Professional Documents
Culture Documents
(revisi 2011)
exposure draft
Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
Penyajian
Laporan Keuangan Syariah
Exposure draft ini dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Syariah
Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Syariah
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaigglobal.or.id
Januari 2011
Penyajian Laporan Keuangan Syariah ED PSAK 101 (revisi 2011)
PENGANTAR
PERMINTAAN TANGGAPAN
IKHTISAR RINGKAS
ED PSAK 101
Perihal PSAK 101
(revisi 2011)
Definisi SAK Pernyataan dan Interpre- Tidak diatur
tasi yang dikeluarkan oleh
DSAK dan DSAS IAI
Tujuan laporan Tambahan informasi ten- Tidak diatur
keuangan tang kontribusi dari dan
distribusi kepada pemilik
dalam kapasitasnya se-
bagai pemilik (transaksi
ekuitas)
Pos luar biasa Tidak diperkenankan Diperkenankan
Laporan posisi Laporan posisi keuangan Laporan posisi keuangan
keuangan kom- komparatif disajikan un- komparatif disajikan un-
p ar a t if ak i b a t tuk posisi awal periode tuk akhir periode sajian
akibat penera- sajian (selain akhir peri-
pan kebijakan ode sajian)
akuntansi secara
retrospektif, pe-
nyajian kembali,
dan reklasifikasi
pos
Komponen lapo- • Laporan posisi • Neraca
ran keuangan keuangan • Laporan laba rugi
• Laporan laba rugi • Laporan perubahan
komprehensif ekuitas
• Laporan perubahan • Laporan arus kas
ekuitas • Laporan sumber
• Laporan arus kas dan penggunaan
• Laporan sumber dan dana zakat
penggunaan dana • Laporan sumber
zakat dan penggunaan
• Laporan sumber dan dana kebajikan
penggunaan dana • Catatan atas
kebajikan laporan keuangan
• Catatan atas laporan
keuangan
Laporan laba rugi • Laporan laba rugi Laporan laba rugi
komprehensif • Laporan laba rugi
komprehensif
Pengungkapan Tujuan, kebijakan, dan Tidak diatur
permodalan proses mengelola per-
modalan
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN .................................................. 01-08
Tujuan .................................................................... 01
Ruang lingkup . ........................................................ 02-06
Definisi .................................................................... 07-08
1 Kelangsungan Usaha
2
3 24. Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen
4 membuat penilaian tentang kemampuan entitas syariah
5 untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas
6 syariah menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi
7 kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan
8 untuk melikuidasi entitas syariah atau menghentikan
9 perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lain yang
10 realistis selain melakukannya. Jika manajemen menyadari
11 (dalam membuat penilaian) mengenai adanya ketidakpastian
12 yang material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi
13 yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan tentang
14 kemampuan entitas syariah untuk mempertahankan
15 kelangsungan usaha, maka entitas syariah mengungkapkan
16 ketidakpastian tersebut. Jika entitas syariah menyusun
17 laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan
18 usaha, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut,
19 bersama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan
20 laporan keuangan dan alasan mengapa entitas syariah tidak
21 dipertimbangkan dapat menggunakan asumsi kelangsungan
22 usaha.
23
24 25. Dalam mempertimbangkan apakah dasar asumsi
25 kelangsungan usaha adalah tepat, manajemen memperhatikan
26 semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak
27 dibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan.
28 Tingkat pertimbangan bergantung pada fakta dari setiap
29 kasus. Jika selama ini entitas syariah menghasilkan laba
30 dan mempunyai akses ke sumber pendanaan, maka dapat
31 disimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah sesuai
32 tanpa melalui analisis rinci. Dalam kasus lain, manajemen
33 perlu memperhatikan faktor yang mempengaruhi profitabilitas
34 masa kini maupun masa depan, jadwal pembayaran utang,
35 dan sumber potensial pendanaan pengganti sebelum dapat
36 menyimpulkan bahwa asumsi kelangsungan usaha telah
37 sesuai.
38
1 Dasar Akrual
2
3 26. Entitas syariah menyusun laporan keuangan atas
4 dasar akrual, kecuali laporan arus kas dan penghitungan
5 pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha. Dalam
6 penghitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada
7 pendapatan yang benar-benar telah direalisasikan menjadi
8 kas (dasar kas).
9
10 27. Jika akuntansi berdasarkan akrual digunakan,
11 entitas syariah mengakui pos-pos sebagai aset, liabilitas,
12 dana syirkah temporer, ekuitas, penghasilan, dan beban
13 (unsur unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut
14 memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsur-unsur
15 dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
16 Keuangan Syariah.
17
18 Materialitas dan Agregasi
19
20 28. Entitas syariah menyajikan secara terpisah
21 kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan
22 secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi
23 berbeda kecuali pos tersebut tidak material.
24
25 29. Laporan keuangan merupakan hasil dari pemrosesan
26 sejumlah transaksi atau peristiwa lain yang diklasifikasikan
27 sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses
28 penggabungan dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam
29 laporan keuangan. Jika suatu klasifikasi pos tidak material,
30 maka dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam
31 laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
32 Suatu pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan
33 terpisah dalam laporan keuangan tetapi cukup material untuk
34 disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan.
35
36 30. Entitas syariah tidak perlu untuk memberikan suatu
37 pengungkapan spesifik yang diminta oleh suatu PSAK jika
38 informasi tersebut tidak material.
1 Saling Hapus
2
3 31. Entitas syariah tidak boleh melakukan saling
4 hapus atas aset, liabilitas, dan dana syirkah temporer atau
5 penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan
6 oleh suatu PSAK.
7
8 32. Entitas syariah melaporkan secara terpisah untuk
9 aset, liabilitas, dana syirkah temporer serta penghasilan dan
10 beban. Saling hapus dalam laporan laba rugi komprehensif atau
11 laporan posisi keuangan mengurangi kemampuan pengguna
12 laporan keuangan baik untuk memahami transaksi, peristiwa
13 dan kondisi lain yang telah terjadi maupun untuk menilai arus
14 kas di masa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan
15 substansi transaksi atau peristiwa lain. Pengukuran aset
16 secara neto setelah dikurangi penyisihan penilaian (misalnya,
17 penyisihan keusangan atas persediaaan dan penyisihan piutang
18 tidak tertagih) bukan termasuk kategori saling hapus.
19
20 33. PSAK 23: Pendapatan mendefinisikan pendapatan
21 dan mensyaratkan untuk mengukurnya berdasarkan nilai
22 wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima, dengan
23 mempertimbangkan jumlah potongan dagang dan rabat
24 volume yang diperbolehkan. Dalam aktivitas normal, entitas
25 syariah juga melakukan transaksi lain yang bukan merupakan
26 penghasil utama pendapatan dan bersifat insidentil.
27 Entitas menyajikan hasil dari transaksi tersebut dengan
28 mengurangkan setiap penghasilan dengan beban terkait yang
29 timbul dari transaksi yang sama sepanjang penyajian tersebut
30 mencerminkan substansi dari transaksi atau peristiwa lain.
31 Misalnya:
32 (a) entitas syariah menyajikan keuntungan dan kerugian
33 atas pelepasan aset tidak lancar, termasuk investasi dan
34 aset operasional, dilaporkan dengan mengurangkan
35 penerimaan dari pelepasan dengan jumlah tercatat dan
36 beban yang timbul dari pelepasan aset tersebut;
37 (b) entitas syariah dapat mengurangkan pengeluaran yang
38 terkait dengan provisi yang diakui sesuai dengan PSAK
1 dan
2 (ii) keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui
3 dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya
4 untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok
5 lepasan dalam rangka operasi yang dihentikan;
6 (f) laba rugi;
7 (g) setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain
8 yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat (selain jumlah
9 dalam huruf (h));
10 (h) bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas
11 asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
12 menggunakan metode ekuitas; dan
13 (i) total laba komprehensif.
14
15 82. Entitas syariah mengungkapkan pos di bawah
16 ini dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai alokasi
17 untuk periode:
18 (a) laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan
19 kepada:
20 (i) kepentingan nonpengendali; dan
21 (ii) pemilik entitas induk.
22 (b) total laba komprehensif periode berjalan yang dapat
23 diatribusikan kepada:
24 (i) kepentingan nonpengendali; dan
25 (ii) pemilik entitas induk.
26
27 83. Entitas syariah menyajikan pos-pos tambahan,
28 judul dan subtotal dalam laporan laba rugi komprehensif
29 jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja
30 keuangan.
31
32 84. Disebabkan dampak dari berbagai kegiatan, transaksi,
33 dan peristiwa lain entitas syariah berbeda dalam frekuensi,
34 potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk
35 dapat diprediksi, maka pengungkapan unsur kinerja keuangan
36 membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami
37 kinerja keuangan yang dicapai dan dalam membuat proyeksi
38 kinerja keuangan masa depan. Entitas syariah memasukkan pos
1 Pengungkapan Lain
2
3 145. Entitas syariah mengungkapkan dalam catatan
4 atas laporan keuangan:
5 (a) jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan
6 sebelum tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk
7 terbit tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada
8 pemilik selama periode serta jumlah dividen per lembar
9 saham; dan
10 (b) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.
11
12 146. Entitas syariah mengungkapkan hal berikut ini,
13 jika tidak diungkapkan di bagian mana pun dalam informasi
14 yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan:
15 (a) domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian,
16 alamat kantor pusat entitas (atau lokasi utama kegiatan
17 usaha, jika berbeda dari lokasi kantor);
18 (b) keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan
19 utama;
20 (c) nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir
21 dalam kelompok usaha; dan
22 (d) bagi entitas syariah yang mempunyai umur terbatas,
23 informasi tentang lama umur.
24
25 TANGGAL EFEKTIF
26
27 147. Entitas syariah menerapkan Pernyataan ini untuk
28 periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
29 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan.
30
31 PENARIKAN
32
33 148. Pernyataan ini menggantikan PSAK 101 (revisi
34 2008): Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
35
36
37
38
1 LAMPIRAN
2
3 Lampiran adalah bagian tak terpisahkan dari PSAK 101.
4
5 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri dari:
6 (a) Laporan posisi keuangan;
7 (b) Laporan laba rugi komprehensif;
8 (c) Laporan perubahan ekuitas;
9 (d) Laporan arus kas;
10 (e) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
11 (f) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
12 (g) Catatan atas laporan keuangan.
13
14 Setiap jenis entitas syariah dapat menambahkan komponen
15 laporan keuangan lain, selain komponen laporan keuangan di
16 atas. Dalam lampiran ini disajikan laporan keuangan bank syariah
17 dan laporan keuangan entitas asuransi syariah.
18
19 LAMPIRAN A
20 LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH
21
22 Komponen Laporan Keuangan
23
24 A01. Laporan keuangan bank syariah yang lengkap
25 terdiri dari:
26 (a) laporan posisi keuangan;
27 (b) laporan laba rugi komprehensif;
28 (c) laporan perubahan ekuitas;
29 (d) laporan arus kas;
30 (e) laporan perubahan dana investasi terikat;
31 (f) laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
32 (g) laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
33 (h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
34 (i) catatan atas laporan keuangan.
35
36
37
38
1 ...lanjutan
2 Piutang:
3 Murabahah xxx
4 Salam xxx
5 Istishna’ xxx
6 Ijarah xxx
7 Pembiayaan:
8 Mudharabah xxx
9 Musyarakah xxx
10 Persediaan xxx
11 Tagihan dan liabilitas akseptasi xxx
12 Aset ijarah xxx
13 Aset istishna dalam penyelesaian xxx
14 Investasi pada entitas lain xxx
15 Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxx
16 Jumlah Aset xxx
17
18 LIABILITAS
19 Liabilitas segera xxx
20 Bagi hasil yang belum dibagikan xxx
21 Simpanan xxx
22 Simpanan dari bank lain xxx
23 Utang:
24 Salam xxx
25 Istishna’ xxx
26 Liabilitas kepada bank lain xxx
27 Pembiayaan yang diterima xxx
28 Utang pajak xxx
29 Estimasi kerugian komitmen
30 dan kontinjensi xxx
31 Pinjaman yang diterima xxx
32 Pinjaman subordinasi xxx
33 Jumlah Liabilitas xxx
34 berlanjut...
35
36
37
38
1 ...lanjutan
2 DANA SYIRKAH TEMPORER
3 Dana syirkah temporer dari bukan bank:
4 Tabungan mudharabah xxx
5 Deposito mudharabah xxx
6 Dana syirkah temporer dari bank:
7 Tabungan mudharabah xxx
8 Deposito mudharabah xxx
9 Musyarakah xxx
10 Jumlah Dana Syirkah Temporer xxx
11
12 EKUITAS
13 Modal disetor xxx
14 Tambahan modal disetor xxx
15 Saldo laba xxx
16 Jumlah Ekuitas xxx
17
18 Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer,
19 dan Ekuitas xxx
20
21 Laporan Laba Rugi Komprehensif
22
23 A03. Komponen laporan laba rugi komprehensif bank
24 syariah disusun dengan mengacu pada SAK untuk pos-
25 pos umum. Dengan memperhatikan ketentuan dalam SAK
26 yang relevan, bank syariah menyajikan laporan laba rugi
27 komprehensif yang mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos-
28 pos berikut:
29 (a) Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai
30 mudharib:
31 (i) Pendapatan dari jual beli:
32 (1) pendapatan marjin murabahah;
33 (2) pendapatan neto salam paralel;
34 (3) pendapatan neto istishna paralel;
35 (ii) Pendapatan dari sewa:
36 (iii) Pendapatan dari bagi hasil:
37 (1) pendapatan bagi hasil mudharabah;
38 (2) pendapatan bagi hasil musyarakah;
1 ...lanjutan
2 Pendapatan Usaha Lain
3 Pendapatan imbalan jasa perbankan xxx
4 Pendapatan imbalan investasi terikat xxx
5 Jumlah pendapatan usaha lain xxx
6
7 Beban Usaha
8 Beban kepegawaian (xxx)
9 Beban administrasi (xxx)
10 Beban penyusutan dan amortisasi (xxx)
11 Beban usaha lain (xxx)
12 Jumlah beban usaha (xxx)
13
14 Laba Usaha xxx
15
16 Pendapatan dan Beban Nonusaha
17 Pendapatan nonusaha xxx
18 Beban nonusaha (xxx)
19 Jumlah pendapatan nonusaha xxx
20
21 Laba Sebelum Pajak xxx
22
23 Beban pajak (xxx)
24
25 Laba Neto xxx
26 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:
27 Pemilik entitas induk xxx
28 Kepentingan nonpengendali xxx
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
1
2 PT Bank Syariah “X”
3 Laporan Laba Rugi Komprehensif
4 Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20X1
5
6 Laba Neto xxx
7
8 Pendapatan Komprehensif Lain
9 Surplus revaluasi aset tetap xxx
10 Keuntungan aktuarial xxx
11 Keuntungan penjabaran laporan keuangan xxx
12 Jumlah pendapatan komprehensif lain xxx
13
14 Laba Komprehensif xxx
15 Laba komprehensif yang dapat
16 diatribusikan kepada:
17 Pemilik entitas induk xxx
18 Kepentingan nonpengendali xxx
19
20 Laporan Perubahan Ekuitas
21
22 A04. Bank syariah menyajikan laporan perubahan
23 ekuitas sesuai dengan SAK yang relevan.
24
25 Laporan Arus Kas
26
27 A05. Bank syariah menyajikan laporan arus kas sesuai
28 dengan SAK yang relevan.
29
30 Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
31
32 A06. Laporan perubahan dana investasi terikat
33 memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana
34 dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya.
35
36 A07. Bank syariah menyajikan laporan perubahan dana
37 investasi terikat sebagai komponen utama laporan keuangan,
38 yang menunjukkan:
1 ...lanjutan
2 Penambah:
3 Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya
4 diterima pada periode berjalan:
5 Penerimaan pelunasan piutang:
6 Margin murabahah xxx
7 Istishna’ xxx
8 Pendapatan sewa xxx
9 Penerimaan piutang bagi hasil:
10 Pembiayaan mudharabah xxx
11 Pembiayaan musyarakah xxx
12 Jumlah penambah xxx
13
14 Pendapatan Tersedia untuk Bagi Hasil xxx
15 Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx
16 Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana xxx
17 Dirinci atas:
18 Hak pemilik dana atas bagi hasil
19 yang sudah didistribusikan xxx
20 Hak pemilik dana atas bagi hasil
21 yang belum didistribusikan xxx
22
23 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
24
25 A16. Bank syariah menyajikan laporan sumber dan
26 penggunaan dana zakat sesuai PSAK 101 dan SAK yang relevan.
27
28 Ilustrasi 5
29
30 Bank Syariah “X”
31 Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Zakat
32 Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20X1
33
34 Sumber Dana Zakat
35 Zakat dari dalam bank syariah xxx
36 Zakat dari pihak luar bank syariah xxx
37 Jumlah sumber dana zakat xxx
38 berlanjut...
1 ...lanjutan
2 Penggunaan Dana Zakat
3 Fakir (xxx)
4 Miskin (xxx)
5 Amil (xxx)
6 Muallaf (xxx)
7 Gharim (xxx)
8 Riqab (xxx)
9 Fisabilillah (xxx)
10 Ibnu sabil (xxx)
11 Jumlah penggunaan dana zakat (xxx)
12
13 Kenaikan dana zakat xxx
14
15 Saldo awal dana zakat xxx
16
17 Saldo akhir dana zakat xxx
18
19 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
20
21 A17. Bank syariah menyajikan laporan sumber dan
22 penggunaan dana kebajikan sesuai PSAK 101 dan SAK lain
23 yang relevan.
24
25 Ilustrasi 6
26
27 Bank Syariah “X”
28 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
29 Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20X1
30
31 Sumber Dana Kebajikan
32 Infak dari dalam bank syariah xxx
33 Sedekah xxx
34 Hasil pengelolaan wakaf xxx
35 Pengembalian dana kebajikan produktif xxx
36 Denda xxx
37 Pendapatan nonhalal xxx
38 Jumlah sumber dana kebajikan xxx
berlanjut...
101.60 Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia
Penyajian Laporan Keuangan Syariah ED PSAK 101 (revisi 2011)
1 ...lanjutan
2 Penggunaan Dana Kebajikan
3 Dana kebajikan produktif (xxx)
4 Sumbangan (xxx)
5 Penggunaan lainnya
6 untuk kepentingan umum (xxx)
7 Jumlah Penggunaan Dana Kebajikan (xxx)
8
9 Kenaikan dana kebajikan xxx
10
11 Saldo awal dana kebajikan xxx
12
13 Saldo akhir dana kebajikan xxx
14
15 Catatan atas Laporan Keuangan
16
17 A18. Bank syariah menyajikan catatan atas laporan
18 keuangan sesuai PSAK 101 dan SAK yang relevan.
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
1 LAMPIRAN B
2 LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH
3
4 Komponen Laporan Keuangan
5
6 B01. Laporan keuangan entitas asuransi syariah yang
7 lengkap terdiri dari:
8 (a) laporan posisi keuangan;
9 (b) laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;
10 (c) laporan perubahan dana tabarru’;
11 (d) laporan laba rugi komprehensif;
12 (e) laporan perubahan ekuitas;
13 (f) laporan arus kas;
14 (g) laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
15 (h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
16 (i) catatan atas laporan keuangan.
17
18 B02. Dalam hal pengelolaan asuransi syariah dilakukan
19 oleh bukan entitas asuransi syariah, maka komponen laporan
20 keuangannya mengacu ke SAK yang relevan.
21
22 B03. Bagi entitas asuransi syariah yang memiliki
23 kegiatan signifikan berkaitan dengan pengelolaan investasi
24 terikat sebagai wakil dan atau pengelolaan investasi dengan
25 pola bagi hasil, maka entitas asuransi syariah tersebut
26 menyiapkan laporan di bawah ini yang relevan:
27 (a) laporan perubahan dana investasi terikat; dan atau
28 (b) laporan rekonsiliasi bagi hasil.
29 Kedua komponen laporan keuangan di atas dapat dilihat di
30 Lampiran A
31
32 Laporan Posisi Keuangan
33
34 B04. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan posisi
35 keuangan, dengan memperhatikan ketentuan dalam SAK yang
36 relevan, mencakup tetapi tidak terbatas pada:
37
38
1 Aset
2 (a) kas dan setara kas;
3 (b) piutang kontribusi;
4 (c) piutang reasuransi;
5 (d) piutang;
6 (i) murabahah;
7 (ii) salam;
8 (iii) istishna’;
9 (e) investasi pada surat berharga;
10 (f) pembiayaan;
11 (i) mudharabah;
12 (ii) musyarakah;
13 (g) investasi pada entitas lain;
14 (h) properti investasi;
15 (i) aset tetap dan akumulasi penyusutan.
16
17 Liabilitas
18 (a) penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak;
19 (b) utang klaim;
20 (c) klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan;
21 (d) bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang masih
22 harus dibayar;
23 (e) bagian peserta atas surplus underwriting dana tabarru’
24 yang masih harus dibayar;
25 (f) utang reasuransi;
26 (g) utang dividen;
27 (h) utang pajak.
28
29 Dana peserta
30 (a) dana syirkah temporer (mudharabah);
31 (b) dana tabarru’.
32
33 Ekuitas
34 (a) modal disetor;
35 (b) tambahan modal disetor;
36 (c) saldo laba.
37
38
1 Ilustrasi 1
2
3 Asuransi Syariah “X”
4 Laporan Posisi Keuangan
5 Per 31 Desember 20X1
6
7 Aset
8 Kas dan setara kas xxx
9 Piutang kontribusi xxx
10 Piutang reasuransi xxx
11 Piutang xxx
12 Murabahah xxx
13 Salam xxx
14 Istishna’ xxx
15 Investasi pada surat berharga xxx
16 Pembiayaan xxx
17 Mudharabah xxx
18 Musyarakah xxx
19 Investasi pada entitas lain xxx
20 Properti investasi xxx
21 Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxx
22 Jumlah aset xxx
23
24 Liabilitas
25 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak xxx
26 Utang klaim xxx
27 Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan xxx
28 Bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang
29 masih harus dibayar xxx
30 Bagian peserta atas surplus underwriting
31 dana tabarru’ yang masih harus dibayar xxx
32 Utang reasuransi xxx
33 Utang dividen xxx
34 Utang pajak xxx
35 Jumlah liabilitas xxx
36 berlanjut...
37
38
1 ...lanjutan
2 Dana Peserta
3 Dana syirkah temporer xxx
4 Dana tabarru’ xxx
5 Jumlah dana peserta xxx
6
7 Ekuitas
8 Modal disetor xxx
9 Tambahan modal disetor xxx
10 Saldo laba xxx
11 Jumlah ekuitas xxx
12
13 Jumlah liabilitas, ekuitas peserta, dan ekuitas xxx
14
15 Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’
16
17 B05. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba
18 rugi peserta, dengan memperhatikan ketentuan dalam SAK
19 yang relevan, mencakup tetapi tidak terbatas pada:
20 (a) kontribusi bruto;
21 (b) bagian reasuransi atas kontribusi;
22 (c) perubahan kontribusi yang belum menjadi hak;
23 (d) penerimaan kontribusi untuk periode berjalan;
24 (e) pembayaran klaim bruto;
25 (f) bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim
26 bruto;
27 (g) perubahan klaim yang masih harus dibayar (outstanding
28 claim);
29 (h) perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus
30 dibayar;
31 (i) penyisihan teknis;
32 (j) beban pengelolaan asuransi;
33 (k) pendapatan investasi;
34 (l) surplus atau defisit underwriting dana tabarru’.
35
36
37
38
1 Ilustrasi 2
2
3 Asuransi Syariah “X”
4 Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’
5 Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20X1
6
7 Pendapatan Asuransi
8 Kontribusi bruto xxx
9 Ujrah pengelola (xxx)
10 Bagian reasuransi (atas risiko) (xxx)
11 Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)
12 Jumlah pendapatan asuransi xxx
13
14 Beban Asuransi
15 Pembayaran klaim xxx
16 Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxx)
17 Klaim yang masih harus dibayar xxx
18 Klaim yang masih harus dibayar yang
19 ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxx)
20 Penyisihan teknis:
21 Beban Penyisihan teknis xxx
22 Jumlah beban asuransi xxx
23
24 Surplus Neto Asuransi xxx
25
26 Pendapatan Investasi
27 Total pendapatan investasi xxx
28 +/- Beban pengelolaan portofolio investasi xxx
29 Pendapatan investasi neto xxx
30
31 Surplus Underwriting Dana Tabarru’ xxx
32
33 Laporan Perubahan Dana Tabarru'
34
35 B06. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan
36 perubahan dana tabarru’ yang mencakup, tetapi tidak terbatas,
37 pada pos pos berikut:
38 (a) surplus atau defisit periode berjalan;
1 Ilustrasi 4
2
3 Asuransi Syariah “X”
4 Laporan Laba Rugi
5 Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20X1
6
7 Pendapatan
8 Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) xxx
9 Pendapatan pengelolaan portofolio investasi
10 dana peserta xxx
11 Pendapatan pembagian surplus underwriting xxx
12 Pendapatan investasi xxx
13 Jumlah pendapatan xxx
14
15 Beban komisi xxx
16 Ujrah dibayar xxx
17 Beban umum dan administrasi xxx
18 Beban pemasaran xxx
19 Beban pengembangan xxx
20 Jumlah beban xxx
21
22 Laba Usaha xxx
23
24 Pendapatan (beban) Nonusaha Neto xxx
25
26 Laba Sebelum Pajak xxx
27 Beban pajak xxx
28
29 Laba Neto xxx
30 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:
31 Pemilik entitas induk xxx
32 Kepentingan nonpengendali xxx
33
34
35
36
37
38
1
2 Asuransi Syariah “X”
3 Laporan Laba Rugi Komprehensif
4 Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 20X1
5
6 Laba Neto xxx
7
8 Pendapatan Komprehensif Lain
9 Surplus revaluasi aset tetap xxx
10 Keuntungan (kerugian) aktuarial xxx
11 Keuntungan (kerugian) penjabaran
12 laporan keuangan xxx
13 Jumlah pendapatan komprehensif lain xxx
14
15 Laba Komprehensif xxx
16 Laba komprehensif yang dapat
17 diatribusikan kepada:
18 Pemilik entitas induk xxx
19 Kepentingan nonpengendali xxx
20
21 Laporan Perubahan Ekuitas
22
23 B08. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan
24 perubahan ekuitas sesuai dengan SAK yang relevan.
25
26 Laporan Arus Kas
27
28 B09. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan arus
29 kas sesuai dengan SAK yang relevan.
30
31 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
32
33 B10. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan
34 sumber dan penggunaan dana zakat sesuai Lampiran A
35 paragraf A16.
36
37
38