Professional Documents
Culture Documents
4. Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang mengakibatkan dekadensi moral terutama dikalan
gan pejabat yang sedang memperebutkan kekuasaan (jabatan).
5. Pemberontakan Tentara Jenissari
Pemberontakan Jenissari terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 163
2 M, 1727 M dan 1826 M. Pada masa belakangan pihak Jenissari tidak lagi menerapk
an prinsip seleksi dan prestasi, keberadaannya didominasi oleh keturunan dan gol
ongan tertentu yang mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan.
6. Merosotnya Ekonomi
Akibat peperangan yang terjadi secara terus menerus maka biaya pun semakin membe
ngkak, sementara belanja negara pun sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan
Turki pun merosot.
7. Terjadinya Stagnasi dalam Lapangan Ilmu dan Teknologi
Ilmu dan Teknologi selalu berjalan beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhka
n dalam kehidupan. Keraajan usmani kurang berhasil dalam pengembagan Ilmu dan Te
knologi ini karena hanya mengutamakan pengembangan militernya. Kemajuan militer
yang tidak diimbangi dengan kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan Usm
ani tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.
F. Catatan Simpul
1. Nama kerajaan Usmani diambil dari nama Sultan pertama bernama Usman. Beliau d
engan gigihnya meneruskan cita-cita ayahnya sehingga dapat menguasai suatu wilay
ah yang cukup luas dan dapat dijadikan sebuah kerajaan yang kuat. Bangsa Turki U
smani berasal dari suku Qoyigh, salah satu kabilah Turki yang amat terkenal. Pad
a abad ke-13 mereka mendapat serangan dari bangsa Mongol. Akhirnya mereka mencar
i perlindungan dari saudaranya, yaitu Turki Seljuk. Dibawah pemerintahan Ortoghu
l, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin yang sedang melawan Bizantium.
Karena bantuan mereka, Sultan Alaudin dapat mengalahkan Bizantium. Kemudian Sult
an Alaudin memberi imbalan tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium.
Setelah Sultan Alaudin wafat (1300 M), orang-orang Turki segera memproklamirkan
kerajaan Turki Usmani dengan Usman I sebagai sultannya.
2. Perluasan wilayah kerajaan Turki terjadi dengan cepat, sehingga membawa kejay
aan,
disamping itu raja-raja yang berkuasa sangat mempunyai potensi yang kuat dan bai
k. Banyak daerah-daerah yang dapat dikuasai (di Asia Kecil) sehingga memperkuat
berdirinya kerajaan Turki Usmani. Salah satu sumbangan terbesar kerajaan Turki U
smani dalam penyebaran Islam adalah penaklukkan kota benteng Constantinopel (Biz
antium) ibukota Romawi Timur (1453 M), penaklukkan kota itu terjadi pada masa Su
ltan Muhammad II (1451-1481 M) yang terkenal dengan gelar Al-Fatih. Dalam perkem
bangan selanjutnya kerajaan Turki Usmani mengalami kemajuan yang sangat pesat. K
emajuan-kemajuan tersebut meliputi bidang kemiliteran, pemerintahan, kebudayaan
dan agama. Selanjutnya Turki Usmani mengalami puncak keemasan adalah pada masa p
emerintahan Sulaiman I (1520-1566 M) yang terkenal dengan
sebutan Sulaiman Agung.
3. Dari perkembangan yang sangat baik itu maka Turki Usmani mengalami kemajuanke
majuan yang mendukung sekali dalam pemerintahannya diantaranya :
a. Dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan. Turki mempunyai militer yang sanga
t kuat dan siap bertempur kapan dan dimana saja. Di bidang urusan pemerintahan d
ibuat undang-undang yang berguna untuk mengatur urusan pemerintahan di Turki Usm
ani.
b. Dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya. Turki kaya akan kebudayaan, karya t
elah terjadi akulturasi budaya antara Arab, Persia dan Bizantium. Akan tetapi da
lam bidang ilmu pengetahuan Turki Usmani tidak begitu menonjol karena terlalu be
rfokus pada bidang kemiliteran.
c. Dalam Bidang Keagamaan. Peranan agama di Turki Usmani sangatlah besar terutam
a dalam tradisi masyarakat. Mufti/Ulama' menjadi pejabat tinggi dalam urusan aga
ma dan berwenang memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang dihadapi ma
syarakat.
4. Tanda kemunduran kerajan Turki Usmani terjadi setelah masa pemerintahan Sulai
man (1520-1566 M) berakhir, yaitu terjadi pertikaian diantara anak Sulaiman untu
k memperebutkan kekuasaan. Turki Usmani mengalami kekacauan, satu persatu daerah
kekuasaannya melepaskan diri, karena tidak ada pengganti pemimpin yang kuat dan
cakap.