You are on page 1of 34

MAKALAH

“CHASIS”
“SISTEM REM KONVENSIONAL”

NAMA :RIZKY MAULANA S. (21)


NIM : 1041220025
KELAS : IA (D4)
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena
dengan karunia-Nya maka penulis bisa meyelesaikan makalah yang berjudul
“SISTEM REM KONVENSIONAL” tepat pada waktunya.

Penulis menyadari dengan keterbatasan yang penulis miliki, tentunya


makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari


kesempurnaan dan masih banyak menyimpan kekurangan, sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun. Semoga makalah
ini dapat bermaanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Malang

Penulis

Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang……………………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 4
C. Tujuan…………………………………………………………………. 5
D. Manfaat……………………………………………………………….. 5
E. Sistematika Penyusunan…………………………………………….. 5

BAB II SISTEM REM KONVENSIONAL……………………………………….. 6

A. Teori Dasar…………………………………………………………… 6
B. Klasifikasi…………………………………………………………….. 9
C. Fungsi Komponen……………………………………………………. 16
D. Prinsip Kerja…………………………………………………………. 22
E. Permasalahan Yang Sering Terjadi………………………………… 25
F. Perawatan…………………………………………………………….. 27

BAB III PENUTUP………………………………………………………………… 30

A. Kesimpulan………………………………………………………….. 30
B. Saran…………………………………………………………………. 33

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 34

Page
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kendaraan otomotif adalah salah satu kendaraan yang paling banyak
dipakai oleh masyarakat. Kendaraan otomotif tersusun dalam berbagai macam
sistem agar kendaraan tersebut dapat digunakan oleh pengguna. Salah satu sistem
yang sangat diperlukan untuk keperluan keamanan berkendara adalah sistem rem.

Sistem rem merupakan sistem yang ada pada setiap kendaraan ringan
maupun berat dan merupakan sistem yang paling penting dalam berkendara, yang
dapat membuat kendaraan melambat dan dapat juga memberhentikan kendaraan.

Sistem rem konvensional terbagi atas 2 jenis, yaitu drum brake dan disk
brake. Kedua jenis tersebut bekerja karena adanya fluida dengan tekanan hidrolik
yang alirannya berasal dari master silinder dan di distribusikan ke seluruh sistem
rem.

Banyak yang terdapat pada sistem rem dan mempunyai fungsi masing-
masin. Sistem rem merupakan sistem yang sangat penting kita pelajari untuk
dapat memahami atau mengetahui tentang bagian-bagian dari keseluruhan sistem
yang ada pada kendaraan otomptif. Oleh karena itu, maka saya membuat makalah
tentang “Sistem Rem Konvensional” untuk memudahkan pemahamannya agar
sekiranya kita semua dapat mengetahui selak-beluk sistem rem konvensional.

B.RUMUSAN MASALAH
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Dalam
sistem tersebut terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsinya masing-masing.
Oleh karena itu makalah sistem rem ini diharapkan mampu membahas beberapa
masalah, yaitu :

1. Apa saja bagian-bagian dari sistem rem konvensional.


2. Bagaimana cara kerja dari bagian-bagian sistem rem konvensional.
3. Bagaimana Prinsip kerja sistem rem konvensional.
4. Apa saja permasalahan yang sering terjadi pada komponen-komponen
sistem rem konvensional dan cara memperbaikinya.
5. Bagaimana perawatan pada sistem rem.

Page
C.TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah sistem rem ini
adalah :

1. Untuk dapat mengetahui bagian-bagian dari sistem rem.


2. Untuk dapat mengerti tentang cara kerja dari bagian-bagian sistem rem
konvensional.
3. Untuk dapat mengetahui tentang Prinsip kerja sistem rem konvensional.
4. Untuk mengetahui masalah yang sering terjadi pada sistem rem
konvensional dan cara memperbaikinya.
5. Untuk mengetahui cara-cara perawatan pada sistem rem.

D.MANFAAT
Manfaat yang dapat di peroleh dari makalah sistem pengereman
konvensional ini adalah :

1. Dapat mengetahui bagian-bagian sistem rem konvensional.


2. Dapat mengerti tentang cara kerja dari bagian-bagian sistem rem
konvensional.
3. Dapat mengerti tentang prinsip kerja sistem rem konvensional.
4. Dapat mengetahui masalah-masalah yang sering timbul atau terjadi pada
sistem rem konvensional dan mengetahui cara memperbaikinya.
5. Dapat mengetahui cara-cara perawatan pada sistem rem.

E.SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistem penyusunan makalah ini disusun menjadi tiga bab, dengan
sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan, Manfaat, dan Sistematika Penyusunan.

BAB II Isi yang berisi Teori Dasar, Klasifikasi, Fungsi Komponen, Prinsip
Kerja, dan Permasalahan Yang Sering Terjadi, Perawatan.

BAB III Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.

Page
BAB II
SISTEM REM KONVENSIONAL

A.TEORI
1.SISTEM REM
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.

Sistem rem hidrolik bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek Tenaga gerak putaran roda
diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara
luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar
terhadap tromol (brake drum) piringan (disk brake) yang berputar bersama roda sehingga
menghasilkan gesekan.

Page
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

1.1 Macam-macam rem


Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.Menurut


mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi Rem hidrolik dan rem angin.

 Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.

 Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang


digunakan pada truk dan kendaraan berat.

1.2 Jenis Rem

A.Rem Cakram

Rem cakram atau disc brake adalah suatu sistem untuk memperlambat atau menghentikan
putaran roda kendaraan ketika sedang bergerak.

Rem cakram biasanya terbuat dari besi cor, tetapi dalam beberapa kasus bisa saja dibuat dari
komposit karbon yang diperkuat keramik.

Cakram biasanya dipasang pada roda atau as. Untuk menghentikan roda, bantalan rem (dipasang
pada perangkat yang disebut caliper) harus mencengkeram cakram yang dipicu oleh gaya
mekanis, hidrolik, pneumatik atau elektromagnetik.

Gesekan antara cakram dengan bantalan rem akan memperlambat atau menghentikan roda.
Namun rem harus dijaga agar tidak terlalu panas, karena panas berlebih akan mengurangi
efektivitas rem.

Rem cakram sudah mulai dikembangkan pada tahun 1890-an di Inggris. Pada tahun 1902,
Frederick William Lanchester mematenkan rem cakram buatannya dan sukses digunakan
pada mobil Lanchester.

Page
Namun, pilihan logam yang terbatas dan kondisi jalan yang umumnya masih buruk, rem cakram
baru digunakan secara luas setengah abad kemudian.

Kini, rem cakram tidak hanya digunakan pada mobil, melainkan juga diaplikasikan pada sepeda
motor bahkan sepeda.

B. Drum Brake

Drum Brake, Rem belakang kendaraan anda umumnya memiliki jenis drum brake, walaupun
memang tidak sedikit yang sudah berganti menjadi disc brake. Drum brake memiliki
daya cengkram yang tidak kalah dengan disc brake, klo mau bukti coba perhatikan
truk-truk besar, jenis rem apa yang digunakan, pasti jawabannya adalah drum brake.
Komponen drum brake diantaranya :
1. Brake cylinder
2. Piston
3. Mekanisme rem tangan
4. Kabel rem tangan
5. Brake shoes (sepatu rem)
6. Mekanisme pengatur sepatu rem
7. Drum
8. Pegas / Per
Cara kerja drum brake pada saat melaju anda menekan pedal rem maka :
1. Master rem mendorong minyak rem yang sudah termampatkan kearah brake
silinder
2. Piston yang terdapat dalam brake cylinder menekan sepatu rem ke arah drum yang
sedang berputar
3. Pegas yang terdapat pada mekanisme pengatur ikut memanjang menyesuaikan
dengan tekanan yang diberikan oleh piston.
4. Setelah anda melepaskan pedal rem maka tekanan berubah drum brake yang
berputar akan kembali mendorong sepatu rem,
5. Dan pegas akan menarik sepatu rem pada posisi semula
6. Piston rem juga akan kembali keposisi semula
Namun jenis drum brake juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah bila melibas
genangan air, air yang tergenang dapat masuk kedalam drum dan melumpuhkan
system rem, namun hanya bersifat sementara, tips untuk anda adalah “setelah melalui
genangan air, tekan dan tahan pedal rem untuk beberapa saat”, dan pastikan drum
brake sudah menggigit kembali.

Page
B.KLASIFIKASI

1.REM MODEL TROMOL

Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan
menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel
cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama,
hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan
persyaratan. Fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam
dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling
banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.

Rem Tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan
tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena
mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda
belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.

Bagian – bagian rem tromol :

1. Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan
sepatu rem bagian yang tidak berputar.
2. Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder.
3. Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya
dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan.
4. Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol.
5. Pen pegas penahan sepatu.
6. Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda.
7. Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol.
8. Tuas penyetel.

Page
Kelebihan rem tromol

Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman
contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dsb.  Jadi rem tromol dapat digunakan
pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

Kekurangan rem tromol

Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini
membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya
harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu / kotoran.  

Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem
rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya
dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena
panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

Page
2. REM MODEL CAKRAM
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-
sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena
adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-
piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada gambar.

Rem piringan walaupun banyak jenis rem piringan prinsip kerjanya adalah bahwa
sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan
hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan
kendaraan.

Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin
dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air dengan segera. Karena itulah gaya
pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak
adanya self servo effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem
tromol. Karena alasan inilah booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.

Bagian – bagian rem piringan :

1. Pen Utama dipasang pada plat penahan memberi tempat bagi kaliper dan memungkinkan
silinder bergerak mundur maju di dalam bushing. Pen diberi perapat untuk mencegah
masuknya debu dan air;
2. Pad Rem Piringan menjepit rotor piringan dengan menggunakan piston pada silinder guna
menciptakan gesekan yang menyebabkan terjadinya pengereman;
3. Rotor Piringan dipasang pada hub as, berputar bersama roda;
4. Lobang Pembuang untuk membuang udara yang masuk kedalam kedalam saluran udara;
5. Kaliper Rem Piringan melindungi piston dalam silinder dan menekan pad terhadap rotor
piringan tatkala piston terdorong oleh tekanan hidrolis;
6. Sub Pen yang terpasang pada plat torgue, bersama – sama denga pen utama, memberi
tempat kepada silinder dan memungkinkan silinder bergerak mundur maju melalui
bushing;
7. Plat Penahan terpasang pada bagian dari as, menunjang gerakan silinder yang terjadi pada
saat pad menjepit rotor piringan.

Page
Mobil modern memiliki rem cakram di roda depan, dan beberapa memiliki rem cakram di
keempat roda. Ini adalah bagian dari sistem rem yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya
untuk menghentikan mobil.

Jenis yang paling umum dari disc brake pada mobil modern adalah satu-piston floating
caliper. Berikut adalah lokasi dari disk rem dalam mobil:

Page
Disc brake sangat mirip dengan rem pada sepeda. Rem sepeda memiliki caliper, yang
meremas bantalan rem terhadap roda. Dalam sebuah disc brake, bantalan rem menekan rotor,
bukannya roda, dan gaya hidrolik ditransmisikan melalui kabel. Gesekan antara bantalan akan
memperlambat disc cakram.

Sebuah mobil bergerak memiliki sejumlah energi kinetik, dan rem harus menghapus
energi ini dari mobil dalam rangka untuk menghentikannya. Bagaimana rem melakukan ini?
Setiap kali Anda menghentikan mobil, rem Anda mengkonversi energi kinetik menjadi panas
yang dihasilkan oleh gesekan antara bantalan dan disk. Dan panas dibuang oleh disk melalui
ventilasi atau celah yang ada pada disk (vents).Vents disc brake memiliki satu set baling-baling
diantara kedua belah disk, yang memompa udara melalui disk untuk memberikan pendinginan.

Page
Berbagai kelebihan Rem Cakram

Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan
sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.

Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin di luar (terbuka) sehingga
pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi
oleh ventilasi (ventilated disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem
lebih maksimal digunakan.

Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong
untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga
membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil
yang telah menggunakan rem cakram pada keempat rodanya, terutama jenis mobil sedan.

Kekurangan Rem Cakram

Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan
lumpur / kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai merusak komponen
pada bagian caliper seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembersihan sesering mungkin. Tapi gak sulit kok, lagipula bila anda biasa beredar di wilayah
perkotaan, kendala seperti ini tidak perlu dikhawatirkan

Page
3. REM PARKIR / REM DARURAT
3.1 Rem Cakram

Di dalam mobil dengan rem cakram di keempat roda, rem darurat harus digerakkan oleh
suatu mekanisme yang terpisah daripada rem utama dalam kasus dari total rem utama kegagalan.
Sebagian besar mobil menggunakan kabel untuk rem darurat.

Beberapa mobil dengan roda empat rem cakram memiliki rem drum terpisah
diintegrasikan ke dalam pusat roda belakang. Rem drum ini hanya untuk sistem rem darurat, dan
itu hanya digerakkan oleh kabel, tetapi tidak memiliki hidrolika. Mobil lain memiliki tuas yang
berubah sebuah sekrup, atau cam penggerak yang menekan piston rem disk.

3.2 Rem Tromol

Tuas rem parkir/rem tangan dan kable rem tangan berfungsi untuk mengerem roda – roda
belakang secara mekanis melalui batang penghubung dan kabel – kabel. Juga untuk parkir
kendaraan pada jalan turun / mendaki.

B.KLASIFIKASI

Page
C.FUNGSI KOMPONEN
1.BAGIAN-BAGIAN SISTEM REM
1.1 Pedal Rem

Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk
melakukan pengereman.

Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam sistem rem. Tinggi pedal
harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih banyak bagi
pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang mengakibatkan pengereman
akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang
kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup.

Pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston
master silinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus
dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu, harus terdapat
jarak cadangan pedal yang cukup pada waktu pedal rem ditekan; kalau tidak akan terdapat

1.2 Master Silinder

Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik
minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem
(pada model rem piringan).  Master silinder ada 2 type yaitu :

1. Tipe Tunggal : Tipe plungger, Tipe konvensional dan tipe portles;


2. Tipe Ganda : Tipe ganda konvensional dan tipe double konvensional.

Page
 Cara kerja master silinder

Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan
piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port
akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan
bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.

Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula
(sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang
bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan
minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian
luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada
minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.

1.3 Boster rem

Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga
penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo
brake).Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang
dipasang terpisah.

Page
 Cara kerja boster rem

Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup,
sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar Adanya perbedaan tekan antara
bagian depan dan belakang piston mengakibatkan torak terdorong ke dapan.

Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan
torak pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan
lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston,
tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula. 

Page
1.4 Katup pengimbang

Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan.
Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar
daripada di belakang. Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang
disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan
tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang
lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.

1.5 Flexible hose/slang flesible 

Flexible hose/slang flesible menghubungkan pipa rem dan rem roda untuk mengimbangi
gerakan suspensi. Pipa – pipa rem berfungsi untuk menyalurkan minyak rem dari master silinder
ke rem.

Page
2.REM TROMOL
2.1 Silinder Roda (Wheel cylinder)

Fungsinya adalah untuk menekan brake shoe (sepatu rem) ke brake drum (Tromol rem).
Didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah piston beserta seal tergantung dari konstruksi
rem tromolnya.Bila brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan
kesemua silinder roda, tekanan didalam silinder roda menekan piston kearah luar dan selanjutnya
piston menekan sepatu rem menggesek tromol sehingga roda berhenti. Bila pedal rem dilepas
maka, sepatu rem kembali keposisi semula oleh tarikan pegas, roda bebas. Ada dua macam
silinder roda, yaitu:

a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah

b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah

2.2 Sepatu Rem (Brake shoe)

Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian luar brake
shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang tahan panas. Kanvas
terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk
kandaraan kecil).

Page
2.3 Pegas pengembali (Return Spring)

Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) ke posisi semula pada saat
tekanan silinder roda turun.

2.4 Backing Plate

Berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus sebagai dudukan
silinder roda. Backing plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena
sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.

2.REM CAKRAM (DISK BRAKE)


2.1 Kaliper

Kaliper atau juga disebut Cylinder body, berfungsi untuk memegang piston-
piston dan dilengkapi saluran minyak rem. Caliper mempunyai 2 jenis, yaitu tipe
fixed caliper (double piston) dan Floating Caliper (single piston).

Page
2.2 Pad Rem

Pad rem adalah sepatu rem pada rem cakram yang berfungsi untuk
mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara bergesekan dengan piringan
cakram. Pad rem menyatu dengan piston, sehingga untuk bergesekan dengan
piringan, dibutuhkan dorongan oleh piston yang ada di kapiler.

2.3 Rotor Piringan (Disk)

Disk atau piringan merupan tempat bergeseknya pad rem. Disk terbuat dari
besi tuang yang diberi lubang yang berguna untuk ventilasi udara, agar umur pad
lebih tahan lama.

Page
D.PRINSIP KERJA

1.REM HIDROLIK
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan.
Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada gambar.

Gambar 2. Sistem kerja hidrolik pada sebuah sistem pengungkit.

Prinsip kerja rem hidrolik didasarkan oleh hukum pascal, yang mana memungkinkan kita
bisa memberikan gaya yang kecil untuk dapat mengangkat gaya atau beban yang jauh lebih
besar, tentu dengan perbandingan luas penampangnya.

Page
Gambar 3. Prinsip kerja rem hidrolik pada mobil.
Gaya kaki dari sopir saat menginjak brake pedal diteruskan oleh fluida melalui master
silinder, kemudian diteruskan ke manifold yang biasanya sekaligus berfungsi sebagai katup
pengimbang ke tiap-tiap roda. Pada roda yang menggunakan rem cakram, diteruskan ke kaliper
untuk mendorong piston, sedangkan jika roda menggunakanrem tromol, diteruskan ke silinder
roda untuk mendorong pistonnya juga. Piston pada rem cakram akan menekan pad rem atau
kampas sehingga putaran piringan rem(cakram) dapat ditahan karena adanya cengkraman
tersebut. Cengkraman ini menghasilkan gesekan dan panas pada material.

Gambar 4. (A)-Proses pengereman pada disc brake assembly, dan (B)-Proses pengereman pada drum brake
assembly.

Page
Sedangkan pada rem tromol, piston dalam silinder roda akan menekan sepatu rem, dalam
hal ini adalah kampas rem, sehingga mengenai lining surface pada bagian dalam tromol dan
kemudian putaran roda dapat dikurangi dengan adanya gaya gesekan yang terjadi. Dengan
demikian, kecepatan laju kendaraan dapat dikurangi.

E.PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI


Dari semua bagian sistem keselamatan pada mobil, rem bisa jadi merupakan komponen
yang paling penting.

Rem juga relatif mudah dirawat. Anda tidak memerlukan pengetahuan teknis yang tinggi
untuk menentukan apakah rem masih baik atau mengalami masalah.

Namun tetap, jika kerusakan atau masalah yang terjadi cukup rumit, sebaiknya Anda
membawanya ke bengkel untuk ditangani oleh mekanik yang kompeten. Komponen rem
umumnya memiliki daya tahan lama. Namun tetap saja, seiring dengan waktu, performa rem
tentu akan semakin menurun.

Berikut adalah 4 tanda rem yang mengalami masalah:

N MASALAH AKIBAT CARA MENGATASI


O

1 Indikasi paling jelas Hal ini disebabkan oleh logam antar Cara mengatasi masalah
adalah keluarnya komponen rem (indicator rem) saling ini adalah mengubah
bunyi mendecit bergesekan karena sepatu (kanvas) rem sepatu rem. Disc brake
setiap kali Anda yang sudah aus. indikator akan pads biasanya memiliki
menginjak rem. berhubungan dengan disk dan membuat sepotong logam yang
suara memekik. disebut indicator untuk
membatasi sepatu rem.

2 Roda kemudi yang bisa menjadi tanda terjadinya masalah Mengganti Piringan rem
bergetar. pada piringan rem. piringan bisa saja lebih umum daripada
mengalami kebengkokan dan

Page
ketidakrataan, sehingga membuat memperbaikinya.
bergetarnya roda kemudi .

3 Jarak pengereman Penyebabnya adalah masuknya angin Cara mengatasinya


yang meningkat. Ini di dalam saluran rem sehingga adalah dengan
terjadi ketika mobil mengurangi daya pengereman. membuang angin yang
tidak langsung ada pada saluran
berhenti ketika pedal pengereman.
diinjak.

4 Roda yang berasap Biasanya sepatu rem atau pad rem terus Cara mengatasinya
juga dapat menjadi melekat atau aktif sewaktu kendaraan adalah dengan cara
indikator masalah jalan sehingga terjadi gesekan yang memperbaiki master
pada rem. besar yang membuat roda bisa berasap. silinder atau booster. Bila
Ini kemungkinan karena master silinder perlu diganti.
yang tidak mau kembali atau kerusakan
pada booster.

5 Kerasnya pedal rem Biasanya kerusakan pada booster rem Mengganti booster rem,
yang tidak dapat bekerja dengan karena boster rem
optimal dirancang hanya
digunakan sekali.

6 Tidak pakemnya Biasanya terjadi keausan pada sepatu Gantilah sepatu rem dan
rem tromol rem dan atau tromolnya itu sendiri atau tromolnya.

7 Tidak bekerjanya Biasanya kemungkinan putusnya kabel Gantilah kabel rem


rem parkir penghubung tuas ke rem tromol tersebut.

8 Macetnya piston Terjadinya korosi pada piston di caliper Penggantian piston pada
rem maupun di silinder roda caliper dan silinder roda

Rem menjadi bagian penting untuk melindungi keselamatan Anda. Memastikan rem
selalu dalam kondisi prima akan sepadan dengan manfaatnya.

Mobil modern umunya memiliki sistem rem yang kompleks sehingga memerlukan orang
yang berkualifikasi untuk memperbaikinya.

Page
F. PERAWATAN
1. Pemeriksaan Permukaan Minyak Rem
1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dan master silinder adalah di antara garis
MAX dan MIN.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis MIN, periksa kemungkinan
terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
3. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan karena minyak rem adalah
bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan lupa menutup dan memberi perapat pada
tutup tempat minyak rem.
4. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.
5. Bersihkan setiap minyak rem yang mengenai bagian yang bercat karena minyak rem akan
merusak cat.

2. Tinggi permukaan minyak rem menurun walaupun tidak ada


kebocoran
Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme
rem piringan yang dapat menyetel dengan sendirinya, kapasitas silinder kaliper bertambh dengan
bertambahnya keausan dari pad rem piringan dan piston terdorong keluar. Kemudian minyak
rem mengalir dari master silinder ke silinder roda sehingga menyebabkan turunnya tinggi
minyak rem di dalam reservoir. Karena itulah perlu diperiksa secara berkala tinggi permukaan
minyak rem dan kalau perlu ditambah.

Page
3. Pemeriksaan Rem Cakram
1. Periksa keausan pad rem.

a. Ukuran ketebalan pad rem Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
b. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk pada instruktur.

2. Periksa mekanisme pen luncur kaliper. Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul
mintalah petunjuk pada instruktur anda.

3. Periksa tebal piringan.

a. Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan kain lap.


b. Ukur tebal rotor piringan. Jika kurang dari minimum, rotor harus diganti baru

4. Pemeriksaan Rem Tromol


1. Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada silinder roda.

Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus overhaul.

2. Periksa pelapis sepatu rem.

a. Ukur tebal pelapis rem.

Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati minimum, ganti sepatu rem
pada kedua roda.

b. Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi, tromol harus
diganti.

5. Prosedur Memeriksa dan Menyetel Tinggi Pedal Rem


1. Ukur tinggi pedal.

a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris, ukur jarak antara
bagian atas pedal dan lantai.
b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila tidak berada di
dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut prosedur dibawah ini.

Page
2. Stel tinggi pedal.

 Lepaskan soket (1) yakni kabel untuk saklar lampu rem (2).


 Kendorkan mur pengunci (3) saklar lampu rem dan putar saklar beberapa putaran.
 Kendorkan mur pengunci (4) push rod (5) dan stel tinggi pedal dengan memutar push
rod.

Putar kembali saklar lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh pelindung,


kemudian kencangkan mur pengunci.

3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel saklar  lampu rem.


4. Stel gerak bebas pedal rem.

6. Memeriksa dan Menyetel Gerak Bebas Pedal Rem


1. Periksa gerak bebas pedal rem.

a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di dalam booster rem
dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan pedal tidak berubah lagi
dengan tekanan pedal yang sama.

Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya
tidak dapat diketahui.

b. Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan kemudian
ukurlah langkah pedal.

2. Stel gerak bebas pedal rem.

 Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A) dari push rod pada
master silinder (B). Penyetelan dilakukan dengan memutar-mutar push rod.
 Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
 Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu rem mati apabila
pedal dibebaskan.

Page
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah ini, maka terdapat beberapa kesimpulan,
antara lain :

1. Sistem rem memiliki bagian-bagian yang terdiri dari beberapa


bagian, antara lain pedal rem, booster rem, master silinder, selang
fleksibel, dan kelengkapan dari rem cakram dan rem tromol yang
diantaranya adalah:
a.Rem cakram :Kaliper, pad rem, rotor piringan.
b.Rem tromol :Silinder roda, sepatu rem, brake plate, pegas
pengembali.
Yang dimana bagian tersebut memiliki fungsi dan cara kerja masing-
masing sehingga tercipta sistem rem yang berguna untuk mengurangi
kecepatan dan memberhentikan kendaraan.

2. Sistem rem bekerja karena adanya tekanan yang berasal dari pedal
rem yang diteruskan oleh fluida melalui master silinder, kemudian diteruskan ke
manifold yang biasanya sekaligus berfungsi sebagai katup pengimbang ke tiap-
tiap roda. Pada roda yang menggunakan rem cakram, diteruskan ke kaliper untuk
mendorong piston, sedangkan jika roda menggunakan rem tromol, diteruskan ke
silinder roda untuk mendorong pistonnya juga yang menghasilkan daya
untuk membuat roda-roda pada kendaraan dapat berhenti.

3. Sistem rem memiliki bagian-bagian utama yang memiliki cara kerja


tertentu, seperti :

 Master Silinder: Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi
tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan.
Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam
silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk
membuka katup. Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya

Page
desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet
tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan
minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat
di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi
penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem
atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem
yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.

 Booster : Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka
sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar Adanya
perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengakibatkan
torak terdorong ke dapan. Bagian depan piston yang menghasilkan
tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master
silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan
berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum
yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak
piston ke posisi semula. 

 Katup Penyeimbang : Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan


tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya
pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda
depan.

 Silinder roda dan Kaliper : mendapat tekanan fluida dari


master silinder yang berguna menekan piston sehingga
membuat pad mengapit piringan (rem cakram), mendorong
piston untuk membuat separu rem bergesekan dengan
tromol(rem tromol).

4. Gangguan yang sering terjadi antara lain adalah :

1. Keluarnya bunyi decitan saat menginjak rem. Disebabkan sudah


ausnya kanvas rem sehingga menghasilkan bunyi pada saat
bergesekan.

Page
2. Roda kemudi yang bergetar yang menandakan ada masalahnya
pada rotor piringan sehingga membuat getaran pada roda yang
membuat roda tidak dapat berjalan mulus.

3. Jarak pengereman yang meningkat pada saat kita melakukan


pengereman. Gejala itu antara lain dikarenakan adanya angin yang
masuk pada sistem pengereman sehingga membuat adanya
kekosongan pada saluran rem yang bisa membuat tekanan berkurang
dan membuat jarak pengereman jadi semakin jauh.

4. Berasapnya roda. Gejalanya adalah terus aktifnya rem atau terus


melekatnya kanvas rem pada saat kendaraan melaju dengan
kecepatan tinggi sehingga membuat gesekan yang besar yang
menimbulkan asap pada roda.

5. Kerasnya pedal rem. Gejalanya adalah rusaknya booster rem


sehingga tidak dapat memberikan kevakuman. Untuk itu perlu
dilakukan penggantian.

6. Tidak pakemnya rem tromol. Dikarenakan ausnya kanvas rem dan


tromol rem. Perlu dilakukan penggantian yang baru.

7. Tidak bekerjanya rem parkir. Dikarenakan putusnya kabel rem


sehingga tidak dapat bekerja. Untuk itu diperlukan penggantian
kabel rem.

8. Macetnya piston rem. Dikarenakan adanya korosi didaerah sekitar


piston rem. Untuk itu diperlukan perawatan dan memperbaikinya,
bila perlu diganti.

Page
B.SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan, antara lain :

1. Sistem rem merupakan hal yang sangat penting dalam berkendara,


oleh karena itu lakukanlah perawatan dan pengecekan pada sistem
rem kendaraan anda dengan melakukan perawatan berkala sehingga
dapat mencegah adanya kerusakan yang serius pada sistem rem
kendaraan anda agar dapat bekerja dengan maksimal.
2. Lakukanlah penggantian dan perbaikan komponen sistem rem dengan
petunjuk yang ada. Seperti halnya penggantian pads rem atau kanvas
rem yang harus sesuai dengan ketebalan yang berlaku pada setiap
kendaraan, pengisian minyak rem harus dengan ketentuan minyak
rem yang tepat, dan lain sebagainya yang sesuai dengan buku manual
setiap kendaraan anda.

Page
DAFTAR PUSTAKA

http://kamusistilah.com/288/rem-cakram-disc-brake/

http://subandiyo513.blogspot.com/search/label/mekanik

http://www.reddingwheelandbrake.com/services.htm

http://www.hunter.com/pub/undercar/2690T/index.htm

http://funny-mytho.blogspot.com/search?q=rem+cakram%2Fdisc+brake

http://toturialotomotif.wordpress.com/category/uncategorized/sistem-rem-
tromol

http://Rem-Cakram-Vs-Rem-Tromol/nanozr.co.id.htm

http://www.solusiotomotif.com

http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/rem-cakramdisc-brake.html

http://m-edukasi.net/online/2008/servicerem/komponen%20rem.html

http://arrc.epnet.com/autoapp/8847/8847R09_Brake_Caliper.htm

http://www.akebonobrakes.com/oem/brake_products/disc_brake_calipers.html

http://www.liwebmasters.com/el%20camino/diagrams.htm

http://www.webanswers.com/automobiles/car-makes/exploded-view-rear-drum-
brake-ford-escape-d7fbf7

Page

You might also like