You are on page 1of 17

Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa
as. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT. “Dan
sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa. ” (QS. Al Baqarah:
87). “Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi
Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).

Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia/Al
Kitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya
Perjanjian Lama (Old Testament). Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut
berasal dari Nabi Musa as. dan dibagi menjadi lima kitab, yaitu :

1. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa
serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf
as.

2. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang
dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih,
Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai
turunnya Sepuluh Perintah.

3. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.

4. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada
zaman Nabi Musa as.

5. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir
dan pengulangan kumpulan peraturan.

Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani: “Thora” yang berarti syariat atau hukum. Kitab Taurat itu
sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an
sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten
Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung
Thursina.

Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah (keyakinan) dan asas-asas syariat
(kebaktian) itu termuat dalam kitab Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21.
Sepuluh Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:

1. keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.

2. larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan
makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.

3. perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat

4. perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)

5. perintah menghormati ayah-ibu

6. larangan membunuh sesama manusia

7. larangan berbuat cabul (mendekati zina)

8. larangan mencuri
9. larangan berdusta (menjadi saksi palsu)

10. larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang
tidak benar.

Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu
lain tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam
menyiarkan ajaran tersebut, Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.

Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi
kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian firman Allah SWT dalam kitab tersebut
mereka gelapkan, sebagaimana telah diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan
mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata: “Allah
tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Jawablah (ya Muhammad): “Siapakah yang
menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia,
kamu jadikan kitab itu lembarann-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan
(sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan apa yang kamu
dan bapak-bapak kamu belum ketahui.” Katakanlah: “Allah (telah menurunkannya)”. Kemudian
biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. Al An’am: 91) Maksudnya Nabi
Muhammad saw disuruh meninggalkan orang-orang yang mempermainkan agama setelah
menyampaikan petunjuk yang benar.

Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya.
Firman Allah SWT. “Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75)
Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara lain
yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad saw.

Setelah adanya perubahan isi dalam kitab Taurat tersebut, masihkah kita wajib mempercayainya?
DSalah satu cara menyikapi kitab Taurat seperti yang diterangkan dalam Ensiklopedi Islam
Indonesia karya Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Djambatan, 1992.

“… Oleh karena itu keimanan umat Islam dengan Taurat sebagai satu di antara kitab-kitab suci
yang diwahyukan sebelum Al-Qur’an, sudah cukup dalam bentuk membenarkan berita Al-Quran
dan hadits Nabi, bahwa dulu Nabi Musa menerima firmann-firman Tuhan, yang dinamakan
dengan Taurat. Sebagian firman-firman yang disampaikan kepada Musa itu disebutkan dalam
Al-Quran dan apa yang disebutkan Al-Quran itu tentu dipercaya sebagai bagian dari kandungan
Taurat”.
► BUKTI QUR’AN MUHAMMAD MENCONTEK KITAB LAIN UNTUK ISI QUR'AN
by Mengenal Islam on Wednesday, July 14, 2010 at 2:32am

Tulisan ini dipersembahkan kepada pencinta KEBENARAN saja

-----------------Dedicated Thx to Bro Adadeh & Bro feodor fathon FF ----------------------------

Bukti2 bahwa Mamat hanya ngarang Qur’an bisa dilihat dari:

A. Ide2 dan Doktrin2 dalam Qur’an:


1. Kata2 agama Yahudi dalam Qur’an
2. Pandangan tentang Doktrin2 Islam
3. Hukum Moral dan Ibadah Agama
4. Pandangan Hidup

B. Kisah2 dan Legenda2 dalam Qur’an

Kata2 agama Yahudi dalam Qur’an:


1. Tabut – kata yang berakhiran –ut merupakan kata asli agama Yahudi karena tiada kata Arab asli yang
berakhiran –ut.
2. Torah (Taurat) – wahyu illahi bagi kaum Yahudi
3. Jannatu And – surga, taman Eden
4. Jahannam (Gehinnom) – Neraka (berasal dari kata Lembah Hinnom tempat munculnya penyembahan
berhala, sehingga kemudian kata Hinnom diartikan sebagai Neraka)
5. Ahbar – guru
6. Darasa – untuk mengerti maksud asli naskah agama melalui penyelidikan yang persis dan seksama
7. Rabbani – guru
8. Sabt – hari peristirahatan (Sabbath)
9. Sakinat – kehadiran Tuhan
10. Taghut – kesalahan
11. Furqan – penebusan, penyelamatan
12. Maun – pengungsi
13. Masani – pengulangan
14. Malakut – pemerintahan, hukum Tuhan

Pengambilan kata2 Yahudi merupakan bukti jelas bahwa kang Mamat tidak sanggup mencari kata yang
tepat dalam bahasa Arab. Selain itu, Qur’an sarat dengan kata2 Aramaik dan Syria dan ini juga
menyiratkan pencurian ide2 agama. Misalnya kata2 Swat (bencana), Madina, Masjid (tempat ibadah),
Sultan, Sullam (tangga), Nabi.

Doktrin utama Islam juga dipinjam dari agama Yudaisme, dan ini beberapa contoh yang paling jelas:

KEESAAN TUHAN
Seperti yang telah ditulis dalam sejarah, keesaan Tuhan merupakan hal yang baru bagi kaum pagan
Arabia. Meskipun begitu paham Tuhan yang esa dari Yudaisme yang tak kenal kompromi begitu
mempesona Muhammad sehingga akhirnya dia pun berkhotbah tentang Tuhan yang Esa.
WAHYU YANG DITURUNKAN
Ide bahwa Allah membimbing dan menolong umat manusia melalui wahyu yang ditulis oleh orang2 yang
dipilih Tuhan adalah hal utama bagi penciptaan agama Muhammad. Secara terus terang dia kagum atas
kaum Yahudi terpelajar yang punya pengetahuan sangat dalam tentang agamanya. Ini diungkapkannya
di ayat 6:20 yang bunyinya “Mereka mengerti Kitab bagaikan mengerti anak mereka sendiri!” Dia
mengambil keputusan untuk punya buku Arab yang harus dihafal dan dimengerti pengikutnya dengan
cara yang sama kaum Yahudi mengenal kitab suci mereka. Akhirnya si Mamat menggombal bahwa
Qur’an adalah buku jiplakan dan buku yang asli ada di surga (85:22). Ide ini diambil dari Pirke Aboth
volume 6 yang juga mengatakan bahwa terdapat meja2 surgawi yang bertuliskan hukum2.

PENCIPTAAN
Ide Muhammad tentang penciptaan sudah jelas diambil dari Keluaran 20:11 dan ini tampak di Q 50:38
yang berbunyi “Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.” Di surah2 lainnya, Qur’an
menyatakan bumi dibentuk dalam waktu dua hari (Q 41:9-11).

TUJUH SURGA, TUJUH NERAKA


Qur’an sering menyebut tentang tujuh surga (2:29; 41:12, 65:12), dan hal serupa juga ditemukan di
Chegiga 9:2. Di dalam Qur’an, neraka punya tujuh pintu
Q 15:44
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu
dari mereka.
Dan hal yang sama juga terdapat di Zohar 2:150
Kitab Zohar (Yudaisme ‫" זהר‬Splendor, radiance") dianggap sebagai kitab yang paling penting dalam
Kabbalah (Yudaisme mistik)

Hal neraka punya tujuh pintu ini bisa dilacak jauh kembali ke belakang, ke sumber Indo-Iran, karena
dalam kitab suci agama Hindu dan Zoroastria terdapat pula keterangan tujuh surga dan tujuh neraka. Di
Sura 11:7 kita baca bahwa takhta Allah terapung di atas air.
Q11:7
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum
itu) di atas air, ….
Bandingkan ini dengan Kejadian 1:2
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh Allah melayang-
layang di atas permukaan air.

Di sura 43:77 kita baca Malik adalah penjaga neraka yang mengatur penyiksaan terhadap orang2
berdosa
Q 43:77
Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap
tinggal (di neraka ini)".
Hal serupa tampak pada kepercayaan Yudaisme tentang Pangeran Kegelapan. Nama Malik sudah jelas
diambil dari nama Dewa Api bangsa Amalek yakni Molekh yang dinyatakan di Letivicus, 1 Raja2, dan
Yeremia.

Di Sura 7:46 tertulis pembatas surga dan neraka bernama A’raaf


Q 7:46
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang
yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru
penduduk surga: "Salaamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera
(memasukinya).
Bandingkan ini dengan Midrash Yahudi di Eklesia 7:14
“Berapa besarnya ruangan antara surga dan neraka? Rabbi Jokhanan berkata terdapat sebuah tembok,
Rabbi Akha berkata terdapat sebuah sekat; guru2 mereka menyatakan bahwa keduanya terletak sangat
berdekatan sehingga orang2 dapat saling melihat dari tempat mereka berada.”
Hal serupa juga dinyatakan di agama Zoroastria:
“Jaraknya seperti antara gelap dan terang.”

Ayat Qur'an 50:30 dinyatakan:


Suatu Hari Kami akan bertanya pada Neraka,”Apakah kau sudah penuh?” Ia menjawab,”Apakah masih
ada tambahan lagi (yang datang)?”
Di buku Othioth Derabbi Akiba 8:1 tertulis:
“Pangeran Neraka akan berkata, hari demi hari, berikan makanan sampai aku kenyang.”

Perihal sulitnya masuk ke Surga, para Rabbi Yudaisme menggambarkannya bagaikan sulitnya gajah
masuk ke lubang jarum, sedangkan Q 7:40 menyatakan unta masuk ke lubang jarum.
Q 7:40
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan.
Bandingkan dengan perkataan Yesus di Matius 19:24
Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada
seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Juga Markus 10:25 dan Lukas 18:25

Menurut Talmud, anggota badan manusia akan bersaksi tentang diri manusia itu sendiri (Chegiga 16,
Taanith 11). Satu pasal menyebut, “Anggota2 tubuh manusia akan bersaksi tentang dirinya, karena telah
dikatakan: ‘Dirimulah sendiri yang akan menjadi saksiKu, kata Tuhan’”.
Sekarang bandingkan dengan Q 24:24
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.

Ayat Qur’an 22:47 menyatakan:


Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut
perhitunganmu.
Bandingkan dengan ini:
Mazmur 90:4
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran
jaga di waktu malam.

Ada aturan moral dari Talmud yang dipinjam oleh Muhammad. Anak2 tidak perlu menuruti nasehat
orangtuanya jika orang tua mereka menginginkan sang anak untuk melakukan kejahatan. Ini terdapat di
Jebhamoth 6 dan di Q 29:8.

Tentang makan dan minum saat puasa di bulan Ramadhan, Q 2:187 menyatakan
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah
pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang
kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Di Mishnah Berachoth 1:2 tertulis bahwa doa Shema dilakukan “pada saat seseorang dapat
membedakan benang biru dengan benang putih”.

Q 4:46 menyatakan bahwa Muslim tidak boleh sembahyang jika mereka mabuk, habis be’ol, atau
menyentuh wanita.
Q 4:46
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga
kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan
junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu
tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
Larangan2 yang sama bisa dilihat di Berachoth 31:2 dan 111:4 dan Erubin 64.

Shalat dapat dilakukan pada saat berdiri, berjalan atau bahkan sedang mengendarai. Hal ini tertulis di
Berachoth 10 dan dipinjam Muhammad di Q 2:239, 3:39 dan 10:89.
Q 2:239
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian
apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui.

Ketaatan melakukan ibadah tidaklah mutlak jika dalam keadaan terjepit, dan hal ini tidak dianggap dosa.
Pesan ini tercantum di Mishnah Berchoth 4:4 dan Q 4:102 pun menyatakan hal yang sama.
Q 4:102
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat
bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan
seraka'at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah
datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu,
dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu
lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan
tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena
hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan
azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.

Aturan wudhu di Q 5:6 sama dengan aturan membersihkan diri di Berachoth 46


Q 5:6
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Di Q 5:6 tercantum bahwa jika tidak ada air hendaklah bersihkan diri dengan tanah. Talmud Berachoth
46 menyatakan bahwa “orang dapat membersihkan diri dengan tanah”.
Q 17:110 menyatakan bahwa sembahyang tidak boleh dilakukan dengan suara yang keras. Aturan yang
sama tercantum di Berachoth 31:2.

Q 2:228 menetapkan masa tunggu selama 3 bulan sebelum wanita yang baru bercerai dapat menikah
lagi. Misha Jabhamoth 4:10 menyatakan hukum yang persis sama.

Hukum nikah di Q 2:221 serupa dengan Talmud Kethuboth 40:1.

Baik Islam maupun Yudaisme menuntut wanita untuk menyusui bayinya sampai usia 2 tahun. Ini tertera
di Q 31:14, 2:233 dan di Kethuboth 60:1.

Doktrin2 lain yang dipinjam Muhammad dari agama Yudaisme adalah kebangkitan orang2 mati, baik
yang beriman atau tidak beriman. Hal ini sudah disebut di Daniel 12:2.
Daniel 12:2
Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk
mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.

Juga doktrin tentang Hari Akhir yakni yom dina rabba, ketika kitab penghakiman dibuka, dan setiap
orang akan dihakimi. Hadiah surga, taman dan hukuman neraka, dengan api membara di Gehinnam; ini
semua berasal dari agama Yahudi yang kemudian dilebih-lebihkan di dalam imajinasi Muhammad yang
memang sudah rada miring sejak awal. Doktrin2 tentang malaikat dan roh2 jahat; terutama yang disebut
sebagai Iblis, dan juga Gabriel, sang malaikat penyampai wahyu. Muhammad tampaknya sangat
terpesona dengan bab pertama kitab Kejadian, dan ini bisa dilihat dari banyaknya ruang dalam Qur’an
yang menerangkan penciptaan surga dan bumi, manusia dan berbagai benda2 di alam raya.

Buat yang tidak mengerti Yudaisme silakan baca keterangannya di Wikipedia


http://en.wikipedia.org/wiki/Zeraim
http://en.wikipedia.org/wiki/Talmud
___________________________________
Talmud differs in some cases from that in the Mishnah; see the discussion on each Seder.
First Order: Zeraim ("Seeds"). 11 tractates. It deals with prayer and blessings, tithes, and agricultural
laws.
Second Order: Moed ("Festival Days"). 12 tractates. This pertains to the laws of the Sabbath and the
Festivals.
Third Order: Nashim ("Women"). 7 tractates. Concerns marriage and divorce, some forms of oaths and
the laws of the nazirite.
Fourth Order: Nezikin ("Damages"). 10 tractates. Deals with civil and criminal law, the functioning of the
courts and oaths.
Fifth Order: Kodashim ("Holy things"). 11 tractates. This involves sacrificial rites, the Temple, and the
dietary laws.
Sixth Order: Tohorot ("Purity"). 12 tractates. This pertains to the laws of ritual purity.
________________

Seder Zeraim (Hebrew: ‫סדר זרעים‬, lit. "Order of Seeds") is the first and shortest Seder ("Order") of the
Mishnah, the first major work of Jewish law. It deals primarily with the agricultural laws of the Land of
Israel, but also discusses rules regarding Jewish services and prayers. Due to the agricultural laws being
irrelevant to the Jewish sages of Babylon, there is no Gemara ("Completion") for Zeraim (with the
exception of the first tractate, which discusses prayer) in the Babylonian Talmud, but there is a Gemara
for the enter Order in the Jerusalem Talmud.
Zeraim is divided into eleven tractates:
1. Berakhot (‫ברכות‬, Blessings) deals with the rules of blessings and prayers, particularly the Shema and
the Amidah. It consists of nine chapters.
2. Pe'ah (‫פאה‬, Corner) deals with the regulations concerning the commandment to leave the corner of
one's field for the poor (Leviticus 19:9–10, 23:22; Deuteronomy 24:19–22), and with the rights of the
poor in general. 8 chapters.
3. Demai (‫דמאי‬, Doubtful Produce) deals chiefly with various cases in which it is not certain whether the
priestly donations have been taken from produce. 7 chapters.
4. Kil'ayim (‫כלאים‬, Of Two Sorts; Heterogeneous) deals chiefly with rules regarding forbidden mixtures in
agriculture, clothing and breeding (Leviticus 19:19; Deuteronomy 22:9–11). 9 chapters.
5. Shevi'it (‫שביעית‬, Seventh Year) deals with the agricultural and fiscal regulations concerning the
Sabbatical Year (Exodus 23:11, Leviticus 25:1–8, Deuteronomy 15:1–11). 10 chapters.
6. Terumot (‫תרומות‬, Donations) deals with the laws regarding the terumah donation given to the
Kohanim (Jewish priests) (Numbers 18:8–20, Deuteronomy 18:4). 11 chapters.
7. Ma'aserot (‫מעשרות‬, Tithes) or Ma'aser Rishon ( ‫מעשר ראשון‬, First Tithe) deals with the rules regarding
the tithe to be given to the Levites (Numbers 18:21–24). 5 chapters
8. Ma'aser Sheni (‫מעשר שני‬, Second Tithe) deals with the rules concerning the tithe which was to be
eaten in Jerusalem (Deuteronomy 14:22–26). 5 chapters
9. Hallah (‫חלה‬, Glob of Dough) deals with the laws regarding the hallah offering of dough to be given to
the Kohanim (Numbers 15:18–21). 4 chapters
10, Orlah (‫ערלה‬, Blockage of Trees) deals chiefly with the prohibition of the immediate use of a tree
after it has been planted (Leviticus 19:23–25). 3 chapters.
11. Bikkurim (‫ביכורים‬, First-Fruits) deals with the first-fruit gifts to the Kohanim and Temple (Exodus
23:19; Deuteronomy 26:1). 3 / 4 chapters.

Kalau begitu siapakah Allah sebelum Muhammad mengaku sebagai nabi? Jangan2 Allah pada saat itu
sebenarnya adalah DEWA BULAN yang punya bini bernama Dewi Lilith dan punya anak2 bernama Allat,
Uzza, dan Manat. Inget kagak tuh ayat2 setan yang asli sebelum ayat2 tersebut DIEDIT sendiri oleh si
Mamat?
Q 15:19-23 (ayat2 setan yang asli)
Sudahkah kau mempertimbangkan Allat dan al-‘Uzza
Dan Manat, yang ketiga, yang lainnya?
Merekalah yang dimuliakan angsa2,
Doa mereka diharapkan;
Keserupaan mereka tidak dilupakan.
(Sirat Rasul Allah, karangan Ibn Ishaq, halaman 165-166)

KISAH2 DAN LEGENDA2

Tampaknya sejak kecil Muhammad doyan mendengarkan dongeng2 Yahudi yang tercantum di Talmud,
Targum dan Midrash. Karena ngebetnya punya versi dongeng miliknya sendiri, Muhammad tidak segan2
mengambil nama para tokoh dari kisah asli Yahudi dan memasukkannya ke dalam Qur’an
Aaron menjadi Harun
Abel menjadi Habil
Abraham menjadi Ibrahim
Adam tetap sebagai Adam
Kain menjadi Qabil
David menjadi Daud
Elias menjadi Ilyas
Elijah menjadi Alyasa
Enoch menjadi Idris
Ezra menjadi Uzair
Gabriel menjadi Jibril
Gog menjadi Yajuj
Goliath menjadi Jalut
Isaac menjadi Ishaq
Ishmael menjadi Ismail
Jakob menjadi Yakub
Job menjadi Aiyub
Jonah menjadi Yunus
Joshua menjadi Yusha’
Joseph menjadi Yusuf
Korah menjadi Qarun
Lot menjadi Lut
Magog menjadi Majuj
Michael menjadi Mikail
Moses menjadi Musa
Noah menjadi Nuh
Pharaoh menjadi Firaun
Saul menjadi Talut
Salomo menjadi Sulaiman
Terah menjadi Azar

Kisah2 Alkitab Perjanjian Lama yang dicatut dalam Qur’an adalah sebagai berikut:
Aaron dan kisah patung lembu --> Q 20:90
Kain dan Abel --> Q 5:30
Abraham dikunjungi malaikat2 --> Q 11:69, 15:51
Adam jatuh dalam dosa --> Q 7:18, 2:37
Korah dan rekan2nya --> Q 28:76, 29:38, 40:25
Penciptaan dunia --> Q 16:3, 13:3, 35:1,12
David memanjatkan pujian bagi Tuhan --> Q 34:10
Air bah --> Q 54:9; 69:11; 11:42
Jacob pergi ke Mesir --> Q 12:99
Jonah dan ikan besar --> Q 6:86; 10:98; 37:139; 68:48
Sejarah Joseph --> Q 6:84; 12:1; 40:86
Roti manna dan burung puyuh à Q 7:160; 20:82
Moses memukul batu --> Q 7:160
Bahtera Noah --> Q 11:40
Pharaoh --> 2:49; 10:75; 43:46; 40:24,26,s8,29,45
Keputusan Salomo --> Q 21:78
Ratu Sheba --> Q 27:29

Sudah jelas bahwa Muhammad berusaha membuat “hubungan yang jelas dan tegas dengan agama2
Kitab (Yahudi dan Kristen), terutama dari kitab2 suci Yahudi.” Karena Muhammad hanya mendengar saja
dan tidak terlalu banyak tahu agama Yahudi secara mendalam, banyak kisah Yahudi yang dijiplaknya
menjadi salah makna, salah kronologi, salah nama, salah keturunan, pokoknya memalukan banget.
Muhammad tahu urutan raja2 Israel seperti Saul, David, dan Salomo, tapi dia payah abizz dalam
menerangkan urutan waktu munculnya tokoh seperti Elijah, Elisha, Job, Jonah, dan Enokh. Muhammad
juga tidak tahu banyak tentang sejarah munculnya agama Kristen, kakek moyang Yesus dan para
pengikut Yesus (hanya Yohanes Pembabtis saja yang disebutnya). Muhammad membandingkan Musa
dengan Yesus, dan hal ini jelas menunjukkan bahwa dia mengira tak lama setelah Musa menerima
Taurat dari surga, Yesus pun menerima buku ajaib serupa (Injil) dari surga. Kesalahpahaman ini tampak
nyata pula pada saat dia tertukar dalam menyebut nama Maria ibunda Yesus dengan Miriam adik
perempuan Musa dan Aaron. Hihihi… tobat, nabi palsu kurang modal.

Muhammad salah kaprah pula dalam mengisahkan waktu sejarah Salomo berkuasa sama dengan waktu
nabi Noah masih hidup. Muhammad menyebutkan bahwa Noah berusia 950 tahun ketika bencana air
bah terjadi (Q 29:14), padahal seharusnya usia Noah seluruhnya adalah 950 tahun (Kejadian 9:22).
Muhammad juga bingung kapan saat Ham anak Noah melakukan dosa, yang dinyatakan di Kejadian 9:22
terjadi setelah bencana air bah. Tidak dijelaskan oleh Muhammad mengapa istri Noah dinyatakan
sebagai orang berdosa. Dalam Qur’an juga terdapat kebingungan Muhammad yang jelas antara Saul dan
Gideon. Silakan bandingkan Q 2:249 dengan Hakim2 7:5.
Q 2:249
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu
dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan
barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku."
Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan
orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang
yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang
sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang
sabar."

Hakim2 7:5
Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa
yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri,
demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum.” Jumlah orang yang menghirup dengan
membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya
berlutut minum air.

PENCIPTAAN ADAM

Dalam Q 2:30-33 kita baca:


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan
kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?"

Mari kita telusuri dari mana asal kisah ini.


Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26)
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau
mengindahkannya? (Mazmur 8:5)
Apakah yang akan menjadi keistimewaannya? (tanya para malaikat pada Tuhan - Adadeh) Dia (Tuhan -
Adadeh) menjawab bahwa hikmahNya jauh melebihi hikmah dirimu. Maka dibawaNya binatang ternak,
binatang2, dan burung2 ke hadapan mereka (para malaikat – Adadeh) dan bertanya kepada mereka apa
nama mereka, tapi para malaikat tidak tahu. Setelah manusia diciptakanNya, Dia membawa binatang2
itu ke hadapan manusia dan menanyakan nama2 binatang tersebut dan dia menjawab, ini adalah sapi,
itu adalah keledai, ini adalah kuda, dan itu adalah unta. Tapi siapakah namaku? Aku sejadinya dipanggil
sebagai tanah bumi, karena dari bumilah aku diciptakan (Midrash Rabbah di Leviticus, Parashah 19, dan
Kejadian, Parashah 8; dan Sanhedrin 38).

Berbagai sura Qur’an juga menyatakan Allah memerintahkan para malaikat memberi hormat kepada
Adam (7:10-26; 15:29-44; 18:50; 20:116). Semua malaikat tunduk dan memberi hormat kepada Adam
kecuali Setan. Dan ini sama dengan yang tercantum dalam Midrash dari Rabbi Moses.

KAIN DAN HABIL

Gaya cerita Muhammad yang amburadul seringkali meninggalkan pesan utama yang tertulis dalam kitab
suci Yahudi. Hal ini tampak jelas dalam kisah Kain dan Habil yang tercantum di Q 5:31,32
Q 5:31
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan
kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai
celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan
mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
Q 5:32
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.

Tidak tampak jelas hubungan antara Q 5:31 dengan Q 5:32 karena memang keterangan yang
menghubungkannya telah dihilangkan. Hubungan ini baru jelas kalau kita membaca Mishna Sanhedrin
4:5 yang berbunyi:
Kita dapatkan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan Kain terhadap adiknya: suara tangisan darah
adikmu. Di sini tidak dinyatakan darah sebagai hal yang tunggal, melainkan hal yang majemuk yakni
darahnya sendiri dan darah benih keturunannya. Manusia diciptakan sebagai makhluk tunggal untuk
menjelaskan padanya bahwa siapa yang membunuh seseorang, hal itu bagaikan membunuh seluruh
keturunan manusia; tapi orang yang memelihara nyawa seseorang berarti memelihara seluruh
keturunan manusia.

Tanpa penjelasan kata2 yang ditebalkan, maka sukar melihat hubungan antara Q 5:31 dan 5:32,
sehingga pesannya jadi kabur dan tidak tajam.

Karena butuh banyak sumber untuk membuat agama barunya, Muhammad pun tak menolak ide2 cerita
yang berasal dari agama Zoroastria dari Persia. Kitab suci Zoroastria bernama Hadhoxt Nask. Masyarakat
Arab banyak berhubungan dengan masyarakat Persia untuk keperluan perdagangan. Banyak kata Persia
yang terserap ke dalam perbendaharaan kata Arab. Salah satu contoh pengaruh Persia dalam Islam yang
paling jelas tampak pada kisah Isra Miraj yang ditulis di Hadis Sahih Bukhari, Volume 9, Book 93, Number
608.
Hadisnya panjang sekali, silakan baca sendiri. Ini versi pendeknya yang ditulis oleh Tisdal, W., “Original
Sources of Islam”, hal. 78
Muhammad berkata:
Jibril menaikkanku ke atas Buraq yang kemudian membawaku naik ke surga lapisan terbawah. Jibril
meminta gerbang pintu dibuka. “Siapakah itu?” tanya sebuah suara. “Ini adalah Jibril.” “Siapakah yang
datang bersamamu?” “Ini adalah Muhammad.” “Apakah dia dipanggil?” “O iya!” jawab Jibril. “Kalau
begitu persilakan dia masuk; sungguh bagus dia telah datang ke sini.” Dan dengan begitu pintu gerbang
dibuka. Silakan masuk, kata Jibril, Ini adalah ayahmu Adam, beri salam padanya. Maka aku memberi
salam padanya, dan dia pun membalas salamku sambil berkata “Selamat datang wahai Nabi yang
hebat.” Lalu Jibril membawaku ke surga tingkat dua, dan lihat ada Isa A.S. Di surga tingkat tiga terdapat
Yusuf; di surga tingkat empat terdapat Idris (Enokh); di surga tingkat lima terdapat Harun; dan di surga
tingkat enam terdapat Musa. Setelah Musa membalas salam dariku, dia menangis dan menerangkan
sebabnya mengapa dia menangis: “Aku menangis karena lebih banyak pengikutmu yang masuk surga
dibandingkan pengikutku.” Lalu kami menuju ke surga ke tingkat tujuh. “Ini adalah ayahmu Abraham,”
kata Jibril, dan pertukaran salam pun terjadi seperti sebelumnya. Akhirnya kami sampai ke bagian akhir
di mana terdapat buah2an yang indah dan dedaunan seperti kuping gajah. “Ini,” kata Jibril, “adalah
surga yang terakhir; dan lihat! Ada empat sungai, dua di dalam, dan dua di luar.” “Apakah ini, wahai
Jibril” tanyaku. Yang di dalam, katanya adalah sungai2 surgawi, dan yang di luar adalah sungai Nil dan
Eufrata.

Kisah Isra Miraj ini dapat dibandingkan dengan kitab Pahlavi (bagian dari ajaran Zoroastria dari Persia
Tengah) yang berjudul Arta (atau juga disebut Artay) Viraf yang ditulis ratusan tahun sebelum
Muhammad menciptakan Islam (Tisdal, hal. 80). Pendeta2 Zoroastria merasa iman mereka berkurang
sehingga mereka mengirim Arta Viraf ke surga untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sana. Arta
mengunjungi setiap lapisan surga dan akhirnya kembali ke bumi untuk memberitahu pengikutnya apa
yang telah dia lihat:
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah surga lapisan terbawah;… dan di sana kami melihat Malaikat
yang diberi Sang Maha Suci cahaya yang menyala, indah, dan agung. Dan aku bertanya kepada Sorash
yang suci dan Azar sang malaikat: “Tempat apakah ini, dan siapakah mereka itu? “[Arta juga kemudian
naik ke surga lapisan ke dua dan ke tiga.] “Bangkit dari singgasananya yang berlapiskan emas, Bahman
sang Malaikat Penghulu membimbingku, sampai dirinya dan aku bertempu Ormazd bersama kawanan
malaikat dan pemimpin2 surgawi, semua bercahaya sangat kemilau dan aku belum pernah melihat hal
ini sebelumnya. Pemimpinku berkata: Ini adalah Ormazd. Aku memberi salam kepadanya, dan dia
berkata dia gembira menyambutku dari dunia fana ke tempat yang terang dan sempurna…. Akhirnya,
kata Arta, pengantarku dan sang Malaikat yang bercahaya selesai menunjukkan surga padaku dan
mereka lalu membawaku untuk melihat neraka; dan dari tempat yang gelap dan mengerikan itu, mereka
membawaku ke atas ke tempat indah di mana terdapat Ormazd dan kawanan malaikatnya. Aku ingin
memberi salam padanya, tapi Ormazd dengan anggunnya berkata: Arta Viraf, kembalilah ke dunia fana,
kau telah melihat dan mengenal Ormazd, karena akulah dia; aku mengenal siapapun yang jujur dan
bajik.

Selain ceritanya sama, coba lihat gambar Buraq yang ditunggangi Muhammad. Buraq ini jelas
merupakan tiruan dari Gyphron (binatang dongeng dari Assyria).
[2:213] Manusia itu adalah umat yang satu. , maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di
antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan
kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Allah mengirim Nabi-nabi dalam jumlah yang banyak bahkan setiap ummat
Kemudian ajaran2 Nabi tsb mengalami distorsi dan reduksi
jadi jelas permasalahannya kita mesti mengerti bahwa ada kalanya NUBUATAN dianggap legenda
....sbgmana Zoroaster, Budha, hindu, atau sumber lainnya yg memiliki kitab sucinya masing2.
Nubuatan Muhammad Saw juga ada pada kitab Hindu (saya kutip dari tulisan jam r ud
http://www.ajangkita.com/forum/viewtopi ... 56&start=0 :

RAMALAN KITAB2 HINDU INDIA TENTANG NABI MUHAMMAD SAW !!!

(1) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat: "Hai orang banyak, dengarlah ini
dengan sungguh2, NARASHANGSA (Yang terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita
mengambil orang KAURAM (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh2; yang
kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan
kendaraan tercepat (Bouraq)..." (ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127, MANTRA 1-2). Narashangsa =
Yang terpuji = Muhammad. kata "Kauram" berarti "emigran" yaitu orang yang meninggalkan negerinya
sendiri, dalam bahasa Arabnya: "Muhajirin". Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke
Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala
sukunya, dikenal sebagai "Kaum Muhajirin", sedangkan orang2 Madinah yang menyambutnya dikenal
sebagai "Kaum Anshar". Dari sinilah tonggak dimulainya TAHUN HIJRIYAH (hijrah = pindah). Kendaraan
yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad memiliki 12 orang istri yaitu: Khadijah,
Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah,
dan Maimunah. Ketika melakukan MI'RAJ dari Masjid Al-Aqsha di Palestina ke langit ke-7, Muhammad
mengendarai BOURAQ yang merupakan kendaraan tercepatnya.
(2) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat: "Tuhan akan memberikan kepada
MAMAHA RISHI seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi."
(ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127, MANTRA 3). Kata "Mamaha" secara etimologis berasal dari
bahasa Arab: "Muhammad" yang berarti "yang terpuji", sedangkan "Mamaha Rishi" adalah julukan bagi
NARASHANGSA, sehingga Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun "seratus
keping emas" maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut "Ash-
Shabus Shuffah". "Sepuluh kalung" maksudnya sepuluh orang yang selalu membantu Muhammad dalam
peperangan yang disebut "Asy-Syara Mubasysyara". "Tiga ratus ekor kuda" maksudnya 300 tentara
pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar (H.G. WELLS,
The Outline of History, 1949). "10.000 ekor sapi" maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika
memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa "Fathu
Makkah" (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).

(3) Dalam beberapa literatur tertentu, terdapat kesamaan keterangan yang mengarah kepada
Muhammad, antara lain: -"MAMAHA adalah penunggang unta dari daerah padang pasir"
(ATHARVAVEDA 20:9:31); -"MAMAHA terkenal dengan 10.000 pengikutnya" (RIGVEDA 5:27:1); -"Pada
masa MAMAHA , himne baru akan disusun dan dibacakan selama kebaktian sebagai pengganti WEDA
yaitu JAMAT (berjamaah) dan SALAT (doa)" (RIGVEDA 1:109:2); -"Musa berprediksi: '...kelihatanlah ia
dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang
yang kudus..." (ULANGAN 33:2); -"Kekasihku adalah putih dan kemerah2an, pemimpin terkemuka di
kalangan 10.000 manusia" (KIDUNG AGUNG 5:10); -"Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000
pengikutnya yang kudus (YUDAS 1:14); -"Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang
pada saat yang menentukan ini" (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17); -"...dan
Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah" (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table
Talks of the Prophet Mohammed, 1882). Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan "MAMAHA" atau
"Orang Mulia" tidak lain adalah Muhammad.

(4) Dalam kitab agama Hindu yaitu BHAGABAT-PURANA, terdapat nubuat: "Dia dihiasi dengan delapan
sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat (Bouraq) yang diberikan kepadanya oleh para malaikat dan
memegang pedang di tangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan." (BHAGABAT-
PURANA 12:2:19). "Kuda cepat" adalah BOURAQ (lihat butir 1 di atas) dan Muhammad selalu membawa
pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam Bukhari, dari ANAS katanya: "Aku
pernah melihat Rasulullah (Muhammad) menunggang kuda dengan sebilah pedang tergantung di
sampingnya." (H.R. BUKHARI).

(5) Dalam kitab agama Hindu yaitu KALKI-PURANA, terdapat nubuat: "Wahai Tuhan, bersama dengan
empat orang sahabat, aku akan menghancurkan kebatilan." (KALKI-PURANA 2:5). Muhammad memiliki 4
orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang disebut "Khulafaur Rasyidin" yaitu: Abu Bakar ash-
Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin 'Affan, dan Ali bin Abu Thalib. Untuk membandingkan kata
"kebatilan", lihat kembali butir 4 di atas dan periksa butir 6 di bawah ini.

(6) Dalam kitab agama Hindu yaitu KALKI-PURANA dan BHAGABAT-PURANA, terdapat nubuat: "Kalki
Avatar akan dilahirkan di kota SHAMBHAL, ibunya bernama SUMATI, bersama empat orang temannya
akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)....Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran."
(KALKI-PURANA 2:4-7). "Ayahnya bernama VISHNU-YASH." (BHAGABAT-PURANA 12:2:1. "Dia lahir pada
hari ke-12 yang cerah, pada pertengahan bulan Madhav." (KALKI-PURANA 2:15). Kata "Shambhal"
berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Muhammad lahir di kota Mekah yang dikenal sebagai "Darul
Aman" yang juga berarti: rumah perdamaian dan keamanan. Ibunya bernama "Sumati" yang berarti:
lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad bernama "Aminah" yang juga berarti: lemah lembut.
Ayahnya bernama "Vishnu-Yash" yang berarti: hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan). Ayah Muhammad
bernama "Abdullah" yang berarti juga: hamba Allah/Tuhan. "Empat orang temannya" adalah Abu Bakar,
Umar, Utsman, dan Ali (lihat butir 5 di atas). Kalki Avatar dibantu oleh para malaikat di medan
pertempuran. Ketika Perang Badar, Muhammad dibantu oleh para malaikat (Q.S. ALI IMRAN:123-125
dan AL-ANFAAL:9), juga dalam Perang Khandaq, Muhammad dibantu oleh para malaikat (Q.S. AL-
AHZAAB:9). Kalki Avatar lahir pada hari ke-12 bulan Madhav. Muhammad juga lahir pada hari ke-12
tepatnya tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (Sebelum Hijriyah). Jadi, KALKI AVATAR tidak lain adalah
MUhammad, sedangkan "Kalki Avatar" sendiri berarti: pembersih dosa yang datang ke dunia.

(7) Dalam kitab agama Hindu terdapat Ramalan MAHABHARATA, antara lain: "...Dia akan lahir di sebuah
kota yang bernama SHAMBHAL (Mekah)....Dia pergi berperang untuk mengalahkan
lawan....Menghancurkan penjahat (berhala), kemudian melaksanakan ziarah terakhir (Haji
Wada')....Rumah (Ka'bah) yang diisi oleh penjahat, dengan tuhan2 buatan tangan mereka (berhala);
Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan ketundukannya, seorang raja
(Muhammad) berdiri menghadap-Nya....Kemudian mereka mempersembahkan doa (sholat) dan korban
(qurban). Dan berpegang pada enam prinsip utama..." (MAHABHARATA Bag. Hutan Bab 190). Pada
waktu itu (630 M) terdapat 360 buah berhala mengelilingi Ka'bah. Kemudian oleh Muhammad seluruh
berhala tersebut dihancurkan dan Ka'bah dibersihkan (PROF. HITTI, History of the Arab, Bag. I Bab 8 Hal.
118). Muhammad memang menjadi pemimpin umat Islam. Ketika Muhammad melaksanakan HAJI
WADA' (haji perpisahan), sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji
bersama2 dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama2 yang dilanjukan denga penyembelihan hewan
qurban. Sedangkan "enam prinsip utama" adalah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dan Jihad fi
Sabilillah.

( Dalam kitab agama Hindu yaitu BHAVISHWA-PURANA, terdapat nubuat: "Kemudian seorang dengan
julukan 'orang yang tak berilmu', MUHAMMAD namanya....Hai orang yang tak berdosa, ROH
KEBENARAN, dan tuan yang semata2, kepadamulah persembahanku..."(BHAVISHWA-PURANA 3, KHAND
3, ADITYA 3, SHALOB 3,7,.

Dalam Hadis Isra Miraj Hadis Sahih Bukhari, Volume 9, Book 93, Number 608 tercantum bagian ini:
Diantara hal2 yang Allah sampaikan pada dirinya adalah: “Lima puluh kali sembahyang harus dilakukan
pengikutnya setiap hari dan malam.”
Lalu Muhammad pergi sampai dia bertemu Musa, dan lalu Musa bertanya padanya, “Wahai
Muhammad! Apa yang kau dengar dari Tuhan?” Sang Nabi menjawab, “Dia menyuruhku sembahyang
lima puluh kali sehari dan semalam.” Musa berkata, “Pengikutmu tidak bisa melakukan hal itu.
Kembalilah pada Tuhan dan semoga Dia menguranginya bagimu dan pengikutmu.” Maka sang Nabi
kembali ke Jibril untuk membicarakan hal ini dengannya. Jibril mendengar pendapat Muhammad dan
lalu berkata, “Baiklah, seperti yang kau kehendaki.” Maka Jibril membawanya (Muhammad – Adadeh)
menghadap Yang Maha Kuasa dan berkata lalu dia berkata, “Wahai Tuhan, mohon peringan bebanku
karena pengikutku tidak mampu melakukan hal itu.” Lalu Allah menguranginya menjadi sepuluh kali
sembahyang dan sewaktu dia kembali dia bertemu dengan Musa lagi yang menghentikannya dan
mengirimnya kembali kepada Tuhan hingga jumlah perintah sembahyang dikurangi sampai hanya lima
kali sembahyang.

Tuhan mana yang tidak tahu bahwa tiada umat manusia yang mampu melakukan 50 kali sembahyang
setiap hari? Masakan Tuhan harus diberitahu manusia dahulu baru bisa ngerti?

Anway, bandingkan tawar-menawar antara Muhammad dengan Allah tentang jumlah sembahyang itu
dengan tawar-menawar Abraham dengan YHWH tentang Sodom dan Gomora di Kejadian 18:22-33.
Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di
hadapan TUHAN. Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang
benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota
itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima
puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian,
membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama
dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak
menghukum dengan adil?"
TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni
seluruh tempat itu karena mereka."
18:27 Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,
walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah
Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak
memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."
Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?"
Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di
sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."
Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh
didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."
Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh
didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat
tinggalnya.

Muhammad juga tidak langsung menetapkan aturan sembahyang 5 kali sehari bagi Muslim. Awalnya,
Muhammad menentukan dua kali sembahyang per hari. Lalu, seperti yang tercantum dalam Qur’an,
sembahyang ketiga ditambahkan menjadi sembahyang pagi hari (sholat subuh), sembahyang malam hari
(sholat magrib), dan sembahyang diantara sholat subuh dan sholat magrib. Hal ini sama persis dengan
sembahyang yang dilakukan kaum Yahudi yakni shakharith, minkah, dan arbith. Tapi setelah mengenal
ajaran Zoroastria yang mengharuskan umatnya melakukan sembahyang (gash) kepada Tuhan mereka
(Ahura Mazda) sebanyak lima kali sehari, Muhammad tentunya tidak mau kalah sehingga dia dengan
gampangnya mengadopsi jumlah sembahyang per hari agama Zoroastria.

makna peristiwa tawar menawar itu bisa diselewengkan ..... ini hukum relativitas ...tergantung sudut
pandang apa yang digunakan serta kepentingan apa yang paling menonjol ...
sebenar sisi lain yg bisa disimpulkan adalah bahwa sesungguhnya Tuhan maha pemurah thd hambaNya
dan tdk akan membebaninya dgn ritual ibadah yg melelahkan dan juga menggambarkan fleksibelitas
agama yg diturunkan Nya bagi manusia.
karena sebeanrnya pencapaian itu ada pada essensi atau hakikat penyembahan dan pengakuan serta
penyerahan diri pada TUHAN.
Allah membiarkan hambaNya Muhammad meminta demi kebaikan ummatnya tercinta .... dan Allah
mengakomodirnya dng rahmat Nya

Nubuatan itu selalu ada ...namun penerimanya kadangkala mengalami distorsi permasalahan shg
kemudian mengalami perubahan keyakinan atau dogma ....yg teruuuuuus mengalami penambahan dan
pengurangan ...........

maka agama2 yg dikatakan Adadeh yg memiliki sedikit kemiripan atau kesesuaian tdk bisa sama sekali
langsung divonis Islam adalah faksi turunan atau plagiator ...

seharusnya pada sudut pandang yg berbeda kita bisa katakan MUHAMMAD TERNUBUATKAN DI
SEANTERO JAGAD RAYA

sumber
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/bukti-kuat-qur-an-karangan-muhammad-t7060/page20.html

You might also like