You are on page 1of 21

0 LUKISAN TERMAHAL DI DUNIA

-
1. Lukisan berjudul “Portrait of Adele Bloch-Baeur” dilukis oleh
Gustav Klimt ($135,000,000 = sekitar Rp.1,5 triliun).
-

Dilukis tahun 1907 oleh pelukis dari Austria bernama Gustav Klimt.
Lukisan ini sempat dirampas oleh kaum Nazi Jerman ketika Nazi
menduduki Austria. Pada tahun 2006, seorang pengusaha kosmetik
bernama Ronard S. Lauder, membeli lukisan ini seharga 135 juta dollar
AS ! Lukisan tersebut kemudian dipamerkan di galeri miliknya, Neue
Galerie, di New York.
-
-
2. Lukisan berjudul “Garcon a la Pipe” dilukis oleh Pablo Picasso ($
104,100,000 = sekitar Rp. 1,15 triliun).
-
Lukisan cat minyak ini berukuran 100 x 81,3 cm adalah karya Pablo
Picasso (kebangsaan Spanyol), menggambarkan seorang anak laki-laki
kota Paris sedang memegang pipa di tangan kanannya. Dilukis pada
masa “Rose Period” (1904–1906), masa dimana lukisan-lukisan Picasso
bercorak riang dan didominasi warna oranye dan pink (merah muda).
Lukisan ini tidak bergaya “cubist” seperti lukisan-lukisan cubist
Picasso lainnya. Laku terjual seharga 104,1 juta dollar AS di tempat
pelelangan Sotheby’s, New York, 4 Mei 2004.
-
-
3. Lukisan berjudul “Dora with Cat” dilukis oleh Pablo Picasso.
($95,200.000 = sekitar Rp. 1,05 triliun).
-

Dilukis oleh Pablo Picasso pada tahun 1941. Lukisan potret diri ini
menimbulkan kotroversi, karena ada yang menganggap bahwa lukisan
ini menggambarkan diri kekasihnya, Dora Maar, seorang artis
fotografer yang menjadi kekasih Picasso selama 10 tahun (1930 –
1940). Lukisan ini laku terjual seharga 95,2 juta dollar AS pada
pelelangan di Sotheby’s, tanggal 3 Mei 2006.
-
-
4. Lukisan berjudul “Portrait of Dr. Gachet” dilukis oleh Vincent van
Gogh ($ 82,500,000 = sekitar Rp. 908 milyar).
-
Lukisan yang dilukis oleh pelukis impressionis Belanda ini, tiba-tiba
saja menjadi terkenal di dunia ketika seorang pengusaha Jepang
bernama Ryoei Saito membelinya seharga 82,5 juta dollar AS ditempat
pelelangan Christie’s, New York. Begitu gandrungnya Saito pada
lukisan ini, sehingga ia ingin dikremasi bersama lukisannya ini jika
kelak ia mati. Saito meninggal tahun 1996 …. namun lukisannya tetap
aman, tak ikut dikremasi.
-
Vinvent van Gogh melukis potret diri Dr. Gachet’s 2 versi, versi
satunya berada di museum Paris dan sangat berbeda warnanya dengan
lukisan yang dimiliki Saito.
-
-
5. Lukisan berjudul “Bal Au Moulin de la Gallet” dilukis oleh Pierre-
Auguste Renoir ($ 78,000,000 = sekitar Rp. 858 milyar).
-

Dilukis oleh pelukis Perancis, Pierre-Auguste Reoir tahun 1876. Pada


tanggal 17 Mei 1990, lukisan ini terjual seharga 78 juta dollar AS di
tempat pelelangan Sotheby’s , dibeli oleh Ryoei Saito yang membeli
lukisan Vincent van Gogh tersebut di atas.
-
-
6. Lukisan berjudul “Massacre of the Innocents” dilukis oleh Peter Paul
Rubens ($ 76,700,000 = sekitar Rp. 844 milyar).
-
Dilukis oleh Peter Paul Rubens, pada tahun 1611. Lukisan ini terjual
seharga 76,7 juta dollar AS di tempat pelelangan Sotheby’s pada tahun
2002 dengan pembeli bernama Kenneth Thomson, seorang pengusaha
terkaya di Kanada (keturunan bangsawan Inggris) dan kolektor
lukisan.
-
-
7. Lukisan berjudul “Portrait de I’artiste sans barbe” (Potret iri tanpa
janggut) dilukis oleh Vincent van Gogh ($ 71,500,000 = sekitar Rp. 787
milyar).
-
Lukisan ini adalah salah satu dari sekian banyak lukisan potret diri
pelukis Belanda, Vincent van Gogh. Ia melukisnya pada September
1889 di Saint-Remy-Provence, Perancis. Lukisan cat minyak ini
berukuran 40 cm x 31 cm. Lukisan potret diri ini tanpa janggut, tidak
seperti lukisan-lukisan potret diri lainnya yang selalu ada janggutnya.
Lukisan potret diri ini menjadi salah satu lukisan termahal di dunia
ketika terjual pada tahun 1998 di New York dengan harga 71,5 juta
dollar AS.
-
-
8. Lukisan berjudul “Rideau, Cruchon et Compotier” dilukis oleh Paul
Cezanne ($ 60,500,000 = sekitar Rp. 666 milyar ).
-

Lukisan ini dilukis oleh Paul Cezanne dalam kurun waktu 1893-1894.
Terjual di tempat pelelangan Sotheby’s, New York, dengan harga 60.5
juta dollar AS pada 10 Mei 1999. Pembelinya adalah keluarga
Whitneys. Whitney yang lahir dari keluarga kaya, adalah pemodal
proyek, penerbit, produser film Hollywood, dan seorang dermawan.
-
-
9. Lukisan berjudul “Femme aux Bras Croises” dilukis oleh Pablo
Picasso ($ 55,000,000 = sekitar Rp. 605 milyar).
-
Lukisan ini dilukis pada tahun 1901 oleh Pablo Picasso, dimasa “Blue
Periode”(1901-1904), masa dimana Picasso mengalami “kegelapan” dan
kesedihan dalam hidupnya. Keindahan dan warna biru pada lukisan-
lukisannya saat itu adalah dominan. Lukisan ini menggambarkan
seorang wanita sedang berpangku tangan dengan tatapan mata kosong.
Lukisan ini terjual seharga 55 juta dollar AS pada pelelangan di
Christie’s Rockefeller, New York.
-
-
10. Lukisan berjudul “Irises” dilukis oleh Vincent van Gogh ($
53,900,000 = sekitar Rp. 593 milyar).
-

Vincent van Gogh melukis lukisan ini di Saint Paul-deMausole, Saint-


Remy-de-Povence, Perancis, tahun 1889, 1 tahun sebelum
kematiannya. Pada tahun 1987, lukisan ini merupakan lukisan
termahal pada saat itu, ketika terjual seharga 53,9 juta dollar AS
kepada Alan Bond. Akhirnya kemudian dijual lagi ke museum Getty di
Brentwood, Los Angeles, California, Amerika Serikat.
-
Paul Cézanne
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Cézanne self portrait

Cézanne pada tahun 1861.

Paul Cézanne (Aix-en-Provence, 19 Januari 1839–Aix-en-Provence, 22 Oktober 1906)


adalah pelukis Perancis yang hidup pada masa Post Impresionis. Karyanya merupakan
peralihan dari konsep seni abad 19 menuju kebebasan mutlak seni di abad 20. Karyanya
merupakan pemberontakan terhadap pakem impresionisme yang saat itu sedang populer
dan menjadi inspirasi seniman pembaharu seperti gaya kubisme Picasso, meskipun
gayanya sendiri belum bisa disebut kubisme. Karyanya juga menginspirasi seniman
fauvisme

Karya-karya Paul Cézanne memperlihatkan keahlian desain, warna, dan komposisi.


Goresannya yang repetitif, sensitif, menggairahkan, dan mengeksplorasi mengesankan
karakterisasi yang kuat. Beberapa sentuhan kuasnya sudah cukup menggambarkan
keseluruhan objek yang kompleks dan abstraksi-abstraksi yang didapatkannya dari alam.
Lukisan Cézanne juga memperlihatkan studi subjektif yang teliti, pencarian, dan
eksplorasi mendalam terhadap persepsi visual manusia.

[sunting] Biografi
Paul Cézanne lahir di Aix-en-Provence, salah satu bagian dari daerah selatan Perancis
pada tanggal 19 Januari 1839. Provence adalah wilayah dengan struktur geografis yang
kompleks dan beragam, dengan banyak dataran tinggi dan gunung yang membentang
hingga bagian timur dari lembah Rhone. Iklimnya panas dan kering saat musim panas,
dan dingin saat musim dingin. Ketinggiannya bervariasi dari dataran rendah hingga
puncak gunung yang cukup mengesankan, dengan diliputi hutan pinus dan tumbuhan di
sekitar batu gunung. Suasana seperti ini sering muncul dalam karya-karya Cézanne.

Sejak kecil hubungan dengan ayahnya yang dikenal kasar tidak begitu baik. Hal ini bisa
dilihat dari karya-karya awal Cézanne yang memperlihatkan ekspresi kemarahan dan
frustrasi.

Masa 1859 hingga 1861 dihabiskan Cézanne untuk mendalami bidang hukum di Aix, dan
mulai mengembangkan jiwa seninya lewat pelajaran seni. Ia kemudian memutuskan
membangkang kepada keinginan ayahnya dengan berkonsentrasi penuh kepada seni dan
meninggalkan Aix menuju Paris bersama sahabat karibnya Émile Zola pada tahun 1861.
Namun ternyata ayahnya memberikan dukungan penuh, sehingga ia bisa meneruskan
hidup dengan nyaman.

Di Paris, Cézanne bertemu Pissarro dan beberapa seniman Impressionists lain. Pengaruh
Pissarro cukup besar dalam perkembangan karya Cézanne dan mereka kadang terlihat
melukis bersama.

Karya awal Cézanne banyak menampilkan pemandangan, dengan banyak objek besar dan
berat yang dilukis secara imajinatif. Kemudian karyanya berkembang menjadi lebih
ringan dengan pengamatan langsung sebagai hasil dari pengaruh gaya impresionisme.
Gaya Cézanne mirip dengan pendekatan arsitektural dalam rancang bentuk. Bidang
pandang dipecah menjadi beberapa bagian kecil menjadi sudut pandang yang datar
dengan beberapa sentuhan warna.
Vase of Flowers (1876), cat minyak di atas kanvas.

Salah satu kata-katanya yang terkenal "Aku ingin mereka ulang sudut pandang
impresionisme menjadi lebih solid dan bertahan lama seperti karya-karya seni yang
selama ini dipajang di museum". Hal ini seolah menggambarkan keteguhan untuk
mengembangkan observasinya sendiri untuk menampilkan objek-objek di alam dengan
metoda yang lebih akurat, termasuk dengan cara memecah permukaan objek menjadi
goresan repetitif dan kecil. Cézanne memiliki kecenderungan untuk selalu memandang
objek dalam bentuk dan sentuhan-sentuhan warna yang lebih sederhana untuk
menampilkan informasi sebanyak mungkin.

Pendekatan geometris Cézanne ini memberikan pengaruh besar terhadap gaya kubisme
Pablo Picasso, Georges Braque, dan Juan Gris. Jika karya-karya Kubisme disandingkan
dengan karya-karya akhir Cézannete, akan terlihat hubungan langsung antara pengamatan
Cézanne dengan pencapaian dalam Kubisme. Salah satu bagian penting dari kesamaan ini
adalah kedalaman dan konsentrasi yang diterapkan Cézanne untuk memperlihatkan
pengamatannya terhadap alam. Masing-masing kita memiliki penglihatan binokular.
Sebagai akibatnya setiap individu akan memiliki dua sudut pandang sekaligus yang
diolah menjadi konsep kedalaman ruang oleh bagian visual cortex otak. Konsep inilah
yang digunakan Cézanne sekaligus menjadi pengaruh bagi gaya kubisme. Hanya saja
kubisme mengembangkan konsep ini lebih lanjut dengan tidak hanya berusaha
menggunakan dua sudut pandang, tetapi banyak sudut pandang sekaligus dalam satu
karya.

Karya-karya Cézanne pertama kali dipamerkan di Salon des Refusés pada tahun 1863,
tempat karya-karya yang ditolak oleh kurator Paris Salon. Paris Salon terus menerus
menolak karyanya dari periode 1864 hingga 1869.

Cézanne jarang sekali memamerkan karyanya dan terus bekerja dalam keterasingan di
Provençe, jauh dari Paris. Ia berkonsentrasi dalam tiga bidang: still life, lukisan
pemandian, dan Montagne Sainte-Victoire, yang berulangkali menjadi objek lukisannya.
Meskipun sentuhan religius jarang sekali muncul dalam karyanya, ia tetap penganut
Katolik yang taat. Ia berkata “Saat aku memberikan penilaian terhadap seni, Aku akan
meletakkan karyaku di samping karya Tuhan seperti pohon atau bunga. Jika
bertentangan, itu bukanlah seni.”

Bagi kalangan seni modern di abad 20, Cézanne adalah bapak konsep kesenian modern.
Pablo Picasso memanggilnya "Bapak bagi kita semua".

Menjelang akhir hidupnya Cézanne bermusuhan dengan Zola akibat karya Zola yang
dianggap melecehkan Cézanne di novel L'Œuvre (The Masterpiece, 1886) dan tidak
pernah berbaikan kembali.

Pada 1906, Cézanne jatuh pingsan saat membuat lukisan di luar ruangan dalam keadaan
badai. Seminggu kemudian, pada 22 Oktober, ia meninggal akibat pneumonia.

Pada 10 Mei 1999, lukisan Cézanne, Rideau, cruchon et compotier terjual seharga
AS$60,5 juta, Lukisan keempat termahal untuk masa itu.

2010/01/masterpieces-lukisan-paul-cezanne.html

"Girl at the Piano (Overture to Tannh?user). Portrait of the Artist's Sister


and Mother" by Paul Cezanne
Ukuran: 70cm X 90cm
Media: Oil on Canvas
Harga: Rp.3.800.000
"Still Life with Kettle" by Paul Cezanne
Ukuran: 45cm X 45cm
Media: Oil on Canvas
Harga: Rp.1.500.000
"Portrait of Louis Auguste Cezanne, The Artist's Father" by Paul Cezanne
Ukuran: 60cm X 120cm
Media: Oil on Canvas
Harga: Rp.3.800.000

You might also like