata dalam satu halaman adalah 35 x 10 = 3350 buah.

2.Struktural

a. Struktural

Analisis struktural merupakan salah satu kajian kesusastraan yang

menitikberatkan pada hubungan antarunsur pembangun karya sastra. Struktur yang

membentuk karya sastra tersebut, yaitu penokohan, alur, pusat pengisahan, latar,

tema, dan sebagainya.

Abrams menjelaskan bahwa struktur karya sastra dapat diartikan sebagai

susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi

komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 1994:36).

7
C. Struktur Novel Sang Pemimpi

1. Tema

Tema adalah pokok persoalan yang berisi gagasan, ide, atau pikiran utama

yang mendasari suatu karya sastra (Panuti Sudjiman, 1988: 50).Tema merupakan ide

pokok yang menjadi permasalahannya dan amanat yang menjadi pemecahannya.

Burhan Nurgiyantoro (1995: 82-83) menggolongkan tema dari tingkat

keutamaannya, yaitu: tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau

gagasan dasar umum karya itu dan tema minor bersifat mendukung atau

mencerminkan makna utama keseluruhan cerita.Maslah-masalah yang timbul dari

novel Sang Pemimpi adalah sebagai berikut.

a. Masalah Ekonomi

Ekonomi memang masalah yang mengakar dalam kehidupan masyarakat

Indonesia.Hal inilah yang menjadikan status sosial dalam masyarakat kita menjadi

semakin terlihat antara orang kaya dan orang yang tak mampu.Dimanapun selalu ada

perbedaan dan batasan yang menjadikan orang miskin semakin tertindas dan orang

kaya semakin melebarkan sayapnya.Namun dalam novel Sang Pemimpi semua

argument tentang batasan ekonomi tidak lagi ada.Arai dan Ikal mampu

membuktikanya.

Ketiga tokoh pada novel ini, hidup dari keluarga yang tidak mampu.Arai sejak

kecil ditinggal kedua orangtuanya.Pada akhirnya ayah Ikal mengangkat Arai menjadi

anak asuhnya.Dia dibesarkan dari keluarga yang serba kekurangan pula.Dengan

tenaga cinta dan keyakinan Arai terus bersemangat dalam menjalani kerikil

kehidupan.Berikut kutipan dari masalah ekonomi Sang Pemimpi.

“Namun sungguh malang nasibnya,waktu ia kelas satu SD ibunya wafat waktu


melahirkan adiknya….”Menginjak kelas tiga SD, ayahnya juga wafat.Arai
menjadi yatim piatu”. (Sang Pemimpi:24)

8
Tak lain dengan Arai,Ikal juga dari keluarga yang tidak mampu pula.Ayahnya

yang hanya bekerja sebagai penyekop timah di bumi Belitong dan ibu hanya seorang

ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya di rumah hanya cukup untuk kebutuhan

hidup yang serba pas-pasan.Ikal dan Arai membanting tulang untuk membantu orang

tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.Segala pekerjaan pernah mereka

lakukan mulai dari menjual daun,kuli ngambat.Dalam hidup mereka tidak ada kata

lelah dan psimis.Mereka terus mengobarkan semangat mimpi-mimpi mereka.Berikut

kutipan dari masalah ekonomi Sang Pemimpi.

“Anak-anak yang kuat tenaganya menjadi pendulang timah. Mereka seharian


berendam di dalam lumpur, mengaduk-aduk aluvial, meraba-raba urat timah di
bawah tanah,mempertaruhkan kelangsungan hidup pada kemampuan
menduga-duga.Mereka yang kuat nyalinya bekerja di bagan tengah laut.”
(Sang Pemimpi:68)

Jimbron anak bertubuh tambun dan berbicara gagap ini merupakan anak asuh

dari pendeta Geofany yang sejak kecil ditinggal mati orang tuanya.Ketertariakan

Jimbron dengan kuda mempunyai cerita tersendiri.optimisme jimbron membuat dia

bersemangat dalam menjalani hidup. Berikut kutipan dari masalah ekonomi Sang

Pemimpi.

“ Maka berkenalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu”


(Sang Pemimpi :72)

Kutipan diatas menandakan bahwa untuk meraih mimpi itu memerlukan

pengorbanan dan usaha sehingga apa yang kita inginkan akan menjadi kenyataan.

b Masalah Sosial

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara

nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.Hal ini muncul dalam novel Sang

pemimpi yang terjadi ketimpangan sosial dimana masih ada keluarga yang kurang

9
beruntung dalam cerita ini.Keluarga Ikal dalam keseharianya pas-pasan untuk hidup

masih ada yang lebih menyedihkan lagi.

Ketika itu datang perempuan bertubuh gemuk bernama Mak Cik, ke rumah

Ikal yang membawa kedua anaknya dengan mata sembab dan muka yang

lemas,mereka datang kerumah ikal untuk meminta beras kepada ibu ikal karena

mereka belum makan. Gadis kecil yang seusia Arai dan Ikal itu hanya membawa harta

yang paling berharga yaitu sebuah biola.Biola tersebut akan mereka serahkan kepada

ibu sebagai ganti beras.Namun ibu tidak mau menerimanya, ibu memberikan setengah

karung beras kepada Mak Cik .Berikut kutipan dari masalah sosial :

“Kakak …”Mak Cik memelas.


“Kalau masih ada beras , tolonglah pinjami kami….”
Air mata Mak Cik meleleh.Kesusahan seakan tercetak dikeningnya .Putrinya
yang terkecil tidur terpulas …” ( Sang Pemimpi :38 )

Kutipan diatas menandakan bahwa ketiadaan dalam ekonomi tidak

menghambat untuk saling menolong.Mereka lebih beruntung daripada Mak Cik yang

serba kekurangan.Rasa ibah dan penolong inilah yang menjadikan rasa bersyukur kita

kepada Tuhan YME. Ikal dan arai melihat kejadian itu hatinya tersentuh bahwa hidup

ini memang sulit, dengan memperjuangkan mimpi-mimpi yang akan membawa

perubahan.

c. Masalah Pendidikan

Novel Sang Pemimpi memuat kisah yang menyentuh dan berdedikasi tinggi

dalam pendidikan. Kemiskinan bukan halangan mencari ilmu,bagi Arai Ikal dan

Jimbron pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam hidup mereka.

Kekurangan dalam ekonomi bukan berarti pendidikan harus lebur dengan

ketidakmungkinan,tetapi mereka mencita-citakan sesuatu yang luar biasa dari

pendidikan.dengan kerja keras semangat dan motivasi tinggi tokoh novel Sang

10
Pemimpi berusaha membiayai sekolahnya sendiri dengan bekerja.Hal tersebut

memotivasi Ikal,Arai dan Jimbron untuk mencari ilmu setinggi-tinggi sampai ke luar

negeri sesuai ajaran gurunya, seperti pada kutipan berikut ini.

“Jelajahi kemegahan Eropa sampai Afrika yang eksotis. Temukan berliannya


budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat
tiadatara: Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montisquieu, Voltaire. Di
sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban….(Sang
Pemimpi: 73)

Keberhasilan kuliah Ikal untuk berpendidikan tinggi (S-2) di University de

Paris,Sorbonne, Prancis merupakan keberhasilan dalam menuntut ilmu dan

keberhasilan dirinya sebagai individu. Hal itu mampu membahagiakan orangtuanya

karena Ikal sudah memenuhi harapan orangtua. Selain itu, kuliah di negara Prancis

merupakan keberhasilan Ikal dalam mewujudkan mimpinya dalam berpetualang

mencari ilmu.Berikut kutipan dari novel Sang Pemimpi.

“Tak terasa aku telah menyelesaikan kuliahku. Sekarang aku merasa memiliki
tenaga baru untuk menemukan potongan-potongan mozaik nasibku. Pekerjaan
sortir dan hidupku secara keseluruhan mulai kurasakan sepi tantangannya.
Aku ingin menghadapi suatu kesulitan yang membuatku terus berkambang,
aku ingin menjadi bagian dari sesuatu yang penting dan besar. Aku berpikir
untuk meninggalkan pekerjaan sortir dan kembali mengekstrapolasikan kurva
semangatku yang terus menanjak.” (Sang Pemimpi: 250).

d. Masalah Kasih Sayang

Ketiga tokoh Sang Pemimpi memang dari keluarga yang tidak mampu.Namun

kekuatan cintalah yang menjadikan keberhasilan dalam hidup mereka.Orang tua ikal

dan arai yang selalu memotivasi dan mendukung mereka dalam hidup.Kasih sayang

yang tumbuh dengan tulus dan pengorbanan yang tak terkira dari orang tua.Orang tua

angkat yang tidak membedakan anak kandungnya sendiri menjadikan seorang Arai

anak yang kuat,tabah dalam menjalani hidup.

11
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tema dari novel

Sang Pemimpi adalah perjuanagan meraih mimpi meskipun keadaan ekonomi mereka

tidak memungkinkan untuk menggapai cita-citanya, tetapi semuanya dapat ditaklukan

oleh rasa optimis dan semangat tinggi belajar dan bekerja untuk menggapai semua

impian .

2. Tokoh dan Penokohan

Menurut Sudjiman tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau

berkelakuan di berbagai cerita dalam peristiwa.

1. Tokoh Utama

a.Protagonis

Merupakan tokoh yang baik dan biasanya menarik simpati pembaca. Yang

merupakan tokoh protagonis dalam novel Sang Pemimpi adalah

1.Ikal

Ikal adalah sahabat yang penuh dengan kasih sayang, baik hati, optimistis,

pantang menyerah, dan penyuka Rhoma Irama.Sifat belas kasih Ikal terlihat ketika

usia dia menginjak kelas tiga SD,pada waktu itu ikal dan ayah akan menjemput Arai

yang telah di tinggal ayahnya seorang diri yang akan dijadikan anak asuh dari ayah

Ikal.Berikut kutipannya.

“Aku mengamati Arai.Kelihatan jelas kesusahan telah menderanya sepanjang


hidup.Ia seusia denganku tetapi nampak lebih dewasa.Sinar matanya
jernih,polos sekali.Lalu tak dapat kutahan air mataku mengalir”(Sang
Pemimpi:24)

Cita-cita Ikal yang pantang menyerah sejak kecil dideskripsikan seperti pada kutipan

berikut:

“Oh, aku melambung tinggi, tinggi sekali. Setiap langkah ku terasa ringan
laksana loncatan-loncatan anggun antelop Tibet. Walau gemetar ketakutan tapi
aku melesat sambil tersenyum penuh arti. Bajuku yang tak berkancing
berkibar-kibar seperti jubah Zorro”. (Sang Pemimpi: 14)

12
2. Arai

Akal yang penuh dengan ide cemerlang yang diisi dengan tabiat-tabiat yang

membuat orang kaget dan terkejut akan kelakuanya.Dia memiliki sifat pemberani dan

segala Sesutu yang dia kerjakan berani menanggung resiko.Dia juga pandai

menyelesaikan suatu masalah dan pandai berkompeten dalam hal

pendidikannya.Terbukti dia mendapat rangking kedua ketika dia SMA.Otaknya

memang jenius dia berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan ke prancis.optimis, dan

penuh semangat akan mewujudkan mimpi-mimpi untuk membahagiakan orang lain

maupun semangat juang untuk menggapai cita-cita.Dapat dilihat dari kutipan dibawah

ini.

“Arai semakin jangkung, semakin kurus. Simpai Keramat yang yatim piatu ini
badannya kumal dan bau. Kuku-kukunya hitam, potongan rambutnya tak
keruan, digunting sendiri di depan cermin dengan gaya asal tidak gondrong. Di
lehernya melingkar daki, tapi masya Allah, hatinya putih bercahaya, hatinya
itu selalu hangat. Ia orang yang selalu merasa bahagia karena dapat
membahagiakan orang lain. Lalu apa yang tersisa untuknya? Tak ada. Seperti
ucapannya padaku: Tanpa mimpi dan semangat orang seperti kita akan mati.
Ya, tergeletak di atas selembar tikar purun, dengan seragam putih abu-abu
yang dipakai untuk sekolah dan bekerja, bangun pukul dua pagi untuk
memikul ikan, yang tersisa untuknya memang hanya semangat dan mimpi-
mimpi.” (Sang Pemimpi: 185).

3. Jimbron

Badannya yang gemuk dan suaranya yang gagap,itulah ciri-ciri dari seorang

jimbron sahabat Ikal dan Arai. Jimbron mempunyai sifat yang lembut,sopan dan dia

terobsesi dengan kuda.Jimbron merupakan anak yatim piatu, dia diasuh oleh pastur

Geovany.Ayahnya meninggal ketika perjalanan menuju rumah sakit.Ketika jimbron

menonton film tentang kuda dia terbayang bahwa jika dia bisa membawa ayahnya

dengan kuda pasti nyawa ayahnya dapat tertolong karena jimbron menganggap kuda

sebagai superhero yang mampu berlari dengan kencang,sejak itulah dia mengagung-

agungkan seekor kuda.Dapat di lihat dari kutipan dibawah ini.

13
“Di kampung kami tak ada seekor pun kuda tapi Jimbron mengenal kuda
seperti ia pernah melihatnya langsung. Jimbron adalah pemuda yang mudah
mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga layunya
sontak berdiri. Jimbron segera menjadi pecinta kuda yang fanatik. Ia tahu teknik
mengendarai kuda, asal muasal kuda, dan mengerti makna ringkikan kuda. Ia hafal
nama kuda Abraham Lincoln, nama kuda Napoleon, bahkan nama kuda Sayidina
Umar bin Khatab. Dengan melihat gambar wajah kuda, ia langsung tahu jenis
kelaminnya. Tak ada satu pun hal lain yang menarik di dunia ini bagi Jimbron selain
kuda.” (Sang Pemimpi: 62).

2. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis dari novel Sang Pemimpi adalah sebagai berikut:

a..Mustar M. Djai'din, B.A.

Pak Mustar adalah wakil kepala sekolah SMA Bukan Main dimana ketiga

tokoh utama bersekolah disana.Beliau terkenal dengan sifatnya yang

disiplin,tegas,pemarah,tempra mental dan kejam.Siapa saja yang melakukan

kesalahan tidak akan lolos dari kejaran beliau.Sifatnya yang seperti itu karena dia

pernah kecewa dengan pihak sekolah.Dulu anak laki-lakinya tidak diterima disekolah

Bukan Main karena nilainya yang kurang 0,25.Semenjak itulah beliau menjadi displin

dan tegas setiap siswanya melakukan kesalahan jangan harap diampuni oleh pak

Mustar.

“Namun, akibatnya fatal. Setelah kejadian itu, Pak Mustar berubah menjadi
seorang guru bertangan besi. Beliau menumpahkan kesalahannya kepada para
siswa yang diterima. ”Disiplin yang keras!! Itulah yang diperlukan anak-anak
muda Melayu zaman sekarang.” Demikian jargon pamungkas yang bertalutalu
digaungkannya. Ia juga selalu terinspirasi kata-kata mutiara Deng Xio Ping
yang menjadi pedoman tindakan represif tentara pada mahasiswa di lapangan
Tiannanmen, Masalah-masalah orang muda seperti akar rumput yang kusut.
Jika dibiarkan, pasti berlarut-larut. Harus cepat diselesaikan dengan gunting
yang tajam!! “ (Sang Pemimpi: 10).
b. Taikong Hamim

Taikong Hamim merupakan guru ngaji Ikal,Jimbron dan Arai di masjid

kampong gantung.Sifatnya yang keras mengidentikan beliau menjadi tokoh

antagonis.Setiap ada seseorang yang melakukan kesalahan dalam mengaji beliau

selalu memberikan hukuman fisik.

14
”Bagi kami Taikong Hamim tetap antagonis. Beliau selalu menerjemahkan
aturan Haji Satar secara kaku tanpa perasaan. Maka dengan segala cara, kami
berusaha membalas Taikong”. (Sang Pemimpi: 64).

3. Tokoh Tambahan

c. Ayah Ikal

Beliau merupakan ayah juara satu sedunia.Beliau memiliki sifat pendiam

tetapi sekali berkata perkataan yang keluar selalu penuh makna. Ayah memiliki jiwa

penolong,dialah yang menolong Arai dan mengadopsi Arai sebagai anak angkat.

“Dan ayahku adalah pria yang sangat pendiam. Jika berada di rumah dengan
ibuku, berpenonton satu orang. Namun, belasan tahun sudah jadi anaknya.
Aku belajar bahwa pria pendiam sesungguhnya memiliki rasa kasih sayang
yang jauh berlebih di banding pria sok ngatur yang merepet saja mulutnya”.
(Sang Pemimpi: 87).

d. Ibu Ikal

Beliau merupakan ibu juara satu sedunia,kasih sayang ibu kepada keluarganya

yang tulus membuat keluarganya sayang terhadap ibu.Beliau memiliki sifat penolong

meskipun beliau serba kekurangan,ibu dengan tulus menolong orang yaitu

mengangkat Arai menjadi anak kandungnya dan dia menolong seorang wanita tua

yang berada di dekat rumahnya.Gambaran tokoh Ibu Ikal antara lain seperti kutipan

bawah ini:

”Ibuku memberi isyarat dan Arai melesat ke gudang pregasan. Ia memasukkan


beberapa takar beras ke dalam karung, kembali ke pekarangan, memberikan
karung beras itu kepada ibuku kemudian melangsurkannya kepada Mak Cik”.
(Sang Pemimpi: 39).

e.Drs. Julian Ichsan Balia

Ia adalah Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar dan laki-laki muda, tampan,

lulusan IKIP Bandung yang masih memegang teguh idealisme.Pak Belia memiliki

sifat yang berwibawa,berakhlaqul karimah yang patut dicontoh para guru di

Indonesia.Gambaran tokoh Pak Belia antara lain seperti kutipan bawah ini:

15
““Pak Balia memang masih balia, tapi ia pengibar panji ahlakul karimah.
Integritasnya tak tercela. Ia seorang bumi putra, amtenar pintar lulusan IKIP
Bandung”. (Sang Pemimpi: 9).

f. Pendeta Geovanny

Adalah ayah angkat jimbron beliau memiliki sifat penolong meskipun seorang

pastur dia selalu mengantar jimbron pergi mengaji.Jiwa toleransinya yang tinggi yang

memberikan gambaran kepada kita untuk meniru sifat beliau.Berikut kutipannya:

“Sebetulnya, beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi
kami memanggilnya Pendeta Geovany. Rupanya setelah sebatang kara seperti
Arai, ia menjadi anak asuh sang pendeta. Namun, pendeta berdarah Italia itu
tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak
pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid. (Sang Pemimpi:
60-61).

g. Ibu Muslimah

Ibu Muslimah adalah wanita lembut pengajar pertama Laskar Pelangi dan

guru paling berharga bagi mereka. Seorang wanita yang gigih dalam memperjuangkan

siswa-siswa untuk maju mencari pengetahuan setinggi-tingginya.

“Tapi aku tak ’kan surut. Tokoh-tokoh hebat telah mempersiapkanku untuk
situasi ini. Bu Muslimah guru SD-ku yang telah mengajariku agar tak takut
pada kesulitan apa pun, ayahku dengan senyum lembutnya yang membakar
jiwaku, Pak Balia yang menunjukan padaku indahnya penjelajahan ilmu, dan
Arai yang mengingatkanku agar tak mendahului nasib”. (Sang Pemimpi: 256).

h. Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum

Adalah gadis pujaan hatinya Arai,dari SMA Arai tertarik kepada Nurmala

karena kecantikan dan kepandaian.Dia juga memiliki sifat yang acuh terbukti kepada

Arai,berkali-kali dia menolak Arai .Gambaran dari tokoh Zakiah adalah sebagai

berikut:

“Sejak kelas satu SMA sampai kini kami hamper tamat segala cara telah
ditempuh Arai,senuanya tak mempan. Kenyataan sekarang Arai yang bingung
menghadapi Nurmala yang different,tak acuh…”{Sang Pemimpi:188)

i. Laksmi

16
Laksmi adalah seorang gadis yang pendiam sekaligus gadis pujaan

Jimbron.Sejak kematian keluarganya di semenanjung ayah, lakmi tak pernah

tersenyum dan hanya diam. Seperti kutipan di bawah ini:

”Di berandanya, dahan-dahan bantan merunduk kayu menekuri nasib anak-


anak nelayan yang terpaksa bekerja. Salah satunya aku kenal: Laksmi. Seperti laut,
mereka diam”. (Sang Pemimpi: 2-3).

j. Bang Zaitun

Adalah penyanyi dangdut yang bermain dari panggung kepanggung.Dia

mudah jatuh cinta kepada gadis lain.Pemimpin musik orkestra yang memiliki 5 orang

istri ini senang akan dunia humor.

“Bang Zaitun orangnya humoris dan senang sekali berbicara, persis radio.
Dandannya nyentrik tipikal orang musik. Kepala ikat pinggangnya dari besi
berbentuk gitar. Motif bajunya tuts-tuts piano. Celananya cutbrai. Jari-jarinya
bertaburan cincin batu akik besar-besar. Beliau dengan sengaja mencabut
kedua gigi taringnya yang sehat dengan mengantinya dengan gigi emas putih.
Sungguh benar ucapan komedian Jerry Lewis: ada kesintingan pada setiap
seniman yang karatnya lebih tinggi dari kebanyakan orang.” (Sang Pemimpi:
191).

k. Nurmi

Adalah seorang gadis berbakat pemain biola,dia sangat menyayangi

biolanya.Biola satu-satunya harta yang dimilikinya.Gambaran dari tokoh Nurmi

sebagai berikut:

“Air mata Mak Cik meleleh. Kesusahan seakan tercetak di keningnya. Lahir
untuk susah, demikian stampelnya. Putrinya yang terkecil tertidur pulas dalam
dekapannya. Yang tertua, Nurmi yang kurus tinggi kurang gizi itu, baru kelas
dua SMP, sama denganku dan Arai, tampak tertekan batinnya. Ia memeluk
erat sebuah koper hitam lusuh berisi biola. Dia seorang pemain biola berbakat.
Ingin menjadi musisi, itulah impian terbesarnya. Bakat dan biola itu
diwarisinya dari kakeknya, ketua gambus kampung kami. (Sang Pemimpi: 38).

i Mak Cik Maryamah

Mak Cik Maryamah adalah ibu Nurmi. Ia adalah seorang wanita yang

ditinggalkan suaminya dengan dua orang anak perempuan, yaitu Nurmi dan adiknya

17
yang masih bayi karena tidak bisa memberikan anak laki-laki. Hidupnya sangat

miskin dan serba kekurangan.

“Saat itulah seorang wanita gemuk berjilbab yang matanya bengkak memasuki
pekarangan. Wanita malang setengah baya itu Mak Cik Maryamah, datang
bersama putrinya dan seperti ibunya, mata mereka bengkak, semuanya habis
menagis”.Aku dan Arai berlari menuju Mak Cik tapi ibuku lebih dulu
menghampiri mereka. ”Kakak..., Mak Cik Memelas”.”Kalau masih ada beras,
tolonglah pinjami kami....(Sang Pemimpi: 39).

3.Alur ( Plot )

Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan

menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian.

Alur yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi adalah alur regresif karena

tidak kronologis ceritanya tidak urut. Berikut ini pembahasan mengenai alur dari

novel Sang Pemimpi.

a. Tahap Situation ( Penyituasian )

Tahap ini berawal ketika menyituasikan kondisi dermaga yang ada di kampong

Belitung tempat para tokoh tinggal dan hidup mencari natkah disitu.Kutipannya

sebagai berikut:

“Di satu bagian langit matahari rendah memantulkan uap lengket yang terjebak
di tudungi cendawan gelap gulita menjerang pesisir sejak pagi.” (Sang
Pemimpi:1)

b. Tahap Generating Circumstances (Tahap pemunculan konflik)

Adalah hubungan antar tokoh yang seringkali tidak sejalan sehingga terjadilah

tikaian.Tahap ini berisi masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut

terjadinya konflik mulai di munculkan.

18
Persahabatan Arai dan Ikal yang mulai terjalin mendapat tantangan. Apabila ada

yang menghina Ikal, Arai akan berusaha memberi ketenangan pada Ikal dengan cara

menggenggam erat tangan Ikal dan memberi dukungan kepada Ikal untuk menghadapi

hal yang tidak menyenangkan tersebut.Arai memiliki pengalaman masa kecil yang

menyedihkan, hal ini membuat Arai mempunyai rasa belas kasihan kepada orang lain.

Seperti pada kutipan berikut

“Ibuku memberi isyarat dan Arai melesat ke gudang peregasan. Ia memasukkan


beberapa takar beras ke dalam karung, kembali kepekarangan, memberikan
karung beras itu kepada ibuku yang kemudian melungsurkannya kepada Mak
Cik.”
“Ambillah……..”
“Mak Cik menerimanya dengan canggung dan berat hati. Aku tak sampai hati
melihatnya. Ia berkata terbata-bata, “Tak ’kan mampu kami menggantikannya,
Kak….” (Sang Pemimpi: 39).

Seringkali Arai juga iri melihat seorang anak bersama orangtuanya.Arai ikut

terharu ketika melihatnyam, Arai sejak kecil ditinggal kedua orangtuanya dan dia

sangat menginginkan orangtua yang selalu disampingnya ketika dia

kesepian.Permasalahan yang terjadi dalam diri Arai adalah ketidakmampuan Arai

dalam mengendalikan emosinya untuk tidak cemburu pada teman yang masih

mempunyai orangtua .

c. Tahap Rising Action ( Tahap peningkatan konflik )

Adalah kejadian atau peristiwa yang mulai memuncak.Tahap ini berisi konflik

yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya.

Pada tahap ini pada novel Sang Pemimpi ketika seorang Ikal yang memiliki

hutang kepada Arai yang telah berjasa karena atas dukungannya dan memberikan

motivasi, Arai akan berusaha memberi ketenangan pada Ikal dengan cara

menggenggam erat tangan Ikal dan memberi dukungan kepada Ikal untuk menghadapi

hal yang tidak menyenangkan.

19
Ikal membantu Arai menggapai cintanya yang tumbuh sejak SMA,wanita yang

di idamkan ialah Nurmala,gadis cantik berkemampuan tinggi.Arai sering ditolak

kepada Nurmala dia diacuhkan dan beratus-ratus puisi dan bunga yang Arai berikan

tidak bisa meluluhkan hati Nurmala.Ikal membawa Arai ke seseorang yang ahli

mengenai percintaan.Bang Zaitun boleh dibilang guru cinta Arai.Bang zaitun

mengajarkan Arai memainkan gitar untuk lebih menarik perhatian Nurmala.Berikut

gambaran mengenai tahapan ini.

“Kau kenal Bang Zaitun kan, Rai?? Tanyaku.”


“Arai menjawab heran, “Pimpinan Orkes Melayu Pasar Ikan Belok Kiri
itu…..?”
“Ke sanalah kau harus berguru soal cinta…….”
“Arai tersenyum. Siapa tak kenal Bang Zaitun, pria flamboyan yang kondang
dalam dunia persilatan cinta. Di Belitong ada empat kampung besar, di setiap
kampung itu ia punya istri. Laki-laki positif mencerna setiap usulan,
pemikirannya dengan lapang dada. Arai menatapku cerah.”
“Kau yakin Bang Zaitun punya cukup wewenang ilmiah untuk memecahkan
masalahku ini, Kal?”
“Tak ada salahnya mencoba, Kawan, jauh lebih terhormat daripada ke dukun!!”
“Ah, Keriting, baru kutahu, kau cerdas sekali!!” (Sang Pemimpi: 189).

d. Tahap Climax ( Tahap klimak )

Klimak atau puncak adalah bagian cerita yang melukiskan peristiwa mencapai

titik puncak.Tahap ini berisi konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh cerita

mencapai titik puncak. Tahap ini mengisahkan ketika ketiga tokoh utama yaitu

Arai,Ikal, Jimbron lulus sebagai pelajar SMA,mereka bimbang bagaimana nasib

mereka selanjutnya.Arai dan Ikal mempunyai keinginan untuk pergi ke Jakarta. Arai

mendapat tantangan dari salah seorang guru SD ibu Muslimah.

“Jangan pernah pulang sebelum jadi sarjana…, pesan Ibu Muslimah, guru SD-
ku. Di samping beliau Pak Mustar mengangguk-angguk. Mereka tersenyum
ketika kami menyalami mereka erat-erat karena mereka tahu itu pertanda kami
menerima tantangan itu: tak ’kan pernah pulang ke Pulau Belitong sebelum jadi
sarjana. (Sang Pemimpi: 219).

20
Dan setelah mereka sampai dijakarta beberapa bulan,Ikal diterima bekerja

sebagai penyortir surat, namun sayang sekali Arai tidak diterima bekerja

disitu.Akhirnya dia pergi ke luar pulau untuk bekerja. Ikal tidak tahu kemana Arai

pergi dan dia merasa sangat kehilangan. Beberapa bulan waktu berseling Ikal

melanjutkan studinya di UI dan dia di sibukan dengan aktifitasnya.Berikut kutipan

dari novel Sang Pemimpi.

“Tahun berikutnya aku diterima di UI. Aku mengatur jadwal shift menyortir
surat sesuai dengan kesibukan kuliah. Aku merindukan Arai setiap hari dan
ingin ku kirim kabar padanya bahwa jika ia kembali ke Bogor ia dapat kuliah
karena aku telah berpenghasilan tetap. Walaupun sangat pas-pasan tapi jika ia
juga bekerja part time, aku yakin kami dapat sama-sama membiayai kuliah
kami.” (Sang Pemimpi: 246).

Perjuangan Ikal untuk mencapai cita-cita membutuhkan perjuangan keras. Ikal

harus mampu mengatasi masalah kesibukan bekerja, kuliah, dan rasa rindu kepada

Arai secara bersamaan. Hal tersebut membutuhkan pikiran, tenaga, dan hati Ikal untuk

dapat menyelesaikannya. Pikiran dipergunakan Ikal untuk mengatasi kesibukan

kuliah, tenaga untuk mengatasi masalah kerja, dan hati untuk memendam rasa rindu

kepada sahabatnya Arai.

e. Tahap Denouement ( Tahap Penyelesaian )

Adalah ketika konflik antar tokohtadi dianggap selesai oleh pengarang. Tahap

ini berisi penyelesaian dari konflik yang sedang terjadi. Masa-masa yang sulit bagi

Ikal yang sendiri di kota Jakarta. Dia begitu merindukan sahabatnya.

Ikal mendaftarkan diri agar mendapat beasiswa keluar negeri.Dia mendapat

panggilan tes,disana dia bertemu dengan sahabatnya yang lama tidak jumpa.Ternya

Ikal di undang dalam tes tersebut.Mereka bersepakat untuk pulang ke Balitung sambil

menunggu panggilan penerimaan.Pada tahap penyelesaian diceritakan akhirnya Ikal

21
dan Arai diterima di universitas yang selama ini menjadi harapan, cita-cita dan

mimpi-mimpinya sejak masih SD. Seperti yang dikutipkan sebagai berikut:

“Aku mengambil surat kelulusan Arai dan membaca kalimat demi kalimat
dalam surat keputusan yang dipegangnya dan jiwaku seakan terbang. Hari ini
seluruh ilmu umat manusia menjadi setitik air di atas samudra pengetahuan
Allah. Hari ini Nabi Musa membelah Laut Merah dengan tongkatnya, dan
miliaran bintang-gemintang yang berputar dengan eksentrik yang bersilangan,
membentuk lingkaran episiklus yang mengelilingi miliaran siklus yang lebih
besar, berlapis-lapis tak terhingga di luar jangkauan akal manusia. Semuanya
tertata rapi dalam protokol jagad raya yang diatur tangan Allah. Sedikit saja satu
dari miliaran episiklus itu keluar dari orbitnya, maka dalam hitungan detik
sementara alam akan meledak menjadi remah-remah. Hanya itu kalimat yang
dapat menggambarkan bagaimana sempurnanya Tuhan telah mengatur
potongan-potongan mozaik hidupku dan Arai, demikian indahnya Tuhan
bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami, telah menyimak harapan-
harapan sepi dalam hati kami, karena di kertas itu tertulis nama universitas yang
menerimanya, sama dengan universitas yang menerimaku, disana jelas tertulis:
Université de Paris, Sorbonne, Prancis.” (Sang Pemimpi: 272).

4. Latar ( Setting )

Menurut Sudjiman,latar adalah segala petunjuk yang berkaitan dengan waktu,

ruang, suasana terjadinya peristiwa suatu karya sastra. Latar dari novel Sang Pemimpi

adalah.

a. Latar Tempat

Latar tempat pada novel ini bercerita dengan menggunakan latar Tanjung Pandan,

Provinsi Bangka Belitung Timur, Pulau Belitong, Sumatera Selatan kelahiran

Arai,Ikal,Jimbron yang bertempat dipesisir laut sebagian besar penduduk sekitar

bekerja di laut.Baliting merupakan tempat menimba ilmu dan segala petualangan yang

tidak bisa terganti oleh apapun ditanah ini.Sahabat yang selalu memotivasi dan

mendukung apa yang kita lakukan.Latar tempat dapat dibagi menjadi sebagai beriku:

1. SMA Bukan Main

22
SMA tempat Arai,Ikal, Jimbron mencari ilmu,ini adalah SMA satu-satunya di

kampong Balitung.Salah satu perintis sekolah ini adalah pak Mustar yang tak lain

adalah guru tergalak di sekolah ini.Berikut kutipannya:

“Akhirnya kampong kami memiliki sebuah SMA, sebuah SMA Negeri! Bukan
Main! Dulu kami harus bersekolah SMA Tanjong Pandan,120 km jauhnya.”(Sang
Pemimpi:6)

2. Pelabuhan Magai Pulau Balitong

Gara-gara suatu kesalahan Arai, Ikal, Jimbron di kejar-kejar pak Mustar yang

geram akan tingkah ketiga siswa tersebut.Mereka berlari menuju pelapuhan agar tidak

dapat di tangkap dan lari dari kejaran pak Mustar.Gambaran dari latar pelabuhan

adalah:

“Aku gugup.Jantungku berayun-ayun seumpama punchbag, yang dihantam


beruntun seorang petinju .Berjingkat-jingkat dibalik tumpukan peti es, kedua
kakiku tak teguh, gemetar. Bau ikan busuk yag merebak dari peti-peti amis,di
ruangan asing ini, sirna dikalahkan rasa takut.” (Sang Pemimpi: 2)

3. Jakarta

Setelah menamatkan diri dari SMA,Arai dan Ikal pergi merantau ke Jakarta untuk

mendapatkan pekerjaan dan melanjutkan kuliashnya. Berikut kutipannya:

”Selamat datang di Jakarta, Boi, kata kelasi yang berbaju seperti Donald bebek
sambil menibar sebongkah besi tambatan kapal di bibir dermaga. Kami tak peduli
pada ucapannya karena tegang akan menginjak Jakarta”. (Sang Pemimpi: 226).

b. Latar Waktu
Menyaran pada kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya

fiksi. sebagaimana digambarkan berikut ini:

1. Sejak pagi
“ Di satu bagian langit,matahari,rendah memantulkan uap lengket yang
terjebak di tudungi cendawan gelap gulita, menjerang pesisir sejak pagi”
( Sang Pemimpi :1)
2. 15 Agustus 1988

23
”Aku mengintip keluar, 15 Agustus 1988 hari ini, musim hujan baru mulai”.
(Sang Pemimpi: 4).

3. Pengarang menggambarkan kejadian pada waktu sore, seperti digambarkan


pada kutipan dibawah ini:
”Pukul empat sore nanti hujan akan tumpah....” (Sang Pemimpi: 4).

4. Minggu pagi
”Setiap minggu pagi Jimbron menghambur ke pabrik cincau. Dengan senang
hati, ia menjadi relawan pembantu Laksmi.” (Sang Pemimpi: 79).

5. Awal 1990-an
”Tapi kesenangan ini pun tak berlangsung lama, sebab sejak awal 1990-an PN
Timah lumpuh”. (Sang Pemimpi: 245).

c. Latar Sosial
Latar ini menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan

sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi, misalnya

kebiasaan hidup, adapt istiadat,tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara, berfikir dan

bersikap. Latar sosial dalam novel Sang Pemimpi sangat berhubungan dengan

masyarakat dan kehidupan yang melingkupi tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya.

Kehidupan yang digambarkan di dalam novel Sang Pemimpi adalah :

Aku dan Arai menuju Mak Cik tapi ibuku lebih dulu menghampiri mereka.
”Kakak...,” Mak Cik memelas.
”Kalau masih ada beras, tolonglah pinjami kami....”
Air mata Mak Cik meleleh. Kesusahan seakan tercetak di keningnya. Lahir untuk
susah, demikian stempelnya. Putrinya yang terkecil tertidur pulas dalam
dekapannya. Yang tertua, Nurmi yang kurus tinggi kurang gizi itu, baru kelas dua
SMP, sama denganku dan Arai, tampak tertekan batinnya. Ia memeluk erat sebuah
koper hitam lusuh berisi biola. Dia seorang pemain biola berbakat. Ingin menjadi
musisi, itulah impian terbesarnya. Bakat dan biola itu diwarisinya dari kakeknya,
ketua gambus kampung kami. (Sang Pemimpi: 38).

Pada kutipan diatas menjelaskan bahwa sang pemimpi tidak hanya memiliki jiwa

persahabatan yang tinggi tetapi dalam masyarakat mereka memiliki jiwa

penolong.Terlihat jelas mereka dari keluarga yang tidak mampu tapi melihat orang

lain yang kesusahan hati naluri mereka runtuh dan iba.

24
Kehidupan sosial, pada novel Sang Pemimpi juga digambarkan tentang kehidupan

malam di perkotaan,ketika Arai dan Ikal pertama kali memasuki kota Jakarta. Hal ini

ditunjukkan pada kutipan berikut.

Kami berdua tertegun dan terkesima di depan toko itu. Tak mampu berkata-kata.
Tak pernah seumur hidup kami melihat toko seindah itu. Cat bangunanya sangat
mempesona dan di dalamnya terang benderang. Banyak seakali lampunya.
Bermacam-macam lampu. Ada lampu hias di dinding, ada lampu meja, dan butir-
butir lampu kecil yang merambat-rambat ke sana kemari, naik turun berputar-
putar sampai keluar, berkelap-kelip, seperti di rumah warga Tionghoa kampung
kami yang sedang mengadakan pesta perkawinan. (Sang Pemimpi: 230).
Perbedaan

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemiskinan, kepahitan hidup dan berbagai hambatan yang membelit cita-cita

seseorang bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Mimpi adalah energi bagi

kehidupan masa kini untuk melangkah menuju masa impian yang diinginkan.Tanpa

mimpi hidup tidak akan menjadi sempurna.Jangan takut untuk bermimpi dengan

mimpi-mimpi kita bisa menjadi orang yang bisa mengenal bagaimana kehidupan itu

lebih berarti.Sebagaimana yang di ungkapkan pada novel ini,yaitu tentang sebuah

persahabatan yang tidak bisa di ukur dengan apapun.Persahabatan yang tulus akan

selalu ada dimimpi-mimpi Sang Pemimpi.

B. Saran

Saran berikut ini semoga dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi pihak-

pihak terkait untuk memajukan pendidikan, khususnya pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

.Novel ini dapat digunakan dalam pembelajaran menganalisis novel. Novel Sang

Pemimpi dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra

karena isinya tidak terlalu serius, tetapi mengandung banyak nilai pendidikan yang

dapat diambil hikmahnya. Jika dikaitkan dengan silabus mata pelajaran Bahasa

Indonesia di SMA, novel Sang Pemimpi cocok diberikan untuk siswa kelas XI SMA.

26
SINOPSIS

Arai,Ikal, Jimbron adalah sahabat yang berasal dari kampong melayu tanah

Belitong.Mereka berasal dari keluarga yang sederhana hidup mereka hanya untuk

bekerja.Sejak mereka kesil mereka belakar mencari uang untuk kebutuhan.Orang tua

Arai yang sejak kecil ditinggal orangtuanya hidup bersama orang tua Ikal yang tak

lain adalah saudaranya. Jimbron di rawat oleh seorang pastor, orangtua Jimbron

meninggal ketika perjalanan menuju rumah sakit.Sejak itulah dia terobsesi pada

seekor kuda.

Pada suatu sore yang cerah ketika Ikal dan Arai sedang bermain telepon dari

kaleng yang dikaitkan dengan tali, datanglah Mak Cik Maryamah datang bersama

dengan anaknya. Mereka ingin meminjam beras dari ibu Ikal. Ibu Ikal dengan senang

hati memberikan sebagian berasnya untuk Mak Cik Maryamah. Dengan berat hati

pula Mak Cik menyuruh Anaknya, Nurmi untuk memberikan biolanya sebagai ganti

dari beras yang telah diberikan. Tapi ibu Ikal menolaknya karena Nurmi sangat

menyayangi biolanya itu. Setelah Mak Cik Maryamah dan anaknya pulang, Arai tiba-

tiba menuju peregasan dan memecahkan celengan ayamnya, tanpa dikomando Ikal

pun ikut memecahkan celengannya walaupun ia tidak tahu akan dipakai apa uang itu.

Arai memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua uang itu ke dalam karung

gandum. Ikal mengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik

Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal, Arai menuju pasar. Ia membeli terigu, gula

dan lain-lain. Ikal yang tidak tahu untuk apa itu segera mencegah Arai untuk membeli

semua itu. Terjadilah sebuah perkelahian seru antara Ikal dan Arai, perkelahian itu

menimbulkan kegaduhaan dan juga menyebabkan tiga karung yang berisi kapuk

pecah dankapuknya bertaburan ke mana-mana. Di tengah kegaduhan itu Ikal sadar

27
saudaranya itu tidak akan berbuat sesuatu yang buruk. Setelah itu mereka berdua

bersepeda menuju rumah Mak Cik Maryamah. Semua bahan-bahan yang telah dibeli

itu diberikan kepada Mak Cik untuk digunakan membuat kue dan menjualnya.

Karena di kampung Arai tak ada SMA, setelah tamat SMP Ikal, Arai, dan

Jimbron merantau ke Magai untuk sekolah di SMA Bukan Main. Pada saat itu pula

PN Timah mengalami kebangruktan, banya kanak putus sekolah dan bekerja untul

membantu ekonomi keluarga mereka. Mereka yang masih bersemangat sekolah

umumnya bekerja di warung mi rebus. Atau menjadi buruh pabrik kepiting. Berdiri

sepanjang malam menyiangi kepiting untuk dipaketkan ke Jakarta. Atau, seperti Ikal,

Arai, dan Jimbron, menjadi kuli ngambat. Sebelum menjadi kuli ngambat mereka

pernah memiliki pekerjaan lain yang juga memungkinkan untuk tetap sekolah, yaitu

sebagai penyelam di padang golf. Penjaga padang golf akan membayar untuk setiap

bola golf yang dapat diambil pada kedalaman hampir tujuh meter di dasar danau. Bola

golf di dasar danau dengan mudah dapat ditemukan karena indah berkilauan,

persoalannya, danau itu adalah tempat buaya-buaya sebesar tong berumah tangga.

Mereka juga pernah bekerja sebagai part time office boy dikompleks kantor, hanya

saja gaji mereka bisa telat berbulan. Karena pekerjaan merekas sebagai kuli ngambat

itulah mereka bisa menyewa sebuah los sempit di dermaga dan pulang ke rumah

orangtua setiap dua minggu. Setiap pagi mereka selalu seperti semut kebakaran.

Menjelang pukul tujuh, dengan membersihkan diri seadanya mereka tergopoh-gopoh

ke sekolah. Sampai di sekolah, semua kelelahan kami serta mertalenyap, sirna tak ada

bekasnya, menguap diisap oleh daya tarik laki-laki tampan ini, kepala sekolah SMA

Bukan Main, guru kesusastraan: Bapak Drs. Julian Ichsan Balia.

Ada satu lagi anak yang hidupnya hanya sebatang kara, dia adalah Laksmi.

Jimbron sangat tergila pada Laksmi, walaupun Laksmi tidak memperdulikan dia.

28
Laksmi seperti trauma karena orang-orang terdekatnya meninggalkan dia satu persatu.

Bahkan ia tidak pernah tersenyum lagi. Senyumnya itu sangat dirindukan semua

orang yang mengenalnya. Setiap Minggu pagi Jimbron menghambur ke pabrik cincau.

Dengan senang hati, ia membantu Laksmi di Pabrik Cincau. Bertahun-tahun sudah

Laksmi hidup tanpa senyum seakan-akan di dunia ini tidak ada yang menyayanginya.

Ketika Arai dan Ikal menyarankan Jimbron untuk ditangani oleh orang yang ahli, ia

hanya berkata "Aku hanya ingin membuatnya tersenyum...," Di televisi balai desa

mereka menyimak ulasan Ibu Toeti Adhitama tentang sepak terjang seorang patriot

muda Mujahiddin yang baru saja menumbangkan komandan resimen utara Tentara

Merah Rusia. Pemuda Mujahid itu Oruzgan Mourad Karzani. Keluarga Oruzgan

Mourad Karzani turun-temurun memimpin gerilyawan Baloch sehaj Afganistan

melawan pendudukan Inggris dan sampai saat terbuhuhnya komandan Rusia itu,

sudah hampir sepuluh tahun mereka menggempur invasi Rusia. Terbunuhnya

komandan resimen utara Tentara Merah menjadi tonggak penting direbutnya kembali

zona utara dari penaklukan Tentara Merah, sekaligus pemicu hengkangnya Rusia dari

Afghanistan tahun berikutnya. Oruzgan disambut bak pahlawan. Dalam waktu

singkat, ia menjadi imam bacoch

Setelah mereka menamatkan diri dari SMA Arai dan Ikal merantu ke

Jakarta.Setekah beberapa bulan disana Ikal mendapatkan pekerjaa,namun Arai kurang

beruntung.Akhirnya dia pergi ke Kalimantan.Ikal juga melanjutkan ke UI disana

diabertemu dengan Nurmala cinta monyetnya Arai.

Setelah sekian lama berkerja sebagai tukang sortir, Ikal kembali rindu dengan

teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun-tahun berlalu, sampai akhirnya Ikal bisa

kuliah di UI. Pada saat kuliah di UI itulah Ikal bertemu dengan Nurmala. Setelah

perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga oleh Ikal, Nurmala

29
tiba-tiba menanyakan kabar Arai. Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu, tapi

pada akhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa

ada pengumuman beasiswa strata dua, tanpa pikir panjang Ikal pun mencoba

mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu. Hari wawancara pun tiba begitu

gugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan mahasiswa yang cukup pintar-pintar.

Tidak disangka pula riset yang dilakukan Ikal mendapat pujian yang sangat bagus dari

seorang Profesor. Selepas Ikal keluar dari ruangan pewawancara, kemudian Ikal

mendengar suara yang cukup dia kenal. Tanpa diduga pula bahwa itu memang suara

Arai, sungguh tak disangka setelah sekian lama tak bertemu akhirnya Ikal bertemu

dengan Arai yang juga sedang mengajukan beasiswa untuk kuliah di Eropa.

Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang kembali

ke kampong halamanya. Mereka bertemu Jimbron yang sudah menikah dengan

Laksmi dan mempuyai anak. Malamnya Ikal berjalan-jalan untuk menikmati suasana

yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti-nanti tiba, surat pengumuman

beasiswa akhirnya tiba. Perlahan-lahan Ikal mulai membuka surat itu dan

didapatkannya ia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris, Sorbonne,

Prancis begitu juga dengan Arai.Mereka menunggu pengumuman pergi ke

Balitong.Setelah beberapa bulan hasil dari test tersebut bahwa mereka berhasil lolos.

30
DAFTAR PUSTAKA

Hirata, Andrea. 2008. Sang Pemimpi. Jakarta.: Bentang Pustaka.

Jeremy Hawthorne. 1985. Studying The Novel. London, Edward Arnold.

http://www.google.com.id.// Diakses 15 Maret 2011. Pukul. 14.22 WIB.

Suminto A. Sayuti. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Wahyuningtyas S. Heru.2009 .Pengkajian Prosa Fiksi. Purworejo:Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

31

You might also like