Professional Documents
Culture Documents
ILMU KOMPUTER
Kata Pengantar
Dengan segala kerendahan hati tim penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Makalah ini untuk membahas tentang analisa mengenai UU ITE dan juga untuk memenuhi
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari segi
penulisan, isi dan lain sebagainya, maka tim penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran
guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan
sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca. Atas semua ini tim penyusun
mengucapkan terima kasih banyak, semoga segala bantuan dari semua pihak mudah-mudahan
Tim Penyusun
BAB I
1.1 Pendahuluan
Tindak kejahatan sekarang ini tidak hanya terjadi di dunia nyata bahkan kejahatan pun
bisa terjadi di dunia maya. Ternyata tidak hanya itu yang membuat pemerintah harus
membuat dan menguatkan cyberlaw di Negara kita, terdapat beberapa alasan lain yaitu untuk
mengatasi masalah dan isu-isu hukum yang berkaitan dengan teknologi informasi dan
transaksi elektronik. Di Negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia mereka sudah
lebih maju dalam perkembangan cyberlaw. Seperti contoh Singapura sudah memiliki
cyberlaw sejak 14 tahun yang lalu, Singapura memiliki The Electronic Act (Akta Elektronik)
tahun 1998, Electronic Communication Privacy Act (Akta Privasi Komunikasi Elektronik)
tahun 1996. Sedangkan Malaysia memiliki Computer Crime Act (Akta Kejahatan Komputer)
dan Digital Signature Act (Akta Tandatangan Digital) pada tahun 1997, Communication and
Multimedia Act (Akta Komunikasi dan Multimedia) tahun 1998.
Sebelum Undang-Undang ITE lahir sudah banyak kasus-kasus yang tidak terselesaikan
akibat terhambatnya bukti-bukti yang bisa mengungkapkan suatu kejahatan, seperti bukti
rekaman Handphone, Mobile-phone, SMS (short message system), CCTV (closed circuit
television), karena masih sulit dan dianggap kurang kuat untuk dipakai sebagai ‘bukti
hukum’ yang terkait dengan tindak kejahatan.
Diharapkan setelah lahirnya Undang-undang ITE ini beberapa kasus yang disebabkan
oleh perkembangan teknologi informasi dan transaksi elektronik dapat terselesaikan melalui
ketentuan-ketentuan yang telah dimuat dalam Undang-undang ITE tersebut. Selain itu
mudah-mudahan dengan adanya Undang-undang ITE ini bisa berdampak positif pada
masyarakat.