You are on page 1of 7

TUGAS

Produk Dari Jasa Bank

Oleh:

Muhammad ‘Aunul Haq


NIM.09.23.332

Mata kuliah : lalu lintas pembayaran.


Dosen : bpk sugeng widodo.

GIRO
1. Pengertian Giro

Menurut Undang-Undang no.7 tahun 1992 tentang perbankan

“Giro adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.”

Sedangkan menurut Simorangkir dalam bukunya Seluk Beluk Bank Komersial

“Giro merupakan simpanan pihak ketiga (nama peorangan atau perusahaan


berbadan hukum) pada bank komersial yang dipercayakan untuk di bukukan dalam
rekening giro, penarikan simpanan baki rekening giro itu setiap saat dapat ditarik
dengan menggunakan alat (instrument) yang disebut cek atau bilyet giro, cek dan
bilyet gio disebut uang giral dapat digunakan sebagai alat penukar sepanjang pihak
ketiga bersedia menerimanya.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa giro adalah simpanan pihak ketiga
(perorangan atau badan usaha) yang berupa uang, dan penarikannya dapat dilakukan
setiap saat baik dengan menggunakan cek atau bilyet giro,serta dapat pula dengan cara
lain seperti pemindah bukuan.

2. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan


a. Simpanan, berupa penyimpanan sejumlah uang dibank dalam bentuk giro atau
disebut juga rekening Koran (current account) simpanan ini dilakukan dengan
kesepakatan atau perjanjian anta nsabah dengan bank. Nasabah mempercayakan
uangnya kepada bank dan bank akan mengelola uang itu menurut ketentuan yang berlaku
dan telah disepakati bersama.
b. Penarikan dapat dilakukan setiap saat, artinya bila nasabah yang menyetor pagi
hari ia dapat menarik dana (simpanan giro) pada sore harinya. Dalam hal lain selang
beberapa saat selam kantor kas bank buka.
c. Cara penarikan, yang paling banyak dilakukan adalah dengan cek atau bilyet giro.
Namun dengan batas-batas tertentu penarikan dalam bentuk lain seperti dengan surat
perintah atau pemindah bukuan dapat dilakukan.

CEK
1. Pengertian Cek

Menurut simorangkir adalah:

“cek pada dasarnya adalah perintah kepada bank komersial dari orang yang
menandatanganinya untuk pembayaran sejumlah uang seperti yang tertera pada
lembaran cek tersebut kepada si pembawa atau orang yang namanya disebut diatas
cek tersebut.”

Menurut kitab Undang-undang Hukum Dagang adalah:

“Cek adalah perintah tak bersyarat dan pemegang rekening (nasabah giro) kepada
bank, untuk membayar sejumlah uang tertentu”

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa cek adalah perintah
pembayaran dari bank untuk orang yang namanya tercantum dalam surat cek itu atau
dari pembawa cek yang menyerahkan kepada bank tertarik.

Atau cek adalah surat berharga atau alat transaksi pembayaran yang diterbitkan
oleh bank sebagai pengganti uang tunai.

2. Syarat-Syarat Cek

Menurut Ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 178, syarat-syarat formal
berlakunya cek adalah sebagai berikut:
a. Nama cek dimuatkan dalam teksnya sendiri dan di istilahkan dalam bahasa cek itu
di tulisnya
b. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
c. Nama orang yang harus membayarnya (tertarik)
d. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan
e. Tanggal dan tempat cek ditariknya
f. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek itu (penarik)

3. Jenis-jenis Cek

a. Cek Atas Nama


Adalah cek yang diterbitkan atasa nama seseorang atas badan hukum tertentu yang
tertulis jelas didalam cek tersebut.

Contah : sebuah cek tertulis perintah bayarlah kepada : PT. Indo Jaya uang sebesar Rp.
5.000.000,-

b. Cek Atas Unjuk

Adalah kebalikan dari cek atas nama. Didalam cek atas unjuk tidak tertulis nama
seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau
dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa .

Contoh : dalam cek bayaralah uang senialai Rp. 3.000.000,- atau yang lain bayarlah tunai
atau cash.

c. Cek Silang

Adalah cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek ini disengaja diberi silang,
sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non-tunai atau sebagai pemindah
bukuan.

d. Cek Mundur
Adalah cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang.nama lain dari cek ini cek
jatuh tempo. Cek ini biasanya ada kesepakatan antara si pemberi cek dan si penerima cek
misalnya karena pada saat itu belum ada dana.

Contoh : hari ini tanggal 09 januari 2011, Tn. Budi bermaksud mencairkan cek tersebut
yang dimana cek tersebut tertulis pada tanggal 13 januari 2011.

e. Cek Kosong atau Blank Cheque

Adalah cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro.

Contoh : seseorang ingin menarik uang melalui cek dengan nilai sebesar Rp. 10.000.000,-
yang tertera dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia dalam rekening
giro hanya sebesar Rp. 8.000.000,-. Berarti dananya kurang sebesar Rp.
2.000.000,-.

BILYET GIRO
1. Pengertian Bilyet Giro

Simorangkir mengemukakan pengertian bilyet giro adalah :

“Bilyet giro yaitu surat perintah yang telah distandarisir bentuknya bank yang
menerima perintah pemindahbukuan sejumlah dana dari rekening dari rekening yang
bersangkutan kepada penerima yang disebut namanya pada bank yang sama atau
pada bank lainnya.”

Berdasarkan surat edaran BI no.28/32/UPG tanggal 11 agustus 1995 tentang bilyet


giro, yang dimaksud dengan bilyet giro adalah :

Surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindah
bukuakan sejumlah dana yang tercantum dalam bilyet giro, yaitu

a. Nama “Bilyet Giro” da nomor bilyet giro


b. Nama tertarik
c. Perintah pemindah bukuan
d. Nama dan nomor rekening pemegang
e. Nama bank penerima
f. Jumlah dana yang dipindah bukuan
g. Empat dan tanggal penarikan
h. Tanda tangan dan nama jelas penarik

Dari pengertian diatas, bilyet giro adalah surat perintah bayar dari nasabah kepada
bank yang memlihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada
bank sama atau lain.

2. Persamaan dan Perbedaan Cek & Bilyet giro


Persamaan :
a. Merupakan alat pembayaran giral
b. Merupakan perinta kepada bank untuk melaksanakan mutasi pembayaran pada
rekening nasabah
c. Dapat dijadikan bahan pehitungan pada lembaga kliring
d. Mempunyai jangka waktu kadaluarsa selam 70 hari

Perbedaan :
CEK BILYET GIRO

1. Tidak dapat diuangkan 1. Tidak dapat diuangkan secara tunai

2. Pembayaran oleh bank dapat dilakukan atas 2. Merupakan surat perintah dari nasabah kepada
unjuk (dapat di Endorsmentkan) bank untuk memindahkan dananya kepada
orang yang ditunjuk dan mempunyai rekening
yang jelas pada bank tertentu

3. Dikenakan bea materai 3. Bebas bea materai

BILL PAYMENT

1. Pengertian Bill Payment


Bill payment merupakan suatu produk jasa dari bank untuk menerima pembayaran
dari masyarakat baik nasabah maupun bukan nasabah kepada pemberi jasa pihak ketiga
atau salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan
melalui transfer dana elektronik. Banyak yang menggunakan pembayaran seperti ini
karena mudah dalam pembayaran. Banyak juga dari perbankan, e-commerce
menggunakan ini, tidak perlu bertemu langsung karena dapat dapat lewat via online.
Contoh : perbankan mengeluarkan produk seperti pembayaran listrik, Telkom, kartu kredit,
dan bill payment dapat juga melalui ATM.

You might also like