You are on page 1of 5

Sistem Mata Pencaharian

 Sistem mata pencaharian hidup terdiri dari beberapa bentuk :

1.Berburu dan meramu (hunting and gathering) adalah tahap dimana manusia
bergantung pada alam dan lin Masyarakat secara bersama-sama menangkap binatang
buruan dengan alat yang sederhana, baik senjata tajam, jerat ataupun racun tradisional.
Meramu adalah mengumpulkan makanan dari tumbuh-tumbuhan terutama unbi-
umbian.mereka mengumpulkan makanan dengan alat-alat batu, bamboo, dan kayu yang
dikerjakan secara sederhana.

2. Menangkap ikan Mata pencaharian manusia yang berada di sekitar sungai atau di
pantai. Pada perkembangan awal alat yang digunakan tidak lebih dari tombak.
Memancing dan menjala ikan adalah perkembangan tahap berikutnya. Pekerjaan
menangkap ikan di laut dinamakan nelayan, sedangkan pemelihara ikan di darat atau
tambak disebut petani ikan.
3. Bercocok tanam di ladang Tahap perkembangan pertanian dengan menebang hutan,
membakar kemudian lahan itu ditanami. Biasanya tingkat kesuburan lahan itu semakin
berkurang, oleh karena itu setelah berlangsung dua atau tiga tahun, ladangnya berpindah
ke tempat yang lebih subur (no madden).
4. Bercocok tanam menetap yaitu bercocok tanam di atas lahan yang sama untuk
bertahun-tahun. Bercocok tanam jenis ini dapat berupa sawah atau kebun. Dengan
perkembangan teknologi pertanian sawah dapat ditanami sampai tiga kali setahun.
5. Peternakan yaitu mata pencaharian memelihara hewan yang dijinakkan untuk
mendapatkan dagingnya, susunya, kulitnya dan bulunya atau telurnya khusus pada
peternakan unggas. Pada tahap awal peternakan itu-pun berpindah-pindah (pastoral
nomaden), hewan yang dapat dijadikan ternak diantaranya adalah : kambing, ayam,
domba, sapi, kerbau, dll.
6. Perdagangan, yaitu suatu bentuk mata pencaharian yang berhubungan dengan
berbagai pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dicukupi oleh pertanian di suatu
wilayah tertentu. Misalnya daerah penghasil beras, ternyata tidak mampu menghasilkan
sayuran yang cukup. Sayuran harus didatangkan dari luar, sebaliknya daerah penghasil
sayuran, tidak cukup menghasilkan beras. Oleh karena itu pada awalnya perdagangan
itu bersifat barter, atau barang ditukar dengan barang. Sesudah dikenal mata uang,
maka uang memegang peranan penting dalam perdagangan.
7. Bidang jasa. bidang ini diawali dengan pekerjaan tolong menolong dalam kehidupan
bersama. namun perkembangan peradaban menyebabkan timbulnya berbagai keahlian
manusia, misalnya tukang pijat, kuli bangunan, presenter televisi, konsultan, dan
sebagainya. Keahlian itulah yang dijadikan mata pencaharian.
Perkembangan Sosial, Ekonomi, dan Budaya Manusia Purba di
Indonesia
1. MASA BERBURU DAN MERAMU (food gathering)/MENGUMPULKAN
MAKANAN
a) Kehidupan Sosial
Pada masyarakat food gathering, mereka sangat menggantungkan diri pada
alam. Dimana daerah yang mereka tempati harus dapat memberikan
persediaan yang cukup untuk kelangsungan hidup. Oleh karena itu mereka
selalu berpindah-pindah.
• Mencari makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-tumbuhan liar di tepi
sungai atau danau.
• Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil.
• Dalam kelompok-kelompok tersebut terdapat pembagian tugas kerja. Laki-laki
melakukan perburuan. Para wanita mengumpulkan bahan makanan dan
merawat anak.
• Hubungan antar anggota sangat erat.
• Populasi pertumbuhan penduduk sangat kecil.

b) Kehidupan Ekonomi
Pada masa ini belum ada tanda-tanda adanya kehidupan ekonomi. Pada masa
ini untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka bekerjasama dalam kelompok
(10-15 orang) untuk berburu dan mengumpulkan makanan. Sehingga
kebutuhan hidup mereka dapat dipenuhi dengan cara mengambil apa yang ada
di alam. Ketika persediaan makanan di suatu daerah sudah habis maka mereka
akan berpindah dan mencari daerah lain yang menyediakan kebutuhan hidup
mereka.

c) Kehidupan Budaya
Dengan peralatan yang masih sangat sederhana, mula-mula bisa membuat rakit,
lama kelamaan mereka membuat perahu.
• Mereka belum mampu membuat gerabah, oleh karena itu, mereka belum
mengenal cara memasak makanan, salah satunya yaitu dengan cara
membakar.
• Mereka sudah mengenal perhiasan yang sanagat primitif yaitu dengan
cara merangkai kulit-kulit kerang sebagai kalung.
• Pada masa itu mereka memilih untuk tinggal di goa-goa. Dari tempat
tersebut ditemukan peninggalan berupa alat-alat kehidupan yang
digunakan pada masa itu, seperti:
Kapak perimbas, Kapak Penetak, Kapak genggam, Pahat genggam, Alat
serpih, Alat-alat dari tulang, dll.

d) Kepercayaan
• Pada saat itu masyarakat sudah mengenal kepercayaan pada tingkat
awal. Mereka yakin bahwa ada hubungan antara orang yang sudah
meninggal dan yang masih hidup.
• Mereka telah mengenal kepercayaan sistem penguburan sebagai bukti
penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal.

e) Teknologi
Teknologi masa food gathering masih sangat rendah. Hampir semua alat-alat
yang digunakan masih sangat sederhana sekedar untuk membantu pekerjaan
mereka.

2. MASA BERCOCOK TANAM (food Producing) dan berternak


a) Kehidupan Sosial
• Kehidupan bercocok tanamnya dikenal dengan berhuma.
• Telah tinggal menetap di suatu tempat.
• Jumlah anggota kelompoknya semakin besar
• Populasi penduduk meningkat. Usia rata-rata manusia masa ini 35
tahun.
• Muncul kegiatan kehidupan perkampungan.
• Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk
mengatur para anggotanya.
• Mereka hidup bergotong royong.
b) Kehidupan Ekonomi
• Mereka telah mengenal sistem barter
• Hubungan antar anggota masyarakat semakin erat baik itu di lingkungan
daerah tersebut maupun di luar daerah
• Sistem perdagangan semakin berkembang
• Sudah adanya pasar.
c) Kehidupan Budaya
• Kebudayaan semakin berkembang pesat
• Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin
banyak dan beragam
• Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam:
Beliung Persegi, Kapak Lonjong, Mata panah, Gerabah, Perhiasan,
Bangunan Megalitikum seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu,
punden berundak, waruga, arca.

d) Kepercayaan
• Pada masa ini kepercayaan masyarakat semakin bertambah, bahkan
masyarakat juga mempunyai konsep tentang apa yang terjadi dengan
seseorang yang telah meninggal
• Di Indonesia, kepercayaan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang
terlihat melalui peninggalan berupa tugu-tugu batu.
• Kepercayaan masyarakat pada masa ini diwujudkan dalam berbagai
upacara tradisi
• Terdapat kepala suku yang memiliki kekuasaan dan tanggungjawab
penuh terhadap kelompok sukunya.
• Wujud kepercayaan pada masa ini tampak dengan telah dihasilkan
bangunan megalit, seperti menhir, dolmen, keranda, kubur batu, dll.

e) Teknologi
Pada masa bercocok tanam, kebudayaan orang-orang purba mengalami
perkembangan yang luar biasa. Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-
besaran dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering
menjadi food producing. Sehingga terjadi perubahan yang sangat mendalam
dan meluas dalam seluruh penghidupan umat manusia.

3. MASA PERTANIAN
a) Kehidupan Sosial
Bertani adalah mata pencahariannya.
• Mereka sudah berladang/ bersawah
• Untuk mengisi waktu menunggu musim panen tiba mereka membuat
anyaman dari bambu/ rotan
• Mendiami tempat-tempat kecil dengan tujuan untuk menghindari serangan
binatang buas
• Mulai mendirikan rumah sebagai tempat berteduh Muncul ikatan
sosial antara masyarakat dan keluarga
• Muncul struktur kepemimpinan di kampung
• Mereka telah memiliki aturan
• Mereka memiliki kebiasaan untuk menyelenggarakan upacara secara tertur
yang melibatkan orang lain.

b) Kehidupan Ekonomi
• Memiliki tingkat kemakmuran yang tinggi, diketahui dari perkembangan
teknik pertanian
• Muncul kegiatan ekonomi dengan sistem barter

c) Kehidupan Budaya
• Mereka sudah menetap, dan tinggal di rumah-rumah, membentuk
perkampungan dan hidup sebagai petani.
• Mereka telah mengenal musim sehingga dapat dipastikan mereka telah
menguasai ilmu perbintangan (ilmu falak).
• Mereka telah menggunakan alat-alat kehidupan yang halus seperti kapak
persegi, dan kapak lonjong, selain itu juga menggunakan kapak perunggu,
nekara, gerabah serta benda-benda megalitik.

4. MASA PERUNDAGIAN
a) Kehidupan Sosial
• Jumlah penduduk semakin bertambah.
• kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya : ada
pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-
masing individu.
• Pembagian kerja semakin komplek dimana perempuan tidak hanya bekerja di
rumah tetapi juga berdagang di pasar.

b) Kehidupan Ekonomi
Dari segi ekonomi, pada masa ini telah terjadi perdagangan dengan cara tukar
menukar/ barter dimana perdagangan tersebut dilakukan dengan
menggunakan perahu bercadik. Perdagangan tersebut berlangsung di
kawasan Asia Tenggara bahkan sampai ke India. Hal ini terbukti dengan
masuknya pengaruh India ke Indonesia.

c) Kehidupan Budaya
• Masyarakat zaman ini telah menunjukkan tingkat budaya yang tinggi
terlihat dari berbagai bentuk benda seni dan upacara yang ditemukan
menunjukkan keterampilan masyarakat perundagian yang tinggi
• Zaman ini ditandai dengan pesatnya kemampuan membuat alat-alat
akibat perkembangan teknologi. Mereka menemukan teknologi peleburan
biji logam. Oleh karena itu, semakin banyak manusia yang menggunakan
logam untuk memenuhi perkakas hidupnya.
• Pada zaman Perundagian peralatan gerabah masih ditemukan dengan
teknologi yang semakin maju. Hal ini menunjukkan bahwa peranan alat-
alat dari gerabah tersebut tidak dapat digantikan dengan mudah oleh alat-
alat dari dari logam.

You might also like