You are on page 1of 12

PERENCANAAN

PENELITIAN TINDAKAN
KELAS

Oleh :

Merta Dwi Sari (0911035705)


Febriarina Kemala Sari (0911035706)
Mserta Dwi Yani (0911035737)

PROGRAM ALIH KRIDIT SI PGSD


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi setiap orang


yang hidup secara teratur. Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam
melaksanakan setiap kegiatan. Meskipun membuat rencana, seperti membuat rencana
pembelajaran (RP) merupakan kegiatan rutin, namun ada kalanya rencana harus dibuat
secara khusus, lebih-lebih jika ada keperluan (kebutuhan) khusus untuk melakukan satu
kegiatan. Misalnya, ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan cara melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau sekolah ingin menyelenggarakan satu kegiatan
karyawisata pada akhir tahun ajaran.
Dalam makalah ini akan menjelaskan berbagai langkah yang perlu dilakukan
dalam penelitian tindakan kelas, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan penelitian
tindakan kelas.

1.2 Topik Pembahasan


1. Mengidentifikasi Masalah
2. Menganalisis dan Merumuskan Masalah
3. Memahami Hipotesis Tindakan
4. Menilai Kelayakan Hipotesis

i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengidentifikasi Masalah


Identifikasi Masalah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan masalah nyata yang terjadi. Dari kegiatan identifikasi yang
dilakukan Guru akan menghasilkan daftar masalah yang terjadi di kelas. Masalah
yang ditemukan dari proses identifikasi sering kali bersifat samar-samar atau
kabur. Masalah yang masih kabur perlu diperjelas agar dapat dikaji faktor
penyebabnya dan dimungkinakan untuk menemukan cara mengatasinya. Suatu
rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang
harus diperbaiki di kelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi
proses dan hasil belajar siswa. Menurut Hopkins ( 1993 ) menekankan bahwa
pada awalnya guru mungkin bingung untuk identifikasi masalah, oleh karena itu,
guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat dimulai dengan suatu
gagasan untuk melakukan perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan
tersebut. Meskipun demikian akan lebih baik bilamana mengawalinya dengan
menemukan suatu masalah yang benar-benar nyata dihadapi karena hal itu akan
mempermudah merumuskan bentuk tindakan perbaikan yang sesuai. Perlu
tidaknya penelitian tindakan kelas dilakukan ditentukan oleh ada tidaknya
masalah pembelajaran yang dilakuakan. Kegiatan ini dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun hampir dapat
dipastikan bahwa tidak akan pernah ditemukan kelas dengan pembelajaran yang
sempurna dari semua aspek terkait, seperti kurikulum, materi ajar, strategi,
sateana/media, dan sebagainya. Oleh karena itu, langkah pertama yang dapat
dilakukan guru dalam PTK adalah menemukan atau identifikasi masalah. Untuk
dapat identifikasi masalah guru peserta harus mengumpulkan hasil observasi
pembelajaran atau mengingat kembali berbagai persoalan yang pernah muncul
atau dialami guru selama menjalankan tugas pembelajaran.

Menurut Sudarsono ( 1996/1997 : 5 ) beberapa pertanyaan yang dapat


dijadikan panduan untuk mengidentifikasi masalah adalah :

i
1. Apa yang menjadi keprihatinan Anda( guru, kepala sekolah ) ?
2. Mengapa Anda memprihatinkan ?
3. Menurut Anda, apa yang dapat Anda lakukan untuk itu ?
4. Bukti-bukti apa yang dapat Anda kumpulkan agar dapat membantu membuat
penilaian tentang apa yang terjadi ?
5. Bagaimana Anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut ?
6. Bagaimana Anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan
tentang apa yang telah terjadi ?
Meskipun pertanyaan-pertanyaan di atas nampak sederhana, akan tetapi
membutuhkan waktu dan pemikiran yang serius untuk menjawabnya. Mungkin
diperlukan waktu untuk merenung atau melakukan refleksi tentang apa yang
sesungguhnya terjadi di kelas. Jika kita tidak mampu mengungkapkan secara
jujur dan terbuka, maka tindakan-tindakan perbaikan yang kita rancang
dikhawatirkan tidak mencapai sasaran tepat sehingga tidak mampu mencapai
perubahan ke arah perbaikan sebagaimana yang kita harapkan. Menurut Wardani
( 2003: 2.5 ) memaparkan beberapa bentuk sederhana untuk menjadi acuan di
dalam mengidentifakasi masalah yang dapat dijawab oleh guru sendiri.
1. Apa yang sedang terjadi dikelas saya ?
2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu ?
3. Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya ?
4. Apa pengaruh yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan ?
5. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada ?
Pertanyaan pertama akan menhasilkan daftar masalah yang terjadi di kelas.
Daftar masalah ini mungkin masih bersifat umum, bahkan masih kabur sehingga
nantinya perlu dilakukan analisis.
PTK yang dilakukan dalam program BERMUTU dimaksudkan sebagai
sarana bagi guru peserta untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dikelasnya,
dan bukan dimaksudkan sebagai sebuah penelitian untuk para ahli pendidikan.
Artinya PTK lebih diterapkan sebagai prosedur praktis dalam memperbaiki
pembelajaran secara terus-menerus, yang diharapkan dapat dilakukan oleh
berbagai kalangan, bahkan oleh guru peserta didaerah yang terpencil dengan
segala keterbatasannya. Oleh sebab itu, setiap penjelasan tentang teknik
pelaksanaan tahapan PTK disusun secara sederhana dan praktis.

i
2.2 Menganalisis dan Merumuskan Masalah
Analisis masalah mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a) mendapatkan
kejelasan masalah yang sesungguhnya, b) menemukan kemungkinan faktor
penyebab, c) menentukan kadar permasalahan. Untuk lebih jelasnya masing-
masing tujuan diuraikan berikut.

a. Memperjelas masalah
Biasanya guru menemukan beberapa masalah dalam pembelajaran.
Akan tetapi seringkali masalah tersebut masih bersifat umum dan masih
samar-samar. Masalah yang masih bersifat umum dan samar-samar akan
sulit dikaji melalui PTK. Karena itu masalah tersebut perlu dianalisis untuk
memperjelas dan agar menjadi lebih spesifik.

b. Menemukan kemungkinan faktor penyebab


Dengan melakukan analisis masalah secara cermat, disamping dapat
menjadikan masalah semakin jelas serta spesifik, juga sekaligus
dimungkinkan menemukan faktor-faktor penyebab munculnya masalah
tersebut. Untuk menemukan faktor penyebab dalam kegiatan analisis
masalah ini ada dua cara yang dapat dilakukan guru. Pertama merenung
kembali masalah tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan yang harus
Anda jawab sendiri. Cara kedua untuk menemukan faktor penyebab
munculnya suatu masalah, Anda juga dapat bertanya kepada siswa, baik
dengan menggunakan wawancara maupun dengan memberikan kuesioner.

c. Menentukan kadar permasalahan


Untuk membantu mempertajam analisis masalah, guru dapat menganalisis
beberapa komponen berikut:
1. Menganalisis daftar hadir siswa. Analisis kehadiran akan memungkinkan
guru mengetahui seberapa besar keaktifan siswa masuk sekolah dengan
melakukan perhitungan persentase kehadirannya setiap minggu atau
setiap bulan.
2. Menganalisis daftar nilai siswa untuk menemukan bagaimana hasil
belajar yang mereka peroleh

i
3. Menganalisis tugas-tugas yang diberikan kepada siswa beserta bahan
pelajaran yang
dipakai, apakah tugas-tugas dan bahan pelajaran tersebut cukup
menantang atau
membosankan.
4. Menganalisis balikan (feedback) yang diberikan guru terhadap pekerjaan
siswa. Apakah balikan tersebut membuat siswa frustasi atau mendorong
siswa untuk memperbaiki pekerjaannya.

Abimayu (dalam Wardani, 2003) mengingatkan beberapa hal yang perlu


diperhatikan dalam pemilihan masalah yaitu:
1. Jangan memilih masalah yang Anda tidak kuasai.
2. Ambillah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.
3. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi Anda dan murid Anda.
4. Kaitkan masalah dengan upaya pengembangan sekolah
Untuk menentukan masalah mana yang menjadi prioritas untuk dikaji
atau dipecahkan melalui PTK berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan
acuan:
1. Masalah harus benar-benar penting bagi guru yang bersangkutan serta
bermakna dan
bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guna meningkatkan kualitas
pendidikan.
2. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan guru dalam melaksanakan
tindakan di kelas.
3. Masalah yang telah Anda pilih untuk dipecahkan melalui penelitian
tindakan harus dirumuskan secara jelas agar dapat mengungkap berbagai
faktor penyebab utamanya
sehingga memungkinkan dicari alternatif pemecahannya.

2.3 Memahami Hipotesis Tindakan


Secara umum, hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan tentang hubungan
dua variabel atau lebih (Kerlinger, 1993). Hipotesis juga dapat diartikan sebagai
jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 1998: 67). Di dalam penelitian

i
ilmiah, hi potesis merupakan alat yang penting. Ada tiga alasan yang menopang
alasan ini. Pertama. Kedua, hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan
betul dan salahnya, yang diuji adalah relasi (hubungan). Ketiga, hipotesis adalah
alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan.
Borg & Gall (2003), mengajukan beberapa persyaratan untuk merumuskan
hipotesis:
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau
lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori yang dikemukakan oleh para ahli atau
hasil penelitian yang relevan

Beberapa pakar menyarankan agar dalam merumuskan hipotesis tindakan


guru dapat melakukan beberapa bentuk kegiatan antara lain:
1. Kajian literatur khususnya teori pendidikan atau pembelajaran.
2. Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan.
3. Kajian hasil diskusi dengan rekan sejawat, pakar, peneliti dll.
4. Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan
Kajian literatur merupakan suatu kegiatan dimana guru sebagai
peneliti berupaya menghimpun, memilah dan menganalisis berbagai sumber
tulisan. McMillan dan Schumecher (2001), melihat pentingnya peran kajian
literatur ini karena kegiatan ini akan membantu peneliti menetapkan secara
cermat signifikansi masalah yang akan diteliti sehingga akan semakin mampu
membimbing pikiran peneliti untuk membatasi masalah penelitiannya,
mengembangkan rencana penelitian, memilih metode dan alat ukur yang tepat
serta mengembangkan hipotesis.

2.2 Menilai Kelayakan Hipotesis

Menilai kelayakan hipotesis tindakan sama artinya mengkaji secara


cermat kelayakan tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah
pembelajaran yang dihadapi. Beberapa hal yang perlu dijadikan dasar untuk
mempertimbangkan kelayakan hipotesis tidakan adalah:
1. Kemampuan untuk melaksanakan tindakan.

i
2. Ketersediaan sarana/fasilitas.
3. Kecukupan waktu.
4. Iklim sekolah dan iklim belajar di kelas.

Agar hipotesis tindakan dapat dilaksanakan dan terbukti mampu


membawa perubahan yang diharapkan, maka sebelum merumuskan hipotesis
tindakan, sebaiknya mengkaji kembali rumusan masalah yang telah disusun
sebelumnya.

i
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menemukan masalah nyata yang terjadi.
2. Analisis masalah mempunyai beberapa tujuan, yaitu: a) mendapatkan
kejelasan masalah yang sesungguhnya, b) menemukan kemungkinan faktor
penyebab, c) menentukan kadar permasalahan.
3. Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan tentang dugaan tentang hubungan
dua variable atau lebih atau sebagai jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.
4. Menilai kelayakan hipotesis tindakan sama artinya mengkaji secara cermat
kelayakan tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah pembelajaran
yang dihadapi.

3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa, setelah membaca makalah ini diharapkan dapat memahami
dan mampu membuat PTK.
2. Bagi dosen diharapkan dapat membimbing mahasiswa dalam membuat PTK.

i
DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi. Depdiknas
Wardhani, IGAK & Wihardit,Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Universitas Terbuka.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur pemulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa , karena
atas berkat dan rahmatNya makalah yang berjudul “Perencanaan Penelitian Tindakan
Kelas” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan termaksi yang kepada Bapak Drs.
Dewa Nyoman Sudana, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Penelitian Pendidikan
SD, serta rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis menharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan
agar makalah ini nantinya bermanfaat bagi para pembaca dan rekan-rekan semua.

Singaraja, Maret 2011

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

Judul
Kata pengantar .................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.......................................................................................................... Latar
Belakang ........................................................................................ 1
1.2.......................................................................................................... Topik
Pembahasan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Mengidentifikasi Masalah ............................................................. 2
2.2. Menganalisis dan Merumuskan Masalah ...................................... 4
2.3. Memahami Hipotesis Tindakan .................................................... 6
2.4. Menilai Kelayakan Hipotesis......................................................... 7

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ................................................................................... 8
3.2. Saran ............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA

You might also like