You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN ANTHROPOMETRI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Laboratorium Kesehatan Kerja


Dosen Pengampu : Drs. Sugiharto, M.Kes

Oleh:
Kelompok 4
1. Santi Fusia Destriani 6450408101
2. Nunik Agustin Rahayu 6450408102
3. Tri Khuswataningrum 6450408103
4. Sri Winarsih 6450408104
5. Windy Komalasari 6450408105
6. Yulianto Wijaya 6450408110
7. Feni Apriliana 6450408115
8. Rizka Auliya 6450408117
Rombel 02

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN ANTHROPOMETRI

Tanggal Praktikum : 12 Mei 2011


Waktu Praktikum : 11.00 – 13.30 WIB
Tempat : Laboratorium IKM-UNNES
Responden :
1. Responden 1
Nama : Windy Komalasari
Usia : 21 Tahun
2. Responden 2
Nama : Sri Winarsih
Usia : 21 Tahun
3. Responden 3
Nama : Santi Fusia Destriani
Usia : 21 Tahun

I. PENDAHULUAN
Istilah Antropometri berasal dari "anthro" yang berarti manusia dan
"metri" yang berarti ukuran. secara umum antopometri adalah ukuran dari tubuh.
Menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), antropometri adalah salah satu
kumpulan dari numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh
manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapannya dari data tersebut untuk
penanganan masalah desain.
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-
pertimbangan ergonomis dalam interaksi manusia dengan alat kerja. Ukuran alat-
alat kerja erat kaitannya dengan tubuh penggunanya. Jika ukuran alat kerja
tersebut tidak sesuai dengan ukuran tubuh, maka tenaga kerja akan merasa tidak
nyaman, lambat bekerja dan akhirnya timbul kelelahan kerja. Untuk itu sebelum
merancang suatu alat kerja perlu dilakukan pengukuran antropometri tenaga kerja.
II. TUJUAN
1) Mahasiswa mampu mengenal peralatan untuk mengukur antropometri
2) Mahasiswa mampu melakukan pengukuran antropometri
3) Mahasiswa dapat mengetahui ukuran tubuh manusia berkaitan dengan alat
kerja

III. ALAT DAN BAHAN


1) Antropometer
2) Meteran Gulung
3) Bangku standar (kursi kuliah) bermeja
4) Formulir

IV. CARA KERJA


1) Memasang antopometer
2) Mencatat identitas individu yang diukur (responden)
3) Melakukan pengukuran dengan batasan-batasan sebagai berikut:

Jenis-jenis Ukuran
Batasan
Antropometri
POSISI BERDIRI
Tinggi Badan Diukur dari bagian kepala yang paling atas
sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak
dan kepala menempel di tembok.
Tinggi Mata Diukur dari sudut mata sampai ke permukaan
lantai dengan posisi mata melihat ke bawah
dan sikap tegak.
Tinggi Bahu Diukur dari bahu yang paling tinggi sampai
batas alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.
Tinggi Siku Diukur dari lengan yang berada dalam posisi
vertikal sampai alas kaki dalam keadaan
berdiri tegak.
Tinggi Pinggul Diukur dari tulang pinggul yang paling atas
sampai alas kaki dalam keadaan berdiri tegak.
Lebar Bahu Diukur dari bagian luar lengan atas kiri
sampai bagian luar lengan atas kanan dan
diambil yang paling lebar.
Lebar Pinggul Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan
dan diambil yang paling lebar dalam keadaan
berdiri.
Lebar Siku Diukur dari siku sebelah kanan sampai siku
sebelah kiri dalam posisi tangan di tekuk di
dada.
Panjang Lengan Jarak vertikal diukur dari bahu dan tangan
bagian tengah dalam posisi siap.
Panjang Lengan Atas Diukur dari ketiak sampai siku.
Panjang Lengan Bawah Diukur dari siku sampai ujung jari tengah
sebagai jari yang paling panjang
jangkauan Atas Diukur dari titik tengah pegangan teratas
sampai alas kaki dalam keadaan berdiri.
Panjang Depa Diukur dari ujung jari tengah kiri sampai
ujung jari yang paling panjang.

POSISI DUDUK
Tinggi Duduk Diukur dari bagian kepala yang paling atas
sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk
tegak.
Tinggi Mata Duduk Diukur dari alas duduk sampai sudut mata.
Tinggi Bahu Duduk Diukur dari alas duduk sampai bahu.
Tinggi Siku Duduk Diukur dari siku sampai alas duduk dalam
posisi sikap duduk tegak.
Tinggi Pinggul Duduk Diukur dari tulang pinggul yang paling atas
sampai alas duduk.
Tinggi Lutut Duduk Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam
posisi sikap tegak.
Panjang Pantat Lekuk Lutut Jarak horizotal diukur dari bagian belakang
pantat sampai lekuk lutut.
Panjang Tungkai Atas Diukur dari lutut sampai garis vertikal yang
melalui punggung dan pinggang pada posisi
tegak.
Panjang Tungkai Bawah Diukur dari lipat lutut belakang sampai alas
kaki dalam sikap duduk dengan betis pada
kedudukan vertikal.

V. HASIL PENGUKURAN
Hasil Pengukuran Anthropometri Responden
Data Responden Rata-rata
Anthropometri 1 2 3
POSISI BERDIRI
(cm)
Tinggi Badan 150 156 157
Tinggi Mata 138 140 144
Tinggi Bahu 124 130 132
Tinggi Siku 93 94 97
Tinggi Pinggul 86 83 94
Lebar Siku 73 84 82
Lebar Pinggul 30 30 33
Lebar Bahu 36 36 38
Panjang Lengan 63 72 70
Panjang Lengan Atas 20 20 22
Panjang Lengan
37 42 43
Bawah
Jangkauan Atas 192 193 190
Panjang Depa 143 158 160
POSISI DUDUK (cm)
Tinggi Duduk 78 81 84
Tinggi Mata Duduk 67 68 72
Tinggi Bahu Duduk 55 56 58
Tinggi Siku Duduk 26 23 28
Tinggi Pinggul Duduk 18 20 23
Tinggi Lutut Duduk 43 48 48
Panjang Lekuk Lutut 43 42 47
Panjang Tungkai Atas 42 46 55
Panjang Tungkai
41 43 43
Bawah

Pengukuran terhadap alat kerja dalam hal ini meja kerja dan kursi kerja,
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Tinggi meja kerja 67 cm
b. Tebal daun meja 2 cm
c. Lebar meja kerja 56 cm
d. Permukaan meja : menyilaukan
e. Tinggi tempat duduk 43 cm
f. Panjang alas duduk 43 cm
g. Lebar tempat duduk 35 cm
h. Sandaran pinggang bawah 9 cm
i. Sandaran pinggang atas 19 cm
j. Sandaran tangan :
- jarak tepi dalam 27 cm
- tinggi sandaran tangan 24 cm
- panjang sandaran tangan 59 cm

VI. ANALISA HASIL

You might also like